Soal Operasi Vektor UN 2013
Soal Operasi Vektor UN 2013
Soal Operasi Vektor UN 2013
A. −i + 2j − 4k
B. 5i − 3j
C. i − 2j + 2k
D. i − 3j + 4k
E. i − 2j + 4k
A. 9i + j − 5k
B. 9i + j + 5k
C. 9i − 5k
D. 9i + 5k
E. 9i + 5j
A. −2 atau 4/3
B. 2 atau 4/3
C. 2 atau −4/3
D. 3 atau 2
E. −3 atau 2
A. −4
B. −2
C. 0
D. 2
E. 4
A. 30°
B. 45°
C. 60°
D. 90°
E. 120°
u = i + √2 j + √5 k
v = i − √2 j + √5 k
A. 30°
B. 45°
C. 60°
D. 90°
E. 120°
A. −3/10 √10
B. −1/10 √10
C. 1/10 √10
D. 1/3 √10
E. 3/10 √10
Soal tentang Sudut antara Dua Vektor UN 2015
9. Diketahui |a| = 4, |b| = 6, |a + b| = 8. Jika θ adalah sudut antara vektor a dan b maka nilai
dari cos 2θ adalah ….
A. −7/8
B. −3/4
C. 0
D. 1/2
E. 1
Soal tentang Sudut antara Dua Vektor UN 2014
10. Diketahui vektor-vektor u = ai + 9j + bk dan v = −bi + aj + ak. Sudut antara
vektor udan v adalah θ dengan cos θ = 6/11. Proyeksi u pada v adalah p = −2i + 4j + 4k.
Nilai b= ….
A. √2
B. 2
C. 2√2
D. 4
E. 4√2
A. −1
B. 2
C. 5/2
D. 3
E. 4
Soal Proyeksi Vektor UN 2014
12. Diketahui vektor u = i + 2j − 2k dan v = −3i − j + ak. Proyeksi skalar
vektor v pada uadalah 5/3. Nilai a = ….
A. 5
B. 3
C. 2
D. −3
E. −5
Soal Proyeksi Vektor UN 2011
13. Diketahui vektor a = 4i − 2j + 2k dan vektor b = 2i − 6j + 4k. Proyeksi vektor ortogonal
vektor a terhadap vektor b adalah ….
A. i−j+k
B. i − 3j + 2k
C. i − 4j + 4k
D. 2i − j + k
E. 6i − 8j + 6k
A. 5i + 8j + 6k
B. 5i + 8j − 6k
C. 5i − 8j + 6k
D. 6i + 5j − 8k
E. 6i − 5j + 6k
A. 1
B. ⅘
C. 0
D. −½
E. −1
A. −4
B. −2
C. 2
D. 4
E. 8
Pembahasan
1.
Pembahasan
2.
Vektor a tegak lurus vektor b, berarti perkalian dot (perkalian titik) dari kedua vektor tersebut
adalah nol.
Dengan demikian,
Pembahasan
3.
Kita operasikan dulu vektor a + b.
Vektor a + b tegak lurus terhadap vektor c. Berarti perkalian dot kedua vektor tersebut adalah
nol.
Dengan demikian,
Pembahasan
4.
Vektor a + b adalah:
Vektor a + b tegak lurus terhadap vektor c sehingga hasil perkaliannya sama dengan nol.
Sehingga nilai dari 2t adalah:
2t = 2 × 2/3
= 4/3
atau
2t = 2 × (−1)
= −2
Pembahasan
5.
Karena semua komponen vektor sudah diketahui (tidak ada yang mengandung variabel),
maka dua vektor yang tegak lurus tidak perlu kita manfaatkan.
Dengan demikian,
Jadi, nilai dari (a + b)∙(a − c) adalah 0 (C).
Pembahasan
6.
Langkah pertama kita tentukan komponen vektor AB dan vektor AC.
Pembahasan
7.
Untuk menentukan sudut antara vektor u dan v kita perlu menghitung perkalian kedua vektor
tersebut dan panjang masing-masing vektor.
Pembahasan
8.
Kita tentukan dulu operasi vektor yang diperlukan.
p ∙ q = −2 − 1 + 0
= −3
Untuk mendapatkan nilai sinus sudut, kita gunakan rumus identitas trigonometri.
sin2 θ = 1 − cos2 θ
= 1 − 1/10
= 9/10
sinθ = ±3/(√10)
= ±3/10 √10 (kuadran II atau III)
Teks soal tidak menyebutkan interval sudut. Bila yang dimaksud kuadran II maka
jawabannya +3/10 √10, sedangkan bila yang dimaksud kuadran III maka jawabannya adalah
−3/10 √10.
Jadi, nilai sinus sudut antara vektor p dan q adalah ±3/10 √10 (A/E).
Pembahasan
9.
Panjang vektor a + b merupakan resultan dari penjumlahan vektor a dan b sehingga berlaku:
Karena yang ditanyakan nilai dari cos 2θ maka kita gunakan rumus kosinus sudut ganda.
cos 2θ = 2 cos2 θ − 1
= 2 (1/4)2 − 1
= 1/8 − 1
= −7/8
Pembahasan
10.
Proyeksi u pada v adalah p, ini berarti bahwa vektor v adalah searah dengan vektor p atau
vektor v merupakan kelipatan dari vektor p.
−b = −2k
k = 1/2 b
a = 4k
= 4 ∙ 1/2 b
= 2b
v = −bi + aj + ak
= −bi + 2bj + 2bk
Selanjutnya kita gunakan rumus sudut antara dua vektor. Namun, sebelumnya kita tentukan
dulu operasi vektor yang diperlukan pada rumus tersebut.
Kita masukkan data-data di atas pada rumus sudut antara dua vektor.
Pembahasan
11.
Proyeksi skalar vektor a terhadap b dirumuskan:
Jadi, nilai p pada komponen vektor a adalah 3 (D).
Pembahasan
12.
Jika |w | adalah proyeksi skalar vektor v pada u maka berlaku hubungan:
Pembahasan
13.
Jika c adalah proyeksi orthogonal vektor a terhadap vektor b maka berlaku hubungan:
Jadi, proyeksi vektor ortogonal vektor a terhadap vektor b adalah opsi (B).
Pembahasan
14.
Misalkan c adalah vektor proyeksi orthogonal a terhadap b maka berlaku hubungan:
Pembahasan
15.
Jika c adalah proyeksi orthogonal vektor a terhadap vektor b maka berlaku hubungan:
Pembahasan
16.
Notasi vektor dalam bentuk kombinasi linear i, j, k, terkesan lebih sulit. Karena itu ubahlah
ke bentuk kolom atau baris.
a = (4, 2, −5)
b = (1, 3, x)
c = (6, 5, 2)
Bentuk di atas tampak lebih ramah. Meski tidak memengaruhi kecepatan mengerjakan,
setidaknya dapat menambah semangat dan energi. Ok, lanjut!
Jika dua vektor saling tegak lurus maka perkalian dot-nya sama dengan nol.
a.b=0
4 . 1 + 2 . 3 + (−5) . x = 0
10 − 5x = 0
5x = 10
x=2
2a + 3b − c
Pembahasan
17.
Modal utama untuk menyelesaikan soal ini adalah mengetahui bahwa berlaku rumus
Pembahasan
18.
Untuk menyelesaikan soal proyeksi skalar, kita perlu menentukan perkalian
vektor a dan bserta menentukan panjang vektor b.
a = (2, −p, 3)
b = (1, −2, 2)
a . b = 2 + 2p + 6
= 8 + 2p
=3