Tata letak pabrik merupakan suatu perencanaan penempatan unit-unit kerja maupun bagian-bagian pabrik berupa bangunan dan juga fasilitas penunjang kinerja pabrik dengan berbagai pertimbangan. Tata letak pabrik yang baik penting dalam mendapatkan kelancaran dari proses pekerjaan, effisiensi pola kerja dan keselamatan proses produksi maupun keselamatan bagi para pekerja. Secara umum, garis besar tata letak pabrik ini dibagi menjadi beberapa daerah utama, yaitu: 1. Daerah Administrasi atau Perkantoran Daerah ini merupakan pusat kegiatan administrasi perusahaan yang mengatur kelancaran operasi dan kegiatan-kegiatan lainnya. Daerah ini ditempatkan di bagian depan pabrik agar kegiatan administrasi tidak mengganggu kegiatan dan keamanan pabrik serta harus terletak jauh dari areal proses yang berbahaya. 2. Daerah Fasilitas Umum Merupakan daerah penunjang segala aktivitas pabrik dalam pemenuhan kepentingan pekerja, seperti tempat parkir, tempat ibadah, kantin dan pos keamanan. 3. Daerah Proses Merupakan pusat proses produksi di mana alat-alat proses dan pengendali proses ditempatkan. Daerah proses ini terletak di bagian tengah pabrik yang lokasinya tidak mengganggu. Letak aliran proses direncanakan sedemikian rupa sehingga memudahkan pemindahan bahan baku dari tangki penyimpanan dan pengiriman produk ke daerah penyimpanan serta memudahkan pengawasan dan pemeliharaan terhadap alat-alat proses. Daerah proses ini diletakkan minimal 15 meter dari bangunan-bangunan atau unit-unit lain. 4. Daerah Laboratorium dan Ruang Kontrol Laboratorium dan ruang kontrol sebagai pusat pengendali proses, kualitas dan kuantitas bahan yang akan diproses serta produk yang akan dijual. Daerah laboratorium merupakan pusat kontrol kualitas bahan baku, produk dan limbah proses, sedangkan daerah ruang control merupakan pusat kontrol berjalannya proses yang diinginkan (kondisi operasi baik tekanan, temperatur dan lain-lain yang diinginkan). Laboratorium dan ruang kontrol ini diletakkan dekat daerah proses apabila terjadi sesuatu masalah di daerah proses dapat cepat teratasi. 5. Daerah Pemeliharaan Daerah pemeliharaan merupakan tempat penyimpanan suku cadang alat proses dan untuk melakukan perbaikan, pemeliharaan atau perawatan semua peralatan yang dipakai dalam proses. 6. Daerah Penyimpanan Bahan Baku dan Produk Daerah ini terdiri dari area tangki penyimpanan bahan baku dan produk yang terletak di lingkungan terbuka dan berada di dalam daerah yang dapat terjangkau oleh angkutan pembawa bahan baku dan produk. Daerah ini biasanya ditempatkan di dekat areal proses supaya suplai bahan baku proses dan penyimpanan produk lebih mudah. 7. Daerah Utilitas Daerah ini merupakan tempat untuk penyediaan keperluan yang menunjang berjalannya proses produksi berupa penyediaan air, steam, listrik. Daerah ini ditempatkan dekat dengan daerah proses agar sistem pemipaan lebih ekonomi, tetapi mengingat bahaya yang dapat ditimbulkan maka jarak antara areal utilitas dengan areal proses harus diatur (sekitar 15 m). 8. Daerah Pengolahan Limbah Merupakan daerah pembuangan dan pengolahan limbah hasil proses produksi. Pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan beberapa keuntungan, seperti (Timmerhaus,2004): 1. Dapat meminimalkan terjadinya material handling 2. Memberikan efektifitas lahan sehingga keterbatasan lahan dapat dimaksimalkan 3. Mengurangi biaya produksi 4. Meningkatkan tingkat keselamatan kerja 5. Mengefektifkan pola pekerjaan 6. Meningkatkan pengawasan operasi dan proses agar lebih baik
Adapun perincian luas tanah sebagai bangunan pabrik adalah sebagai berikut: Tabel 5.1 Luas Bangunan Pabrik
No Bangunan Luas (m2)
1 Pos keamanan 200 2 Garasi dan tempat parkir 1300 3 Kantor 1700 4 Masjid 500 5 Kantin 500 6 Laboratorium 450 7 Proses 9700 8 K3 dan Poliklinik 800 9 Bengkel 400 10 Utilitas 1800 11 Ruang Kontrol 500 12 Ruang Generator 450 13 Pemadam kebakaran 400 14 Area perluasan 6000 15 Jalan dan Taman 5000 16 Gudang 700 17 Assembly point 200 18 Pengolahan limbah 1000 TOTAL 31400 Dari perhitungan luas area diatas, direncanakan pengadaan tanah untuk pembangunan pabrik sekitar 31.400 m2. Susunan area-area bagian pabrik dapat dilihat pada Gambar 5.1 berikut:
Gambar 5.1 Susunan Area-Area Bagian Pabrik
5.2. Tata Letak Alat Proses Tata letak peralatan adalah tempat kedudukan alat-alat yang digunakan dalam proses produksi. Tata letak alat-alat proses harus dirancang sedemikian rupa sehingga kelancaran produksi bisa terjamin dan karyawan akan mendapatkan kepuasan kerja sehingga semangat kerja bisa ditingkatkan demikian juga produktivitas kerja. Dalam perancangan tata letak peralatan proses pada pabrik ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan, yaitu : 1. Aliran bahan baku dan produk Aliran bahan baku dan produk yang baik akan memberikan kelancaran dalam proses produksi serta memberikan keuntungan dari segi ekonomis. Perancangan jalur pipa juga perlu diperhatikan agar tidak mengaggu lalu lintas dan aktivitas produksi 2. Lalu lintas manusia Jalan atau lalu lintas yang baik bagi pekerja juga penting untuk mengantisipasi terjadinya gangguan pada setiap peralatan atau mesin pada bagian proses 3. Cahaya Cahaya yang memadai akan memudahkan bagi para pekerja untuk melakukan aktivitas produksi dan mengurangi tingkat resiko kecelakaan kerja 4. Biaya operasi Besar biaya operasi pabrik dapat ditekan dengan penempatan alat-alat proses yang baik dan tepat, sehingga dapat memberikan kelancaran dari proses produksi dan meminimalkan terjadinya kerusakan. 5. Jarak antar alat proses Alat proses dengan spesifikasi tekanan dan suhu tingga mendapatkan tempat yang lebih luas dan lebih berjauhan dari alat proses lainnya. Cara ini dilakukan untuk menghindari apabila terjadi ledakan dan kebakaran pada alat proses dengan tekanan dan suhu tinggi berdampak pada alat proses lainnya Berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut, berikut adalah gambar tata letak peralatan yang ditunjukkan pada Gambar 5.2 Gambar 5.2 Tata Letak Alat Proses Pabrik Propilen Glikol