Anda di halaman 1dari 16

TUGAS LOGBOOK MANDIRI KDK-DM

LOGBOOK MODUL 7

NAMA : RIZKY OKTAVIA HARDIANTO


NIM : PO714201171047
KELAS : IV A

DIPLOMA-IV KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR
2020
LOGBOOK 7.1

DIABETES MELITUS DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS: DIABETES PADA


LANJUT USIA

Tujuan :
Pertemuan hari I
Setelah menyelesaikan modul ini, peserta didik diharapkan :
1. Mampu menjelaskan perubahan fisiologis pada lansia (masalah sensori persepsi,
kekuatan otot dalam mobilisasi dan ambulasi, penurunan fungsi Cardiovaskuler,
Neurological, Bladder & sexual function)
2. Mampu mengidentifikasi kata kunci dan data tambahan pada kasus diabetes pada lanjut
usia secara mandiri
3. Mampu mengidentifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes pada lanjut usia
secara mandiri berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
4. Mampu mendiskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes pada lanjut usia yang
sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepahaman kelompok
5. Mampu mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan dan faktor resiko
masalah pada kasus diabetes pada lanjut usia
6. Mampu mendiskusikan faktor-faktor yang berhubungan dengan dan faktor resiko
masalah pada kasus diabetes pada lanjut usia yang sudah diidentifikasi secara
individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
7. Mampu menyusun diagnosis keperawatan pada kasus diabetes pada lanjut usia secara
mandiri
8. Mampu mendiskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes pada lanjut usia yang
sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepahaman kelompok
9. Mampu mengidentifikasi materi belajar pada kasus diabetes pada lanjut usia secara
mandiri

Kasus 1

Tn. G. Berusia 70 tahun, mengeluh sering lemas dan tidak bertenaga, aktifitas saat ini
sudah banyak dikurangi. Kebiasaan Tn. G yang masih dilakukan saat ini adalah tetap
merokok dan makan yang tidak teratur. Tn. G juga selalu marah-marah bila keluarganya
tidak memberikan makanan yang banyak dan kopi manis. Tn. G sering keluar rumah
untuk beli makanan di warung. Tn. G dulu pernah dirawat di RS karena kadar glukosa
darahnya tinggi dan sempat tidak sadarkan diri.
Aktifitas 1
Deskripsikan mekansime terjadinya perubahan fisiologis pada lanjut usia
a. Masalah Sensori Persepsi
Semakin bertambahnya usia maka terjadi perubahan komposisi tubuh baik
anatomis, fisiologis, biokimia tubuh dari tingkat sel ke jaringan lalu ke organ. Pada
pankreas terjadi penurunan fungsi sel beta pankreas sehingga produksin insulin
berkurang yang lama kelamaan dapat menyebabkan resistensi insulin. Akibat dari
terjadinya resistensi insulin, glukosa tidak mampu ditranspor ke dalam sel dan
menumpuk dalam pembuluh darah sehingga terjadi hiperglikemia.

Pada kondisi hiperglikemia, jalur poliol yang merupakan hiperglikemia intrasel,


glukosa dimetabolisme oleh enzim aldose reduktase (yang terdapat pada jaringan
saraf, retina, lensa, glomerulus, dan dinding pembuluh darah yang bekerja tanpa
bantuan oksigen dan terlibat dalam reaksi glikolisis) menjadi sorbitol. Sorbitol
merupakan suatu senyawa gula dan alkohol yang tidak dapat melewati membran
basalis sehingga akan tertimbun dalam jumlah yang banyak dalam sel. Akibat dari
glukosa dimetabolisme menjadi sorbitol maka terjadi peningkatan sorbitol yang
mengakibatkan berkurangnya kadar inositol (yang berfungsi menurunkan kadar
kolesterol dalam tubuh). Adanya peningkatan sorbitol menyebabkan akumulasi
(penimbunan) sorbitol yang bersifat hidrofilik (menarik air ke intraseluler) dan terjadi
proses osmotik akibatnya sel menjadi bengkak (sel edema) sehingga terjadi kerusakan
sel.

