Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH KETOASIDOSIS DIABETIK (DKA)

Guna memenuhi tugas individu Mata Kuliah “Keperawatan Kritis”


Dosen Pembimbing : Sutrisno S.Kep,Ns.M.Kep

Disusun Oleh :
Elin Windika Putri
(17021220)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS AN-NUUR PURWODADI
2020

A. DEFISINI
Ketoasidosis diabetik adalah komplikasi serius dari diabetes yang terjadi
ketika tubuh memproduksi asam darah tingkat tinggi yang disebut keton. Kondisi
berkembang ketika tubuh tidak dapat menghasilkan cukup insulin. Insulin berperan
dalam membantu gula (glukosa) - sumber energi utama untuk otot dan jaringan lain -
memasuki sel tubuh. Tanpa cukup insulin, tubuh akan mulai memecah lemak sebagai
bahan bakar. Proses ini menghasilkan penumpukan asam dalam aliran darah yang
disebut keton, yang pada akhirnya menyebabkan ketoasidosis diabetik jika tidak
ditangani.

B. ETILOGI
Penyebab DKA terjadi ketika sinyal dari insulin dalam tubuh sangat rendah
sehingga: Glukosa (gula darah) tidak bisa masuk ke dalam sel untuk digunakan
sebagai sumber bahan bakar. Hati menghasilkan sejumlah besar gula darah. Lemak
dipecah terlalu cepat untuk diproses oleh tubuh. Lemak dipecah oleh hati menjadi
bahan bakar yang disebut keton. Keton biasanya diproduksi oleh hati ketika tubuh
memecah lemak setelah sekian lama sejak makan terakhir Anda. Keton ini biasanya
digunakan oleh otot dan jantung. Ketika keton diproduksi terlalu cepat dan
menumpuk di dalam darah, keton bisa menjadi racun dengan membuat darah menjadi
asam.
Ketoasidosis diabetik (DKA) dan keadaan hiperglikemik hyperosmolar (HHS)
merupakan komplikasi metabolik akut dari diabetes mellitus yang dapat terjadi pada
pasien dengan diabetes mellitus tipe 1 dan 2.
Pada diabetes tipe 1, dicetuskan karena faktor :
- Infeksi cedera
- penyakit serius
- kehilangan dosis suntikan insulin
- tekanan operasi
Pada diabetes tipe 2, dicetuskan karena faktor :
- gula darah yang tidak terkontrol dalam waktu lama
- dosis obat yang hilang
- atau penyakit atau infeksi yang parah

C. MANIFESTASI KLINIS
Tanda dan gejala ketoasidosis diabetik sering berkembang dengan cepat, terkadang
dalam 24 jam. Bagi sebagian orang, tanda dan gejala ini mungkin merupakan indikasi
pertama menderita diabetes. Tanda dan gejalanya seperti :
- Haus yang berlebihan
- Sering buang air kecil
- Mual dan muntah
- Sakit perut
- Kelemahan atau kelelahan
- Sesak napas
- Nafas beraroma buah
- Kebingungan
- Tanda-tanda ketoasidosis diabetik yang lebih spesifik - yang dapat dideteksi
melalui alat tes darah dan urin di rumah - meliputi: Kadar gula darah tinggi
(hiperglikemia) Kadar keton tinggi dalam urin Anda

D. PATOFISIOLOGI
Diabetes Ketoasidosis disebabkan oleh tidak adanya insulin aatu tidak
cukupnya jumlah insulin yang nyata. Keadaan ini mengakibatkan gangguan pada
metabolisme tubuh. Ada 3 hal penting pada diabetes ketoasidosis yaitu dehidrasi,
kehilangan elektrolit dan asidosis. Apabila insulin berkurang, maka jumlah glukosa
yang memasuki sel akan berkurang pula. Disamping itu, produksi glukosa oleh hati
menjadi tidak terkendali kedua faktor ini akan mengakibatkan hiperglikemia. Dalam
upaya untuk menghilangkan glukosa yang berlebihan dari dalam tubuh, kemudian
ginjal akan mengeksreksikan glukosa bersama-sama air dan elektrolit (seperti natrium
& kalium). Diurisi osmotik yang ditandai oleh urinasi berlebihan (poliuri) ini akan
menyebabkan dehidrasi dan kehilangan elektrolit. Penderita ketoasidosis yang berat
dapat kehilangan kira-kira 6,5 liter air dan sampai 400 hingga 500 mEg natrium,
kalium serta klorida selam periode waktu 24 jam. Akibat defisiensi insulin yang lain
adalah pemecahan lemak (lipolisis) menjadi asam-asam lemak bebas dan gliserol.
Asam lemak bebas akan diubah menjadi benda keton oleh hati. Pada ketoasidosis
diabetik terjadi produksi benda keton yang berlebihan sebagai akibat dari kekurangan
insulin yang secara normal akan mencegah timbulnya keadaan tersebut. Benda keton
bersifat asam, dan bila bertumpuk dalam sirkulasi darah, benda keton akan
menimbulkan asidosis metabolik.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
- Glukosa
- Natrium
- Kalium
- Keton
- Urinalisis
- Osmolitas
2. Pemeriksaan Diagnostik
- Tes Toleransi Glukosa (TTG) memanjang (lebih besar dari 200mg/dl)
- Gula darah puasa normal/diatas normal.
- Urinalisis + terhadap glukosa & keton
- Kolestrol dan kadar trigliserida serum
- Asam lemak bebas
- Elektrolit

F. PENATALAKSANAAN
Terapi ketoasidosis diabetik lebih diarahkan pada perbaikan 3 masalah utama :
Dehidrasi, kehilangan elektrolit dan asidosis.
1. Dehidrasi
Rehidrasi merupakan penggantian cairan untuk menggalakan eksresi glukosa yang
berlebihan melalui ginjal. Pasien mungkin memerlukan 6 hingga 10 liter cairan
infus yang menggantikan kehilangan cairan yang disebabkan oleh poliuria,
hiperventilasi, muntah.
2. Kehilangan elektrolit
- Rehidrasi yang menyebabklan peningkatan volume plasma dan penurunan
konsentrasi kalium serum
- Rehidrasi yang menyebabkan peningkatan eksresi kalium kedalam urine
- Pemberian insulin menyebabkan peningkatan perpindahan kalium cairan ekstrasel
kedalam sel.

3. Asidosis
Pemberian insulian melalui infus dengan kecepatan lambat tetapi kontinu dan
kadar glukosa darah tiap jam harus diukur.

G. PENCEGAHAN
- Menghindari stress
- Menjamin agar tidak terjadi defisiensi insulin
- Melakukan pemantauan kadar gula darah/keton secara mandiri
- Pola makan sehat
- Olahraga
- Minum obat diabetes oral/insulin secara terarur sesuai petunjuk dokter

H. KOMPLIKASI
Hipoglikemi merupakan salah satu komplikasi, yang terjadi bila kadar gula darah
sangat rendah. Bila penurunan kadar glukosa darah sangat cepat, harus segera diatasi.
Keterlambatan penanganan dapat mengakibatkan kematian. Gejala yang timbul mulai
dari rasa gelisah, berupa koma dan kejang-kejang.

Anda mungkin juga menyukai