Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PELAKSANAAN

INSPEKSI K3 DEPARTEMEN SAFETY


PT. ANTAM (Persero) Tbk
(PT. NKA – PT. ARI LAGADAR BANDUNG)

PT. ANEKA TAMBANG (Persero) Tbk


JUNI 2015

PT. ANTAM (Persero) Tbk


PT. ANTAM (Persero) Tbk Head Office : Gedung Aneka Tambang Jl. T.B. Simatupang N0. 1 Tanjung Barat,
Jakarta 12530. INDONESIA. Telp : (62-21) 789 1234, 781 2635, Fax (62-21) 789 1224,
E-Mail : corsec@antam.com. Homepage : www. antam.com
Laporan Inspeksi K3 Internal PT. Antam (Persero) Tbk

DAFTAR ISI
I. Pendahuluan
II. Maksud dan Tujuan
III. Ruang Lingkup Inspeksi K3
IV. Acuan Inspeksi K3
V. Anggota Tim Pelaksana Inspeksi K3 Internal Kantor Pusat
VI. Perwakilan Bidang K3 PT.ARI – PT.NKA
VII. Daftar Distribusi Laporan
VIII. Waktu Pelaksanaan Inspeksi K3
IX. Hasil Temuan Inspeksi K3 dan Rekomendasi
X. Kesimpulan dan Rekomendasi
Laporan Inspeksi K3 Internal PT. Antam (Persero) Tbk

I. PENDAHULUAN
Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan faktor penting dalam pelaksanaan proses
produksi dalam suatu perusahaan. Manajemen perusahan dan seluruh karyawan bertanggung
jawab atas Keselamatan dan kesehatan kerja dilingkungan kerjanya. Untuk mencapai maksud
diatas maka salah satu kegiatan yang perlu dan penting untuk dilakukan adalah Inspeksi
Keselamatan Kerja. Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai peranan penting di
dalam program pencegahan kecelakaan. Inspeksi dilakukan untuk menjamin agar setiap tempat
kerja baik aktifitas, sarana dan prasarana sesuai dengan UU, standar baik nasional maupun
internasional, norma maupun petunjuk teknis yang berkaitan dengan bidang K3 yang ditetapkan
baik oleh pemerintah maupun kebijakan perusahaan. Dengan demikian bahwa usaha-usaha untuk
mencegah terjadinya kecelakaan diawali dengan mampu menemukan ketidaksesuaian dan faktor
penyebab kecelakaan seperti unsafe action dan unsafe condition atau kombinasi dari keduanya
dengan cara melakukan inspeksi secara teratur, terencana dan sistimatis.

II. MAKSUD DAN TUJUAN


Secara umum maksud dan tujuan inspeksi adalah untuk menemukan atau mengidentifikasi
tindakan tidak aman (unsafe action) dan kondisi tidak aman (unsafe condition) serta mencari
penyebab dasar dan akar permasalahan agar dapat dilakukan tindakan perbaikan. Sehingga
kondisi dan tindakan tidak aman tidak sempat menyebabkan terjadinya kecelakaan. Secara
spesifik maksud dan tujuan dilakukan Inspeksi K3 adalah sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi problem – problem yang mungkin terjadi


2. Mengidentifikasi kekurangan-kekurangan pada peralatan.
3. Mengidentifikasi tindakan tidak standar / tidak aman pekerja
4. Mengidentifikasi dampak dari perubahan / pergantian suatu proses / material
5. Mengidentifikasi kekurangan – kekurangan dalam suatu perbaikan
6. Melokalisasi dan menetralisir bahaya-bahaya yang ada.
7. Mensosialisasikan tindakan dankondisi yang benar dalam bekerja pada semua
personil yang bekerja

Sebelum melakukan inspeksi ada baiknya terlebih dahulu mengevaluasi atau menganalisa
semua temuan, kerusakan atau insiden yang pernah terjadi sebelumnya, sehingga nantinya dapat
memberikan pehatian khusus terhadap kondisi dan tindakan tidak aman yang berpotensi
menimbulkan permasalahan K3.
Laporan Inspeksi K3 Internal PT. Antam (Persero) Tbk

III. RUANG LINGKUP INSPEKSI K3


Ruang lingkup pelaksanaan inspeksi K3 ini meliputi :