b. Kekuatan otot dalam mobilisasi dan ambulasi


Semakin bertambahnya usia maka terjadi perubahan komposisi tubuh baik
anatomis, fisiologis, biokimia tubuh dari tingkat sel ke jaringan lalu ke organ. Pada
pankreas terjadi penurunan fungsi sel beta pankreas sehingga produksin insulin
berkurang yang lama kelamaan dapat menyebabkan resistensi insulin. Akibat dari
terjadinya resistensi insulin, glukosa tidak mampu ditranspor ke dalam sel dan
menumpuk dalam pembuluh darah sehingga terjadi hiperglikemia.
Pada kondisi hiperglikemia, nutrisi/glukosa ke sel berkurang sehingga terjadi
penurunan pembentukan energi. Terjadinya penurunan pembentukan energi maka
massa otot terutama pada otot lurik atau dikenal dengan otot rangka menurun dan
mengakibatkan terjadinya penurunan kekuatan otot dalam mobilisasi dan ambulasi
yang dapat menyebabkan kelemahan dan penurunan aktifitas.

c. Penurunan Fungsi Kardiovaskuler


Jawab :
Semakin bertambahnya usia maka terjadi perubahan komposisi tubuh baik
anatomis, fisiologis, biokimia tubuh dari tingkat sel ke jaringan lalu ke organ. Pada
pankreas terjadi penurunan fungsi sel beta pankreas sehingga produksin insulin
berkurang yang lama kelamaan dapat menyebabkan resistensi insulin. Akibat dari
terjadinya resistensi insulin, glukosa tidak mampu ditranspor ke dalam sel dan
menumpuk dalam pembuluh darah sehingga terjadi hiperglikemia.

Pada kondisi hiperglikemia, dimana glukosa tidak mampu ditranspor ke dalam


sel sehingga tidak ada pembentukan energi/ATP. Untuk menghasilkan energi maka
pada hati terjadi proses glukoneogenesis (pemecahan lemak menjadi glukosa)
dalam hal ini terjadi peningkatan proses lipolisis yang memecah lemak menjadi
energi (pembentukan energi), asam lemak bebas (pembentukan asam lemak bebas)
dan kolesterol (pembentukan kolesterol). Adanya pembentukan kolesterol maka
terjadi peningkatan lemak jahat (LDL/Low Density Lipoprotein) dan berkurangnya
lemak baik (HDL/Hight Density Lipoprotein) didalam tubuh yang dapat
menyebabkan penumpukan aliran darah ke pembuluh darah sehingga terbentuk
plak-plak dalam pembuluh darah dan terjadi Aterosklerosis.

Akibat dari aterosklerosis, di kardiovaskular terjadi penebalan dinding arteri


koroner yang menyebabkan penyempitan dinding arteri. Karena adanya
penyempitan dinding arteri maka terjadi penyumbatan parsial aliran darah ke
jantung yang dapat menyebabkan penurunan fungsi kardiovaskular.

d. Penurunan Fungsi Neurological


Jawab :
Semakin bertambahnya usia maka terjadi perubahan komposisi tubuh baik
anatomis, fisiologis, biokimia tubuh dari tingkat sel ke jaringan lalu ke organ. Pada
pankreas terjadi penurunan fungsi sel beta pankreas sehingga produksin insulin
berkurang yang lama kelamaan dapat menyebabkan resistensi insulin. Akibat dari
terjadinya resistensi insulin, glukosa tidak mampu ditranspor ke dalam sel dan
menumpuk dalam pembuluh darah sehingga terjadi hiperglikemia.

Pada kondisi hiperglikemia, dimana glukosa tidak mampu ditranspor ke dalam


sel sehingga tidak ada pembentukan energi/ATP. Untuk menghasilkan energi maka
pada hati terjadi proses glukoneogenesis (pemecahan lemak menjadi glukosa)
dalam hal ini terjadi peningkatan proses lipolisis yang memecah lemak menjadi
energi (pembentukan energi), asam lemak bebas (pembentukan asam lemak bebas)
dan kolesterol (pembentukan kolesterol). Adanya pembentukan kolesterol maka
terjadi peningkatan lemak jahat (LDL/Low Density Lipoprotein) dan berkurangnya
lemak baik (HDL/Hight Density Lipoprotein) didalam tubuh yang dapat
menyebabkan penumpukan aliran darah ke pembuluh darah sehingga terbentuk
plak-plak dalam pembuluh darah dan terjadi Aterosklerosis.

