0 1/2 RSUD DR SOETOMO SURABAYA DITETAPKAN OLEH DIREKTUR TANGGAL TERBIT SPO
DODO ANONDO, dr, MPH
NIP. 19550613 198303 1 013 Pemilihan Obat adalah suatu Daftar obat yang terpilih dan yang tercantum PENGERTIAN dalam Formularium Rumah Sakit disusun berdasarkan Daftar Obat Esensial Nasional, Pedoman Diagnosa dan Terapi, Protokol Terapi, Pedoman Penggunaan Antibiotika. Prinsip pemilihan berdasarkan Efektif, Aman, Rasional, Bermutu, Murah (EARMU)
1. Untuk menunjang peningkatan obat yang rasional sekaligus meningkatkan
daya guna dan hasil guna sebagai usaha untuk meningkatkan mutu dan meratakan pelayanan kesehatan. TUJUAN 2. Penggunaan obat yang terpilih tidak mengurangi tanggung jawab profesional Dokter dan Apoteker dalam pengobatan pasien.
1. Keputusan Direktur RSUD Dr. Soetomo No. 188.4/203/301/2012 tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Pelayanan Farmasi RSUD Dr. Soetomo Surabaya. 2. Keputusan Direktur RSUD Dr. Soetomo No. 188.4/8886/301/2012 tentang Kebijakan Pengelolaan Perbekalan Farmasi di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
PEMILIHAN OBAT Di DALAM FORMULARIUM
1. KFT menerima usulan daftar obat dari semua SMF dan Instalasi untuk dimasukkan dalam Formularium RSUD Dr. Soetomo (FRS) 2. Dasar utama pemilihan FRS adalah dari Daftar Obat Esesial Nasional (DOEN) 2012, Pedoman Diagnosa dan Terapi, Pedoman Penggunaan Antibiotika, dan usulan dari Unit Pelayanan Farmasi berdasarkan resep yang masuk dengan mempertimbangkan asas cost-effectiveness dan EARMU 3. Kepala SMF dan Kepala Instalasi yang akan memasukkan usulan dalam formulariun harus melengkapi informasi tentang kelas terapi, indikasi, bentuk sediaan dan kekuatan, bioavailabilitas dan farmakokinetik, kisaran dosis, efek samping dan efek toksik, perhatian khusus. 4. KFT merekapitulasi, membahas dan menganalisa daftar usulan obat yang PROSEDUR masuk 5. KFT menetapkan Formularium RS sebagai obat yang terpilih yang dipakai dan digunakan di RSUD Dr. Soetomo 6. KFT mengajukan Formularium yang telah ditetapkan untuk disahkan oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo PEMILIHAN OBAT Di LUAR FORMULARIUM 1. Dokter meresepkan obat diluar formularium 2. Apoteker Instalasi Farmasi melakukan pengkajian / pengendalian terhadap obat diluar formularium untuk menilai rasionalitas 3. Apabila obat tersebut rasional maka instalasi Farmasi dapat melayani sesuai prosedur penerimaan resep 4. Apabila hasil kajian kurang sesuai maka Apoteker mengkomunikasikan dengan dokter penulis resep sampai ada kesepakatan. 5. Apabila tidak ada kesepakatan maka akan diteruskan ke KFT untuk diputuskan 6. Apabila disetujui maka obat dapat dilayani dan bisa dimasukkan dalam suplemen formularium RS 7. KFT bersama-sama IFRS melakukan monitoring penggunaan obat baru terkait dengan efektivitas dan keamanan PEMILIHAN OBAT Yang TIDAK TERSEDIA Mengikuti SPO pelayanan resep PEMILIHAN OBAT
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSUD DR SOETOMO 2/2 SURABAYA
OBAT yang DIKELUARKAN DARI FORMULARIUM
PROSEDUR 1. Kriteria obat yang dikeluarkan dari Formularium adalah a. Atas usulan SMF b. Obat tidak beredar lagi di pasaran c. Tidak ada lagi yang meresepkan d. Ada obat lain yang lebih cost efektif 2. KFT membahas dan mempertimbangkan alasan obat dikeluarkan dari formularium 3. KFT menetapkan obat-obat yang dikeluarkan KFT mengajukan obat yang telah ditetapkan dikeluarkan untuk disahkan oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo