Anda di halaman 1dari 16

UJI KELAYAKAN ASRAMA BOUGENVILLE RS PELNI

LAPORAN AWAL

PEKERJAAN : Jasa Konsultansi UJI KELAYAKAN ASRAMA BOUGENVILLE RS


PELNI
LOKASI : JL. AIPDA KS TUBUN , JAKARTA .
TAHUN : 2014

PT.MITRATAMA INDOKARYA
i
UJI KELAYAKAN ASRAMA BOUGENVILLE RS PELNI

KATA PENGANTAR

Membuat/menyusun rencana audit uji kelayakan gedung Asrama


Rumah Sakit Pelni petamburan jakarta guna memperlancar pekerjaan dengan
metode kerja yang tepat dan pelaksanaann audit gedung ini dapat berjalan
dengan baik.
Proyek yang diaudit kelayakan gedung adalah gedung asrama
bougenville Rumah Sakit Pelni .

Laporan awal audit uji kelayakan gedung ini berisikan Latar Belakang,
Maksud dan tujuan sasaran, keluaran dan lingkup kegiatan.

Demikian Laporan Awal ini disampaikan atas dukungan dari berbagai


pihak dalam penyusunan laporan ini kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, September 2014


PT.MITRATAMA INDOKARYA

( IR.SUGENG RIYANTO )

i
UJI KELAYAKAN ASRAMA BOUGENVILLE RS PELNI

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1
Latar Belakang ........................................................................................................... 1
Maksud dan Tujuan.................................................................................................... 1
Sasaran ....................................................................................................................... 1
Lingkup, Lokasi Pekerjaan, Data ............................................................................... 1
Lingkup Pekerjaan ................................................................................................. 1
Keluaran ................................................................................................................. 2
Jangka Waktu Pelaksanaan .................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................ 3
LOKASI PEKERJAAN ................................................................................................. 3
BAB III .......................................................................................................................... 9
METODA PELAKSANAAN ........................................................................................ 9
UMUM ....................................................................................................................... 9
METODA PELAKSANAAN .................................................................................... 9
Tahap Koordinasi / Persiapan ................................................................................ 9
Tahap Pelaksanaan / Survey ................................................................................ 10
Tahap Tes Laboratorium dan Uji sampel gedung. ............................................... 11
Bab IV .......................................................................................................................... 16
RENCANA KERJA DAN JADWAL PEKERJAAN .................................................. 16
LAMPIRAN FOTO EXISTING GEDUNG ................................................................ 18

ii
UJI KELAYAKAN ASRAMA BOUGENVILLE RS PELNI

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang
UJI KELAYAKAN ASRAMA BOUGENVILLE RS PELNI merupakan salah
satu syarat untuk Dukungan pemanfaatan kembali gedung ASRAMA
BOUGENVILLE untuk di pergunakan dalam kegiatan yang lebih
bermanfaat, ekonomis dan startegis.

Maksud dan Tujuan


Maksud dari Pekerjaan UJI KELAYAKAN ASRAMA BOUGENVILLE RS
PELNI adalah untuk memperoleh hasil uji kelayakan gedung yang sebaik -
baiknya sehingga dapat memenuhi harapan akan infrastruktur Gedung
asrama bougenville RS Pelni yang berkualitas .

Tujuan dari UJI KELAYAKAN ASRAMA BOUGENVILLE RS PELNI adalah


menginformasikan bahwa gedung asrama bougenville masih layak atau tidak
layak untuk di pergunakan dalam kegiatan dan fungsi gedung di kemudian
hari untuk menunjang kegiatan Rumah Sakit Pelni ,

Sasaran
Berdasarkan maksud dan tujuan pekerjaan, maka sasaran dari pekerjaan ini
adalah :
a. Melakukan uji kelayakan gedung asrama Bougenville RS PELNI .
b. Memberikan rekomendasi atas keandalan gedung untuk fungsi dan
kegunaan kemanfaatan gedung di kemudian hari .

