Anda di halaman 1dari 26

Thomas Karsten

4 Teori
Perencanaan
Kelompok 4
Ajeng Paramastri
Desy Novita
Inez Darmalia
Kevin Daniel
Pandu Setiabudi
Syadza Salsabyla
Wilda Rizkina
4
Teori
Perencanaan
Biografi
Biografi
• Herman Thomas Karsten (Amsterdam, 22 April1884)
• Insinyur Arsitektur asal Belanda yang banyak berkontribusi
untuk Indonesia
• Berasal dari keluarga terdidik (Ayah Karsten merupakan
seorang Profesor Filsafat)
Latar belakang pendidikan
Jurusan Arsitektur Technische Hoogeschool,
Delft (1904)

(Anggota kelompok mahasiswa arsitektur


bidang perumahan dan perencanaan kota)
Riwayat kerja terkait perencanaan
Planner 9 kota di Jawa, yaitu : Planner 3 kota di Sumatera, yaitu :
1. Bandung 1. Medan
2. Bogor 2. Padang
3. Cirebon 3. Palembang
4. Jakarta
5. Madiun Planner 1 kota di Kalimantan, yaitu :
6. Magelang 1. Banjarmasin
7. Malang
8. Purwokerto
9. Semarang
Karya-karya
Thomas Karsten
1. Kampung Kwarasan, Kota Magelang
2. Menara Air, Magelang
3. Kawasan Jalan Ijen, Malang
4. Pasar Johar dan Pasar Jatingalih, Semarang
5. Zustermaatsehappijen de Semarang / Kantor KAI Daop IV
6. Rumah Sakit Elisabeth , Taman Diponegoro, Semarang
7. Solo : Stasiun Solo Balapan, Kawasan Lingkar Manahan, Kawasan
Permukiman Banjarsari, Pasar Gede
8. Yogyakarta Museum Senobudoyo
Kampung Kwarasan, Kota Magelang
Menara Air, Magelang
Jalan Ijen, Malang
Pasar Johar, Semarang
Ide dan Pemikiran
Thomas Karsten
Ide Karsten dalam merencanakan kota bersifat tendensis. Ia selalu
1 menganjurkan untuk mengikuti rencana induk kota yang bersifat
menyeluruh sebagai pengendali.

2 Ide utamanya dalam merancang kota adalah perencanaan tata kota


berbentuk kota dan desa yang saling berhubungan.

Setiap kali mempunyai konsep tentang kota yang baru, Karsten selalu
3 memperhatikan peraturan bangunan, sistem jalan, tanah lapang dan
pemenuhan kepentingan publik yang ideal.
Karsten telah menyumbang suatu konsep perencanaan kota Hindia Belanda
berupa:
Alternatif konsep perencanaan kota Hindia Belanda. Konsep perbaikan dan
1 pengembangan (perbaikan lingkungan) serta Konsep pembangunan kota
baru

2 Konsep pengendalian pembangunan kota kolonial di Hindia Belanda

Konsep pengembangan kepranataan pembangunan di Indonesia sebagai


3
alat pengendalian proses realisasi rencana pembangunan kota.
Indische Stendebouw
• Layout kota • Elemen-elemen fisik kota
1. Detail 1. Bangunan perumahan
2. Townscape Bentang Kota 2. Bangunan publik dan semi-publik
3. Plan as a totality/ Perencanaan 3. Jalan
sebagai satu totalitas 4. Titik-titik penting sebagai
(Thomas Karsten : 1920) pemandangan kota
5. Taman-taman kota
6. Elemen pendukung lainnya
Kesimpulan ide Karsten
Dalam pandangan Karsten, sebuah bentuk kota yang baik
merupakan kombinasi makna sosial dan spiritual secara umum, yang
seharusnya mengekspresikan perasaan sosial dan individu yang
bernilai bagi penghuninya.
Pengaruh Pemikiran
Thomas Karsten
Pengaruh Pemikiran terhadap Perencanaan Kota

