Anda di halaman 1dari 15

Penyebab Utama Terjadinya Banjir

Penyebab utama banjir memang berasal dari curah hujan yang tinggi yang dapat mempengaruhi
terjadinya banjir, Jika hujan besar turun terus menerus tentu air tidak akan langsung masuk ke
saluran pembuangan air, melainkan air yang turun akan menjadi genangan. Dan genangan air
tersebut lama-lama akan semakin menumpuk dan menjadi banjir, juga tentunya akan merusak
aspal dan jalanan yang terkikis oleh air terlalu lama. Tetapi semua itu tergantung dengan
penampungan dan drainase di lokasi tersebut, jika drainase dan penampungan air tidak tidak
lancar berarti penampungan tersebut tidak dirawat secara teratur sehingga membuat air hujan
tersumbat tidak lancar dan akan menjadi penumpukan dan genangan besar yang jadi penyebab
banjir.

Penyebab lainnya juga dapat karena air sungai yang meluap, karena tidak lancar saluran
pembuangan air sehingga menyebabkan air sungai tidak mengalir dengan baik dan menjadi
meluap keluar. Saluran air tidak lancar karena saluran tersebut tersumbat oleh sampah-sampah,
sehingga bila curah hujan cukup tinggi dan dalam jangka waktu yang lama, seringkali
menyebabkan banjir akibat luapan air sungai akibat ke tidak pedulian masyarakat terhadap
kebersihan lingkungan.

Penebangan hutan secara liar tanpa memikirkan dampak akibat kerusakan hutan dapat
menyebabkan banjir. Hutan pada dasarnya berfungsi sebagai daerah resapan air, menyimpan air
hujan kemudian mengalirkan kepada manusia melalui bentuk air tanah. Bila hutan terus
ditebangi secara liar akan menimbulkan banjir bagi kawasan daerah tersebut, dengan banjir yang
terus terjadi dengan skala besar maka ada kemungkin menyebabkan tanah longsor.

Jadi sudah seharusnya semua orang menjaga lingkungan agar tidak menghadirkan bencana bagi
banyak orang dan diri sendiri tentunya. Memulai dari hal kecil yang paling sederhana seperti
tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan lingkungan tempat tinggal, dengan
melakukan hal-hal tersebut sudah cukup membantu lingkungan agar tidak terjadi banjir,
menjauhkan diri dari musibah dan tetap menjaga kesehatan dari penyakit yang mudah timbul dan
menular bila terjadi musibah banjir.
Pengertian Banjir
Banjir ialah bencana alam yang sering terjadi di banyak kota dalam skala yang berbeda dimana air
dengan jumlah yang berlebih berada di daratan yang biasanya kering. Menurut KBBI atau Kamus Besar
Bahasa Indonesia, pengertian banjir adalah berair banyak dan juga deras, kadang-kadang meluap. Hal itu
dapat terjadi sebab jumlah air yang ada di danau, sungai, ataupun daerah aliran air lainnya yang
melebihi kapasitas normal akibat adanya akumulasi air hujan atau pemampatan sehingga menjadi
meluber.

Di mata masyarakat, pada umumnya pengertian banjir merupakan hal yang negatif. Hal ini karena banjir
selalu berkaitan dengan hal-hal yang merugikan sehingga dapat disebut juga bencana alam. Banjir dapat
menyebabkan kerusakan parah, khususnya pada daerah yang padat penduduk yang berada di bantaran
sungai atau daerah-daerah yang terkena banjir periodik.

Pengertian banjir merupakan suatu peristiwa yang terjadi saat aliran air yang berlebihan merendam
suatu daratan. Meski kerusakan yang dapat akibatkan bencana banjir dapat dihindari dengan cara
pindah menjauh dari danau, sungai, atau aliran air lainnya, orang-orang akan tetap menetap serta
bekerja dekat daerah-daerah aliran air tersebut guna mencari nafkah dan juga memanfaatkan biaya
murah. Manusia masih terus menetap di wilayah yang rawan banjir tersebut merupakan sebuah bukti
bahwa nilai menetap di wilayah yang rawan banjir lebih besar dibandingkan dengan biaya kerusakan
akibat bencara banjir periodik. Untuk lebih lengkapnya, berikut macam-macam banjir.

