Anda di halaman 1dari 29

PRAKTIKUM

PERAWATAN DAN PERBAIKAN

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa dapat :


1. Melakukan pembongkaran dan pemasangan kembali mesin-mesin sederhana untuk
dianalisa permasalahan yang timbul.
2. Mengetahui kerusakan dan memperbaiki serta marnpu melakukan perawatan mesin-
mesin yang sederhana.

1
MOTOR STARTER

Tujuan Instruksional Khusus :


Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan prinsip kerja motor starter pada mobil.
2. Menjelaskan komponen-komponen motor starter.
3. Membongkar dan merangkainya kembali motor starter.

I. Dasar Teori
Motor starter yang dipergunakan untuk automobile dilengkapi dengan magnetic
switch yang memindahkan gigi yang berputar (selanjutnya disebut gigi pinion) untuk
berkaitan atau lepas dari ring gear yang dipasangkan mengelilingi flywheel (roda gila) yang
dibaut pada poros engkol. Mobil yang dirancang untuk daerah yamg dingin menggunakan
motor starter tipe reduksi, yang dapat menghasilkan momen yang lebih diperlukan untuk
menstart mesin dari pada yang tipe konvensional. Saat ini banyak memakai yang motor
starter tipe reduksi.

Gambar 1. Motor Starter Tipe Reduksi.

Komponen-komponen Motor Stater :


1. Yoke & Pole Core
Yoke dibuat dari logam yang berbentuk silender dan berfungsi sebagai tempat pole core yang

2
diikat dengan sekrup. Pole core berfungsi sebagai penopang field coil dan memperkuat
medan magnet yang ditimbulkan oleh field coil.

Gambar 2. Yoke & Pole core.


2. Field Coil
Field coil dibuat dari lempengan tembaga dengan maksud dapat memungkinkan mengalirkan
arus listrik yang cukup kuat/besar. Field coil berfungsi untuk dapat membangkitkan medan
magnet.

Gambar 3. Field Coil.


3. Armature & Shaft
Armature terdiri dari sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-slot, poros,
komulator serta kumparan armature. Dan berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi
energi mekanik dalam bentuk gerak putar.

3
Gambar 4. Armature & Shaft

4. Brush
Brush dibuat dari tembaga lunak dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari field coil
ke armature coil langsung ke masa melalui komutator. Brush ada 4 buah yaitu dua buah
disebut brush positif dan yang dua lagi negatif

Gambar 5. Brush

5. Armature Brake
Armature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan
dengan roda penerus.

Gambar 6. Armature Brake.

4
6. Drive Lever
Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan roda
penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.

Gambar 7. Drive Lever.

7. Starter Clutch
Starter clutch berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature shaft kepada roda
penerus, sehingga dapat berputar. Starter clutch juga berfungsi sebagai pengaman dari
armature coil bilamana roda penerus cenderung memutar pinion gear.

Gambar 8. Starter Clutch

8. Sakelar Magnet (Magnet Switch)


Sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari roda
penerus sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada pada sirkuit motor starter melalui
terminal utama.

5
Gambar 9. Sakelar magnet

Cara Kerja Motor Starter


1. Pada saat starter switch ON
Apabila starter swicth diputar ke posisi ON, maka arus baterai menaglir melalui hold in coil
ke massa dan di lain pihak pull in coil, field coil dan ke massa melalui armature. Pada saat ini
hold dan pull in coil membentuk gaya magnet dengan arahj yang sama, dikarenakan arah arus
yang mengalir pada kedua kumparan tersebut sama. Dari kejadian ini kontak plate (plunger)
akan bergerak ke arah menutup main switch, sehingga drive lever bergerak menggeser starter
clutch ke arah posisi berkaitan dengan ring gear. Untuk lebih jelas lagi aliran arusnya adaiah
sebagai berikut :
Baterai - terminal 50 - hold in coil - massa
Baterai - terminal 50 - pull in coil - field coil – armature - massa
Oleh karena arus yang mengalir ke field coil pada saat itu, relatif kecil maka armature
berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dengan ring gear menjadi lembut. Pada
keadaan ini kontak plate belum menutup main switch.

