Anda di halaman 1dari 59

BUKU PEGANGAN KULIAH

PENGKONDISIAN UDARA

OLEH

Jumardi

PROGRAM STUDI TEKNIK OTOMOTIF-DIII

(Dipakai Untuk Kalangan Sendiri)

POLITEKNIK PRATAMA MULIA SURAKARTA


2011
Jln. Haryo Panular Nomor 18 A Telp (0271) 712637 Surakarta
E-mail : Poltek @ Politama.ac.id
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala rahmat-Nya, pada
kesempatan ini kami selaku Direktur Politeknik Pratama Mulia Surakarta menyampaikan terima kasih
atas segala usaha dosen pengampu untuk menyusun Buku Pegangan Kuliah.

Buku pegangan ini diterbitkan dalam upaya meningkatkan dan mengefektifkan proses belajar
mengajar di Politeknik Pratama Mulia. Namun demikian buku ini bukan satu satunya sumber belajar, oleh
karena itu mahasiswa diharapkan tetap membaca buku referensi yang lain, sehingga semakin bertambah
wawasannya.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam
penerbitan buku pegangan ini. Saran dan kritik yang membangun dari para dosen, pembaca dan
mahasiswa sangat diharapkan demi kesempurnaan penerbitan yang akan datang.

Semoga buku ini bermanfaat bagi para mahasiswa dalam rangka meningkatan mutu atau
kualitas penyelenggaraan pendidikan di Politeknik Pratama Mulia Surakarta.

Surakarta, September 2011


Direktur,

Drs. Ardi Widyatmoko


NIK : 1593.065

2
BAB I
BEBERAPA ISTILAH
DALAM PENGKONDISIAN UDARA

Beberapa istilah yang sering kita jumpai dalam pengkondisian udara adalah :

A. Energi
Energi adalah kemampuan suatu benda melakukan usaha. Energi banyak bentuknya,
misalnya energi panas, energi listrik, energi gerak, energi mekanik, nuklir, solar atau
matahari, dan sebagainya. Energi diukur berdasarkan efeknya atau pengaruhnya pada zat,
karena energi dapat menyebabkan perubahan pada zat. Energi tidak dapat diciptakan, juga
tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya dapat diubah dari bentuk yang satu ke bentuk yang
lain.

B. Suhu atau temperatur


Temperatur adalah diskripsi dari tingkat panas atau ukuran aktifitas panas didalam sebuah
benda. Panas adalah sebagai energi dalam bentuk molekul yang bergerak atau sebuah bentuk
energi yang dipindah dari satu benda ke benda lain karena ada perbedaan temperatur.Apakah
temperatur efektif itu?
Temperatur efektif adalah indek yang secara umum digunakan dalam kerjanya sistem
pengkondisian udara untuk mengukur tingkat kenyamanan. Indek ini menggabungkan efek
dari suhu, kelembaban, dan gerakan udara. Berdasarkan ASHRAE ( American Society Of
Heating Refrigerating and Air Conditioning Engineers) bahwa kondisi kenyamanan yang
ideal bersuhu 760 F (24,50C) DB dengan RH 40%.
DB adalah Dry Bulb yaitu temperature nyata yang dinyatakan oleh alat thermometer. RH
adalah Relative Humidity yaitu perbandingan dari tekanan parsial uap air yang ada di dalam
udara dengan tekanan jenuh uap air pada temperature yang sama. Hampir semua orang
mengetahui bahwa titik beku air adalah 32 0 F dan titik didihnya 212 0F. Kedua titik ini
secara umum ditunjukkan oleh sebuah thermometer.
Kita mengenal tiga jenis derajat suhu yaitu :
1. Derajat Celcius
Pada titik beku air diberi angka 0 dan pada titik didih dibawah tekanan 76 CM
hidragyrum diberi angka 100 . Jarak antara kedua titik tersebut dibagi dalam 100 bagian
yang sama.

2. Derajat Fahrenheit
Sebagai titik tetap diambil dari titik beku larutan garam (00) dan suhu darah manusia
(320). Pada titik didih diberi angka 212. Jarak antara 0 sampai 212 dibagi dalam 180
bagian yang sama.

3. Derajat Reamur
Pada titik beku air diberi angka 0 dan pada titik didih dibawah tekanan 76 cm Hg diberi
angka 80. Jarak antara kedua titik ini dibagi dalam 80 bagian yang sama.

Untuk mengubah pengukuran derajat Celcius menjadi Fahrenheit dan derajat Reamur
ataupun sebaliknya dapat kita pergunakan persamaan sebagai berikut :

a. 0 C = 5/4 x 0 R
= 5/9 x (0F – 32)

b. 0 F = 9/5 x 0 C + 32
= 9/4 x 0 R + 32

c. 0 R = 4/5 x 0 C
= 4/9 x (0F – 32)

3
Selain ketiga jenis derajat tersebut, masih terdapat suhu yang disebut suhu mutlak yang oleh
para ahli ditetapkan dalam suatu konferensi international. Derajat ini dinyatakan dengan
satuan Kelvin (K) dan titik beku air yang derajat Celcius 0 0 dinilai 273 0 K.
Maka suhu mutlak adalah : 0 K = 0 C + 273

C. Dingin atau cold


Dingin adalah suhunya rendah atau tidak ada panas. Dingin adalah akibat dari pengambilan
kalor atau panas. Contohnya lemari es menghasilkan dingin karena mengambil kalor atau
panas dari bagian dalamnya. Lemari es tidak dapat menghilangkan kalor, tetapi dapat
memindahkannya melalui bahan pendingin dari bagian dalam ke bagian luar lemari es. Kalor
selau mengalir dari benda yang lebih tinggi suhunya ke benda yang lebih rendah suhunya,
tidak pernah terjadi sebaliknya.

D. Kalor atau heat


Kalor atau heat adalah energi yang diterima oleh benda, sehingga suhu benda atau wujudnya
berubah. Kalor adalah suatu bentuk energi yang dapat dipindahkan, tetapi tidak dapat
dihilangkan. Jika kalor dilepaskan suhu benda akan turun. Jika kalor ditambahkan pada suatu
benda, maka pergerakan molekul molekulnya bertambah cepat. Kejadian ini dapat dilihat
dengan naiknya suhu pada thermometer. Dalam teknik pendingin, satuannya adalah BTU (
British Thermal Unit ). Jumlah kalor yang diperlukan untuk memanaskan atau mendinginkan
1 pound air sampai suhunya naik atau turun 10 F dinamakan 1 BTU. Konversinya : 1 BTU =
0,252 kkal= 1,055 kJ = 1055 J. Atau 1 kJ = 239 kalori = 0,948 BTU = 1000 J (joule)

E. Kalor jenis atau spesific heat


Kalor jenis suatu zat dalam sistem metrik adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk
menaikkan suhu 1 kilo zat sebesar 10 C atau 1 0K. Satuannya : kkal/kg0C atau joule/kg0K.
Sedangkan pada sistem inggris, kalor jenis suatu zat adalah jumlah kalor yang diperlukan
untuk menaikkan suhu 1 pound zat itu sebesr 1 0F. Satuannya : Btu/lb0F. Makin banyak suatu
benda atau makanan dapat mengandung air, makin besar nilai kalor jenisnya.

