Anda di halaman 1dari 4

1.

RBBB

Blok cabang berkas kanan (Inggris: Right bundle branch block (RBBB)) merupakan salah satu defek sistem
konduksi jantung

Pada saat terjadi blok cabang berkas kanan, ventrikel kanan tidak teraktivasi secara langsung oleh impuls
yang berjalan melalui cabang berkas kanan. Ventrikel kiri, bagaimanapun juga tetap mengalami aktivasi
normal oleh cabang berkas kiri. Impuls ini kemudian berjalan melalui miokard dari ventrikel kiri ke
ventrikel kanan sehingga dapat mendepolarisasi ventrikel kanan. Akan tetapi konduksi melalui miokard
ini lebih lambat bila dibandingkan konduksi melalui Berkas His-serabut Purkinje, kompleks QRS pun
terlihat melebar. Kompleks QRS sering menunjukkan adanya defleksi ekstra yang menunjukkan adanya
depolarisasi tiba-tiba dari ventrikel kiri yang diikuti depolarisasi lambat dari ventrikel kanan.

2. LBBB

Blok cabang berkas kiri (Inggris: Left bundle branch block (LBBB)) merupakan salah satu abnormalitas
konduksi jantung yang terlihat pada elektrokardiogram (EKG).[1] Pada kondisi ini, aktivasi ventrikel kiri
mengalami penundaan yang kemudian menyebabkan ventrikel kiri berkontraksi lebih lambat dari
ventrikel kanan.

Kriteria untuk mendiagnosis blok cabang berkas kiri pada EKG:

Ritme jantung harus berasal dari supraventrikel

Durasi QRS harus ≥ 120 milidetik[2]

Harus terdapat kompleks QS atau rS pada lead V1


Harus terdapat gelombang RsR' di lead V6.

Gelombang T harus mengalami defleksi yang berlawanan dengan defleksi terminal dari kompleks QRS.

3. VES

Irama: Tidak Teratur.

Frekwensi: Bervariasi, tergantung irama dasar.

Gelombang P: Tidak ada.

Interval P-R: Tidak dapat diukur.

Interval QRS: Lebar > 0,12 detik.

4. SVT

Supraventricular tachycardia (SVT) adalah


kondisi di mana jantung berdetak terlalu cepat. Jadi, darah tidak sepenuhnya masuk ke dalamnya. SVT
biasa terjadi saat jantung berdetak 150-250 beat per minute (bpm), dibandingkan detak normalnya yang
60-100 bpm. Gangguan SVT meliputi aritmia dari atrial fibrillation kronis (AFIB) hingga paroxysmal sinus
tachycardia. Gangguan lainnya dikenal juga sebagai atrioventricular (AV) nodal reentry tachycardia
(AVNRT) dan atrioventricular reciprocating tachycardia (AVRT), termasuk sindrom Wolff-Parkinson-White
syndrome.

5. V T

Ventricular tachycardia atau ventrikel takikardi adalah kondisi di mana ventrikel (bilik) jantung berdetak
terlalu cepat. Hal ini disebabkan oleh gangguan aliran listrik jantung dengan penyebab yang bervariasi.
Ventrikel takikardi terjadi saat bilik atau ruangan bawah jantung berdetak terlalu cepat dan tidak sinkron
dengan gerakan serambi (atrium) jantung. Akibatnya, jantung tidak dapat memompa darah secara
efektif, sehingga tubuh kekurangan oksigen.

6. VF

Ventricular fibrillation atau ventrikel fibrilasi adalah salah satu jenis gangguan irama jantung. Bilik
jantung yang seharusnya berdenyut, menjadi hanya bergetar saat terjadi ventrikel fibrilasi. Hal ini
disebabkan oleh adanya gangguan aliran listrik pada jantung.

Akibatnya, jantung tidak mampu memompa darah ke seluruh tubuh, sehingga pasokan darah yang
membawa oksigen dan nutrisi ke organ-organ tubuh akan terhenti. Kondisi ini merupakan kondisi darurat
yang harus segera mendapatkan penanganan, karena dapat menimbulkan kematian hanya dalam waktu
beberapa menit.

7. AF

Atrial fibrilasi adalah kondisi jantung di mana denyut jantung tidak beraturan dan sering kali cepat.
Kondisi ini dapat meningkatkan risiko stroke, gagal jantung, dan komplikasi terkait penyakit jantung
lainnya.
Normalnya, jantung akan berdenyut sekitar 60-100 kali per menit saat Anda sedang beristirahat. Namun
pada atrial fibrilasi, denyut jantung Anda tidak teratur dan terkadang bahkan bisa sangat cepat. Dalam
beberapa kasus, denyut jantung seseorang yang mengami atrial fibrilasi bisa lebih dari 100 kali per
menit.

8. Asistol

Asistol merupakan ritme jantung yang mengancam nyawa yang dicirikan oleh tidak adanya aktivitas
elektrik pada gambaran elektrokardiogram. Oleh karena tidak terdapat aktivitas elektrik, maka tidak
terdapat pula denyutan jantung. Kondisi ini dapat menyebabkan kematian bila tidak ditangani secara
cepat

9. PEA

Aktivitas Listrik Tanpa Denyut (Pulseless Electrical Activity/PEA) adalah suatu keadaan dimana masih
terdapat aktivitas listrik jantung, tanpa disertai respon mekanik jantung berkontraksi untuk menghasilkan
denyut yang teraba atau tekanan darah yang terukur

Anda mungkin juga menyukai