Akibat dari aterosklerosis, terjadi sumbatan pembuluh darah arteri perifer yang
menyebabkan berkurangnya suplai darah ke pembuluh darah besar diekstremitas
dan berkurangnya suplai darah ke vaskular perifer (pembuluh darah dilengan, kaki
dan organ dibawah perut) sehingga aliran darah yang diberikan tidak cukup dan
menyebabkan terjadinya penurunan fungsi neurologi.

e. Penurunan Fungsi Bladder & Seksual


Jawab :
Semakin bertambahnya usia maka terjadi perubahan komposisi tubuh baik anatomis,
fisiologis, biokimia tubuh dari tingkat sel ke jaringan lalu ke organ. Pada pankreas terjadi
penurunan fungsi sel beta pankreas sehingga produksin insulin berkurang yang lama
kelamaan dapat menyebabkan resistensi insulin. Akibat dari terjadinya resistensi insulin,
glukosa tidak mampu ditranspor ke dalam sel dan menumpuk dalam pembuluh darah
sehingga terjadi hiperglikemia.
Dalam upaya untuk menghilangkan glukosa yang berlebihan dari dalam tubuh, ginjal
akan mengekskresikan glukosa bersama-sama dengan air dan elektrolit sehingga
menyebabkan tekanan osmolaritas meningkat dan terjadi hiperosmolaritas, pada keadaan
ini laju filtrasi dan reabsorbsi ginjal melebihi ambang batas sehingga terjadi diuresis
osmotik yang ditandai oleh urinasi berlebihan (poliuria) dan menyebabkan terjadinya
penurunan fungsi bladder.
Pada kondisi hiperglikemia, dimana glukosa tidak mampu ditranspor ke dalam sel
sehingga tidak ada pembentukan energi/ATP. Untuk menghasilkan energi maka pada
hati terjadi proses glukoneogenesis (pemecahan lemak menjadi glukosa) dalam hal ini
terjadi peningkatan proses lipolisis yang memecah lemak menjadi energi (pembentukan
energi), asam lemak bebas (pembentukan asam lemak bebas) dan kolesterol
(pembentukan kolesterol). Adanya pembentukan kolesterol maka terjadi peningkatan
lemak jahat (LDL/Low Density Lipoprotein) dan berkurangnya lemak baik (HDL/Hight
Density Lipoprotein) didalam tubuh yang dapat menyebabkan penumpukan aliran darah
ke pembuluh darah sehingga terbentuk plak-plak dalam pembuluh darah dan terjadi
Aterosklerosis.
Akibat dari aterosklerosis, terjadi penyempitan pada pembuluh darah sehingga aliran
darah ke organ berkurang termasuk area reproduksi dan menyebabkan terjadinya
penurunan fungsi seksual.

Aktifitas 2
Jelaskan mekanisme resistensi insulin pada lanjut usia
a. Perubahan komposisi tubuh (massa otot, peningkatan jaringan lemak)
Jawab :
Semakin bertambahnya usia maka terjadi perubahan komposisi tubuh baik anatomis,
fisiologis, biokimia tubuh dari tingkat sel ke jaringan lalu ke organ. Pada otot terjadi
penurunan komposisi otot dalam hal ini terjadi penurunan massa otot terutama pada
transpor glukosa 4 (GLUT 4) yang dijumpai pada otot jantung dan otot lurik atau juga
dikenal sebagai otot rangka. Normalnya GLUT berfungsi sebagai portal yang
memindahkan glukosa darah ke dalam sel secara difusi, tetapi karena terjadinya
penurunan massa otot terutama pada GLUT 4 (otot jantung dan otot lurik) maka terjadi
penurunan kekuatan otot sehingga otot tidak dapat menyerap glukosa dengan insulin atau
tanpa insulin dan menyebabkan terjadinya resistensi insulin. Dimana normalnya otot
dapat menyerap glukosa dengan insulin atau tanpa insulin pada saat beraktivitas.
Selain pada otot, pada jaringan lemak juga terjadi perubahan distribusi lemak dengan
lemak visceral (yang berada di area dada, perut dan panggul yang letaknya dekat dengan
organ-organ vital seperti jantung, hati, saluran pencernaan, paru-paru dan lain-lain)
semakin bertambah dan lemak subkutan (dibawah kulit) menurun dan kulit menjadi
keriput. Pada orangtua yang sehat ditemukan adanya akumulasi lemak di otot dan hati
yang menyebabkan penurunan fungsi sel-sel mitokondria, selain itu seiring
bertambahnya usia abnormalitas mitokondria semakin ditemukan. Meskipun, akumulasi
lemak visceral dan menurunnya lemak subkutan merupakan bagian normal dari penuaan,
tetapi ia juga merupakan mekanisme patogenik utama dari resistensi insulin.

