Anda di halaman 1dari 10

METODE TAMBANG BAWAH TANAH

ROOM AND PILLAR

Perhitungan :

KRITERIA APLIKASI :

1. Orebody horizontal / flat atau lenticular


2. Orebody dip < 30 degree
3. Ketebalan bijih relatif homogen dan < 6 m
4. Penambangan dgn underhand method
5. Orebody relatif kuat
6. Dapat selective mining
7. Mining recovery relatif kecil ± 75 %

GEOMEKANIK :

1. Pillar strength mengontrol stabilisasi lokal & global


2. Immediate roof rock dpt tanpa / dengan support
3. Pillar bisa diperkecil untuk recovery
SUBLEVEL OPEN STOPING

bagian “ ore body” antara dua level (main level) dibagi atas beberapa seri pillar
horizontal dengan membuat membuat sublevel pada interval vertikal yang teratur.
misal jarak antara dua level yang berurutan 100 ft – 200 ft, lalu dibagi dalam beberapa
sublevel misal dengan jarak antara sub level 25ft–40ft. stope dimulai dari ujung
sublevel dengan membuat “orechute” dan “mainway” berupa “rise” atau “winze”.
“broken ore” ditarik ke “starting rise” dan diturunkan secara gravity ke “main level”
atau “main maulage”.

KRITERIA APLIKASI :

1. Orebody massive atau dgn kemi ringan yang tajam >30o


2. Orebody dan country rock harus relatif kuat
3. Batas-batas bijih harus regular (agar mudah dibedakan dengan country rock)
4. Endapan homogeny karena Selective mining sulit dilakukan (fenomena dilution
akan terjadi)
5. Lebar minimum bijih utk stope adalah 6 m
6. Mining recovery relatif tinggi
7. Ketebalan endapan bijih 1-20m
8. Jika bijih lemah dengan ketebalan <3m, countrynya harus kuat
KEUNTUNGAN:

1. Ekonomis dan efisiensi tinggi


2. Kondisi kerja baik, ventilasi mudah diatur
3. Bahaya kebakaran kecil
4. Alat mekanis mudah keluar masuk

SHRINKAGE STOPING

Setelah development dilakukan, ore body diledakan. Setelah ore body


diledakan, broken ore tidak langsung ditambang elainkan didiamkan dan digunakan
sebagai floor para pekerja. Tapi hal ini pun harus diperhitungkan waktunya karena jika
terlalu lama, broken ore bisa memadat kembali karena adanya proses oksidasi
batuan. Hal ini tentunya tidak diinginkan, karena jika broken ore memadat kembali,
dibutuhkan secondary blast yang tentunya akan memakan biaya lebih.

FUNGSI BROKEN ORE IN STOPE :

1. Tempat berpijak untuk stoping progress


2. Penyangga dinding stope
3. 70 % broken ore masih dalam stope (fungsi “swell”)
4. Sifat kimia fisika ore harus non oxidasi atau cepat mengeras

KEUNTUNGAN :

1. Clean Mining (MR tinggi : 80-100 %)


2. Memanfaatkan gaya gravitasi
3. Langsung berproduksi (30 %)
4. Non surface subsidence
5. Metoda simple
6. Investasi rendah (penyangga ore)

KERUGIAN :

1. 70 % ore masih tertinggal dalam stope


2. Bila ore terlalu lama dalam stope, kemungkinan akan kompak kembali
3. Country rock akan mudah runtuh, karena getaran peledakan (stope retak)
CUT AND FILL STOPING
suatu metoda pengambilan bijih secara bagian demi bagian; broken ore yang
dihasilkan dikeluarkan dari stope, kemudian pada suatu ketinggian tertentu setelah
“broken ore”nya diambil, dilakukan pengisian (filling) dengan suatu “filling material).