6
Gambar 10. Saat Starter Switch ON
2. Pada saat pinion berkaitan penuh.
Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear, kontak plate akan mulai menutup
main switch, maka saat itu arus akan mengalir sebagai berikut :
Baterai - terminal 50 - hold in coil - massa
Baterai – main switch – terminal c – field coil – armature - massa
Seperti gambar diatas di terminal C ada arus, maka arus dari pull in coil tidak dapat menalir,
akibatnya kontak plate ditahan oleh kemagnetan hold in coil saja. Bersama dengan itu arus
yang besar akan mengalir dari baterai ke field coil – armature – massa melalui main switch.
Akibatnya starter dapat menghasilkan momen puntir yang besar yang digunakan memutarkan
ring gear. Bilaman mesin sudah mulai hidup, ring gear akan memutar armature melalui
pinioon. Untuk menghindari kerusakan pada starter akibat hal tersebut maka kopling starter
akan membebaskan dan melindungi armature dari putaran yang berlebihan.

Gambar 11. Saat Pinion Berkaitan Penuh

7
3. Pada Saat Starter Switch OFF
Sesudah starter switch dihidupkan ke posisi OFF, dan main switch dalam keadaan belum
membuka (belum bebas dari kontak plate). Maka aliran arusnya sebagai berikut :
Baterai – terminal 30 – main switch – terminal C
Field coil – armature – massa
Oleh karena starter switch OFF maka pull in coil dan hold in coil tidak mendapat arus dari
terminal 50 melainkan dari terminal C. sehingga aliran arusnya akan menjadi : Baterai –
terminal 30 - main switch – terminal c
pull in coil – hold in coil – massa
Karena arus pull in coil dan hold in coil berlawanan maka arah gay-a magnet yang dihasilkan
juga berlawanan sehingga kedua-duanya saling menghapuskan, hal ini mengakibatkan
kekuatan return spring dapat mengembalikan kontak plate ke posisi semula. Dengan
demikian drive lever menarik starter clutch dan pinion akan terlepas dari perkaitan.

Gambar 12. Starter Switch OFF.

8
II. Alat Yang Digunakan
1. Motor Starter
2. Kunci pas
3. Multimeter
4. Obeng (+) dan (-)
5. Amplas
6. Kunci Ring 10 x 12, 12 x 14

III.Langkah Pratikum
1. Lepaskanlah mur dan tutup sehingga switch magnet terpisah dari motor starter.
2. Lepaskan field frame dan armature dengan cara melepas dua baut panjang.
3. Lepaskan komutator dan frame dengan melepas dua sekrupnya.
4. Dengan menggunakan obeng ataupun peralatan yang memadai untuk
melepaspemegang sikat.
5. Lakukanlah hal tersebut untuk semua bagian motor starter sehingga menjadi
komponen-komponen yang terpisahkan.
6. Bersihkan bagian-bagian motor listrik dari kotoran.
7. Periksalah keadaan komponen-komponen.
8. Gambarlah urutan bentangan pada komutator dan ukurlah tahanan.
9. Ukurlah tahanan komutator.
10. Rakit kembali motor starter seperti semula.

9
ALTERNATOR

Tujuan Instruksional Khusus :


Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan prinsip kerja alternator.
2. Menjelaskan komponen-komponen alternator.
3. Membongkar dan merangkai kembali serta melakukan perawatan pada alternator.

I. Dasar Teori
Fungsi alternator untuk merubah energi mekanis yang didapatkan dari mesin menjadi tenaga
listrik.Energi mekanik dari mesin disalurkan sebuah puli, yang memutarkan rotor dan
menghasilkan arus listrik bolak-balik pada stator. Arus listrik bolak-balik ini kemudian
diubah menjadi arus searah oleh diode-diode.

10
Gambar 1. Alternator.

Komponen-komponen Alternator :
1. Puli (puny)
Puli berfungsi untuk tempat tali kipas penggerak rotor.
2. Kipas (fan)
Fungsi kipas untuk mendinginkan diode dan kumparan-kumparan pada alternator.
3. Rotor
Rotor merupakan bagian yang berputar di dalam alternator, pada rotor terdapat kumparan
rotor (rotor coil) yang berfungsi untuk membangkitkan kemagnetan. Kuku-kuku yang
terdapat pada rotor berfungsi sebagai kutub-kutub magnet, dua slip ring yang terdapat
pada alternator berfungsi sebagai penyalur listrik ke kumparan rotor. Rotor ditumpu oleh
dua buah bearing pada bagian depannya terdapat pull dan kipas sedangkan di bagian
belakang terdapat slip ring.

Gambar 2. Rotor.

