Anda di halaman 1dari 81

LAPORAN INDIVIDU KELUARGA BINAAN

PRAKTIK KLINIK LAPANGAN KOMUNITAS PADA AN. R

PEMERIKSAAN TUMBUH KEMBANG DENGAN METODE KPSP

DI RT 01 RW 02 KELURAHAN LENTENG AGUNG

KECAMATAN JAGAKARSA

TAHUN 2019

DISUSUN OLEH :

ULFA RAHMALIA

07180100086

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

TAHUN 2019
i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.

Berkat RahmatNya penulis dapat menyelesaikan Laporan Individu Keluarga

Binaan Komunitas Mahasiswa Program Studi Kebidanan Pemantauan tumbuh

kembang dengan metode KPSP pada AN. R di RT 01 RW 02 Kelurahan

Jagakarsa Kecamatan Jagakarsa tahun 2019 ini tepat pada waktunya. Laporan

Individu Keluarga Binaan Komunitas Mahasiswa Program Studi Kebidanan

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan

Kebidanan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM).

Dalam penyusunan Laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak, baik dari institusi, tempat pelaksanaan praktik

komunitas, keluarga dan teman-teman terdekat lainya. Oleh karena itu, penulis

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr.Dr.dr. H . M. Hafizurrachman, MPH sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Indonesia Maju

2. Dr.Sobar Dharmadja., S.Psi, MKM, selaku Wakil Ketua I Sekolah Tinggi

Ilmu Kesehatan Indonesia Maju

3. Astrid SS.T, M.KM , selaku Wakil Ketua II Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Indonesia Maju

4. Hidayani Amd.Keb, SKM,MKM selaku Kepala Departemen Profesi dan

Vokasi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju

ii
5. Retno Sugesti, SST,M.Kes selaku Koordinator Program Studi Kebidanan

Program Sarjana Terapan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju

6. Madinah Munawaroh, STr.Keb., M.KM selaku Dosen Pamong RT 01 RW 02

Kelurahan Jagakarsa yang telah meluangkan waktu untuk membimbing,

mengarahkan dan memberikan dorongan serta saran kepada penulis dalam

menyusun laporan ini.

7. Ibu Aah selaku Ibu kader RT 01 RW 02 yang telah memberikan waktu dan

tempat penulis dalam melaksakan praktik kebidanan komunitas

8. Keluarga Ny.S yang telah bersedia menjadi keluarga penulis

9. Warga RT 01 RW 02 yang sangat membantu keberhasilan kegiatan PKL ini

10. Orang tua dan keluarga tercinta yang selalu memberikan doa dan dukungan

kepada penulis dalam menyelesaikan laporan ini.

11. Teman – teman seperjuangan yang selalu membantu dan memotivasi penulis

dalam menyelesaikan laporan ini.

Untuk itulah dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima

kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas dan melimpahkan Rahmat

dan hidayahNya atas bantuan yang telah diberikan kepada penulis dalam

penyusunan Laporan ini.

Penulis

Ulfa Rahmalia

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................. i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Tujuan ....................................................................................................... 2

1.3 Manfaat ..................................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN TEORI ................................................................................. 4

2.1 Teori atau Konsep Dasar Komunitas........................................................ 4

2.2 Konsep Dasar Keluarga ............................................................................ 8

2.3 Konsep Dasar Keluarga Binaan................................................................ 9

2.4 Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)..................................... 12

2.5 Cara Pengukuran KPSP .......................................................................... 13

2.6 Formulir KPSP ....................................................................................... 15

BAB III TINJAUAN KASUS ............................................................................. 43

3.1 Pengkajian .............................................................................................. 43

Kunjungan Keluarga Binaan ke-2 dilakukan tanggal 20 Agustus 2019........... 45

Kunjungan Keluarga Binaan ke-3 dilakukan tanggal 22 Agustus 2019............ 46

Kunjungan Keluarga Binaan ke-4 dilakukan tanggal 24 Agustus 2019............ 46

BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................... 48

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 50

5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 50

iv
5.2 Saran ....................................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan merupakan suatu perubahan yang berlangsung seumur

hidup dengan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks

dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta

sosialisasi dan kemandirian. Ciri-ciri perktumbuhan dan perkembangan anak

antara lain, menimbulkan perubahan, berkolerasi dengan pertumbuhan,

memiliki tahap yang berurutan dan mempunyai pola yang tetap.

Perkembangan tersebut meliputi perkembangan fisik, intelektual, bahasa,

sosial-emosional. Seorang anak pada usia dini dari hari ke hari akan

mengalami perkembangan, perkembangan tersebut berlangsung secara cepat

dan sangat berpengaruh terhadap perkembangannya selanjutnya. Namun

tentunya tiap anak tidak sama persis pencapaiannya, ada yang benar-

benar cepat berkembang ada pula yang membutuhkan waktu agak lama.

Tidak semua anak usia dini mengalami perkembangan secara normal, banyak

kendala/ permasalahan di dalam perkembangannya yang disebabkan oleh

beberapa faktor.1

Pengertian pertumbuhan dan perkembangan mencakup peristiwa yang

statusnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan. Pertumbuhan

lebih menekankan pada fisik, sedangkan perkembangan lebih menekankan

1
Adriana, D. (2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta

1
pada mental dan kejiwaan seseorang. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan

perubahan dalam besar, jumlah, ukuran dan fungsi tingkat sel, organ maupun

individu, yang diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran

panjang (cm, meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi

kalsium dan nitrogen tubuh). 2

Anak mempunyai ciri yang khas yang berbeda dengan dewasa adalah

mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Dalam upaya

meningkatkan kualitas anak untuk tercapainya tumbuh kembang yang optimal

maka terpenuhi: (1) kebutuhan dasar anak tersebut (2) deteksi dini adanya

keterlambatan perkembangan.(3) intervensi dini . Monitoring perkembangan

secara rutin dapat mendeteksi adanya keterlambatan perkembangan secara

dini pada anak. IDAI bersama DEPKES menyusun penggunaaan KPSP

sebagai alat praskrening perkembangan sampai anak usia 6 tahun,

pemeriksaan dilakukan setiap 3 bulan untuk di bawah 2 tahun dan setiap 6

bulan hingga anak usia 6 tahun.Tujuan untuk mengetahui perkembangan anak

normal/sesuai umur atau ada penyimpangan. Pemeriksaan KPSP adalah

penilian perkembangan anak dalam 4 sektor perkembangan yaitu : motorik

kasar, motorik halus, bicara/bahasa dan sosialisasi /kemandirian.3

1.2 Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk melakukan pengukuran perkembangan dengan menggunakan

metode KPSP

2
Feiby, D.A. (2001). Tahap Perkembangan Anak Bayi Hingga Pra Sekolah. Jakarta: Dian Rakyat
3
Feiby, D.A. (2001). Tahap Perkembangan Anak Bayi Hingga Pra Sekolah. Jakarta: Dian Rakyat

2
2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tentang KPSP

b. Untuk mengetahui cara pengukuran dengan metode KPSP

c. Untuk mengetahui formulir KPSP sesuai dengan usia

1.3 Manfaat

1. Bagi Keluarga Binaan

Dapat menambah pengetahuan bagi keluarga sehingga diharapkan dapat

menjadi bekal dalam memantau perkembangan pada anak.

2. Bagi Mahasiswa

Memberikan pengalaman dalam menerapkan ilmu yang didapat ke dalam

kondisi nyata di lapangan tentang bidan komunitas, serta menambah

wawasan, pengetahuan dan keterampilan bagi penulis agar lebih

meningkatkan kinerja di lapangan.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai bahan masukan untuk lebih meningkatkan program

pembelajaran agar menghasilkan lulusan bidan profesional dan memiliki

kompetensi dibidangnya.

3
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Teori atau Konsep Dasar Komunitas

1. Pengertian

Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan yang menekankan pada

aspekaspek psikososial budaya yang ada di komunitas (masyakart sekitar).

Maka seorang bidan dituntut mampu memberikan pelayanan yang bersifat

individual maupun kelompok. Untuk itu bidan perlu dibekali dengan

strategi-strategi untuk mengatasi tantangan/kendala seperti berikut ini. 4

a. Sosial budaya seperti ketidakadilan gender, pendidikan, tradisi yang

merugikan Ekonomi, seperti kemiskinan.

b. Politik dan hukum, seperti ketidakadilan sosial.

c. Fasilitas, seperti tidak ada peralatan yang cukup, pelayanan rujukan.

d. Lingkungan, seperti air bersih, daerah konflik, daerah kantong (daerah

yang terisolir), kumuh, padat, dll.

Ukuran keberhasilan bidan dalam menghadapi tantangan/kendala di atas

adalah bangkitnya/ lahirnya gerakan masyarakat untuk mengatasi masalah

dan memenuhi kebutuhan kesehatan serta kualitas hidup perempuan di

lokasi tersebut.5

4
Anbarwati, Eny. 2016. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogjakarta: Numed
5
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2018. Praktik Kebidanan Komunitas.
http://bppsdmk.kemkes.go.id. Diakses pada tanggal 27 Agustus 2019

4
2. Tujuan Pelayanan Komunitas

Tujuan kebidanan komunitas menurut Kemenkes 2018, yaitu mencakup

tujuan umum dan tujuan khusus berikut ini:

a. Tujuan umum Seorang bidan komunitas mampu meningkatkan

kesejahteraan masyarakat, khusunya kesehatan perempuan diwilayah

kerjanya, sehingga masyarakat mampu mengenali masalah dan

kebutuhan serta mampu memecahkan masalahnya secara mandiri.

b. Tujuan Khusus

1) Meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan komunitas sesuai

dengan tanggung jawab bidan.

2) Meningkatkan mutu pelayanan ibu hamil, pertolongan persalinan,

perawatan nifas dan perinatal secara terpadu.

3) Menurunkan jumlah kasus-kasus yang berkaitan dengan risiko

kehamilan, persalinan, nifas, dan perinatal.

4) Medukung program-program pemerintah lainnya untuk menurunkan

angka kesakitan dan kematian pada ibu dan anak.

5) Membangun jaringan kerja dengan fasilitas rujukan dan tokoh

masyarakat setempat atau terkait.

3. Prinsip Pelayanan Asuhan Dan Tanggung Jawab Bidan Pada Pelayanan

Kebidanan Komunitas

Prinsip pelayanan asuhan kebidanan komunitas adalah sebagai berikut.

