Anda di halaman 1dari 4

Glaukoma

(Rumusan Diagnosa Keperawatan dan Intervensi Keperawatan)

Oleh :

Tingkat 2 A - DIV Keperawatan


Kelompok 3

1. Ridha Dwi Reski (PO714201171045)


2. Ririn Nur Hidayah (PO714201171046)
3. Rizky Oktavia Hardianto (PO714201171047)

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR


2019
A. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Rasa Nyaman b.d peningkatan tekanan intra okuler d.d mual dan
muntah
2. Gangguan persepsi sensori penglihatan b.d gangguan penerimaan; gangguan
status organ d.d kehilangan lapang pandang progresif
3. Ansietas b.d faktor fisiologis, perubahan status kesehatan,
kemungkinan/kenyataan kehilangan penglihatan d.d tampak gelisah, sulit tidur,
merasa khawatir dengan akibat dari kondisi yang dihadapi
4. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan pengobatan b.d tak mengenal
sumber, salah interpretasi, d.d pertanyaan, pertanyaan salah persepsi, tak akurat
mengikuti instruksi, terjadi komplikasi yang dapat dicegah

B. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan Keperawatan

Gangguan Rasa Nyeri hilang atau 1. Kaji tipe intensitas dan lokasi nyeri
Nyaman b.d berkurang R : untuk memudahkan tingkat nyeri
peningkatan untuk intervensi selanutnya
tekanan intra Kriteria hasil: 2. Kaji tingkatan skala nyeri untuk
okuler d.d mual a. Pasien menentukan dosis analgesik
dan muntah mendemonstrasi 3. Anjurkan istirahat di tempat tidur
kan pengetahuan dalam ruangan yang tenang, gelap
akan penilaian R : untuk mengurangi stress terhadap
pengontrolan sinar karena dapat menimbulkan TIO
nyeri yang mencetuskan nyeri
b. Pasien 4. Atur sikap fowler 300 atau dalam
mengatakan posisi nyaman
nyeri 5. R : Untuk mengurangi rasa nyeri
berkurang/hilang 6. Hindari mual, muntah karena ini akan
c. Ekspresi wajah meningkatkan TIO
rileks 7. Alihkan perhatian pada hal hal yang
menyenangkan
8. Berikan analgesik sesuai anjuran
R : untuk mengontrol nyeri, nyeri
berat menentukan menuvervalasava,
menimbulkan TIO

Gangguan Penggunaan 1. Observasi TTV


persepsi sensori penglihatan yang R : untuk mengetahui kondisi dan
penglihatan b.d optimal perkembangan klien secara dini
gangguan 2. Kaji dan catat ketajaman penglihatan
penerimaan; Kriteria Hasil : R : untuk menentukan kemampuan
gangguan status a. Pasien akan visual
organ d.d berpartisipasi 3. Kaji tingkat deskripsi fungsional
kehilangan dalam program terhadap penglihatan dan perawatan
lapang pandang penglihatan R: untuk memberikan keakuratan
progresif b. Pasien akan terhadap penglihatan dan perawatan
mempertahankan 4. Sesuaikan lingkungan dengan
lapang ketajaman kemampuan penglihatan
penglihatan R : untuk meningkatkan self care dan
tanpa kehilangan mengurangi ketergantungan
lebih lanjut 5. Kaji jumlah dan tipe rangsangan yang
dapat diterima klien
R : untuk meningkatkan rangsangan
pada waktu kemempuan penglihatan
menurun
6. Kolaborasi dengan tim medis dalam
pemberian terapi
R : untuk mempercepat proses
penyembuhan

Ansietas b.d Cemas hilang/ 1. Kaji tingkat ansietas, derajat


faktor fisiologis, berkurang pengalaman nyeri/timbulnya gejala
perubahan status tiba-tiba dan pengetahuan kondisi saat
kesehatan, Kriteria hasil: ini
kemungkinan/ken a. Pasien tampak R : Faktor ini mempengaruhi persepsi
yataan rileks pasien terhadap ancaman diri,
kehilangan danmelaporkan potensial siklus ansietas dan dapat
penglihatan d.d ansietas menurun mempengaruhi upaya medik untuk
tampak gelisah, sapai tingkat mengontrol TIO
merasa khawatir yang dapat 2. Berikan informasi yang akurat dan
dengan akibat diatasi jujur
dari kondisi yang b. Pasien R : untuk menurunkan ansietasb/d
dihadapi menunjukkan ketidaktahuan
keterampilan 3. Dorong pasien untuk mengakui
pemecahan masalah dan mengekspresikan
masalah perasaan
c. Pasien R : untuk memberi kesempatan pasien
menggunakan menerima situasi yang nyata,
sumberr secara mengklarifikasi salah konsepsi dan
efektif pemecahan masalah
4. Identifikasi sumber/orang yang
menolong
R : untuk memberikan keyakinan
bahwa klien tidak sendiri dalam
menghadapi masalah
Kurang Klien mengetahui 1. Diskusikan perlunya meggunakan
pengetahuan tentnag kondisi, identifikasi
tentang kondisi, prognosis, dan 2. Tunjukkan teknik yang benar
prognosis, dan pengobatannya pemberian tetes mata
pengobatan b.d R : untuk meningkatkan keefektifan
tak mengenal Kriteria hasil : pengobatan
sumber, salah a. Pasien 3. Izinkan pasien mengulang tindakan
interpretasi, d.d mengatakan 4. Kaji pentingnya mempertahankan
pertanyaan, pemahaman jadwal obat, contoh tetes mata.
pertanyaan salah kondisi, Diskusikan obat yang harus dihindari,
persepsi, tak prognosis, dan contoh midratik, kelebihan pemakaian
akurat mengikuti pengobatan steroid topikal
instruksi, terjadi b. Mengidentifikasi R : Penyakit ini dapat dikontrol dan
komplikasi yang hubungan antara mempertahankan dilatasi pupil,
dapat dicegah gejala dengan peningkatan TIO dan potensial
proses penyakit kehilangan penglihatan tambahan
c. Melakukan 5. Identifikasi efek samping/reaksi yang
prosedur dengan merugikan dari pengobatan
benar dan R : dapat mengetahui rentang dari
menjelaskan ketidaknyamanan sampai ancaman
alasan tindakan kesehatan berat
6. Dorong pasien membuat perubahan
yang perlu untuk pola hidup
R : Pola hidup tentang menurunkan
respon emosi, thd stress, mencegah
perubahan okuler yang mendorong iris
ke depan, yang dapat mencetuskan
serangan akut
7. Dorong menghindari aktivitas berat,
menggunakan baju ketat
R : untuk mengurangi peningkatan
TIO yang mencetuskan serangan akut
8. Diskusikan pertimbangan diet, cairan
adekuat dan makanan berserat
R : untuk mempertahankan
konsistensi feses untuk menghindari
konstipasi
9. Tekankan pemeriksaan rutin
R : untuk mengawasi kemajuan
penyakit dan memungkinkan
intervensi dini dan mencegah
kehilangan penglihatan lanjut

Anda mungkin juga menyukai