4. Stator
Kumparan stator adalah bagian yang diam dan terdiri dari tiga kumparan yang pada salah satu
ujung-ujungnya dijadikan satu. Konstruksi stator adalah hubungan 'Y' atau bintang tiga fase.
Bagian tengah yang menjadi satu adalah pusat gulungan dan bagian ini disebut titik netral
(neutral point) atau biasa disebut terminal 'N'. Pada bagian ujung kabel lainnya akan
menghasilkan arus bolak-balik tiga fase.

11
Gambar 3. Stator Coil Dan Cara Penyambungan Kumparan

5. Rectifier (Diode)
Ketiga ujung stator dihubungkan dengan kedua macam diode. Pada model yang lama terdapat
dua bagian yang terpisah antara diode positif (+) dan diode (-). Bagian positif (+) mempunyai
rumah yang lebih besar dari pada yang n.egatif. Selain perbedaan tersebut ada lagi perbedaan
lainnya yaitu strip merah pada diode positif dan strip hitam pada diode negatif. Fungsi dari
diode adalah menyearahkan arus bolak-balik (AC) yang dihasilkan oleh stator coil menjadi
arus searah (DC). Diode juga berfungsi mencegah arus balik dari baterai ke alternator.

Gambar 4. Konstruicsi Dan Hubungan Antara Stator Coil Dengan Diode.

6. Regulator
Tegangan listrik dari alternator tidak selalu konstan hasilnya. Karena hasil listrik alternator
tergantung daripada kecepatan putaran motor, makin cepat putarannya makin besar hasilnya
demikian sebaliknya. Magnet yang dihasilkan rotor adalah magnet listrik, maka dengan

12
menambah atau mengurangi arus listrik yang masuk ke rotor coil akan mempengaruhi daya
magnet tersebut sehingga hasil pada stator coilpun akan terpengaruh. Jadi hasil alternator
sangat dipengaruhi oleh adanya arus listrik yang masuk ke rotor coil.

Fungsi regulator adalah mengatur besar arus listrik yang masuk ke dalam rotor coil sehingga
tegangan yang dihasilkan oleh alternator tetap konstan (sama). Menurut harga yang telah
ditentukan walaupun putarannya berubah-ubah. Selain itu berfungsi juga untuk mematikan
tanda dari lampu pengisian, lampu tanda pengisian akan secara otomatis mati apabila
alternator sudah menghasilkan arus listrik.

Gambar 5. Hubungan Fungsi Dari Regulator.

Apabila alternator tidak menghasilkan listrik, maka hanya dari baterai saja untuk mengatasi
kebutuhan kelistrikan, bila hal ini terjadi maka regulator akan bekerja memberi tanda pada
pengemudi (lampu CHG).

13
Gambar 6. Bagian-bagian dari Alternator

II. Alat Yang Digunakan


1. Alternator
2. Kunci pas
3. Multimeter
4. Obeng (+) dan (-)
5. Amplas
6. Kunci Ring 10 x 12, 12 x 14

III.Langkah Percobaan
1. Lepaskan rakitan drive end frame dan rotor dari stator.
a. Lepaskanlah 3 sekrup panjang
b. Dengan obeng, ungkitlah end frame dan lepas bersama-sama dengan rotor.
PERINGATAN : JANGAN MENGUNGKIT PADA KABEL KUMPARAN
2. Lepaskan puli dan kipas secara hati-hati sebab terdapat washer pegas dan spacer
collar yang mudah terlempar.
3. Lepaskan rotor dimana sebelumnya harus melepaskan 4 mur, condenser dan 2 sekat
terminal setelah itu akan terlepas rectifier end frame dari rectifier holder dan sekat
dari rectifier holder.
4. Dengan menggunakan obeng ataupun peralatan yang memadai untuk
melepaspemegang sikat.

14
5. Lakukanlah hal tersebut untuk semua bagian alternator sehingga menjadi komponen-
komponen yang terpisahkan.
6. Bersihkan bagian-bagian alternator dari kotoran.
7. Periksalah keadaan komponen-komponen.
8. Rakit kembali alternator seperti semula.

IV. Tugas
1. Periksa sirkut pada stator dan hubungannya ke massa, berapa besarnya tahanan stator
dan tahanan isolasi stator.
2. Periksa tahanan diode
3. Gambarlah urutan bentangan pada stator

15
MOTOR INDUKSI 3 PHASA

Tujuan Instruksional Khusus :


Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan prinsip kerja motor induksi.
2. Mejelaskan fungsi masing-masing komponen motor induksi.
3. Membongkar dan merangkai kembali serta melakukan perawatan pada motor induksi.

