Fenomen BUMN
Fenomen BUMN
20:44
07 APR 2015
Hal tersebut disampaikan Anggota VII BPK Bidang BUMN dan Migas,
Achsanul Qosasi setelah penyampaian ikhtisar hasil pemeriksaan semester II
2014 di Gedung DPR, Jakarta, seperti dikutip dari AntaraSelasa (7/04/2015).
Achsanul merinci masalah keuangan BUMN dan badan lainnya senilai Rp8,66
triliun itu terdiri dari kerugian sebesar Rp88,9 miliar, potensi kerugian RP692
miliar, kekurangan penerimaan Rp6,7 triliun, pemborosan yang melingkupi
ketidakekonomisan Rp447 miliar, tidak efisien Rp49 miliar, dan tidak efektif
Rp587 miiar.
Adapun nilai temuan yang sudah ditindakanjuti oleh BUMN dan badan lainnya
dengan penyerahan aset, penyetoran ke kas negara dan perusahaan senilai
Rp325,8 miliar.
awasi-kecurangan-di-bumn
Jumat, 28 Jul 2017 16:45 WIB
"Karena korporasi yang memiliki sumber daya untuk itu. Dengan dikenakannya
korporasi, maka diharapkan akan ada perbaikan di dalam struktur dan sistem yang
ada," katanya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Jumat (28/7/2017).
Berdasarkan survei terakhir yang dilakukan ICW, selain partai politik, korporasi
menjadi pihak yang paling rendah perannya dalam pemberantasan korupsi.
Penetapan BUMN menjadi tersangka dalam suatu kasus korupsi, lanjut Febri,
memang akan berdampak pada proyek yang dikerjakan oleh pemerintah, dan juga
berdampak pada ekonomi. Namun, hal tersebut tetap harus dilakukan demi
penegakan hukum.
"Kalau tidak begitu, mereka akan melakukan hal yang sama terus. Mendapatkan
proyek dengan cara korupsi, dan mengadakan proyek dengan korupsi. Seperti
pada proyek e-KTP dan Hambalang," katanya.
Penetapan BUMN menjadi tersangka dalam suatu kasus korupsi memang akan
berdampak pada proyek yang dikerjakan oleh pemerintah, dan juga berdampak
pada ekonomi. Namun, hal tersebut tetap harus dilakukan demi penegakan
hukum.
Saat ini, KPK tengah menangani sejumlah kasus yang turut melibatkan BUMN.
Seperti dalam kasus korupsi KTP-elektronik yang diantaranya melibatkan PT
LEN Industri, PT PNRI dan PT Sucofindo. Tiga BUMN tersebut diduga
menerima keuntungan dari tindakan korupsi.
Bahkan dalam proyek Hambalang, dimana sesuai perhitungan BPK nilai kerugian
negara mencapai Rp 706 miliar, pelaku utamanya adalah BUMN, yaitu PT Adhi
Karya (Persero) Tbk. Selain proyek tersebut tidak diselesaikan, mantan pejabat
Adhi karya juga telah menjadi terpidana kasus korupsi ini.
Pada pengadaan kedua, proses lelang jasa asuransi aset dan proyek BP Migas-
kontraktor KKS tahun 2012-2014 dilakukan oleh BUMN ini. PT Jasindo juga
ditunjuk sebagai leader konsorsium. Akibat perbuatannya, negara diduga
mengalami kerugian sekitar Rp 15 miliar. (ang/ang)
Pengendalian intern
buruk penyebab BUMN
korup
https://ekbis.sindonews.com/read/658966/33/pengendalian-intern-buruk-
penyebab-bumn-korup-1342420267
Misbahol Munir
BUMN-Manipulasi-Laporan-Keuangannya-
Dengan demikian, laba perusahaan tersebut terlihat besar dan direksinya bisa
mendapat bonus yang besar pula. “Dengan cara itu laba perusahaannya makin
besar, dan ujungnya dia akan mendapat bonus besar,” kata Wakil Ketua BPK
Hasan Bisri saat diskusi mengenai keuangan negara, di kantornya, kemarin.
Soal mereka nantinya bayar pajaknya akan lebih besar, kata dia, tidak menjadi
tidak masalah. Menurutnya, metode ini pernah digunakan saat krisis moneter 1998
oleh perusahaan-perusahaan yang sakit, termasuk BUMN.
Menurut Bisri, manipulasi dan rekayasa tersebut dapat terjadi karena kantor
akuntan publik yang melakukan pemeriksaan sangat lemah dan hampir tidak ada.
Akuntan publik yang dipercaya melakukan perhitungan akuntansi ini juga diduga
ikut menutupi kecurangan tersebut.
“Ini modus kuno dan sering akuntan publik itu tidak melakukan koreksi, ini masih
banyak ditemui,” tegasnya.
Bisri bilang, modus yang dilakukan tersebut merupakan pelanggaran, tetapi tidak
dilaporkan oleh akuntan publik yang memeriksa laporan keuangan BUMN.
“Namun setelah hampir 10 kantor akuntan asing dikerahkan untuk mengawasi,
maka diketahui banyak rekayasa yang dilakukan,” tudingnya.
“Saya yakin sekarang akuntan publik akan lebih hati-hati, karena kalau terbukti
terjadi kecurangan, BPK akan melaporkan ini dan bisa minta pemerintah untuk
mencabut izin usaha dari lembaga akuntan publik tersebut,” tandas Bisri.
“Kalau aku sih terserah saja, kan orang yang menilai,” ujar Dahlan di Kantor
Kementerian Keuangan, kemarin.
Dengan jumlah perusahaan yang cukup banyak, Dahlan tak menampik ada
BUMN yang masih bermain curang dalam laporan keuangannya. Namun, yang
mesti diperhatikan, katanya, apakah ada atau tidak perbaikan dari kinerja
perusahaan pemerintah tersebut.
“Pastilah, namanya juga perusahaan sangat banyak. Namun yang paling penting
sudah baik atau tidak,” kelit Dahlan.
“Itu sudah nggak betul. Itu namanya penyimpangan. Harus ada sanksinya,” kata
Lilin kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Sanksinya apa? Kata dia, bisa dengan menegur direksi BUMN-nya langsung
sampai dengan pergantian orang-orang yang terlibat di dalamnya. Dia juga
mengakui, jika masih banyak anggaran BUMN yang copy paste dari tahun
sebelumnya dan hanya mengubah sedikit saja.
Karena itu, politisi Partai Golkar itu meminta BPK untuk serius mengawasi
laporan keuangan BUMN untuk menghindari kecurangan-kecurangan seperti itu.