Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada saat ini angka kematian pada ibu hamil merupakan perioritas utama
dalam masalah kesehatan. Penyebab langsung kematian pada ibu hamil
merupakan karena pendarahan, infeksi, dan juga eklamsi, sedangkan penyebab
kematian tidak langsungnya adalah karena anemia. Anemia pada kehamilan
disebut Potential Denger To Mother and Children (potensial membahayakan ibu
dan anak).

Anemia merupakan keadaan dimana rendahnya kadar hemoglobin dalam


darah. Hemoglobin merupakan suatu metalprotein, yaitu protein yang
mengandung zat besi didalam sel darah merah (eritrosit) yang berfungsi sebagai
pengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh. Anemia pada ibu hamil
biasanya yang sering dijumpai adalah anemia defisiensi besi. Anemia defisiensi
besi adalah suatu keadaan dimana kurangnya zat besi yang digunakan sebagai
sintesis hemoglobin (Hb).

Menurut Word Health Organization (WHO) (2000) dari jumlah penduduk


dunia diantaranya 52 dari 100 ibu hamil dinyatakan terkena anemia. Prevalensi
anemia pada wanita hamil di Indonesia sekitar 70%, 7 dari 10 wanita hamil
menderita anemia (Khomsan,2003). Maka dari itu anemia pada ibu hamil harus
mendapatkan perlakuan khususdalam kesehatan. Anemia merupakan masalah
kesehatan masyarakat terbesar di dunia terutama bagi wanita usia reproduksi.
Menurut WHO secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia
adalah sebesar 41,8 %. Salah satu penyebab anemia pada kehamilan yaitu paritas
dan umur ibu. Di Indonesia seperti sekarang ini dimana mutu sumber daya
manusia merupakan keadaan yang sangat diprioritaskan maka masalah anemia
perlu mendapat penanganan yang serius.

Sekitar 70% ibu hamil di Indonesia menderita anemia kekurangan gizi.


Kebanyakan anemia yang diderita oleh masyarakat salah satunya karena

1
kehamilan dan persalinan dengan jarak yang berdekatan, ibu hamil dengan
pendidikan dan tingkat sosial ekonomi yang rendah. Anemia pada kehamilan tidak
dapat dipisahkan dengan perubahan fisiologis yang terjadi selama proses
kehamilan, umur janin, dan kondisi ibu hamil sebelumnya. Pada saat hamil, tubuh
akan mengalami perubahan yang signifikan, jumlah darah dalam tubuh meningkat
sekitar 20 - 30 %, sehingga memerlukan peningkatan kebutuhan pasokan besi dan
vitamin untuk membuat hemoglobin (Hb).

Menurut data dari dinas kesehatan di Provinsi Sumatera Selatan, anemia


pada ibu hamil tahun 2012 terdapat 692 (1,51%) orang dari 45.652 ibu hamil,
pada tahun 2013 terdapat ibu hamil dengan anemia sebanyak 646 (1,77%) orang
dari 36.487 ibu hamil, sedangkan pada tahun 2014 terdapat ibu hamil dengan
anemia 675 (1,4%) orang dari 48.235 ibu hamil (Dinkes Provinsi Sumatera
Selatan, 2014).

Faktor umur merupakan faktor risiko kejadian anemia pada ibu hamil.
Umur seorang ibu berkaitan dengan alat – alat reproduksi wanita. Umur
reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20 – 35 tahun. Kehamilan diusia <
20 tahun dan diatas 35 tahun dapat menyebabkan anemia karena pada kehamilan
diusia < 20 tahun secara biologis belum optimal emosinya cenderung labil,
mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami keguncangan yang
mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat – zat gizi
selama kehamilannya. Sedangkan pada usia > 35 tahun terkait dengan
kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai penyakit yang sering
menimpa diusia ini.

Paritas merupakan salah satu faktor penting dalam kejadian anemia zat
besi pada ibu hamil. Wanita yang sering mengalami kehamilan dan melahirkan
makin anemia karena banyak kehilangan zat besi, hal ini disebabkan selama
kehamilan wanita menggunakan cadangan besi yang ada di dalam tubuhnya.
Dampak dari anemia pada kehamilan dapat terjadi abortus, persalinan
pre¬maturitas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi
infeksi, perdarahan antepartum, ketuban pecah dini (KPD), saat persalinan dapat
mengakibatkan gangguan His, kala pertama dapat berlangsung lama, dan terjadi

2
partus terlantar, dan pada kala nifas terjadi subinvolusi uteri menimbulkan
perdarahan pospartum, memudahkan infeksi puerperium, dan pengeluarkan AS1
berkurang.