I. Dasar Teori
Motor AC adalah suatu mesin yang berfungsi mengubah tenaga listrik arus bolak-bolik
(listrik AC) menjadi tenaga gerak atau tenaga mekanik, dimana tenaga gerak itu, berupa
putaran dari rotor. Dari berbagai tinjauan, motor dapat dibedakan menjadi berbagai macam,
sedangkan motor yang digunakan untuk pratikum adalah termasuk klasifikasi :
1. Menurut hubungan putaran motor dengan frekuensi termasuk Motor Sinkron (motor
serempak). Disebut demikian karena putaran motor flux magnit stator sesuai dengan
persamaan berikut ini :
120f
n=
P
dimana n = jumlah putaran / menit (rpm)
f = frekuensi jala-jala
P = jumlah kutub
Pada motor sinkron, motor tak dapat berputar sendiri walaupun lilitan-lilitan statornya
telah, dihubungkan dengan tegana luar. Diperlukan penggerak permulaan yang biasanya
dari mesin lain.
2. Menurut cara penerimaan tegangan dan arusnya termasuk motor induksi. Disebut
demikian karena dalam penerimaan tegangan dan arus pada rotor dilakukan dengan jalan
induksi, jadi tak langsung menerima tegangan atau arus dari luar.

3. Menurut jumlah phasa tegangan yang digunakan termasuk motor 3 phasa dan 1 phasa.
Disebut motor 3 phasa karena untuk menghasilkan tenaga mekanik, tegangan ang
dimasukkan motor tersebut adalah tegangan 3 phasa dan demikian juga dengan 1 phasa.

16
Bagian-bagian yang terpenting dari motor :
1. Rotor
Rotor yang digunakan adalah jenis rotor sangkar (motor rotor lilit). Keuntungan dari motor
induksi dengati rotor lilit adalah dapat ditambahkan tahanan luar sehingga untuk starting
motor pada beban yang berat dan sekaligus sebagai pengatur putaran motor yaitu dengan
mengatur besarnya RL sehingga akan mempengaruhi hesarnya slip per putaran. Rangkaian
motor induksi dengain motor lilit, dilengkapi tahanan luar.

Gambar 1. Rotor Motor Induksi 3 Phasa.

2. Slip
Apabila motor induksi berputar dengan kecepatan nr, kecepatan medan putar ns maka slip (s)
adalah :
(n s - n r )
S=
ns

frekuensi yang dibangkitkan pada belitan rotor adalah f2, dimana


(n s - n r ) P
f2 =
120
frekuensi medan putar stator adalah fl dimana
ns P
f1 =
120
maka f2 = s f1

3. Stator
Kumparan stator adalah bagian yang diam dan terdiri dari tiga kumparan yang pada salah satu
ujung-ujungnya dijadikan satu, biasanya kontruksi stator dihubungkan bintang tiga phasa,

17
bagian tengah yang menjadi satu adalah pusai gulungan dan disebut titik netral (neutral point)
atau tcrminal N. Pada bagian ujung kabel lainnya akan menghasilkan arus bolak-balik AC
tiga phasa.

Gambar 2. Stator Motor Induksi 3 Phasa.

4. Kipas (fan)
Fungsi kipas adalah untuk mendinginkan dioda dan kumparan- kumparan pada motor.

Gambar 3. Kipas Pendingin

18
Gambar 4. Bagian-bagian Motor Induksi 3 Phasa.

II. Alat Yang Digunakan


1. Motor Induksi 1 phasa dan 3 phasa
2. Obeng (+) dan (-)
3. Palu karet
4. Kunci pas
5. Multimeter digital
6. Tang

III.Langkah Percobaan
1. Lepaskan rotor dan stator dari motor.
2. Ukurlah tahanan stator, rotor dan isolasi
3. Gambarlah bentangan stator
4. Rangkailah motor 1 phasa dan 3 phasa seperti semula

19
GENERATOR AC

Tujuan Instruksional Khusus :


Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan prinsip kerja generator AC.
2. Mejelaskan fungsi masing-masing komponen generator AC.
3. Membongkar dan merangkai kembali serta melakukan perawatan pada generator AC.

