TINJAUAN PUSTAKA
A. Tijauan Teori
Bayibaru lahir adalah bayi baru lahir selama satu jam pertama
kelahiran (Saifudin,2010).
Bayi baru lahir adalah bayi dari lahir sampai usia4 minggu,
sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
(Saifudin,2010).
gram, cukup bulan, lahir langsung menangis, dan tidak ada kelainan
6) Pernafasan 40-60kali/menit.
1
http://repository.unimus.ac.id
2
sempurna.
10) Genetalia
14) Reflek morrow atau gerak memeluk bila di gerakan sudah baik.
(259–293 hari).
1) Pernafasan
http://repository.unimus.ac.id
3
2) Suhu
basah. Bila dibiarkan saja dalam suhu kamar 250C maka bayi akan
dari plasenta melalui vena inferior dan foramen di atrium kanan, ini
http://repository.unimus.ac.id
4
(Wiknjosastro, 2005).
4) Faeces
sampai hari ke 2 – 3. Pada hari ke-4 sampai hari ke-5 warna tinja
5) Perubahan lain
e. Asuhan kebidanan segera pada bayi baru lahir, adalah asuhan yang di
dilakukan apa-apa lagi oleh karena bayi mulai bernafas spontan dan
http://repository.unimus.ac.id
5
introitus vagina. Bila mulut bayi masih belum bersih dari cairan
kemudian dari lubang hidung, supaya jalan nafas bebas dan bayi
http://repository.unimus.ac.id
6
dari luar untuk membuatnya tetap hangat. Bayi baru lahir harus
2002).
baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K per
(Saifuddin, 2002).
setiap bayi baru lahir perlu diberi salep mata sesudah 5 jam
http://repository.unimus.ac.id
7
7) Identifikasi bayi
dipulangkan.
Sidik telapak kaki bayi dan sidik jari ibu harus dicetak di
http://repository.unimus.ac.id
8
(Saifuddin, 2002).
1. Asfiksia
2005).
2. Sianosis
http://repository.unimus.ac.id
9
(Markum, 2002).
3. Kelainan Kongenital
5. Bayi premature
6. Ikterus
(Surasmi, 2003).
http://repository.unimus.ac.id
10
7. Hiperbillirubin
a. Pengertian hiperbilirubin
1) Hiperbilirubin fisiologi
mg%.
keadaan patologik.
c. Klasifikasi hiperbilirubin
1) Hiperbilirubin fisiologis
http://repository.unimus.ac.id
11
mg/dl.
patologis tertentu.
2) Hiperbilirubin patologis.
patologis yaitu :
melebihi 15 mg%.
24 jam.
http://repository.unimus.ac.id
12
3) Metabolisme bilirubin
2003).
http://repository.unimus.ac.id
13
di sebut hiperbilirubinemia.
keadaan:
http://repository.unimus.ac.id
14
Peningkatan produksi.
asidosis.
rendah.
ileusobstruktif. (Maryanti,2011).
http://repository.unimus.ac.id
15
1) Hiperbilirubin hemolitik
a) Inkompabilitas Rhesus
b) Inkompabilitas ABO 20
2) Hiperbilirubin Obstruktiva
langsung.
bilirubin.
b) Hipolbuminemia.
http://repository.unimus.ac.id
16
hepar.
4) Kern-hiperbilirubin
a) Letargi
c) Hipertonik
d) Opistotonus
e) Tangisan melengking
http://repository.unimus.ac.id
17
f. Penilaian
(Sarwono, 2006).
http://repository.unimus.ac.id
18
jari
g. Metabolisme hiperbilirubin
1) Produksi
2) Transportasi
dan Z.
3) Konjunggasi
http://repository.unimus.ac.id
19
4) Ekskresi
h. Patofisiologi
http://repository.unimus.ac.id
20
2011).
i. Tanda dangejala.
berputar-putar.
b) Letargik (lemas).
c) Kejang.
g) Perut buncit.
http://repository.unimus.ac.id
21
dengan diabetic/infeksi.
gelap(Maryanti 2011).
j. Dampak hiperbilirubin.
http://repository.unimus.ac.id
22
k. Pencegahan hiperbilirubin
lanjut.
http://repository.unimus.ac.id
23
l. Penatalaksanaan hiperbilirubin
http://repository.unimus.ac.id
24
susu.
kedinginan.
lingkungannya.
bekerja aseptik).