Berdasarkan data peningkatan kejadian anemia, dampak yang dapat timbul


dari kejadian anemia serta beberapa faktor yang berhubungan dengan kejadian
anemia, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan
antara paritas dan umur ibu dengan anemia pada ibu hamil. Penulis juga tertarik
untuk mengatasi anemia pada ibu hamil dengan cara memberikan tablet Fe untuk
mengurangi anemia pada ibu hamil.

1.2 Perumusan Masalah

Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia


terutama bagi wanita usia reproduksi, menurut WHO secara global prevalensi
anemia pada ibu hamil di seluruh dunia adalah sebesar 41,8. Berdasarkan hasil
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi anemia pada ibu hamil
di Indonesia sebesar 37, 1 %. Pemberian tablet Fe di Indonesia pada tahun 2012
sebesar 85 %. Umur reproduksi yang sehat dan aman adalah umur 20 – 35 tahun,
kehamilan diusia < 20 tahun dan diatas 35 tahun dapat menyebabkan anemia
karena pada kehamilan diusia < 20 ta1hun secara biologis belum optimal
emosinya cenderung labil, mentalnya belum matang sehingga mudah mengalami
keguncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan
kebutuhan zat – zat gizi selama kehamilannya. Sedangkan pada usia > 35 tahun
terkait dengan kemunduran dan penurunan daya tahan tubuh serta berbagai
penyakit yang sering menimpa diusia ini. Di kota Palembang pada tahun 2012
terdapat ibu hamil sebanyak 31.502, dengan angka kejadian anemia sebanyak
1.017 (3,10%) ibu hamil, pada tahun 2013 ibu hamil sebanyak 32.302 dengan
angka kejadian anemia sebanyak 1.001 (3,0%), pada tahun 2014 terdapat 33.309
ibu hamil dengan kejadian anemia sebanyak 1.028 (3,0%) orang (Dinkes kota
Palembang, 2014).

3
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Peneliti bertujuan untuk mengatasi anemia defisiensi besi pada ibu
hamil.
1.3.2 Tujuan Khusus
Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian anemia, dan mengatasi anemia pada ibu
hamil dengan cara memberikan tablet Fe selama pada trimester II (4 – 6
bulan masa kehamilan).

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk mengurangi kadar kematian yang


disebabkan oleh anemia defisiensi besi atau kekurangan zat besi dalam darah
pada ibu hamil di kota dengan cara pemberian tablet Fe pada trimester II (4 – 6
bulan masa kehamilan).

4
1.5 Keaslian Penelitian

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

Keaslian Penelitian
Peneliti Judul Variable Hasil Riset Perbedaan
Penelitian Penelitian Riset
Octa Faktor Variabel tidak Hasil dari Pada
Dwienda risiko berhubungan penelitian penelitian
Ristica kejadian signifikan menunjukan yang
anemia terhadap bahwa variabel dilakukan,
pada ibu anemia adalah yang peneliti
hamil (Risk umur ibu, berhubungan akan
Factors pendapan signifikan dengan memberikan
Related to keluarga, kejadian anemia table Fe
Anemia in perkerjaan ibu, pada ibu hamil, untuk
Pregnant dan yakni: mengurangi
Woment) pengetahuan. 1. Paritas anemia
Variable yang (CI95%:O defisiensi
berhubungan R=1,66 besi pada
signifikan 6,16). ibu hamil
dengan 2. Kecukupa trimester
kejadian n kedua (4 –
anemia pada konsumsi 6 bulan
ibu hamil zat besi masa
adalah paritas, (CI95%:O kehamilan).
kecukupan R=1,59
konsumsi zat 5,80),
besi, status 3. Status
KEK, dan KEK
pendidikan (CI95%:O
ibu. R=1,44
2,50).
4. Pendidika
n ibu
(CI95%:O
R=1,24
4,50).