Macam-Macam Banjir

Terdapat macam-macam banjir yang disebabkan karena beberapa faktor, antara lain :

1. Banjir Air
Banjir air merupakan banjir yang sering terjadi. Penyebab banjir air dikarenakan meluapnya air
di danau, sungai, selokan, atau aliran air yang lainnya sehingga menyebabkan air tersebut naik
dan menggenangi daratan. Biasanya banjir air disebabkan karena hujan yang terjadi secara
terus-menerus sehingga mengakibatkan aliran air tersebut tidak dapat menampung air yang
berlebih.

2. Banjir Bandang

Pengertian banjir bandang merupakan banjir yang mengangkut air dan juga lumpur. Banjir
bandang tersebut sangatlah berbahaya dibandingkan dengan banjir air biasa, hal ini karena akan
sulit untuk menyelamatkan diri. Banjir bandang dapat menghanyutkan benda-benda dan
memiliki daya rusak yang tinggi. Banjir bandang pada umumnya terjadi di area pegunungan yang
tanah pegunungan tersebut seolah longsor karena adanya air hujan yang ikut terbawa air ke
daratan yang lebih rendah. Biasanya banjir tersebut dapat menghanyutkan pohon yang
berukuran besar sehingga dapat merusak pemukiman warga yang terkena banjir bandang
tersebut.

3. Banjir Lumpur

Banjir lumpur merupakan banjir yang mirip banjir bandang namun lumpur tersebut keluar dari
dalam bumi sehingga dapat menggenangi daratan. Lumpur tersebut terkadang memiliki
kandungan bahan serta gas kimia berbahaya.

4. Banjir Rob (Laut Pasang)

Pengertian banjir rob merupakan banjir yang disebabkan karena pasang air laut. Banjir rob pada
umumnya melanda kota muara baru di jakarta. Pasang air laut pada umumnya akan menahan
air sungai yang menumpuk, hingga dapat menjebol sebuah tanggul dan menggenangi daratan.

5. Banjir Cileunang

Banjir cileunang merupakan salah satu macam-macam banjir. Pengertian banjir cileunang ialah
suatu banjir yang mirip dengan banjir air akan tetapi banjir tersebut dikarenakan hujan yang
sangatlah deras dan mempunyai debit air yang banyak. Terjadinya banjir ini sangatlah cepat, hal
ini karena hujan yang terjadi sangatlah deras sehingga dapat terjadi dalam waktu cepat.

6. Banjir Lahar

Pengertian banjir lahar adalah banjir yang disebabkan karena lahar gunung berapi masih aktif
saat yang meletus atau mengalami erupsi. Dari proses erupsi tersebut, gunung akan
mengeluarkan lahar dingin yang dapat menyebar ke lingkungan di sekitarnya. Air yang ada
dalam sungai atau danau dapat mengalami pendangkalan sehingga berdampak terkena banjir.
Penyebab Banjir

Saat bencana banjir terjadi, banyak orang yang kehilangan harta benda. Bahkan hingga menimbulkan
korban jiwa. Oleh sebab itu, alangkah baiknya untuk mengetahui penyebab banjir supaya dapat
mengambil langkah tepat guna mencegah bencana banjir tersebut. Berikut penyebab banjir yang harus
Anda ketahui.

1. Penebangan hutan liar

Penebangan hutan secara liar yang membuat hutan menjadi gundul merupakan salah satu
penyebab banjir. Hal ini karena, akar pohon memiliki fungsi untuk menyerap air. Oleh sebab itu,
jika banyak pohon yang hilang maka akan dengan mudah terjadi bencana banjir.
2. Buang sampah sembarangan

Penyebab banjir yang satu ini sudah tidak asing lagi. Sampah yang dibuang sembarang
khususnya apabila dibuang di sungai atau aliran air lainnya dapat menyumbat aliran air tersebut
sehingga dapat meluap dan menyebabkan terjadinya banjir.

3. Pemukiman di bantaran sungai atau aliran air

Pemukiman yang didirikan di bantaran sungai mengakibatkan sungai tersebut rentan terjadi
pendangkalan. Pendangkalan yang terjadi di sungai karena kebiasaan untuk membuang sampah
ke sungai serta keadaan tanah di kiri kanan bangunan tersebut dapat saja ambles dan kemudian
menutup sisi sungai. Sehingga sungai menjadi menyempit dan rawan banjir.

4. Dataran rendah

Daerah-daerah yang berada di dataran rendah dapat menyebabkan banjir, hal ini karena luapan
air yang mengalir dari tempat di dataran tinggi ke rendah sehingga dapat beresiko terkena
banjir.

