1.1 Patofisiologi
terbentuk keton. Bila hal ini dibiarkan terakumulasi, darah akan menjadi
asam sehingga jaringan tubuh akan rusak dan bisa menderita koma. Hal ini
sendiri suntikan insulin, tidak tahu bahwa dirinya sakit diabetes mellitus,
mendapat infeksi atau penyakit berat lainnya seperti kematian otot jantung,
1
metabolik yang hebat sebagian akan dikompensasi oleh peningkatan
sel akan berkurang juga. Disamping itu produksi glukosa oleh hati menjadi
(seperti natrium dan kalium). Diuresis osmotik yang ditandai oleh urinasi
kira-kira 6,5 L air dan sampai 400 hingga 500 mEq natrium, kalium serta
gliserol. Asam lemak bebas akan diubah menjadi badan keton oleh hati.
sebagai akibat dari kekurangan insulin yang secara normal akan mencegah
metabolik.
2
Pada keadaan normal kurang lebih 50 % glukosa yang dimakan
diubah menjadi glikogen sehingga kadar gula darah meningkat dan terjadi
batas untuk gula darah adalah 180 mg% sehingga apabila terjadi
glukosa dalam darah. Sehubungan dengan sifat gula yang menyerap air
Bersamaan keadaan glukosuria maka sejumlah air hilang dalam urine yang
akan merangsang pusat haus sehingga pasien akan merasakan haus terus
3
poliphagia. Terlalu banyak lemak yang dibakar maka akan terjadi
meningkat atau asidosis. Zat ini akan meracuni tubuh bila terlalu banyak
akibatnya bau urine dan napas penderita berbau aseton atau bau buah-
buahan. Keadaan asidosis ini apabila tidak segera diobati akan terjadi
2. Circulation
4
shock hipovolemik. Oleh sebab itu, cairan pengganti harus
Defisit cairan tubuh 10% dari berat badan total maka lebih dari
saline (NaCl 0,9%) yang paling sesuai. Idealnya 50% dari total
defisit air tubuh harus diganti dalam 8 jam pertama dan 50%
1. Aktivitas / Istirahat
5
- Tanda : Takikardia dan takipnea pada keadaan istirahat
kekuatan otot.
2. Sirkulasi
3. Integritas/ Ego
4. Eliminasi
6
5. Nutrisi/Cairan
(Thiazid)
aseton)
6. Neurosensori
penglihatan
7. Nyeri/kenyamanan
sangat berhati-hati
7
8. Pernapasan
infeksi/tidak)
9. Keamanan
10. Seksualitas
11. Penyuluhan/pembelajaran
pesanan
8
12. Rencana pemulangan : Mungkin memerlukan bantuan
9
4. Bikarbonat : Kadar bikarbonat serum adalah rendah, yaitu
10
8. β-hidroksibutirat : Serum atau hidroksibutirat β kapiler
mendasari.
12. Tingkat BUN meningkat : Anion gap yang lebih tinggi dari
biasanya.
11
1.2.4 Pemeriksaan Diagnostik
stress.
F turun
respiratorik
hemokonsentrasi
12
13. Amilase darah: meningkat mengindikasikan pancreatitis
akut
metabolik.
hipermetabolisme.
informasi.