1. Area Kantor tambang terkait dengan prosedur K3


2. Area Tambang
3. Area Stockpile dan Crushing
4. Area Workshop

IV. ACUAN INSPEKSI K3


Kriteria pelaksanaan inspeksi K3 ini mengacu pada :

1. UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja


2. Kepmen 555.K/26/M.PE/1995 Tentang K3 Pertambangan Umum
3. OHSAS 18001 : 2007 Tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
4. Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri terkait K3 yang berlaku
5. Guidelines, Codes dan Standar International terkait K3 yang berlaku

V. ANGGOTA TIM PELAKSANA INSPEKSI K3 KANTOR PUSAT


No. NAMA JABATAN
1. Sucipto Hariyanto Pjs. Manager OHS Antam Kantor Pusat
2. Heri Ristanto Safety UBPB Tayan

VI. PERWAKILAN SAFETY PT. ARI – PT. NKA


No. NAMA JABATAN
1. Ir. Doni Satria Wahid Kepala Teknik Tambang
2. Wisnu Setyono Wakatek Tambang

VII. DAFTAR DISTRIBUSI LAPORAN


No. NAMA JABATAN
1. Agus Zamzam J. ST, MM Direktur Operasi PT. Antam (Persero) Tbk
2. Ir. Jaswinaldi SVP Operation Management SHE
3. Dendi Dwitiandi ST. Direktur Operasi PT, ARI
4. Jajang Waluya GM PT. NKA
Laporan Inspeksi K3 Internal PT. Antam (Persero) Tbk

VIII. WAKTU PELAKSANAAN INSPEKSI K3


Adapun agenda acara inspeksi K3 di PT. ARI – PT. NKA Lagadar, Bandung adalah sebagai
berikut :

AGENDA KERJA KUNJUNGAN LAPANGAN Lagadar


Occupational Health & Safety Departement Head Officce 29 – 30 Juni 2015

HARI PERTAMA, Senin Tanggal 29 Jun 2015

Waktu Durasi Kegiatan / Materi PIC


8,00 - 12,00 4,00 Perjalanan Jakarta – Lagadar Bandung Sucipto H.
12,00 - 13,30 1,30 ISHOMA

13,30 - 14,00 0,30 Menghadap KTT dan Inspeksi Lapangan

HARI KEDUA, Selasa Tanggal 30 Juni 2015

Waktu Durasi Kegiatan / Materi PIC

7,00 - 11,00 4,00 Pembiuatan Laporan

11,00 - 12,00 1,00 Pembuatan Laporan

12,00 - 13,00 1,00 ISHOMA 1

Kembali Ke Jakarta
13,00 -
Laporan Inspeksi K3 Internal PT. Antam (Persero) Tbk

IX. HASIL TEMUAN INSPEKSI K3 DAN REKOMENDASI


Dari hasil inspeksi K3 yang telah dilakukan ada beberapa temuan yang perlu menjadi
perhatian untuk ditindak lanjuti oleh Kepala Teknik Tambang PT. ARI – PT. NKA sbb :
Laporan Inspeksi K3 Internal PT. Antam (Persero) Tbk
Laporan Inspeksi K3 Internal PT. Antam (Persero) Tbk

LAPORAN SAFET Y INSPECT ION (T anggal 29 - 30 Juni 2015)


Foto-foto bukti dibawah ini beserta penjelasannya adalah Hasil-hasil Safety Inspection di PT Antam (Persero) Tbk. - PT. ARI - PT. NKA

NO Lokasi Temuan Foto Rekomendasi Keterangan

Pengawasan Administratif

Kebijakan K3 Perusahaan dan


Contoh OHSASS 18001-2007 klausul
Struktur Organisasi tanggap
4.2, Klausul 4.4.7
1 Kantor PT. NKA darurat belum diubah/ diganti Kebijakan Segera dibuatkan kebijakan K3LH
Kesiapsiagaan dan Tanggap
sesuai dengan Struktur Organisasi
yang baru
K3L Darurat

Peta Situasi telah dibuat, namun Segera dibuatkan Peta


Kepmen 555.K/26/
2 Kantor PT. NKA belum dilengkapi dg jalur evakuasi, kemajuan dambang dan
M.PE/ 1995 psl. 19
Muster Point dan belum diupdate ditempel

Segera memsosialisasikan SOP Kepmen 555.K/26/


SOP/JSA telah ada implementasi dan JSA dan M.PE/ 1995 semua
3 Kantor PT. NKA
dilapangan belum diterapkan mendokumentasikan pekerjaan harus
kegiatannya mengikuti SOP/ JSA.