5
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka
2.1 Anemia
2.1.1 Definisi Anemia
Anemia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan berkurangnya
hemoglobin dalam tubuh. Hemoglobin adalah suatu metalprotein yaitu
protein yang mengandung zat besi dalam sel darah merah yang berfungsi
sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh
(Fitriany;Saputri,2018). Kadar hemoglobin normal menurut WHO,yaitu
pada anak 6 bulan – 6 tahun = 11,0 gr/dL, anak 6 tahun - 14 tahun = 12,0
gr/dL, pria dewasa 13,0 gr/dL, wanita dewasa 12,0 gr/dL, dan pada ibu
hamil 11,0 gr/dL.
Anemia merupakan penurunan kadar hemoglobin, hitung eritrosit,
dan hematokrit sehingga jumlah eritrosit dan atau kadar hemoglobin yang
beredar tidak dapat memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi
jaringan tubuh (Lestari; Lipoeto; Almurdi, 2017).
2.1.2 Penyebab anemia secara umum
Penyebab terjadinya anemia, yaitu asupan yang tidak adekuat,
hilangnya sel darah merah yang disebabkan oleh trauma, infeksi,
pendarahan kronis, menstruasi, dan penurunan atau kelainan pembentukan
sel , seperti : hemoglobinopati, talasemia, sferositosis herediter, dan
defisiensi glukosa 6 fosfat dihidrogenase (Lestari; Lipoeto; Almurdi,
2017).
2.1.3 Anemia defisiensi besi
Anemia yang paling sering dijumpai pada ibu hamil adalah anemia
defisiensi besi. Anemia defisiensi besi merupakan masalah defisiensi
nutrient tersering pada ibu hamil di seluruh dunia terutama di Negara
berkembang terutama di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh
kurangnya zat besi dalam tubuh penderita anemia.
2.2 Tablet Fe
2.2.1 Pengertian tablet Fe
Zat besi (Fe) adalah suatu mikro elemen esensial bagi tubuh yang
di butuhkan untuk pembentukan hemoglobin. Kebutuhan tubuh akan zat
besi meningkat saat kehamilan terutama selama trimester 2 dan trimester
3. Jumlah zat besi yang di absorbsi dari makanan dan cadangan dalam
tubuh biasanya tidak mencukupi kebutuhan ibu selama kehamilan
sehingga suplementasi tablet Fe diperlukan agar bias membantu
mengembalikan kadar hemoglobin (Rizki; Lipoeto; Ali, 2017).

6
B. Kerangka Penelitian

Pemeriksaan anemia defisiensi


besi pada ibu hamil

Pemeriksaan Laboratorium

 Pre Analitik  Analitik  Pasca Analitik


1. Persiapan 1. Alat 1.Hasil
pasien 2. Metode Pemeriksaan
2. Pengambilan
sampel
3. Pengolahan
sampel
4. Penyimpanan
sampel
5. Pengiriman
sampel

Dengan pemberian tablet Fe pada


trimester kedua (4 – 6 Bulan)

Hasil pemeriksaan setelah pemberian


tablet Fe

C. Hipotesis
Dugaan sementar terdapat pengaruh terhadap kadar antara suplementasi
tablet Fe dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil trimester kedua.

7
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Pada panelitian ini, menggunakan jenis penelitian quasy
experimental dengan pre test dan post test with control group design untuk
mengetahui hemoglobin pada kelompok ibu hamil dengan anemia yang
telah diberikan tablet Fe.
B. Lokasi Penelitian
1. Tempat penelitian
Lokasi pengambilan sampel diambil di Universitas Katolik Musi
Charitas dengan mendatangkan objek penelitian, Jl. Kol. H. Burlian
Lrg. Suka Senang No. 204 KM 7 Palembang 30152.
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Juli 2019.
C. Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti dan
mempunyai karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
ditarik kesimpulannya (Siawanto et al,2015). Populasi yang diambil
pada penelitian ini adalah ibu hamil pada masa kehamilan trimester ke
II (4 – 6 bulan).
2. Sampel
Sampel adalah bagian bagian dari populasi yang memiliki
karakteristik yang dianggap mewakili populasi secara keseluruhan
(Kadir,2015). Sampel yang digunakan adalah sampel darah ibu hamil
pada masa kehamilan trimester II (4 – 6 bulan).

Tabel 3.1 Kriteria Sampel


Criteria ibu hamil Criteria sampel darah
Ibu hamil harus pada masa Sampel yang digunakan adalah
kehamilan trimester II (4-6 bulan) sampel darah lengkap.