5
a. Kebidanan komunitas sifatnya multi disiplin meliputi ilmu kesehatan

masyarakat, sosial, psikologi, ilmu kebidanan, dan lain-lain yang

mendukung peran bidan di komunitas.

b. Berpedoman pada etika profesi kebidanan yang menjunjung harkat dan

martabat kemanusiaan klien.

c. Ciri Kebidanan komunitas adalah menggunakan populasi sebagai unit

analisis. Populasi bisa berupa kelompok sasaran (jumlah perempuan,

jumlah Kepala Keluarga (KK), jumlah laki-laki, jumlah neonatus,

jumlah balita, jumlah lansia) dalam area yang bisa ditentukan sendiri

oleh bidan. Contohnya adalah jumlah perempuan usia subur dalam 1

RT atau 1 kelurahan/ kawasan perumahan/ perkantoran.

d. Ukuran keberhasilan bukan hanya mencakup hasil upaya bidan, tetapi

hasil kerjasama dengan mitra-mitra seperti PKK, kelompok ibu-ibu

pengajian, kader kesehatan, perawat, PLKB, dokter, pekerja sosial, dll.

e. Sistem pelaporan bidan di komunitas, berbeda dengan kebidanan klinik.

Sistem pelaporan kebidanan komunitas berhubungan dengan wilayah

kerja yang menjadi tanggung jawabnya.

4. Ruang Lingkup Pelayanan Kebidanan Di Komunitas

Adapun ruang lingkup pelayanan kebidanan di komunitas adalah sebagai

berikut.

a. Peningkatan kesehatan (promotif) Bidan lebih mengutamakan langkah

promotif dalam setiap asuhannya, seperti ibu hamil disarankan untuk

6
melakukan pemeriksaan kehamilan di tenaga kesehatan. Bayi dan balita

dilakukan pemantauan tumbuh kembang di posyandu.

b. Pencegahan (preventif) Salah satu contoh tindakan preventif bidan yang

dapat dilakukan adalah pemberian imunisasi pada bayi dan balita serta

ibu hamil.

c. Deteksi dini komplikasi dan pertolongan kegawatdaruratan. Bidan

diharapkan mempunyai kemampuan dalam deteksi dini komplikasi

melalui keterampilan tambahan yang dimiliki untuk menangani kasus

kegawatdaruratan maternal dan neonatal sehingga dalam proses rujukan

tidak mengalami keterlambatan.

d. Meminimalkan kesakitan dan kecacatan. Dalam memberikan asuhan

bidan melakukan pendekatan secara fisiologis, dengan meminimalisir

intervensi yang berlebihan sesuai dengan kondisi klien

e. Pemulihan kesehatan (rehabilitasi). Pada masa pemulihan bidan

bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain (dokter kandungan) untuk

mengobservasi kemajuan kesehatan klien. Sebagai contoh adalah bidan

melakukan perawatan pasca operasi pada klien dengan tindakan

persalinan caesar.

f. Kemitraan dengan LSM setempat, organisasi masyarakat, organisasi

sosial, kelompok masyarakat yang melakukan upaya untuk

mengembalikan individu ke lingkungan keluarga dan masyarakat.

Terutama pada kondisi bahwa stigma masyarakat perlu dikurangi

seperti Tuberculosis (TB), kusta, Acquired Immune Deficiency

7
Syndrome (AIDS), Kehamilan Tidak Diinginkan (KTD), kekerasan

dalam rumah tangga (KDRT), prostitusi, korban perkosaan, dan

Injecting Drug User (IDU).

2.2 Konsep Dasar Keluarga

1. Definisi keluarga

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala

keluarga dan beberapa orang yang terdiri atas kepala keluarga dn beberapa

orang yang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap

dalam keadaan saling ketergantungan.6

2. Struktur keluarga

Menurut Karwati (2011), struktur keluarga terdiri dari bermacam-macam,

diantaranya adalah:

a. Patrilineal

Keluarga sederhana yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam

beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis

ayah.

b. Matrilineal

Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara

sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui

jalur garis ibu.

6
Karwati, dkk , 2011. Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas): Jakarta : Trans Info Media

8
c. Matrilokal

Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama kelaurga

sedarah istri

d. Patrilokal

Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga

sedarah suami.

e. Keluarga kawinan

Keluaarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi

pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian

keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

2.3 Konsep Dasar Keluarga Binaan

1. Pengertian

Pembina dapat diartikan bantuan dari seseorang atau sekelompok

orang yang ditujukan kepada orang atau sekelompok orang lain melalui

materi pembinaan dengan tujuan dapat mengembangkan kemampuan,

sehingga tercapai apa yang diharapkan.7

Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak tempat

anak belajar dan mengatakan sebagai makhluk sosial. Dalam keluarga

umumnya anak melakukan interaksi yang intim. Keluarga adalah

sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan perkawinan, adopsi,

7
Anbarwati, Eny. 2016. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogjakarta: Numed

9
kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang

umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan sosial

dari tiap anggota keluarga.8

Derajat kesehatan merupakan salah satu ukuran kesejahteraan dan

kualitas sumber daya manusia. Sebagaimana lazimnya untuk

menggambarkan derajat kesehatan digunakan indikator kualitas utama

seperti angka kematian, kesakitan, kelahiran, status gizi dan lain-lain.

Peran serta masyarakat sangat penting dalam mencapai derajat

kesehatan yang optimal. Jika masyarakat sudah menciptakan hidup sehat

maka derajat masyarakatpun meningkat. Untuk itu perlu adanya suatu

pendekatan dalam meningkatkan peran serta masyarakat, salah satunya

melalui pendekatan asuhan kebidanan komunitas. Melalui pendekatan

asuhan kebidanan komunitas dapat meningkatkan pengetahuan dan

motivasi masyarakat sehingga dapat memacu masyarakat untuk mampu

dan mandiri dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Keluarga adalah dua atau lebih dari duaindividu yang tergabung

karena hubungan darah, hubungan perkawinan ataupengangkatan dan

mereka hidup dalam suatu rumah tangga, berinteraksi satusama lain, dan di

dalam perannya masing – masing menciptakan sertamempertahankan

kebudayaan.

8
Karwati., dkk 2011. Asuhan Kebidanan V (Kebidanan Komunitas): Jakarta : Trans Info
Media

10
2. Kriteria Keluarga Binaan

Ada beberapa kiteria yang dapat digunakan untuk menentukan

keluarga binaan, terutama keluarga-keluarga yang termasuk resiko tinggi

dalam bidag kesehatan :

a. Mudah dijangkau

b. Komunikasi dengan baik

c. Minat dan tanggapan keluarga positif terhadap pelayanan kesehatan dan

keperawatan yang diberikan

d. Termasuk dalam kategori sosial ekonomi rendah

e. Ada wadah peran serta masyarakat misalnya posyandu

f. Daerah tersebut tidak terlalu rawan.

3. Upaya Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat

a. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, pemahaman, dan penerapan

perilaku hidup bersih dan sehat.

b. Meningkatkan kualitas sumber daya, manusia lingkungan, prasaranadan

sarana kesehatan.

c. Meningkatkan kualitas lembaga dan pelayanan kesehatan.

d. Promosi kesehatan yang memungkinkan penduduk mencapai potensi

kesehatan secara penuh agar lebih tahan terhadap penyakit.

e. Pencegahan penyakit melalui imunisasi : bumil, bayi, anak dan juga

melindungi masyarakat dari pencemaran.

11
2.4 Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)

Kuesioner Pra Skrining Perkembangan Adalah suatu daftar pertanyaan

singkat yang ditujukan kepada para orang tua dan dipergunakan sebagai alat

untuk melakukan skrining pendahuluan perkembangan anak. Kuesioner Pra

Skrining Perkembangan (KPSP) dilaksanakan pada umur 3, 6, 9, 12, 15, 18,

21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66, dan 72 bulan. Jika orang tua datang belum

mencapai umur skrining tersebut tanpa keluhan tumbuh kembang pada

anaknya, maka diminta datang kebali ketika telah berumur seusai umur

pemeriksaan. Sebagai contoh, jika anak datang berumur 10 bulan, maka

diminta datang kembali pada umur 12 bulan. Jika orang tua datang dengan

keluhan tumbuh kembang, maka dapat langsung dilakukan pemeriksaan

dengan jarak umur terdekat yang lebih muda. Misalnya, jika anak datang

berumur 7 bulan dan dikeluhkan ada gangguan tumbuh kembang oleh orang

tuanya, maka dilakukan pemeriksaan KPSP untuk usia 6 bulan. 9

Beberapa catatan tentang penggunaan KPSP

1. Anak harus dibawa, pendamping adalah orang tua atau pengasuh anak

yang memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut

2. Perhatikan umur anak, dapat dilakukan pembulatan, jika lebih dari atau

sama dengan 16 hari maka dibulatkan menjadi 1 bulan den sebaliknya jika

kurang dari atau sama dengan 15 hari maka dibulatkan menjadi 0 bulan.

9
Departemen Kesehatan 2012. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi Dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Dasar. Jakarta Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.

12
3. Umur yang digunakan pada anak umur ≤2 tahun adalah umur koreksi,

sedangkan juika >2 tahun digunakan umur kronologis.

4. Jelaskan kepada orang tua tidak ragu-ragu atau takut menjawab, maka

pastikan ibu/ pengasuh anak mengerti apa yang ditanyakan kepadanya.

5. Gunakan formulir sesuai dengan umur anak saat pemeriksaan

6. KPSP terdiri dari pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh dan perintah

kepada ibu/pengasuh atau petugas kesehatan untuk melaksanakan tugas

yang tertulis pada KPSP

7. Tanyakan pertanyaan tersebut secara berurutan, satu persatu. Setiap

pertanyaan hanya ada 1 jawaban, Ya atau Tidak. Catat jawaan tersebut

pada formulir.

8. Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.

9. Interpretasikan Hasil KPSP dengan hati-hati

2.5 Cara Pengukuran KPSP

1. Interpretasi Hasil KPSP

a. Jawab Ya jika ibu/pengasuh menjawab anak bisa/pernah/sering/kadang

dapat melakukan

b. Jawaban Tidak jika ibu/pengasuh menjawab anak belum pernah atau

tidak pernah atau tidak tahu

c. Jika jumlah jawaban Ya:

1) 9-10, maka perkembangan anak sesuai dengan tahap perkembangan

(S)

13
2) 7-8, perkembangan anak meragukan (M)

3) 6 atau kurang, kemungkinan terjadi penyimpangan (P)

d. Pada jawaban Tidak, perlu diirinci terkait jenis keterlambatannya

apakah motorik kasar, motorik halus, bicara dan bahasa, atau personal

sosial

2. Intervensi hasil interpretasi KPSP

a. Jika perkembangan anak sesuai umur (S)

1) Beri pujian pada ibu/ pengasuh telah mengasuh anaknya dengan baik

2) Teruskan pola asuh sesuai dengan tahap perkembangan anak

3) Edukasi untuk memberikana stimulasi perkembangan anak sesering

mungkin sesuai dengan umur dan kesiapan anak

4) Edukasi agar anak untuk secar rutin dipantau pertumbuhan dan

perkembangannya secara teratur sebulan sekali

5) Edukasi untuk melakukan skrinign pemeriksaan setiap 3 bulan atau

pada umur pemeriksaan menurut KPSP

b. Jika perkembangan anak meragukan (M)

1) Edukasi ibu/ pengasuh untuk melakukan stimulasi lebih sering

terutama pada aspek yang mengalami kemungkinan keterlambatan

sekitar 3-4 jam selama 2 minggu

2) Mengajarkan ibu/pengasuh melakuakn stimulasi terutama pada area

yang tertinggal

3) Lakukan penilaian ulang KPSP 2 minggu kemudian dengan formulir

KPSP yang seusai

14
4) Jika hasilnya tetap meragukan (jawaban Ya 7-8), maka evaluasi

intervensi, jika sudah dilakukan dengan tepat dimungkinkan terjadi

penyimpangan (P)

c. Bila perkemabangan anak dimungkinkan terjadi penympangan (P)

Rujuk ke rumah sakit dengan menuliskan jenis dan jumlah

penyimpangan perkembangan.