Segera dibuat IBPR(Identifikasi


Bahaya dan Potensi Resiko) Kepmen 555.K/26/
untuk mengetahui potensi M.PE/ 1995 psl. 344,
4 Kantor PT. NKA IBPR belum ada
bahaya yang paling tinggi OHSASS 18001-2007
Contoh supaya dapat memprioritaskan klausul 4.3.1
IBPR penanganannya

Segera membuat SOP Kepmen 555.K/26/


MINE PERMIT/SIMPER yang pembuatan Mine Permit dan
5 Kantor PT. NKA M.PE/ 1995 psl. 3, 52,
dikeluarkan oleh KTT belum ada Simper untuk mempermudah 134, 145 , 157.
KTT dalam Pengawasan
Perlu ditingkatkan Program K3 Segera membuat program K3LH Kepmen 555.K/26/
6 Kantor PT. NKA (Safety Induction, Safety Talk, Safety mengenai Tujuan dan sasaran M.PE/ 1995 psl. 28, 246
Meeting dll) Mutu K3LH
Pengawasan Lapangan

Rambu Rambu Mandatory dan Pembuatan Rambu Mandatory Kepmen 555.K/26/


1 Gudang Handak
kapasitas Gudang handak dan Kapsitas M.PE/ 1995 psl. 146

Permenaker.
Segera di lengkapai dengan
Tidak ada lokasi dan rambu parkir, PER.05/MEN/1985 pasal
rambu-rambu/ safety sign dan
2 semua lokasi sarana mobil belum lengkap, sop 103 dan Kepmen
perlengkapan kendaraan ringan
parkir, klakson, rotary lamp dll. 555.K/26/M.PE/1995 pasal
diperbaiki.
252 ayat 2
Laporan Inspeksi K3 Internal PT. Antam (Persero) Tbk

Penambahan APAR sesuai


Permenaker.
dengan peruntukannya,
PER.04/MEN/1980 pasal 4
Kecukupan APAR, pemeriksaan dibuatkan tabel pemeriksaan ayat 1 dan Kepmen
3 Gudang Handak setiap bulan, tinggi apar 1,25 cm
APAR, Posisi APAR 555.K/26 /M.PE/1995
pasal 105 ayat 2b dan
pasal 279 ayat 5

Kepmen 555.K/26/
Kepmen 555.K/26/
tangga menuju pos security tidak ada Segera dibuatkan handrail (dgn
4 Gudang Handak M.PE/1995 pasal 95 dan
handril kayu atau besi bekas)
pasal 160 ayat 2 & 3 serta
pasal 239 ayat 4

Segera dibuatkan rambu-rambu


Kepmen
Belum ada rambu rambu disetiap safety sign terutama area-area
5 Hauling Road 555.K/26/M.PE/1995 pasal
pertigaan dan prioritas jalan yang mempunyai potensi resiko
239 dan 241
tinggi.

Safety Berm segera dibuatkan


6 Tambang Safety Berm kurang memadai agar kendaraan tidak Kepmen 555.K/26/
terperosok. M.PE/1995 pasal 93, 239 dan
308 serta Standar OSHA Sub
Part D No. 1910.23

Segera dibuatkan rambu-rambu


Perlu penambahan rambu rambu Kepmen
safety sign terutama area-area
7 Tambang dipenyempitan jalan dan prioritas, 555.K/26/M.PE/1995 pasal
yang mempunyai potensi resiko
batas jarak kendaraan 239 dan 241
tinggi.

Segera dibuatkan pelindung


atau pengaman peralatan
terdapat beberapa benda bergerak berputar atau diberi safety line Kepmen 555.K/26/
8 Crusher
tampa ada pelindungnya serta larangan melintas bagi M.PE/ 1995 psl. 467
orang yang tidak
berkepentingan.