b. Menurunnya aktifitas fisik


Jawab :
Semakin bertambahnya usia maka terjadi perubahan komposisi tubuh baik
anatomis, fisiologis, biokimia tubuh dari tingkat sel ke jaringan lalu ke organ. Pada
otot terjadi penurunan komposisi otot dalam hal ini terjadi penurunan massa otot
terutama pada otot lurik atau otot rangka dan otot jantung. Karena adanya
penurunan massa otot terutama pada otot lurik dan jantung maka terjadi
penurunan kekuatan otot dan mengakibatkan menurunnya aktifitas fisik sehingga
otot tidak dapat menyerap glukosa dengan insulin atau tanpa insulin dan
menyebabkan terjadinya resistensi insulin.
c. Perubahan pola makan
Jawab :
Semakin bertambahnya usia maka terjadi perubahan komposisi tubuh. Pada lansia
terjadi perubahan degeneratif meliputi penurunan fungsi sel,jaringan dan organ, selain itu
pada lansia jumlah gigi berkurang sehingga terjadi perubahan pola makan dan makanan
yang dikonsumsi yaitu makanan yang kaya akan karbohidrat sehingga asupan
karbohidrat menjadi meningkat dan apabila asupan karbohidrat meningkat maka terjadi
peningkatan kadar glukosa darah dan menyebabkan gangguan metabolisme, ini
dikarenakan adanya penurunan fungsi sel beta pankreas sehingga produksi insulin
berkurang dan menyebabkan resistensi insulin jika glukosa menumpuk terus menerus
didalam darah.
d. Perubahan neurohormonal
Jawab :
Semakin bertambahnya usia maka terjadi perubahan komposisi tubuh baik anatomis,
fisiologis, biokimia tubuh dari tingkat sel ke jaringan lalu ke organ. Pada hormon terjadi
perubahan neurohormonal dalam hal ini terjadi penurunan stimulasi Growth Hormon
(GH) atau hormon pertumbuhan terutama pada produksi insulin-like growth factor 1
(IGF-1). IGF-1 ini merupakan hormon yang diproduksi oleh hati dan otot lurik/otot
rangka serta jaringan lainnya yang befungsi untuk meningkatkan kepekaan terhadap
insulin terutama pada otot lurik/otot rangka. Tetapi karena terjadi penurunan stimulasi
Growth Hormon maka terjadi penurunan produksi insulin-like growth factor 1 (IGF-1)
dan mengakibatkan menurunnya kepekaan atau sensitivitas terhadap insulin terutama
pada otot lurik/otot rangka dan terjadi resistensi insulin.

Aktifitas 3
Identifikasi kata kunci pada kasus diabetes pada lanjut usia secara mandiri

Tn. G berusia 70 tahun dengan DM.

