Anda di halaman 1dari 33

PERENCANAAN KOTA ATHENA DAN MESIR

HILDA SYARIKA NST 100406039 rika_29agustus@yahoo.com

BAB I PENDAHULUAN
Perencanaan kota berhadapan dengan lingkungan binaan dari perspektif munisipal dan metropolitan. Profesi lainnya yang berhadapan dengan detail yang lebih kecil, disebut arsitektur dan desain urban. Perencanaan wilayah berhadapan dengan lingkungan yang masih lumayan besar, pada tingkatan yang kutang mendetail. Orang Mesir Hippodamus sering dianggap sebagai Bapak Perencanaan Kota, untuk desainnya Miletus, meskipun contoh kota terencana "permeate antiquity". Muslim diperkirakan merupakan asal ide penzonaan resmi (lihat haram dan hima dan lebih umum khalifa), atau stewardship di mana mereka timbul), meskipun penggunaan modern di Barat berawal dari ide Congres Internationaux d'Architecture Moderne. Perencanaan kota termasuk pengorganisasian, atau memengaruhi, distribusi penggunaan tanah dalam wilayah yang telah dibuat atau dimaksudkan untuk dibuat. Kota adalah tempat kita tinggal. Kota menyediakan berbagai kebutuhan kita: sandang, pangan, dan papan. Kota sebagai sebuah fenomena urban memberikan kita lingkungan sosial budaya dan ekonomi yang sangat menentukan preferensi dan perilaku kita. Saya lebih suka menyebut permukiman kota sebagai keseluruhan yang meliputi kota sebagai tempat tinggal dengan lingkungan sosial ekonomi dan budaya yang mempengaruhi. Planner (sebenarnya saya tidak begitu suka mendefinisikan diri saya dengan kata itu saat ini), kota seringkali dianggap hanya sebagai hanya sebuah kota. Makna ini tidak lebih luas dari yang saya sampaikan sebagai sebuah urban. Di bangku kuliah kita berdiskusi tentang perencanaan kota atau city planning, bukan urban planning. Saya melihat ada dua kecenderungan yang dibawa oleh perbedaan pemahaman antara kedua istilah tersebut. Pertama, city planning melihat kota secara analitis, dibagi menurut komponenkomponennya: fisik geografis, tata guna lahan, sosial ekonomi, sosial budaya, dan kelembagaan. Sementara itu, urban planning memiliki makna yang dalam yang diamati secara empiris, seperti pola kehidupan masyarakat, protes sosial, organisasi, dan pemerintahan. Ketika kita menerjemahkan perencanaan kota sebagai city planning, cara pandang perencana menjadi bersifat mekanis dan analitis. Justru yang berlangsung saat ini adalah hal yang sebutkan tersebut. Mau bukti. Rencana kota menjadi dokumen yang dibuat oleh para ahli yang memetakan kebutuhan masyarakat atas lahan dan pengaturan ruang. Seluruhnya disusun dengan menggunakan pedoman yang dianggap sebagai kitab suci. Kerangka rencana dibuat menurut pedoman tersebut, tinggal isinya yang dilengkapi. Isi yang dilengkapi tersebut disusun dengan menggunakan metode perencanaan yang sifatnya analitis: formula yang generik diaplikasikan untuk memproyeksikan pertumbuhan dan jumlah penduduk. Siapa yang tidak kenal rumus-rumus ajaib, seperti: metode pertumbuhan linier, eksponsial, bunga berganda, maupun pertumbuhan dengan batasan sumber daya? Parameter kuantitas penduduk ini digunakan untuk mengestimasikan kebutuhan terhadap ruang maupun komponen-komponennya, seperti infrastruktur sampah, air bersih, sekolah, rumah sakit, dll.

Betapa susahnya dosen saya yang saya kagumi karena memiliki pendekatan berbeda dari kebanyakan pengajar yang lain pada mata kuliah yang sama untuk merubah cara kerja mahasiswa calon planner yang cenderung mekanistik dan analitis tersebut. Beliau senantiasa menekankan perencana harus turun gunung dan merumuskan rencana melalui keterlibatan langsung dengan kegiatan-kegiatan masyarakat yang membutuhkan ruang. Hal ini tidak mudah diterima karena memakan waktu dan untuk beberapa orang tidak mudah untuk beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda dari konteks budayanya. Saya beranggapan bahwa dokumen rencana ruang kita dibuat tebal namun kurang sekali memiliki makna. Masih banyak pula konsep dan program ruang yang dibuat dengan metode yang kabur dan mereduksi kenyataan di lapangan. Parameter yang digunakan untuk menyusun program ruang masih lemah dan kurang lengkap, tidak hanya cukup dengan pertimbangan kuantitas penduduk seperti yang saya sampaikan di atas. Atas dasar prerogatif perencana maupun tim teknis proyek, seringkali rencana dibuat dengan rumusan yang hanya dapat ditemui di kepala mereka. Bahkan, kepentingan politis sepihak seringkali dengan mudah masuk. Berbeda dengan standar, pedoman disusun dengan memberikan keleluasaan yang lebih besar kepada seseorang atau dalam hal perencana untuk menggali permasalahan di lapangan dan menyusun rekomendasi. Pedoman hanya memberikan kerangka, bukan menetapkan urutan langkah atau hasil-hasil yang akan dicapai. Hal ini berbeda dengan kegiatan di bidang konstruksi bangunan dan jalan yang objeknya memiliki parameterparameter yang dapat dikendalikan dengan mudah. Sementara itu, objek dalam tata ruang bukanlah ruang per se, melainkan warga kota. Dari pengamatan ini, saya menyarankan perencanaan kota sebagai city planning kuranglah tepat. Kita musti bergerak ke arah perencanaan kota sebagai urban planning yang menekankan kepada pengamatan mendalam atas fenomena keruangan. Dalam pengertian ini, keruangan didekati secara empiris, tidak a priori, dan mendefinisikan isu spesifik yang ditentukan di lapangan, bukan di kepala planner. Parameter disusun dengan kehati-hatiaan dan bersifat unik karena lokasi, konteks sosial, dan posisi strategis dibandingkan lokasi lainnya. Produk dari semua proses tersebut adalah rencana kota yang yang ditujukan untuk menciptakan sebuah place, bukan sekedar ruang yang di dalam rencana direpresentasikan dengan legenda dan warna-warna. Saya meyebutkan pola perencanaan saat ini adalah mekanistik. Sebagai analogi, di bidang teknologi jalan, dikenal kategori kajian: empirik, mekanistik, dan analitik. Sampai saat ini, saya memahami teknologi jalan di Indonesia masih diciptakan dan dikembangkan melalui metode empirik. Hal ini dikarenakan karena para insiyur jalan kita masih sangat berhari-hati untuk menentukan parameter-parameter untuk melangkah ke perencanaan atau perancangan yang sifatnya mekanis dan analitis. Bukan mereka tidak mampu, melainkan beragamnya kondisi lingkungan di Indonesia yang menyulitkan rumusan fungsi konstruksi yang melibatkan parameter yang teridentifikasi jelas yang sifatnya generik. Kapan para perencana berhenti untuk berpikir mekanik analitik dan mulai bergerak dari apa yg ada di sekitarnya?

BAB II TEORI

KOTA MESIR
- Kota : 453 km2 - Perkotaan : 5,360 km2 - Metro : 86,369 km2

Meninggalkan kawasan Necropolis, kami memasuki ibu kota Mesir modern, yaitu Kairo. Inilah ibu kota keempat setelah Memphis, Luxor, dan Alexandria, yang menjadi pusat pemerintahan negeri Mesir selama ribuan tahun. Masing-masing ibu kota itu memiliki ciri khas yang sangat kental, terkait dengan peradabannya. Memphis dan Luxor adalah ibu kota di zaman para Firaun beragama pagan. Karena itu, kedua kota tersebut meninggalkan artefak-artefak yang kental dengan tempat-tempat peribadatan agama pagan dan segala aksesorinya. Misalnya, kuil, patung sesembahan, dan makam raja-raja yang dipertuhankan. Kondisi ini berbeda dengan Alexandria. Kota yang berseberangan dengan Eropa di Laut Mediterania itu banyak meninggalkan bekas-bekas yang terkait dengan peralihan agama pagan ke Kristen. Kota pantai ini menjadi saksi masuknya dua peradaban besar, yaitu Yunani dan Romawi, ke Mesir. Tetapi, kelak terbukti, mereka pun membawa peradaban Mesir dan juga pagan ke dalam budaya mereka. Sebelum Nabi Isa terlahir, Alexandria menjadi pusat agama pagan ala Yunani-Romawi. Tetapi, setelah Nabi Isa lahir, berangsur-angsur Alexandria menjadi pusat penyebaran agama Kristen di Mesir. Akhirnya, terlahirlah agama Kristen Koptik yang khas Mesir, yang mengklaim sebagai penerima berita di masa-masa awal berkembanganya Kristen secara langsung. Sedangkan Kairo sangat kental dengan budaya Islam. Kota ini dibangun kali pertama dengan nama Fustat oleh Amru bin Ash. Dia yang dikenal sebagai tokoh ''Pembuka Mesir'' itu menjadi gubernur pertama Kairo di zaman Khalifah Umar bin Khathab pada abad ke-7. Sejak itu, sang gubernur memindahkan ibu kota dari Alexandria ke Fustat.

