Anda di halaman 1dari 23

Kenapa?

Kenapa lebih mudah berjanji


Daripada menepati ?
Kenapa lebih mudah berkata
Daripada memberi bukti nyata?

Apakah itu sifat alami kita


Melukai dan terus menyiksa
Lihatlah batin yang terluka
Hendak merangkak menuju cahaya
Namun semua kenangan masih menyapa

Kau pernah mengucap rayuan manis


Yang kini berubah menjadi racun di jiwa
Kau pernah membuka pintu hati
Yang kini tertutup oleh benci
Apa yang harus kulakukan?

Jika kita tak lagi bersama


Apa tidak bisa seperti dulu
Sebelum kita mengucap rindu
Dulu kau panggil aku sayang
Kini diriku sudah terbuang
Apa kau ingat kenangan manis (are you remember about sweet memories)
Yang kini terbungkus tangis (and now just still one cry)
Apa kau ingat kata cinta (are you remember with word of love)
Yang sudah menjadi luka (and now become hurt)

Kau pernah mengundangku ke depan pintu (You’re ever invite me in front of the door)
Pintu indah dengan ukiran cinta (beautiful door with love drawing)
Kau menyambutku dengan senyuman
Senyuman hangat yang saat ini terus kuingat

Namun kini berbeda


Kau berpaling dariku
Kau justru mengusirku keluar dari pintu itu
Kau justru memupuk kebencian yang tak baik

Kuingin kembali
Melewati hari denganmu
Agar semua orang tau bahwa kau tak munafik
Agar tuhan tau kau adalah hambanya yang bisa dipercaya
Ingatkah kau matahari itu
Duduk di tepi pantai
Dengan pasir putih yang lembut
Kau memberiku kenangan terindah

Lambaian pohon kelapa seakan setuju dengan kisah kita


Desiran ombak menuju ke pantai seakan mengucap salam
Butiran pasir yang terus menerus memeluk erat kaki kita
Membuat ku menjadi percaya bahwa kau orang yang kucari

Namun semua berubah


Tiba-tiba matahari memerah
Pohon kelapa mulai roboh
Ombak semakin tinggi

Aku sadar itu hanya kenangan


Yang kini sudah terbakar benci
Yang lenyap termakan hari
Tapi ingat itu semua masih terekam indah di ingatanku
Langit cerah yang selalu kita lihat dulu
Kini sudah berganti awan hitam
Bunga harum yang dulu kau genggam
Kini sudah berganti bunga kebencian

Apakah semua mudah datang dan berganti


Kenapa semua sudah menghilang
Padahal aku belum selesai menikmati itu
Kenapa wajah indahmu memudar

Dulu kita mengucap kata yang sama


Yaitu kata cinta
Dulu kita melihat langit yang sama
Yaitu langit harapan

Kini tinggal aku saja yang melakukan itu


Kau sudah berjalan menuju jalan yang berbeda
Kau sudah melupakan semua memori itu
Kau sudah berubah menjadi membenciku

Aku tidak peduli kau membenciku


Aku tidak peduli perasaanmu padaku
Yang aku tahu hanya cintaku padamu
Yang aku tahu hanya hatiku masih untukmu
Senyummu
Senyum indah di kala kita bercanda
Senyum indah dikala kau bahagia
Kini sudah tiada

Tawamu
Tawa bersama di atas pasir putih
Tawa indah yang membuatku bahagia
Kini berakhir sudah

Sedihmu
Sedihmu kala ku sakit
Sedihmu kala ku marah
Kini sudah terganti

Apakah kau tidak pernah rindu itu


Ayo kita tatap lagi impian kita dulu
Jangan menjadi orang munafik
Orang yang hanya bisa berkata tanpa bukti nyata
Masihkah kau ingat langit itu
Masih ingatkah kau awan itu
Apakah kamu sudah lupa semua?
Semua seperti sebuah mimpi

Disetiap ku berkedip
Aku selalu melihat senyummu
Aku selalu melihat wajahmu
Aku selalu melihat dirimu

