OLEH :
KELOMPOK I’18
I. LATAR BELAKANG
Masa nifas disebut juga masa postpartum atau puerpureum yaitu
waktu sejak bayi dilahirkan dan plasenta lepas keluar dari rahim sampai 6 minggu
berikutnya disertai dengan pulih kembali organ-organ yang berkaitan dengan
kandungannya, yang menggalami perubahan seperti perlukaan dan lain
sebagainya yang berkaitan saat melahirkan (Suherni, 2009). Pada masa nifas ini
terjadi banyak perubahan secara alami termasuk proses laktasi atau menyusui.
Produk dan pengeluaran ASI yang sedikit pada hari-hari pertama setelah
melahirkan menjadi kendala dalam pemberian ASI secara dini. Ada beberapa
masalah menyusui yang sering terjadi pada masa pasca persalinan dini yaitu
seperti puting susu terbenam atau datar, puting susu lecet, saluran susu
tersumbat,payudara bengkak,dan akhirnya terjadi mastiti sehingga
abses(Leveno,2009). Masalah menyusui pada masa pasca persalinan lanjut salah
satunya adalah sindrom ASI kurang, sehingga bayi merasa tidak puas setiap
setelah menyusui. Bayi sering menangis atau bayimenolak menyusu, tinja bayi
keras (Perinasia, 2011). Beberapa faktor –faktor yang mempengaruhi produksi
ASI kurang adalah tidak dilakukannya persiapan puting terlebih dahulu dan
kurangnya reflek oksitosin (Maryunani. 2012).
Perawatan payudara pada ibu menyusui sangat penting. Melakukan
perawatan payudara semasa menyusui dengan menjaga kebersihan dan
memassage (memijat) payudara dapat memeperlancar ASI (Istiyani
2013).Perawatan payudara yang baik dan benar memiliki peranan yang penting
dalam meningkatkan produksi ASI dan ibu dapat terhindar dari bahaya
pembengkakan payudara, saluran ASI tersumbat (Bahiyatun, 2009).Adapun
penelitian yang dilakukan oleh Sholichah (2011) menyimpulkan bahwa terdapat
hubungan antara perawatan payudara ibu post partum dengan kelancaran
pengeluaran ASI. Hal ini di dukung oleh penelitian yang dilakuakan Fitria (2012)
bahwa salah satu faktor yang mempelancar produksi ASI yaitu dengan melakukan
perawatan payudara. Gerakan pada perawatan payudara dapat melancarkan reflek
pengeluaran ASI dan mencegah bendungan pada payudara (Pramitasari dan
Saryono,2008).
Dengan dilakukan perawatan payudara diharapkan dapat memperlancar
pengeluaran ASI dan meningkatkan volume ASI serta mencegah bendungan pada
payudara atau payudara bengkak sehingga dapat memberikan ASI secara eksklusif
kepada bayinya.
IV. MATERI
Terlampir
V. METODE
1. Ceramah
2.Tanya jawab
3. Demonstrasi
VI. MEDIA
Materi SAP
Powerpoint
Infokus
Peralatan perawatan payudara, seperti :
a. Handuk
b. Kapas secukupnya
c. Baby oil atau secukupnya
d. Waslap
e. 2 baskom (masing-masing berisi air hangat dan air dingin)
VII. KEGIATAN
Rencana Kegiatan
No Tahap Alokasi Uraian Kegiatan Penanggung
Waktu Narasumber Peserta Jawab
1. Orientasi 5 menit - Mengucapkan salam - Menjawab salam Moderator
- Menanyakan kabar - Menjawab
- Memperkenalkan - Memperhatikan
diri
2. Isi 25 - Menanyakan kepada - Menjawab Pemateri
menit peserta tentang
pengetahuan peserta
terhadap perawatan
payudara.
- Menjelaskan kepada - Memperhatikan
pesertadefenisi
perawatan .
- Menjelaskan tujuan
perawatan payudara.
- Menjelaskan
manfaat perawatan
payudara.
- Menjelaskan alat
yang digunakan
untuk perawatan
payudara.
- Menjelaskan cara - Mendemonstrasikan
perawatan payudara. perawatan payudara
Keterangan :
: Moderator : Pembimbing
: Peserta : Penyaji
: Fasilitator : Observer
b. Pengorganisasian
Moderator : Mengatur jalannya diskusi.
Pemateri : Menyajikan materi.
Fasilitator : Mendampingi dan memotivasi peserta penyuluhan
agar berperan aktif selama kegiatan.