I. Dasar Teori
Generator AC termasuk jinis mesin serempak (mesin singkron) dimana frekuensi
listrik yang dihasilkan sebanding dengan jumlah kutub dan putaran yang dimilikinya. Listrik
yang dihasilkan adalah listrik arus bolak-balik (listrik AC). Mesin penggerak dari generator
adalah berasal dari tenaga diesel, tenaga uap, tenaga air dan sebagainya.
Generator AC banyak kita jumpai pada pusat-pusat listrik (dengan kapasitas yang relatif
besar). Misalnya, pada PLTA, PLTU, PLTD dan lain-lain. Generator AC yang kapasitasnya
relatif kecil misalnya generator yang ada di pabrik-pabrik atau yang dimiliki perseorangan
biasanya dikenal dengan nama home light atau gen set yang biasa dijalankan dengan motor
bensin atau diesel.
Bagian-bagian yang terpenting dari generator AC :
1. Rangka Stator
Merupakan rumah dari bagian-bagian generator AC dan terbuat dari besi tuang.
2. Stator
Kumparan stator adalah bagian yang diam dan berupa lempengan beralur sebagai tempat
lilitan stator. Fungsi untuk membangkitkan medan magnet.
3. Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar dan berbentuk silindris berslot-slot. Berfungsi untuk
merubah energi mekanik berupa gerak putar menjadi energi listrik.
4. Slip Ring atau Cincin Geser
Terbuat dari bahan kuningan atau tembaga yang dipasang pada poros dengan memakai
bahan isolator. Slip ring ini berputar bersam-sama dengan rotor, jumlah slip ring ada dua
buah yang masing-masing slip ring dapat menggeser sikat arang yang berguna untuk
mengalirkan anus penguat magnet ke lilitan magnet pada stator.

20
II. Alat Yang Digunakan
1. Generator AC Sinkron 4 kutub 1 fasa.
2. Obeng (+) dan (-)
3. Palu karet
4. Kunci pas
5. Multimeter digital
6. Tang

III.Langkah Percobaan
1. Lepaskan generator dari motor.
2. Lepaskan casing generator
3. lepaskan rotor generator
4. Ukurlah tahanan stator, rotor dan isolasi
5. Ambil data yang ada dan apa yang kamu dapatkan dari data tersebut ?

21
TRAFO LAS

Tujuan Instruksional YChusus :


Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan prinsip kerja trafo las.
2. Mejelaskari fungsi masing-masing komponen trafo las.
3. Membongkar dan merangkai kembali serta melakukan perawatan pada motor induksi.

I. Dasar Teori
Trafo las adalah suatu mesin yang digunakan untuk menyambung / memotong suatu logam
dengan menggunakan elektroda. Trafo las menggunakan trafo arus dimana arus dapat
dinaikan dan diturunkan yang kemudian digunakan dalam pengelasan. Trafo ini mempunyai
empat buah belitan yaitu :
1. 2 buah belitan primer
2. 2 buah belitan sekunder
Dua buah belitan primer berfungsi sebagai tegangan input dan dua buah belitan sekunder
sebagai tegangan output.

Gambar 1. Trafo Las

22
II. Alat Yang Digunakan
1. Trafo Las Listrik
2. Obeng (+) dan (-)
3. Kunci pas
4. Multimeter digital
5. Multimeter analog
6. Tang Ampere

III.Langkah Percobaan
1. Lepaskan cover trafo las
2. Amati dan catat bagian-bagian yang panting trafo las
3. Perkirakan bagian mana yang dapat terjadi kerusakan, apa penyebabnya dan
bagaimana mengatasinya.
4. Bagaimana cara melakukan perawatan bagian-bagian dari trafo las.
5. Lakukan pengukuran arus maupun tegangan pada output trafo las dengan beban
maupun tanpa beban.
6. Gambarlah diagram sirkuit trafo las
7. Kembalikan keadaan trafo las seperti semula

23
PANEL KONTROL PADA LABORATORIUM KONVERSI ENERGI

Tujuan Instruksional Khusus :


Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan prinsip panel listrik.
2. Menggambarkan panel listrik.
3. Mejelaskan fungsi masing-masing komponen panel listrik.

I. Dasar Teori
Panel listrik adalah suatu peralatan yang berfungsi untuk pusat kontrol dalam suatu sistem
instalasi listrik, dan memnagi atau mendistribusikan anus listrik yang juga dilengkapi oleh
alat pengaman beban lebih maupun hubungan singkat Berdasarkan peraturan penyaluran
tenaga listrik panel harus memenuhi syarat-syarat keamanan, ayitu semua pintu penutup
panel dapat dikunci agar tidak membahayakan. Penghantar dan perelatanyang ada di
dalamnya harus didirikan, dilindungi dan disusun sedemikian rupa sehingga tidak
membahayakan bila bersentuhan dengan logam bermuatan listrik.

