FORMAT ASKE STSE KMBku

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

DENGAN GANGGUAN
SISTEM : …………………………………………….
DI RS INDONESIA MAJU

A. IDENTITAS KLIEN
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Status :
Agama :
Suku :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Tanggal masuk RS :
Tanggal pengkajian :
DX Medis :
B. IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Alamat :
Pendidikan :
Pekerjaan :

C. PENGKAJIAN
1. Keluhan utama :
Demam sudah 1 minggu
……………………………………………………………………………………………………………………………
2. Riwayat penyakit sekarang :
Pada tanggal 09 Februari 2019 pasien datang pada pukul 10.00 wib dibawa ke RSUD Melania dengan
keluhan demam yang sudah seminggu kebelakang, dan merasakan pusing, mual, lemas. Pada saat itu IGD
setempat pasien mendapatkan Therapy Ranitidine.
TTV: TD: 120/70 mmhg, N: 85, RR: 22x/menit, Suhu: 37, 2 derajat celcius.
Klien kemudian diberi rujukan ke RSUD Kota Bogor dan masuk IGD lalu ke ruangan Observasi. Pada
tanggal 10 Februari klien dipindahkan ke ruangan perawatan Flamboyan pada pukul 01.25 wib. Pada saat
diruangan, pasien masih demam, mual, muntah, dan tidak nafsu makan.
TTV: TD: 90/70 mmhg, N: 100x/menit, RR: 23x/menit, Suhu: 37,0 derajat celcius.
3. Riwayat Penyakit dahulu :
Pasien mengatakan bahwa dirinya pernah terserang penyakit sama pada bulan Desember 2018 tetapi
dinyatakan sembuh. Pasien juga mengatakan bahwa dirinya pernah memiliki penyakit lambung.
4. Riwayat penyakit keluarga :
Ibu pasien menyatakan bahwa penyakit thypoid ini tidak pernah ada orang tua atau saudara kandung
pasien yang pernah terjangkit. Tetapi memang ayah pasien memiliki penyakit jantung.
5. Riwayat pekerjaan/ kebiasaan :
Pasien adalah pelajar SMA sekalipun seorang santri disebuah pondok pesantren, pasien memiliki
kebiasaan rutin selama di pondok dia selalu menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran pondok.
6. Riwayat Alergi
Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien tidak memiliki alergi obat apapun atau alergi terhadap
makanan juga tidak ada
7. Pengkajian Sistem Tubuh
a. Sistem Pernapasan
Inspeksi :
Bentuk dada simetris, tidak ada massa, pergerakan paru kanan dan kiri normal dengan frekuensi
23x/menit
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan
Perkusi :
Bunyi resonan pada lapang dada
Auskultasi :
Normal
b. Sistem Kardiovaskuler
Inspeksi :
Dada simetris, tidak ada pembesaran dada kanan/ kiri
Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan, dengan frekuensi nadi 100x/ menit
Perkusi : tidak terdengar suara pekak
Auskultasi : terdengar suara jantung S1 (lub) S2 (dub) gallop (-) , murmur (-)
c. Sistem Persyarafan
1. nervous olfaktosius : penciuman normal
2. nervous optikus : penglihatan klien normal dan jelas
3. nervous okulomotorikus: pergerakkan bola mata klien normal dan tidak terdapat juling
4. nervous trochlearis : normal
5. nervous trigeminus : normal
6. nervous abdusen : sensasi wajah baik dan normal
7. nervous fasialis : otot wajah baik
8. nervous vestibulokok leasis : normal
9. nervous glasofaringus : rasa: normal
10. nervous vagus : reflek nelan baik
11. nervous aksesosius : otot baik
12. nervous hipoglosus: gerakan lidah baik
d. Sistem Perkemihan
Tidak terdapat masalah di dalam system perkemihan
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
e. Sistem Pencernaan
Inspeksi :
Bentuk mulut simetris, mukosa bibir lembab, tidak ada stomatis
Palpasi :
Terdapat nyeri tekan pada abdomen atas/ bagian
Perkusi :
Timpani (ada cairan)
Auskultasi :
Bissing usus 20x/menit
f. Sistem Muskuloskeletal
Walaupun terpasang infus, paien mengatakan tidak mengalami kesulitan dalam bergerak. Tidak ada
fraktur dan tidak ada kelainan baik bentuk sendi maupun struktur tulang belakang. Kekuatan otot
pasien
5555 5555
5555 5555

g. Sistim Endokrin
Pasien tidak memiliki pembesaran kelenjar tiroid, nafas tidak berbau, tidak ada luka gangrene.

h. Sistim sensori persepsi


Pada penciuman, perabaan, perasaan, pendengaran dan penglihatan pasien normal. Ibu pasien sangat
cemas dengan penyakit anaknya
i. Sistim integument
Turgor kulit pasien baik dan elastis, temperature kulit dingin warna kulit sawo matang, tidak ada lesi/
ulkus, tidak ada tanda-tanda peradangan dikulit daerah pemasangan infus, keadaan rambut pasien
baik dan bersih.
CTR normal kurang dari 2 detik.

