Anda di halaman 1dari 8

SISTEM KONVEYOR BC-A103 PADA LINE CONVEYOR

DERMAGA VI DI AREA TUKS PT. KRAKATAU STEEL


(PERSERO) Tbk.
Oleh :
Supriyo (21060110141034), Budi setiyono, ST, MT (195209261983032001)
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

-Abstrak-

PT. Krakatau Posco sekarang ini mulai merintis ke pasar dunia,bersaing dengan negara
penggasil baja dunia. Menghasikan berbagai Inovasi dan perawatan agar dapat memenuhi pasar
permintaan baja dalam negri dan luar negri. PT. Krakatau Posco membuat pabrik dengan
menenderkan ke banyak PT kontraktor salah satunya PT. PP (Persero)Tbk. PT. PP (Persero) Tbk.
Membuat konveyor dari darat dan laut. Konveyor yang dibangun adalah A-101, A-102, A-103 dan
feeding konveyor. Konveyor ini akan dijalankan oleh sebuah PLC. Plcnya sendiri digunakan untuk
memprogram sebuah plant untuk bisa berjalan sesuai logika yang diinginkan.

Sistem kendali dari konveyor ini inputannya berupa switch, sensor, dan push button.
Outputannya berupa motor , fan , brake, lampu jalan, warning lamp dan warning horn. Sistem kendali
ini yang akan nantinya mengendalikan konveyor ada bergerak sesuai yang diinginkan. PLC adalah
otak dari sistem kendali.

Kata kunci : Sistem Kendali, PLC dan Konveyor

I. PENDAHULUAN Proyek pembangunan Line Konveyor


1.1 Latar Belakang Dermaga VI di Area TUKS PT. Krakatau
Kemajuan yang sangat pesat dengan Steel (persero) Tbk, Cigading – Cilegon ,
dukungan teknologi yang canggih dan Banten . Makalah ini mempunyai tema
ekonomis akan diperoleh efektifitas dan “Sistem Konveyor Bc-A103 Pada Line
efisiensi yang baik dari sumber daya yang di Conveyor Dermaga Vi Di Area Tuks Pt.
miliki suatu instansi/perusahaan. Seiring Krakatau Steel (Persero) Tbk.”
dengan gerak majunya dunia industri saat ini,
perkembangan teknologi elektronika digital 1.2 Tujuan Penulisan
yang bermuara pada sistem komputer digital Tujuan Penulisan Laporan Kerja Praktek ini
secara tidak langsung menjadikan teknologi adalah:
kontrol turut terlibat dan mengambil bagian (a) Memperluas wawasan ilmu Mahasiswa
dari kemajuan tersebut. Aplikasinya dapat di tentang orientasi pengembangan teknologi di
jumpai pada perusahaan/industri modern masa sekarang dan mendatang, sehingga
yang menggunakan sistem kontrol yang di diharapkan Mahasiswa dapat memahami
dalamnya terdapat sistem mikroprosesor, teori dan kenyataan yang dihadapi di
bahkan melibatkan sistem komputer canggih lapangan.
secara modern. Kerja praktek merupakan b) Menambah informasi dan pengetahuan
sarana untuk menerapkan teori-teori yang di mengenai prinsip yang di pelajari selama
dapat di bangku kuliah mengenai kenyataan kuliah dengan aplikasinya di Industri.
di lapangan khususnya pada proses c) Mengamati secara langsung proses
automatisasi yang diterapkan di perusahaan. pembangunan dan rancangan alat-alat yang
Kerja praktik ini dilakukan di PT. PP digunakan.
(persero) Tbk cabang II- Palembang.
Melaksanakan pekerjaan konstruksi pada
1.3 Pembatasan Masalah 2.1.3 Pulley
Dalam laporan ini membahas hal-hal
bersifat umum yang menyangkut tentang
komponen komponen dan sistem kendali
dalam pembuatan konveyor A-103 di
dermaga VI di area TUKS PT. Krakatau
Steel (persero) Tbk.
Laporan ini tidak membahas koding
berupa diagram blok maupun leader. Gambar 2.1 Jenis-jenis pulley
Pada belt konveyor pulley berfungsi
II. Dasar Teori sebagai pemutar belt dengan kecepatan
2.1 Komponen-Komponen Konveyor tertentu. Jenis –jenis pulley adalah head
2.1.1 Idler pulley, tail pulley, snub pulley, take up
Idler merupakan gabungan dari pulley dan bend pulley.
beberapa roller yang dipasangkan di bracket. 2.1.4 Sistem penggerak
Idler berfungsi sebagai elemen pendukung Sumber penggerak yang
sabuk selama proses pengangkutan beban dipergunakan sebagai penggerak umumnya
berlangsung. Lebar roller idler ditentukan terdiri dari motor listrik induksi yang
berdasarkan lebar sabuk yang dipergunakan. ditransmisikan ke pulley penggerak melalui
Ukuran dan diameternya ditentukan suatu susunan roda gigi reduksi. Poros motor
berdasarkan kecepatan dan beban muatan listrik dihubungkan dengan sistem transmisi
yang diterima. Semakin lebar sabuk yang roda gigi melalui kopling fleksibel.
dipergunakan, semakin panjang pula roller Selanjutnya daya dari system transmisi roda
idler, dan semakin tinggi kecepatannya gigi reduksi diteruskan ke pulley
semakin besar diameter roll. menggunakan kopling tetap.
Idler terdiri dari impact idler, self Sistem penggerak yang ideal untuk
aligning carry idler , carry idler dan return belt konveyor adalah gear box motor. Pada
idler. motor dan gear box motor terdapat fan
2.1.2 Belt sebagai pendingin . Fan ini akan
Belt konveyor atau ban berjalan mendinginkan motor apabila motor panas
adalah alat transportasi yang paling efisien selama digunakan.
dalam pengoperasiannya jika dibanding
dengan alat berat / truck untuk jarak jauh,
karena dapat mentransport material lebih dari
2 kilometer, tergantung disain belt itu sendiri.
Material yang ditransport dapat berupa
batubara dan dengan kapasitas lebih dari 2
ton/jam, hal ini berkembang seiring dengan
kemajuan disain belt itu sendiri. Saat ini
sudah dikembangkan belt konveyor jenis Gambar 2.2 Motor
long curve, yaitu belt dengan lintasan kurva 2.1.5 PLC
horizontal maupun vertikal dengan radius Programmable Logic Kontroller
minimum 400 m, sehingga sangat cocok (PLC) merupakan suatu pengontrol berbasis
untuk medan berliku dan jarak jauh. mikroprosesor yang memanfaatkan memory
yang dapat diprogram untuk menyimpan
instruksi-instruksi dan untuk
mengimplementasikan fungsi-fungsi-fungsi
semisal logika, pewaktuan (timing),
pencacahan (counting), dan aritmatika guna
mengontrol mesin-mesin dan proses-proses.