Komponen-komponen yang terdapat pada panel :


1. Peralatan Kontrol
Terdiri dari komponen relay dan kontaktor, relay digunakan sebagai proteksi untuk
menentukan dengan pemutusan tegangan dari suplai. Sedangkan kontaktor berfungsi
sebagai penghubung saluran utama, yaitu dengan cara menghubungkan kontak-kontak
yang terdapat pada kontaktor, jika kontaktor diberi tegangan.
2. Isolator
Digunakan sebagai penyangga komponen-komponen yang berada di panel dan
mengisolasi peralatan listrik agar tidak membahayakan keselamatan manusia.
3. Peralatan instrumentasi
Terdiri dari alat ukur tegangan, arus, cos 4), frekuensi, trafo tegangan dan trafo arus (trafo
instrumentasi).

24
4. Pemisah
Pemisah digunakan sebagai sakelar yang digunakan untuk memutuskan suplai dari
rangkaian utama. Pemisah ini digunakan untuk tujuan perawatan dan biasanya hanya
digunakan pada panel dengan kapasitas yang besar.
5. Busbar
Busbar dipakai dengan pertimbangan yaitu jika arus yang besar disuplai pada suatu
instalasi diatas yang relatif pendek, akan lebih ekonomis jika tenaga listrik disalurkan
melalui batang yang bermacam-macam diantaranya adalah batang bulat, lempeng/batang
segi empat ataupun bentuk yangkusus lainnya.
6. Pilot Lamp (Lampu Indikator)
Memberikan tabda tentang keadaan tegangan yang mengalir pada panel. Biasanya jika
tegangan sedang mengalir maka lampu berwarna hijau akan menyala.
7. Peralatan pengamanan
Bertujuan untuk mengamankan peralatan-peralatan listrik dengan membatasi jumlah arus
yang masuk kerangkaian. Peralatan pengamanan yang terdapat pada panel biasanya
berupa CB dan sekering.

II. Alat Yang Digunakan


Panel kontrol yang terdapat pada laboratorium Konversi Energi

III.Langkah Percobaan
1. Bukalah pintu panel dengan hati-hati.
2. Gambarlah rangkaian pada panel yang ditentukan.
3. Pelajarilah pendistribusian tenaga listrik pada masing-masing panel.
4. Hitunglah daya yang terpasang path panel

25
1.1. Topik

Inverter

1.2. Tujuan
1. Mempelajari prinsip kerja rangkaian inverter
2. Dapat menggambarkan rangkaian inverter

1.3. Alat dan Bahan


1. 1 Set kotak alat
2. 2 Unit Inverter
3. 1 Multimeter
4. 1 buah regulator tegangan
5. 2 buah lampu
6. 2 buah saklar

1.4. Langkah Kerja


1. Mempersiapkan alat dan bahan
2. membongkar inveter,yaitu dengan membuka baut-baut pengunci atau sekrup
3. Mempelajari rangkaian pads Inverter
4. Menggambarkan rangkaian Inverter
5. Menjelaskan prinsip ker a inverter
6. Memasang kembali Inverter
7. Menguji tegangan output Inverter dengan memberi input
tegangan DCdari power supply DC
Setelah pengujian selesai membereskan alat dan bahan

26
27
Spesifikasi ;
Vin 130 V, 170 V, 220 V DC
I in 12 A
Vout 230 V ± 10 %
I out 9A
F 50 Hz ± 0,2 Hz
Cos (P 0,99
Fuse 10 A

2. Prinsip kerja Inverter


Tegangan yang masuk, yaitu berupa tegangan DC dialirkan melewati transistor.
Transistor bekerja On dan OFF secara bergantian sehingga terbentuk tegangan sinusoidal
(AC). Rangkaian control dipakai untuk mengatur tegangan yang terinduksi pada trafo.
Diharapkan dengan pengaturan tegangan tersebut, maka frekuensi tegangan AC yang
dihasilkan diperkuat dengan menggunakan transformator, karena tegangan AC yang
dihasilkan masih rendah.

28
Daftar Pustaka

G. Van der Wall, Ringkasan Eelektroteknik, Erlangga, 1985, Jakarta.


A.E. Fitzgerald, Arvin Grabel, Pantur Silaban, Ph.D, Dasar-dasar Elektroteknik, Erlangga,
1985, Jakarta.
Daryanto, Drs, Sistem Kelistrikan Mobil, Yrama Widya, 2006, Bandung.

29

Anda mungkin juga menyukai