F. Kalor sensible
Kalor sensible adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau menurunkan suhu
suatu benda. Jika kalor ditambahkan pada suatu benda(dipanasi), suhu benda akan naik,
karena molekul molekul menerima panas dan bergerak lebih cepat. Perubahan suhu ini dapat
dilihat dan diukur pada thermometer. Satuannya : joule, kalori atau BTU.

G. Kalor laten
Laten artinya tidak nampak atau tersembunyi atau hidden. Kalor yang diperlukan untuk
mengubah wujud zat dari padat menjadi cair, dari cair ke gas atau sebaliknya tanpa
mengubah suhunya disebut kalor laten. Perubahan kalor laten tidak dapat dilihat pada
thermometer. Satuannya : joule, kalori atau BTU

H. Menguap atau evaporasi


Perubahan zat dari wujud cair atau padat menjadi uap disebut menguap. Didalam lemari es
bahan pendingin dalam evaporator dapat mendidih pada suhu yang lebih rendah, jika tekanan
didalam pipa pipa evaporator dapat dibuat lebih rendah atau dibuat vakum. Bahan pendingin
dalam evaporator akan berubah wujud dari cair menajdi gas dengan cara mengambil kalor
laten dari sekitarnya sehingga suhu didalam lemari es menjadi dingin. Untuk mempercepat
penguapan, dapat dilakukan dengan :
1. Mempertinggi suhunya dengan memberikan pemanasan.
2. Mengurangi tekanan pada permukaan zat
3. Memperluas permukaan zat
4. Meniupkan udara diatas permukaan zat.

4
I. Mengembun atau kondensasi.
Perubahan zat dari wujud gas menjadi wujud cair pada titik embunnya disebut mengembun
atau kondensasi. Pada saat atau waktu zat mengembun dilepaskan kalor laten embun,
sedangkan suhunya tetap tidak berubah.

J. Tekanan
Besarnya gaya yang bekerja pada satuan luas bidang disebut tekanan. Satuannya :
kgf/m2,gf/cm2, lb/in2. Gas dalam tabung memberikan tekanan kepada tabung. Tekanan gas
dalam tabung dipengaruhi oleh suhu dan jumlahnya. Kerja suatu lemari es sebagian besar
tergantung dari perbedaan tekanan didalam sistem. Kita harus mengenal beberapa tekanan
yang sering digunakan dalam teknik pendingin, yaitu :tekanan atmosfir, tekanan manometer,
dan tekanan absolut atau mutlak.

1. Tekanan atmosfir.
Udara mempunyai berat karena ditarik oleh gaya tarik bumi. Berat ini menyebabkan
suatu tekanan yang menuju ke segala arah dan disebut tekanan atmosfir. Barometer
adalah alat utnuk mengukur tekanan udara. Besarnya tekanan atmosfir dapat diketahui
dengan barometer air raksa. Konversinya :
1 atmosfir = 76 cm Hg = 760 mm Hg = 760 torr = 1033,3 gf/cm2 = 1,013 bar = 29,921in
Hg = 0 psig = 14,696 psi = 2116,35 lb/ft2.
2. Tekanan manometer/gauge pressure.
Manometer adalah alat untuk mengukur tekanan uap air dalam ketel uap atau tekanan
gas dalam suatu tabung. Tekanan yang ditunjukkan oleh jarum manometer disebut
tekanan manometer. Sebagai standar tekanan manometer : tekanan atmosfir pada
permukaan air laut diambil sebagai 0, dengan satuan kg/cm2 atau psig. Jadi pada
permukaan air laut : tekanan atmosfir 1,0333 kg/cm2 = 0 kg/cm2 tekanan manometer.
3. Tekanan absolut.
Tekanan absolut adalah tekanan yang sesungguhnya. Jumlah tekanan manometer dan
tekanan atmosfir pada setiap saat disebut tekanan absolut. Titik 0 pada tekanan absolut
adalah vakum 100 % atau tidak ada tekanan sama sekali = 0 pascal = 0 psia. Tekanan 1
atmosfir pada tekanan absolut adalah 1,033 kg/cm2 = 14,695 psia = 101,3 Kpa

K. Kuat arus listrik


Aliran muatan muatan listrik dalam suatu penghantar disebut arus listrik. Kuat arus listrik
adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap detik melalui penampang penghantar.
Satuannya adalah ampere. Alat pengukur kuat arus adalah ampermeter.

L. Tegangan listrik
Mengingat adanya gaya tolak menolak antara muatan listrik sejenis, maka dalam benda yang
bermuatan listrik terdapat suatu tegangan listrik yang mencoba untuk menjauhkan letak
muatan yang satu dengan yang lain. Alat pengukur tegangan disebut volmeter, sedangkan
pemasangannnya paralel dengan beban atau sumber.

M. Tahanan listrik
Hambatan listrik suatu penghantar ialah hasil bagi tegangan dengan kuat arus. Satuannya
adalah ohm, dan alat pengukurnya adalah ohmmeter.

N. Daya listrik
Daya listrik adalah perkalian antara arus dan tegangan. Satuan daya listrik adalah watt. Alat
pengukurnya bernama Wattmeter.

O. Kelembaban (humidity).
Untuk mendapatkan udara yang sejuk dan nyaman dalam ruangan, kita harus mengatur
kelembaban udara dengan mengambil uap air dari udara (dehumidifikasi), atau
menambahkan uap air pada udara (humidifikasi) yang mengalir didalam ruangan.

5
P. Definisi, cakupan, kegunaan dan komponen sistem pengkondisian udara.
1. Definisi Pengkondisian Udara
a. Menurut W.F. Stoecker dan JW Jones; pengkondisian udara adalah proses perlakuan
terhadap udara untuk mengatur suhu, kelembaban, kebersihan dan pendistribusiannya
secara serentak guna mencapai kondisi nyaman yang dibutuhkan oleh penghuni yang
berada didalamnya.
b. Menurut Arismunandar dan Hezo Saito; penyegaran udara adalah proses
mendinginkan udara sehingga dapat mencapai temperature dan kelembaban yang
sesuai dengan yang dipersyaratkan terhadap kondisi udara dari suatu ruangan
tertentu. Selain itu untuk mengatur aliran udara dan kebersihannya.

2. Cakupan atau Scope Pengkondisian Udara


Menurut E.G Pita, sebuah pengkondisian udara yang modern harus mencakup hal hal
sebagai berikut :
a. Mengontrol suhu udara pada nilai yang dinginkan untuk setiap waktu dengan cara
pemanasan atau pendinginan.
b. Mengontrol gerakan udara pada kecepatan yang dinginkan.
c. Mengontrol kelembaban udara (kandungan uap air) dengan cara humidifikasi atau
dehumidifikasi.
d. Mengantarkan udara luar yang diperlukan
e. Mengontrol kualitas udara dengan membersihkan atau menghilangkan partikel yang
kotor atau bau gas yang ada.
f. Mengontrol suara yang dihasilkan oleh sistem tersebut.