Kairo yang terletak di delta Sungai Nil telah didiami manusia Mesir Kuno sejak tahun 3500 SM. Mesir Kuno sempat mencapai kemakmuran di bawah penguasa Zoser, Khufu, Khafre, Menaure, Unas dan lainnya. Di masa itu, ibukota Mesir Kuno itu sudah menjadi salah satu kota yang berpengaruh di dunia. Sejak 30 SM, Mesir dikuasai bangsa Romawi. Kekuasaan Romawi di Mesir akhirnya tumbang ketika Islam menjejakkan pengaruhnya pada tahun 641 M. Adalah pasukan di bawah komando jenderal perang Muslim, Amar bin Al-Ash yang pertama kali menancapkan pengaruh Islam di Mesir. Saat itu, Amar bin Al-Ash justru menjadikan Fustat kini bagian kota Cairo sebagai pusat pemerintahannya. Di Fustat itulah, bangunan masjid pertama kali berdiri di daratan Afrika. Fustat tercatat mengalami pasang-surut sebagai sebuah kota utama di Mesir selama 500 tahun. Penjelajah dari Persia, Nasir-i-Khusron mencatat kemajuan yang dicapai Fustat. Ia melihat betapa eksotik dan indahnya barang-barang di pasar Fustat, seperti tembikar warna-warni, kristal dan begitu melimpahnya buah-buahan dan bunga, sekalipun di musim dingin. Dari tahun 975 sampai 1075 M Fustat menjadi pusat produksi keramik dan karya seni Islami sekaligus salah satu kota terkaya di dunia. Ketika Dinasti Umayyah digulingkan Dinasti Abbasiyah pada 750 M, pusat pemerintahan Islam di Mesir dipindahkan ke Al-Askar basis pendukung Abbasiyah. Kota itu bertahan menjadi ibukota pemerintahan hingga tahun 868 M. Sekitar 1168 M, Fustat dibumihanguskan agar tak dikuasai tentara Perang Salib. Berdirinya Cairo sebagai ibukota dan pusat pemerintahan diawali gerakan penumpasan golongan Syiah yang dilancarkan penguasa Abbasiyah di Baghdad. Kongsi yang dibangun golongan Syiah dengan Bani Abbas untuk menjatuhkan Bani Umayyah akhirnya pecah. Penguasa Abbasiyah mencoba meredam perlawanan golongan Syiah Ismailiyah di bawah pimpinan Ubaidillah Al-Mahdi. Setelah sempat ditahan, Ubadilah akhirnya dibaiat menjadi khalifah bergelar Al-Mahdi Amir Al-Muminin (909 M). Pengganti Khalifah Ubaidilah AlMahdi, Muizz Lidinillah mulai mengalihkan perhatiannya ke Mesir. Ia menunjuk Panglima Jauhar Al-Katib As-Siqili untuk menaklukan Mesir. Tahun 969 M, Mesir berada dalam kekuasaan Syiah Ismailiyah. Sejak itu, mereka membangun kota baru yang diberi nama Al-Qahirah atau Kairo yang berarti penaklukan atau kejayaan. Pada 972 M, di Kairo telah berdiri Masjid Al-Azhar. Kota Cairo tumbuh pesat setelah pada tahun 973, seiring dengan hijrahnya Khalifah Muizz Lidinillah dari Qairawan ke Mesir. Sejak saat itu, Kairo mencapai kejayaan sebagai pusat pemerintahan Dinasti Fatimiyah. Dinasti itu menorehkan kegemilangan selama 200 tahun. Di masa itu, Mesir menjadi pusat kekuasaan yang mencakup Afrika Utara, Sisilia, pesisir Laut Merah Afrika, Palestina, Suriah, Yaman, dan Hijaz. Kairo tumbuh dan berkembang sebagai pusat perdagangan luas di Laut Tengah dan Samudera Hindia. Kairo pun menggabungkan Fustat sebagai bagian dari wilayah administratifnya. Tak heran, jika Cairo tumbuh semakin pesat sebagai salah satu metropolis modern yang diperhitungkan dan berpengaruh.

Pada era itu pula, Cairo menjelma menjadi pusat intelektual dan kegiatan ilmiah baru. Bahkan, pada masa pemerintahan Abu Mansur Nizar Al-Aziz (975 M 996 M), Kairo mampu bersaing dengan dua ibu kota Dinasti Islam lainnya yakni, Baghdad di bawah Dinasti Abbasiyah dan Cordoba pusat pemerintahan Umayyah di Spanyol. Kini, Universitas Al-Azhar menjadi salah satu perguruan tinggi terkemuka yang berada di kota itu. Jika kedua dinasti lainnya mampu membangun istana, Bani Fatimiyah pun mampu mendirikannya. Selain itu, ketiga dinasti yang tersebar di tiga benua itu juga berlomba membangun masjid. Dinasti Abbasiyah di Baghdad bangga memiliki Masjid Samarra, Dinasti Umayyah memiliki Masjid Cordoba dan Fatimiyah memiliki Masjid Al-Azhar. Fatimiyah mencapai kemajuan yang pesat dalam administrasi negara. Karena, pada saat itu, dinasti itu mengutamakan kecakapan dibandingkan keturunan dalam merekrut pegawai. Toleransi pun dikembangkan. Penganut Sunni yang profesional pun diangkat kedudukannya laiknya Syiah. Toleransi antarumat beragama pun begitu tinggi. Siapapun yang mampu bisa duduk di pemerintahan. Diakhir masa kejayaan Fatimiyah, Kairo hampir saja jatuh ke dalam kekuasaan tentara Perang Salib pada 1167 M. Untunglah panglima perang Salahudin Al-Ayubi berhasil menghalaunya. Sejak itu, Salahudin kemudian mendeklarasikan kekuasaannya di bawah bendera Dinasti Ayubiyah penganut Sunni. Dinasti itu hanya mampu bertahan selama 75 tahun. Kairo kemudian diambil alih Dinasti Mamluk. Sekitar tiga abad lamanya Mamluk menjadikan Kairo sebagai pusat pemerintahannya. Ketika Baghdad dihancurkan bangsa Mongol pada 1258 M, pasukan Hulagu Khan tak mampu menembus benteng pertahanan Kairo. Selama periode itu, Kairo menjadi salah satu pusat kebudayaan Islam dan gudang barang-barang dagang untuk Eropa dan dunia Timur. Kairo juga sempat dikuasai Turki. Sejak kekuasaan Turki berakhir pada 1517 M, kota itu sempat tenggelam. Kairo kembali menggeliat ketika pada awal abad modern, Muhammad Ali memimpin Mesir. Kota itu pun menjelma sebagai pusat pembaruan Islam zaman modern. Demikianlah perjalanan panjang kota Kairo. Di zaman Ibnu Tulun, pusat pemerintahannya berpindah dari Fustat ke Al Qattai, yang juga berada di kawasan Kairo. Nama Kairo baru diperkenalkan pada zaman Kerajaan Fathimiyah pada 969 Masehi, dengan nama Al Qahiroh. Namun, nama tersebut terbaca oleh para pedagang Eropa sebagai Cairo. Maka, Kairo pun tumbuh secara khas dalam perpaduan budaya Arab dan peradaban Islam. Pemilihan lokasi Kota Kairo agak mirip dengan Memphis sebagai ibu kota Mesir kuno. Kawasannya berada di dekat delta Sungai Nil yang subur. Luasnya sekitar 450 km persegi, dengan Sungai Nil membelah di tengah-tengahnya. Benar-benar sebuah kota yang indah dan strategis. Jaraknya yang tidak terlalu jauh dari pantai dan pelabuhan -sekitar 200 kmmenyebabkan kota ini berkembang menjadi kawasan yang terbuka secara internasional, sejak belum adanya transportasi udara.