2.6 Formulir KPSP

1. Kuesioner Praskrining untuk Bayi 3 bulan

a. Pada waktu bayi telentang, apakah masing-masing lengan dan tungkai

bergerak dengan mudah? Jawab TIDAK bila salah satu atau kedua

tungkai atau lengan bayi bergerak tak terarah/tak terkendali.

b. Pada waktu bayi telentang apakah ia melihat clan menatap wajah anda?

c. Apakah bayi dapat mengeluarkan suara-suara lain (ngoceh), disamping

menangis?

d. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda

dengan menggerakkan kepalanya dari kanan/kiri ke tengah?

e. Pada waktu bayi telentang, apakah. ia dapat mengikuti gerakan anda

dengan menggerakkan kepalanya dari satu sisi hampir sampai pada sisi

yang lain?

15
f. Pada waktu anda mengajak bayi berbicara dan tersenyum,apakah ia

tersenyum kembali kepada anda?

g. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat

mengangkat kepalanya seperti pada gambar ini?

h. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat

mengangkat kepalanya sehingga membentuk sudut 45° seperti pada

gambar ?

i. Pada waktu bayi telungkup di alas yang datar, apakah ia dapat

mengangkat kepalanya dengan tegak seperti pada gambar?

16
j. Apakah bayi suka tertawa keras walau tidak digelitik atau diraba-raba?

2. Kuesioner Praskrining untuk Bayi 6 bulan

a. Pada waktu bayi telentang, apakah ia dapat mengikuti gerakan anda

dengan menggerakkan kepala sepenuhnya dari satu sisi ke sisi yang

lain?

b. Dapatkah bayi mempertahankan posisi kepala dalam keadaan tegak clan

stabil? Jawab TIDAK bila kepala bayi cenderung jatuh ke kanan/kiri

atau ke dadanya

c. Sentuhkan pensil di punggung tangan atau ujung jari bayi. (jangan

meletakkan di atas telapak tangan bayi). Apakah bayi dapat

menggenggam pensil itu selama beberapa detik?

d. Ketika bayi telungkup di alas datar, apakah ia dapat mengangkat dada

dengan kedua lengannya sebagai penyangga seperti pada gambar?

17
e. Pernahkah bayi mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau

memekik tetapi bukan menangis?

f. Pernahkah bayi berbalik paling sedikit dua kali, dari telentang ke

telungkup atau sebaliknya?

g. Pernahkah anda melihat bayi tersenyurn ketika melihat mainan yang

lucu, gambar atau binatang peliharaan pada saat ia bermain sendiri?

h. Dapatkah bayi mengarahkan matanya pada benda kecil sebesar kacang,

kismis atau uang logam? Jawab TIDAK jika ia tidak dapat

mengarahkan matanya.

i. Dapatkah bayi meraih mainan yang diletakkan agak jauh namun masih

berada dalam jangkauan tangannya?

j. Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-

lahan ke posisi clucluk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya

secara kaku seperti gambar di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala

bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah kanan.

3. Kuesioner Praskrining untuk Bayi 9 bulan

a. Pada posisi bayi telentang, pegang kedua tangannya lalu tarik perlahan-

lahan ke posisi clucluk. Dapatkah bayi mempertahankan lehernya

18
secara kaku seperti gambar di sebelah kiri ? Jawab TIDAK bila kepala

bayi jatuh kembali seperti gambar sebelah kanan.

b. Pernahkah anda melihat bayi memindahkan mainan atau kue kering dari

satu tangan ke tangan yang lain? Benda-benda panjang seperti sendok

atau kerincingan bertangkai tidak ikut dinilai.

c. Tarik perhatian bayi dengan memperlihatkan selendang, sapu tangan

atau serbet, kemudian jatuhkan ke lantai. Apakah bayi mencoba

mencarinya? Misalnya mencari di bawah meja atau di belakang kursi?

d. Apakah bayi dapat memungut dua benda seperti mainan/kue kering, dan

masing-masing tangan memegang satu benda pada saat yang sama?

Jawab TIDAK bila bayi tidak pernah melakukan perbuatan ini.

e. Jika anda mengangkat bayi melalui ketiaknya ke posisi berdiri,

dapatkah ia menyangga sebagian berat badan dengan kedua kakinya?

Jawab YA bila ia mencoba berdiri dan sebagian berat badan tertumpu

pada kedua kakinya.

f. Dapatkah bayi memungut dengan tangannya benda-benda kecil seperti

kismis, kacang kacangan, potongan biskuit, dengan gerakan miring atau

menggerapai seperti gambar?

19
g. Tanpa disangga oleh bantal, kursi atau dinding, dapatkah bayi duduk

sendiri selama 60 detik?

h. Apakah bayi dapat makan kue kering sendiri?

i. Pada waktu bayi bermain sendiri dan anda diam-diam datang berdiri di

belakangnya, apakah ia menengok ke belakang seperti mendengar

kedatangan anda? Suara keras tidak ikut dihitung. Jawab YA hanya jika

anda melihat reaksinya terhadap suara yang perlahan atau bisikan.

j. Letakkan suatu mainan yang dinginkannya di luar jangkauan bayi,

apakah ia mencoba mendapatkannya dengan mengulurkan lengan atau

badannya?

4. Kuesioner Praskrining untuk Bayi 12 Bulan

a. Jika anda bersembunyi di belakang sesuatu/di pojok, kemudian muncui

dan menghilang secara berulang-ulang di hadapan anak, apakah ia

mencari anda atau mengharapkan anda muncul kembali?

b. Letakkan pensil di telapak tangan bayi. Coba ambil pensil tersebut

dengan perlahan-lahan. Sulitkah anda mendapatkan pensil itu kembali?

c. Apakah anak dapat berdiri selama 30 detik atau lebih dengan

berpegangan pada kursi/meja?

20
d. Apakah anak dapat mengatakan 2 suku kata yang sama, misalnya: “ma-

ma”, “da-da” atau “pa-pa”. Jawab YA bila ia mengeluarkan salah—satu

suara tadi.

e. Apakah anak dapat mengangkat badannya ke posisi berdiri tanpa

bantuan anda?

f. Apakah anak dapat membedakan anda dengan orang yang belum ia

kenal? la akan menunjukkan sikap malu-malu atau ragu-ragu pada saat

permulaan bertemu dengan orang yang belum dikenalnya.

g. Apakah anak dapat mengambil Benda kecil seperti kacang atau kismis,

dengan meremas di antara ibu jari dan jarinya seperti pada gambar?

h. Apakah anak dapat duduk sendiri tanpa bantuan?

i. Sebut 2-3 kata yang dapat ditiru oleh anak (tidak perlu kata-kata yang

lengkap). Apakah ia mencoba meniru menyebutkan kata-kata tadi ?

j. Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil

yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup panel tidak ikut

dinilai.

21
5. Kuesioner Praskrining untuk 15 bulan

a. Tanpa bantuan, apakah anak dapat mempertemukan dua kubus kecil

yang ia pegang? Kerincingan bertangkai dan tutup, panci tidak ikut

dinilai

b. Apakah anak dapat jalan sendiri atau jalan dengan berpegangan?

c. Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-

lambai? Jawab TIDAK bila ia membutuh kemandirian kaq bantuan.

d. Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat

ayahnya, atau mengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya?

Jawab YA bila anak mengatakan salah satu diantaranya.

e. Dapatkah anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5

detik?

f. Dapatkan anak berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik atau

lebih?

Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat

membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri

kembali?

g. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa

menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau

mengeluarkan suara yang menyenangkan

h. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau

terhuyung-huyung?

22
i. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau

potongan biskuit dengan menggunakan ibu seperti pada gambar ini

6. Kuesioner Praskrining untuk Anak 18 bulan

a. Tanpa bantuan, apakah anak dapat bertepuk tangan atau melambai-

lambai? Jawab TIDAK bila ia membutuhkan bantuan.

b. Apakah anak dapat mengatakan “papa” ketika ia memanggil/melihat

ayahnya, atau mengatakan “mama” jika memanggil/melihat ibunya?

c. Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama kira-kira 5

detik?

d. Apakah anak dapat berdiri sendiri tanpa berpegangan selama 30 detik

atau lebih?

e. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat

membungkuk untuk memungut mainan di lantai clan kemudian berdiri

kembali?

f. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa

menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau

mengeluarkan suara yang menyenangkan.

g. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau

terhuyung-huyung?

23
h. Apakah anak anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis,

atau potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari dan jari telunjuk

seperti pada gambar?

i. Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia

menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda?

j. Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas dan minum dari

tempat tersebut tanpa tumpah?

7. Kuesioner Praskrining untuk Anak 21 bulan

a. Tanpa berpegangan atau menyentuh lantai, apakah anak dapat

membungkuk untuk memungut mainan di lantai dan kemudian berdiri

kembali?

b. Apakah anak dapat menunjukkan apa yang diinginkannya tanpa

menangis atau merengek? Jawab YA bila ia menunjuk, menarik atau

mengeluarkan suara yang menyenangkan.

c. Apakah anak dapat berjalan di sepanjang ruangan tanpa jatuh atau

terhuyung-huyung?

d. Apakah anak dapat mengambil benda kecil seperti kacang, kismis, atau

potongan biskuit dengan menggunakan ibu jari clan jari telunjuk

seperti pada gambar?

24
e. Jika anda menggelindingkan bola ke anak, apakah ia

menggelindingkan/melemparkan kembali bola pada anda?

f. Apakah anak dapat memegang sendiri cangkir/gelas clan minum dari

tempat tersebut tanpa tumpah?

g. Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak

meniru apa yang anda lakukan?

h. Apakah anak dapat meletakkan satu kubus di atas Gerak halus Ya Tida

kubus yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan

ukuran 2.5-5.0 cm

i. Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang

mempunyai arti selain “papa” dan “mama”?.

j. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa

kehilangan keseimbangan? (Anda mungkin dapat melihatnya ketika

anak menarik mainannya)

8. Kuesioner Praskrining untuk Anak 24 bulan

a. Jika anda sedang melakukan pekerjaan rumah tangga, apakah anak

meniru apa yang anda lakukan?

b. Apakah anak dapat meletakkan 1 buah kubus di atas kubus yang lain

tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 — 5

cm.

c. Apakah anak dapat mengucapkan paling sedikit 3 kata yang

mempunyai arti selain "papa" clan "mama"?