3. Kegunaan dari Pengkondisian Udara


Ada dua kegunaan dari pengkondisian udara, yaitu unutk kenyamanan (comfort) dan
pengendalian proses (process control).
a. Kenyamanan (comfort), mengacu kepada penyediaan kondisi udara yang
menghasilkan atau menciptakan kepuasaan orang.
b. Pengendalian proses (process control), mengacu kepada penyediaan kondisi udara
untuk pengendalian proses, bahan, peralatan atau barang yang ada didalamnya.

4. Komponen komponen sistem pengkondisian udara.


Sebuah sistem pengkondisian udara pada dasarnya dapat menyediakan untuk sistem
pemanasan, pendinginan atau kedua duanya. Maka sering dijumpai dengan istilah heating
system dan cooling system.
Heating system adalah perlengkapan perlengkapan dan bahan bahan yang digunakan
untuk menyediakan panas yang diperlukan.
Cooling system adalah perlengkapan perlengkapan dan bahan bahan yang digunakan
untuk menghilangkan panas yang diperlukan.
Baik heating maupu cooling system pada dasarnya terdiri dari empat komponen dasar,
yaitu :
a. Heating source, untuk menambah panas pada suatu fluida; dan cooling source, untuk
menghilangkan panas dari sebuah fluida. Bentuk fluida biasanya udara atau air.
b. Distribution system (ducting atau piping), untuk membawa air atau udara ke ruangan
ruangan yang dipanaskan atau didinginkan.
c. Equipment for moving udara atau air (fans, pompa)
d. Device for transferring heat (convector atau diffusers)

5. Faktor Human Comfort (Kenyaman manusia).


Mengingat kegunaan dari pengkondisian udara seperti dijelaskan diatas, maka perlu
disampaikan hal hal atau faktor faktor yang mempengaruhi kenyamanan :
a. Air temperatur,
b. Air humidity
c. Air motion, serta
d. Air quality.

6
6. Temperatur Efektif (TE)
Temperatur adalah diskripsi dari tingkat panas atau ukuran aktifitas panas didalam
sebuah benda. Panas adalah sebagai energi dalam bentuk molekul yang bergerak atau
sebuah bentuk energi yang dipindah dari satu benda ke benda lain karena ada perbedaan
temperatur.Apakah temperatur efektif itu? Temperatur efektif adalah indek yang secara
umum digunakan dalam kerjanya sistem pengkondisian udara untuk mengukur tingkat
kenyamanan. Indek ini menggabungkan efek dari suhu, kelembaban, dan gerakan udara.
Berdasarkan ASHRAE ( American Society Of Heating Refrigerating and Air
Conditioning Engineers) bahwa kondisi kenyamanan yang ideal bersuhu 760 F (24,50C)
DB dengan RH 40%. DB adalah Dry Bulb yaitu temperature nyata yang dinyatakan oleh
alat thermometer. RH adalah Relative Humidity yaitu perbandingan dari tekanan parsial
uap air yang ada di dalam udara dengan tekanan jenuh uap air pada temperature yang
sama. Hampir semua orang mengetahui bahwa titik beku air adalah 32 0 F dan titik
didihnya 212 0F. Kedua titik ini secara umum ditunjukkan oleh senuah thermometer.

7
BAB II
KOMPONEN UTAMA MESIN PENDINGIN

Secara umum untuk mesin pendingin, misalnya lemari es, freezer, ac ruang, atau ac mobil
mempunyai komponen utama (komponen yang dialiri bahan pendingin) yang sama. Komponen
tersebut ada 5, yaitu :
1. Kompresor
2. Kondensor (pengembun)
3. Pengering/drier/receiver
4. Pipa kapiler/katub ekspansi
5. Evaporator (penguap)

Sedangkan untuk bahan pendinginnya (refrigerant) berbeda, dimana untuk ac ruang


menggunakan R 22, dan untuk lemari es, freezer dan ac mobil menggunakan R 12 atau 134 a.
A. Bahan Pendingin (refrigerant) atau freon
Bahan pendingin adalah zat yang oleh kompressor ditekan dan mengalir didalam sistem.
Wujudnya berubah ubah dari gas menjadi cair lalu menguap menjadi gas kembali dan
seterusnya.

B. Kompressor
Kompresor merupakan bagian yang terpenting, karena alat ini sebagai tenaga penggerak,
menghisap bahan pendingin gas dari evaporator dengan suhu dan tekanan rendah melalui
saluran isap, lalu dimampatkan sehingga menjadi gas dengan tekanan dan suhu tinggi. Gas
tersebut melalui pipa tekan,ditekan kompresor menuju ke kondensor pada bagian paling atas.

8
C. Kondensor (pengembun)
Kondensor adalah alat pengembun, dimana komponen ini didinginkan oleh udara luar pada
suhu ruang, namun demikian juga mendapat pendinginan secara buatan dari fan motor
kondensor. Waktu gas dengan suhu tinggi dan tekanan tinggi mengalir didalam pipa
kondensor, gas tersebut mendapatkan pendinginan dari udara luar/alami dan udara buatan,
maka suhunya turun. Setelah suhunya mencapai suhu kondensasi, maka mengembun.
Wujudnya sedikit demi sedikit berubah menjadi cair, tetapi tekanannya masih tinggi. Waktu
bahan pendingin keluar dari bagain bawah kondensor, maka wujudnya telah seluruhnya
berubah menjadi cair pada suhu ruang atau suhu dingin lanjut, tetapi tekanannya masih tetap
tinggi. Cairan tersebut lalu mengalir ke pengering atau receiver pada ac mobil.

D. Pengering/drier atau receiver


Pengering ini berisi bahan pengering (silica gel). Fungsinya sebagi penyerap lembab air,
asam, dan menyaring kotoran didalam sistem. Bahan pendingin cair ini dalam kondisi
tekanan tinggi mengalir ke pipa kapiler.

E. Pipa kapiler
Pipa kapiler mempunyai lubang yang sangat kecil, dapat menurunkan tekanan. Bahan
pendingin cair waktu mengalir didalam pipa kapiler tersebut, mendapatkan tahanan atau
hambatan yang sangat besar, sehingga tekanannya menurun. Bahan pendingin yang keluar
dari pipa kapiler tetap berujud cair dengan suhu ruang, tetapi tekanan telah turun menjadi
rendah sekali, lalu masuk ke dalam evaporator.