Kini, kota terbesar di Afrika dan dunia Arab ini menjadi kota yang sangat padat dengan kompleksitas tinggi karena jumlah penduduknya yang besar. Yakni, sekitar 10 juta di malam hari dan 20 juta pada jam-jam kerja di siang hari. Kompleksitas itu terjadi akibat berkembangnya Kairo menjadi Kairo Raya, yang mencakup kota-kota di sekitarnya. Otomatis banyak orang di sekitar Kairo yang masuk ke ibu kota Mesir itu. Sebagai ibu kota yang didirikan oleh pemerintahan Islam, Kairo berkembang seiring dengan penyebaran agama Islam. Pembangunan masjid terjadi di semua penjuru kota. Ada ribuan masjid yang kini digunakan umat Islam Mesir yang berjumlah sekitar 70 juta jiwa. Di Kairo saja, ada sekitar 4.000 masjid. Sedangkan di seantero Mesir terdapat sekitar 24.000 masjid. Jumlah penduduk Mesir sekitar 80 juta, dan 80 persennya beragama Islam. Jadi, bisa dibayangkan bagaimana ''ramainya'' angkasa Mesir oleh suara azan bila saat datangnya waktu salat tiba. Karena itu, pemerintah Mesir sempat menetapkan peraturan untuk menyatukan suara azan di seluruh Mesir agar terdengar lebih sejuk dan teratur. Setiap masjid cukup me-relay suara azan yang dipancarkan dari sebuah stasiun radio terbesar di Mesir. Tetapi, peraturan yang ditetapkan tiga tahun lalu itu sampai sekarang belum terlaksana karena terjadi pro-kontra di lapangan. Demikian banyaknya masjid di Kairo sehingga dalam satu kompleks bisa berdiri beberapa masjid sekaligus. Misalnya, kalau kita berdiri di ketinggian Benteng Salahuddin ke arah barat, kita akan melihat dua masjid besar, Masjid Sultan Hassan dan Masjid Ar Rifai, berdiri berdampingan. Di sekitarnya terdapat tiga masjid lain yang lebih kecil. Salah satu masjid yang sangat bersejarah dan hingga kini masih menjadi pusat pengkajian Islam adalah Masjid Al Azhar yang didirikan pada 972 M. Inilah masjid tertua nomor tiga setelah Masjid Amru bin Ash (dibangun 641 M) dan Masjid Ibnu Tulun (dibangun 876 M). Tetapi, aktivitas Masjid Al Azhar paling padat karena masjid ini berada di dalam kampus Al Azhar, salah satu universitas tertua di dunia, yang telah menghasilkan ribuan ulama di berbagai negara. Memasuki kawasan Al Azhar bukan main ramainya. Bahkan, cenderung macet. Sebab, tidak jauh dari kampus ini ada pusat perbelanjaan terkenal, yaitu Bazar Khan El Khalili yang sangat legendaris. Di sebelah bazar ini juga ada masjid besar, yakni Masjid Hussein. Di sana terdapat makam cucu Rasulullah yang menjadi korban perang saudara di Karbala. Hampir setiap hari makam cucu Rasulullah dikunjungi umat Islam, terutama dari kalangan syiah. Saya sempat salat di Masjid Husein.

Ketika salat di Masjid Al Azhar yang sudah berusia lebih dari 1.000 tahun, kita bisa merasakan kadar spiritual yang melingkupinya. Dari masjid inilah ribuan ulama Islam di seluruh penjuru dunia dihasilkan. Kajian-kajian dengan sistem halaqoh yang tradisional masih digelar di dalam masjid, melengkapi metode pembelajaran modern di dalam kelaskelas kampus Al Azhar.

KOTA ATHENA
Athena atau Atena adalah ibukota negara Yunani. Dalam bahasa Yunani Modern (bahasa Dhimotiki) kota ini disebut Athina atau , sedangkan dalam bahasa Yunani Kuno dan bahasa Katharevousa disebut "Athnai", bentuk jamak dari "Athn", nama Yunani Dewi Athena. Kota ini berpenduduk sekitar 700.000 jiwa namun bila dihitung dengan daerah metropolitannya, jumlah penduduknya adalah sekitar 3,5 juta jiwa. Athena juga menjadi pusat ekonomi, budaya, dan politik Yunani. Athena juga sering disebut sebagai asal dari peradaban barat karena berbagai pencapaian kebudayaannya pada abad ke-4 dan ke-5 dan membuatnya kaya akan berbagai bangunan, monumen, dan karya seni kuno. Salah satu yang paling terkenal adalah Akropolis yang menjadi salah satu bukti seni Yunani klasik. Berbagai warisan budaya ini direnovasi dalam rangka Olimpiade Athena 2004. Transportasi Athena dilayani oleh Bandara Internasional Eleftherios Venizelos di Spata, sekitar 45 menit dengan taksi dari kota ke arah timur. Pembangunan bandara ini adalah salah satu dari berbagai proyek infrastruktur dari negara yang juga dibantu oleh Uni Eropa. Yunani Kuno adalah peradaban dalam sejarah Yunani yang dimulai dari periode Yunani Arkais pada abad ke-8 sampai ke-6 SM, hingga berahirnya Zaman Kuno dan dimulainya Abad Pertengahan Awal.[1] Peradaban ini mencapai puncaknya pada periode Yunani Klasik, yang mulai berkembang pada abad ke-5 sampai ke-4 SM. Pada periode klasik ini Yunani dipimpin oleh negara-kota Athena dan berhasil menghalau serangan Kekaisaran Persia. Masa keemasan Athena berakhir dengan takluknya Athena kepada Sparta dalam Perang Peloponnesos pada tahun 404 SM. Seiring penaklukan oleh Aleksander Agung, kebudayaan Yunani, yang dikenal sebagai peradaban Hellenistik, berkembang mulai dari Asia Tengah sampai ujung barat Laut Tengah.

Istilah "Yunani Kuno" diterapkan pada wilayah yang menggunakan bahasa Yunani pada Zaman Kuno. Wilayahnya tidak hanya terbatas pada semenanjung Yunani modern, tapi juga termasuk wilayah lain yang didiami orang-orang Yunani, di antaranya Siprus dan Kepulauan Aigea, pesisir Anatolia (saat itu disebut Ionia), Sisilia dan bagian selatan Italia (dikenal sebagai Yunani Besar), serta pemukiman Yunani lain yang tersebar sepanjang pantai Kolkhis, Illyria, Thrakia, Mesir, Kyrenaika, Galia selatan, Semenanjung Iberia timur dan timur laut, Iberia, dan Taurika. Oleh sebagian besar sejarawan, peradaban ini dianggap merupakan peletak dasar bagi Peradaban Barat. Budaya Yunani memberi pengaruh kuat bagi Kekaisaran Romawi, yang selanjutnya meneruskan versinya ke bagian lain Eropa. Peradaban Yunani Kuno juga sangat berpengaruh pada bahasa, politik, sistem pendidikan, filsafat, ilmu, dan seni, mendorong Renaisans di Eropa Barat, dan bangkit kembali pada masa kebangkitan Neo-Klasik pada abad ke-18 dan ke-19 di Eropa dan Amerika.

Kronologi
idak ada keepakatan yang tetap dan universal mengenai waktu awal dan akhir masa Antikuitas Klasik. Biasanya dimulai sejak abad ke-8 SM sampai abad ke-6 M, atau sekitar 1300 tahun. Antikuitas Klasik di Yunani didahului oleh Zaman Kegelapan Yunani (1100 - 750 SM), yang secara arkeologis dicirikan dengan gaya tembikar protogeometris dan geometris, yang dilanjutkan oleh Periode Oriental, yaitu pengaruh yang kuat terhadap Yunani dari budaya Suriah-Hittit, Asiria, Punisia dan Mesir. Secara tradisional, periode Arkais di Yunani kuno dimulai dari kuatnya pengaruh Oriental pada abad ke-8 SM, yang merupakan salah satu faktor yang menjadikan Yunani memiliki huruf alfabet sendiri. Dengan alfabet, muncullah karya tulis Yunani kuno, yang paling terkenal adalah buatan Homeros dan Hesiodos. Setelah periode Arkais, dimulailah periode Klasik sekitar 500 SM, yang pada gilirannya dilanjutkan oleh periode Hellenistik setelah kematian Aleksander Agung pada 323 SM. Sejarah Yunani pada Antikuitas Klasik dapat dibagi menjadi beberapa periode berikut:[5]

Periode Arkais (750 - 500 SM) adalah ketika para seniman mmebuat patung berdiri dalam pose yang kaku dan keramat dengan 'senyum arkais'. Periode Arkais biasanya disebut bekahir dengan penggulingan kekuasaan tiran Athena yang terakhir pada 510 SM. Periode Klasik (500 - 323 SM) dicirikan dengan gaya yang oleh para pengamat berikutnya disebut sebagai contoh, atau klasik, misalnya Parthenon. Dalam politik, periode Klasik didominasi oleh Athena dan Liga Delos pada abad ke-5 SM, yang digantikan oleh Hegemoni Sparta pada awal abad ke-4 SM, sebelum kekuasaan beralih pada Thebes dan Liga Boiotia dan akhirnya pada Liga Korinthos yang dipimpin oleh Makedonia.

Periode Hellenistik (323-146 SM) adalah ketika budaya dan kekuasaan Yunani menyebar sampai ke Timur Dekat dan Timur Tengah. Periode ini dimulai setelah kematian Aleksander Agung dan berakhir dengan penaklukan Yunani oleh Romawi. Yunani Romawi adalah periode yang berlangsung sejak Romawi menaklukan Korinthos dalam Pertempuran Korinthos pada 146 SM sampai didirikannya Bizantium oleh kaisar Konstantinus sebagai ibukota Kekaisaran Romawi pada 330 SM. Fase akhir Antikuitas adalah periode Kristenisasi dari akhir abad ke-4 M sampai abad ke-6 M, biasanya disebut berakhir setelah ditutupnya Akademi Neoplatonik oleh kaisar Yustinianus I pada 529 M.