Permenaker.
PER.04/MEN/1980 pasal 4
belum ada ketersediaan APAR di Segera dilakukan penambahan ayat 1 dan Kepmen
9 Hauling Road
area genset APAR 555.K/26 /M.PE/1995
pasal 105 ayat 2b dan
pasal 279 ayat 5

Segera dilakukan perbaikan Perm enaker PER.01/MEN


Tabung bertekanan (flash back
kondisi seperti ini ( Flash back /1982 pas al 12 dan pas al 35
10 Crusher arestor rusak, tidak diikat dan tidak ayat 8 s erta Kepm en 555.K/26/
arestor, penutup tabung dan
ada penutup) M.PE/1995 pas al 168 ayat 2
pengikatan)

Permenaker.
Sosialisasikan ke semua PER.05/MEN/1985 pasal
11 Crusher Parkir Kendaraan roda 2 pegawai agar parkir di tempat 103 dan Kepmen
yang telah ditentukan. 555.K/26/M.PE/1995 pasal
252 ayat 2
Laporan Inspeksi K3 Internal PT. Antam (Persero) Tbk

Kepmen.
Sediakan Mandatory yang
12 Crusher APD Pelindung mata No.555.K/26/M.PE/1995
diwajibkan oleh Pabrik.
pasal 468

Safety sign (batas ketinggian untuk Kepmen.


13 Crusher kabel listrik dan besi conveyor di No.555.K/26/M.PE/1995
Segera dibuat safety sign tersebut
lokasi Crushe tidak ada pasal 144

Kepmen.
Penempatan dan pengamanan Alat House keeping dilakukan
14 Crusher No.555.K/26/M.PE/1995
LAS dengan baik
pasal 160
Laporan Inspeksi K3 Internal PT. Antam (Persero) Tbk

I. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI


Beberapa temuan penting yang perlu ditindak lanjuti :

1. Segera dibangun system K3L di PT. Lagadar PT. NKA perlu dibuat yang lebih baik kembali
karena sytem K3L di PT. NKA belum lengkap sytem mengacu SMK3 PT. Antam Tbk..
Seperti conto; Kebijakan K3, Struktur Organisasi IBPR dll.
2. Area kerja hauling (jalan tambang) ada beberapa area yang berpotensi menyebakan kecelakaan
tambang ( tebingan, jurang, jalan hauling) belum dilengkapi dengan safety sign (rambu-rambu
safety)
3. Area Crushing dan Stock Pile, budaya safety ditempat ini juga masih kurang (APD, Pengaman,
Safety Sign) belum optimal dipakai, dibuat, terdapat juga ruangan istirahat pegawai yang tidak
memenuhi syarat kesehatan (dipindah), Peralatan pengelasan yang tidak diberi pengaman.
4. Area Workshop house keepping, perpakiran safety sign dan peralatan berputar yang belum
diberi pengaman dan harus terus ditingkatkan agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak
diinginkan.
5. Area Gudang Handak belum dilengkapi dengan APAR yang cukup, dan beberapa tempat
berpoetnsi terjadi kecelakaan.
6. Perlu ditingkatkan kembali budaya safety ke semua pegawai dengan pendekatan sederhana dan
kampanye safety (spanduk, tema-tema safety dll)
7. Penerapan 5 R di semua lokasi kerja :
Ringkas (Seiri) : Singkirkan barang yang tidak digunakan.
Rapi (Seiton) : Penyimpanan barang sesuai tempatnya.
Resik (Seiso) : Membersihkan berarti memeriksa.
Rawat (Seiketsu) : Menghindari ketidakpastian/ Ketidaksesuaian.
Rajin (Shitsuke) : Norma Kerja produktif selalu dipatuhi, agar tetap dibudayakan.

Jakarta, 10 Juli 2015


Mengetahui/ Menyetujui :
Petugas Inspeksi Tambang Internal Kepala Teknik Tambang
Occuptaional Health and Safety, PT.NKA Lagadar

Sucipto Hariyanto Ir. Doni Satria Wahid


Laporan Inspeksi K3 Internal PT. Antam (Persero) Tbk

“Psychologists tell us that all humans have four basic


needs: the need to feel comfortable, the need to be
understood, the need to feel welcome, and the need to feel
important”.
“Improving safety culture is all about satisfying those
four needs. To do so requires caring, motivational
leadership; the ability to determine the significance of issues;
and the capacity to continually monitor the culture’s health”.
- Mark Eppler

Anda mungkin juga menyukai