F. Evaporator (penguap)
Evaporator berupa pipa pipa yang besar. Tekanan didalam pipa tersebut rendah sekali, karena
dihisap dan dibuat vakum oleh kompressor. Waktu bahan pendingin cair masuk ke dalam
evaporator, cairan tersebut segera menguap dan wujudnya berubah dari cair menjadi gas
dengan suhu rendah dan tekanan rendah. Telah kita ketahui bahwa untuk mengubah zat cair
menjadi gas diperlukan kalor atau heat. Kalor tersebut diambil dari panas yang berada
didekat evaporator. Selanjutnya dari evaporator bahan pendingin ini mengallir ke
akumulator. (utuk lemari es). Akumulator adalah penampung bahan pendingin gas yang
telah menguap dan bahan cair yang tidak sempat menguap di evaporator. Bahan pendingin
cair ditampung pada bagian bawah akumulator, hanya bahan pendingin gas dari bagian atas
yang dapat mengalir melalui saluran isap ke kompresor.

9
BAB III
MEMAHAMI WIRING DIAGRAM LEMARI ES

Alat alat listrik pada lemari es selain banyak jumlahnya juga banyak sekali macamnya. Alat
listrik tersebut dihubungkan dengan kabel, sehingga dapt saling menghubungkan atau
melepaskan hubungannya secara otomatis. Untuk mempermudah penjelasan mengenai fungsi
alat alat listrik ini, maka kita perhatikan sebuah wiring diagram lemari es sederhana dibawah ini.

Pada waktu kontak pengatur suhu dan overload dalam keadaan berhubungan, jika stekker
dihubungkan ke stop kontak, maka arus listrik dari L1 akan mengalir melalui pengatur suhu ke
terminal L dari relai..

A. Saklar lampu (light switch atau door switch)


Saklar ini mempunyai tombol yang jika ditekan dapat melepas kontak listrik didalamnya.
Dalam keadaan normal kontaknya berhubungan. Lemari es jika pintunya dibuka, tombolnya
akan menonjol ke luar, kontak didalam saklar berhubungan dan lampu menyala. Jika pinti
ditutup lampu akan padam.

B. Lampu
Lampu ini akan menyala apabila saklar lampu berhubungan dan akan padam jika saklar
lampu terputus.

C. Pengatur suhu (Thermostart)


Alat ini ditempatkan didalam lemari es. Mempunyai tombol yang dapat diputar untuk
mengatur batas suhu didalam lemari es. Setelah suhu dalam lemari menjadi dingin, kontak
pengatur suhu akan membuka kompressor tidak mendapat arus listrik lalu berhenti. Beberapa
saat kemudian suhu didalam lemari es menjadi panas. Kontak pengatur suhu berhubungan
lagi, arus listrik dari stop kontak mengalir melalui kumparan relai dan kumparan utama
motor listrik. Setelah kumparan bantu mendapat arus listrik, barulah rotor akan berputar
seperti semula.

10
D. Relai magnetik
Alat merupakan komponen yang bekerja secara elektromagnetik, yaitu bekerja berdasarkan
magnet yang dibangkitkan oleh kumparannya sendiri. Gunanya untuk mengatur motor listrik
pada waktu start. Arus listrik dari terminal L (line) melalui kumparan relai keluar dari
terminal M (main). Dari sini arus listrik mengalir ke terminal R (run) kompresor.

E. Kompresor
Kompresor ini mempunyai motor listrik sebagai tenaga penggeraknya. Motor listrik ini
mempunyai dua kumparan, yaitu kumparan utama dan kumparan bantu. Kompresor pada
rumahnya mempunyai tiga buah terminal C, S, dan R (Common, Start, dan Run). Arus listrik
masuk dari terminal R melalui kumparan utama lalu keluar dari terminal C (common).
Kemudian arus listrik mengalir melalui overload dan kembali ke L2 dan steker.

F. Overload (Pengaman motor)


Alat ini merupakan pengaman otomatis. Bekerjanya dipengaruhi oleh besarnya arus listrik
yang mengalir dan panas dari kompresor dan motor listrik. Pada waktu arus listrik mengalir
didalam kompresor dari tyerminal R ke terminal C, arus tersebut melalui kumparan utama
motor listrik.

G. Komponen Kelistrikan pada Lemari Es


Alat alat listrik pada lemari es sering kali menimbulkan gangguan dan kerusakan, sehingga
lemari es tidak dapat bekerja. Alat listrik tersebut selain banyak jumlahnya juga banyak
sekali macamnya. Fungsi yang terpenting yang harus kita pahami adalah :
1. Sebagai tenaga penggerak : motor listrik didalam kompresor, fan motor dan timer motor.
2. Sebagai alat pengatur: pengatur suhu, defrost timer, keran selenoide, relai magnetik,skalr
untuk lampu dan fan motor.
3. Sebagai alat pengaman : overload pada kompresor, sekering utuk lemari es, defros
thermostat.
4. Sebagai kapasitor, untuk membantu start dan memperbaiki faktor daya motor listrik.
5. Sebagai alat pemanas listrik, heater, mapu penerangan, lampu sinyal dsb.

1. Pengatur suhu
Alat ini disebut juga temperatur control, cooling control, cool control, refrigerator
control,unit control, control thermo.
Adapun guna alat ini adalah:
1. Mengatur batas batas suhu didalam lemari es
2. Menghentikan da menjalankan kembali kompresor secara otomatis.
3. Mengatur lamanya kompresor berhenti.
Perhatikan gambar dibawh ini.

11
Apabila suhu didalam lemari es menjadi sangat rendah, maka cairan dan gas didalam pipa
kapiler dan bulb akan menyusut dan tekanannya menurun. Tekanan pada membran atau
bellw juga turun. Bellow menyusut sehingga kontak listrik hubungannya terlepas. Kompresor
akan berhenti karena tidak mendapat arus listrik lagi. Apabila suhu di dalam lemari es naik,
cairan dan gas akan mengembang dan tekanannya bertambah, sehingga membran atau bellow
dapat mendorong kontak listrik sampai berhubungan kembali dan kompresor dapat bekerja
lagi. Jadi kerja pengatur suhu dipengaruhi perubahan suhu yang diterima oleh bulb. Gas akan
mengembang sebanding dengan suhunya. Perubahan suhu tersebut dapat menyebabkan
cairan dan gas didalam pipa dan bulb mengembang atau menyusut, sehingga dapat
menimbulkan tekanan yang berubah ubah. Jika terjadi perubahan suhu, tekanan akan
bertambah atau berkurang sesuai dengan perubahan suhu yang dialaminya. Perubahan
tekanan dalam bellow diubah menjadi gerakan lurus yang dapat menekan batang, sehingga
dapat membuka atau menutup kontak listrik, membuat kompresor berhenti atau bekerja.
Diatas bellow diberi pegas yang melawan tekan bellow. Tekanan pegas dapat diatur dengan
tombol atau knop diatasnya.