Historiografi
Periode bersejarah di Yunani kuno adalah unik dalam sejarah dunia karena merupakan periode pertama yang dibuktikan dengan adanya historiografi yang layak, sedangkan protosejarah dan sejarah kuno yang lebih awal lebih banyak diketahui melalui bukti situasional, misalnya annal, atau daftar raja, dan epigrafu pragmatis. Herodotos dikenal secara luas sebagai "bapak sejarah", judul karyanya, Historia, menjadi asal kata untuk history. Karya Herodotos ditulis antara 450 SM sampai 420 SM dan cakupannya mencapai satu abad ke belakang, membahas tokoh-tokoh bersejarah dari abad ke-6 seperti Darius I dari Persia, Kambises II dan Psamtik III, serta menyinggung beberapa tokoh dari abad ke-8 semisal Kandaules. Herodotos dilanjutkan oleh para penulis semacam Thukydides, Xenophon, Demosthenes, Plato dan Aristoteles. Sebagian besar dari ara penulis ini adalah orang Athena atau proAthena, sehingga sejarah dan politik kota Athena lebih banyak diketahui dariapada kotakota lainnya. Cakupan mereka terbatas pada sejarah diplomasi, milier, dan politik, dan mengabaikan sejarah ekonomi dan sosial.

Yunani Arkais
Periode Arkais dimpulai pada abad ke-8 SM, ketika Yunani mulai bangkit dari Zaman Kegelapan yang ditandai dengan keruntuhan peradaban Mykenai. Peradaban baca-tulis telah musnah dan aksara Mykenai telah dilupakan, akan tetapi bangsa Yunani mengadopsi alfabet Punisia, memodifikasinya dan menciptakan alfabet Yunani. Sekitar abad ke-9 SM catatan tertulis mulai muncul.] Yunani saat itu terbagi-bagi menjadi banyak komunitas kecil yang berdaulat, terbentuk sesuai pola geografis Yunani, dimana setiap pulau, lembah, dan dataran terpisah satu sama lain oleh laut atau pengunungan.

Perang Lelantin (710650 SM) adalah konflik yang berlangung pada masa ini dan merupakan perang tertua yang berhasil terdokumentasikan dari masa Yunani kuno. Konflik ini adalah pertikaian antara Polis (negara kota) Khalkis dan Eretria dalam memperebutkan tanah Lelantina yang subur di Euboia. Kedua kota itu menderita kemunduran akibat lamanya perang, meskipun Khalkis menjadi pemenangnya. Kaum saudagar berkembang pada paruh pertama abad ke-7 SM, ditunjukkan dengan diperkenalkannya mata uang koin sekitar 680 SM. Hal ini nampaknya menimbulkan ketegangan pada banyak negara kota. Rezim kaum aristokrat yang secara umum memerintah polis kini terancam oleh para saudagar kaya, yang pada gilirannya menginginkan juga kekuasaan politik. Sejak tahun 650 SM, para aristikrat harus berusaha supaya tidak digulingkan dan digantikan oleh tiran populis. Kata ini berasal dari kata Yunani non-peyoratif, "("tyrannos"), bermakna 'penguasa tidak sah', meskipun gelar ini berlaku baik untuk pemimpin yang bagus maupun yang buruk. Populasi yang bertambah dan kurangnya lahan nampaknya telah memicu perselisihan internal antara kaum kaya dan kaum miskin di banyak negara kota. Di Sparta, Perang Messenia terjadi dan akibatnya Messenia ditaklukan dan penduduknya dijadikan budak. Perang ini dimulai pada paruh kedua abad ke-8 SM, dan merupakan suatu tindakan tanpa pendahulu di Yunani kuno. Praktik ini memungkinkan terjadinya revolusi sosial. Penduduk yang diperbudak, yang kemudian disebut helot, dipaksa untuk bertani dan bekerja untuk rakyat Sparta, sementara semua lelaki Sparta menjadi prajurit dan masuk ke dalam Pasukan Sparta. Ini telah menjadikan Sparta sebagai negara yang termiliterisasi secara permanen. Bahkan orang kaya juga harus hidup dan berlatih sebagai prajurit seperti halnya kaum miskin. Penyetaraan ini bertujuan mengurangi potensi terjadinya konflik sosial antara kaum kaya dan kaum miskin. Reformasi ini disebut-sebut dilakukan oleh Lykurgos dari Sparta dan kemungkinan selesai pada 650 SM. Athena menderita krisis tanah dan pertanian pada akhir abad ke-7 SM dan lagi-lagi mengalami perang saudara. arkhon (hakim kepala) Drako membuat beberapa perubahan terhadap kode hukum pada 621 SM, tapi tindakan ini gagal meredakan konflik. Pada akhirnya reformasi terjadi berkat Solon (594 SM), yang memperbanyak tanah untuk orang miskin tapi menempatkan kaum aristokrat sebagai pemegang kekuasaan. Reformasi ini cukup membuat Athena stabil. Pada abad ke-6 SM beberapa negara kota telah tumbuh menjadi kekuatan dominan Yunani, antara lain Athena, Sparta, Korinthos, dan Thebes. Masing-masing menaklukkan wilayah pedesaan dan kota kecil sekitarnya. Sementara Athena dan Korinthos juga menjadi kekuatan maritim dan perdagangan terkemuka. Pertumbuhan penduduk yang pesat pada abad ke-8 dan ke-7 SM telah mengakibatkan perpindahan penduduk Yunani ke koloni-koloninya di Yunani Besar (Italia selatan dan Sisilia), Asia Minor dan wilayah lainnya. Emigrasi ini berakhir pada abad ke-6 yang pada saat itu dunia Yunani, secara budaya dan bahasa, mencakup kawasan yang jauh lebih luas dari negara Yunani sekarang. Koloni Yunani ini tidak diperintah oleh kota pembangunnya, meskipun mereka tetap menjalin hubungan keagamaan dan perdagangan.

Pada periode ini, perkembangan yang pesat dalam bidang ekonomi terjadi di Yunani dan juga di daerah-daerah koloninya, yang menikmati kemajuan dalam perdagangan dan manufaktur. Periode ini juga ditandai dengan meningkatnya standar hidup di Yunani dan koloninya. Beberapa studi memperkirakan bahwa rata-rata ukuran rumah tangga Yunani, pada periode 800 SM sampai 300 SM, meningkat sampai lima kali lipat, yang mengindikasikan adanya peningkatan tajam dalam hal pendapatan para penduduknya. Pada paruh kedua abad ke-6 SM, Athena jatuh dalam cengkeraman tirani Peisistratos dan putranya; Hippias dan Hipparkhos. Akan tetapi pada tahun 510 SM pada pelantikan aristokrat Athena Keisthenes, raja Sparta Kleomenes I membantu rakyat Athena menggulingkan sang tiran. Setelah itu Sparta dan Athena berulang kali saling serang, pada suatu saat Kleomenes I mengangkat Isagoras yang pro-Sparta menjadi arkhon Athena. Untuk mencegah Athena menjadi negara boneka Sparta, Kleisthenes meminta warga Athena untuk melakukan suatu revolusi politik: bahwa semua warga Athena memiliki hak dan kewajiban politik yang sama tanpa memandang status: dengan demikian Athena menjadi "demokrasi". Gagasan ini disambut oleh warga Athena dengan bersemangat sehingga setelah berhasil menggulingkan Isagoras dan menerapkan reformasi Kleisthenes, Athena dengan mudah berhasil menangkal tiga kali serangan Sparta yang berusaha mengembalikan kekuasaan Isagoras. Bangkitnya demokrasi memulihkan kekuatan Athena dan memicu dimulainya 'masa keemasan' Athena.

Yunani Klasik

Koin Athena awal, menggambarkan kepala dewi Athena dan burung hantu Athena di sebaliknya abad ke-5 SM.