Alat ini bekerja berdasarkan input-


input yang ada dan tergantung dari keadaan
pada suatu waktu tertentu yang kemudian
akan meng-ON atau meng-OFF kan output-
output. 1 menunjukkan bahwa keadaan yang Gambar 2.4 Konfigurasi PLC P1c
diharapkan terpenuhi sedangkan 0 berarti
keadaan yang diharapkan tidak terpenuhi. 3.2 Konveyor BC-A 103
PLC juga dapat diterapkan untuk Pada Bab IV ini akan lebih
pengendalian sistem yang memiliki output membahas secara khusus tentang konveyor
banyak. pada proyek pembangunan line konveyor
Dermaga VI di Area TUKS PT. Krakatau
2.1.6 Safety Device Steel ( Persero) dan salah satu konveyornya
adalah konveyor BC-103. Konveyor BC-A
Safety device berguna untuk 103 ini adalah tempat pengumplan batubara
pengaman alat saat plant tersebut bekerja. ataupun biji besi dari feeding konveyor dan
Safety device pada konveyor terdiri dari BC-102. Semua bahan dialirkan melalui
underspeed, pullcord, belt drift switch, fire chute. BC-A103 akan dialirkan pabrik
detector, block chute, dan emergency stop. pengolahan biji besi.

Gambar 3.1 Process flow diagram

Gambar 2.3 Salah satu contoh safety device Konveyor BC- A103 ini mempunyai
panjang 182,208 meter dan sudut
0
III. Pembahasan inclinasinya sebesar 8,8 . Susunan konveyor
3.1 Sistem Kendali Konveyor BC-103 terdiri dari beberapa komponen yaitu
Sistem kendali berguna untuk : Idler , Galeri , Belt , Pulley, Sistem
mengendalikan konveyor supaya konveyor Penggerak, Plc ,dan Safety Device.
dapat berjalan dengan sesuai yang
3.2.1 Idler
diinginkan. Sistem kendali ini terdiri dari
input, proses dan output. Sebagai inputan
konveyor adalah limit switch , tombol push Idler berfungsi untuk menopang belt.
button , dan keypad. Proses yang mengelola Idler terdiri dari idler carry, idler return ,
sinyal yang diterima dari inputan yang impact idler, dan self aligning carry idler.
mengelola adalah PLC sebagai otak. Idler pada BC-A103 terdiri dari 107 idler
Outputan dari konveyor adalah motor, fan, carry , 14 idler impact, 3 self aligning carry
brake, lampu jalan, warning lamp , dan idler, 13 flat return idler, dan 43 v return
warning horn. idler. Kegunaan masing-masing idler yaitu