5. Curah hujan yang tinggi


Penyebab banjir ini disebabkan karena faktor cuaca. Apabila terdapat daerah yang memiliki
curah hujan tinggi dan terjadi berlarut-larut dalam jangka waktu lama, memiliki resiko yang
besar untuk terjadi banjir terlebih jika berada di dataran rendah.

6. Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan Amdal

Drainase yang sudah diubah tanpa memperhatikan amdal yang terlebih di lingkungan
perkotaan. Daerah hutan ataupun rawa yang dapat membantu untuk mencegah atau
mengurangi banjir, namun dipakai untuk membangun mall atau bangunan lainnya sehingga
merusak lapisan atmosfer dan akan mudah beresiko terjadinya banjir.

7. Bendungan yang jebol

Bendungan yang jebol adalah salah satu penyebab banjir disekitar lingkungan yang daerah
tersebut kurang terawat serta mudah dirusak kelestariannya, dengan memanfaatkan sesuatu
yang tidak pada tempatnya dan juga hasilnya dapat berakibat banjir bandang yang sangat
merugikan.

8. Salah sistem kelola tata ruang

Penyebab banjir yang satu ini dapat mengakibatkan air sulit untuk menyerap serta alirannya
lambat. Sementara air yang datang ke wilayah tersebut jumlahnya akan lebih banyak dari yang
biasanya dialirkan sehingga dapat dengan cepat terjadi banjir.

9. Tsunami

Merupakan jenis banjir air laut yang sangat besar. Tsunami merupakan penyebab banjir yang
sangat merugikan. Tsunami pada umumnya dapat terjadi dikarenakan pergeseran lapisan
lempeng bumi. Tingginya gelombang tsunami dapat dengan mudah menyapu daerah-daerah
yang ada di sekitarnya hingga dapat menimbulkan banyak kerugian dan korban jiwa.

10. Tanah yang sudah tidak dapat menyerap air

Tanah yang sudah tidak dapat untuk menyerap air dapat dikarenakan beberapa faktor, salah
satunya karena tanah tersebut sudah jarang ditemukan lahan hijau ataupun lahan kosong.
Sehingga air tidak terserap ke dalam tanah melainkan langsung masuk ke sungai, danau,
selokan, atau saluran air yang lainnya. Air yang ada dalam jumlah banyak apabila sudah tidak
dapat tertampung oleh saluran air tersebut dapat menggenang serta menyebabkan banjir.
Akibat Banjir

Setiap bencana alam pasti menimbulkan kerugian dan dampak di wilayah yang terkena bencana
tersebut, begitu pula dengan banjir. Berikut beberapa akibat banjir dan cara mengurangi banjir.

Akibat Banjir :

1) Menyebarnya berbagai bibit-bibir penyakit.


2) Kehilangan harta benda.
3) Pertanian, tanaman, atau ladang yang rusak.
4) Menimbulkan banyak korban apabila terjadi banjir bandang.
5) Fasilitas umum, sarana dan prasarana yang menjadi rusak.
6) Jarang air karena sebelumnya sudah terkontaminasi dengan banjir.
7) Pohon-pohon yang lama terendam banjir akan mati.
8) Dampaknya dalam jangka panjang, jumlah wisatawan yang datang ke daerah tersebut akan
menurun.
9) Pemulihan kembali wilayah bencana membutuhkan waktu yang lama.
9) Mahalnya biaya untuk membangun sarana dan prasarana yang rusak akibat banjir.
10) Terjadi kenaikan harga, hal ini karena bahan makanan yang menjadi langka.

Cara mengatasi banjir :

1) Menata daerah aliran-aliran air seperti sungai, danau, dan lain sebagainya sesuai dengan
fungsinya.
2) Tidak membuang sampah sembarangan ke danau, sungai, selokan.
3) Tidak membangun rumah ataupun bangunan dibantaran sungai.
4) Lakukan pengerukan sungai.
5) Perlu dilakukan reboisasi atau penghijauan hutan.
6) Sistem pemantau dan peringatan apabila terjadi bencana harus dibangun di daerah yang
rawan banjir.