Lingkup, Lokasi Pekerjaan, Data


Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan ini antara lain adalah :
a. Pekerjaan persiapan Uji kelayakan yang meliputi rencana uji test
tanah, tes beton , tes kemiringan gedung, untuk mendapakan data
teknis gedung .
1
UJI KELAYAKAN ASRAMA BOUGENVILLE RS PELNI

b. Penyusunan pengembangan rencana penelitian visual gedung


meliputi, pemantauan visual gedung baik arsitektur dan struktur
gedung
c. Penyusunan rencana data data primer gedung termasuk gambar
gambar asbuilt drawing gedung .
d. membuat analisa struktur gedung berdasarkan data data yang ada
untuk megetahui seberapa jauh kekuatan gedung dalam
menerima beban yang di rencanakan,
e. Memberikan rekomendasi teknis terhadap kondisi gedung
berdasarkan hasil penelitian dan audit analisa, memberikan solusi
teknis terhadap masalah - masalah yang timbul dilapangan,
membedakan saran, pertimbangan, dan rekomendasi tentang
pengunaan bahan, serta memberikan masukan - masukan teknis
yang positif kepada pihak Rs Pelni untuk perencanaan yang lebih
terhadap rencana penggunaan fungsi gedung selanjutnya.

Keluaran
1. Hasil penelitian test lab gedung
2. hasil uji tanah /sondir
3. hasil analisa struktur gedung
4. audit hasil analisa dan rekomendasi konsultan.

Jangka Waktu Pelaksanaan


Jadwal waktu pelaksanaan kegiatan Perencanaan ini diperkirakan 30
( tiga puluh ) hari kalender .

2
UJI KELAYAKAN ASRAMA BOUGENVILLE RS PELNI

BAB II
LOKASI PEKERJAAN

Lokasi gedung asrama


bougenville Rumah Sakit Pelni

Jalan Aipda KS Tubun Jakarta .

3
UJI KELAYAKAN ASRAMA BOUGENVILLE RS PELNI

BAB III
METODA PELAKSANAAN

UMUM
Memperhatikan hal hal tersebut diatas maka dalam melaksanakan pekerjaan
audit gedung asrama bougenville , Yaitu :
a. Audit uji kelayakan gedung mampu menjadi instrumen yang
mengakomodasikan peruntukan fungsi gedung di kemudian.
b. Audit uji kelayakan gedung mampu memberikan informasi tentang
kapasitas fungsi yang diperlukan.
c. Model metode audit uji kelayakan akan menjadi gambaran kekuatan dan
kapasitas gedung.
d. Model audit uji kelayakan berorientasi pada struktur murni kekuatan
gedung untuk menjamin kekuatan fungsi gedung di kemudian hari.

METODA PELAKSANAAN
Metoda pelaksanaan pekerjaan ini konsultan membagi dalam beberapa
tahapan seperti yang tercantum pada :

Tahap Koordinasi / Persiapan


Tahap ini merupakan proses awal dan persiapan konsultan setelah
menerima Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK ) dari Pemberi Tugas
.Koordonasi dan Konsultasi dengan Tim Teknis perlu dilakukan
sebelum pelaksanaan pelaksanaan pekerjaan dilapangan dimulai.
Koordinasi ini sangat penting guna menyamakan rencana program
serta metoda pelaksanaan survey lapangan . Disamping koordinasi
dengan Tim Teknis RS PELNI Juga akan dilakukan koordinasi dengan
instansi instansi terkait guna memberi masukan untuk membuat
rencana kerja tahap berikutnya .
9
UJI KELAYAKAN ASRAMA BOUGENVILLE RS PELNI

Disamping mengadakan koordinasi juga melakukan penumpulan data


awal dari instansi terkait serta pembuatan kelengkapan kelengkapan
survey yang meliputi :
a. Pembuatan formulir survey
b. Menyusun rencana kerja serta persiapan pembuatan laporan awal
c. Melakukan penelitian serta kajian terhadap proposal UJI
KELAYAKAN GEDUNG ASRAMA BOUGENVILLE
d. Melakukan study pustaka untuk mengetahui kriteria teknis serta
peraturan perundangan dalam menyusun Audit uji kelayakan
gedung .