Aku ingin membuktikan perkataanku


Perkataanku di masa lalu
Aku tidak ingin itu semua berlalu
Seperti angin di gurun pasir

Seperti mawar yang berduri


Kau begitu indah tetapi menyakitkan
Seperti birunya laut
Kau sangat cantik dengan seribu misteri

Inginku memelukmu seperti dulu


Bercanda seperti kicauan burung
Jujur aku masih menyayangimu
Tetapi aku takut untuk mengungkapkannya
Inginku melihat senyummu itu
Inginku melihat semua tawamu dulu
Senyum terindah yang pernah ku lihat
Tawa seperti taman di surga

Aku sangat senang bisa memilikimu


Walau hanya sementara waktu
Bagaimana tuhan bisa mempertemukan kita
Dan akhirnya menjauhkan kita

Aku dan kau seperti malaikat dan iblis


Kau menganggap dirimu malaikat
Dan beranggapan bahwa aku ini iblis
Sungguh cerita yang cukup rumit

Setiap ku ingat kenangan kita


Tak pernah berhenti air ini mengalir
Air yang terus mengalir dari mataku
Air suci tangisan dari hati

Semua kenangan terbakar dalam sekejap


Seperti sepucuk kertas yang terbakar api
Semua cerita hilang dalam waktu singkat
Seperti debu yang diterbangkan angin

Semua gelap tanpa kau disini


Inginku mencari penerang lagi
Namun tiada yang sepertimu di sini
Bagaimana aku mencari yang pantas disisi
Langit senja yang indah
Terasa hangat didalam jiwa
Inginku terus menatap langit itu
Bersama kau kawan-kawanku

Kita semua memang berbeda


Tapi kita ingat agama
Kita semua memang menggila
Tapi kita takut akan dosa

Aku tak akan melupakan kalian


Aku tak ingin memusuhi kalian
Aku tak bisa melukai kalian
Aku tak pernah menghapus memori tentang kalian

Ingatlah aku kawan


Seperti kuingat kalian
Kenanglah aku kawan
Seperti kukenang kalian
Siapakah aku dimatamu itu
Apakah aku hanya iblis pengganggu
Apakah aku hanya hama buatmu
Katakanlah padaku

Sekejap aku selalu berfikir


Ingin kubuktikan pada tuhan
Bahwa aku tidak salah untuk mencintaimu
Bahwa aku tidak salah menyayangimu

Mungkin kamu bilang aku iblis bersayap malaikat


Atau serigala berbulu domba
Tapi ingat satu hal
Kau masih seperti malaikat di mataku
Seseorang yang mau menerimamu apa adanya
Seseorang yang mau mendangar keluh kesahmu
Seseorang yang membuat hatimu tersenyum
Seseorang yang menyuarakan kata sayang

Dia seperti lampu dijalan yang gelap


Dia seperti air pelepas dahaga
Dia seperti angin penyejuk di saat panas menyengat
Dia seperti lukisan penenang jiwa dan raga

Kamu adalah orang yang kucari


Kamu adalah orang yang kubutuhkan
Kamu adalah orang yang kuinginkan
Kamu adalah orang yang selalu kusayang

Seseorang, dia, dan kamu


Aku tahu 1 hal tentang mereka
Mereka yang sebenarnya
Mereka adalah SAHABATKU
Tomorrow you say I love you
But now you say I hate you
Tomorrow you say good morning
But now you say good bye

Are you remember with sunrise in that beach


Are you remember with our dreams in our sky
Now you go over me
Just me now, just me alone and without you

Can you hear me?


Hear that voice in my heart
In my little heart
I still love you

Without you iam crazy


Without you I cant do anything
Without you Im not someone
Can you love me like tomorrow
Perpisahan

Lihat sang surya mulai tenggelam


Siangpun mengucap selamat tinggal pada sang hari
Seperti halnya kita yang berada pada putaran waktu
Untuk bersama-sama membuat sebuah kenangan
Entah itu indah atau tidak
Tetapi semuanya akan selalu tampak cantik bila diingat
Dan jika siang sudah berlalu tuk berganti malam
Maka rembulan dan bintang
Akan membimbing kita
Pada mimpi-mimpi yang selalu kita harapkan keindahannya
Itulah cita-cita yang akan kita kejar
Pada saat bangun pagi esok hari
Maka bukanlah suatu kesedihan
Jika kita tidak bertemu lagi
Sebab semuanya adalah sebuah harapan
Bagi kita untuk mengejarnya
Mari bersama-sama kita alirkan doa kepada Sang Khaliq
Semoga ini adalah sebuah perjalanan yang tak sia-sia
Untuk sebuah tujuan yang mulia
Dan mari bersama-sama kita limpahkan kata maaf diantara kita dengan setulus hati
Bagi kebersamaan yang telah menciptakan luka dan kecewa

Gemercik suara air di pagi hari


Kicauan burung yang terus bernyanyi
Tetesan embun di daun padi
Menandakan hari sudah berganti

Inginku lupa kenangan buruk kemarin hari


Namun semua tercampur dengan kenangan indah
Andaiku bisa melihat senyum itu lagi
Aku akan selalu merasa bahagia

Namun maaf
Maaf atas semua khayalku
Aku sadar
Siapa sebenarnya diriku di matamu

Aku harus memulai lembaran baru


Meninggalkan hal buruk yang telah berlalu
Saatnya mulai optimis hati
Bahwa sekarang lebih baik dari kemarin

Sang surya mulai bangun dari malam


Tanda hari baru sudah menunggu
Tidak peduli cerita yang kelam
Aku harus mulai berpacu

Hal baik menunggu di masa depan


Masa lalu hanya untuk pelajaran
Ingatlah bahwa hari ini
Lebih baik dari hari kemarin

Terus berjuang melewati garis


Jangan ada perasaan pesimis
Tangan kesuksesan menngguku
Aku harus bangun dan meraih itu

Masa lalu, masa kini, dan masa depan


Semua terantai dengan kenangan
Indah terhias doa harapan
Dengan hati yang terus berjuang

Ingatkah akan tawa kita?


Ingatkah akan canda kita?
Apakah kamu ingat itu semua?
Apakah kamu ingan kenangan kita?

Kau mengucap 1000 kata padaku


Dulu terasa semanis madu
Namun sekarang bak racun
Racun yang mematikan jiwaku
Kupandang rembulan
Nampak indah di langit malam
Sejenak ku tertunduk
Karena ku ingat indah matamu

Kupandang pelangi
Dengan goresan tinta sang ilahi
Namun sejenak ku terdiam
Karena ku ingat manis senyummu

Namun ku telah sadar


Aku tak perlu mencarimu lagi
Karena ku tau
Masih ada mereka di sampingku

Kupandang indah lautan


Nampak jernih berpadu dengan langit
Ku tertawa lebar
Karena kalian ada di sini kawan
Tangisku tiada henti
Karena kau tak lagi disisi
Ingatlah terus kamar ini
Dikala kita saling mengisi

Pernah ku mencoba tuk tertawa


Namun terasa tawa yang terpaksa
Aku tak tahu harus bagaimana
Hanya duduk di taman memandang rembulan

Bangku taman yang dingin menemaniku


Menemani melewati malam sepiku
Bangku berkarat beralaskan rumput
Ku terdiam dan terus terpaku

Ku bingung dengan semua kenyataan


Kenyataan yang tuhan gariskan
Mengapa begitu menyakitkan
Sampai aku tak lagi bisa melawan
Warna langit yang kian menghitam
Membuat hidupku masih kelam
Akankah aku harus menyelam
Di lautan harapan yang dalam

Ku menunggu jawaban dari-NYA


jawaban akan semua doa
Kuberharap tuhan mengabulkannya
Semua doa berselimut derita