Athena dan Sparta bersekutu untuk menghadapi ancaman asing yang sangat kuat dan berbahaya, Kekaisaran Persia. Setelah menindas Pemberontakan Ionia, Kaisar Darius I dari Persia, Maharaja Kekaisaran Akhemeniyah memutuskan untuk menaklukan Yunani. Serangan Persia pada tahun 490 SM diakhiri dengan kemenangan Athena dalam Pertempuran Marathon dibawah kepemimpina Miltiades Muda. Xerxes I, putra dan pewaris Darius I, mencoba kembali menaklukan Yunani 10 tahun kemudian. Akan tetapi pasukan Persia yang berjumlah besar menderita banyak korban dalam Pertempuran Thermopylae, dan persekutuan Yunani menang dalam Pertempuran Slamis dan Pertempuran Plataia. Perang Yunani-Persia berlangsung hingga 449 SM, dipimpin oleh Athena serta Liga Delosnya, pada saat ini Makedonia, Thrakia, dan Kepulauan Aigea serta Ionia semua terbebas dari pengaruh Persia. Posisi dominan kemaharajaan maritim Athena mengancam posisi Sparta dengan Liga Peloponnesos-nya, yang meliputo kota-kota di daratan Yunani. Konflik tak terhindarkan ini berujung pada Perang Peloponnesos (431-404 SM). Meskipun berulang kali berhasil menghambat perang, Athena berulang kali terpukul mundur. Wabah Wabah penyakit yang menimpa Athena pada 430 SM disusul kegagalan ekspedisi militer ke Sisilia sangat melemahkan Athena. Diduga sepertiga warga Athena tewas, termasuk Perikles, pemimpin mereka.[14] Sparta berhasil memancing pemberontakan para sekutu Athena, dan akhirnya melumpuhkan kekuatan militer Athena. Peristiwa penting terjadi pada 405 SM ketika Sparta berhasil memotong jalur suplai pangan Athena dari Hellespont. Terpaksa menyerang, armada angkatan laut Athena yang pincang dihancurkan oleh pasukan Sparta dibawah pimpinan Lysandros dalam Pertempuran Aigospotami. Pada 404 SM Athena mengajukan permohonan perdamaian, dan Sparta menentukan persyaratannya; Athena harus kehilangan tembok kotanya (termasuk Tembok Panjang), armada lautnya, dan seluruh koloninya di seberang laut.
Abad ke-4 SM

Yunani memasuki abad ke-4 SM dibawah hegemoni Sparta, akan tetapi jelas dari awal bahwa Sparta memiliki kelemahan. Krisis demografi menyebabkan kekuasaan Sparta terlalu meluas sedangkan kemampuannya terbatas untuk mengelolanya. Pada 395 SM Athena, Argos, Thebes, dan Korinthos merasa mampu menantang dominasi Sparta, yang berujung pada Perang Korinthios (395-387 SM). Perang ini berakhir dengan status quo, dengan diselingi intervensi Persia atas nama Sparta. Hegemoni Sparta berlangsung trus selama 16 tahun setelah peristiwa itu, hingga Sparta berusaha memaksakan kehendanya kepada warga Thebes, Sparta kalah telak dalam Pertempuran Leuktra pada tahun 371 SM. Jenderal Thebes Epaminondas memimpin pasukan Thebes memasuki semenanjung Peloponesos, sehingga banyak negara-kota memutuskan hubungannya dengan Sparta. Pasukan Thebes berhasil memasuki Messenia dan membebaskan rakyatnya. Kehilangan tanah dan penduduk jajahan, Sparta jatuh menjadi kekuatan kelas dua. Hegemoni Thebes kemudian berdiri meski berusia singkat. Dalam Pertempuran Mantinea

pada tahun 362 SM melawan Sparta dan sekutunya, Thebes kehilangan pemimpin pentingnya, Epamonides, meskipun mereka meraih kemenangan. Akibat kekalahan ini, baik Thebes maupun Sparta sama-sama menderita kerugian besar sehingga tak satupun di antara mereka atau sekutunya yang dapat meraih dominasi di Yunani. Melemahnya berbagai negara-kota di jantung Yunani terjadi bersamaan dengan bangkitnya Makedonia, yang dipimpin oleh Philippos II. Dalam waktu dua puluh tahun, Philipos berhasil mempersatukan kerajaannya, memperluasnya ke utara dengan memojokkan suku-suku Illyria, dan kemudian menaklukkan Thessalia dan Thrakia. Kesuksesannya terjadi berkat inovasinya, yang mereformasi pasukan Makedonia. Berulang kali Philippos campur tangan dalam urusan politik negara-kota di selatan, yang berujung pada invasinya pada tahun 338 SM. Setelah mengalahkan gabungan tentara Athena dan Thebes secara telak dalam Pertempuran Khaironeia pada tahun 338 SM, Philippos secara de facto menjadi hegemon seluruh Yunan, kecuali Sparta. Ia memaksa mayoritas negara-kota Yunani untuk bergabung ke dalam Liga Korinthos dan bersekutu dengannya, serta mencegah mereka saling menyerang. Philiposp memulai serangan terhadap Kekaisaran Akhemeniyah, akan tetapi ia dibunuh oleh Pausanias dari Orestis pada awal konflik. Aleksander Agung, putra dan pewaris Philippos, melanjutkan perang. Aleksander mengalahkan Darius III dari Persia dan menghancurkan Kekaisaran Akhemeniyah sepenuhnya, serta memasukkannya ke dalam Kekaisaran Makedonia. Karena kehebatannya, ia memperoleh gelar 'Agung'. Kerika Aleksander wafat pada 323 SM, kekuasaan dan pengaruh Yunani berada pada puncaknya. Terjadi perubahan politik, sosial dan budaya yang mendasar; semakin menjauh dari polis (negara-kota) dan lebih bekembang menjadi kebudayaan Hellenistik.

Yunani Hellenistik
Periode Hellenistik bermula pada 323 SM, ditandai dengan berakhirnya penaklukan Aleksander Agung, dan diakhiri dengan penaklukan Yunani oleh Republik Romawi pada 146 SM. Meskipun demikian berdirinya kekuasaan Romawi tidak memutuskan kesinambungan sistem sosial kemasyarakatan dan budaya Yunani, yang tetap tidak berubah hingga bangkitnya agama Kristen, yang menandai runtuhnya kemerdekaan politik Yunani.

BAB III STUDI KASUS

KOTA MESIR
Jika suatu saat nanti anda mempunyai kesempatan untuk berkunjung ke Mesir, anda tidak perlu khawatir akan kondisi lalu lintas negeri pyramids ini. karena memang kemacetan yang setiap saat menjadi hidangan utama di kotakota besar di Indonesia, khususnya Jakarta, bukanlah sesuatu yang terbiasa di Mesir. jika anda menargetkan jam segini harus sampai tempat ini, mungkin saja anda bisa sampai tepat waktu, atau jika molor tidak sampai berjam-jam seperti di Indonesia. Jika anda harus naik angkutan umum, andapun tidak perlu khawatir akan adanya calo, ataupun biaya transportasi anda di naikkan beberapa kali lipat. karena di mesir setiap angkutan umum sudah menetapkan tarif resminya masing-masing. ada yang 1/2 pound, 1 pound, dan paling mentok 1 1/2 pound. semua penumpang di kenai biaya yang sama, jadi anda tidak perlu takut di tipu oleh kernet. khusus bus, anda akan di suruh membayar dan di beri tiket. nah, pada tiket itu tertera tarif bus tersebut. tarif di samaratakan bagi semua penumpang, entah yang mau bepergian dengan jarak jauh ataupun jarak dekat. Jika anda menggunakan bus warna merah berlabel CTA, itu harganya 1 pound (sekitar Rp. 2000). Bus merah label CTA Lain lagi jika anda menggunakan Tramco (semacam mobil carry namun agak luas). biasanya Tramco mengenakan tarif sesuai jarak. jika dekat, mungkin hanya 1/2 pound. jika jauh, 1 pound atau sampai 1 1/2 pound. Tramco Nah, jika anda ingin mengejar waktu, anda bisa menggunakan kereta bawah tanah, atau yang lebih akrab di sebut Metro. tarifnya hanya 1 pound. namun Metro ini masih dalam trayek yang terbatas. mungkin baru ada di kota-kota besar saja, karena memang area-area Metro ini masih dalam taap pembangunan.

