Anda di halaman 1dari 4

FORUM DISKUSI M6 KB 4

Kaitan dengan nasionalisme di Indonesia tidak bisa lepas dari pluralistis dan
kebhinekaan. Kenyataan di Indonesia sering terjadi permasalahan yang
mengarah pada unsur SARA dan ujaran kebencian. Kecendurungan ini sering
terjadi pada saat bangsa Indonesia menyelenggarakan PEMILU. Mengapa bisa
terjadi dan bagaimana cara mencegah agar tetap bersatu dalm NKRI.
Jawaban :
Kondisi masyarakat Indonesia yang bersifat pluralistis boleh jadi akan melahirkan
berbagai wawasan lokal yang berkembang di berbagai daerah nusantara, yang
digunakan dalam membangun wawasan nasional, sebagaimana dikenal dengan
wawasan nusantara. Persoalan yang berkaitan dengan SARA (suku, agama, ras dan
antar golongan), hendaknya dipandang secara positif, yaitu sebagai energi demokrasi
atau kemajemukan masyarakat Indonesia dan bukan dikatakan sebagai sumber
konflik.
Indonesia adalah negara yang memiliki banyak keragaman dan perbedaan. Oleh
karena itu, semua keberagaman dan perbedaan tersebut sangat berpotensi
menimbulkan perselisihan dan perpecahan. Tentunya bukanlah perkara mudah untuk
dapat mempersatukan keberagaman tersebut. Akan tetapi, setidaknya ada beberapa
hal yang dapat mempersatukan dan membangun kembali semangat nasionalisme
dalam masyarakat Indonesia yang bersifat pluralistis.
Berdasarkan uraian di atas serta dikaitkan dengan realitas kehidupan pada masa
sekarang. Maka melalui makalah ini diharapkan masyarakat Indonesia akan terdorong
untuk kembali menumbuhkan semangat nasionalisme dalam menyatukan
keberagaman, meski banyak perbedaan yang tak mungkin disatukan. Tetapi akan
menjadikan perbedaan tersebut hanya sebagai identitas diri tanpa berniat untuk
melepaskan diri dari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia).

Bagaimana pula mempersatukan masyarakat multikultur di Indonesia dengan


beragama perbedaan baik suku, agama, dan budaya. Media atau metode apa
yang tepat untuk menanamkan rasa nasionalisme bagi peserta didik di sekolah
yang biasa bapak/ibu terapkan?
Jawaban :
Penanaman jiwa nasionalisme perlu dilakukan di sekolah, hal ini dikarenakan bahwa
sekolah merupakan tempat pendidikan dan pembentukan jiwa serta semangat bagi
generasi muda yang akan menentukan masa depan bangsa Indonesia di masa yang
akan datang. Selain itu, sejumlah besar generasi muda penerus bangsa Indonesia
masih berstatus sebagai pelajar di sekolah sehingga apabila sekolah mampu
memberikan pendidikan nasionalisme penguatan karakter bangsa Indonesia maka
akan selamatlah di masa yang akan datang.

Penanaman jiwa nasionalisme serta penguatan karakter bangsa bagi seluruh pelajar
dan mahasiswa di Indonesia akan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa
dalam rangka mewujudkan NKRI yang kuat dan kokoh serta berkepribadian. Dalam
rangka membentuk dan menumbuhkan rasa nasionalisme serta karakter bangsa bagi
pelajar dan mahasiswa di perlukan suatu sarana yang dapat melengkapi
penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Sajian informasi berupa materi yang menarik
dan relevan dengan semangat kemudahan pelajar dan mahasiswa, perlu
dikembangkan dengan tepat.

Nasionalisme dan semangat cinta tanah air harus sejak usia dini ditanamkan pada
anak-anak. Tujuannya agar sejak kecil, anak-anak mengenal Indonesia dan memiliki
rasa cinta pada bangsa dan negara. Jika sejak kecil sudah memiliki semangat ini,
maka kita akan bangga pada generasi yang akan datang, sebab kelak saat dewasa
mereka akan ikut memajukan Indonesia dengan penuh semangat.

Untuk bisa menanamkan Nasionalisme dan semangat cinta tanah air pada anak-
anak, kita memerlukan metode yang tepat, sesuai dengan karakteristik anak-anak
usia dini. Menurut Dian Wahyu Sri Lestari
dalam http://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/akan ada empat metode yang bisa
kita lakukan untuk menumbuhkan Nasionalisme dan semangat cinta tanah air

Pertama, metode menyanyi. Anak-anak sangat menyukai menyanyi. Setiap ingin


memahami sesuatu, anak sering menggunakan metode menyanyi. Dengan menyanyi,
anak-anak akan cepat tahu dan hapal. Tidak heran jika di kelompok bermain, metode
menyanyi menjadi metode utama dalam mengajar. Di sinilah, dengan karakteristik ini,
kita bisa menggunakan menyanyi sebagai metode dalam menanamkan semangat
cinta tanah air.
Untuk itu, sering-seringlah memutarkan musik lagu-lagu nasionalisme, atau kita
sebagai guru dan orang tua sering menyanyikan lagu nasional. Dengan cara ini, anak-
anak akan akrab, dan bahkan hapal lagu-lagu nasional. Dari sinilah semangat cinta
tanah air akan tertanam di dalam benak anak.