Material filling ini berfungsi sebagai:

1. Lantai Kerja penambangan selanjutnya seperti pemboran dan peledakan


2. Sebagai penyangga country rock atau dinding stope
3. Cegah surface subsidence secara tiba-tiba

KRITERIA APLIKASI:

1. Vein, inclined tabular orebodies & massive deposites


2. orebody dip 40o – 90o
3. orebody/stope spans : 4-40 m (10-12 m is reasonable)
4. Nilai bijih relatif tinggi  dilution
5. Ketebalan bijih 5-10 m

KEUNTUNGAN :

1. Dapat dilakukan selective mining


2. Mining recovery tinggi

KERUGIAN :

1. Biaya penambangan mahal


2. Kemungkinan terjadinya dilution semakin tinggi

development dengan bukaan lateral pada foot wall dan membuat cross cut
pada interval tertentu menuju badan bijih
dari cross cut dibuat “raise” dalam badan bijih menuju level diatasnya.
selanjutnya dibuat “bottom drift” (yang akan berfungsi sebagai “ haulage level”)
dalam badan bijih yang menghubungkan kedua “crosscut” tersebut, bila telah selesai
maka penambangan dapat dimulai (gambar b), dan “mined-out” diisi dengan “waste
material”.

suatu seri dari “benches” di bor & diledakkan dimulai dari raise yang satu ke
raise yang lain

CUT AND FILL RILL STOPE


RESUING METHOD

Metode ini digunakan ketika kita menemukan ore shoot, bijih dengan kadar tinggi di
tempat yang kecil.

Penambangan dilakukan dengan cara member ore dan vein waste, vein waste
diledakan lebih dulu dan kemudian dijadikan waste fill, broken waste fill ini kemudian
ditutp dengan semacam papan kemudian barulah ore dengan grade tinggi ini
diledakan. Setelah diledakan, broken ore diangkut kemudian siklus penambangan
dimulai lagi

!! waste vein diledakan terlebih dulu agar dilution dapat dihindari !!


VERTICAL CRATER RETREAT (VCSR) STOPING
TOP SLICING
suatu cara penambangan untuk endapan bijih dan country rock terutama
overburden-nya yang sangat lemah. penambangan dilakukan selapis demi selapis
(slice by slice) dari atas ke bawah pada stope yang di sangga. jika stope telah selesai di
gali, maka material di ataspenyangga dibiarkan runtuh (to cave) menutupi stope yang
kosong.

penambangan dilakukan dengan mengambil bijih selapis demi selapis secara


mendatar dari suatu stope yang terbuka yang dilindungi oleh timber (penyangga).
penambangan selalu dimulai dari bagian atas ore body menuju ke bawah secara
lateral. apabila penambangan pada setiap lapis (slice) telah selesai, maka atap
penutup diatasnya dibiarkan runtuh atau turun.

!! tinggi stull sets ditentukan oleh max height post yg digunakan (10-12ft).
Untuk tanah sangat lunak, tingginya hrs dikurangi. Jika membutuhkan slice tinggi,
gunakan square sets !!

KRITERIA APLIKASI :

1. Ore dan OB lemah, agar segera runtuh perlahan


2. Ore body berupa vein yg lebar atau massive
3. Ore body besar, horizontal atau dip besar
4. Country rocknya harus kuat
5. Endapan teratur dan batas jelas
6. Nilai bahan galian tinggi

KEUNTUNGAN :

1. Mining recovery tinggi : 90-98%


2. Penambangan cepat, produksi tinggi
3. Simple dana man
4. Dilution rendah
5. Sampling kontinyu dengan interval rapat dpt dilakukan untuk ketahui batasan
endapan

KERUGIAN :

1. Memerlukan timber yang banyak  rawan kebakaran


2. Akibatkan surface subsidence
3. Ventilasi kurang baik
4. Mahal
5. Development periode lama
SUBLEVEL CAVING

suatu metoda penambangan dimana pengambilan bijih di mulai dari bagian


atas ore body, maju mengarah lateral, dan ke bawah (identik dengan “top slicing”)

Kriteria Aplikasi :
1. Steeply dipping orebodies (ore relatif kuat & rock relatif lunak)
2. Nilai bijih tinggi  dilution (20 %)
3. significant sub-surface subsidence  tofografi & hydrology
4. Mining Recovery 65 %
5. Cost relatif tinggi
6. Ore deposit “medium value”  pertimbangan biaya penambangan
7. Tidak bisa selective mining

!! to cave dalam ukuran blok sedang  bentuk lengkungan pada daerah yang
telah ditambang  berikan waktu yg cukup untuk ambil bijih keseluruhan !!