a. Idler carry itu digunakan


menopang belt bagian atas.
b. Impact idler itu digunakan untuk
meredam beban berlebih ketika Jenis ST-1000
beban dijatuhkan dari chute.
c. Flat return digunakan untuk Lebar 1.800 mm
menopang belt bagian bawah
dengan syarat jaraknya pendek. Panjang 393.371 mm
d. V return digunakan untuk
menopang belt bagian bawah Cord diameter 3.6 mm
dengan syarat jaraknya jauh.
e. Self aligning carry idler Cord picth 12 mm
digunkan untuk mengamankan
dengan braket ketika belt
kondisinya tidak lurus.

Gambar 3.2 Bagian-bagian idler BC-A 103


Gambar 3.4 Belt BC-A103
3.2.2 Belt
3.2.3 Pulley
Belt konveyor atau ban berjalan
adalah alat transportasi yang paling efisien
dalam pengoperasiannya jika dibanding
dengan alat berat / truck untuk jarak jauh,
karena dapat mentransport material lebih dari
2 kilometer, tergantung desain belt itu
sendiri. Belt BC-A103 terdapat sepesifikasi Gambar 3.5 Letak pulley di A-103
sesuai table 4.1.
Pada konveyor BC-A 103 terdapat
pulley sebagai pelengkap konveyor. Pulley
berfungsi memutar, menyangga belt
konveyor & material batubara. Macam
macam pulley dan fungsinya di A-103 :

1 adalah tail Pulley fungsinya


terpasang di penerima feed akhir
Gambar 3.3 General stucture belt konveyor.

10 adalah head pulley fungsinya


terpasang pada discharge akhir
konveyor.

Tabel 4.1 Spesifikasi belt BC-A103 11,12,14,15, dan 17 adalah bend


Pulley fungsinya memberi
kekencangan pada belt sebelum digunakan untuk menggerakan belt dan satu
gravity take up. motor lagi digunakan untuk mengatur shuttle
konveyor. Output yang kedua adalah brake
13 adalah drive pulley fungsinya motor yang berjumlah dua. Output ketiga
mengirim drive power ke system. adalah fan motor yang berjumlah dua. Local
control station 1 mengontrol emergency local
16 adalah take-up pulley fungsinya switch, belt rip switch, under speed switch,
menjaga tensi tegangan belt. take up limit switch, belt drive switch,
pullcord switch, warning lamp , dan warning
19 adalah snub pulley fungainya horn. Local control station 2 mengontrol
menambah pulley wrap pada emergency shuttle conveyor, position right ,
drive/head pulley & tail pulley. position left, overtavel right, overtavel left,
block chute switch, warning lamp , dan
3.2.4 Sistem Penggerak warning horn