Tahap Pelaksanaan / Survey


Survey pendahuluan adalah untuk mendapatkan gambaran tentang
kondisi lapangan yang dapat digunakan sebagai dasar untuk survey
detail selanjutnya. Survey ini juga mencakup pekerjaan pengumpulan
data pendukung dari instansi yang terkait yang dapat dipergunakan
sebagai masukan untuk pekerjaan survey lapangan selanjutnya
maupun pekerjaan audit uji kelayakan .
Survey ini mencakup kegiatan kegiatan pengumpulan data sekunder
( data pendukung ) yang sesuai kenyataan di lapangan dan Tata Kota
serta Instansi terkait , adapun data yang dibutuhkan antara lain :
- Data Tata Guna Lahan
- Data lokasi sumber material
- Data harga satuan bahan , material dan upah
- Datai Inventarisasi kondisi lapangan
- Data curah hujan
- Data harga satuan dasar setempat
- Data mengenai utilitas yang ada maupun rencana disekitar lokasi
- Data mengenai bahan bahan / material maupun peralatan yang
tersedia
- Foto - foto dokumentasi mengenai kondisi lapangan yang
bersangkutan dan khusus untuk kepentingan prasarana , sarana
dan utilitas
10
UJI KELAYAKAN ASRAMA BOUGENVILLE RS PELNI

- Memperkirakan tipe uji kelayakan gedung yang akan digunakan


- Menyusun jadwal pelaksanaan dilapangan
- Data data sekunder lainya yang diperlukan dan dianggap penting
- Mempelajari lokasi rencana uji kelayakan gedung.
- Mengamati secara visual keadaan tanah dasar ( Sub Grade )
lapisan batuan dan daerah longsoran
- Mempelajari rekaman detail situasi fisik dan keadaan lokasi dengan
tambahan pengambilan gambar menggunakan kamera dengan film
berwarna , minimal menunjukan / memproyeksikan lokasi
- Menentukan titik awal dan titik akhir gedung.
- Membuat laporan lengkap dari semua jenis kegiatan survey
pendahuluan memberikan saran - saran yang diperlukan untuk
pekerjaan

Tahap Tes Laboratorium dan Uji sampel gedung.

a. Sondir tanah
Cone Penetration Test (CPT) atau lebih sering disebut sondir adalah
salah satu survey lapangan yang berguna untuk memperkirakan
letak lapisan tanah keras. Tes ini baik dilakukan pada lapisan tanah
lempung. Dari tes ini didapatkan nilai perlawanan penetrasi konus.
Perlawanan penetrasi konus adalah perlawanan tanah terhadap
ujung konus yang dinyatakan dalam gaya per satuan luas.
Sedangkan hambatan lekat adalah perlawanan geser tanah
terhadap selubung bikonus dalam gaya per satuan panjang. Nilai
perlawanan penetrasi konus dan hambatan lekat dapat
diketahui dari bacaan pada manometer Komponen utama sondir
adalah konus yang dimasukkan kedalam tanah dengan cara
ditekan. Tekanan pada ujung konus pada saat konus bergerak
kebawah karena ditekan, dibaca pada manometer setiap kedalaman
20 cm. Tekanan dari atas pada konus disalurkan melalui batang
baja yang berada didalam pipa sondir (yang dapat bergerak bebas,

11
UJI KELAYAKAN ASRAMA BOUGENVILLE RS PELNI

tidak tertahan pipa sondir). Demikian juga tekanan yang diderita


konus saat ditekan kedalam tanah, diteruskan melalui batang baja
didalam pipa sondir tersebut ke atas, ke manometer.
Tujuan Percobaan
1. Mengetahui perlawanan penetrasi konus.
2. Mengetahui hambatan lekat tanah
b. Hammer test
Hammer test yaitu suatu alat pemeriksaan mutu beton tanpa
merusak beton, metode ini akan diperoleh cukup banyak data
dalam waktu yang relatif singkat dengan biaya yang murah.