Kereta bawah tanah atau Metro Nah, hal yang paling unik dari sistem transportasi di Mesir adalah tidak adanya ramburambu lalu lintas. maka jangan harap anda bisa menemukan lampu merah kuning hijau di persimpangan jalan. Mesir adalah negara tanpa rambu-rambu. meskipun demikian, lalu lintas tetap berjalan lancar setiap waktu. jarang sekali terjadi kecelakaan. dulu saat saya masih di Indonesia, setiap bepergian hampir pasti melihat kecelakaan di jalan raya. kalau di mesir, fenomena mengerikan itu jarang terjadi. meskipun ada, namun jarang sekali. Silahkan datang dan buktikan sendiri, sambil melihat kesederhanaan yang eksotis di negara yang di sebut-sebut sebagai pusat peradaban dunia ini. Mesir adalah salah satu negara berkembang yang terletak di kawasan Afrika Utara. Secara astronomis terletak di antara 22oLU 31,5o LS dan 25oBT 36oBT dengan luas kurang lebih 1.500.000 km2. Luas wilayahnya sekitar 997.739 km Mesir mencakup Semenanjung Sinai (Asia Barat Daya) dan sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika Utara. Mesir berbatasan dengan Libya di sebelah barat, Sudan di selatan, jalur Gaza dan Israel di utara-timur. Perbatasannya dengan perairan ialah melalui Laut Tengah di utara dan Laut Merah di timur. Keadaan alam Mesir terbagi menjadi empat daerah utama yaitu: ~ Semenanjung Sinai. Daerah ini terdiri dari dataran tinggi dan pegunungan dengan puncak tertinggi terletak di Gunung Jabel Katherina (1.602 m). Semenanjung Sinnai terletak di sebelah timur Terusan Suez dan berbatasan dengan Israel. Semenanjung Sinai dan daratan Mesir dipisahkan oleh Terusan Suez. Terusan ini menghubungkan Laut Merah dengan Laut Tengah dan menjadi pintu gerbang Asia ke Eropa, sehingga Mesir memiliki posisi yang sangat strategis dalam jalur pelayaran dunia. ~ Gurun Arabia. Daerah ini diapit oleh pegunungan di tepi Laut Merah dan Lembah Sungai Nil di bagian barat. Topografi wilayah ini berupa pegunungan sangat kasar, bergelombang dan sangat tandus. Puncak tertinggi terdapat di Gunung Jabel Hemada (1977 m). ~ Gurun Libya. Gurun Libya terletak di sebelah barat lembah Sungai Nil. Daerah ini iklimnya sangat kering dan topografinya berupa daerah depresi kontinental (permukaan daratan yang lebih rendah dari permukaan laut). Salah satu daerah depresi yang cukup luas di daerah ini adalah Depresi Qatara yang terletak di sebelah selatan Kota El Alamein ~ Lembah Sungai Nil. Daerah ini berupa dataran rendah yang sangat subur dengan aliran Sungai Nil yang menjadi sungai terpanjang di dunia (5.600 km). Lembah Sungai Nil menjadi pusat pertanian, pemusatan penduduk, sumber air bersih dan irigasi di Mesir. Lembah Sungai Nil juga menjadi pusat peradaban Mesir Kuno (salah satu peradaban tertua di dunia).

Penduduk Mesir pada tahun 2002 berjumlah kurang lebih 60 juta jiwa dengan angka pertumbuhan penduduk 3% per tahun. Sebagian besar penduduk bermukim di sepanjang lembah Sungai Nil, dan sekitar 40% tinggal di daerah perkotaan. Perekonomian Mesir bertumpu pada sektor pertanian dan pertambangan. Bendungan Aswan di Sungai Nil berperan penting pada peningkatan pertanian dan industri. Turbin. Bendungan Aswan menghasilkan hidroelektrik (listrik dengan sumber tenaga air) dalam jumlah besar untuk keperluan industri. Air ditampung untuk mengubah daerah gurun yang kering menjadi ribuan hektar tanah pertanian yang subur. Mayoritas penduduk Mesir mencari nafkah dengan cara bertani dengan hasil utama kapas (60% dari seluruh ekspor Mesir), jagung, gandum, tebu, sayuran, kurma dan buah-buahan. Selain sektor pertanian Mesir juga memiliki kekayaan barang tambang yang berupa minyak bumi (terdapat di Semenanjung Sinai, El-Alamein, dan Gurun Arabia), besi, timbal, emas, asbes, krom, dan belerang.

Walaupun saat ini Mesir sedang bergolak dan kondisi yang tidak aman, namun Mesir tetap mempunyai daya tarik. Lupakan dahulu konflik yang sedang terjadi di Mesir, negara ini memiliki peninggalan sejarah dunia dan tempat-tempat pariwisata yang memukau. Hampir semua wilayah di Mesir mempunyai nilai sejarah. 10 daftar tujuan wisata Mesir ini tentu tidak bisa mewakili apa yang dimiliki Mesir sesungguhnya. Gunung Sinai

Gunung sinai adalah puncak tertinggi di kota Saint Kahterines. Gunung Sinai banyak dikunjungi para turis, karena di gunung inilah Nabi Musa mendapat wahyu dari Allah, yaitu 10 perintah Allah yang diberikan untuk bangsa Israel. Di puncak Sinai juga berdiri sebuah masjid dan gereja, dan banyak pendaki yang tertarik menuju puncaknya.

Karnak

Karnak adalah sebuah kompleks kuil, yaitu reruntuhan kuil, tiang-tiang dan bangunan yang lain. Situs ini menunjukkan bahwa dahulu pernah berlangsung sebuah peradaban. Ada 3 kuil utama dan banyak kuil yang berukuran kecil. Pada masa pemerintahan Firaun, Karnak dibangun sebagai tempat pemujaan.

Sharm el-Sheikh

Sharm el-Sheikh adalah kawasan kota wisata Mesir, banyak fasilitas hiburan dan pariwisata terdapat di sini. Posisinya yang strategis menghadap Teluk Tiran dan Teluk Aqaba, Sharm elSheikh bagaikan surga wisata air seperti snorkeling, scuba diving dan lainnya. Di Sharm elSheikh, kita dapat melihat Gunung Sinai dan Naama Bay. Lapangan golf dengan fasilitas yang lengkap juga tersedia di sana. Hurghada

Hurghada adalah kota di Mesir yang terletak di Laut Merah dan terkenal dengan pantainya yang indah dengan pasir putihnya. Hurghada juga menawarkan tempat-tempat wisata yang didukung fasilitas yang baik. Di Hurghada terdapat banyak resort, hotel dan penginapan. Terumbu karang Pantai Hurghada dianggap yang paling indah di dunia. Hurghada juga menjadi pusat internasional olahraga air seperti selancar angin, berlayar, menyelam dan lainnya. Sungai Nil

Sungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia dan sangat melegenda dimana Nabi Musa pernah dihanyutkan ke Sungai Nil hingga ditemukan oleh putri Firaun. Sungai Nil adalah jantung kehidupan penduduk Mesir. Kehidupan masyarakat Mesir bertumpu pada sungai Nil. Mulai dari sarana wisata, bendungan, pusat perekonomian, pertanian, perikanan, perhubungan dan lain sebagainya. Tidak salah apabila ada ungkapan yang menyebutkan, Sungai Nil adalah hadiah untuk bangsa Mesir. Luxor

Luxor adalah kota kuno di Heliopolis Selatan, di Luxor banyak terdapat situs sejarah Mesir Kuno seperti monumen kebohongan, reruntuhan kuil-kuil dan makam serta museum terbuka yang terbesar. Pariwisata menjadi tumpuan perekonomian penduduk Luxor. Laut Merah

Laut Merah disebut dalam kitab suci pada saat Nabi Musa membelah Laut Merah dengan tongkatnya. Saat itu Nabi Musa dan para pengikutnya bangsa Israel melarikan diri dari kejaran Firaun. Terusan Suez menghubungkan Laut Merah (Mesir) dengan Laut Mediterania. Laut Merah memiliki keanekaragaman hayati, terumbu karang, atol dan kadar garam yang tinggi. Walaupun banyak spesies berbahaya di laut Merah, tetapi tidak menyurutkan para penyelam untuk menikmati keindahannya.

Alexandria

Alexandria atau Al Iskandariyya adalah kota terbesar kedua di Mesir dan salah satu kota paling terkenal di dunia. Di Alexandria terdapat sphinx dan teater Romawi kuno. The Great Lighthouse masuk dalam 7 Keajaiban Dunia. Banyak wisatawan yang tertarik untuk mengunjungi Alexandria karena tempatnya yang sangat indah. Kairo

Ibu kota Mesir ini adalah kota terbesar di Afrika dan berpenduduk paling padat. Kairo juga sebagai pusat ilmu pengetahuan Islam. Universitas tertua di dunia Al Azhar juga berada di Kairo. Bangunan rumah, gedung-gedung kuno sangat kental dengan arsitektur Islam. Julukan untuk Kairo adalah kota dengan 1000 menara. Karena masjid-masjid di Kairo minimal mempunyai 2 menara. Piramid dan Sphinx

