Anda di halaman 1dari 2

NAMA : INGGIT GARNASIH

NIM : G1C 016 018

TUGAS KIMIA INTI DAN RADIOKIMIA

Soal:

1. Jelaskan faktor yang mempengaruhi besar kecilnya arus listrik! Serta jelaskan jenis
radiasi α, β, γ!
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ionisasi sekunder!
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan posporisensi!

Jawaban:

1. Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya arus listrik:


a. Beda potensial
Dalam hal ini, adanya beda potensial pada kedua ujung penghantar listrik yang
terjadi karena mendapatkan suatu tenaga untuk mendorong elektron untuk berpindah-
pindah tempat. Dimana, gerakan aliran elektron tersebut akan menuju tempat yang
memiliki tekanan yang lebih rendah (lemah). Sedangkan besar kecilnya arus listrik
yang terjadi akan bergantung pada pembangkit listrik yang mengeluarkan tenaga
tersebut.
Persamaan rumus:
𝑊 = 𝑉𝐼𝑡
Keterangan: W : Energi yang dilepas oleh sumber tegangan (Joule)
V : Beda potensial (volt)
I : Kuat arus (ampere)
t : Waktu (sekon)
b. Tekanan gas
Atom dalam bahan konduktor memiliki banyak elektron bebas yang bergerak
dari satu atom ke atom lainnya dengan arah yang acak (random atau tidak teratur)
sehingga tidak mengalir ke satu arah tertentu. Namun ketika diberikan tekanan gas
pada konduktor tersebut, maka suhu akan semakin tinggi, sehingga menyebabkan
semua elektron bebas akan bergerak ke arah yang sama sehingga menciptakan aliran
arus listrik. Jadi, jika semakin besar tekanan gas dan makin kecil hambatan listrik pada
suatu rangkaiannya maka jumlah aliran elektron juga akan banyak.
c. Jenis radiasi α, β, γ
 Partikel α memiliki ukuran dan muatan listrik positif yang besar. Partikel ini
disusun oleh dua proton dan dua neutron, sehingga sangat identik dengan inti atom
helium. Dimana, daya ionisasi partikel ini sangat besar, yaitu 100 kali ionisasi
partikel β atau 10.000 kali daya ionisasi sinar γ.
 Partikel β memiliki ukuran dan muatan yang lebih kecil dari partikel α serta daya
ionisasinya di udara 1/100 kali daya ionisasi partikel α. Sehingga menyebabkan
partikel ini memiliki daya tembus yang lebih besar dari partikel α.
 Sinar γ dikelompokkan ke dalam gelombang elektromagnetik karena tidak
memiliki besaran volume dan muatan listrik. Dimana, daya ionisasinya sangat
kecil di dalam medium, serta tidak dapat dibelokkan oleh medan listrik ada
disekitarnya sehingga daya tembusnya sangat besar dibandingkan dengan partikel
α dan β.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa, sinar γ memiliki pengaruh yang paling besar
dibandingkan dengan partikel α dan β. Hal ini dikarenakan sinar γ merupakan
gelombang elektromagnetik yang membawa energi dalam bentuk paket-paket yang
disebut foton. Selain itu, dalam sinar γ terjadi tiga proses utama saat melewati medium
(bahan), yaitu efek fololistrik, hamburan Compton dan produksi pasangan. Sehingga
akan menyebabkan terlepasnya elektron yang selanjutnta dapat mengionisasi atom-
atom lain dalam medium (bahan).

2. Ionisasi sekunder merupakan salah satu ionisasi partikel α yang terjadi sebesar 70%, yang
disebabkan oleh elektron-elektron yang bertumbukan oleh partikel datang. Dimana,
perpindahan energi dari partikel bermuatan ke materi berlangsung melalui tumbukan yang
tidak elastis dengan elektron terluar dari atom-atom materi. Hal tersebut akan
mengakibatkan terjadinya ionisasi, yaitu terbentuknya pasangan elektron bebas dan ion
positif.

3. Posporisensi adalah sebuah proses yang sejenis dengan photoluminensensi dan memiliki
hubungan dengan fluorosensi. Dalam proses ini, bahan fosfor yang diserap radiasi tidak
akan segera terpancar kembali. Hal tersebut karena skala waktu yang diperlukan lebih
lama (10-3-19-2 s) dari re-emisi, yang berkaitan dengan keadaan transisi energi dalam
mekanika kuantum. Hal ini dapat menyebabkan radiasi yang diserap kembali akan
dipancarkan pada intensitas yang lebih rendah hingga beberapa jam setelah eksitasi awal.
Fosforisensi berasal dari transisi antara tingkat energi elektronik triplet ke singlet dalam
suatu molekul.

Anda mungkin juga menyukai