Sistem penggerak dari konveyor BC-


A 103 adalah motor Ac. Motor berfungsi
sebagai penggerak konveyor (Drive Pulley).
Jumlah motor yang berada di area BC-A103
ada 2 motor. Motor yang pertama
dihubungkan dengan drive pulley motor yang
kedua digunakan di head pulley. Motor ini
sudah dikopel dengan gear box untuk
mendapatkan torsi yang besar. Untuk
mengatur kecepatan motor digunakan vsd ( Gambar 3.6 Konfigurasi A-103
variable speed drive). Rumus untuk mengatur
kecepatan motor yaitu. 3.3.2 FBD (Flow Blok Diagram)
RPM = 120 . f
P Fungtion Block Diagram (FBD)
Dimana: adalah bahasa grafis untuk programmable
RPM : Speed Motor (RPM) logic controller desain, yang dapat
F : Frekuensi (Hz) menggambarkan fungsi antara variabel input
P : Kutup motor (pole) dan variabel output. Sebuah fungsi
Jadi dengan memainkan perubahan digambarkan sebagai satu set blok dasar.
frekuensi tegangan yang masuk pada motor, Input dan output variabel yang terhubung ke
speed akan berubah. Berikut ini adalah blok oleh garis sambungan.
spesifikasi dari motor BC-A103.
Input dan output dari blok-blok
3.3 Sistem Pengendali tersebut kabel bersama-sama dengan jalur
koneksi, atau link. Baris tunggal dapat
3.3.1 Konfogurasi PLC A-103 digunakan untuk menghubungkan dua titik
logis dari diagram:
PLC A-103 mengunakan merk
Siemens PLC S7- 300 . PLC ini mengontrol  Variabel input dan masukan dari
dua sistem yaitu VSD dan local control blok
station. Vsd ini yang akan nantinya  Output blok dan masukan dari blok
mengontrol beberapa output diantaranya lain
Motor 3 fasa yang berjumlah tiga. Dua motor  Output blok dan variabel output
Sambungan berorientasi, yang berarti
bahwa garis membawa data terkait dari ujung
kiri ke ujung kanan. Ujung-ujung kiri dan
kanan garis sambungan harus dari jenis yang
sama. Fungsi Blok Diagram adalah salah satu
dari lima bahasa untuk logika atau kontrol
konfigurasi yang didukung oleh standar IEC Gambar 3.8 Fan motor
61131-3 untuk sistem kontrol seperti 3.3.3.2 Brake
Programmable Logic Controller (PLC) . Brake adalah sebuah pengereman
dengan menghentian putaran motor. Brake
ini dipasang disamping motor dengan
menjepitkan bagian brake pada motor. Brake
ini akan juga disebut pengaman karena brake
akan mengerem laju motor ketika underspeed
mendeteksi bahwa putaran harus dikecilkan
karena beban batu bara atau biji besi itu
overload. Tujuan mengecilkan putaran motor
karena untuk memperoleh torsi yang lebih
Gambar 3.7 Contoh program FBD di A-103 besar untuk mengangkat beban yang lebih
berat. Ketika beban kembali normal,
3.3.3 Pengaturan Brake Motor dan Fan underspeed mendeteksi bahwa putaran
3.3.3.1 Fan harus besarkan lagi . Brake akan melepaskan
Fan motor dalam motor induksi 3 cakaram yang menghentikan putaran motor .
fasa digunakan untuk mendinginkan motor Rumus menghitung torsi sebagai berikut:
ketika motor mengalami kenaikan suhu.
Motor ketika dibebani oleh beban yang berat
motor itu temperaturnya cepat naik. Untuk Dimana :
mengamankan motor dari kerusakan maka T = Torsi motor (dalam lb ft)
dipasang namanya fan. n = Kecepatan motor ( rpm )
Fan motor untuk menyakalannya HP = Daya kuda motor ( HP = 746 watt )
menggukan PLC yang sebagai otak dalam 5250 = Konstan
sebuah sistem kerja. Pengontrolan fan Cara mengontrol brake ini dimulai
dilakukan dengan menekan tombol. Tombol dengan dengan inputan dari underspeed dan
ini digunakan sebagai inputan PLC. PLC belt scale sebagai sensor berat. Kemudian
yang sudah diberi inputan kan memproses sinyalnya dikirimkan ke PLC, PLC akan
dan mengirimkan sinyal ke outputan. memproses data dari sinyal inputan. PLC
Outputanya berupa fan yang kan berputar kemudian mengirimkan data ke output.
sesuai perintah dari PLC. Output ini berupa cakram yang akan
Alur dalam menyalakan fan tidak menghentikan apa melepas sesuai berat batu
boleh salah. Fan harus hidup dulu ketika bara atau biji besi.
motor mati, setelah fan hidup motor baru
hidup. Fan harus berhenti ketika motor
berhenti dulu setelah motor mati fan baru
ikut mati.