Aktifitas 4
Identifikasi secara mandiri data tambahan yang saudara perlukan untuk merumuskan masalah
keperawatan
Data tambahan :
1. Usia 70 tahun
2. Sering lemas dan tidak bertenaga
3. Aktifitas saat ini sudah banyak dikurangi
4. Kebiasaan tetap merokok dan makan yang tidak teratur
5. Selalu marah-marah bila tidak diberikan makanan yang banyak dan kopi manis
6. Sering keluar rumah untuk beli makanan diwarung
7. Pernah dirawat di RS karena kadar glukosa darahnya tinggi dan sempat tidak
sadarkan diri
Aktivitas 5
Diskusikan data tambahan yang saudara perlukan untuk merumuskan masalah keperawatan
pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi hiperglikemi yang sudah diidentifikasi oleh
individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
Data tambahan :
1. Usia 70 tahun
2. Sering lemas dan tidak bertenaga
3. Aktifitas saat ini sudah banyak dikurangi
4. Kebiasaan tetap merokok dan makan yang tidak teratur
5. Selalu marah-marah bila tidak diberikan makanan yang banyak dan kopi manis
6. Sering keluar rumah untuk beli makanan diwarung
7. Pernah dirawat di RS karena kadar glukosa darahnya tinggi dan sempat tidak
sadarkan diri

Aktifitas 6
Identifikasi masalah keperawatan pada kasus diabetes pada lanjut usia secara mandiri
berdasarkan data subyektif dan data obyektif pada kasus
1. Keletihan
2. Defisit pengetahuan
3. Ketidak stabilan kadar glukosa darah

Aktifitas 7
Diskusikan masalah keperawatan pada kasus diabetes pada lanjut usia yang sudah
diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
1. Keletihan
2. Defisit pengetahuan
3. Ketidak stabilan kadar glukosa darah
Aktifitas 8
identifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan dan faktor resiko pada kasus diabetes
pada lanjut usia
Aktifitas 9
Diskusikan faktor-faktor yang berhubungan dengan dan faktor resiko pada kasus diabetes
pada lanjut usia yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai
kesepakatan kelompok

Aktifitas 10
Susunlah diagnosis keperawatan pada kasus diabetes pada lanjut usia secara mandiri
1. Keletihan berhubungan dengan peningkatan kelelahan fisik
2. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi
3. Ketidak stabilan kadar glukosa darah b.d resistensi insulin

Aktifitas 11
Diskusikan diagnosis keperawatan pada kasus diabetes pada lanjut usia yang sudah
diidentifikasi oleh individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
1. Keletihan berhubungan dengan peningkatan kelelahan fisik
2. Defisit pengetahuan b.d kurang terpapar informasi
3. Ketidak stabilan kadar glukosa darah b.d resistensi insulin

Aktifitas 12
Identifikasi materi belajar pada kasus diabetes pada lanjut usia secara mandiri
Jawab :
 Patofisiologi terjadinya dm pada lansia
 Patofisiologi perubahan fisilogis lansia dengan dm
 Masalah keperawatan pada lansia dengan dm
 Diagnosa keperawatan pada lansia dengan dm
 Komplikasi yang dapat terjadi pada lansia dengan dm
 Rencana Intervensi keperawatan pada lansia dengan dm

