Abstract: The government’s program called Family Planning runs to control the growth of the
population in Indonesia. The application of this program is by using contraception which has
several types such as pills, injections, tubectomy, etc. Research objective to find out the relation
between knowledge, partner’s support, and the role of Field Officer of Family Planning
(Petugas Lapangan Keluarga Berencana – PLKB) regarding to the selection of hormonal
contraceptive methods. Design is using quantitative research with the Cross-sectional and
correlational method which actually study the relatio or affection between two or more
variables at the same time. Sample there are 44 childbearing women who have been sampled
by using Slovin’s formula. Result by using the Chi Square experiment with α=0.05 obtained:
knowledge (p=0.036), partner’s support (p=0.030), the role of PLKB (p=0.317). Conclusion
there is a relation between the knowledge and partner’s support regarding to the selection of
hormonal contraceptive methods
Keyword : Hormonal Contraceptive Methods, Childbearing Age Women
Abstrak: Keluarga Berencana merupakan suatu program pemerintah yang secara khusus
bertanggung jawab terhadap pengendalian pertumbuhan penduduk di Indonesia. Program
tersebut dapat dilakukan dengan penggunaan alat kontrasepsi seperti pil, suntik, tubektomi, dan
sebagainya. Tujuan penelitian mengetahui hubungan pengetahuan, dukungan suami, dan
peran Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) terhadap pemilihan metode kontrasepsi
hormonal. Desain Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode
Cross Sectional korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan atau
pengaruh antara dua atau lebih variabel penelitian yang diukur dalam waktu bersamaan.
Sampel pada penelitian ini sebanyak 44 wanita usia subur dengan tehnik pengambilan sampel
menggunakan rumus Slovin. Hasil Penelitian menggunakan uji Chi Square dengan α=0.05
diperoleh pengetahuan (p=0.036), dukungan suami (p=0.030) peran PLKB (p=0.317).
Kesimpulan yaitu ada hubungan pengetahuan dan dukungan suami dengan pemilihan metode
kontrasepsi hormonal, serta tidak ada hubungan peran PLKB dengan pemilihan metode
kontrasepsi hormonal.
Kata kunci : Metode Kontrasepsi Hormonal, Wanita Usia Subur
1
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019
2
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019
3
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019
pada rentang umur 20-35 tahun yaitu 28 Tabel 4. Distribusi frekuensi berdasarkan
responden (63.6%) dan yang paling sedikit alat kontrasepsi yang digunakan saat ini di
pada rentang usia <20 tahun yaitu sebanyak Puskesmas Ranotana Weru Tahun 2018.
4 responden (9.15%). Alat kontrasepsi yang
n %
digunakan saat ini
Tabel 2. Distribusi frekuensi berdasarkan Pil 8 18.2
pendidikan responden di Puskesmas Suntik 28 63.6
Ranotana Weru Tahun 2018. Implan 8 18.2
Pendidikan n % Total 44 100.0
SD 3 6.8 Sumber : Data Primer, 2018
SLTP 13 29.5
SLTA 20 45.5 Berdasarkan tabel 4, menjelaskan
Akademik/PT 8 18.2 bahwa dari 44 responden (100%) yang
Total 44 100.0 terbanyak dalam penggunaan kontrasepsi
Sumber : Data Primer, 2018 hormonal adalah jenis suntik yaitu
sebanyak 28 responden (63.6%) dan yang
Berdasarkan tabel 2, menjelaskan paling sedikit adalah jenis pil dan implan
bahwa dari 44 responden (100%) didapati yang masing-masing sebanyak 8 responden
pendidikan terbanyak responden yang (18.2%).
menggunakan kontrasepsi hormonal adalah
SLTA sebanyak 20 responden (45.5%) dan B. Analisa Univariat
terendah adalah SD sebanyak 3 responden Tabel 5. Distribusi frekuensi berdasarkan
(6.8%). pengetahuan responden di Puskesmas
Ranotana Weru Tahun 2018.