Gambar 3.9 Brake motor


3.3.4 Pengontrolan safety device Pengontrolan on-off ini menggunakan switch
Safety device adalah sebuah untuk memindahkan chute. Shuttle konveyor
perangkat pengaman apabila sebuat plant itu bekerja sebagai berikut:
error . Safety device sendiri dalam konveyor a. Shuttle konveyor apabila berada
digunakan untuk mengamankan sebuah di switch position left untuk
sistem. Berikut kejadian error dan sistem memindahkan konveyor ke
pengamanannya: switch position right dengan
a. Bila terjadi overload maka untuk menekan tombol.
mengatasinya dengan b. Tombol yang sudah ditekan akan
menurunkan kecepatan dengan dijadikan sebagai inputan oleh
alat brake motor dan underspeed. PLC.
b. Bila belt konveyor putus maka c. PLC akan mengontrol inputan
untuk mengatasinya dengan tersebut kepada output.
menggunakan rip switch. d. Output yang berupa motor akan
c. Bila beltnya keluar jalur idler bergerak ke switch position right.
untuk mengatasinya dengan e. Motor akan berhenti ketika besi
menggunakan belt drift switch. menyentuh ke switch position
d. Bila ada orang yang di walkway right.
untuk mengamankannya dari
konveyor dipasang pullcord.
e. Bila ada kebakaran konveyor
untuk mengatasinya dipasang
fire detector.
f. Bila batu bara tidak berlebihan di
dalam chute untuk mengatasinya
dipasang block chute.
Sebuah PLC adalah sebuah alat yang
Gambar 3.10 Motor shuttle konveyor
digunakan untuk menggantikan rangkaian
sederetan relai yang dijumpai pada sistem
kontrol proses konvensional. PLC bekerja
dengan cara mengamati masukan (melalui
sensor-sensor terkait), kemudian melakukan
proses dan melakukan tindakan sesuai yang
dibutuhkan, yang berupa menghidupkan atau
mematikan keluarannya (logik, 0 atau 1,
hidup atau mati).
3.3.5 Pengontrolan shuttle konveyor
Shuttle konveyor digunakan untuk
Gambar 3.11 Jalur shuttle konveyor
memindahkan chute dari konveyor satu ke
bagian konveyor lainnya. Pada A-103
terdapat tiga chute yang menuju ke A-104.
Untuk memindahkan chute ini ke konveyor
lain butuh yang namanya pengontrolan.
Pengontrolan A-103 menggunakan kontrol
on-off . Kontrol on-off adalah kontrol klasik
yang mempunyai prinsip on dan off pada
kerjanya. Pada A-103 parameter yang
digunakan adalah arus untuk menyalakan
dengan menghentikan chute yang berjalan.
IV. PENUTUP 1. Pada shuttle konveyor, limit
switch diganti dangan sensor jarak
4.1 Kesimpulan sebagai pendeteksi penempatan
chute. Sensor jarak ini akan lebih
Berdasarkan analisa dan pembahasan presisi dalam menempatkan chute.
yang telah dilakukan selama kerja praktek,
dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut: DAFTAR PUSTAKA

1. Secara garis besar tahap proses [1] Dwi, James. “Laporan Kerja Praktek
pembuatan konveyor ini terdiri Perancangan sistem konveyor”,
dari tiga tahap membangun steel Cilegon. 2008
structure dan tiang , konveyor &
safety device , dan sistem kendali. [2] Tim CHCB Prod A. “Diskusi Teknik
2. Konveyor BC-A103 memiliki Produksi A Mengenai Konveyor”,
panjang 182,208 meter dan sudut Paiton. 2010.
inclinasinya sebesar 8,80. Susunan
konveyor BC-A103 terdiri dari [3] Fikri, Yulfiani. “Sistem
beberapa komponen yaitu : Idler , Pengendalian Laju Aliran Batubara
Galeri , Belt , Pulley, Sistem Berbasisi Pid Pada Conveyor S11
Penggerak, Plc ,dan Safety Hooper”, DI PT. ADARO
Device. INDONESIA Kelanis Site. 2008
3. Sistem kendali A-103 terdiri dari
PLC sebagai otak dan VSD [4] Ogata, Katsuhiko. “Teknik Kontrol
sebagai pengatur kecepatan Automatik”. 2nd Edition. Erlangga.
motor. Jakarta : 1997
4. Inputan dari PLC 103 berupa
keypad digunakan untuk BIOGRAFI
mengatur kecepatan motor secara
Supriyo
manual, tombol run , stop dan
(21060110141034)
emergency, sensor-sensor, switch , lahir di Pati pada
dan tombol safety device. 28 Februari 1992.
5. Outputan dari PLC 103 berupa Saat ini sedang
motor, warning lamp, warning menyelesaikan
horn, fan dan brake motor, dan studinya di Teknik
lampu jalan. Elektro Universitas
6. Safety device sangat penting Diponegoro
dalam mengamankan belt, motor kosentrasi kontrol
dan human dari bahaya. dan instrumentasi.
7. Kontrol yang dipakai pakai dalam
konveyor A-103 adalah kontrol Mengetahui dan Mengesahkan:
on-off. Pembimbing
4.2. Saran

Setelah melakukan Kerja Praktek ini,


beberapa saran dari penulis antara lain:
Budi Setiyono, ST. MT
NIP.197005212000121001

Anda mungkin juga menyukai