8
3. Teknik sampling
Pada penelitian ini yang dipilih sebagai populasi adalah ibu hamil
dengan masa kehamilan trimester II. Pengambilan sampel
menggunakan tekni random sampling yaitu simple random sampling.
D. Desain Penelitian
Jenis desain penelitian yang digunakan adalah studi penampang
analitik (analytic cross sectional study), dimana pengukuran variable
dependent dan variable independent dilakukan secara bersamaan.
E. Variable Penelitian
1. Variable Bebas
Variable bebas dalam penelitian ini adalah pemberian tablet Fe
pada ibu hamil trimester II.
2. Variable terikat
Variable terikat pada penelitian ini adalah kadar hemoglobin pada
ibu hamil trimester II.

9
F. Definisi Oprasional
Table 3.2 Variabel terikat (Dependent Variable)
Definisi Oprasional
No Variable Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
1 Anemia Anemia Visual dan Normal dan Nominal
adalah suatu mencatat tidak
keadaan yang hasil dari normal
ditandai alat.
dengan
berkurangnya
hemoglobin
dalam tubuh.
Hemoglobin
adalah suatu
metalprotein
yaitu protein
yang
mengandung
zat besi
dalam sel
darah merah
yang
berfungsi
sebagai
pengangkut
oksigen dari
paru-paru
keseluruh
tubuh
(Fitriany;Sap
utri,2018).

10
Table 1.2 Variabel bebas (Independent Variable)

Definisi Oprasional
No Variable Definisi Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
1 Tablet Fe Zat besi (Fe) Kandungan Dosis Ratio
adalah suatu Fe
mikro elemen
esensial bagi
tubuh yang di
butuhkan untuk
pembentukan
hemoglobin.
Kebutuhan
tubuh akan zat
besi meningkat
saat kehamilan
terutama
selama
trimester 2 dan
trimester 3.

11
G. Alur Penelitian

Pemeriksaan anemia

Pemberian tablet Fe

Pengambilan sampel

Pengolahan sampel

Pemeriksaan Hb sampel

Hasil pemeriksaan
sampel

Analisa data

H. Pengabilan Sampel
Cara kerja penelitian ini dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut :
a. Tahap persiapan
1. Peneliti telah membuat surat pengantar untuk melakukan penelitian
2. Peneliti telah mengajukan surat pengantar ke Pemerintah Kota
Palembang dan instansi terkait
3. Peneliti telah malakukan suvei awal, yaitu dari data sekunder
pengukuran kadar hemoglobin ibu hamil dan wawancara ibu hamil.
4. Peneliti telah membuat proposal penelitian, informed consent, dan
etika penelitian
5. Peneliti telah membagikan informed consent pada ibu hamil
6. Peneliti telah menentukan sampel yang akan dijadikan objek
penelitian

12
b. Tahapan pelaksanaan
1. Pengukuran hemoglobin pada ibu hamil kelompok pre-test telah
dilakukan di Universitas Katolik Musi Charitas selama 30 menit
dilakukan oleh petugas kesehatan
2. Cara pemberian tablet Fe diberikan oleh peneliti dalam cara atau
teknik yaitu dalam 7 hari peneliti memantau 10 sampel ibu hamil
3. Telah dilakukann interverensi pada ibu hamil yang telah di beri
tablet Fe
4. Pengukuran hemoglobin pada ibu hamil kelompok post test telah
dilakukan di Universitas Katolik Musi Charitas selama 30 menit,
dilakukan oleh petugas kesehatan
c. Tahap penyelesaian
1. Pengumpulan semua data yang telah diperoleh yaitu dilakukan
dengan cara pengamatan, wawancara, pemeriksaan hemoglobin.
2. Pengolahan dan analisa data
3. Penulisan laporan penelitian
4. Distribusi laporan penelitian serta pelaporan hasil penelitian pada
pihak-pihak terkait.

13
Daftar Pustaka
Permaesih,Dewi, Susilowati Herman.”Faktor-faktor yang mempengaruhi anemia pada
remaja”.Jurnal Ilmu Kesehatan. 4. (2005).
Dwienda Ristica,Octa.”Faktor Risiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil”.Jurnal
Kesehatan Komunitas, 2:n 2.(2013).

Putri Lestari, Istiya, Nur Indrawati Lipoeto, Almurdi.”Hubungan Konsumsi Zat


Besi dengan Kejadian Anemia pada Murid SMP Negeri 27 Padang”. Jurnal
Kesehatan Andalas.(2017).

14

Anda mungkin juga menyukai