25
d. Apakah anak dapat berjalan mundur 5 langkah atau lebih tanpa

kehilangankeseimbangan?

(Anda mungkin dapat melihatnya ketika anak menarik mainannya).

e. Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, atau celananya?

(topi clan kaos kaki tidak ikut dinilai).

f. Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik

tangga dengan posisi tegak atau berpegangan pada dinding atau

pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak

atau anda tidak membolehkan anak naik tangga atau anak harus

berpegangan pada seseorang.

g. Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak

menunjuk dengan benar paling sedikit satu bagian badannya (rambut,

mata, hidung, mulut, atau bagian badan yang lain)?

h. Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?

i. Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau

membantu mengangkat piring jika diminta?

j. Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) ke depan

tanpa berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut dinilai.

9. Kuesioner Praskrining untuk Anak 30 bulan

a. Dapatkah anak melepas pakaiannya seperti: baju, rok, Sosialisasi &

atau celananya? (topi clan kaos kaki tidak ikut dinilai)

b. Dapatkah anak berjalan naik tangga sendiri? Jawab YA jika ia naik

tangga dengan posisi tegak atau berpegangan pada Binding atau

26
pegangan tangga. Jawab TIDAK jika ia naik tangga dengan merangkak

atau anda tidak membolehkan anak naik tangga atau anak harus

berpegangan pada seseorang.

c. Tanpa bimbingan, petunjuk atau bantuan anda, dapatkah anak

menunjuk dengan benar paling seclikit satu bagian badannya (rambut,

mata, hidung, mulut, atau bagian badan yang lain)?

d. Dapatkah anak makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah?

e. Dapatkah anak membantu memungut mainannya sendiri atau

membantu mengangkat piring jika diminta?

f. Dapatkah anak menendang bola kecil (sebesar bola tenis) Gerak kasar

ke depan tanpa berpegangan pada apapun? Mendorong tidak ikut

dinilai.

g. Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret kertas tanpa

bantuan/petunjuk?

h. Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu persatu di atas kubus

yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran

2.5 – 5 cm.

i. Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti “minta

minum”, “mau tidur”? “Terimakasih” dan “Dadag” tidak ikut dinilai.

j. Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar-gambar ini tanpa

bantuan?

27
10. Kuesioner Praskrining untuk Anak 36 bulan

a. Bila diberi pensil, apakah anak mencoret-coret kertas tanpa

bantuan/petunjuk?

b. Dapatkah anak meletakkan 4 buah kubus satu persatu di atas kubus

yang lain tanpa menjatuhkan kubus itu? Kubus yang digunakan ukuran

2.5 – 5 cm.

c. Dapatkah anak menggunakan 2 kata pada saat berbicara seperti “minta

minum”; “mau tidur”? “Terimakasih” dan “Dadag” tidak ikut dinilai.

d. Apakah anak dapat menyebut 2 diantara gambar-gambar ini tanpa

bantuan?

Dapatkah anak melempar bola lurus ke arah perut atau dada anda dari

jarak 1,5 meter?

e. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan

telunjuk atau mata pada saat memberikan perintah berikut ini:

“Letakkan kertas ini di lantai”.

“Letakkan kertas ini di kursi”.

“Berikan kertas ini kepada ibu”.

Dapatkah anak melaksanakan ketiga perintah tadi?

28
f. Buat garis lurus ke bawah sepanjang sekurangkurangnya 2.5 cm. Suruh

anak menggambar garis lain di

samping garis tsb.

g. Letakkan selembar kertas seukuran buku di lantai. Apakah anak dapat

melompati bagian lebar kertas dengan mengangkat kedua kakinya

secara bersamaan tanpa didahului lari?

h. Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri?

i. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter?

11. Kuesioner Praskrining untuk Anak 42 bulan

a. Dapatkah anak mengenakan sepatunya sendiri?

b. Dapatkah anak mengayuh sepeda rods tiga sejauh sedikitnya 3 meter?

c. Setelah makan, apakah anak mencuci clan mengeringkan tangannya

dengan balk sehingga anda ticlak perlu mengulanginya?

d. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan

caranya clan beri anak anda kesempatan melakukannya 3 kali.

Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau

lebih?

e. Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak

dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya

secara bersamaan tanpa didahului lari?

29
f. Jangan membantu anak clan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak

menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia.

Dapatkah anak menggambar lingkaran?

g. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain

tanpa menjatuhkan kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2.5

– 5 cm.

h. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain

dimana ia ikut bermain clan mengikuti aturan bermain?

i. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos

kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk kemandirian memasang kancing,

gesper atau ikat pinggang)

12. Kuesioner Praskrining untuk Anak 48 bulan

a. Dapatkah anak mengayuh sepeda roda tiga sejauh sedikitnya 3 meter?

b. Setelah makan, apakah anak mencuci dan mengeringkan tangannya

dengan baik sehingga anda tidak perlu mengulanginya?

c. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan

caranya dan beri anak anda kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah

ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 2 detik atau lebih?

30
d. Letakkan selembar kertas seukuran buku ini di lantai. Apakah anak

dapat melompati panjang kertas ini dengan mengangkat kedua kakinya

secara bersamaan tanpa didahului lari?

e. Jangan membantu anak dan jangan menyebut lingkaran. Suruh anak

menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia.

Dapatkah anak menggambar lingkaran?

f. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain

tanpa menjatuhkan kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2.5 –

5 cm.

g. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain

dimana ia ikut bermain dan mengikuti aturan bermain?

h. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos

kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau

ikat pinggang)

i. Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dibantu? Jawab

TIDAK jika ia hanya menyebutkan sebagian namanya atau ucapannya

sulit dimengerti.

31
13. Kuesioner Praskrining untuk Anak 54 bulan

a. Dapatkah anak meletakkan 8 buah kubus satu persatu di atas yang lain

tanpa menjatuhkan kubus tersebut? Kubus yang digunakan ukuran 2-5 –

5 cm.

b. Apakah anak dapat bermain petak umpet, ular naga atau permainan lain

dimana ia ikut bermain dan mengikuti aturan bermain?

c. Dapatkah anak mengenakan celana panjang, kemeja, baju atau kaos

kaki tanpa di bantu? (Tidak termasuk memasang kancing, gesper atau

ikat pinggang)

d. Dapatkah anak menyebutkan nama lengkapnya tanpa dibantu? Jawab

TIDAK jika ia hanya menyebut sebagian namanya atau ucapannya sulit

dimengerti.

e. Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu

kecuali mengulangi pertanyaan.

"Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?"

"Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?"

"Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?"

Jawab YA biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan benar,

bukan dengan gerakan atau isyarat.

Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah "menggigil", "pakai

mantel’ atau "masuk kedalam rumah’.

Jika lapar, jawaban yang benar adalah "makan"

32
Jika lelah, jawaban yang benar adalah "mengantuk", "tidur",

"berbaring/tidur-tiduran", "istirahat" atau "diam sejenak"

f. Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka?

g. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan

caranya dan beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah

ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?

h. Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata "lebih

panjang".

Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.

Tanyakan: "Mana garis yang lebih panjang?"

Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.

Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi pertanyaan

tersebut.

Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi pertanyaan

tadi.

Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak 3 kali

dengan benar?

33
i. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini,

suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang

tersedia. Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak dapat menggambar

seperti contoh ini?

j. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan

telunjuk atau mats pads saat memberikan perintah berikut ini:

"Letakkan kertas ini di atas lantai".

"Letakkan kertas ini di bawah kursi".

"Letakkan kertas ini di depan kamu"

"Letakkan kertas ini di belakang kamu"

Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di atas", "di bawah", "di

depan" dan "di belakang”

14. Kuesioner Praskrining untuk Anak 60 bulan

a. Isi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu

kecuali mengulangi pertanyaan.

“Apa yang kamu lakukan jika kamu kedinginan?”

“Apa yang kamu lakukan jika kamu lapar?”

“Apa yang kamu lakukan jika kamu lelah?”

34
Jawab YA biia anak merjawab ke 3 pertanyaan tadi dengan benar,

bukan dengan gerakan atau isyarat.

Jika kedinginan, jawaban yang benar adalah “menggigil” ,”pakai

mantel’ atau “masuk kedalam rumah’.

Jika lapar, jawaban yang benar adalah “makan”

Jika lelah, jawaban yang benar adalah “mengantuk”, “tidur”,

“berbaring/tidur-tiduran”, “istirahat” atau “diam sejenak”

b. Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau pakaian boneka?

c. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan

caranya dan beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah

ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 6 detik atau lebih?

d. Jangan mengoreksi/membantu anak. Jangan menyebut kata “lebih

panjang”.

Perlihatkan gambar kedua garis ini pada anak.

Tanyakan: “Mana garis yang lebih panjang?”

Minta anak menunjuk garis yang lebih panjang.

Setelah anak menunjuk, putar lembar ini dan ulangi pertanyaan

tersebut.

Setelah anak menunjuk, putar lembar ini lagi dan ulangi pertanyaan

tadi.

Apakah anak dapat menunjuk garis yang lebih panjang sebanyak 3 kali

dengan benar?

35
e. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini,

suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang

tersedia. Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak dapat menggambar

seperti contoh ini?

f. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan

telunjuk atau mats pads saat memberikan perintah berikut ini:

Letakkan kertas ini di atas lantai”.

“Letakkan kertas ini di bawah kursi”.

“Letakkan kertas ini di depan kamu”

“Letakkan kertas ini di belakang kamu”

Jawab YA hanya jika anak mengerti arti “di atas”, “di bawah”, “di

depan” dan “di belakang”

g. Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa menangis

atau menggelayut pada anda) pada saat anda meninqgalkannya?

h. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak :

Tunjukkan segi empat merah”

36
“Tunjukkan segi empat kuning”

‘Tunjukkan segi empat biru”

“Tunjukkan segi empat hijau”

Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?

i. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa

berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia

dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki?

j. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?

15. Kuesioner Praskrining untuk Anak 66 bulan

a. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini,

suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang

tersedia. Berikan 3 kali kesempatan. Apakah anak dapat menggambar

seperti contoh ini?

b. Ikuti perintah ini dengan seksama. Jangan memberi isyarat dengan

telunjuk atau mats pads saat memberikan perintah berikut ini:

37
"Letakkan kertas ini di atas lantai".

"Letakkan kertas ini di bawah kursi".

"Letakkan kertas ini di depan kamu"

"Letakkan kertas ini di belakang kamu"

Jawab YA hanya jika anak mengerti arti "di atas", "di bawah", "di

depan" dan "di belakang”

c. Apakah anak bereaksi dengan tenang dan tidak rewel (tanpa menangis

atau menggelayut pada anda) pada saat anda meninqgalkannya?

d. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak :

"Tunjukkan segi empat merah"

"Tunjukkan segi empat kuning"

‘Tunjukkan segi empat biru”

"Tunjukkan segi empat hijau"

Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?

e. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa

berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia

dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki?

f. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?

g. Suruh anak menggambar di tempat kosong yang tersedia. Katakan

padanya: "Buatlah gambar orang".

