Proses pemerolehan bahasa pada anak idealnya didukung faktor keluarga.
Bahasa anak yang pertama adalah bahasa ibunya, selembut, sekalem, sekeras, sesopan anak tergantung orang tua, orang tua pendukung pemerolehan bahasa anak. Namun muncul masalah ketika kualitas dan kuantitas komunikasi orang tua dengan anak kurang dengan berbagai macam alasan dan keadaan (orang tua sibuk kerja). Silakan analisis masalah di atas berdasarkan pemerolehan bahasa anak serta peran bapak/ibu sebagai pendidik untuk memaksimalkan kemampuan bahasa di kelas rendah? Pemerolehan bahasa pertama setiap anak tidak sama, tetapi bervariasi, ada yang lambat, sedang, bahkan ada yang cepat. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti yang dikemukakan oleh Chomsky, Piaget, Lenneberg dan Slobin berikut ini. 1. Faktor Alamiah Yang dimaksudkan faktor alamiah adalah setiap anak lahir dengan seperangkat prosedur dan aturan bahasa yang dinamakan oleh Chomsky Language Acquisition Divice (LAD). Anak tidak dirangsang untuk mendapatkan bahasa, anak tersebut akan mampu menerima apa yang terjadi di sekitarnya. 2. Faktor Perkembangan Kognitif Perkembangan bahasa seseorang seiring dengan perkembangan kognitifnya. Keduanya memiliki hubungan yang komplementer. Piaget dalam Brainerd seperti dikutip Ginn (2006) mengartikan kognitif sebagai sesuatu yang berkaitan dengan pengenalan berdasarkan intelektual dan merupakan sarana pengungkapan pikiran, ide, dan gagasan. Termasuk, kegiatan kognitif; aktivitas mental, mengingat, memberi simbol, mengkategorikan atau mengelompokkan, memecahkan masalah, menciptakan, dan berimajinasi. Hubungannnya dengan mempelajari bahasa, kognitif memiliki keterkaitan dengan pemerolehan bahasa seseorang. 3. Faktor Latar Belakang Sosial Latar belakang sosial mencakup struktur keluarga, afiliasi kelompok sosial, dan lingkungan budaya memungkinkan terjadinya perbedaan serius dalam pemerolehan bahasa anak (Vygotsky, 1978). Semakin tinggi tingkat interaksi sosial sebuah keluarga, semakin besar peluang anggota keluarga (anak) memperoleh bahasa. Sebaliknya semakin rendah tingkat interaksi sosial sebuah keluarga, semakin kecil pula peluang anggota keluarga (anak) memperoleh bahasa. Hal lain yang turut berpengaruh adalah status sosial. Anak yang berasal dari golongan status social ekonomi rendah rmenunjukkan perkembangan kosakatanya lebih sedikit sesuai dengan keadaan keluarganya. Dalam faktor latar belakang sosial akan ada hubungan timbal balik yang pasti atau baik positif maupun negatif antara pusat perekonomian dengan pusat masyarakat bagi keluarga tempat anak-anak itu tumbuh dan tempat pertumbuhan bahasanya. Bagi anak yang tumbuh dalam lingkungan yang menyenangkan, yang dilengkapi dengan alat-alat hiburan dan dalam keluarga mereka yang berpendidikan akan memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mendapatkan bekal kosa kata dalam jumlah yang besar serta membentu kebiasaan-kebiasaan memakai bahasa yang benar. Sebaliknya anak yang tumbuh/hidup dalam lingkungan yang minus, sekalipun kecerdasanya sama dengan anak-anak yang tumbuh dalam masyarakat yang surplus namun tingkat pertumbuhan bahasanya dalam mencapai kosa kata dapat berbeda atau ada kemungkinan lebih rendah. 4. Faktor Keturunan Selain faktor di atas, faktor keturunan juga mempengaruhi pemerolehan bahasa anak. Faktor keturunan meliputi: a. Intelegensia Pemerolehan bahasa anak turut juga dipengaruhi oleh intelegensia yang dimiliki anak. Ini berkaitan dengan kapasitas yang dimiliki anak dalam mencerna sesuatu melalui pikirannya. Setiap anak memiliki struktur otak yang mencakup IQ yang berbeda antara satu dengan yang lain. Semakin tinggi IQ seseorang, semakin cepat memperoleh bahasa, sebaliknya semakin rendah IQ-nya, semakin lambat memperoleh bahasa. Namun hal ini tidak terlalu berpengaruh karena semuanya dikembalikan kepada si anak. b. Kepribadian dan Gaya/Cara Pemerolehan Bahasa Kreativitas seseorang dalam merespon sesuatu sangat menentukan perolehan bahasa, daya bertutur dan bertingkah laku yang menjadi kepribadian seseorang turut mempengaruhi sedikit banyaknya variasi- variasi tutur bahasa. Dalam pemerolehan bahasa pertama anak sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Benar jika ada teori yang mengatakan bahwa kemampuan berbahasa si anak telah ada sejak lahir (telah ada LAD). Hal ini telah dibuktikan oleh berbagai penemuan seperti yang telah dilakukan oleh Howard Gardner. Dia mengatakan bahwa sejak lahir anak telah dibekali berbagai kecerdasan. Salah satu kecerdasan yang dimaksud adalah kecerdasan berbahasa (Campbel, dkk., 2006:2- 3). Akan tetapi, yang tidak dapat dilupakan adalah lingkungan juga faktor yang memengaruhi kemampuan berbahasa si anak. Banyak penemuan yang telah membuktikan hal ini. Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelajaran bahasa, yaitu motivasi, usia, penyajian formal, dan lingkungan. Berikut ini penjelasan tentang faktor-faktor penentu keberhasilan pembelajaran bahasa. a. Faktor motivasi Dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa kedua, motivasi mempunyai dua fungsi, yaitu (1) fungsi integratif dan (2) fungsi instrumental. Berfungsi integratif jika motivasi itu mendorong seseorang untuk mempelajari suatu bahasa karena adanya keinginan untuk berkomunikasi dengan masyarakat. sedangkan motivasi berfungsi instrumental adalah jika motivasi itu mendorong pembelajar untuk memiliki kemauan untuk mempelajari bahasa kedua itu karena tujuan yang bermanfaat atau karena ingin memperoleh suatu pekerjaan atau mobilitas sosial pada masyarakat tersebut (Gardner, 1972: 3.) b. Faktor usia Dalam hal kecepatan dan keberhasilan bahasa kedua, dapat disimpulkan: (1) anak- anak lebih berhasil dalam pemerolehan sistem fonologi atau pelafalan dibandingkan orang dewasa; (2) orang dewasa tampaknya maju lebih cepat daripada kanak-kanak dalam bidang morfologi dan sintaksis, paling tidak pada permulaan masa belajar; (3) kanak-kanak lebih berhasil dibandingkan orang dewasa, tetapi tidak selalu lebih cepat (‘Oyama, 1976; Dulay, Burt, dan Krashen, 1982; Asher dan Gracia, 1969). c. Faktor penyajian formal Penyajian bahasa secara formal berpengaruh terhadap kecepatan dan keberhasilan dalam memperoleh bahasa kedua karena berbagai faktor dan variabel yang telah dipersiapkan dan diadakan dengan sengaja melalui berbagai perangkat formal pembelajarannya. d. Faktor lingkungan Lingkungan bahasa dapat dibedakan menjadi lingkungan formal seperti di kelas dalam proses belajar-megajar dan artifisial dan lingkungan informal atau natural (Krashen, 1981: 40).