2. Defrost timer (pengatur waktu mencairkan es)


Alat ini disebut juga automatic defrost control atau timer saja.
Fungsinya adalah untuk mengatur waktu mencairkan es di evaporator, pada selang/jarak
waktu tertentu. Defrost timer ini digerakkan oleh sebuah motor listrik satu fasa, 3,5 watt.
Melalui roda roda gigi dan batang yang dapat menggerakkan kontak nomor 3 yang dapat
bergerak diantara dua kontak yang lain, yaitu kontak nomor 2 dan kontak nomor 4. Kontak
kontak listrik tersebut dapat dihubungkan atau diputuskan, sehingga defrost heater atau
solenaide valve dapat bekerja. Defrost timer ada yang telah direncanakan agar dalam waktu
24 jam, 3 atau 4 kali membuat defrost. Jadi waktu 6 jam dari lamanya kompresor berjalan,
sekali membuat defrost. Lama waktu defrost antara 15 sampai 30 menit. Contoh dibawah ini
adalah defrost timer dengan empat terminal. Defrost ini paling banyak dipakai untuk
menggantikan yang lain.

Terminal nomor 1 : arus listrik dari timer motor kembali ke sumber arus.
Terminal nomor 2 : dihubungkan dengan defrost heater dan defrost thermostat selama 25
menit. Terminal nomor 3 : Sumber arus listrik masuk ke defrost timer. Terminal nomor 4 :
Dihubungkan dengan kompresor dan fan motor. Timer motor mendapat arus listrik dari
terminal nomor 3 dan arus listrik kembali melalui terminal nomor 1. Waktu kontak nomor 3
dan nomor 2 berhubungan atau waktu mencairkan es di evaporator umumnya membutuhkan
waktu 25 menit. Defrost heater akan terus bekerja sampai es di evaporator mencair
semuanya dan kontak pada pada defrost thermostat membuka. Terbukanya kontak pada
defrost thermostat tergantung dari tebal dan banyaknya es yang harus dicairkan di
evaporator.

12
3. Defrost thermostat
Alat ini disebut juga thermo disc, defrost control, defrost terminator,defrost termination
switch, defrost termination thermostat, defrost cut off. Alat ini didalamnya ada bimetal.
Apabila terjadi perubahan suhu, maka kontak kontak pada bimetal itu akan membuka atau
menutup, sehingga dapat memutuskan ataumenghubungkan arus listrik ke defrost heater.
Pada waktu defrost heater bekerja, suhu evaporator naik. Setelah suhu defrost thermostat
mencapai suhu 50C, kontak didalam defrost thermostat membuka, sehingga aliran arus ke
defrost heater terputus. Proses mencairkan es di evaporartor berhenti. Pada saat ini
kompresor masih belum dapat bekerja mendinginklan lagi, hanya timer motor yang dapat
terus bekerja sampai mencapai waktu defrost ( 25 menit ).

4. Pemanas listrik (heater)


Lemari es dengan defrost secara otomatis memakai pemanas listrik. Guna pemanas listrik
bermacam macam, seperti mencairkan es di evaporator, menghindarkan terjadinya es atau
kondensasi pada bagian yang tidak diperlukan. Salah satu pemanas listrik yang sering kita
jumpai pada lemari es, yaitu : Defrost (Coil) heater. Alat ini ditempatkan pada permukaan
evaporator. Bekrja hanya pada waktu sedang terjadi defrost selama 10 – 20 menit.

5. Fan motor
Fan motor terdiri dari motor listrik yang salah satu ujung porosnya menonjol keluar. Pada
poros tersebut dapat ditambahkan daun kipas. Gunanya untuk membuat sirkulasi udara di
dalam lemari es atau mendorong udara melalui kondensor. Fan motor juga digunakan untuk
evaporator, ditempatkandi dalam lemari es pada bagian belakang dekat dengan evaporator.
Gunanya untuk mengalirkan udara melalui evaporator, udara dingin lalu dialirkan merata ke
semua bagian freezer atau lemari es. Fan motor hanya dipakai pada lemari es yang memakai
defrost secar otomatis. Fan motor evaporator tidak dapat bekerja, waktu :
a. Pintu freezer atau lemari es sedang dibuka.
b. Sedang terjadi defrost, defrost heater sedang bekerja.
c. Thermostat kontaknya sedang membuka, suhu di dalam lemari es sangat rendah.
Fan motor juga digunakan untuk kondensor. Ditempatkan pada bagian luar dibawah lemari
es. Gunanya untuk menghisap atau mendorong udara melalui kondensor dan kompresor. Fan
motor sendiri ada yang menggunakan overload internal yang dipasang didalam kumparan
motor listrik. Kita harus menunggu jika motor belum dapat bekerja karena panas.

13
6. Overload motor protector (pengaman motor)
Overload atau OL adalah suatu pengaman atau zekering yang dapt membuka kontaknya dan
memutuskan arus listrik. Setelah dingin kontaknya dapat menutup kembali secar
otomatis.Overload terbuat dari bimetal atau dwi logam. Bimetal terdiri dari dua buah pelat
logam tipis yang disatukan, sedangkan masing masing logam mempunyai koefisien muai
yang berlainan. Jika bimetal dipanasi, maka akan melengkung dan melepas kontak listrik.
Ada dua tipe untuk OL ini, yaitu internal OL yang dipasang didalam kumparan motor listrik,
serta eksternal OL yang dipasang diluar rumah kompresor. Hampir semua kompresor lemari
es menggunakan eksternal OL.

7. Start kapasitor
Kapasitor adalah alat untuk menyimpan muatan listrik. Kapasitor yang digunakan dalam
lemari es atau freezer ditentukan oleh nilai kapasitansinya serta tegangan kerjanya.
Kapasitansinya dalam satuan farad atau mikro farad. Sedangkan tegangannya adalah
tegangan AC. Start kapasitor biasanya mempunyai kapasitansi yang besar dengan bentuk
yang kecil, dengan toleransi 0 – 20 %. Start kapasitor direncanakan untuk dipakai dalam
waktu yang singkat saja, paling lama tiga detik dan tidak berualng ulang. Kompresor lemari
es jika menggunakan start kapasitor harus dihubungkan dengan relai yang dapat
menghubungkan dan melepas kembali aliran listrik dari start kapsitor tersebut. Start kapasitor
dapat membantu start motor listrik pada tegangan yang rendah. Start kapasitor yang
digunakan untuk kompresor lemari es adalah :
1. Pada tegangan 110 volt : 100 – 150 MFD/125 VAC
2. Pada tegangan 220 volt : 25 – 70 MFD/250 VAC
Start kapasitor tidak dapat dipakai pada tegangan yang 130 % lebih tinggi daripada tegangan
VAC pada kapasitor. Dan juga kapasitor tidak ada gunanya lagi, jika tegangannya turun 15 %
lebih rendah dari plat nama. Jadi start kapasitor tidak banyak berguna, apabila tegangan pada
waktu start turun menjadi lebih rendah dari : 90 volt untuk tegangan 110 volt, dan 190 volt
untuk tegangan 220 volt

14
8. Start relai
Alat ini merupakan suatu saklar yang dapat bekerja otomatis. Relai ini bekerja berdsarkan
kemagnetan listrik. Ada dua tipe untuk relai, yaitu relai arus dan relai tegangan. Untuk lemari
es hanya menggunakan relai arus. Kontak relai dalam keadaan normal terbuka. Juimlah
lilitan sedikit, diameter lilitan besar. Lilitan pada relai dihubungkan seri dengan kumparan
utama pada motor listrik.