Keuntungan Datangnya Banjir


Banyak yang berpikir bahwa banjir hanya mendatangkan kerugian dan dampak negatifnya, namun ada
juga keuntungan datangnya banjir, antara lain :
1) Air tanah yang terisi kembali.
2) Di daerah yang kering, kebutuhan air dapat untuk tercukupi.
3) Banjir menambah kandungan pada tanah.
4) Ikan sangat cocok untuk berkembang biak di air banjir.
5) Tambahan kandungan ke danau atau sungai yang pada akhirnya berpengaruh positif pada
industri perikanan.
6) Penyeimbang ekosistem sungai.
7) Air banjir yang melimpah dapat dimanfaatkan oleh berbagai jenis ikan guna mencari tempat
hidup baru.
8) Burung memiliki cadangan makanan melimpah.

Itulah pengertian banjir, penyebab banjir, akibat banjir, dan cara mengatasi banjir. Bencana banjir dapat
merusak lingkungan alam dan merugikan makhluk hidup. Namun masih banyak cara guna
mengendalikan bencana banjir tersebut.

Read more: http://woocara.blogspot.com/2016/02/pengertian-banjir-penyebab-akibat-macam-


macam.html#ixzz4UgP4Rcgk
BANJIR KARENA SALAH
KONSTRUKSI DRAINASE
Posted by: fadlyfauzie on: Maret 29, 2012

Banjir dalam kasus ini adalah disebabkan oleh kesalahan system dan konstruksi drainase.
Pembuatan saluran drainase yang salah dan tidak teratur akan memperbesar peluang banjir.

Saluran drainse dikatakan bermasalah ketika tidak mampu mengakomodir debit ketika banjir.
Banyak factor yang menyebabkan konstruksi drainase tidak memenuhi criteria aman.
Pertumbuhan kota dan perkembangan industry menimbulkan dampak yang cukup besar pada
siklus hidrologi sehingga berpengaruh besar terhadap system drainasi. Sebagai contoh ada
perkembangan beberapa kawasan hunian yang disinyalir sebagai penyebab banjir dan genangan di
lingkungan sekitarnya. Hal ini disebabkan karena perkembangan urbanisasi, menyebabkan
perubahan tata guna lahan, sedangkan siklus hidrologi sangat dipengaruhi oleh tata guna lahan.
Oleh karena itu setiap perkembangan kota atau wilayah harus diikuti dengan perbaikan system
drainase, tidak cukup hanya pada lokasi yang dikembangkan, melainkan harus meliputi daerah
sekitarnya juga.

Jaringan drainase perkotaan meliputi seluruh alur air, baik alur alam maupun alur buatan yang
hulunya terletak di kota dan bermuara di sungai yang melewati kota tersebut

Analisis hidrologi diperlukan untuk perencanan drainase maupun jembatan yang melintas ungai
atau saluran. Perencanaan fasilitas transportasi bukan satu-satunya kegiatan yang harus
mempertimbangkan kelancaran air akibat hujan. Setiap kegiatan yang melibatkan lahan sebagai
objek, seperti perumhan, perkantoran, dan industri harus mempertimbangkan aliran air hujan.
Pengembangan lahan biasanya diikuti penambahan lapisan kedap air yang berakibat pada
peningkatan laju dan volume aliran permukaan.

Pada beberapa lokasi pengembangan lahan, dimana penambahan lapisan kedap air besar,
pembangunan kolam penahan mungkin diperlukan untuk mengontrol kenaikan aliran permukaan.
Besarnya beban aliran yang diterima oleh sungai-sungai pada musim penghujan menyebabkan
sering terjadinya banjir akibat luapan air sungai. Banjir juga umumnya disebabkan oleh kurangnya
daerah resapan air dan daerah retensi, seperti rawa dan tambak yang direklamasi menjadi kawasan
pemukiman dan industri. Selama ini disetiap musim hujan selalu timbul masalah banjir yang
meresahkan masyarakat di sepanjang saluran drainase. Pemanfaatan tanggul dan bantaran sungai
oleh masyarakat setempat menjadi daerah hunian dengan membangun rumah-rumah
permanen/semi permanen berdampak terjadinya hambatan aliran dan berkurangnya kapasitas
tampung saluran drainase itu sendiri. Berdasarkan kondisi tersebut diatas, maka dipandang perlu
untuk melakukan suatu perencanaan normalisasi sungai yang berdasarkan pada prinsip partisipatif
dengan kesepakatan dari pihak yang terkait sehingga pengendalian daya rusak air yang terjadi
dapat dilaksanakan bersama.