Kapankah ku kan tertawa


Dikala goncangan terus menerpa
Cobaan datang silih berganti
Mencoba menguji kekuatan hati

Tak tahu sampai kapan ku bersabar


Kapan dirimu mengucap lagi “apa kabar”
Kan kujawab “aku baik”
Padahal hatiku belum membaik
Ku masih terdiam
Dipojok ruangan ini
Kutak mengerti takdirku
Kutak mengerti keputusan sang kuasa

Dengan ditemani lantunan lagu


Kumencoba mengusir sepi
Namun tidak berarti
Kumasih memikirkan takdir ini

Hidupku sungguh kacau


Entah mana yang salah
Diriku atau takdir ini
Aku menunggu jawaban atas doaku

Aku hanya bisa menangis sedih


Atas semua yang tuhan berikan
Dimana kau tuhan?
Jawablah doaku

Bibir seindah pelangi


Alis secantik bulan lentik
Suara semerdu burung dikala pagi
Membuatmu menjadi ciptaanya terindah bagiku
Terima kasih tuhan atas takdir ini
Kau mempertemukanku
Mempertemukanku dengan Juliet baruku
Wanita kedua setelah ibuku
Kuberikan hatiku padanya
Semoga dia merawatnya
Hati yang rapuh akan bekas luka
Mampu terobati dengan senyumnya
Kucintaimu dengan kekuranganmu
Dan kuharap kau juga begitu

Aku dengar burung berkicau di luar


Kulihat sang surya mulai merangkak
Kukagum dengan hari ini
Hari setelah badai kemarin
Kumampu tuk bangun lagi
Dari keterpurukan masa lalu
Yang mengikat dan menghancurkanku
Kutau kau siapa
Kau seperti bidadari dari surga
Turun dan melepas semua sayapmu
Hanya untuk membantu manusia hina sepertiku
Membantu menghapus semua coretan kotor dalam kehidupan
Dengan memberiku album cerita baru
Yang mungkin lebih berwarna dan ceria
Ingin kupeluk erat tubuh mungilmu
Aku tak ingin kau seperti masa laluku
Datang dengan senyuman dan pergi dengan siksaan

Kutakut dengan cerita kelam dulu


Cerita yang membutakanku akan indahnya dunia
Kuharap keputusanku kali ini benar
Aku tak mau jatuh kedalam neraka yang sama
Neraka yang dipenuhi kegelapan kebohongan
Tolong aku membuat sebuah bukti nyata
Bahwa ku tak salah memilihmu
Memilihmu menjadi perempuanku
Jangan pernah hapus air mataku
Tapi berikan aku tawa agar tak meneteskan air mata
Ku akan memberikanmu hartaku
Hati kecil mungil nan rapuh
Rawat dan jaga itu
Jangan pernah mengecewakanku
Tak akan pernah ku membuatmu menangis
Selama kau mampu menghentikanku untuk bersedih
Aku sayang kamu untuk sekarang
Hanya itu jawaban yang kuberikan
Karna ku tak tahu cerita tuhan

Bintang terdekat mulai terlihat


Setetes embun menjatuhi daun yang berayun
Kulihat sepasang merpati mengepakkan sayap
Seketika itu kuingat akan senyum kecilmu
Mungkin benar hatiku cukup keras untuk wanita
Namun ku tak tahu mengapa itu semua bisa berubah
Ketika kau datang dengan sebuah harapan
Ku harap kau tak menyulut api
Yang bisa membakar kepercayaan
Kepercayaan diriku akan semua perasaanmu
Kuharap setelah kau memelukku
Tidak akan menancapkan pisau ke belakangku
Pisau penghianatan dirimu
Memang benar awan mendung pernah kulewati
Masa lalu yang cukup gelap untuk ditulis
Namun sekarang ku mencoba lagi
Membuka hati lagi
Untuk penyemangat
Bukan penghianat

Di bawah atap sebuah teras


Kita duduk berdua
melihat indahnya

Anda mungkin juga menyukai