!! CATATAN
1. Slicing & striping  Kontrol
Stoping & Caving  How to Cave
2. Slicing & striping  interval sub level kecil
3. Stoping & Caving  interval sub level besar
4. Mining recovery bervariasi 70-95% depends on the deposite
5. Penambangan cepat
6. Lebih berbahaya dibanding top slicing & block caving
7. Cannot be used if No surface subsidence allowed
BLOCK CAVING
suatu cara penambangan dimana suatu “ore” yang berbentuk “block” diambil
bagian bawahnya sehingga akibat tekanan dari atas (capping) dan tekanan dari wall
rock bijih bersama capping to cave,dan bijih pecah menjadi block-block yang besar.

1. block caving digunakan untuk “block ore” yang besar dengan tebal vertikal >
35m. walaupun deposite tidak begitu kaya dan nilainya rendah tetapi karena
ongkos penambangan murah, maka menguntungkan.
2. deposite yang ideal untuk “block caving” apabila ore body itu dapat runtuh
secara mudah dari wall rock dan pecah-pecah dengan ukuran cukup kecil,
sedangkan lapisan atasnya “to cave” secara teratur.
3. metoda ini tidak dapat digunakan apabila permukaan tidak boleh runtuh.
4. digunakan pada :
a. tambang-tambang besar
b. ore body yang menyebar luas secara horizontal.
c. weak ore body, dan kalau ore body agak keras dapat juga digunakan asal
dilution tidak begitu merugikan.

!! Hal penting dalam cave method !!


1. SYARAT MUTLAK BERHASIL “CAVING METHOD” :
a. overburden harus turun mengikuti kemajuan penambangan atau
pengambilan bijih. caving yang tergantung dan jatuh tiba-tiba sangat
berbahaya. (jangan sampe terjadi rock bust)
b. subsidance tidak mempengaruhi kekayaan-kekayaan di atas permukaan,
atau mengakibatkan pekerjaan pada underground menjadi berbahaya.
misalnya : dipermukaan ada sungai yang mengalir, danau, dan
sebagainya.
2. type-type khusus ore body yang dapat di tambang dengan
“caving method” :
a. ore body yang rata, dangkal, jumlahnya sedikit tetapi mempunyai nilai
tinggi atau sebaliknya. bila ore body banyak mengandung waste dan
selection/sorting dalam tambang tidak dapat dilakukan.
STULL STOPING
suatu cara penambangan dimana dinding (wall rock) dari ruang penggalian atau
stope di sangga ( di support) menggunakan kayu (stull timber) yang dipasang antara
floor atau footwall ke hanging wall.

“stull” atau “prop” ini dipasang dengan interval teratur atau semi teratur untuk
memberikan support yang tetap dengan bertambah majunya penambangan.

PEMAKAIAN STULL STOPING:

1. bijih cukup kuat dan tidak perlu di sangga secara langsung selama penggalian
berlangsung. country rock cukup kuat tetapi bersifat mudah pecah berupa
bongkah (bolder) – bongkah sehingga perlu di sangga dengan stull-set. bila
keadaannya lebih lunak maka perlu dilakukan filling karena stull-set bukan
dimaksudkan menyangga beban yang lebih besar.
2. dip badan bijih tidak terlalu berpengaruh, tetapi untuk ore body yang miring
akan menguntungkan pada pengangkutan bijih
3. ketebalan ore body 1-3 m, hal mana sesuai dengan panjang stull yang masih
dianggap aman.

Anda mungkin juga menyukai