38
Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan bertanya/ mengingatkan

anak bila ada bagian yang belum tergambar. Dalam memberi nilai,

hitunglah berapa bagian tubuh yang tergambar. Untuk bagian tubuh

yang berpasangan seperti mata, telinga, lengan dan kaki, setiap pasang

dinilai satu bagian. Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3 bagian

tubuh?

h. Pada gambar orang yang dibuat pada nomor 7, dapatkah anak

menggambar sedikitnya 6 bagian tubuh?

i. Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat-kalimat yang belum selesai

ini, jangan membantu kecuali mengulang pertanyaan:

"Jika kuda besar maka tikus ………

"Jika api panas maka es ………

"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang ………

Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es dingin, ayah

seorang pria) ?

j. Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis/bola kasti

hanya dengan menggunakan kedua tangannya? (Bola besar tidak ikut

dinilai).

16. Kuesioner Praskrining untuk Anak 72 bulan

a. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan, katakan pada anak :

39
“Tunjukkan segi empat merah”

“Tunjukkan segi empat kuning”

“Tunjukkan segi empat biru”

“Tunjukkan segi empat hijau”

Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?

b. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa

berpegangan (lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia

dapat melompat 2-3 kali dengan satu kaki?

c. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan?

d. Suruh anak menggambar di tempat kosong yang tersedia. Katakan

padanya: "Buatlah gambar orang".

Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan bertanya/ mengingatkan

anak bila ada bagian yang belum tergambar. Dalam memberi nilai,

hitunglah berapa bagian tubuh yang tergambar. Untuk bagian tubuh

yang berpasangan seperti mata, telinga, lengan dan kaki, setiap pasang

dinilai satu bagian. Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3 bagian

tubuh?

e. Pada gambar orang yang dibuat pads nomor 7, dapatkah anak

menggambar sedikitnya 6 bagian tubuh?

f. Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat-kalimat yang belum selesai

ini, jangan membantu kecuali mengulang pertanyaan:

"Jika kuda besar maka tikus

"Jika api panas maka es

40
"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang

Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es dingin, ayah

seorang pria) ?

g. Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis/bola kasti

hanya dengan menggunakan kedua tangannya? (Bola besar tidak ikut

dinilai).

h. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan

caranya clan beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali.

Dapatkah ia mempertahankan keseimbangan dalam waktu 11 detik atau

lebih?

i. Jangan membantu anak clan jangan memberitahu nama gambar ini,

Suruh anak menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang

tersedia- Berikan 3 kali kesempatan.

Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?

j. lsi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu

kecuali mengulangi pertanyaan sampai 3 kali bila anak

menanyakannya.

"Sendok dibuat dari apa?"

41
"Sepatu dibuat dari apa?"

"Pintu dibuat dari apa?"

Apakah anak dapat menjawab ke 3 pertanyaan di atas dengan benar?

Sendok dibuat dari besi, baja, plastik, kayu.

Sepatu dibuat dari kulit, karet, kain, plastik, kayu.

Pintu dibuat dari kayu, besi, kaca.

42
BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada kunjungan pertama pada hari Kamis, 15

Agustus 2019 pada pukul 10.00 WIB. Berdasarkan data yang diperoleh

didapatkan Ny. S mengatakan usia 30 tahun, berasal dari suku Jawa, Agama

Islam, Pendidikan terakhir SMA, pekerjaan Ibu Rumah Tangga, dengan

suami Tn. H usia 35 tahun, suku Jawa, Agama Islam, Pendidikan terakhir

SMA, Pekerjaan Wiraswasta. Anak pertama An. F usia 10 tahun berjenis

kelamin laki-laki dan mempunyai seorang balita yang bernama An. R usia 10

bulan berjenis kelamin perempuan. Keluarga Tn. H bertempat tinggal di

Lenteng Agung Rt 1 Rw 02 Jagakarsa Jakarta Selatan. Alasan datang Bidan

melakukan kunjungan ke rumah Tn. H adalah untuk melakukan pemeriksaan

perkembangan menggunakan metode KPSP pada An. R guna mengetahui

apakah perkembangannya sesuai usia atau tidak. Ny. S mengatakan pada

riwayat kesehatan sekarang dan riwayat kesehatan yang lalu An. R tidak

mempunyai riwayat penyakit seperti menderita penyakit kejang, TBC dan

diare. Pada riwayat kesehatan keluarga pun tidak ada yang mempunyai

penyakit seperti jantung, hipertensi, asma, DM dan TBC.

Riwayat proses persalinan Ny. S mengatakan persalinan An.R pada

tanggal 20 November 2018, tempat persalinan di BPS, jenis persalinan

normal, penolong persalinan oleh bidan, tidak ada komplikasi, bayi lahir

43
pukul 03.00 WIB dan saat lahir menangis kuat. Berat badan saat lahir 3200

gram dan panjang badan 49 cm.

Pola makan sehari-hari menu makan An. R yaitu bubur saring, nasi

tim, dan buah-buahan frekuensi makan 3 kali sehari adapun makanan ringan

tambahan yaitu biskuit. Pola Eliminasi An. R, buang air besar sehari sekali

dan buang air kecil 5 kali sehari. Pola istirahat pada siang hari 1 jam dan

malam hari 10 jam. Aktifitas sehari-hari pergerakan normal, dan sangat aktif.

Pada saat dilakukan pemeriksaan fisik hasil pemeriksaan keadaan umum baik,

keadaan emosional stabil, kesadaran compos mentis, nadi 72x/menit,

pernafasan 45x/menit, suhu tubuh 36,5°C, tinggi badan 62 cm, berat badan 8

kg Pada pemeriksaan sistematis didapatkan rambut bersih warna hitam, mata

konjungtiva tidak pucat kanan dan kiri, sklera tidak ikterik kanan dan kiri,

hidung bersih, tidak ada polip, mulut bibir kemerahan, tidak ada labioschiziz,

tidak ada palatochiziz, telinga simetris, terdapat lubang, bersih tidak ada

serumen, dada simetris, retraksi dinding dada normal, abdomen tidak ada

benjolan, ekstremitas atas dan bawah simetris, jumlah jari lengkap, gerakan

aktif dan punggung tidak ada pembengkakan.

Adapun masalah yang didapatkan An. R adalah ketidak tahuan keluarga

apakah perkembangan An. R sesuai dengan usianya atau tidak. Kebutuhan

yang harus diberikan adalah melakukan pemeriksaan perkembangan anak

menggunakan metode KPSP.

Untuk perencanaan yang diberikan yaitu membina hubungan baik

dengan keluarga binaan, menjelaskan hasil pemeriksaan yang didapat,

44
menjelaskan kepada ibu tentang Perkembangan pada anak, menjelaskan

kepada ibu kapan sebaiknya dilakukan pemantauan perkembangan pada anak,

mendokumentasikan hasil pemeriksaan.

Dalam penatalaksaannya membina hubungan baik dengan keluarga

binaan, menjelaskan hasil pemeriksaan yang didapat bahwa anak ibu dalam

keadaan sehat, menjelaskan pada ibu bahwa pemantauan perkembangan pada

anak sangat pentik dilakukan agar mengetahui bahwa perkembangan anak

sesuai dengan usianya dan tidak terjadi penyimpangan. Setelah dilakukan

pemeriksaan oleh bidan, ibu bersedia untuk menerima kunjungan keluarga

binanan yang ke dua pada tanggal 20 Agustus 2019.

Kunjungan Keluarga Binaan ke-2 dilakukan tanggal 20 Agustus 2019

Pada hari Selasa tanggal 20 Agustus 2019 pukul 16.10 dilakukan

kunjungan yang ke dua. Ibu mengatakan anaknya dalam keadaan sehat.

Dilakukan pemeriksaan fisik keadaan umum An. R dalam keadaan baik,

kesadaran compos mentis, pemeriksaan ttv nadi 70x/menit, suhu 36,8 ºC,

tinggi badan 62 cm, berat badan 8 kg. Adapun masalah yang didapatkan An.

R adalah keluarga masih belum mengerti perkembangan An. R sesuai usianya

atau tidak. Kebutuhan yang harus diberikan adalah penkes tentang

perkembangan pada anak. Setelah dilakukan pemeriksaan bidan menjelaskan

bahwa anak ibu dalam keadaan baik, bidan memberitahu pemeriksaan apa

yang nantinya akan dilakukan pada An. R dilihat dari usianya. Bidan

melakukan pendekatan pada anak agar nanti ketika dilakukan pengukuran

45
perkembangan anak kooperatif dan tidak rewel. Dari hasil pemeriksaan

dilakukan pendokumentasian.

Kunjungan Keluarga Binaan ke-3 dilakukan tanggal 22 Agustus 2019

Pada hari Kamis tanggal 22 Agustus 2019 pukul 16.30 dilakukan


kunjungan yang ke tiga. Ibu mengatakan anaknya dalam keadaan sehat.
Dilakukan pemeriksaan fisik keadaan umum An. R dalam keadaan baik,
kesadaran compos mentis. pemeriksaan ttv nadi 72x/menit, suhu 36,4 ºC,
tinggi badan 62 cm, berat badan 8 kg. melakukan pendekatan pada An. R
agar pengukuran perkembangan berjalan dengan baik. memberitahu ibu
bahwa pada kunjungan selanjutnya akan ada mahasiswa yang akan
melakukan pengukuran perkembangan, dalam keadaan normal.
Perencanaan nya: memberitahu ibu bahwa hasil pemeriksaan anaknya
normal, Memotivasi orang tua untuk tetap memberikan nutrisi yang sesuai
dengan usia anak supaya anak mendapat gizi dan nutrisi yang baik untuk
proses perkembangannya,menanyakan perkembangan tumbuh kembang
anaknya ibu mengatakn bahwa anaknya sudah bisa meraih sesuatu benda,
dan bisa memasukan potongan biskuit kemulut dan Menyarankan ibu
untuk segera kontrol bila terdapat kelainan–kelainan dalam perkembangan
anak supaya ibu bisa mengerti dan tahu apa yang harus dilakukan untuk
meningkatkan apa yang terjadi pada anaknya. Dokumentasikan semua
hasil pemeriksaan dan asuhan yang telah diberikan. pada An. R dan
memberitahu ibu kunjungan selanjutnya dilakukan pada tanggal 24
Agustus 2019.

Kunjungan Keluarga Binaan ke-4 dilakukan tanggal 24 Agustus 2019

Pada hari Sabtu, 24 Agustus 2019 pukul 16.00 dilakukan kunjungan

yang ke empat bersama mahasiswa. Ibu mengatakan anaknya dalam keadaan

sehat. Dilakukan pemeriksaan fisik keadaan umum An. A dalam keadaan

46
baik, kesadaran compos mentis, pemeriksaan ttv nadi 70x/menit, suhu 36,4ºC,

tinggi badan 62 cm, berat badan 8,2 kg. Adapun masalah yang didapatkan An.