Pertemuan hari II
1. Mampu menyusun rencana keperawatan pada kasus diabetes pada lanjut usia secara
mandiri, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Mampu membuat tujuan/kritereria hasil perencanaan sesuai dengan diagnosis yang
telah dimunculkan.
b. Mampu mengidentifikasi kebutuhan pengkajian fokus terhadap masalah tersebut
c. Mampu mengidentifikasi kebutuhan pendidikan kesehatan untuk pasien/keluarga
terhadap masalah tersebut
d. Mampu mengidentifikasi kebutuhan kolaborasi terhadap masalah tersebut
e. Mampu mengidentifikasi kebutuhan aktifitas lain yang menunjang pemecahan
masalah tersebut
2. Mampu berdiskusi kelompok tentang rencana keperawatan pada kasus diabetes pada
lanjut usia yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri
3. Mampu mendemonstrasikan tindakan pengukuran gula darah (rujuk modul nomor...)
4. Mampu melakukan Injeksi insulin (rujuk modul nomor ....)
5. Mampu melakukan pemasangan IV line (rujuk modul nomor ...)
6. Mampu melakukan pemberian cairan dan terapi melalui IV line (rujuk modul nomor ....)
7. Mampu menyusun catatan perkembangan pada kasus diabetes pada lanjut usia secara
mandiri
8. Mampu mendiskusikan tentang catatan perkembangan pada diabetes pada lanjut usia
yang sudah diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepahaman
kelompok
9. Mampu membuat dokumentasi keperawatan pada kasus diabetes mellitus dengan
komplikasi akut (hyperglikemi ) pada lanjut usia secara mandiri
Aktifitas 1
Susunlah rencana keperawatan pada kasus diabetes pada lanjut usia secara mandiri
Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan
Keletihan Setelah dilakukan tindakan a. Kaji status fisiologis pasien
berhubungan keperawatan … x 24 jam yang menyebabkan kelelahan
dengan peningkatan diharapkan masalah intoleran sesuai dengan kondisi usia dan
kelelahan fisik aktivitas dapat teratasi dengan
perkembangan
kriteria hasil sebagai berikut :
1. Tidak terjadi kelelahan b. Anjurkan pasien
2. TTV dalam rentang normal mengungkapkan perasaan
3. Dapat beraktivitas sesuai secara verbal mengenai
dengan usianya keterbatasan yang dialami
4. Mampu berpindah dengan c. Monitor sistem kardiorespirasi
atau tanpa bantuan alat pasien selama kegiatan
d. Catat waktu dan lama
istirahat/tidur pasien
e. Ajarkan pasien dan keluarga
mengenai pengelolaan
kegiatan dan teknik
manajemen waktu untuk
mencegah kelelahan
Ketidak stabilan kadar Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau kadar glukosa darah
glukosa darah b.d keperawatan … x 24 jam pasien
resistensi insulin diharapkan kadar glukosa 2. Pantau tanda dan gejala
darah klien dalam batas normal hiperglikemia
dengan kriteria hasil sebagai 3. Pantau TTV
berikut : 4. Anjurkan untuk meningkatkan
1. TTV dalam batas normal cairan oral
2. GDS dalam batas normal 5. Konsultasikan dengan dokter
apabila tanda dan gejala
hiperglikemia memburuk
6. Kolaborasi pemberian insulin
jika perlu
Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat pengetahuan
b.d kurang terpapar keperawatan … x 24 jam pasien
informasi diharapkan pasien dapat 2. Jelaskan tentang penyakit
mengerti dengan kriteria hasil yang dialami
sebagai berikut : 3. Ranyakan kepada pasien
1. Klien mengetahui penebab usaha apa yang dilakukan
dan faktor yang untuk memanajemen gejala
berkontribusi terhadap yang muncul
penyakitnya 4. Jelaskan pasien mengenai
2. Mengetahui tanda dan gaya hidup sehat
gejala penyakitnya 5. Jelaskan pilihan terapii yang
3. Menngetahui faktor risiko dapat pasien pilih
Aktifitas 2
Diskusikan rencana keperawatan pada kasus diabetes pada lanjut usia yang sudah
diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok
Diagnosa Tujuan Intervensi
Keperawatan
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji KU pasien secara
b.d kelemahan keperawatan … x 24 jam komprehensif
diharapkan masalah intoleran 2. Bantu klien untuk
aktivitas dapat teratasi dengan mengidentifikasi aktivitas
kriteria hasil sebagai berikut : yang mampu dilakukan.
1. KU baik 3. Latih pasien untuk melakukan
2. TTV normal aktifitas sesuai dengan
3. Mampu melakukan kemampuannya.
aktivitas sehari-hari secara 4. Sesuaikan lingkungan
mandiri 5. Ajarkan klien tentang
4. Mampu berpindah dengan manajemen waktu untuk
atau tanpa bantuan alat mencegah kelelahan

