Anda di halaman 1dari 7

A.

Dewasa Awal
1. Pengertian Dewasa Awal
Dewasa awal adalah masa peralihan dari masa remaja. mengatakan bahwa dewasa
awal dimulai pada usia 18 tahun sampai kira-kira usia 40 tahun. Secara umum, mereka yang
tergolong dewasa awal ialah mereka yang berusia 20-40 tahun. Dewasa awal adalah masa
peralihan dari masa remaja. Masa remaja yang ditandai dengan pencarian identitas diri, pada
masa dewasa awal, identitas diri ini didapat sedikit-demi sedikit sesuai dengan umur
kronologis dan mental ege-nya.1 Menurut para ahli pengertian dewasa awal adalah:
2.Permasalahan pada Dewasa Awal dan solusinya
a) Keterlambatan perkembangan pola piker yang ditandai dengan ketidakmampuan
memecahkan masalah. Ciri – ciri ketidakmampuan pemecahan masalah ini ditujukan pada :
1) Ketidakmampuan mengambil keputusan secara tepat
2) Kecendrungan untuk bergantung dan mengikuti apa yang dilakukan kelompok
3) Terjebak dalam perilaku yang tidak bermanfaat, misal membeli tugas skripsi.
Penyebab dari permasalahan diatas pada umumnya karena pola asuh yang salah,
terlalu memanjakan dan tidak melatih anak bersikap mandiri dan tidak mendidik anak pada
sikap-sikap positif. Oleh karena itu berikut cara penangananya:
 Kemampuan memecahkan masalah mahasiswa didukung oleh faktor eksternal dan internal.
 Meningkatkan pola komunikasi interpersonal dengan mahasiswa.
 Menggali dan melatih kreativitas mahasiswa
b) Keterlambatan perkembangan kemandirian belajar
Dalam tugas perkembangan, idealnya seorang mahasiswa sudah mampu menyelesaikan
pekerjaan dan tugas-tugas belajarnya secara mandiri, mampu menentukan kebutuhan belajar,
merencanakan belajar dari segi tempat dan waktu, melaksanakan belajar dari segi waktu dan
intensitas, mengevaluasi belajar dengan mengikuti latihan-latihan tes formatif, tugas mandiri
dan tugas kelompok, serta mampu berusaha mendapatkan bantuan belajar yang dibutuhkan.
Namun terkadang, masih terdapat mahasiswa yang mengalami kegagalan mencapai
tahap perkembangan ini.Keterlambatan perkembangan belajar mandiri ini ditunjukan pada :

1
Hurlock, E. B. Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentaang Kehidupan. (Jakarta: Erlangga.
1994).hlm.86
1.Rendahnya motivasi belajar
2.Rendahnya konsep diri
3.Rendahnya etos kerja
4.Rendahnya daya juang mahasiswa
Cara penanganan yang dilakukan sebagai berikut :
 Membuat desain pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
 Kompetisi dan proses evaluasi dilakuan secara objektif
 Gerakan membangkitkan semangat mahasiswa dalam manajemen waktu
 Terus melatih dan mendorong mahasiswa untuk mengerjakan tugas, buat kelompok
diskusi
 Tetap memberikan tugas mandiri kepada mahasiswa an hargai hasil pekerjaannya dengan
mereview serta memberikan komentar yang memandu pada perbaikan
 Membuat seluruh aktivitas dan tugas – tugas perkuliahan kreatif yang dapat mendorong
mahasiswa untuk membaca, menulis, menganalisa dengan indicator-indikator yang terukur
(hal ini sangat membantu menimbulkan kemandirian belajar mahasiswa)2

B. Dewasa Madya
1.Pengertian Dewasa Madya
Masa Dewasa Madya adalah masa peralihan dewasa yang berawal dari masa dewasa
muda yang berusia 40- 65 tahun. Pada masa dewasa madya, ada aspek- aspek tertentu yang
berkembang secara normal, aspek-aspek lainnya berjalan lambat atau berhenti. Bahkan ada
aspek- aspek yang mulai menunjukkan terjadinya kemunduran- kemunduran.3
Aspek jasmaniah mulai berjalan lamban, berhenti dan secara berangsur menurun. Aspek- aspek
psikis (intelektual- sosial- emosional- nilai) masih terus berkembang, walaupun tidak dalam
bentuk penambahan atau peningkatan kemampuan tetapi berupa perluasan dan pematangan
kualitas. Pada akhir masa dewasa madya (sekitar usia 40 tahun), kekuatan aspek- aspek psikis ini

