Kawasan Prawirotaman merupakan daerah tujuan wisata baik domestik maupun
internasional. Letak Prawirotaman yang strategis yakni terletak diantara kawasan wisata Malioboro dan tempat historikal seperti Keraton dan Tamansari. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Reiza Miftah Wirakusuma pada Jurnal Analisis Karakter Wisatawan Mancanegara Terhadap Fasilitas Wisata Kawasan Prawirotaman menyebutkan bahwa wisatawan lebih banyak menyukai kebudayaan, wisata belanja, dan keindahan yang terdapat dalam tempat wisata (hal. 48). Dalam survei yang dilakukan Reiza menyebutkan bahwa beberapa pilihan yang diharapkan memenuhi kebutuhan wisatawan terhadap destinasi wisata daya tarik (suasana santai dan ciri khas arsitektur jawa, ketersediaan day trip/tour di Yogyakarta), aksesibilitas (kemudahan transportasi, kondisi transportasi yang lokal, dan adanya rambu-rambu petunjuk arah), amenitas (kondisi hotel yang baik, nyaman dan fasilitas yang baik, ketersediaan hotel dan restauran yang beragam, dan kendaraan sewa), pelayanan, harga (murah dan ada tarif dasar), dan berdasarkan periklanan. Lingkungan dalam kawasan wisata merupakan bagian penting dalam hal peningkatan destinasi wisata dan manajemen keruangan wisata. Sebuah lingkungan perlu memiliki issu-issu tertentu yang akan diidentifikasikan melalui analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats). Analisis SWOT diperlukan untuk mengidentifikasi lingkungan yang ada di kawasan Prawirotaman adalah sebagai berikut. Strengths Opportunities Kawasan Strategis (terletak berdekatan Masyarakat bekerja pada bidang jasa Malioboro, Tamansari dan Keraton) dan komersial yang berhubungan Transportasi mudah dengan penyediaan untuk wisatawan Lingungan dengan manajemen Wisatawan menyukai ciri khas kebersihan arsitektur jawa Weaknesses Threats Kurangnya perhatian terhadap pejalan Terdapat hotel yang menawarkan kaki fasilitas baik dan nyaman Lingkungan yang terbangun jarang Persaingan pada jasa day trip/tour Persaingan pada tarif dasar memiliki area ruang terbuka dan tanaman peneduh Ancaman banjir Kurangnya perhatian terhadap jalur drainase Dalam identifikasi tentang kawasan Prawirotaman dilakukan melalui survei langsung kawasan Prawirotaman pada tanggal 24 April 2017. Survei langsung ini bertujuan untuk mengetahui keadaan kawasan dan juga identifikasi terhadap issu untuk merumuskan SWOT. Identifikasi lingkungan pada kawasan Prawirotaman menurut pengamatan langsung sebagai berikut. Kawasan Prawirotaman dari segi lingkungan secara umum kurang memiliki pohon sebagai perindang, khususnya pada Jalan Prawirotaman. Kurangnya pohon yang ada membuat sepanjang Jalan Prawirotaman menjadi kurang nyaman untuk menempuh dengan perjalan kaki. Seperti yang diamati, kawasan Jalan Prawirotaman merupakan pusat komersil dan jasa, khususnya tempat penginapan dan rumah makan. Lokasi tersebut seharusnya mendukung wisatawan menempuh akses dengan berjalan kaki. Namun kurangnya pepohonan membuat aktivitas berjalan kaki menjadi kurang nyaman. Selain kurangnya pepohonan, pada kawasan Prawirotaman tidak tersedia jalur pejalan kaki. Sebagai kawasan wisata dengan banyaknya tempat penginapan dan rumah makan seharusnya kawasan Prawirotaman dapat menyediakan akses yang lebih baik bagi pejalan kaki. Jalur pedestrian menjadi cukup penting di kawasan Prawirotaman agar dapat mempermudah mobilitas atau akses bagi orang- orang yang berada di kawasan Prawirotaman. Disamping jalur pejalan kaki, ketersediaan ruang terbuka bagi masyarakat seperti taman kurang padahal daerah tersebut merupakan kawasan perkampungan wisata. Terkait dengan persampahan yang ada di kawasan Prawirotaman sendiri sudah cukup baik. Tidak terlihat adanya timbulan sampah yang kotor pada kawasan Prawirotaman. Meskipun kawasan Prawirotaman banyak kegiatan komersial dan jasa sekaligus kawasan wisata namun kondisi lingkungan di sekitar kawasan Prawirotaman dapat dikatakan bersih. Pengangkutan sampah di sepanjang Jalan Prawirotaman dilakukan setiap hari sehingga kawasan Jalan Prawirotaman terjaga kebersihannya. Meskipun, sampah yang berasal dari sumber masih belum dipilah dan dipilah secara mandiri oleh petugas kebersihan. Sampah yang telah terkumpul kemudian dibawa menuju TPS. Setelah itu dilakukan pengolahan sampah lebih lanjut. Jika sampah di sepanjang Jalan Prawirotaman diangkut menggunakan gerobak sampah setiap hari, sedangkan pada permukiman kawasan Prawirotaman diangkut setiap dua hari sekali untuk kemudian dibawa menuju TPS dan dilakukan pengolahan. Drainase yang ada telah dibedakan menjadi dua, yakni dengan sistem open space ( penyerapan air hujan pada tanah) dan sceneering (pembuangan limbah cair rumah tangga). Belum adanya sistem pembuangan air hujan dengan sistem saluran membuat kawasan Prawirotaman rawan banjir. Lingkungan dalam sebuah kawasan wisata memerlukan integrasi dalam hal terkait ketersediaan air bersih, sistem drainase dan sanitasi serta hubungan antara fungsi kawasan dan kegiatan seperti ketersediaan akses pejalan kaki untuk wisatawan, ruang terbuka untuk masyarakat perkampungan daerah wisata dan penguat identitas kawasan. Daftar Pustaka Pengamatan Lapangan Senin, 24 Januari 2017 Wawancara dengan Bapak Edi selaku warga Prawirotaman Australian Goverment (Departement of the Environment and Heritage), June 2004. Step to Sustainable Tourism: SWOT Analysis (Langkah Menuju Daerah Wisata Berkelanjutan), dilihat 29 April 2017 melalui www.environment.gov.au/resource/steps-sustainable-tourism Wirakusuma, Reiza Miftah. Analisis Karakter Wisatawan Mancanegara Terhadap Fasilitas Wisata Kawasan Prawirotaman, dilihat 29 April 2017 melalui ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp/article/view/188