R adalah keluarga masih belum mengerti perkembangan An. R sesuai usianya

atau tidak. Kebutuhan yang harus diberikan adalah penkes tentang

perkembangan pada anak. Setelah dilakukan pemeriksaan bidan menjelaskan

bahwa anak ibu dalam keadaan baik, bidan memberitahu pemeriksaan apa

yang nantinya akan dilakukan pada An. R dilihat dari usianya. Menjelaskan

kepada ibu bahwa mahasiswa akan melakukan pengukuran perkembangan

An. R dengan menggunakan metode KPSP. Memberitahu ibu bahwa

perkembangan anaknya sesuai dengan usianya. Bidan mengucapkan

terimakasih kepada keluarga binaan yang telah bersedia di bina dan hasil

pemeriksaan dilakukan pendokumentasian.

47
BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada keluarga binaan di RT 01 RW


02 Kelurahan Lenteng Agung Kecamatan jagakarsa. Penulis melakukan asuhan
pada Tanggal 15 Agustus 2019 - 22 Agustus 2019. An.R usia 10 bulan, memiliki
Berat Badan 8 kg, Tinggi Badan 62 cm. Penulis melakukan pemantauan tumbuh
kembang menggunakan metode KPSP kepada An.R, karena An.R sebelumnya
belum pernah skrining dan Ny.S juga tidak mengetahui tentang metode KPSP ini,
maka penulis melakukan asuhan KPSP kepada An.R karena itu diwajibkan
menurut Depkes. Dalam (Prasida, 2015)10 mengatakan bahwa Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan (KPSP) merupakan salah satu alat skrining/ deteksi yang
diwajibkan oleh Depkes untuk digunakan di tingkat pelayanan kesehatan primer.
Kuesioner Pra Skrining Perkembangan atau disebut KPSP merupakan suatu daftar
pertanyaan singkat yang ditujukan kepada para orang tua dan dipergunakan
sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan perkembangan anak usia 3
bulan sampai dengan 72 bulan Saat dilakukan pemeriksaan pemantauan tumbuh
kembang dengan metode KPSP.

Setelah dilakukan skrining pada An. R Usia 10 bulan, An. R dapat


melakukan sesuai dengan usianya yaitu dapat menyatukan dua kubus yang sedang
dipegang di tangan, anak sudah bisa merangkak, tanpa bantuan anak sudah bisa
bertepuk tanggan, anak dapat mengambil benda kecil seperti potongan biskuit
menggunakan tangan seperti di gambar yang terdapat di kuesioner. Dari kuesioner
tersebut maka dapat diketahui perkembangan gerak kasar, gerak halus, bicara &
bahasa dan sosialisasi/ kemandirian. Hasil pemeriksaan KPSP pada An.R
mendapat skor 9 yang artinya sesuai (S). An. R bisa melakukan semua point yang
ada di kuisoner KPSP, maka dapat disimpulkan bahwa An.R dalam keadaan sehat

10
Prasida. 2015.

48
sesuai dengan teori (Depkes, 2012)11 yaitu Anak dengan perkembangan sesuai
Kriteria ini bisa diberikan kepada anak apabila jumlah jawaban ya ada 9-10.
Artinya orang tua/ pengasuh sudah mengasuh anak dengan baik. Upaya yang
harus dilakukan oleh orang tua, pengasuh, dan atau guru selanjutnya ialah
melakukan stimulasi sesuai dengan umur dan kesiapan anak, mengikutkan setiap
ada Posyandu, dan melakukan pemeriksaan rutin menggunakan KPSP setiap 3
bulan pada anak berumur kurang dari 24 bulan dan setiap 6 bulan pada anak umur
24-72 bulan.

Setelah diketahui hasil dari skrining tumbuh kembang, penulis


menyarankan agar selalu melakukan penimbangan anak setiap bulan di posyandu
dan melakukan pemantauan tumbuh kembang dengan metode KPSP 3 bulan lagi
sesuai umur anak.

11
Departemen Kesehatan. 2012.

49
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Perkembangan merupakan suatu perubahan yang berlangsung seumur

hidup dengan bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks

dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta

sosialisasi dan kemandirian. Kuesioner Pra Skrining Perkembangan Adalah

suatu daftar pertanyaan singkat yang ditujukan kepada para orang tua dan

dipergunakan sebagai alat untuk melakukan skrining pendahuluan

perkembangan anak.

Setelah melakukan asuhan kebidanan pada An. R umur 10 bulan dalam

melakukan pwngukuran perkembangan menggunakan metode KPSP yang

dimulai dari pengkajian data sampai evaluasi maka dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Dengan dilakukan pengukuran perkembangan dengan menggunakan KPSP

dapat ditarik kesimpulan bahwa asuhan yang diberikan yang dimulai dari

anamnesa, wawancara, pemeriksaan umum, pemeriksaan fisik dapat

berjalan dengan baik. Klien dan tenaga kesehatan dapat bekerja sama

dalam memberikan kebutuhan kepada klien untuk selalu memantau

perkembangan anak sesuai dengan usinya agar tidak terjadi

penyimpangan.

2. Pada tanggal 26 Agustus 2019 sudah dilakukan pengukuran perkembangan

50
kepada An. R. Setelah dilakukan pengukuran perkembangan dengan

menggunakan metode KPSP Dari 10 kuesioner yang di tanyakan dan di

praktekkan terdapat 9 jawaban YA yang artinya bahwa perkembangan An.

A sesuai dengan usianya dan tidak terjadi penyimpangan. An. A

kooperatif, mau mendengarkan perintah dan mampu melaksanakan dengan

baik. Dari hasil diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa keluarga binaan

yang telah dilakukan berhasil.

5.2 Saran

1. Bagi Keluarga Binaan

Dengan diadakannya kunjungan ini diharapkan keluarga dapat mengenali

perkembangan anak sesuai dengan usianya.

2. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa diharapkan lebih dapat menggali lebih dalam lagi mengenai

kesehatan keluarga dan meningkatkan pengetahuan mengenai asuhan

kebidanan pada keluarga.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Untuk menambah pengetahuan laporan keluarga binaan di perpustakaan.

51
DAFTAR PUSTAKA

Adriana, D. (2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain Pada Anak. Jakarta:
Salemba Medika

Feiby, D.A. (2001). Tahap Perkembangan Anak Bayi Hingga Pra Sekolah.
Jakarta: Dian Rakyat

Montessori, M. 2008. The Absorbent Mind, Pikiran Yang Mudah Menyerap.


Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Wijaya, Awi. (Artikel). Pentingnya Stimulasi Dini Tumbuh Kembang Anak.


www.surabaya-ehealth.com Diakses tanggal 27 Agustus 2019.

Departemen Kesehatan. 2016. Tahap Perkembangan Balita, dan Profil kesehatan


RI. www. depkes.go.id. Diakses tanggal 27 Agustus 2019.

Departemen Kesehatan 2012. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi Dan


Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Dasar.
Jakarta Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Anbarwati, Eny. 2016. Asuhan Kebidanan Komunitas. Yogjakarta: Numed


Karwati., Pujiati Dewi., Mujiwati Sri, 2011. Asuhan Kebidanan V (Kebidanan
Komunitas): Jakarta : Trans Info Media.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia 2018. Praktik Kebidanan Komunitas.


http://bppsdmk.kemkes.go.id. Diakses pada tanggal 27 Agustus
ACUAN PRAKTIK, JOBSHEET, DAFTAR TILIK PEMANTAUAN
TUMBUH KEMBANG DENGAN METODE KPSP

DISUSUN OLEH :

ULFA RAHMALIA 07180100086 (A4)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
JAKARTA
2019

53
AP (ACUAN PRAKTIK )

MATA KULIAH/ PRAKTIKUM : KETERAMPILAN DASAR


KLINIK
KODE MATA KULIAH/ SKS : 2 SKS
SEMESTER : II KEBIDANAN
SASARAN : MAHASISWA DIII KEBIDANAN
MATERI POKOK : PEMANTAUAN TUMBUH
KEMBANG
PROGRAM STUDI : SARJANA TERAPAN
KEBIDANAN

A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator


1. Standar Kompetensi/Tujuan pembelajaran
Mahasiswa mampu mengetahui perkembangan anak normal atau
ada penyimpangan dengan metode KPSP
2. Kompetensi Dasar
Mahasiswa mampu melakukan pemantauan tumbuh kembang anak
menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
3. Indikator
a. Mahasiswa dapat menentukan umur anak
b. Mahasiswa dapat memberikan penjelasan pada orangtua/keluarga
tentang tujuan pemeriksaan KPSP
c. Mahasiswa dapat memilih alat dan melakukan pemeriksaan dengan
benar dan tepat
B. Materi
Pemeriksaan KPSP adalah penilian perkembangan anak dalam 4
sektor perkembangan yaitu : motorik kasar, motorik halus, bicara/bahasa
dan sosialisasi /kemandirian. Tujuan skrining / pemeriksaan perkembangan
anak menggunakan KPSP adalah untuk mengetahui perkembangan anak
normal atau ada penyimpangan.
Jadwal skrining / pemeriksaan KPSP adalah pada umur 3, 6, 9, 12,
15, 18, 21, 24, 30,36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Jika anak belum
mencapai umur skrining tersebut, minta ibu dating kembali pada umur
skrining yang terdekat untuk pemeriksaan rutin. Misalnya bayi umur 7
bulan, diminta datang kembali untuk skrining pada umur 9 bulan. Apabila
orang tua datang dengan keluhan anaknya mempunyai masalah tumbuh
kembang sedangkan umur anak bukan umur skrining maka pemeriksaan
menggunakan KPSP untuk umur skrining terdekat yang lebih muda.
Alat / instrument :
1. Formulir KPSP menurut umur, berisi 9-10 pertanyaan tentang
kemampuan perkembangan yang telah dicapai anak. Sasaran KPSP
anak umur 0-72 bulan.
2. Alat Bantu pemeriksaan berupa : pensil, kertas, bola sebesar bola
tennis, kerincingan, kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah,
kismis, kacang tanah, potongan biscuit kecil berukuran 0,5-1 cm.
Cara menggunakan KPSP :
1. Pada waktu pemeriksaan / skrining, anak harus dibawa.
2. Tentukan umur anak dengan menanyakan tanggal, bulan dan tahun anak
lahir. Bila umur anak lebih dari 16 hari dibulatkan menjadi 1 bulan.
Contoh : bayi umur 3 bulan 16 hari, dibulatkan menjadi 4 bulan. Bila
umur bayi 3 bulan 15 hari dibulatkan menjadi 3 bulan.
3. Setelah menentukan umur anak, pilih KPSP yang sesuai dengan umur
anak.
4. KPSP terdiri dari 2 macam pertanyaan, yaitu:
Pertanyaan yang dijawab oleh ibu/pengasuh anak, contoh: “Dapatkah
bayi makan kue sendiri?”
5. Perintahkan kepada ibu/pengasuh anak atau petugas untuk
melaksanakan tugas yang tertulis pada KPSP. Contoh: “Pada posisi
bayi anda telentang, tariklah bayi anda pada pergelangan tangannya
secara perlahan-lahan ke posisi duduk.”
6. Jelaskan kepada orangtua agar tidak ragu-ragu atau takut menjawab,
oleh karena itu pastikan ibu/pengasuh anak mengerti apa yang
ditanyakan kepadanya.
7. Tanyakan pertanyaan tersebut secara berurutan, satu persatu. Setiap
pertanyaan hanya ada 1 jawaban, Ya atau Tidak. Catat jawaban tersebut
pada formulir.
8. Ajukan pertanyaan yang berikutnya setelah ibu/pengasuh anak
menjawab pertanyaan.
9. Teliti kembali apakah semua pertanyaan telah dijawab.
Interpretasi hasil KPSP :
1. Hitunglah berapa jawaban Ya.
a. Jawaban Ya : Bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak bisa atau
pernah atau sering atau kadang-kadang melakukannya.
b. Jawaban Tidak : Bila ibu/pengasuh anak menjawab: anak belum
pernah melakukan atau tidak pernah atau ibu/pengasuh anak tidak
tahu.
2. Jumlah jawaban Ya
a. 9 atau 10, perkembangan anak sesuai dengan tahap
perkembangannya (S)
b. 7 atau 8, perkembangan anak meragukan (M)
c. 6 atau kurang, kemungkinan ada penyimpangan (P)
d. Untuk jawaban “Tidak”, perlu dirinci jumlah jawaban tidak menurut
jenis keterlambatan (gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa,
sosialisasi dan kemandirian)
C. Alat
1. Lembar KPSP