Mesir hampir identik dengan piramid dan sphinx yang dimilikinya. Ada lebih dari 80 piramid di Mesir, dan piramida yang terbesar adalah Piramida Agung Giza dan Sphinx Agung adalah shpinx yang terbesar. Di dalam piramida terdapat mumi atau jasad raja-raja yang diawetkan, sedangkan sphinx adalah patung singa berkepala manusia. Piramida dan sphinx di Mesir membuktikan struktur buatan manusia yang tertinggi di dunia yang menyimpan banyak misteri. Berjuta cerita bersejarah menggambarkan Mesir Kuno pada masa lalu. Budayanya yang memesona, sebagai pusat pengembangan Islam yang moderat. Dari pluralisme, modernisasi Terusan Suez, hingga gegap gempita hiburan Sungai Nil sepanjang malam. Kairo kota yang kaya sejarah peradaban dunia. Berkunjung ke Kairo Mesir, menurut beberapa orang serasa mengelilingi dunia. Ternyata anggapan tersebut terbukti bagi siapapun yang telah menginjakkan kakinya di kota ini setelah mengeksplorasi situs-situs bersejarah. Bahkan walaupun Anda hanya berkunjung dalam waktu singkat selama 4 sampai 10 hari. Mengapa 4 hari saja cukup? Karena bagi Anda yang berkunjung karena tugas pekerjaan, waktu singkat dapat digunakan hingga larut malam untuk menyaksikan atraksi unik dan mendatangi museum peninggalan Mesir Kuno cukup di dalam Kota Kairo. Namun, wisatawan yang memiliki waktu panjang dapat berkunjung ke Alexandria, Ismailia, hingga menelusuri Sungai Nil sampai Luxor. Pemandangan gurun pasir sebagai ciri khas Benua Afrika terhampar luas di sepanjang jalan menuju Kairo dari utara. Walaupun berbeda pemandangannya ketika melewati Laut Merah yang memantulkan warna biru yang dikelilingi tebing-tebing curam kecokelatan. Kesibukan kapal laut lalu lalang di Laut Merah yang membelah Benua Asia dan Benua Afrika menandakan beberapa menit lagi pesawat akan mendarat Cairo International Airport. Bandaranya tepat di pusat Kota Kairo. Bandara Kairo Internasional yang terdiri atas 3 terminal ini tampak megah, khususnya di terminal 3 yang masih baru. Desain konstruksi bangunannya perpaduan antara Eropa dan Mesir sebagai simbol dominan yang menggambarkan kejayaan raja-raja Mesir. Memahami budaya orang Mesir, dapat diketahui sejak berurusan dengan pihak imigrasi, menggunakan jasa taksi dan suasana di jalan raya. Watak warga Kairo adalah keras dan tidak disiplin. Saling zigzag, suara klakson mobil dan omelan di antara pengendara adalah pemandangan biasa sepanjang hari. Namun, tanpa ada perkelahian karena warga Kairo meyakini pihak yang memukul orang lain adalah kejahatan berat. Lain warung lain menunya, lain kota lain pula aturannya. Mesir adalah salah satu negara yang memiliki gaya kepemimpinan otoriter dengan kekuasaan berlangsung puluhan tahun dengan rezim yang sama. Hal ini praktis mewarnai roda kehidupan masyarakatnya seharihari, yaitu aman, tenang, dan tanpa gejolak berarti. Aman di sini berarti tanpa copet terhadap turis, pencurian barang, termasuk tukang palak atau pengemis di jalanan. Kairo dikenal memiliki sejarah perkembangan kejayaan kerajaan Islam sejak ratusan tahun silam. Istilah Kota Seribu Menara pun pantas disandangnya karena berbagai corak menara yang terhampar di setiap mata memandang menjadi ciri khas Kairo. Adapun menara yang tertinggi adalah Kairo Tower, sedangkan yang terendah adalah simbol kuburan dari Islam,

Kristen, dan Yahudi. Istilah Kota Seribu Menara pada hakekatnya melambangkan jumlah menara masjid bersejarah yang didirikan sejak jaman kebesaran khalifah yang memimpin ketika itu. Hal ini dapat diketahui melalui desain menaranya, yang beraneka ragam sebagai pertanda siapakah yang memerintah dan mendirikan masjid tersebut. Pemerintah Mesir menjunjung tinggi pluralisme bagi warga negaranya dalam meyakini kepercayaannya. Sebab itu letak masjid dan gereja yang berdampingan menjadi sorotan menarik untuk melukiskan toleransi beragama yang kuat bagi masyarakat Mesir. Presiden Amerika Serikat Barack Obama memutuskan datang ke Kairo sebagai kota pertama kali yang dikunjunginya dalam lawatan hubungan internasional. Hal ini sebagai wujud kepedulian dan menarik simpati pada dunia Islam. Namun mengapa Kairo yang dipilih? Tentu berdasarkan perhitungan yang sangat matang. Mungkin salah satu alasannya karena Mesir memiliki kekuatan berpengaruh di antara negara-negara Arab, sebagai negara sekuler yang masyarakatnya menganut Islam yang moderat. Apabila ribuan menara di Kairo merujuk pada peradaban Mesir Kuno dan kejayaan kerajaan Islam pada masa lampau, zaman sekarang simbol Kota Kairo juga dikenal dengan Kota Sejuta Parabola. Hal itu karena perubahan sosial masyarakat Kairo yang diukur dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Rumah warga Kairo seluruhnya menempati apartemen yang dibangun oleh pemerintah atau pihak swasta. Setiap apartemen bisa dihuni puluhan hingga ratusan keluarga. Tren sekarang, bagian atas setiap apartemen di Kairo dipenuhi antena parabola untuk menerima gambar dari satelit. Hal ini menunjukkan gairah warga yang ingin mendapatkan variasi informasi dan hiburan dari mancanegara. Selain karena kemajuan teknologi informasi danm media yang pesat, parabola diminati warga Kairo karena mereka merasa program siaran televisi dalam negeri membosankan dan monoton. Sebab itulah kecanggihan teknologi dan keingintahuan warga untuk meningkatkan wawasan menjadi penyulut tumbuhnya parabola yang jumlahnya konon telah jutaan di Kota Kairo. Adapun geliat ekonomi dan hiburan di Kota Kairo meningkat justru pada malam hari. Sejak matahari terbenam, semarak warga untuk keluar rumah menuju berbagai aktivitas, seperti pesat rakyat, festival, dan atraksi budaya tradisional khas Mesir akan disajikan pada malam hari hingga larut malam menjelang subuh. Sida peninggalan kolonial Perancis sangat kentara di Kota Kairo, khususnya di daerah downtown. Lokasinya berada di pusat kota dengan blokblok bangunan yang rapi dipisahkan dengan persimpangan jalan yang simetris. Setiap persimpangan jalan tersebut dihiasi pula dengan pemandangan patung pahlawan Mesir yang diletakkan di posisi tengah perimpangan jalan. Hal itu sebagai penghormatan sekaligus memperindah kota. Gedung-gedung berjejer hampir sama tingginya di sepanjang jalan downtown dengan gaya arsitektur Perancis. Pintu dan jendela gedung yang tinggi-tinggi dihiasi ukiran-ukiran romantis arsitektur Eropa. Atau lebih jelasnya, suasana downtown mirip lanskap kota Paris. Karena yang mendesain Kota Downtown menurut beberapa pemilik toko, memang para ahli arsitektur yang khusus didatangkan pihak kolonial ketika itu. Downtown sejak pagi hari telah

ramai dikunjungi karena lokasinya berada di pusat kota, berdekatan dengan pusat pemerintahan, beberapa gedung bersejarah, dan Museum Firaun.

KOTA ATHENA

Athena adalah kota tua yang ditinggal terus menerus tidak kurang dari tujuh ribu tahun. Saat ini kota Athena berpenduduk sekitar 5 juta jiwa. Nomor lima terbanyak di Uni Eropa. Athena terletak di antara perbukitan dan teluk. Mengalami pasang surut akibat peperangan dan pendudukan oleh berbagai bangsa. Masa suramnya terjadi saat berada dibawah kekuasaan Kerajaan Ottoman, setelah di taklukan oleh Sultan Mehmet pada tahun 1458. Sekarang Athena adalah kota pariwisata dengan peninggalan Arkeologis yang mempesona serta pantainya yang sangat indah, bersih dan terawat. Sampai saat ini pemugaran cagar budayanya masih tetap berlanjut.

ternyata lokasi hotel sangat dekat dengan pusat kuliner terkenal di Athena, terutama dikalangan turis, namanya PLAKA.

Selain sebagai pusat kuliner, di Plaka juga terdapat PASAR LOAK, terutama alat-alat rumah tangga.

Bercampur dengan penjual pakaian dan kebutuhan lainnya, seperti yang kita jumpai di BLOK M Jakarta.

Di Plaka juga akan ditemui situs-situs Arkeologi. Untuk mengetahui pusat situs Arkeologi di sekitar Plaka, dibawah ini saya tampilkan site plan-nya.

Yang menjadi tujuan utama para turis adalah kuil suci, yang terletak diatas bukit Acropolis.

Selanjutnya biarlah gambar yang akan bercerita tentang kota Athena.

