Anda di halaman 1dari 2

KISAH SI KANTONG PLASTIK MERAH MUDA

Pada suatu hari, ada sebuah kantong plastik berwarna merah muda yang terletak
begitu saja di jalanan. Hari demi hari berlalu, si kantong plastik merah muda tetap berada di
jalanan tersebut hingga warnanya menjadi usang. Si kantong plastik merah muda ingin sekali
berada di tempatnya.
“Kenapa tidak ada seorang manusia pun yang mau memindahkan aku ke tempat itu?”
ucap si kantong plastik merah muda sambil melirik ke tempat yang ia inginkan.
Si kantong plastik merah muda pun menghela nafas, dia sungguh merasa iri dengan teman-
temannya yang sudah berada ditempat itu. “Mereka pasti sedang bersenang-senang disana,
tidak merasakan kepanasan atau kedinginan seperti aku disini,” ucapnya dalam hati.
Tiba-tiba saja ada seorang pemuda dengan pakaian yang telah usang memungutnya,
si kantong plastik merah muda sungguh merasa senang sekali, dia berpikir bahwa pemuda
tersebut akan meletakkannya di tempat yang sangat diinginkan si plastik merah muda.
Namun, tidak disangka anak tersebut justru menggunakan si kantong plastik merah muda
untuk menyimpan sepotong roti. Walaupun sedikit kecewa namun, disisi lain si kantong
plastik merah muda merasa senang karena dia merasa masih bisa bermanfaat untuk manusia.
Pemuda tersebut membawa-bawa si kantong plastik merah muda hingga ia sampai di
sebuah sungai. Pemuda itu pun duduk dibawah pohon rindang yang berada sungai sambil
mengusap peluh keringatnya dengan menggunakan lengan bajunya. Kemudian, dia
mengeluarkan sepotong roti dari kantong plastik merah muda tersebut lalu, melahap roti
dengan cepat.”Kasihan pemuda ini, dia pasti sangat kelaparan,” si Kantong plastik merah
muda berkata dalam hati.
Setelah pemuda tersebut selesai melahap rotinya, ia pun mengambil kantong plastik
merah muda dan membuangnya ke sungai. Betapa terkejutnya si kantong plastik merah muda
ketika ia sudah terombang-ambing di sungai. Bukan tempat ini yang dia inginkan. Kantong
plastik merah muda pun menangis tersedu-sedu.
“Halo! Kenapa kau menangis ?” tegur Botol plastik.
“ Oh! Aku hanya sedih karena aku berada ditempat yang bukan kuinginkan,” jawab si
Kantong plastik merah muda dengan sedikit terkejut.
Si kantong plastik merah muda pun menceritakan kisahnya kepada botol plastik
hingga berada di sungai tersebut. Mereka pun akhirnya saling bertukar cerita. Ternyata, botol
plastik sudah lama berada disungai tersebut dan juga ternyata, ada banyak teman-teman
mereka disana yang terombang-ambing disungai tersebut. Banyak manusia yang membuang
mereka ke sungai, padahal sungai bukanlah tempat yang mereka inginkan.
Para ikan-ikan di sungai itu juga sering mengeluh kepada mereka karena merasa
tempat tinggalnya sudah dicemari. Tetapi, apa daya mereka tidak punya kekuatan untuk
berjalan dan pindah ke tempat yang mereka inginkan. Si kantong plastik merah muda hanya
bisa terdiam dan termenung. Ternyata, ada banyak teman-temannya mengalami nasib yang
sama dengannya. Si kantong plastik merah muda pun pasrah dengan keadaannya yang
sekarang.
Hari demi hari pun berlalu, hingga suatu hari hujan lebat datang dan membuat air
sungai meluap. Air sungai pun memenuhi rumah warga sekitar sungai tersebut. Si kantong
plastik merah muda ikut terbawa luapan air sungai. Kantong plastik merah muda melihat
manusia-manusia berlarian sambil berteriak, “banjir, banjiiir!”
“mungkin ini akibat dari ulah manusia yang suka membuang kami ke tempat yang tidak
seharusnya, “ pikirnya.
Si kantong plastik merah muda pun membiarkan dirinya terombang-ambing.
Beberapa hari kemudian air mulai surut. Ia melihat manusia-manusia mulai membersihkan
rumahnya masing-masing dan memungut teman-temannya. Hingga akhirnya tibalah giliran si
kantong plastik merah muda dipungut dan dia bertemu dengan teman-temannya. Mereka
hanya pasrah karena tidak tahu akan dibawa kemana. Tak lama kemudian, mereka akhirnya
diletakkan ke tempat yang sangat mereka ingin sejak lama. Tempat tersebut adalah Tempat
Sampah. Si kantong plastik merah muda dan teman-temannya yang lain sangat senang dan
bersorak gembira. Akhirnya, keinginan si kantong plastik merah muda pun tercapai. Ia pun
hidup dengan bahagia bersama teman-temannya di tempat tersebut.

#manikbumi_lombamenulisdongeng#cintabumi

Anda mungkin juga menyukai