……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
j. Sistim imun dan hematologi
Leukosit pasien normal Pasien pada pengkajian sistem imun dan hematologi ini tidak nampak pucat
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
k. Sistim Reproduksi
Pasien belum menikah
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
8. Pengkajian Fungsional

1. Oksigenasi
Sebelum sakit pasien tidak pernah/ tidak menggunakan oksigen tambahan, namun saat merasa sesak
akhirnya dia menggunakan oksigen
2. Cairan dan Elektrolit
Sebelum sakit pasien mengatakan minum air putih hanya 5 gelas/hari
Setelah sakit pasien minum air putih sebanyak 8gelas/ hari, ditambah dengan cairan infus RL yang
digunakan pada saat awal pasien masuk ke RS karena pasien telah banyak kehilangan banyak cairan
3. Nutrisi
Saat ini pasien mendapatkan diet bubur kasar, ibu pasien mengatakan sebelum sakit pasien susah
makan, biasanya hanya makan pagi dan sore hari dan hanya 8 sendok makan. Namun pada saat
dilakukan pengkajian, pasien hanya mau makan 1-3 sendok saja dan dimuntahkan.
4. Aman dan Nyaman
Pasien merasa gelisah karna rasa sakitnya itu, sehingga merasakan tidak nyaman
5. Eliminasi
Sebelum sakit : BAB 2x/hari dan BAK sebanyak 5-8x/hari
Setelah sakit : pada saat dilakukan pengkajian pasien mengaku belum melakukan BAB hanya BAK
sebanyak 4-7x/hari
6. Aktivitas dan Istirahat
Di RS : pasien tidak melakukan aktivitas selainberbaring dan beristirahat selama 8jam/hari
7. Psikososial
Pasien kurang berinteraksi karena merasa lemas akibat penyakit yang dideritanya, dan ia merasa
gelisah saat tahu penyakitnya. Keluarganya pun mengatakan mereka khawatir terhadap penyakit yang
diderita oleh anaknya.
8. Komunikasi
Pasien kooperatif
9. Seksual
Pasien berjenis kelamin laki- laki
10. Nilai dan Keyakinan
Pasien meyakini bahwa sakitnya berawal dari perilaku yang di lakukan di masa lalunya
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
11. Belajar
Pasien mau belajar dan mengerti jika diberikan oleh pengarahan oleh perawat atau
dokter…………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………………
……
9. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi

09-02- Leukosit 12,61 4,80- 10,80


2019
Hemoglobin 11,9 g/dL 12-19 g/dL Normal

Trombosit 178x10/ul 82,0-99,0

b. Pemeriksaan Diagnostik
- pemeriksaan leukosit
– pemeriksaan HB
– pemeriksaan trombosit
- biasakan darah
- uji widal

10. Progam Terapi


- paracetamol 500mg 3x1 (PO)
- Ranitidine 50mg 2x1 (IV)
- Ondan 4mg 3x1 (IV)
- Dexametasone 3x1 (IV)
- B Complex 3x1 (PO)
D. ANALISA DATA

Hari/Tgl/Jam Data Fokus Etiologi Problem


Senin 11-02- DS: pasien mengatakan mual dan tidak Ketidak seimbangan
Kuman salmonella dan
nafsu makan nutrisi kurang dari
2019 parathypi masuk kedalam kebutuhan
11.00 wib DO: pasien tampak lemas, konjungtiva saluran pencernaan
anemis. Klien hanya menghabiskan 6
sndok makan ½ porsi
Invasi kuman salmonella
thypoid

Sebagian dimusnahkan oleh


asam lambung
Senin 11-02- DS: pasien mengatakan demam Hipertermi
semenjak 6 hari yang lalu
19 DO: suhu 39,0 derajat celcius Mengekresikan asam
15.00 wib Wajah tampak kemerahan lambung berlebih

Merangsang rasa mual di


medulla oblongata

Anoreksia

Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
kuman salmonella thypi dan
parathypi masuk kedalam
saluran pencernaan

Invasi kuman salmonella


thypi
Sebagian dimusnahkan
oleh asam lambung

Menyerang vili usus halus

Masuk ke peredaran
darah

Respon peradangan oleh


endotoksin
Demam

Selasa Kuman salmonella thypi Nyeri


10-45 wib yang masuk ke saluran
13-02-2019 pencernaan

Lolos dari asam

Bakteri masuk usus halus

Peradangan darah

Berkembang biak di hati


dan limfa

Pembesaran hati dan


limfa
Lase plak peyer

Erosi

Nyeri

DIAGNOSE KEPERAWATAN
1. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan intake yang tidak kuat
2. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi kuman salmonella typi
3. Nyeri berhubungan dengan agens cedera biologis
Nama : ........................................................... Umur : ..................................................... No. Dokumen RM :
Ruang : .......................................................... Kelas : ..................................................... Tanggal :

INTERVENSI

Hari/Tgl/J Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi TTD


am Keperawatan
Nama : ........................................................... Umur : ..................................................... No. Dokumen RM :
Ruang : .......................................................... Kelas : ..................................................... Tanggal :

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/Tgl/Jam Diagnosa Implementasi Respon TTD


Keperawatan
Nama : ........................................................... Umur : ..................................................... No. Dokumen RM :
Ruang : .......................................................... Kelas : ..................................................... Tanggal :

LEMBAR EVALUASI

Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi TTD

Anda mungkin juga menyukai