KUIL PARTHENON

THEATRE of DIONYSIOS

RENOVASI

Bangunan bekas mesjid jaman Ottoman Sebuah Potret Ringan

MOBIL Antik ala Pamulung Athena

Kata Akropolis berarti terbentengi atau benteng pada kota kuno Yunani atau bisa juga berarti bangunan yang berada di tempat ketinggian, seperti di puncak bukit atau Kota tertinggi. Akropolis di Athena ini dikenal dengan akropolis terbaik di dunia. Walaupun ada banyak akropolis di Yunani tetapi yang di Athena tanpa syarat apapun memenuhi klasifikasi terbaik. Areal 3 hektar ini berada di ketinggian 150 meter di atas bukit. Berada beberapa kilometer dari Pusat kota Athena,Yunani. Bukit yang tinggi ini tidak cukup memenuhi syarat sebagai benteng walaupun berada di ketinggian itu. Sebagai benteng dia di kelilingi oleh tembok besar sepanjang 760 meter dengan ketinggian tembok 10 meter sedang ketebalan tembok antara3,5 sampai 6 meter. Tembok ini berperan sebagai benteng utama sampai abad ke lima. Penulis mengunjungi tempat ini dari pelabuhan Piraeus dengan kereta api. Perjalanan yang hanya memakan waktu 20 menit ini, membayar tiket kereta satu euro atau Rp 15,000 berlaku selama 1,5 jam. Lewat 7 kali pemberhentian akan sampai pada pemberhentian Monastiraki dimana Akropolis berada, kalau mau meneruskan perjalanan ke Kota Athena masih melewati tiga stasiun pemberhentian. Akropolis menjadi demikian populer sebagai atraksi wisata karena kemudahannya untuk di capai dari berbagai arah. Yang menjadi daya tarik utama dari Akropolis karena adanya Candi Parthenon (Temple of Athena Parthenos) persis di tengah-tengah bukit ini. Parthenon adalah candi dari Dewa Yunani Athena yang dianggap sebagai dewa pelindung dari rakyat Athena. Dibangun selama duapuluh lima tahun pada abad ke ke lima sebelum Masehi. Ini adalah bangunan yang terutuh dari bangunan kuno Yunani. Dekorasi patung-patungnya dianggap sebagai yang bernilai seni tertinggi dari jamannya. Parthenon dipakai sebagai simbol dari bekas demokrasi Yunani Kuno dan merupakan monumen sejarah terbesar dunia. Kementerian Kebudayaan Yunani sedang melakukan pemugaran untuk melestarikan situs bersejarah yang dikunjungi ribuan orang setiap hari ini. Kalau anda berkunjung saat ini tidak akan sama dengan kunjungan anda sepuluh tahun yang lalu seperti penulis pernah alami. Dulu tidak dipasang kawat-kawat pembatas untuk menjaga jarak dari bangunan. Sekarang keberadaan steger besi cukup mengganggu pemandangan dan keaslian dari bangunan yang tidak beratap ini. Menurut para arkeolog, karena atap yang dipakai jaman itu adalah kayu atau bahan lain yang lekang waktu, kita tidak akan menemui bangunan kuno beratap. Kecuali yang memang dirancang dari awal memakai kubah batu.

Benteng Akropolis. Menurut para ahli candi ini adalah pengganti dari candi pendahulunya yang dihancurkan oleh invasi Persia. Karena sejarah bergulir Parthenon ini tidak hanya menjadi pusat keuangan Kerajaan Athena. Abad keenam dijadikan Gereja yang di persembahkan untuk Virgin Mary (Ibunda Yesus). Setelah ditaklukkan oleh Ottoman Turk, di fungsikan menjadi Mesjid di tahun 1460an dan ada minaret atau menara yang biasa dibangun bersama dengan mesjid dengan balkoni dipakai untuk memanggil orang-orang untuk sembahyang. Di pintu masuk sebelah selatan kita bisa menyaksikan masih kokoh berdiri theater outdoor, atau teater terbuka Dionysus dan beberapa ratus meter jauhnya satu teater lagi adalah Teater Harodes Atticus yang dalam proses restorasi atau pemugaran. Gerbang masuk ke Akropolis ini, melewati tangga marmer dan lime stone. Pilar-pilar marmer yang besar-besar membuat suasana ini benar-benar terasa kita berada pada jaman dimana bangunan ini dibuat. Di puncak Akropolis kita bisa melihat pemandangan dari kota Athena yang di penuhi oleh bangunan-bangunan apartemen warna putih. Tembok-tembok yang tidak terlalu tinggi ini kita bisa leluasa untuk menikmati sekeliling Akropolis. Hanya saja tempat yang di kunjungi oleh jutaan orang ini membuat batu-batu marmer di jalan menjadi licin mengkilap. Membuat kita harus ekstra hati-hati untuk berjalan. Yang menjadi pertanyaan besar para pengunjung situs-situs kuno Yunani, tentu adalah bagaimana membawa marmer-marmer utuh besar ke puncak bukit diketinggian 150 meter itu. Teknologi apa gerangan yang dimiliki peradaban manusia saat itu. Dari segi kesenian juga mereka sangat piawai mengukir marmer. Mungkin kita harus mengubah konsep berfikir kita untuk dapat memahami keadaan saat itu. Sehingga kita tidak terkungkung oleh teknologi sekarang untuk di terapkan pada jaman itu. Mereka memiliki teknologi yang bisa jadi lebih modern, dilihat dari benda purbakala yang kita saksikan di Akropolis ini.( man/waa)

BAB IV KESIMPULAN

1. Kairo merupakan ibu kota dari Negara Mesir yang memiliki banyak tower pada bangunannya karena didukung dengan masyarakat yang banyak menganut agama islam sehingga terdapat banyak tower tower mesjid. 2. Kairo sangat kental dengan budaya Islam. Kota ini dibangun kali pertama dengan nama Fustat oleh Amru bin Ash. Dia yang dikenal sebagai tokoh ''Pembuka Mesir'' itu menjadi gubernur pertama Kairo di zaman Khalifah Umar bin Khathab pada abad ke7. Sejak itu, sang gubernur memindahkan ibu kota dari Alexandria ke Fustat. 3. Berdirinya Kairo sebagai ibukota dan pusat pemerintahan diawali gerakan penumpasan golongan Syiah yang dilancarkan penguasa Abbasiyah di Baghdad. Kongsi yang dibangun golongan Syiah dengan Bani Abbas untuk menjatuhkan Bani Umayyah akhirnya pecah. 4. Kairo berkembang seiring dengan penyebaran agama Islam. Pembangunan masjid terjadi di semua penjuru kota. Ada ribuan masjid yang kini digunakan umat Islam Mesir yang berjumlah sekitar 70 juta jiwa. Di Kairo saja, ada sekitar 4.000 masjid. Sedangkan di seantero Mesir terdapat sekitar 24.000 masjid. Jumlah penduduk Mesir sekitar 80 juta, dan 80 persennya beragama Islam. 5. Masjid yang sangat bersejarah dan hingga kini masih menjadi pusat pengkajian Islam adalah Masjid Al Azhar yang didirikan pada 972 M. Inilah masjid tertua nomor tiga setelah Masjid Amru bin Ash (dibangun 641 M) dan Masjid Ibnu Tulun (dibangun 876 M). Tetapi, aktivitas Masjid Al Azhar paling padat karena masjid ini berada di dalam kampus Al Azhar, salah satu universitas tertua di dunia, yang telah menghasilkan ribuan ulama di berbagai negara.

6. Yang menjadi daya tarik utama dari Akropolis karena adanya Candi Parthenon (Temple of Athena Parthenos) persis di tengah-tengah bukit ini. Parthenon adalah candi dari Dewa Yunani Athena yang dianggap sebagai dewa pelindung dari rakyat Athena. Dibangun selama duapuluh lima tahun pada abad ke ke lima sebelum Masehi. Ini adalah bangunan yang terutuh dari bangunan kuno Yunani.

7. Athena adalah kota tua yang ditinggal terus menerus tidak kurang dari tujuh ribu tahun. Saat ini kota Athena berpenduduk sekitar 5 juta jiwa. Nomor lima terbanyak di Uni Eropa. Athena terletak di antara perbukitan dan teluk. Mengalami pasang surut akibat peperangan dan pendudukan oleh berbagai bangsa. Masa suramnya terjadi saat berada dibawah kekuasaan Kerajaan Ottoman, setelah di taklukan oleh Sultan Mehmet pada tahun 1458.

8. Periode bersejarah di Yunani kuno adalah unik dalam sejarah dunia karena merupakan periode pertama yang dibuktikan dengan adanya historiografi yang layak, sedangkan protosejarah dan sejarah kuno yang lebih awal lebih banyak diketahui melalui bukti situasional, misalnya annal, atau daftar raja, dan epigrafu pragmatis. 9. Antikuitas Klasik di Yunani didahului oleh Zaman Kegelapan Yunani (1100 - 750 SM), yang secara arkeologis dicirikan dengan gaya tembikar protogeometris dan geometris, yang dilanjutkan oleh Periode Oriental, yaitu pengaruh yang kuat terhadap Yunani dari budaya Suriah-Hittit, Asiria, Punisia dan Mesir. 10. Athena dilayani oleh Bandara Internasional Eleftherios Venizelos di Spata, sekitar 45 menit dengan taksi dari kota ke arah timur. Pembangunan bandara ini adalah salah satu dari berbagai proyek infrastruktur dari negara yang juga dibantu oleh Uni Eropa.

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_kota http://gedebudi.wordpress.com/category/perencanaan-kota/ http://id.wikipedia.org/wiki/Yunani_Kuno
http://www.jalanjalanyuk.com/kairo-mesir-kota-seribu-menara-dan-sejuta-parabola/ http://hermawayne.blogspot.com/2011/03/10-tempat-wisata-di-mesir-yang-wajib.html http://kebunhidayah.wordpress.com/2009/05/26/277/ http://erabaru.net/wisata/64-pariwisata/6345-wisata-kota-akropolis-yunani

http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2009/11/05/gambar-bercerita-tentang-kotaathena2/

Anda mungkin juga menyukai