2
Mappiare, Andi ,Psikologi orang dewasa. (Surabaya: usaha nasional: 1983).hlm.93

3
Hurlock B. Elizabeth. Psikologi Perkembangan (Suatu Pendekatan Sepanjang Rentan Kehidupan).( Jakarta:
Erlangga . 1980)hlm.77
pun secara berangsur ada yang mulai menurun, dan penurunannya cukup drastic pada akhir usia
dewasa. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan disajikan uraian secara lebih rinci tentang
perkembangan fisik, intelektual, moral, dan karier pada masa dewasa.
2.Permasalahan dan penanganan di dewasa madya
Permasalahan yang serig terjadi di masa dewasa madya adalah stress. Stress adalah tekanan atau
sesuatu yang terasa menekan dalam diri individu. Sesuatu itu dapat terjadi disebabkan oleh
ketidakseimbangan natar harapan dan kenyataan yang diinginkan yang bersifat jasmaniah maupu
rohaniah. 4Lalu cara penanganannya adalah dengan cara :
a) Ubah cara pandang terhadap stress
b) Kenali diri lebih baik dan lakukan persiapan yang matang
c) Manfaatkan lingkungan sosial
d) Mencari antuan professional.

C. Dewasa akhir
1.Pengertian Dewasa Akhir
Masa dewasa akhir dapat juga disebut masa tua atau masan usia lanjut. Berbagai
pengertian tentang usia lanjut adalah sebagai berikut:
a) Secara kronologis, usia lanjut dinyatakan sebagai orang yang telah berumur 60 atau 65
tahun ke atas (Kalish, 1975; Bischof, 1976; Hurlock, 1980; Dixon dan Bouma, 1976).
Dasar me¬nentukan umur ini sebagai masa tua adalah alasan ekonomi, seperti: mereka
sudah harus pensiun, pajak penghasilan yang sudah ditiadakan dan telah merupakan
persetujuan yang me-masyarakat di negara kita ini
b) Diartikan sebagai perubahan fisik yang menonjol seperti per¬ubahan poster tubuh, gaya
berjalan, roman muka, warna rambut, suara, kekenyalan kulit, kemampuan pendengaran
dan peng¬lihatan. Demikian juga terjadinya perubahan kesehatan secara keseluruhan
yaitu kurang sehat atau mengalami macam-macam keluhan penyakit.
c) Diartikan sebagai perubahan tingkah laku, yaitu orang yang sudah tua, menjadi pelupa,
reaksi terhadap rangsangan yang makin lamban, perubahan pola tidur, gerakan motorik

4
Papilia E. Diane, dkk. Human Development. (Jakarta: Prenada Media Group. 2008.)hlm.55
yang lamban dan sebagainya. Sering dipercaya (streotipe) bahwa orang yang sudah tua
itu suka memusuhi generasi muda, konservatif (mempertahankan cara-cara lama dan
tidak ingin pembaruan) dan menjengkelkan.
d) Dari segi peranan sosial orang yang sudah tua disebut sebagai orang telah dipensiunkan
dalam berbagai tuntutan sosial, dan ditempatkan dalam rumah-rumah pemeliharaan
kesehatan, sudah menjadi nenek dan kakek.
2. Permasalahan dan penanganan pada masa dewasa akhir
a) Halusinasi
Halusinasi adalah persepsi panca indera yang terjadi tanpa adanya rangsangan dari
luar pada reseptor-reseptor panca indera. Dengan kata lain, halusinasi adalah persepsi tanpa
obyek. Halusinasi merupakan salah satu tanda gangguan jiwa yang cukup serius dan sering
dijumpai pada pasien-pasien Skizofrenia.
Namun tidak semua halusinasi tersebut merupakan suatu gangguan karena ada
halusinasi yang terjadi pada orang normal yaitu halusinasi yang terjadi sesaat sebelum
terlelap tidur dan saat bangun tidur yang disebut halusinasi hipnogogik dan hipnopompik.
Halusinasi yang tidak normal (patologis) adalah halusinasi yang sesuai dengan panca
indra, yaitu :
Halusinasi auditorik (pendengaran), jenis ini paling sering terjadi dibandingkan
dengan jenis lainnya. Penderita mendengar suara-suara orang yang berbicara atau mendengar
suara-suara kacau balau yang tidak jelas yang sebenarnya tidak ada.Halusinasi visual
(penglihatan), penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada seperti melihat bayangan,
kilatan sinar suci atau melihat sesorang yang telah meninggal.Halusinasi olfaktorik
(pembauan), penderita mencium bau tertentu yang sebenarnya tidak ada di tempat
tersebut.Halusinasi taktil (perabaan), penderita merasakan adanya sentuhan baik yang
membuatnya merasa nikmat atau tidak nyaman yang sebenarnya rangsangan tersebut tidak
ada.Halusinasi gustatorik (pengecapan), penderita merasakan ada rasa makanan atau rasa
suatu zat yang sebenarnya hal tersebut tidak ada.Pada kasus anda halusinasi yang terjadi
merupakan halusinasi auditorik/pendengaran. Anda dapat berkonsultasi lebih lanjut dengan
dokter psikiatri agar mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kondisi Anda.
Penyebab dari halusinasi ini adalah:
 Keletihan fisik yang sudah berakumulasi
 Kesedihan mendalam
 Rasa sakit hati dan dendam
 Terlalu banyak berangan – angan
Lalu cara penanganannya adalah sebagai berikut:
 Hindari melakukan aktivitas yang melampaui ambang ketahanan diri
 Jangan menyimpan dendam/sakit hati, karena akan merusak jiwa sendiri
 Hindari ketergantungan terhadap alkohol
 Cari kesibukan yang positif,
 Jangan biarkan diri hanyut dalam lamunan tak menentu
 Bergaul/berkomunikasi dengan lingkungan
 Dengarkan music lembut
 Membaca /menulis5
b) Demensia
Demensia adalah sebuah sindrom yang berkaitan dengan penurunan kemampuan
fungsi otak, seperti berkurangnya daya ingat, menurunnya kemampuan berpikir, memahami
sesuatu, melakukan pertimbangan, dan memahami bahasa, serta menurunnya kecerdasan
mental. Sindrom ini umumnya menyerang orang-orang lansia di atas 65 tahun. Penderita
demensia umumnya akan mengalami depresi, perubahan suasana hati dan perilaku, kesulitan
bersosialisasi, hingga berhalusinasi. Penderita tidak mampu hidup mandiri dan memerlukan
dukungan orang lain. Demensia tidak dapat disembuhkan, namun pengobatan secara dini
dapat membantu meredakan dan memperlambat perkembangan gejala, serta menghindari
komplikasi lebih lanjut.
Demensia disebabkan oleh kerusakan pada sel saraf otak di bagian tertentu, sehingga
menurunkan kemampuan berkomunikasi dengan saraf tubuh lainnya, dan mengakibatkan
kemunculan gejala sesuai dengan area otak yang mengalami kerusakan.
Gejala umum dari demensia adalah sebagai berikut :
 Hilang ingatan.
 Kesulitan berkomunikasi.
 Kesulitan berbahasa dan betutur kata.