Untuk mengatur permasalahan infrastruktur tersebut, diperlukan system drainase yang


berwawasan lingkungan, dengan prinsip dasar mengendalikan kelebihan air permukaan sehingga
dapat dialirkan secara terkendali dan lebih banyak memiliki kesempatan untuk meresap ke dalam
tanah. Hal ini dimaksudkan agar konservasi air tanah dapat berlangsung dengan baik dan dimensi
struktur bangunan sarana drainase dapat lebih efisien. Untuk dapat memadukan berbagai tingkat
kepentingan, maka perlu diupayakan adanya koordinasi antara instansi atau lembaga yang terkait
dengan masyarakat.

Peran serta masyarakat dilakukan dengan pendekatan partisipasif dengan melibatkan seluruh
masyarakat yang ada dalam pembangunan system drainase. Di samping itu peraturan yang
menjangkau perilaku masyarakat harus berjalan dengan baik dan konsekuen, serta meningkatkan
kesadaran masyarakat untuk memelihara sistem drainase, meningkatkan rasa memiliki
dan eningkatkan sifat peduli terhadap lingkungan. Untuk itu mulai sekarang segala kebijakan
publik harus elibatkan masyarakat baik itu yang berupa pembangunan fisik maupun non fisik,
sejak awal unculnya ide pembangunan infrastruktur sampai dengan pengoperasiannya.
menjaga kelestarian saluran drainasi dari pendangkalan dan sampah

Suatu drainasi dikategorikan gagal ketika :

Tidak dapat mengeringkan/melimpaskan air secara cepat, sehingga menimbulkan luapan dan
genangan yang berlebihan (banjir) saat debit banjir. Dengan banjir itu akan menimbulkan
kerusakan-kerusakan dan menghambat kegiatan masyarakat.

Kesalahan akibat kerusakan lingkungan

Perubahan tata guna lahan yang mengarah pada industrialisasi dan penambahan pemukiman
dengan system beton.Di sisi lain lahan hijau sebagai lahan penampungan air tanah semakin
berkurang. Ini tentunya akan mengurangi debit resapan. Sehingga debit limpasan akan semakin
besar. Dan apabila tidak dibarengi perbaikan saluran drainasi tentunya perbuhan tata guna lahan
ini bisa menjadi penyebab besar banjir.

Kesalahan system drainase

Drainase yang baik adalah drainase yang membentuk system dimana terdapat hirarki fungsi
drainase. Sehingga saluran drainase akan terbagi menjadi system tersier, system sekunder, system
primer. Dengan pembagian saluran ini tentunya akan berpengaruh pada dimensi saluran yang mana
dari pemukiman kea rah hilir dimensinya akan membesar.

Drainase bisa jadi salah ketika kumpulan saluran tersier berkumpul pada saluran yang dimensinya
hampir sama dengan saluran tersier. Sehingga sangat berpotensi tidak dapat menampung aliran.

Kesalahan Perancangan
Dalam perancangan drainase suatu kota, diperlukan banyak pertimbangan dan kajian yang
mendalam. Secara singkat hal hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan adalah :

Debit rencana, dalam menentukan debit rencana memerlukan kajian yang panjang meliputi aspek
hidrologi, tata ruang, luas wilayah. Kesalahan menentukan debit rencana sangat fatal karena kita
tidak dapat memperkirakan debit banjir.

Kesalahan yang mungkin terjadi :

1. Kesalahan penggunaan informasi Intensitas Hujan. Penggunaan data hujan yang lama atau
bukan yang terbaru akan menyebabkan kesalahan data, terlebih saat ini cuaca dan musim
sudah berubah.
2. Ketidak tahuan perubahan tataguna lahan baik yang di hulu maupun di hilir, perubahan
tataguna lahan seperti pemukiman contohnya akan mengakibatkan perubahan infiltrasi.
Ketika suatu lahan dipenuhi oleh bangunan maka , maka air limpasan akan semakin besar
dikarenakan semakin minimnya ruang infiltrasi. Ini sangat penting dalam hitungan dalam
menentukan koefisien limpasan. Kesalahan menentukan koefisien limpasan cukup fatal
juga dalam perencanaan drainase.
3. Tidak jelasnya luas lahan rencana drainase, dalam hal ini perlu dikaji catchment area yang
akan masuk pada saluran drainasi. Semakin luas lahan layanan drainasi makan debit di
bagian hilir akan semakin besar. Sehingga diperlukan perencanaan yang cermat.
4. Kesalahan informasi sebaran hujan.
5. Dalam menentukan debit rencana nilainya kurang atau sama dengan debit limpasan

Menentukan dimensi saluran, dalam hal ini diperlukan perencanaan dimensi atau ukuran yang
tepat agar debit banjir dapat tertampung.