Kedua, metode wisata. Anak-anak sangat suka dengan wisata. Setiapkali diajak
wisata, anak-anak selalu histeris. Dan setelah wisata, kesan atas segala hal yang
telah dialami dalam wisata tidak mudah dilupakan. Anak-anak selalu ingat, karena
dalam wisata banyak pengalaman yang menyenangkan. Di sinilah, wisata ke tempat-
tempat bersejarah atau museum perjuangan menjadi hal penting. Di tempat wisata
inilah kita bisa menjelaskan banyak hal tentang perjuangan dalam merebut
kemerdekaan. Dari sini semangat cinta tanah air akan tertanam dalam benak anak.
Pada tingat sekolah yang lebih tinggi, jika metode wisata tidak dapat dilakukan bisa
dilakukan dengan cara menggali sejarah dan keanekaragaman bangsa Idonesia
melalui media online.

Jadi kurang tepat apabila ada dinas pendidikan yang melarang sekolah mengadakan
cara karyawisata.

Ketiga, metode bercerita. Biasanya anak senang akan cerita atau mendongeng.
Inilah saat yang tepat untuk bercerita tentang sejarah kemerdekaan atau segala hal
tentang Indonesia yang menarik. Melalui cerita ini, rasa cinta pada tanah air akan
tertanam di dalam benak anak-anak. Khususnya di sekolah metode ini bisa diganti
dengan mengamati dan mendiskusikan film yang menggambarkan rasa nasionalisme
Keempat, metode gambar dan buku. Kenalkan buku sedini mungkin, terutama buku
bergambar yang disukai anak-anak. Khusus di sekolah mulai lengkapi buku sebagai
gerakan menumbuhkan literasi. Pilihlah buku-buku bergambar tentang pahlawan dan
perjuangan bangsa Indonesia. Ceritakan gambar-gambar kemerdekaan itu pada
anak. Anak pasti suka. Anak akan selalu ingat gambar wajah-wajah pahlawan
Indonesia. Di sinilah semangat cinta tanah air akan tertanam di dalam benak anak.
Pada tingkat yang lebih tinggi metode ini dapat dilakukan dengan cara menelusuri
jejak pahlawan sesuai kompetensi dasar yang sedang di ajarkan.

Selain menggunakan empat metode di atas, penanaman rasa cinta air di lingkungan
sekolah atau pendidikan dapat dilakukan dengan cara, antara lain:

1. Membiasakan upacara bendera. Agar tetanam rasa cinta air, guru harus harus
memberi contoh dengan membiasakan hadir tepat waktu pada saat upacara
bendera
2. Suksekan gerakan budaya bersih, guru harus memberikan contoh budaya
bersih bukan sekedar memerintah dan memberikan sanksi.
3. Jika dekat dengan makam pahlawan, guru dianjurkan membawa siswa
mengunjungi taman makam pahlawan sambil menceritakan sejarah
perjuangan salah satu pahlawan yang diketahuinya
4. Biasanya sekolah mengadakan parade yang menampilkan anak-anak dengan
kostum cita-cita atau profesi, biarkan anak-anak berkreasi dengan imajinasi
dan dukung mereka.
5. Membiasakan anak ikut lomba dengan kompetisi sehat, tanamkan sikap fair
play. Bimbing anak-anak ketika saat mengalami kekalahan. Bersaing secara
sehat akan menumbuhkan sikap berani bersaing dengan kreatif dan tetap jujur.
Anak-anak kita kelak yang akan memimpin Indonesia. Sikap yang tertanam
sejak kecil akan membuat bangsa ini kelak tegak dengan ketangguhannya.
6. Mengajak lebih memilih dan mengutamakan produk dalam negeri. Produk
dalam negeri tidak kalah dengan produksi luar negeri. Harus guru dan orang
tua lebih dulu yang mencontohkan sikap cinta produk Indonesia sebelum
meminta anak mengikuti arahan kita.
7. Jika akan berwisata pilih tujuan wisata keliling Indonesia lebih dulu sebelum ke
luar negeri.
8. Kenalkan dengan permainan tradisional. Meski permainan tradisional kini
memudar, berbagai alat tradisional masih bisa didapatkan walau tak mudah.
Atau Sahabat Ummi bisa berkreasi membuat alat permainan sendiri bersama
anak.
9. Kenalkan dengan tokoh berprestasi Indonesia. Jika memungkinkan, bertemu
langsung akan lebih membuat kesan untuk anak.
10. Jika tinggal di luar negeri, ajak anak untuk sering ikut acara kebangsaan di
KBRI, sesekali mengajak anak ikut perlombaan yang menampilkan aksi anak
negeri. Mendengarkan dan menyanyikan lagu Indonesia Raya di luar negeri
lebih mengharukan dibanding di dalam negeri.
11. Bagi umat Islam bekali anak dengan pemahaman Al Quran. Al Quran tetap
merupakan pondasi utama segala keutamaan dan kebaikan termasuk salah
satunya mencintai tanah air. Dengan adanya bekal dari Al Quran, anak akan
mulai terlatih untuk mencintai negeri tapi bukan sebagai nasionalisme sempit.
Dalam Islam, semua tempat yang mengagungkan kalimat tauhid adalah satu
tanah air.

Anda mungkin juga menyukai