13
1.4 Rencana Keperawatan
14
Usia 1-4 : < 20 atau (tekanan darah, nadi, 17. Pertahankan posisi pasien
> 30 pernafasan) 18. Onservasi adanya tanda tanda
Usia 5-14 : < 14 atau hipoventilasi
> 25 19. Monitor adanya kecemasan
Usia > 14 : < 11 atau pasien terhadap oksigenasi
> 24 Vital sign Monitoring :
- Kedalaman 20. Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
pernafasan 21. Catat adanya fluktuasi tekanan
- Dewasa volume darah
tidalnya 500 ml saat 22. Monitor VS saat pasien
istirahat berbaring, duduk, atau berdiri
- Bayi volume 23. Auskultasi TD pada kedua
tidalnya 6-8 ml/Kg lengan dan bandingkan
- Timing rasio 24. Monitor TD, nadi, RR, sebelum,
- Penurunan kapasitas selama, dan setelah aktivitas
vital 25. Monitor kualitas dari nadi
Faktor yang 26. Monitor frekuensi dan irama
berhubungan : pernapasan
- Hiperventilasi 27. Monitor suara paru
- Deformitas tulang 28. Monitor pola pernapasan
- Kelainan bentuk abnormal
dinding dada 29. Monitor suhu, warna, dan
- Penurunan kelembaban kulit
energi/kelelahan 30. Monitor sianosis perifer
- Perusakan/pelemaha 31. Monitor adanya cushing triad
n muskulo-skeletal (tekanan nadi yang melebar,
- Obesitas bradikardi, peningkatan sistolik)
- Posisi tubuh 32. Identifikasi penyebab dari
- Kelelahan otot perubahan vital sign
pernafasan
- Hipoventilasi
sindrom
- Nyeri
- Kecemasan
- Disfungsi
15
Neuromuskuler
- Kerusakan
persepsi/kognitif
- Perlukaan pada
jaringan syaraf
tulang belakang
- Imaturitas
Neurologis
2 Defisit Volume Cairan Setelah dilakukan NIC : Fluid management
Definisi : Penurunan tindakan keperawatan 1. Pertahankan catatan intake dan
cairan intravaskuler, selama … x … output yang akurat
interstisial, dan/atau diharapkan tujuan NOC: 2. Monitor status hidrasi (
intrasellular. Ini - Fluid balance kelembaban membran mukosa,
mengarah ke dehidrasi, - Hydration nadi adekuat, tekanan darah
kehilangan cairan - Nutritional Status : ortostatik ), jika diperlukan
dengan pengeluaran Food and Fluid 3. Monitor vital sign
sodium. Intake 4. Monitor masukan makanan /
Batasan Karakteristik : Dengan Kriteria Hasil : cairan dan hitung intake kalori
- Kelemahan - Mempertahankan harian
- Haus urine output sesuai 5. Kolaborasikan pemberian cairan
- Penurunan turgor dengan usia dan BB, IV
kulit/lidah BJ urine normal, HT 6. Monitor status nutrisi
- Membran normal 7. Berikan cairan IV pada suhu
mukosa/kulit kering - Tekanan darah, nadi, ruangan
- Peningkatan denyut suhu tubuh dalam 8. Dorong masukan oral
nadi, penurunan batas normal 9. Berikan penggantian nesogatrik
tekanan darah, - Tidak ada tanda sesuai output
penurunan tanda dehidrasi, 10. Dorong keluarga untuk
volume/tekanan Elastisitas turgor membantu pasien makan
nadi kulit baik, membran 11. Tawarkan snack ( jus buah, buah
- Pengisian vena mukosa lembab, segar )
menurun tidak ada rasa haus 12. Kolaborasi dokter jika tanda
- Perubahan status yang berlebihan cairan berlebih muncul meburuk
mental 13. Atur kemungkinan tranfusi
- Konsentrasi urine 14. Persiapan untuk tranfusi
16
meningkat
- Temperatur tubuh
meningkat
- Hematokrit
meninggi
- Kehilangan berat
badan seketika
(kecuali pada third
spacing)
Faktor-faktor yang
berhubungan:
- Kehilangan volume
cairan secara aktif
- Kegagalan
mekanisme
pengaturan
3 Resiko Infeksi Setelah dilakukan NIC :
Definisi : Peningkatan tindakan keperawatan Infection Control (Kontrol infeksi) :
resiko masuknya selama … x … 1. Bersihkan lingkungan setelah
organisme patogen diharapkan tujuan NOC : dipakai pasien lain