Observer : Mengobservasi jalannya penyuluhan dan membuat
laporan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan.
VIII. EVALUASI
I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Sarana disiapkan pagi hari sebelum acara dimulai.
b. Media dipersiapkan 1 hari sebelum pelaksanaan kegiatan.
c. Struktur peran telah ditentukan 1 hari sebelum pelaksanaan.
d. Kontrak dengan keluarga pasien/pasien yang akan dilakukan
penyuluhan dilakukan 1 hari sebelum dan pagi hari sebelum
kegiatan dilaksanakan.
2. Evaluasi Proses
a. Moderator dan penyaji memandu penyuluhan dari awal hingga
akhir kegiatan.
b. Respon peserta selama proses bermain berlangsung baik.
c. Peserta tampak aktif selama proses penyuluhan berlangsung.
d. Proses penyuluhan dan demontrasi dapat terlaksana sesuai dengan
perencanaan
e. Peserta aktif dalam penyuluhan dan mampu mendemontrasikan
f. Tidak ada peserta yang keluar selama penyuluhan berlangsung
g. Masing-masing mahasiswa bekerja sesuai dengan tugasnya
masing-masing.
3. Evaluasi Hasil
a. Diharapkan 70% peserta yang hadir mampu menyebutkan
pengertian perawatan payudara
b. Diharapkan 70% peserta yang hadir mampu menyebutkan tujuan
dari perawatan payudara
c. Diharapkan 70% peserta yang hadir mampu menyebutkan alat-alat
yang digunakan dalam perawatan payudara
d. Diharapkan 70% peserta yang hadir mampu menyebutkan cara
perawatan payudara pada masa nifas
e. Diharapkan 70% peserta yang hadir mampu mendemonstrasikan
cara perawatan payudara pada masa nifas
f. Diharapkan 70% peserta yang hadir mampu menyebutkan akibat
dari tidak melakukan perawatan payudara
Essay
Pertanyaan :
1. Apa yang dimaksud dengan perawatan payudara?
2. Apa tujuan dari perawatan payudara?
3. Sebutkan alat-alat yang digunakan dalam perawatan payudara?
4. Bagaimana cara perawatan payudara pada masa nifas?
5. Apa akibat dari tidak melakukan perawatan payudara?
I X. LAMPIRAN MATERI
f. Penatalaksanaan
1. Cara Mengatasi Bila Putting Tenggelam
Lakukan gerakan menggunakan kedua ibu jari dengan menekan kedua
sisi puting dan setelah puting tampak menonjol keluar lakukan tarikan
pada puting menggunakan ibu jari dan telunjuk lalu lanjutkan dengan
gerakan memutar puting ke satu arah. Ulangi sampai beberapa kali dan
dilakukan secara rutin.
2. Jika Asi Belum Keluar
Walaupun asi belum keluar ibu harus tetap menyusui. Mulailah segera
menyusui sejak bayi baru lahir, yakni dengan inisiasi menyusui dini,
Dengan teratur menyusui bayi maka hisapan bayi pada saat menyusu
ke ibu akan merangsang produksi hormon oksitosin dan prolaktin yang
akan membantu kelancaran ASI. Jadi biarkan bayi terus menghisap
maka akan keluar ASI. Jangan berpikir sebaliknya yakni menunggu
ASI keluar baru menyusui.
3. Penanganan puting susu lecet
Bagi ibu yang mengalami lecet pada puting susu, ibu bisa
mengistirahatkan 24 jam pada payudara yang lecet dan memerah ASI
secara manual dan di tampung pada botol steril lalu di suapkan
menggunakan sendok kecil. Oleskan kolostrum atau asi yang keluar
dari sekitar puting setiap kali selesai menyusui
4. Penanganan Pada Payudara Yang Terasa Keras Sekali Dan Nyeri, Asi
Menetes Pelan Dan Badan Terasa Demam.
Pada hari ke empat masa nifas kadang payudara terasa penuh dan
keras, juga sedikit nyeri. Justru ini pertanda baik. Berarti kelenjar air
susu ibu mulai berproduksi. Tak jarang diikuti pembesaran kelenjar di
ketiak, jangan cemas ini bukan penyakit dan masih dalam batas wajar.
Dengan adanya reaksi alamiah tubuh seorang ibu dalam masa
menyusui untuk meningkatkan produksi ASI, maka tubuh memerlukan
cairan lebih banyak. Inilah pentingnya minum air putih 8 sampai
dengan 10 gelas sehari.
DAFTAR PUSTAKA