Tabel 3. Distribusi frekuensi berdasarkan Pengetahuan n %
pekerjaan responden di Puskesmas Baik 36 81.8
Ranotana Weru Tahun 2018. Kurang 8 18.2
Pekerjaan n % Total 44 100.0
Wiraswasta 5 11.4
Sumber : Data Primer, 2018
Pegawai 6 13.6
negeri/swasta Berdasarkan tabel 5, didapati dari
IRT 33 75.0 44 responden (100%), terdapat 36
Total 44 100.0 responden (81.8%) memiliki pengetahuan
Sumber : Data Primer, 2018 baik, dan 8 responden (18.2%) memiliki
pengetahuan kurang. Pengetahuan
Berdasarkan tabel 3, menjelaskan dikatakan baik jika responden memperoleh
bahwa dari 44 responden (100%) dominan skor jawaban ≥ nilai median dari 10
pekerjaan adalah ibu rumah tangga yaitu pertanyaan yang diajukan. Dan
sebanyak 33 responden (75.0%) dan yang pengetahuan dikatakan kurang jika
paling sedikit adalah wiraswasta sebanyak responden memperoleh skor jawaban <
5 responden (11.4%). nilai median dari 10 pertanyaan yang
diajukan.
4
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019
5
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019
dan memilih kontrasepsi pil sebanyak 4 yang memilih kontrasepsi pil dan
responden (11.1%), responden yang mengatakan tidak ada dukungan suami
memiliki pengetahuan baik dan memilih sebanyak 5 responden (33.3%), responden
kontrasepsi suntik sebanyak 25 responden dengan kontrasepsi suntik dan mengatakan
(69.4%), dan responden yang memiliki tidak ada dukungan suami sebanyak 10
pengetahuan baik dan memilih kontrasepsi responden (66.7%), dan responden dengan
implan sebanyak 7 responden (19.4%). kontrasepsi implan dan mengatakan ada
Sedangkan responden dengan pengetahuan dukungan suami sebanyak 0 responden
kurang dan memilih kontrasepsi pil (0.0%). Hasil uji statistik Chi Square
sebanyak 4 responden (50.0%), responden diperoleh nilai p=0.030 atau nilai p<α atau
yang memiliki pengetahuan kurang dan 0.05. Dengan demikian, maka H0 ditolak
memilih kontrasepsi implan sebanyak 3 dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan
responden (37.5%), dan responden yang bahwa ada hubungan dukungan suami
memiliki pengetahuan kurang dan memilih dengan pemilihan metode kontrasepsi
kontrasepsi implan sebanyak 1 responden hormonal pada wanita usia subur di wilayah
(12.5%). Hasil uji statistik diperoleh nilai kerja Puskesmas Ranotana Weru.
p=0.036 atau nilai p<α atau 0.05. Dengan
demikian, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Tabel 11. Tabulasi silang hubungan peran
Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan PLKB dengan pemilihan metode
pengetahuan dengan pemilihan metode kontrasepsi hormonal pada wanita usia
kontrasepsi hormonal pada wanita usia subur di wilayah kerja Puskesmas Ranotana
subur di wilayah kerja Puskesmas Ranotana Weru.
Weru. Metode Kontrasepsi
Hormonal Total p
Peran PLKB Pil Suntik Implan
Tabel 10. Tabulasi silang hubungan value
diperoleh nilai p=0.317 atau nilai p>α atau responden (59.6%). Hal ini dikarenakan
0.05. Dengan demikian, maka H0 gagal berdasarkan data di wilayah kerja
ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa tidak Puskesmas Ranotana Weru tercatat
ada hubungan peran PLKB dengan sebanyak 2772 orang menggunakan KB
pemilihan metode kontrasepsi hormonal suntik aktif dan 223 orang yang merupakan
pada wanita usia subur di wilayah kerja KB suntik baru dari total 3761 wania usia
Puskesmas Ranotana Weru. subur.
7
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019
8
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 7 Nomor 1, Februari 2019
Rizali, Muhammad Irwan. (2013). Faktor Tambak, Dewintha (2013). Analisa faktor-
yang berhubungan dengan pemilihan faktor yang mempengaruhi pemilihan
metode kontrasepsi suntik di Metode kontrasepsi pada pasangan
Kelurahan Mattoangin Kecamatan usia subur (pus) di Wilayah Kerja
Mariso Kota Makassar. Jurnal Puskesmas Pancur Batu. Skripsi
Kesehatan Masyarakat. Fakultas diterbitkan. Fakultas Keperawatan
Kesehatan Masyarakat Universitas Universitas Sumatera Utara. Diunduh
Hasanuddin Makassar. Di unduh di di http://repository.usu.ac.id pada
http://media.neliti.com-publications tanggal 17/10/2018 pukul 17:02 Wita.
pada tanggal 03/11/2018 pukul 19:10
Wita.
Rusmini, Septerina, P, Vina, U., & Sitti, F.
(2016). Pelayanan KB dan
10