H. Mencari Kebocoran Pada Lemari Es


Lemari es yang menunjukkan tanda tanda kurang bahan pendingin atau bocor atau perlunya
pebaikan maka kebocoran harus segera dicari. Tempat kebocoran biasanya dapat mudah
diketahui karena ada minyak yang menetes atau lapisan minyak ditempat yang bocor. Jika
kebocoran masih baru dan didalam sistem masih banyak bahan pendingin yang tertinggal, maka
kebocoran tersebut dapat langsung dicari tempatnya. Jika tanda minyak tidak ada dan didalam
sistem sudah tidak ada bahan pendingin maka kita harus menambahkan kirakira 100 gram bahan
pendingin R-12 kedalam sistem lemari es lalu sistem dijalankan. Setelah sistem dijalankan 5
menit, maka tekanan pada sisi tekanan tinggi naik menjadi 150-250 psig. Tekanan tersebut dapat
dinaikkan lagi dengan menutup kondensor agar tidak didinginkan oleh udara. Kebocoran pada
sisi tekanan tinggi yaitu kondensor, saringan dan pipa kapiler dapat mulai dicari sambil sistem
terus mulai bekerja. Pada sisi tekanan rendah yaitu evaporator saluran hisap dan kompressor
tidak dapat dicari kebocorannya pada waktu sistem sedang bekerja karena tekannya rendah 0-20
psig. Pada sistem yang memakai pipa kapiler setelah kompressor dihentikan tekanan dari sisi
tekanan tinggi akan terus mengalir kebagian sisi tekanan rendah sampai tekanan kedua bagian
tersebut menjadi sama. Untuk mencari kebocoran pada sisi tekanan rendah jika kompressor
sedang berhenti, kita harus menjalankkannya selama 15 menit lalu dihentikan. Kita tunggu labi
selama 15 menit agar tekanan dari sisi tekanan tinggi dapat terus mengalir dan membuat tekanan
pada sisi tekanan rendah naik 60-80 psig. Jika evaporator suhunya dingin dapat dihangatkan
dengan lampu agar tekanan pada sisi tekanan rendah menjadi lebih tinggi. Setelah sisi pada sisi
tekanan rendah naik menjadi 60-80 psig barulah kebocoran pada bagian tersebut dapat mulai
dicari. Mencari kebocoran harus dilakukan pada semua komponen dari sistem yang dialiri bahan
pendingin, terutama pada bagian yang ada sambungannya, pipa yang berkarat pada bagian bawah
lemari es. Evaporator yang tertusuk benda tajam dan sebagainya. Beberapa cara mencari
kebocoran:
1. Mencari kebocoran dengan air sabun
Cara ini hanya dipakai dalam keadaan terpaksa apabila alat pencari kebocoran yang lain tidak
ada. Kebocaran dapat diketahui letaknya tepat pada tempat yang bocor atau dimana gelebung gas
terjadi. Air sabun hanya dapat dipakai untuk mencari kebocoran yang tidak terlalu besardan pada
tempat tempat yang mudah dilihat dengan mata dan dapat dicapai dengan tangan kita. Selain itu
suhu dari pipa yang akan dipriksa kebocorannya harus dibawah titik didih dari air sabun (1000c).
Pada kebocoran yang besar atau tekanan gas yang tinggi kebocoran tidak dapat dicari dengan air
sabun tekanan yang tinggi akan memecahkan gelembung air sabun sebelum dapat dilihat.
Oleskan air sabun dengan kuas pada tempat dimana rasanya ada kebocoran dan pada semua
sambungan pipa lalu tunggulah sampai beberapa saat sampai timbul gelembung gelembung gas
yang bocor. Pada kebocoran yang kecil kadang kadang kita harus menunggu sampai beberapa
menitbaru timbul satu gelebung gas. Memakai air sabun harus pada bagian dari sistem yang ada
tekanannya. Pada bagian yang vakum bahkan dapat menyerap air sabun masuk kedalam sistem.

15
Setelah selesai mencari kebococran jangan lupa bersihkan kembali air sabun dari permukaan
pipa dan sambungan pipa. Selain air sabun juga dapat memakai minyak atau cairan khususyan
telah dipersiapkan.

2. Diberi tekanan lalu direndam dalam air


Memeriksa semua bagian dari sistem dapat dilakukan pada satu saat dengan merendam saluran
sistem kedalam air. Waktu pemeriksaannya juga lebih cepat dan hasilnya memuaskan pada
sistem yang masih ada bahan pendinginnya setelah alat listrik dilepaskan dapat dimasukkan
kedalambak air atau akuarium. Jika hanya salah satu komponen saja yang diperiksa seperti
kompressor, kondensor atau evaporator, maka komponen tersebut harus diberi tekanan 150 psig
lalu dimasukkan kedalam bak air. Apabila ada yang bocor akan timbul gelembung gas yang
keluar dari bagian yang bocor tesebut. Agar kebocoran yang kecil dapat diketahui tempatnya,
dapat diusahakan dengan memberikan tekanan yang lebih tinggi. Namun demikian pemberian
tekanan tersebut jangan sampai melebihi 200 psig karena evaporator akan pecah. Sebaiknya
komponen yang akan diperiksa kebocorannya diberi R-22 atau udara kering, jangan memakai
udara ruang yang ditekan karena udara tersebut akan mengembun didalam komponen yang bisa
menyebabkan buntu.

