PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Tembakau
Tembakau adalah tanaman musiman yang tergolong dalam tanaman perkebunan.
Pemanfaatan tanaman tembakau terutama pada daunnya yaitu untuk pembuatan rokok.
Menurut Cahyon (1998), tanaman tembakau diklasifikasikan sebagai berikut :
Famili : Solanaceae
Sub Famili : Nicotianae
Genus : Nicotianae
Spesies : Nicotianatabacum
Nicotianatabacum dan Nicotianarustica mempunyai perbedaan yang jelas. Pada
Nicotiana tabacum, daun mahkota bunganya memiliki warna merah muda sampai
merah, mahkota bunga berbentuk terompet panjang, daunnya berbentuk lonjong pada
ujung runcing, kedudukan daun pada batang tegak merupakan induk tembakau sigaret
dan tingginya sekitar 120 cm. Adapun Nicotianarustica daun mahkota bunganya
berwarna kuning, bentuk mahkota bunga seperti terompet berukuran pendek dan
sedikit gelombang, bentuk daun bulat yang pada ujungnya tumpul, dan kedudukan
daun pada batang mendatar agak terkulai. Tembakau ini merupakan varietas induk
untuk tembakau cerutu yang tingginya sekitar 90 cm (Cahyono, 1998).
Tembakau merupakan bahan dasar utama dalam pembuatan rokok. Nikotin ialah
senyawa spesifik yang dikandung oleh tembakau. Nikotin merupakan basa lemah yang
mudah menguap (Volatil base) untuk itu diperlukan suatu metoda yang cocok untuk
penentuan kadarnya.
Tembakau atau Nicotianae tabacum L merupakan jenis tanaman herbal yang
memiliki kumpulan zat-zat dengan beberapa efek farmakologi yang disebabkan oleh
komposisi kandungan yang terdapat dalam tanaman tersebut bersifat konstruktif yaitu,
bersifat membangun organ, sel dan sistem tubuh yang banyak digunakan sebagai salah
satu bahan dasar dalam pembuatan rokok selain cengkeh dan bahan-bahan lainnya.
2.2 Nikotin
Nikotin adalah suatu alkaloid dengan nama kimia 3-(1-metil-2-pirolidil) piridin.
Saat diekstraksi dari daun tembakau, nikotin tak berwarna, tetapi segera menjadi
2
coklat ketika bersentuhan dengan udara. Nikotin dapat menguap dan dapat dimurnikan
dengan cara penyulingan uap dari larutan yang dibasakan.
N
N
CH3
Struktur Nikotin
4
2.4 Efek Penggunaan Nikotin
Efek penggunaan nikotin dalam tubuh Nikotin yang terdapat di tembakau,
merupakan salah satu zat aditif yang dikenal. Nikotin adalah penghambat susunan
syaraf pusat (SSP) yang 23 mengganggu keseimbangan syaraf. Ketergantungan fisik
dan psikologi pada nikotin berkembang sangat cepat. Menghisap tembakau
menghasilkan efek nikotin pada SSP dalam waktu kurang lebih sepuluh detik. Jika
tembakau dikunyah, efek pada SSP dialami dalam waktu 3–5 menit.
Efek nikotin tembakau yang dipakai dengan cara menghisap, menguyah atau
menghirup tembakau dengan sedotan, menyebabkan penyempitan pembuluh darah,
peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, nafsu makan berkurang, sebagian
menghilangkan perasaan cita rasa dan penciuman serta membuat paru-paru menjadi
nyeri. Penggunaan tembakau dalam jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan
pada paru – paru, jantung, dan pembuluh darah. Nikotin membuat ketagihan. Itulah
sebabnya para perokok ingin terus menghisap tembakau secara rutin karena mereka
ketagihan nikotin. Ketagihan tersebut ditandai dengan keinginan yang menggebu
untuk selalu mencari dan menggunakan, meskipun mengetahui akan konsekuensi
negatif terhadap kesehatan.
Efek akut dari nikotin dalam beberapa menit menyebabkan perokok melanjutkan
dosis secara frekuentif 24 per harinya sebagai usaha mempertahankan efek
kesenangan yang timbul dan mempertahankan diri dari efek ketergantungan. Nikotin
dapat berlaku sebagai sebuah stimulan dan obat penenang atau penghilang rasa sakit.
5
BAB III
METODE KERJA
Alat:
1. Mortar
2. Erlenmeyer bertutup asah
3. Pipet
4. Penangas air
5. Buret
6. Statif
Bahan:
1. Tembakau
2. NaOH 20%
3. Petroleum eter
4. Aquadest
5. Indikator merah metil
6. HCl 0,01 N
6
BAB IV
DATA DAN PEMBAHASAN
10 ml aquadest
dan 2 tts
indikator mm
Ambil 10 ml campuran
lalu panaskan campuran
Di tritasi hingga berubah menjadi
hingga tersisa 2 ml
warna merah muda
4.2 Pembahasan
Saat 1 gram tembakau + 1 ml NaOH 20% + 20 ml petroleum eter, campuran
tersebut akan berubah warna menjadi kuning dan petroleum eter akan memisah. Saat
campuran dipanaskan, campuran tersebut akan menguap hingga tersisa 2 ml. Setelah
dititasi campuran tersebut akan berubah menjadi warna merah muda pada volume
titran 1,2 ml.
Hasil Percobaan
Percobaan Sampel Nikotin Ml HCl N HCl
1 2 ml 1,9 ml 0,01 N
7
Perhitungan:
1 ml HCl 0,01 N = 1,6223 mg Nikotin
N HCl
Bobot Nikotin = ml HCl x x 3,082 mg
0,01
0,01 N
= 1,9 ml x x 3,082mg
0,01
= 5,856 mg
= 0,58 %
8
BAB V
KESIMPULAN
Nikotin terdapat diseluruh bagian dari tanarnan tembakau. Bagian dari tanaman tembakau
yang mempunyai kadar nikotin pada daunnya. Bagian lain yang mempunyai kadar nikotin
cukup tinggi ialah dalam batang bagian atas. Dan dari hasil percobaan yang telah dilakukan,
di dapatkan data bahwa bobot nikotin yang terkandung pada 1 gr tembakau adalah 5,856
gram. Dan % kadar nikotin yang didapat adalah 0,58%.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Nikotin
https://www.academia.edu/15333412/ISOLASI_NIKOTIN_DARI_TEMBAKAU
..
10
FOTO LAMPIRAN
11