Ketidak stabilan kadar Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau kadar glukosa darah
glukosa darah b.d keperawatan … x 24 jam pasien
resistensi insulin diharapkan kadar glukosa 2. Pantau tanda dan gejala
darah klien dalam batas normal hiperglikemia
dengan kriteria hasil sebagai 3. Pantau TTV
berikut : 4. Anjurkan untuk meningkatkan
1. TTV dalam batas normal cairan oral
2. GDS dalam batas normal 5. Konsultasikan dengan dokter
apabila tanda dan gejala
hiperglikemia memburuk
6. Kolaborasi pemberian insulin
jika perlu
Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat pengetahuan
b.d kurang terpapar keperawatan … x 24 jam pasien
informasi diharapkan pasien dapat 2. Jelaskan tentang penyakit
mengerti dengan kriteria hasil yang dialami
sebagai berikut : 3. Tanyakan kepada pasien usaha
1 Klien mengetahui penebab apa yang dilakukan untuk
dan faktor yang memanajemen gejala yang
berkontribusi terhadap muncul
penyakitnya 4. Jelaskan pasien mengenai
2 Mengetahui tanda dan gaya hidup sehat
gejala penyakitnya 5. Jelaskan pilihan terapii yang
3 Menngetahui faktor risiko dapat pasien pilih
Aktifitas 3
Susunlah catatan perkembangan pada kasus diabetes pada lanjut usia secara mandiri
S:-
O:
1. KU baik
2. TTV dalam batas normal
3. GDS dalam batas normal
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi

Aktifitas 4
Diskusikan catatan perkembangan pada kasus diabetes pada lanjut usia yang sudah
diidentifikasi secara individu/mandiri untuk mencapai kesepakatan kelompok

S:-
O:
1. KU baik
2. TTV dalam batas normal
3. GDS dalam batas normal
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan intervensi

Aktifitas 5
Buatlah dokumentasi keperawatan pada kasus diabetes pada lanjut usia secara mandiri
Diagnosa Intervensi Jam Implementasi Evaluasi
Keperawatan
Intoleransi 1. Kaji status 07.00 1. Mengkaji status S : -
aktivitas b.d fisiologis pasien fisiologis pasien yang O :
kelemahan yang 07.03 menyebabkan 1. KU baik
2. Klien dapat
menyebabkan kelelahan sesuai
beraktifitas
kelelahan sesuai dengan kondisi usia A : Masalah
dengan kondisi dan perkembangan teratasi
usia dan 07.16 2. Meganjurkan pasien P : Pertahankan
perkembangan mengungkapkan intervensi
2. Anjurkan pasien perasaan secara verbal
mengungkapkan mengenai keterbatasan
07.18
perasaan secara yang dialami
verbal mengenai 07.20 3. Memoonitor sistem
keterbatasan yang kardiorespirasi pasien
dialami selama kegiatan
3. Monitor sistem 4. Mencatat waktu dan
kardiorespirasi lama istirahat/tidur
pasien selama pasien
kegiatan 5. Mengajarkan pasien
4. Catat waktu dan dan keluarga
lama mengenai
istirahat/tidur pengelolaan kegiatan
pasien dan teknik
5. Ajarkan pasien manajemen waktu
dan keluarga untuk mencegah
mengenai kelelahan
pengelolaan
kegiatan dan
teknik
manajemen
waktu untuk
mencegah
kelelahan
Ketidak 1. Pantau kadar 07.10 1. Memantau kadar S:-
stabilan kadar glukosa darah glukosa darah pasien O:
glukosa darah pasien 07.13 2. Memantau tanda dan 1. TTV dalam
b.d resistensi 2. Pantau tanda dan gejala hiperglikemia batas normal
insulin gejala 07.17 3. Memantau TTV 2. GDS dalam
hiperglikemia 07.15 4. Menganjurkan untuk batas normal
3. Pantau TTV meningkatkan cairan A : Masalah
4. Anjurkan untuk oral teratasi
meningkatkan 08.00 5. Kolaborasi pemberian P : Pertahankan
cairan oral insulin jika perlu intervensi
5. Konsultasikan
dengan dokter
apabila tanda dan
gejala
hiperglikemia
memburuk
6. Kolaborasi
pemberian insulin
jika perlu
Defisit 7. Kaji tingkat 07.05 6. Mengkaji tingkat S:-
pengetahuan pengetahuan pengetahuan pasien O:
b.d kurang pasien 07.07 7. Menjelaskan tentang 1. TTV dalam
terpapar 8. Jelaskan tentang penyakit yang dialami batas normal
informasi penyakit yang 07.08 8. Menanyakan kepada 2. Klien
dialami pasien usaha apa yang mengerti
9. Ranyakan kepada dilakukan untuk tentang
pasien usaha apa memanajemen gejala penyakitnya
yang dilakukan yang muncul A : Masalah
untuk 07.12 9. Menjelaskan pasien teratasi
memanajemen mengenai gaya hidup P : Pertahankan
gejala yang sehat intervensi
muncul 07.18 10. Menjelaskan pilihan
10. Jelaskan pasien terapii yang dapat
mengenai gaya pasien pilih
hidup sehat
11. Jelaskan pilihan
terapii yang dapat
pasien pilih