Faktor-faktor resiko : - Immune Status 2. Pertahankan teknik isolasi
- Prosedur Infasif - Knowledge : 3. Batasi pengunjung bila perlu
- Ketidakcukupan Infection control 4. Instruksikan pada pengunjung
pengetahuan untuk - Risk control untuk mencuci tangan saat
menghindari Kriteria Hasil : berkunjung dan setelah
paparan pathogen - Klien bebas dari berkunjung meninggalkan pasien
- Trauma tanda dan gejala 5. Gunakan sabun antimikrobia
- Kerusakan jaringan infeksi untuk cuci tangan
dan peningkatan - Menunjukkan 6. Cuci tangan setiap sebelum dan
paparan lingkungan kemampuan untuk sesudah tindakan keperawatan
- Ruptur membran mencegah timbulnya 7. Gunakan baju, sarung tangan
amnion infeksi sebagai alat pelindung
- Agen farmasi - Jumlah leukosit 8. Pertahankan lingkungan aseptik
(imunosupresan) dalam batas normal selama pemasangan alat
- Malnutrisi - Menunjukkan 9. Ganti letak IV perifer dan line
17
- Peningkatan perilaku hidup sehat central dan dressing sesuai
paparan lingkungan dengan petunjuk umum
pathogen 10. Gunakan kateter intermiten
- Imonusupresi untuk menurunkan infeksi
- Ketidakadekuatan kandung kencing
imum buatan 11. Tingktkan intake nutrisi
- Tidak adekuat 12. Berikan terapi antibiotik bila
pertahanan perlu
sekunder Infection Protection (proteksi
(penurunan Hb, terhadap infeksi) :
Leukopenia, 13. Monitor tanda dan gejala infeksi
penekanan respon sistemik dan lokal
inflamasi) 14. Monitor hitung granulosit, WBC
- Tidak adekuat 15. Monitor kerentanan terhadap
pertahanan tubuh infeksi
primer (kulit tidak 16. Batasi pengunjung
utuh, trauma 17. Saring pengunjung terhadap
jaringan, penurunan penyakit menular
kerja silia, cairan 18. Partahankan teknik aspesis pada
tubuh statis, pasien yang beresiko
perubahan sekresi 19. Pertahankan teknik isolasi k/p
pH, perubahan 20. Berikan perawatan kuliat pada
peristaltik) area epidema
- Penyakit kronik 21. Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
22. Ispeksi kondisi luka / insisi
bedah
23. Dorong masukkan nutrisi yang
cukup
24. Dorong masukan cairan
25. Dorong istirahat
26. Instruksikan pasien untuk minum
antibiotik sesuai resep
27. Ajarkan pasien dan keluarga
18
tanda dan gejala infeksi
28. Ajarkan cara menghindari infeksi
29. Laporkan kecurigaan infeksi
30. Laporkan kultur positif
4 Ketidakseimbangan Setelah dilakukan NIC :
nutrisi kurang dari tindakan keperawatan Nutrition Management
kebutuhan tubuh selama … x … 1. Kaji adanya alergi makanan
Definisi : Intake nutrisi diharapkan tujuan NOC : 2. Kolaborasi dengan ahli gizi
tidak cukup untuk - Nutritional Status : untuk menentukan jumlah kalori
keperluan metabolisme food and Fluid Intake dan nutrisi yang dibutuhkan
tubuh. - Nutritional Status : pasien.
Batasan karakteristik : nutrient Intake 3. Anjurkan pasien untuk
- Berat badan 20 % Kriteria Hasil : meningkatkan intake Fe
atau lebih di bawah - Adanya peningkatan 4. Anjurkan pasien untuk
ideal berat badan sesuai meningkatkan protein dan
- Dilaporkan adanya dengan tujuan vitamin C
intake makanan - Berat badan ideal 5. Berikan substansi gula
yang kurang dari sesuai dengan tinggi 6. Yakinkan diet yang dimakan
RDA (Recomended badan mengandung tinggi serat untuk
Daily Allowance) - Mampu mencegah konstipasi
- Membran mukosa mengidentifikasi 7. Berikan makanan yang terpilih
dan konjungtiva kebutuhan nutrisi (sudah dikonsultasikan dengan
pucat - Tidak ada tanda tanda ahli gizi)
- Kelemahan otot malnutrisi 8. Ajarkan pasien bagaimana
yang digunakan - Menunjukkan membuat catatan makanan
untuk peningkatan fungsi harian.