2. Kotak mainan KPSP

3. Tempat Ruangan bermain, bersih, kering, hangat dan terang.


D. Metode dan Media
1. Metode : Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP)
2. Media : Lembar kpsp
E. Langkah Pembelajaran
1. Lembar KPSP

2. Kotak mainan KPSP

3. Tempat Ruangan bermain, bersih, kering, hangat dan terang.

F. Langkah pembelajaran

KEGIATAN WAKTU DESKRIPSI


1.Pengantar 5 menit Pengantar
2.Bermain peran 20 menit 1. Mengatur posisi duduk mahasiswa 2. Dua
dan tanya Jawab orang instruktur memberikan contoh
bagaimana melakukan pemeriksaan KPSP
(misal usia 6 bulan). Mahasiswa mengamati
peragaan dengan menggunakan penuntun
belajar. 3. Memberikan kesempatan kepada
mahasiswa untuk bertanya dan instruktur
memberikan penjelasan tentang aspek-aspek
yang penting.
3. Praktek 80 menit 1. Mahasiswa dibagi menjadi kelompok
bermain dengan kecil (3 orang) Masing-masing berperan
umpan balik sebagi dokter, anak, orangtua. 2. Setiap
kelompok melakukan praktek
langkahlangkah pemeriksaan KPSP secara
bergantian dan memilih usia yang berbeda
(12,15,18,dst) dan kelompok lain
mengamati cara pemeriksaan KPSP dan
memberi pernyataan yang tidak sesuai pada
pengamatan.
4.Curah 15 menit 1. Curah pendapat/diskusi: apa yang
pendapat/diskusi dirasakan dan kesultan pada saat melakukan
pemeriksaan KPSP 2. Instruktur membuat
kesimpulan dengan menjawab pertanyaan
dan memperjelas hal yang belum dimengerti
Total waktu 120
menit

G. Evaluasi
1. Struktural
2. Persiapan tempat dan alat
3. Persiapan waktu
4. Persiapan acuan praktik
5. Proses
a. Selama praktik mahasiswa memperhatikan penjelasan yang
disampaikan dosen
b. Selama praktik mahasiswa bertanya tentang penjelasan yang
disampaikan dosen
c. Selama praktik mahasiswa aktif menjawab pertanyaan yang
dianjurkan dosen
6. Hasil
a. Mahasiswa mampu memahami tujuan dilakukannya pemantauan
tumbuh kembang dengan metode kpsp
b. Mahasiswa mampu memahami langkah-langkah metode kpsp
c. Mahasiswa mampu menilai tumbuh kembang dengan bener
mengunakan metode kpsp
JOB SHEET

MATA KULIAH/ PRAKTIKUM : KETERAMPILAN DASAR


KLINIK
KODE MATA KULIAH/ SKS : 2 SKS
SEMESTER : II KEBIDANAN
SASARAN : MAHASISWA DIII KEBIDANAN
MATERI POKOK : PEMANTAUAN TUMBUH
KEMBANG
PROGRAM STUDI : SARJANA TERAPAN
KEBIDANAN

A. OBJEKTIF PERILAKU SISWA


Setelah mengikuti demonstrasi di laboratorium dan membaca tiap langkah
dalam job sheet, mahasiswa mampu :
1. Mahasiswa dapat menyiapkan alat untuk mempraktekkan pemantauan
perkembangan neonatus, bayi dan anak balita menggunakan Kuesioner Pra
Skrining Perkembangan (KPSP) yang benar sesuai dengan pedoman yang
telah diberikan.
2. Mahasiswa dapat mempraktekkan pemantauan perkembangan neonatus,
bayi dan anak balita menggunakan Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP) yang benar sesuai dengan prosedur yang ada pada job sheet.
B. DASAR TEORI SINGKAT

Pemeriksaan KPSP adalah penilian perkembangan anak dalam 4


sektor perkembangan yaitu : motorik kasar, motorik halus, bicara/bahasa
dan sosialisasi /kemandirian. Tujuan skrining / pemeriksaan
perkembangan anak menggunakan KPSP adalah untuk mengetahui
perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.
C. PERALATAN DAN TEMPAT

1. Lembar KPSP

2. Kotak mainan KPSP

3. Tempat Ruangan bermain, bersih, kering, hangat dan terang.

D. PROSEDUR PELAKSANAAN

KPSP 9 BULAN

NO PEMERIKSAAN YA TIDAK

1 Pada posisi bayi telentang, pegang Gerak halus


kedua tangannya lalu tarik
perlahan
-
lahan ke posisi
clucluk. Dapatkah bayi
mempertahankan lehernya secara
kaku seperti gambar di
ebelah kiri ? Jawab TIDAK bila
kepala bayi jatuh kembali seperti
gambar sebelah kanan
2 Pernahkah anda melihat bayi Gerak kasar
memindahkan mainan atau kue
kering dari satu tangan ke
tangan yang lain? Benda
-
benda panjang seperti sendok atau
kerincingan bertangkai
tidak ikut dinilai.

3 Tarik perhatian bayi dengan Sosialisasi &


memperlihatkan selendang, sapu
tangan atau kemandirian
serbet,
kemudian jatuhkan ke lantai.
Apakah bayi mencoba
mencarinya? Misalnya mencari di
bawah meja atau di belakang
kursi?
4 Apakah bayi dapat memungut dua Bicara &
benda seperti mainan/kue kering,
dan masing bahasa
-
masing tangan memegang satu
benda pada saat yang sama? J
awab TIDAK bila bayi tidak
pernah melakukan perbuatan ini.
5 Jika anda mengangkat bayi Gerak kasar
melalui ketiaknya ke posisi
berdiri, dapatkah ia menyangga
sebagian berat badan dengan
kedua kakinya? Jawab YA bila ia
mencoba berdiri dan
sebagian berat badan tertumpu p
ada kedua kakinya.
6 Dapatkah bayi memungut dengan Gerak kasar
tangannya benda
-benda kecil seperti kismis,
kacang
-kacangan, potongan biskuit,
dengan gerakan miring atau
menggerapai seperti
gambar

7 Tanpa disangga oleh bantal, kursi Gerak kasar


atau dinding, dapatkah bayi duduk
s
endiri selama 60
detik?

8 Apakah bayi dapat makan kue Sosialisasi &

kering sendiri? kemandirian

9 Pada waktu bayi bermain sendiri Gerak kasar


dan anda diam
-diam datang berdiri di
belakangnya,
apakah ia menengok ke belakang
seperti mendengar kedatangan
anda? Suara keras
tidak ikut dihitung. Jawa
b YA hanya jika anda melihat
reaksinya terhadap suara yang
perlahan atau bisikan.
10 Letakkan suatu mainan yang Gerak halus
dinginkannya di luar jangkauan
bayi, apakah ia mencoba
mendapatkannya dengan
mengulurkan lengan atau
badannya?
DAFTAR TILIK
KPSP

0 Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan


Langkah kerja atau kegiatan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai urutan (apabila harus
1 berurutan)
2 Langkah kerja atau kegiatan dengan benar tetapi ragu-ragu
3 Langkah kerja atau kegiatan dilakukan dengan benar dan percaya diri

PENILAIAN
No Langkah Kerja 0 1 2 3
A. PERSIAPAN
Sapalah anak, ibu /keluarga dengan ramah dan perkenalkan diri
1
2 Jelaskan tujuan pemeriksaan anak pada ibu/keluarga
Tanyakan tanggal lahir dan adakah keluhan ibu/keluarga
tentang anaknya
3
Jika anak belum mencapai usia skrining, minta ibu datang pada
usia skrining terdekat. Apabila ada keluhan masalah tumbuh
kembang, sedang usia anak bukan usia skrining, pemeriksaan

4 digunakan KPSP terdekat yang lebih muda


Periksa pasien dalam ruangan yang tenang dan perhatian anak
tidak mudah teralihkan
5
B. PEMERIKSAAN
Menetukan formulir KPSP berdasarkan tanggal lahir dan
tanggal peeriksaan ( bila usia >16 hari dibulatkan 1 bulan) Bayi
premature ≤ 35 minggu dan usia di bawah 2 tahun pakai usia
koreksi.
6
Memilih alat bantu pemeriksa yang sesuai
7
Tanyakan secara berutan pertanyaan satu persatu pada ibu atau
pengantr yang mengetahui perkembangan anak sehari hari dan
test kemampuan anak sesuai format pernyataan KPSP Setiap
pertanyaan hanya ada satu jawaban, YA ( bila pernah, kadang ,
sering melakukan.TIDAK ( belum pernah, bisa melakukan),
8
catat jawaban tersebut pada formulir.
C. KESIMPULAN
Menghitung jumlah YA pada formulir KPSP
Skor 9-10 : SESUAI
Skor 7-8 : MERAGUKAN SKOR
SKOR < 6 : PENYIMPANGAN
9
INTERVENSI SESUAI
- Beri pujian ibu karena telah mengasuh anak dengan baik.
- Teruskan pola asuh sesuai dengan tahapan perkembangan -
Beri stimulasi perkembangan anak setiap saat, sesering
mungkin, sesuai usia dan kesiapan anak.
- Ingatkan untuk pemeriksaan KPSP pada usia 3 bulan
selanjtnya
MERAGUKAN :
- Beri petunjuk pada ibu/keluarga agar melakukan stimulasi
perkembangan pada anak lebih sering lagi, setiap saat dan
sesering mungkin.
- Ajari ibu untuk mengintervensi stimulasi perkembangan anak
untuk mengejar ketinggalannya.
- Lakukan pemeriksaan fisik lainnya untuk menunjang adanya
penyakit yang menyebabkan keterlambatan perkembangan
- Evaluasi kembali setelah 2 minggu jika tetap 7 atau 8 lakukan
pemeriksaan lanjutan lainnya
PENYIMPANGAN
- Lakukan pemeriksaan anak secara menyeluruh Anamnesis,
pemeriksaan fisis umum dan neuorologik dan pemeriksaan
penunjang bila ada indikasi
10
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan 2012. Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi Dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Dasar.
Jakarta Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Dhamayanti, Meita. 2014. Kuesioner Praskrining Perkembangan (KPSP) Anak.