Metode pengujian ini dilakukan dengan memberikan beban


intact (tumbukan) pada permukaan beton dengan menggunakan
suatu massa yang diaktifkan dengan menggunakan energi yang
besarnya tertentu. Jarak pantulan yang timbul dari massa
tersebut pada saat terjadi tumbukan dengan permukaan beton
benda uji dapat memberikan indikasi kekerasan juga setelah
dikalibrasi, dapat memberikan pengujian ini adalah jenis
"Hammer".

Alat ini sangat berguna untuk mengetahui keseragaman material


beton pada struktur.

Alat ini sangat peka terhadap variasi yang ada pada permukaan
beton, misalnya keberadaan partikel batu pada bagian-bagian
tertentu dekat permukaan. Oleh karena itu, diperlukan
pengambilan beberapa kali pengukuran disekitar setiap lokasi
pengukuran, yang hasilnya kemudian dirata-ratakan.

Secara umum alat ini bisa digunakan untuk:


Memeriksa keseragaman kwalitas beton pada struktur.
Mendapatkan perkiraan kuat tekan beton.

12
UJI KELAYAKAN ASRAMA BOUGENVILLE RS PELNI

Kelebihan metode hammer test :


Murah Pengukuran bisa dilakukan dengan cepat
Praktis (mudah digunakan).Tidak merusak
Kekurangan metode hammer test :
Hasil pengujian dipengaruhi oleh kerataan permukaan,
kelembaban beton, sifat sifat dan jenis agregat kasar, derajad
karbonisasi dan umur beton. Oleh karena itu perlu diingat bahwa
beton yang akan diuji haruslah dari jenis dan kondisi yang sama.
Sulit mengkalibrasi hasil pengujian. Tingkat keandalannya
rendah.
Hanya memberikan imformasi mengenai karakteristik beton
pada permukaan
Pelaksanaan Pengujian :
Menyusun rencana jadwal pengujian, mempersiapkan peralatan
yang diperlukan.
Mencari data tentang letak detail konstruksi, tata ruang dan
mutu bahan konstruksi selama pelaksanaan bangunan
berlangsung.
Menentukan titik test.
Titik test untuk kolom diambil sebanyak 5 (lima) titik, masing-
masing titik test terdiri dari 8 (delapan) titik tembak
balok diambil sebanyak 3 (tiga) titik test masing-masing titik
terdiri dari 5 (lima) titik tembak
pelat lantai diambil sebanyak 5 (lima) titik test masing-masing
terdiri dari 5 (lima) titik tembak.
Pelaksanaan pengujian :
letakkan ujung plunger yang terdapat pada ujung alat hammer
test pada titik yang akan ditembak dengan memegang hammer
dengan arah tegak lurus atau miring bidang permukaan beton
yang akan ditest.
Plunger ditekan secara perlahan - lahan pada titik tembak
dengan tetap menjaga kestabilan arah dari alat hammer. Pada

13
UJI KELAYAKAN ASRAMA BOUGENVILLE RS PELNI

saat ujung plunger akan lenyap masuk kesarangnya akan terjadi


tembakan oleh plunger terhadap beton, dan tekan tombol yang
terdapat dekat pangkal hammer.
Lakukan pengetesan terhadap masing-masing titik tembak yang
telah ditetapkan semula dengan cara yang sama.
Tarik garis vertikal dari nilai pantul yang dibaca pada grafik 1
yaitu hubungan antara nilai pantul dengan kekuatan tekan beton
yang terdapat pada alat hammer sehingga memotong kurva
yang sesuai dengan sudut tembak hammer.