Pertemuan hari III

Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik diharapkan mampu


1. Mampu membuat dan mempresentasikan resume journal reading dari satu artikel
yang terkait dengan DM pada lanjut usia
2. Mampu Membuat rencana pendidikan kesehatan terhadap pasien diabetes mellitus
dengan lanjut usia
3. Mampu membuat media untuk pendidikan kesehatan terhadap pasien diabetes
mellitus dengan lanjut usia
4. Mampu memperagakan pendidikan kesehatan terhadap pasien diabetes mellitus
dengan lanjut usia

Aktifitas 1
Deskripsikan resume journal reading yang sudah saudara temukan
Jawab :

“Pengetahuan Dan Skill Self-Manajement Diabetes dalam Intervensi Keperawatan Pada


Pasien Rawat Jalan Di Rumah Sakit Tertiary Bagian Ondo”

Latar belakang : Self manajement merupakan bagian penting dari manajemen diabetes.
Diperkirakan ada sekitar seperempat dari jumlah pasien di Rumah sakit Nigeria yang
memiliki masalah komplikasi diabetes.

Metode : Menggunakan desain penelititan pretest dan post test quasi-eksperimental. Terdapat
121 responden yang terbagi atas dua kelompok, yaitu 40 orang di kelompok control dan 81
orang di kelompok intervensi.data dikumpulkan seama lebih dari lima minggu yang terbagi
atas tiga fase, yaitu pre-intervensi, intervensi, dan post intervensi

Hasil :
- Terdapat perbedaan yang signifikan antara skor rata-rata pengetahaun pada tahap pre
dan post intervensi pada kelompok control, namun tidak ada peningkatan yang
signifikan pada skor rata-rata pengetahuan.
- Terdapat perbedaan yang signifikan pada skor rata-rata skill pada self manajemen
diabetes dalam pre dan post intervensi kelompok intervensi.

Kesimpulan : Pengetahuan tentang self manajemen diabetes berada pada level rata rata ,
sementara pengetahuan yang dimiliki oleh partisipan akan hal tersebut sangat kurang.

Sumber : Ajibade OO, Salawu RA (2020) Nursing Intervention of Knowledge and Skills of
Self-Management of Diabetes among Patients Attending Medical Out-Patient Clinic in Two
Tertiary Hospitals in Ondo State. Int J Diabetes Clin Res 7:130
Aktifitas 2.
Susunlah rencana pendidikan kesehatan pada pasienn diabetes mellitus dengan lanjut usia
Jawab :
No Acara Metode Waktu
1 Pembukaan Ceramah 5 menit
a. Salam dan pembukaan
b. Menjelaskan tujuan pertemuan : tujuan
umum dan khusus
c. Kata sambutan
2 Pelaksanaan Ceramah, 20 menit
a. Kegiatan penyuluhan tentang DM Tanya jawab
b. Tanya jawab (diskusi)
3 Penutup Ceramah 10 menit
a. Menyimpulkan hasil penyuluhan
b. Salam penutup

Aktifitas 3.
Buat media untuk pendidikan kesehatan pada pasien diabetes mellitus dengan lanjut usia

Aktifitas 4.
Peragakan cara melakukan pendidikan kesehatan pada pasien diabetes mellitus dengan lanjut
usia
Jawab :

Dengan melakukan penyuluhan kesehatan

Anda mungkin juga menyukai