3. Mencari kebocoran dengan alat halide torch (mencari kebocoran dengan nyala api)
Juga disebut Halide torch, halide gas leak detector, Propane leak detector. Merupakan alat
pencari kebocoran dengan nyala api. Memakai bahan abakar dari alcohol, propane, butane,
acetylene atau gas alam. Khusus untuk mencari kebocoran bahan pendingin halogen yaitu bahan
pendingin yang mengandung unsur unsur; fluorine, chlorinr, iodine dan bromine. Unsur unsur
tersebut jika berhubungan dengan tembaga yang sedang terbakar sampai merah, dapat
mebgubah warna api menjadi hijau. Dari tempat yang sedang diperiksa dan melihat perbedaan
nyala apinya, kita dapat mengetahui tempat yang bocor. Jika ada sedikit kebocoran, maka warna
apinya akan berubah menjadi sedikit kehijau hijauan, dan pada kebocoran yang besar, warna
apinya akan berubah menjadi hijau dan ungu. Nyala api dari halide torch tidak boleh terlalu
besar, karena pada kebocoran yang kecil tidak akan dapat mengubah atau mempengaruhi warna
apinya.
Warna api dari halide torch akan berubahubah sebagai berikut :
1. Tidak ada kebocoran bahan pedingin : biru
2. Sedikit kebocoran bahan pendingin : hijau
3. Kebocoran bahan pendingin yang besar : ungu (purple)
Perhatian :
Bahan pendingin sendiri tidak berbahaya, tetapi bahan pendingin yang sedang terbakar
berbahaya bagi kesehatan kita, maka jangan bernapas terlalu lama didekat api halide torch yang
warna apinya hijau atau ungu. Menggunakan halide torch harus sangat hati hati, jangan sampai
merusak bagian yang sedang diperiksa atau menimbulkan kebakaran. Ruangan disekitarnya
harus bersih dari sisa sisa baha pendingin, agar nyala apinya tidak terganggu. Pada tempat yang
sednag diperiksa kebocorannya harus tetap ada sedikit udara yang mengalir. Agar bahan
pendingin yang bocor bersama udara yang mengalir dapat dihisap ujung slang karet dari leak
detector. Ujung slang karet terseut harus dijaga jangan sampai kotor atau berminyak. Pada waktu
mencari kebocoran harus didekatkan sedekat mungkin pada bagian yang sedang dicari
kebocorannya tetapi jangan sampai menempel, apabila ujung slang karet seluruhnya menempel
dengan pipa maka tidak akan ada udara yang dapat dihisap dan nyala apinya akan padam.
Dalam ruangan yang terdapat banyak sekali kebocoran bahan pendingi, mencari kebocoran
dengan nyala api sangat sulitkita harus menunggu bahan pendingin yang bocor habis tertiup
udara atau memakai cara lain alat pencari kebocoran.

4. Detector kebocoran elektronik (Electronic leak Detector)


Alat ini adalah untuk mencari kebocoran bahan pendingin yang terbaik, mudah, cepat, aman dan
yang termahal harganya. Ada yang menggunakan tegangan 110 Volt, 220 Volt atau memakai
batere. Yang diukur adalah tahanan elektronik dari gas (udara). Jika ada bahan pendingin diudara
yang sedang diukur, maka arus yang mengalir akan berubah, dan perubahan ini dapat dinyatakan
dengan perubahan : jarum pada meter, bunyi atau lampu. Alat ini sangat peka, maka kebocoran
yang kecilpun dapat diketahui tempatnya. Selain itu juga dapat dipakaidalam ruang yang penuh

16
gas bahan pendingin, karena kepekaannya dapat diatur. Janganlah merokok waktu memakai alat
tersebut, karena asap rokok dapat mempengaruhi kerja alat.

5. Mencari kebocoran dengan zat warna/Liquid Tracer


Alat ini merupakan suatu bahan tambahan yang berupacairan dan berwarna merah tua. Dipakai
dengan memasukkan cairan tersebut ke dalam sistem, agar bercapur dengan bahan pendingin,
sehingg aikut bersirkulasi ke dalam sistem. Pada bagian yang bocor, bahan pendingin akan
keluar dan langsung ke udara, sedangkan tambahan cairan tersebut yang ikut keluar bersam
bahan pendingin akan tetap tertinggal pada permukaan yang bocor dan memberikan warna
merah yang mudah dilihat, sehingga bagian yang bocor dapat diketahui.

I. Membuat Vakum Dan Mengisi Sistem


1. Membuat Vakum
Kegiatan ini sering diosebut dengan istilah evacuating aray dehydrating, yaitu mengosongkan
atau menghampakan sistem dari udara dan lain lain gas. Membauat vakum sistem lemari es
sebelum diisi bahan pendingin dengan pompa vakum dan alat ukur yang baik merupakan suatu
keharusan. Sistem yang masih ada sisa udaranya, waktu mula mula dicoba memang kelhatan
tidak ada gangguan, tetapi sebenarnya dapat menyebabkan gangguan, karena akan bersenyawa
dengan minyak pelumas kompresor sehingga menghailkan persenyawaan yang baru yang korosif
dan beebahaya.
Membuat vakum sampai 25 In Hg adalah suatu pekerjaan yang mudah dan dapat dicapai dengan
kompressor bekas lemari es atau air conditioner. Ada dua cara membuat vakum lemari es, yaitu:
memakai kompresor dari lemari es itu sendiri dan memakai pompa vakum yang khusus.
2. Memakai kompressor dari lemari es itu sendiri
Hal ini dapat dilakukan bilamana dalam keadaan terpaksa, karena tidak mempunyai pompa
vakum. Adapun caranya adalah :
a. Pipa tekan dekat kompresor dipotong dan dibuat sambungan yang mudah dilepas dengan mur
(flare nut0 dan union. Hubungan antara nut (B) dan union (A) dilepa dahulu.
b. Jalankan kompresor, maka udar akan keluar dari ujung nut (B) tersebut.
c. Lubang pada union (A) ditekan dengan ibu jari, sambil kita memperhatikan meter ganda
(compound gauge) . Setelah lewat beberapa menit, jarum meter akan menunjuk angka
vakum 27 In Hg, dan ibu jari tangan kita harus terus menekan union (A).
d. Kemudian buka tabung bahan pendingin R – 12. agar masuk ke dalam system, sampai
tekanan meter ganda menunjuk angka 10 psig atau lebih, lalu kran tabung bahan pendingin
ditutup, sambil ibu jari tangan kita tetap menekan union (A).
e. Kompresor dijalanakn lagi sampai menjadi vakum 27 In Hg.
f. Buka kembali tabung bahan pendingin, supaya bahan ke dalam sistem, lalu kompresor
dimatikan.
g. Bahan pendingin terus dialirikan ke dalam sistem sampai ibu jari kita terasa ada cukup
tekanan, lalu cepat cepat nut (B) dan union (A) kita hubungkan dan kita keraskan sampai
tidak bocor.
h. Sekarang sistem siap diisi, dengan sedikit menambahkan bahan pendingin, karena
didalamnya sudah ada bahan tersebut.

17
3. Memakai pompa vakum yang khusus.
Pekerjaan ini lebih udah dan aman, dan ini lebih banyak dipakai dalam pemvakuman
lemari es. Adapun caranya adalah sebagai berikut :
a. Hubungkan pipa pengisian dari kompresor dengan selang manipold pada bagian Lo,
bagian tengah manipold dihubungkan dengan tabung R-12, serta bagian Hi manipold
dihubungkan dengan pompa vakum.
b. Keran Lo dan Hi dibuka, selanjutnya jalankan pompa vakum.
c. Setelah meter ganda menunjuk tekanan vakum 29 In Hg, tutup keran Hi, dan buka
keran tabung bahan pendingin agar bahan pendingin masuk ke dalam sistem,sampai
meter ganda menunjuk angka tekanan 10 psig atau lebih.
d. Tutup kembali keran tabung bahan pendingin.
e. Jalankan kompresor lemari es beberapa menit untuk mendorong keluar sisa udara
didalam silinder.
f. Buka kembali keran Hi, selanjutnya jalankan lagi pompa vakum sampai angka
menunjuk 29 In Hg, lalu kompresor lemari es dimatikan.
g. Pekerjaan seperti diatas dapat diulang sampai dua atau tiga kali, setelah itu tetup
keran Hi, dan pompa vakum dimatikan, sekarang lemari es siap diisi.