Bila kadar bilirubin serum bayi tinggi sehingga di duga akan terjadi
http://repository.unimus.ac.id
25
1. Terapi sinar
diberi sinar matahari lebih dari penyinaran biasa, ikterus lebih cepat
bilirubin isomer mudah larut dalam air. Penggunaan terapi sinar untuk
spektrum antara 420 –480 nano meter. Sinar ultraviolet harus dicegah
disampingnya. 25
http://repository.unimus.ac.id
26
mencapai 7,5 mg %.
f) Mata bayi dan alat kelamin ditutupi dengan bahan yang dapat
memantulkan sinar.
g) Gunakan kain pada boks bayi atau incubator, dan letakkan tirai
(Prawirohardjo, 2005)
http://repository.unimus.ac.id
27
ASI.
penghentian fototerapi.
loss).
3) Timbulnya kelainan kulit “flea bite rash” di daerah muka badan dan
sendirinya.
http://repository.unimus.ac.id
28
2. Transfusi Tukar
neonatus dengan kadar bilirubin tali pusat kurang dari 14 mg% dan
tukar :
d) Mengoreksi anemia
b) Pasang monitor jantung, alarm jantung diatur diluar batas 100 –180
kali / menit.
http://repository.unimus.ac.id
29
B. Manajemen Kebidanan.
1. Pengetian
agar menggantung kedua belah pihak baik klien maupun pemberi asuhan,
http://repository.unimus.ac.id
30
yang akurat dan lengkar dari semua sumber yang berkaitan dengan
tanda-tanda vital,meliputi :
catatan sebelumnya).
http://repository.unimus.ac.id
31
b. Langkah II
diagnosis.
c. Langkah III
http://repository.unimus.ac.id
32
d. Langkah IV
atau kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lain seperti pekrtja
sosial, ahli gizi, atau seorang ahli perawatan klinis bayi baru lahir,
dalam hal ini bidan harus mampu mngevaluasi kondisi seperti klien
http://repository.unimus.ac.id
33
rujukan.
e. Langkah V
dan apakah bidan perlu merujuk klien bila ada sejumlah masalah
disetujuioleh kedua belah pihak, yaitu bidan dan klien agar dapat
http://repository.unimus.ac.id
34
Dan sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan dilakukan klien.
f. Langkah VI
oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim
aspek asuhan yang tidak efektif untuk mengetahui faktor mana yang
http://repository.unimus.ac.id
35
a. S. Data Subyektif.
b. O. data Obyektif.
http://repository.unimus.ac.id
36
dengan diagnosis.
tepat.
hasil analisis dan interpretasi data. Rencana asuhan ini bertujuan untuk
tenaga kesehatan lain. Antara lain dokter, dalam planning ini juga
http://repository.unimus.ac.id
37
1. Kewenangan Bidan
a) Pasal 9
berencana.
http://repository.unimus.ac.id
38
b) Pasal 11
diberikan pada bayi baru lahir, bayi, anak balita, dan anak pra
sekolah.
K1, perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari),
merujuk.
(e) Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra
sekolah.
keterangan kematian.
http://repository.unimus.ac.id
39
a. Pengetahuan Dasar
7) Masalah yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti caput,
8) Komplikasi yang lazim terjadi pada bayi baru lahir normal seperti
sampai 1 bulan.
11) Komplikasi tertentu pada bayi baru lahir, seperti trauma intra-cranial,
b. Keterampilan Dasar
http://repository.unimus.ac.id
40
5) Melakukan pemeriksaan fisik yang terfokus pada bayi baru lahir dan
c. Ketrampilan Tambahan
bayi.
http://repository.unimus.ac.id
41
dan kemampuanya.
bidan adalah pada BBL, bayi, balita, anak, perempuan, remaja putri, wanita
pranikah, wanita selama masa hamil, bersalin dan nifas, wanita pada masa
APGAR SKOR.
http://repository.unimus.ac.id
42
12. Meminta ijin pada ibu keluarga dan sesuai dengan standar.
http://repository.unimus.ac.id
http://repository.unimus.ac.id