Rencana dari Thomas Karsten adalah untuk membuat masyarakat di kota hidup
dengan harmonis
Intinya, perencanaan Karsten dibagi ke dalam tiga tipe, yaitu:
1. Perencanaan skala makro (kota, perkotaan)
2. Perencanaan skala menengah (kawasan/lingkungan)
3. Perencanaan skala mikro (permukiman)
Orang pribumi tinggal di
gang-gang
Daerah tempat
tinggal orang
Belanda

Daerah orang Arab

Daerah tempat tinggal


orang Cina (Pecinan)
(sumber: digambar ulang menurut
Hadinoto)
• Pedagogi Kultural yang menjelaskan bahwa arsitektur dianggap memiliki
kontribusi terhadap emansipasi budaya dalam memodernkan lingkungan kota
colonial. bentuk kota yang baik merupakan kombinasi makna sosial dan
spiritual secara umum.

• Totalbeeld yang merupakan suatu kesan umum dari kota sebagai suatu
kesatuan dengan berbagai golongan penduduk, ekonomi, kultur, dan
social yang hidup bersama dengan penuh keserasian.
Relevansi dengan
masa kini
Relevansi dengan Masa Kini
1 Thomas Karsten cenderung lebih suka mempertahankan karakteristik lokal dan
mengembangkannya sehingga menjadi identitas dari kawasan tersebut.

2 Thomas Karsten juga mengedepankan pentingnya visual kawasan serta bahwa


seorang perencana kota dituntut untuk menciptakan karakter yang khas dari suatu
kota.

Konsep dari Thomas Karsten dalam pembangunan Kampung Kawarasan di Magelang


3 yang memiliki 3 tipe hunian dalam satu kawasan menunjukkan relevansinya dengan
keadaan saat ini di mana diciptakannya kebutuhan suatu kawasan yang heterogen.
“ Ia (kota) harus tetap hidup, dan jika perlu, disesuaikan dengan
keadaan dan pendapat yang berubah,
tanpa meniadakan hubungan-hubungan di dalamnya,
kecuali untuk mencapai sesuatu yang lebih baik.
(Thomas Karsten : 1935) ”
Sumber
• http://www.minikat.unmer.ac.id/1/1_4.html
• trendrumah.com/site/artikel/125
• Satulingkar.com/detail/read/8/2014/arsitektur-kuno-dalam-festival-pasar-
sentiling
• Anjarlinux.staff.uns.ac.id/2008/10/31/bangunan-bersejarah-di-kota-sob/
• www.portalgaruda.org/article.php?article+=70910&val=9880
• http://www.scribd.com/doc/146526421/Thomas-Karsten#scribd
Sumber Gambar
1. JALAN IJEN, MALANG
http://www.skyscanner.co.id/berita/selubung-romantisme-malang-jawa-timur

2. MENARA AIR
http://yogyakarta.panduanwisata.id/jawa-tengah-2/magelang/menara-air-land-marknya-kota-magelang/

3. PASAR JOHAR
http://seputarsemarang.com/pasar-johar-semarang-7593/

4. KAMPUNG KWARASAN
http://yogyakarta.panduanwisata.id/jawa-tengah-2/magelang/kampung-kwarasan-bekas-perkampungan-kolonial/

5. TAMAN DIPONEGORO
http://www.griyawisata.com/nasional/java-island/artikel/taman-diponegoro-semarang

6. STASIUN BALAPAN
http://tentangsolo.web.id/stasiun-balapan.html

7. MUSEUM SONOBUDOYO
http://www.museumindonesia.com/museum/79/1/Museum_Negeri_Sonobudoyo_Yogyakarta
http://yogyakarta.panduanwisata.id/wisata-sejarah-2/museum-sono-budoyo-mengenang-kembali-budaya-yang-mulai-luntur-
tergerus-oleh-peradaban-modern/

Anda mungkin juga menyukai