5
https://www.klikdokter.com/tanya-dokter/read/3605256/orang-lanjut-usia-sering-halusinasi
 Sulit memecahkan masalah atau merencanakan sesuatu.
 Konsentrasi menurun.
 Sulit menilai situasi dan mengambil keputusan.
 Sulit mengkoordinasikan pergerakan tubuh.
 Merasa bingung.
Sedangkan gejala yang dirasakan dari segi psikologis meliputi:
 Depresi.
 Gelisah.
 Perubahan perilaku dan emosi.
 Merasa ketakutan (paranoid).
 Agitasi.
 Halusinasi.
Lalu cara penanganan dari demensia ini sendiri ada dua, yaitu dengan obat – obatan dan terapi.
1. Obat-obatan
Beberapa jenis obat yang biasa digunakan untuk mengatasi gejala demensia adalah:
 Acetylcholinesterase inhibitors, untuk meredakan gejala penyakit Alzheimer ringan,
lewy bodies dan halusinasi sebagai penyebab demensia..
 Memantine, untuk memperlambat reaksi kimia dalam otak. Umumnya diresepkan jika
acetylcholinesterase inhibitors tidak membantu atau demensia sudah memasuki tingkat
keparahan menengah.
 Antipsikotik, untuk meredakan perilaku penderita yang agresif atau mengalami agitasi
parah.
 Antidepresan, untuk meredakan gejala depresi yang umumnya terjadi pada penderita
demensia.
2. Terapi
Beberapa terapi bersifat psikologis dilakukan untuk meredakan gejala demensia, seperti:
 Terapi stimulasi kognitif dan orientasi realitas, guna menstimulasi daya ingat,
kemampuan memecahkan masalah, kemampuan berbahasa, meredakan disorientasi
pikiran, hingga meningkatkan kepercayaan diri penderita.
 Terapi perilaku, guna menekan perilaku tidak terkontrol yang terjadi karena depresi atau
halusinasi.
 Terapi okupasi, untuk mengajarkan penderita cara melakukan aktivitas sehari-hari
dengan aman dan disesuaikan dengan kondisinya, sambil juga mengajarkan cara
mengontrol emosi serta mempersiapkan diri untuk perkembangan gejala lebih lanjut pada
demensia progresif.
 Terapi validasi, dengan cara memperlihatkan empati dan memahami kondisi penderita
agar tidak mengalami depresi. Walau dapat membantu meredakan kebingungan dan
kegelisahan penderita, terapi validasi belum memiliki bukti cukup dalam segi
efektivitasnya.6

6
https://www.alodokter.com/demensia

Anda mungkin juga menyukai