Anda di halaman 1dari 6

BAB V

LAYOUT PABRIK

5.1. Tata Letak Pabrik


Tata letak pabrik merupakan suatu perencanaan penempatan unit-unit kerja
maupun bagian-bagian pabrik berupa bangunan dan juga fasilitas penunjang kinerja
pabrik dengan berbagai pertimbangan. Tata letak pabrik yang baik penting dalam
mendapatkan kelancaran dari proses pekerjaan, effisiensi pola kerja dan keselamatan
proses produksi maupun keselamatan bagi para pekerja.
Secara umum, garis besar tata letak pabrik ini dibagi menjadi beberapa daerah
utama, yaitu:
1. Daerah Administrasi atau Perkantoran
Daerah ini merupakan pusat kegiatan administrasi perusahaan yang mengatur
kelancaran operasi dan kegiatan-kegiatan lainnya. Daerah ini ditempatkan di
bagian depan pabrik agar kegiatan administrasi tidak mengganggu kegiatan
dan keamanan pabrik serta harus terletak jauh dari areal proses yang
berbahaya.
2. Daerah Fasilitas Umum
Merupakan daerah penunjang segala aktivitas pabrik dalam pemenuhan
kepentingan pekerja, seperti tempat parkir, tempat ibadah, kantin dan pos
keamanan.
3. Daerah Proses
Merupakan pusat proses produksi di mana alat-alat proses dan pengendali
proses ditempatkan. Daerah proses ini terletak di bagian tengah pabrik yang
lokasinya tidak mengganggu. Letak aliran proses direncanakan sedemikian
rupa sehingga memudahkan pemindahan bahan baku dari tangki penyimpanan
dan pengiriman produk ke daerah penyimpanan serta memudahkan
pengawasan dan pemeliharaan terhadap alat-alat proses. Daerah proses ini
diletakkan minimal 15 meter dari bangunan-bangunan atau unit-unit lain.
4. Daerah Laboratorium dan Ruang Kontrol
Laboratorium dan ruang kontrol sebagai pusat pengendali proses, kualitas dan
kuantitas bahan yang akan diproses serta produk yang akan dijual. Daerah
laboratorium merupakan pusat kontrol kualitas bahan baku, produk dan
limbah proses, sedangkan daerah ruang control merupakan pusat kontrol
berjalannya proses yang diinginkan (kondisi operasi baik tekanan, temperatur
dan lain-lain yang diinginkan). Laboratorium dan ruang kontrol ini diletakkan
dekat daerah proses apabila terjadi sesuatu masalah di daerah proses dapat
cepat teratasi.
5. Daerah Pemeliharaan
Daerah pemeliharaan merupakan tempat penyimpanan suku cadang alat
proses dan untuk melakukan perbaikan, pemeliharaan atau perawatan semua
peralatan yang dipakai dalam proses.
6. Daerah Penyimpanan Bahan Baku dan Produk
Daerah ini terdiri dari area tangki penyimpanan bahan baku dan produk yang
terletak di lingkungan terbuka dan berada di dalam daerah yang dapat
terjangkau oleh angkutan pembawa bahan baku dan produk. Daerah ini
biasanya ditempatkan di dekat areal proses supaya suplai bahan baku proses
dan penyimpanan produk lebih mudah.
7. Daerah Utilitas
Daerah ini merupakan tempat untuk penyediaan keperluan yang menunjang
berjalannya proses produksi berupa penyediaan air, steam, listrik. Daerah ini
ditempatkan dekat dengan daerah proses agar sistem pemipaan lebih ekonomi,
tetapi mengingat bahaya yang dapat ditimbulkan maka jarak antara areal
utilitas dengan areal proses harus diatur (sekitar 15 m).
8. Daerah Pengolahan Limbah
Merupakan daerah pembuangan dan pengolahan limbah hasil proses produksi.
Pengaturan tata letak pabrik yang baik akan memberikan beberapa
keuntungan, seperti (Timmerhaus,2004):
1. Dapat meminimalkan terjadinya material handling
2. Memberikan efektifitas lahan sehingga keterbatasan lahan dapat
dimaksimalkan
3. Mengurangi biaya produksi
4. Meningkatkan tingkat keselamatan kerja
5. Mengefektifkan pola pekerjaan
6. Meningkatkan pengawasan operasi dan proses agar lebih baik

Adapun perincian luas tanah sebagai bangunan pabrik adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1 Luas Bangunan Pabrik

No Bangunan Luas (m2)


1 Pos keamanan 200
2 Garasi dan tempat parkir 1300
3 Kantor 1700
4 Masjid 500
5 Kantin 500
6 Laboratorium 450
7 Proses 9700
8 K3 dan Poliklinik 800
9 Bengkel 400
10 Utilitas 1800
11 Ruang Kontrol 500
12 Ruang Generator 450
13 Pemadam kebakaran 400
14 Area perluasan 6000
15 Jalan dan Taman 5000
16 Gudang 700
17 Assembly point 200
18 Pengolahan limbah 1000
TOTAL 31400
Dari perhitungan luas area diatas, direncanakan pengadaan tanah untuk
pembangunan pabrik sekitar 31.400 m2. Susunan area-area bagian pabrik dapat dilihat
pada Gambar 5.1 berikut:

Gambar 5.1 Susunan Area-Area Bagian Pabrik


5.2. Tata Letak Alat Proses
Tata letak peralatan adalah tempat kedudukan alat-alat yang digunakan dalam
proses produksi. Tata letak alat-alat proses harus dirancang sedemikian rupa sehingga
kelancaran produksi bisa terjamin dan karyawan akan mendapatkan kepuasan kerja
sehingga semangat kerja bisa ditingkatkan demikian juga produktivitas kerja. Dalam
perancangan tata letak peralatan proses pada pabrik ada beberapa hal yang harus
dipertimbangkan, yaitu :
1. Aliran bahan baku dan produk
Aliran bahan baku dan produk yang baik akan memberikan kelancaran dalam
proses produksi serta memberikan keuntungan dari segi ekonomis. Perancangan
jalur pipa juga perlu diperhatikan agar tidak mengaggu lalu lintas dan aktivitas
produksi
2. Lalu lintas manusia
Jalan atau lalu lintas yang baik bagi pekerja juga penting untuk mengantisipasi
terjadinya gangguan pada setiap peralatan atau mesin pada bagian proses
3. Cahaya
Cahaya yang memadai akan memudahkan bagi para pekerja untuk melakukan
aktivitas produksi dan mengurangi tingkat resiko kecelakaan kerja
4. Biaya operasi
Besar biaya operasi pabrik dapat ditekan dengan penempatan alat-alat proses yang
baik dan tepat, sehingga dapat memberikan kelancaran dari proses produksi dan
meminimalkan terjadinya kerusakan.
5. Jarak antar alat proses
Alat proses dengan spesifikasi tekanan dan suhu tingga mendapatkan tempat yang
lebih luas dan lebih berjauhan dari alat proses lainnya. Cara ini dilakukan untuk
menghindari apabila terjadi ledakan dan kebakaran pada alat proses dengan
tekanan dan suhu tinggi berdampak pada alat proses lainnya
Berdasarkan beberapa pertimbangan tersebut, berikut adalah gambar tata letak
peralatan yang ditunjukkan pada Gambar 5.2
Gambar 5.2 Tata Letak Alat Proses Pabrik Propilen Glikol

Anda mungkin juga menyukai