Sari Pediatri. Vol. 1, no: 1. Juni 2014: 9-15.
DOKUMENTASI VARNEY SOAP
Kunjungan keluarga Binaan Pertama pada tanggal 15 Agustus 2019
1. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian : 15 Agustus 2019
Pukul : 10.00 WIB
Tempat : Gang Jayanti No.30 Lenteng Agung
Kunjungan : Pertama
a. Data Subjektif
1) Biodata Anak
Nama : An.R
Umur : 10 bulan/ 20 November 2018
Jenis kelamin : perempuan
2) Biodata orang tua
Nama : Ny.S
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Pendidikan : Sma
Pekerjaan : IRT
Alamat : gang Jayanti No.30 Lenteng Agung
3) keluhan utama
ibu mengatakan tidak ada keluhan terhadap anaknya
4) Riwayat kesehatan yang lalu
Ibu mengatakan anaknya tidak pernah menderita penyakit
menular maupun menurun. Ibu mengatakan anaknya tidak
pernah sakit parah sampai opname. Ibu mengatakan anaknya
pernah sakit pilek, batuk dan panas. Bila anak sakit ibu segera
memeriksakan kebidan dan sembuh setelah minum obat dari
bidan.
5) Riwayat kesehatan sekarang
Ibu mengatakan saat ini anaknya sehat, tidak sakit apapun.
6) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu mengatakan dari pihak keluarganya maupun suami
tidak ada yang menderita penyakit menular seperti penyakit
kuning, TBC, dan penyakit typoid. Serta dalam keluarga tidak
ada yang menderita penyakit menurun seperti darah tinggi,
kencing manis, jantung dan tidak ada riwayat kembar.
7) Riwayat Pre Natal, Natal, Post Natal dan Neonatal
a) Prenatal
Selama hamil kondisi ibu baik, pada bulan pertama
kehamilan ibu mengalami mual muntah kurang lebih
selama 2 bulan tapi setelah itu tidak lagi. Ibu mendapat
vitamin, tambah darah dan kalk secara teratur dari Bidan.
Ibu rutin memeriksakan kehamilannya kebidan dan ibu
mendapat suntik TT 1x saat hamil.
b) Natal
Ibu mengatakan pada tanggal 18 April 2018 pukul
02.00 WIB perutnya mulas dan kenceng-kenceng serta
mengeluarkan lendir dan darah, kemudian pada pukul 08.00
WIB ibu dibawa ke bidan. Pada tanggal 18 April 2018
pukul 12.45 WIB bayi lahir secara normal dengan jenis
kelamain perempuan , BBL 3300 gram, PB 49 cm, bayi
lahir langsung menangis. Tidak ada kelainan tubuh (cacat)
pada bayi dan ari-ari lahir lengkap.
c) Post Natal
Selama nifas tidak ada keluhan, ibu tidak demam. Ibu
tidak mengalami perdarahan. Ibu mengeluarkan darah nifas
selama 40 hari. Dan bayi langsung diberi ASI.
d) Neonatal
Ibu mengatakan bayi lahir secara normal dengan
jenis kelamin laki-laki, BBL 3300 gram, PB 49 cm, bayi
lahir langsung menangis. Tidak ada kelainan tubuh (cacat)
pada bayi.
e) Riwayat imunisasi
Imunisasi lengkap
f) Pola kebiasaan sehari-hari
Pola Kebiasaan

Nutrisi Setiap hari makan 3 x sehari dengan


komposisi nasi ± ½ centong dengan sayur
dimakan habis dan lauk pauk. Minum susu
segar 3 gelas/ hari. Dan masih Asi
Hygiene Anak mandi 2 x/ hari, ganti baju tiap kali habis
mandi, ganti celana dalam tiap kali kotor/
basah.
Istirahat Anak tidur siang ± 2-3 jam. Tidur sore ± 2-3
jam Tidur malam ± 8-9 jam. (mulai jam 11.00
malam sampai jam 08.00 pagi).
Eliminasi BAB : ± 1x sehari, warna kuning kecoklatan,
konsistensi lembek, bau khas
BAK : ± 5-6x sehari warna kuning , bau khas.
Pola Hubungan anak dengan ibu atau bapak dan
Hubungan keluarga terjalin dengan baik. Biasanya anak
dan bermain dirumah bersama ibu dan sepupunya
Aktivitas

g) Riwayat spikososial dan budaya


a) Psikologi
Ibu tampak senang menerima kelahiran anaknya.
Anak diasuh oleh ibu dan ayah.
b) Sosial
Ibu mengatakan hubungan ibu dengan keluarga dan
tetangga terjalin dengan baik juga dengan petugas
kesehatan juga terjalin dengan baik.
c) Budaya
Dalam keluarga masih melakukan selamatan 7
bulanan, tidak ada budaya pantang makanan, tidak
pernah minum jamu, jika keluarga sakit selalu dibawa
ke petugas kesehatan.
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-Tanda Vital
Nadi : 72 x / menit
Suhu : 36,5oC
2) Pemeriksaan antropometri
BB : 8 kg
TB : 62 cm
3) Pemeriksaan fisik
Kepala : Bentuk normal, rambut hitam, bersih
Mata :Simetris, sklera tidak kuning, konjungtiva tidak
anemis.
Hidung : Bersih, tidak ada secret
Mulut : Bersih, tumbuh gigi susu, gigi tidak ada karies,
lidah bersih
Dada : Simetris, tidak tampak retraksi dada
Abdomen :Bentuk normal, tidak tampak pembesaran hepar
Ekstremitas :
Atas :Simetris, gerak aktif , tidak ada polidaktil dan
sidaktil
Bawah : Simetris, gerakan aktif, tidak ada polidaktil dan
sidaktil
2. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH
Dx : An. “N” Usia 16 bulan normal
Ds : Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada anaknya
Do : Keadaan Umum : baik
Kesadara : composmentis
Nadi : 72 x / menit
Suhu : 36,5oC
BB : 9 kg
TB : 78 cm
3. ANTISIPASI MASALAH POTENSIAL
-
4. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SEGERA
-
5. INTERVENSI
a. Beritahu ibu hasil pmeriksaan
b. Lakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga
c. Motivasi orang tua untuk tetap memberikan nutrisi yang sesuai
usia anak
d. Anjurkan ibu untuk menimbang BB anak setiap bulan di Posyandu
terdekat
e. Tanyakan kemajuan tumbuh kembang anak kepada ibu
f. Lakukan dokumentasi
6. IMPLEMENTASI
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
b. Melakukan pendekatan terapeutik pada ibu dan keluarga dengan
cara memperkenalkan identitas petugas dan menanyakan keluhan
c. Memotivasi orang tua untuk tetap memberikan nutrisi yang sesuai
dengan usia anak supaya anak mendapat gizi dan nutrisi yang
baik untuk proses perkembangannya.
d. Menganjurkan ibu untuk menimbang berat badan anaknya setiap
bulan untuk memonitor pertumbuhan anak.
e. Menanyakan perkembangan tumbuh kembang anak kepada ibu
f. Melakukan dokumentasi
7. Evaluasi
a. Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan anaknya dalam keadaan
baik
b. Ibu bersedia menjadi keluaraga binaan
c. Ibu mengerti tentang nutrisi anak
d. Ibu selalu menimbang BB anak di posyandu setiap bulan
e. Ibu megatakan anak sudah bisa berjalan tegak tanpa bantuan dan
sesekali turun dari tempat tidur sendiri tanpa bantuan.
f. Dokumentasi telah dilakukan dalam bentuk varney

Kunjungan kedua pada tanggal 14 Agustus 2019

S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada anaknya

O : Keadaan umum: baik, kesadaran: composmentis.Nadi: 73x/menit, Suhu:


36,4 o C, Berat badan: 9 kg, Tinggi badan: 78 cm. pemeriksaan fisik An.N
dalam keadaan normal.

A : An.N umur 16 bulan dalam keadaan normal

P : memberitahu ibu hasil pemeriksaan, melakukan pendekatan terurapeutik


kepada ibu dan keluarga, menganjurkan anak tetap mendapatkan nutrisi
sesuai umur anak, menganjurkan menimbang berat badan setiap bulan di
posyandu. Melakukan dokumentasi

Kunjungan ketiga pada tanggal 15 Agustus 2019 2019

S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada anaknya


O : Keadaan umum: baik, kesadaran: composmentis.Nadi: 73x/menit, Suhu:
36,4oC, Berat badan: 9,2 kg, Tinggi badan: 78 cm. pemeriksaan fisik An.N
dalam keadaan normal.

A : An.N umur 16 bulan dalam keadaan normal

P : memberitahu ibu hasil pemeriksaan, melakukan pendekatan terurapeutik


kepada ibu dan keluarga, menganjurkan anak tetap mendapatkan nutrisi
sesuai umur anak, Melakukan dokumentasi

Kunjungsn keempat pada tanggal 16 Agustus 2019

S : Ibu mengatakan tidak ada keluhan pada anaknya

O : Keadaan umum: baik, kesadaran: composmentis.Nadi: 70x/menit, Suhu:


36oC, Berat badan: 9,3 kg, Tinggi badan: 78 cm. pemeriksaan fisik An.N
dalam keadaan normal.

A : An.N umur 16 bulan dalam keadaan normal

P : Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, melakukan pendekatan terurapeutik


kepada ibu dan keluarga, menganjurkan anak tetap mendapatkan nutrisi
sesuai umur anak, memberitahu ibu bahwa pada hari senin tanggal 26
Agustus 2019 akan dilakukan pemeriksaan pemantauan tumbuh kembang
menggunakan media KPSP agar mengetahui apakah perkembangan anak
sudah sesuai umur atau ada penyimpangan. Melakukan dokumentasi
DOKUMENTASI

Kunjungan pertama keluarga binaan tanggal 15 Agustus 2019

Kujungan kedua keluarga binaan tanggal 20 Agustus 2019

Kunjungan ketiga keluarga binaan tanggal 22 agustus 2019


Perseptor Mentor

Anda mungkin juga menyukai