menelan/mengunya pengecapan dari 9. Monitor jumlah nutrisi dan
h menelan kandungan kalori
- Luka, inflamasi - Tidak terjadi 10. Berikan informasi tentang
pada rongga mulut penurunan berat kebutuhan nutrisi
- Mudah merasa badan yang berarti 11. Kaji kemampuan pasien untuk
kenyang, sesaat mendapatkan nutrisi yang
setelah mengunyah dibutuhkan
makanan Nutrition Monitoring :
- Dilaporkan atau 12. BB pasien dalam batas normal
19
fakta adanya 13. Monitor adanya penurunan berat
kekurangan badan
makanan 14. Monitor tipe dan jumlah aktivitas
- Dilaporkan adanya yang biasa dilakukan
perubahan sensasi 15. Monitor interaksi anak atau
rasa orangtua selama makan
- Perasaan 16. Monitor lingkungan selama
ketidakmampuan makan
untuk mengunyah 17. Jadwalkan pengobatan dan
makanan tindakan tidak selama jam makan
- Miskonsepsi 18. Monitor kulit kering dan
- Kehilangan BB perubahan pigmentasi
dengan makanan 19. Monitor turgor kulit
cukup 20. Monitor kekeringan, rambut
- Keengganan untuk kusam, dan mudah patah
makan 21. Monitor mual dan muntah
- Kram pada 22. Monitor kadar albumin, total
abdomen protein, Hb, dan kadar Ht
- Tonus otot jelek 23. Monitor makanan kesukaan
- Nyeri abdominal 24. Monitor pertumbuhan dan
dengan atau tanpa perkembangan
patologi 25. Monitor pucat, kemerahan, dan
- Kurang berminat kekeringan jaringan konjungtiva
terhadap makanan 26. Monitor kalori dan intake
- Pembuluh darah nuntrisi
kapiler mulai rapuh 27. Catat adanya edema, hiperemik,
- Diare dan atau hipertonik papila lidah dan
steatorrhea cavitas oral.
- Kehilangan rambut 28. Catat jika lidah berwarna
yang cukup banyak magenta, scarlet
(rontok)
- Suara usus
hiperaktif
- Kurangnya
informasi,
20
misinformasi
Faktor-faktor yang
berhubungan :
- Ketidakmampuan
pemasukan atau
mencerna makanan
atau mengabsorpsi
zat-zat gizi
berhubungan
dengan faktor
biologis, psikologis
atau ekonomi.
5 Kurang pengetahuan Setelah dilakukan NIC :
Definisi : tindakan keperawatan Teaching : disease Process
Tidak adanya atau selama … x … 1. Berikan penilaian tentang
kurangnya informasi diharapkan tujuan NOC : tingkat pengetahuan pasien
kognitif sehubungan - Kowlwdge : disease tentang proses penyakit yang
dengan topic spesifik. process spesifik
Batasan karakteristik : - Kowledge : health 2. Jelaskan patofisiologi dari
- Memverbalisasikan Behavior penyakit dan bagaimana hal ini
adanya masalah, Kriteria Hasil : berhubungan dengan anatomi
ketidakakuratan - Pasien dan keluarga dan fisiologi, dengan cara yang
mengikuti instruksi, menyatakan tepat.
perilaku tidak pemahaman tentang 3. Gambarkan tanda dan gejala
sesuai. penyakit, kondisi, yang biasa muncul pada
Faktor yang prognosis dan penyakit, dengan cara yang
berhubungan : program pengobatan tepat
- Keterbatasan - Pasien dan keluarga 4. Gambarkan proses penyakit,
kognitif, mampu dengan cara yang tepat
interpretasi melaksanakan 5. Identifikasi kemungkinan
terhadap informasi prosedur yang penyebab, dengna cara yang
yang salah, dijelaskan secara tepat
kurangnya benar 6. Sediakan informasi pada pasien
keinginan untuk - Pasien dan keluarga tentang kondisi, dengan cara
mencari informasi, mampu menjelaskan yang tepat
21
tidak mengetahui kembali apa yang 7. Hindari jaminan yang kosong
sumber-sumber dijelaskan 8. Sediakan bagi keluarga atau SO
informasi. perawat/tim informasi tentang kemajuan
kesehatan lainnya. pasien dengan cara yang tepat
9. Diskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin diperlukan
untuk mencegah komplikasi di
masa yang akan datang dan atau
proses pengontrolan penyakit
10. Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
11. Dukung pasien untuk
mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
12. Eksplorasi kemungkinan
sumber atau dukungan, dengan
cara yang tepat
13. Rujuk pasien pada grup atau
agensi di komunitas lokal,
dengan cara yang tepat
14. Instruksikan pasien mengenai
tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan
cara yang tepat
22
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, T. Putri, B.T dan Kirana, D.P, (2015). Teori Asuhan Keperawatan
Nuha Medika.
Price, S.A., dan Wilson, L. M., 2005, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-
EGC, Jakarta.
23