KEPERAWATAN
KETOASIDOSIS
DIABETIKUM (KAD)
Kelompok 4-
1.Fatimatul A’izah (201714201006)
2.Murti Dwi Yuliyanti (201714201015)
3.Pheby Alfimay Natysya Putri (201714201019)
4.Reza Wahyu Suryanuddin (201714201022)
5.Sulastri (201714201025)
a.Hiperglikemi
Hiperglikemi pada ketoasidosis diabetik akan menimbulkan:
1)Poliuri dan polidipsi (peningktan rasa haus)
2)Penglihatan yang kabur
3)Kelemahan
4)Sakit kepala
5)Pasien dengan penurunan volume intravaskuler yang nyata mungkin akan menderita
hipotensi ortostatik (penurunan tekanan darah sistolik sebesar 20 mmHg atau lebih pada
saat berdiri).
6)Penurunan volume dapat menimbulkan hipotensi yang nyata disertai denyut nadi
lemah dan cepat.
7)Anoreksia, mual, muntah dan nyeri abdomen.
8)Pernapasan Kussmaul ini menggambarkan upaya tubuh untuk mengurangi asidosis
guna melawan efek dari pembentukan badan keton.
9)Mengantuk (letargi) atau koma.
10)Glukosuria berat.
11)Asidosis metabolik.
12)Diuresis osmotik, dengan hasil akhir dehidrasi dan penurunan elektrolit.
13)Hipotensi dan syok.
14)Koma atau penurunan kesadaran.
6.Pemeriksaan Penunjang
a.Glukosa
Kadar glukosa dapat bervariasi dari 300 hingga 800 mg/dl. Sebagian pasien mungkin
memperlihatkan kadar gula darah yang lebih rendah dan sebagian lainnya mungkin
memiliki kadar sampai setinggi 1000 mg/dl atau lebih yang biasanya bergantung pada
derajat dehidrasi.
Harus disadari bahwa ketoasidosis diabetik tidak selalu berhubungan dengan kadar
glukosa darah. Sebagian pasien dapat mengalami asidosis berat disertai kadar glukosa
yang berkisar dari 100 – 200 mg/dl, sementara sebagian lainnya mungkin tidak
memperlihatkan ketoasidosis diabetikum sekalipun kadar glukosa darahnya mencapai
400-500 mg/dl.
b.Natrium.
Efek hiperglikemia ekstravaskuler bergerak air ke ruang intravaskuler. Untuk setiap 100
mg / dL glukosa lebih dari 100 mg / dL, tingkat natrium serum diturunkan oleh sekitar 1,6
mEq / L. Bila kadar glukosa turun, tingkat natrium serum meningkat dengan jumlah yang
sesuai.
c.Kalium.
Ini perlu diperiksa sering, sebagai nilai-nilai drop sangat cepat dengan perawatan. EKG
dapat digunakan untuk menilai efek jantung ekstrem di tingkat potasium.
d.Bikarbonat.
Kadar bikarbonat serum adalah rendah, yaitu 0- 15 mEq/L dan pH yang rendah (6,8-
7,3). Tingkat pCO2 yang rendah (10- 30 mmHg) mencerminkan kompensasi respiratorik
(pernapasan kussmaul) terhadap asidosisi metabolik. Akumulasi badan keton (yang
mencetuskan asidosis) dicerminkan oleh hasil pengukuran. keton dalam darah dan urin.
Gunakan tingkat ini dalam hubungannya dengan kesenjangan anion untuk menilai
derajat asidosis.
Pasien tampak
menggunakan Transport glukosa ke
alat bantu jaringan
pernafasan
Pernafasan
cuping hidung Hiperglikemi
Pola nafas
abnormal
Metabolisme sel
Auskultasi
paru ronchi
Asam lemak
Badan Keton
PK.Asidosis Diabetik
Ketoasidosis
diabetikum
B1(Breath)
Frekwensi Napas
Sesak
Kelemahan
Ketoasidosis
diabetikum
B5(Bowel)
Ketosis
Mual,Muntah
Ketidakseimbangan Nutrisi
Kurang dari Kebutuhan Tubuh
3. Ds: Sel β tidak mampu Ketidakstabilan
menghasilkan insulin kadar glukosa
Pasien
darah
mengeluh
mudah lelah dan
Defisiensi Insulin
rasa haus
meningkat
Do: Transport Glukosa ke
jaringan
Pasien tampak
lemah,kesadaran
apatis dengan
Glukosa
GCS 8
Wajah tampak
pucat Ketidakstabilan
Kadar Glukosa Kadar Glukosa
dalam Darah
darah/urin
meningkat
Jumlah urin
meningkat
4. Ds: Sel β tidak mampu Nyeri akut
menghasilkan insulin
Pasien
mengeluh nyeri
pada ulu hati
Defisiensi Insulin
DO:
P: Nyeri pada
Transport glukosa ke
ulu hati
jaringan
Q: Nyeri seperti
tertekan benda
berat
Hiperglikemi
R: Pada bagian
dada
S: Skala nyeri Metabolisme sel
sedang 6
T: Nyeri terus
menerus ATP
Pasien tampak
kesakitan
Produksi energi
Tekanan darah
meningkat
Frekwensi nadi Kelemahan
meningkat
Pasien tampak
gelisah Ketoasidosis
diabetikum
B5(Bowel)
Lipolisis
Ketosis
Mengalami perubahan
sangat kompleks untuk
menghasilkan energy,
kemungkinan adanya
penekanan di
bagian hati
Nyeri akut
5. Ds: Sel β tidak mampu Kekurangan
menghasilkan insulin volume cairan
Pasien
mengeluhkan
lemas dan
Defisiensi Insulin
merasakan
mual serta
muntah Transport glukosa ke
Do: jaringan
Pasien tampak
pucat,mual dan
Hiperglikemi
muntah
Pasien tampak
lemah Absorbsi Ginjal
Tidak ada
muntah darah
dan muntah Glukouria
berwarna hijau
Mukosa bibir
Diuresis osmotik
sedikit kering
Peningkatan
pengeluaran
Poliuria
urine
Penurunan
berat badan Vol.Sirkulasi
secara tiba-tiba
Turgor kulit
buruk Defisit cairan
B4(Bladder)
Kehilangan Cairan
Poliuri