PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang diajarkan
dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar (SD). Keterampilan
membaca sebagai salah satu keterampilan berbahasa tulis yang bersifat
reseptif perlu dimiliki oleh siswa SD agar mampu berkomunikasi secara
tertulis. Oleh karena itu peranan pengajaran membaca sangat penting.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka
rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :
1) Apa yang dimaksud dengan membaca?
2) Faktor – faktor apa saja yang berpengruh dalam pembelajaran
membaca?
3) Apa saja model – model dalam membaca?
4) Apa saja pembelajaran membaca yang diajarkan di Sekolah Dasar?
5) Strategi apa saja yang bisa digunakan guru dalam pengajaran
membaca?
3. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan penyusun dalam makalah ini adalah
studi pustaka dimana penyusun membaca berbagai macam sumber tertulis
elektronik.
4. Tujuan Penulisan
Tujuan disusunnya makalah dengan tema pembelajaran membaca di
Sekolah Dasar ini antara lain sebagai berikut :
1) Untuk memenuhi tugas pengganti Ujian Tengah Semester (UTS) mata
kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia di MI/SD yang diasuh oleh Bapak
Sahli,SPd
2) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan membaca
3) Untuk mengetahui faktor – faktor yang berpengaruh dalam
pembelajaran membaca
4) Untuk mengetahui model – model membaca
5) Untuk mengetahui macam – macam pembelajaran membaca yang
diajarkan di Sekolah Dasar
1
6) Untuk mengetahui berbagai metode maupun strategi pembelajaran
membaca yang bisa diterapkan di Sekolah Dasar.
BAB II
LANDASAN TEORI
Membaca merupakan kegiatan yang penting dalam kehidupan sehari –
hari, karena membaca tidak hanya berguna untuk memperoleh informasi, tetapi
juga berfungsi sebagai alat untuk memperluas pengetahuan bahasa seseorang.
Membaca merupakan wahana utama yang dapat menjunjung martabat suatu
bangsa ke kedudukannya yang paling tinggi, sudah menjadi keyakinan yang
tidak diragukan lagi dalam era reformasi yang tengah kita jalani ini.
Leo Fay (1980), seorang ahli dan pakar kependidikan yang juga mantan
Presiden Asosiasi Membaca Internsional berkata, “ membaca memiliki kekuatan
untuk melebihi seberapapun kekuatan tubuh manusia dapat dikerahkan”. Farr
(1984), seorang peneliti dalam bidang pendidikan membaca juga pernah
membuat pernyataan betapa pentingnya pendidikan membaca itu dalam sebuah
kalimat yang berbunyi “membaca merupakan jantung pendidikan”.
2
paragraf, dan paragraf membentuk bacaan baik prosa, narasi, deskripsi,
eksposisi, dan sebagainya.
Secara kias, membaca berarti mengkaji (melihat, mendengar, merasa dan
menerjemahkan) segala fenomena hidup yang dialami dan ditangkap oleh
pancaindera kita.
Berikut merupakan pengertian membaca yang dikemukkan oleh para
tokoh :
a. Vacca (1991:172)
Membaca adalah proses aktif dari pikiran yang dilakukan melalui mata
terhadap bacaan. Dalam kegiatan membaca, pembaca memroses
informasi dari teks yang dibaca untuk memperoleh makna.
b. Harris dan Sipay (1980)
Membaca merupakan suatu kegiatan yang memberikan respon makna
secara tepat terhadap lambang verbal yang tercetak atau tertulis.
c. Gibbon (1993:70:71)
Membaca adalah proses memperoleh makna dari cetakkan.
d. Wilson dan Peters ( Cleary, 1993:284)
Membaca merupakan suatu proses menyusun makna melalui interaksi
dinamis diantara pengetahuan yang telah ada dan informasi yang telah
dinyatakan oleh bahasa tulis, dan konteks situsi pembaca.
3
2) Perkembangan kognisi
Yaitu perkembangan dalam hal kemampuan memahami,
memperhatikan, mengingat, intelegensi, dan kemampuan verbal.
3) Perkembangan bahasa
Yaitu penguasan siswa dalam menyusun bahasa dan
penggunaannya dalam berkomunikasi.
4) Perkembangan sosil dan emosional
Yaitu lingkungan sosial siswa baik keluarga, teman,
masyarakat yang bisa mempengaruhi kondisi emosional sampai
dengan resiko gangguan psikologis siswa.
4
tujuan membaca permulaan adalah agar siswa dapat membaca kata –
kata dan kalimat sederhana dengan lancar dan tepat.
Pembelajaran membaca permulaan merupakan tingkatan proses
pembelajaran membaca untuk menguasi sistem tulisan sebagai
representasi visual bahasa. Tingkatan ini sering disebut dengan
tingkatan belajar membaca.
Membaca pada tingkat permulaaan merupakan kegiatan belajar
mengenal bahasa tulis. Melalui tulisan itu, siswa dituntut dapat
menyuarakan lambang – lambang bunyi bahasa tersebut.