Besar kekuatan tekan beton yang ditest dapat dibaca pada


sumbu vertikal yaitu hasil perpotongan garis horizontal dengan
sumbu vertikal.

c. Tes kemiringan gedung


tes kemiringan untuk mengetahui seberapa jauh kemiringan gedung
setelah di pakai bebera tahun yag lalu, sudah sesuai dengan
ketentuan ynag berlaku di DKI

d. Model analisa kekuatan struktur gedung


Kosep analisa struktur diperlukan untuk mengetahui daya kapasitas
gedung dalam menerima beban yang di rencanakan seluruh
gedung.

e. Penyampaian Dokumen Konsep audit uji kelayakan gedung


Salinan dari semua konsep uji kelayakan gedung , diajukan kepada
Pihak Pemberi Tugas untuk diperiksa / diperbaiki dan disetujui.

f. Dokomen Final uji kelayakan gedung


1. Semua koreksi dan komentar yang diberikan oleh Pihak
Pemberi Tugas pada konsep uji kelayakan diperbaiki
oleh konsultan untuk sampai pada tahapan proses final uji
kelayakan

14
UJI KELAYAKAN ASRAMA BOUGENVILLE RS PELNI

2. Setelah konsep final uji kelayakan dinyatakan memenuhi


syarat oleh Pemberi Tugas , maka konsep final uji kelayakan
siap dicetak ,digandakan dan dibukukan sesuai persyaratan
standart yang berlaku .
3. Seluruh cetakan pada final desain dikerjakan diatas kertas
standart yang harus diberikan oleh konsultan kepada pemberi
tugas didalam masa kontak yang terdiri atas :
 Laporan Survey Pendahuluan
 Lapooran Final Engineering uji kelayakan
 Perhitungan analisa Konstruksi
 L ampiran –lampiran
- Gambar gambar
4. Semua catatan catatan dan perhitungan – perhitungan serta
data asli yang dibuat pada saat survey lapangan aslinya
diserahkan kepada pemberi tugas bersama - sama dengan
laporan finalnya
5. Sesudah memeriksa kembali dokumen dokumen konsep detail
uji kelayakan serta uji kelayakan yang telah dibuat maka akan
ditanda tangani oleh Pemberi Tugas

15
UJI KELAYAKAN ASRAMA BOUGENVILLE RS PELNI

Bab IV
RENCANA KERJA DAN JADWAL PEKERJAAN

Berdasarkan pendekatan dan metodologi yang digunakan , dan sesuai dengan


Kerangka Acuan Kerja , Maka kegiatan - Kegiatan yang akan dilaksanakan
Konsultan secara umum dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok
kegiatan utama antara lain :
1. Tahap Koordinasi / Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan Survey
3. Tahap audit dan Penyiapan Dokumen audit yang memuat :
a. Konsep Detail audit .
b. hasil test lab dan uji gedung
c. model analisa struktur gedung.
4. Tahap Penyusunan Dokumen audit
5. Pelaporan

Selanjutnya dibawah ini disajikan jadwal pelaksanaan pekerjaan yang


terdiri atas beberapa kegiatan .

16
UJI KELAYAKAN ASRAMA BOUGENVILLE RS PELNI

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

JENIS
NO MINGGU 1 MINGGU 2 MINGGU 3 MINGGU 4
KEGIATAN

PEKERJ AAN
1
PERSIAPAN
PEKERJ AAN
2
SURVEY
PEKERJ AAN TES
3 LAB DAN UJI
GEDUNG
ANALISA DATA DAN
4
STRUKTUR
PELAPORAN AUDIT
5
FINAL

17
UJI KELAYAKAN ASRAMA BOUGENVILLE RS PELNI

LAMPIRAN FOTO EXISTING GEDUNG

18

Anda mungkin juga menyukai