Kesalahan yang mungkin terjadi :

1. Kesalahan menetukan kecepatan rencana, Bila terlalu cepat dapat menggerus dan merusak
bangunan drainasi. Demikian juga terlalu lambat akan menyebabkan sedimentasi dan
pendanggkalan, ini sangat berbahaya karena nantinya tinggi air bisa saja melebihi
freeboard.
2. Kecepatan rencana ketika tidak hujan (aliran kecil) dengan ketinggian berenang minimal
10 cm di bawah 0.6 m/detik. Ini berpotensi terjadinya penumpukan sampah dan lumpur.
Dan berbahaya karena dapat menyumbat saluran.
3. Slope rencana yang salah, dimana dilapangan ternyata kemiringannya terlalu landai, ini
sangat berpengaruh pada kecepatan aliran sebenarnya di lapangan. Kemiringan yang landai
dapat membuat kecepatan aliran menjadi rendah.

Kesalahan kebijakan pemerintah mengenai konsep drainase.

Banjir akan selalu berpeluang terjadi dikarenakan konsep drainase yang diterapkan pemerintah
masih konvensional. Saat ini dimana laju perubahan tata guna lahan yang semakin pesat diperlukan
upaya ekologis untuk menanggulangi laju limpasan yang sangat besar. Saat ini ditengah krisis air
ketika musim kemarau, diperlukan upaya agar konsep membuang air secepat-cepatnya diganti
dengan konsep tampungan air sementara dan juga lahan-lahan penyerapan air.
Drainase menyatu dengan aliran limbah

Kesalahan konstruksi,kesalahan ini bisa terjadi ketika saluran drainasi dalam pengerjaannya tidak
sesuai dengan perencanaan. Karena kesalahan pengerjaan bisa saja menyebabkan daya tampung
debit yang kecil. Atau dalam kasus lain umur saluran drainasi yang pendek dimana saluran rentan
kerusakan, dengan kerusakan saluran tentunya berimbas pada layanan aliran. Kemungkinan ini
terjadi akibat kenakalan kontaktor.

Kesalahan akibat kurangnya perawatan dan penjagaan sungai

Di perkotaan kasus pemukiman liar marak terjadi dimana-mana tak terkecuali di bantaran sungai.
Proses urbanisasi pemukiman liar ini menyebabkan peningkatan aktifitas di pinggir sungai, dan
lambat laun pemukiman semakin menjorok ke sungai dan yang terjadi adalah penyempitan
penampang aliran sungai. Saat debit banjir datang keadaan ini berpeluang menyebabkan luapan
banjir.

Upaya-upaya penanngulangan banjir pada saluran drainasi

1. Memperbaiki kebijakan tata guna lahan baik di daerah hulu maupun hilir.
2. Menjaga kelestarian sungai dari sampah-sampah dan pendangkalan.
3. Membuat tanggul-tanggul yang tinggi dan aman di pinggir sungai.
4. Sosialiasi biopori dan konsep bio retention oleh pemerintah agar debit limpasan berkurang
karena infiltrasi.
5. Mengkaji ulang data curah hujan, kemiringan saluran dan debit rencana.
6. Ketika banjir telah terjadi upaya yang bisa dilakukan adalah memperbesar dimensi saluran
yang mana rawan terjadi banjir.
7. Memodifikasi system drainasi mulai dari saluran tersier, sekunder dan primer.
8. Menjaga kualitas material pembuatan saluran drainase.
9. Normalisasi(pelurusan) sungai di daerah hilir untuk mempercepat pembuangan air ke laut.
10. Menjaga kondisi meander sungai di daerah bagian tengah, agar limpasan yang terjadi dapat
tertahan lebih lama sebelum masuk daerah hilir (debit puncak semakin lama dan debitnya
lebih kecil)
11. Pembuatan bangunan air waduk pada suatu aliran sungai.
12. Membangun tendon-tandon air pada saluran primer.
13. Penertiban pedagang kaki lima agar tidak merusak saluran dengan cara menutup. Yang
mana hal ini sulit untuk mendeteksi sumbatan-sumbatan saluran.
14. Membangun system banjir kanal di daerah hilir , dan system polder di daerah pesisir.

Anda mungkin juga menyukai