Pelaksanaan membaca permulaan di kelas I Sekolah Dasar (SD)
dilakukan dalam dua tahap, yaitu periode membaca tanpa buku dan
periode membaca dengan buku. Pembelajaran membaca tanpa buku
dilakukan dengan menggunakan media atau alat peraga selain buku,
misalnya kartu huruf, kartu kata, dan sebagainya. Sedangkan membaca
dengan buku merupakan kegiatan membaca dengan menggunakan
buku sebagai media bahan pelajaran.
b. Pelajaran membaca lanjut
Pelajaran membaca lanjut diberikan di kelas III dan selanjutnya.
Tingkatan ini disebut sebagai membaca untuk belajar. Bila pada tingkat
membaca permulaan fokus kegiatannya adalah penguasaan sistem
tulisan, ditingkat lanjut ini ditekankan pada pemahaman isi bacaan.
b. Metode Global
Metode ini ditemukn oleh Decroly, seorang ahli ilmu jiwa dan ahli didik
bangsa Belgia. Cara pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
1) Siswa diberi kalimat – kalimat yang merupakan cerita singkat,
umumnya yang mudah dan berhubungan dengan anak – anak yang
sudah dikenal. Kalimat – kalimat itu ditulis dengan huruf – huruf
yang tiap hari dapat diulanginya. Contoh :
Ini ibu ani
Ibu ani masak nasi
Ani makan nasi
2) Setelah beberapa lama siswa akan hafal bunyi kalimat – kalimat itu
dan dapat membedakan kata – kata yang sama atau hampir sama
5
3) Biasanya siswa berangsur – angsur akan dapat membedakan suku –
suku kata, kemudian mengerti huruf dan bunyi sekaligus
4) Setelah hafal dan mengerti, siswa dapat merangkai kembali kata –
kata itu.
e. Strategi T - I - P
Strategi ini diciptkan oleh Ogle (1986) untuk membantu para guru
agar dapat mengaktifkan pengetahuan latarnya dan meningkatkan
kemenarikkan topik dalam teks terhadap siswa. Strategi ini lebih tepat
digunakan pada kelas V dan VI.
Tahap – tahap yang terdapat dalam strategi T – I – P ini adalah
sebagai berikut :
1) Tahap T ( apa yang saya tahu)
Siswa diajak untuk mengemukakan pendapat tentang tema,
topik, judul, dan ilustrasi gambar dalam teks. Hal ini untuk
merangsang siswa mengasah pengetahuan dan kemampuan
berbahasanya.
2) Tahap I (apa yang ingin saya pelajari)
Pada tahap ini guru mengidentifikasi berbagai hal yang bagi
siswa merupakan hal yang menarik, kurang dipahami, meragukan,
atau hal yang menjadi silang pendapat. Kemudian dari hal – hal
tersebut disusun beberapa pertanyaan. Hal ini bertujuan agar pikiran
siswa lebih terfokus pada hal – hal yang hendak dicarinya dalam
teks.
3) Tahap P (apa yang saya pelajari)
Pada tahap ini siswa dipersilakan membaca teks sambil berpedoman
pada sejumlah pertanyaan yang tadi telah disusun. Siswa perlu
6
dibimbing untuk mendapatkan informasi penting yang terkait dengan
apa yang dicarinya, misalnya dengan cara digarisbawahi. Guru juga
perlu memberi bantuan terhadap kata atau istilah yang terdapat
dalam teks. Kemudian siswa diminta untuk menyusun ringkasan isi
bacaan.
BAB IV
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab - bab
sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu :
a. Membaca merupakan proses interaksi antara pembaca dengan teks
bacaan
b.Faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran membaca antara lain
faktor pembaca, faktor teks, dan faktor kontekstual
c. Faktor – faktor yang mempengaruhi ketidakmampuan siswa dalam
membaca antara lain adalah faktor perkembngan fisik, kognitif,
perkembangan bahasa dan kondisi sosial dan emosional
d. Model – model dalam membaca yang umumnya dipakai adalah model
bottom – up, top – down, dan model interaktif
e. Pembelajaran membaca di Sekolah Dasar dibedakan menjadi pelajaran
membaca permulaan dan peljaran membaca lanjut
f. Metode atau strategi pembelajaran membaca yang bisa diterapkan
pada siswa Sekolah Dasar adalah metode Lembaga Kata, metode
Global, strategi Aktivitas Membaca Terbimbing, strategi Membaca –
Berpikir Terbimbing, dan strategi T – I – P.
2. Saran
Berikut beberapa saran yang bisa diberikan oleh penyusun :
a. Seiring perkembangan informasi dan teknologi saat ini, sudah
selayaknya siswa Sekolah Dasar harus benar – benar dipersiapkan
terutama dalam hal membaca
b. Perkembnagan kemampuan membaca siswa tentunya membutuhkan
banyak latihan dan bimbingan, oleh karena itu selain melalui
pembelajaran di sekolah, peran serta orangtua dan keluarga sebaiknya
diikutsertakan
c. Bagi guru yang ingin menggunakan metode atau strategi dalam
makalah ini diharapkan agar tetap memerhatikan kondisi proses
pembelajaran sehingga perkembangan kemampuan siswa dapat
dikembangkan secara optimal.
7
DAFTAR PUSTAKA