Hal yang perlu diperhatikan : waktu pemvakuman, untuk memperoleh hasil yang lebih
baik, bagain dari evaporator, kondensor, saringan, dan kompresor harus dipanasi atau
dihangatkan (tapi harus hati hati) dengan memberi lampu 100 Watt.
Pada waktu membuat vakum dengan pompa vakum, kita juga dapat menghubungkan
bagian yang keluar dari pompa vakum ke dalam gelas yang telah diisi dengan minyak
pelumas kompresor. Jika tidak ada gelembung udara yang keluar dari dalam minyak, ini
adalah petunjuk bahwa sistem telah bersih dari udara, atau sebaliknya.

Keterangan :
1. Kompresor, 2. Pipa pengisian, 3. Manipold
4. Tabung R – 12 5. Pompa Vakum 6. Minyak pelumas.

J. Mengisi Sistem
Berat bahan pendingin yang digunakan dalam lemari es hanya beberapa gram, sehingga 1 kg
bahan pendingin cukup untuk mengisi 4 atau 5 sistem leamri es. Sebelum mengisi, periksa
dahulu plat nama lemari es, untuk meyakinkan macam bahan pendingin dan jumlahnya.
Lemari es atau freezer biasanya menggunakan R-12 atau R-134a. Disini akan dijelaskan cara
mengisi sistem berdasarkan bunga es (frost line) yang terjadi. Setelah evaporator dingin,
akan timbul bunga es yang dapat dilihat dengan mata. Frost line adalah bunga es yang
membeku pada evaporator sampai saluran hisap. Setelah sistem tidak bocor, maka dapat

18
dilakukan pengisian. Berdasarkan gambar dibawah ini, maka cara pengisian dapat dijelaskan
sebagai berikut :

1. Buka sedikit keran tabung R-12, maka bahan pendingin akan mengalir melalui manipold
ke pipa pengisian, lalu ke kompresor dan ke sistem. Waktu mengisikan, sebaiknya dalam
bentuk gas, tabung bahan pendingin dalam keadaan berdiri dengan keran diatas.
2. Amati sampai kedua meter pada manifold menunjuk angka atau tekanan 20 – 40 psig,
lalu kedua keran ditutup.
3. Jalankan kompresor, maka ada tekananrendahnya sekitar 0-5psig, sedangkan tekanan
tingginya 80 – 100 psig.
4. Tambahkan bahan pendingin, dengan membuka keran Lo tidak terlalu besar, hingga
jarum meter Lo akan menunjuk 20 psig, serta jarum meter Hi menunjuk angka 120 psig,
maka pada permukaan kondensor sudah mulai hangat dan pada evaporator mulai ada
bunga es.
5. Pengisian dapat dilanjutkan sampai tekanan meter Hi mencapai 150 – 175 psig. Setelah
itu hentikan. Keran bahan pendingin dan manipold ditutup.

19
BAB IV
PRINSIP KERJA
ROOM AIR CONDITIONER (AC RUANG)

Pada dasarnya komponen utama yang dialiri bahan pendingin baik pada ac ruang maupun lemari
es adalah sama. Yang membedakan adalah bahan pendinginnya, dimana untuk ac ruang adalah
R-22 sedangkan untuk lemari es adalah R-12. Secara ringkas kita akan jelaskan prinsip kerja ac
ruang yang dibagi menajdi tiga bagian, yaitu :
1. Kerja bahan pendingin
2. Kerja aliran udara
3. Kerja alat alat listrik.
A. Kerja Bahan Pendingin
Untuk memudahkan pemahaman mengenai kerja bahan pendingin pada ac ruang dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.

Berdasarkan gambar diatas, maka dapat dijelaskan aliran bahan pendinginnya sebagai berikut :
Bahan pendingin yang dipakai umumnya adalah R-22. Jika kompresor jalan, maka R-22 akan
mengalir ke semua bagian dari sistem tersebut sambil berubah bentuknya dari gas menjadi cair
dan demikianpun suhu dan tekanannya ikut berubah ubah. Gas R-22 dengan suhu dan tekanan
rendah dari evaporator, masuk ke kompresor. Oleh kompresor gas tersebut dimampatkan hingga
menjadi gas dengan suhu dan tekanan tinggi lalu mengalir ke kondensor. Kondensor mendapat
pendinginan udara dari luar yang lebih rendah suhunya, maka gas dengan suhu dan tekanan
tinggi akan membuang panasnya ke luar sambil mengembun dan bentuknya berubah menjadi
cair, namun tekanannya masih tinggi. Ciran tersebut selanjutnya masuk ke saringan, dan disini
kotoran kotoran yang ikut disaring sebelum amsuk ke pipa kapiler. Dalam pipa kapiler cairan
mendapat hambatan dan gesekan yang besar karena diameter pipa ini kecil, sehingga tekanannya
turun dan suhunya juga turun. Selanjutnya cairan dengan suhu dan tekanan rendah masuk ke
evaporator dalam suatu ruangan yang besar, maka cairan tersebut akan menguap dengan cara
mengambil panas dari udara yang mengalir melalui rusuk rusuk evaporator, lalu bentuknya
akan berubah menjadi gas dengan suhu dan tekanan rendah. Selanjutnya gas suhu dan tekanan
rendah ini akan masuk ke kompresor lagi. Demikian kerja ini terus terjadi secara berulang-
ulang selama kompresor berjalan.

20
B. Kerja Aliran Udara
Kerja aliran udara pada ac ruang ini dibedakan menjadi dua yaitu bagian muka dan bagian
belakang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Pada bagian muka, terdapat evaporator dan blower yang diputar oleh fan motor. Udara
dari kamar dihisap oleh blower melalui saringan udara atau air filter yang menyaring
debu dan lain lain kotoran dari dalam kamar. Udara waktu melalui evaporator suhunya
turun, sehingga uap air yang ada di dalam udara tersebut mengembun pada rusuk rusuk
dan pipa pipa evaporator. Jadi udara yang keluar dari evaporator adalah udara yang
dingin, bersih dan kering dengan kecepatan yang dapat diatur hingga dapat merata ke
seluruh bagian ruangan. Air pengembunan dari udara ditampung pada bagian bawah
evaporator dan dialirkan ke bagian belakang pada bagian bawah kondensor. Air ini juga
berguna untuk mendinginkan kondensor dan sisanya baru dialirkan ke luar dari bagian
bawah.
Pada bagian belakang, terdapat kompresor, kondensor, dan fan motor dan daun kipas
(fan blade). Pada umumnya RAC hanya mempunyai sebuah fan motor dengan poros
yang panjang pada kedua sisinya, satu sisi dari poros untuk menggerakkan blower pada
bagian muka, dan ujung poros yang lain dipakai untuk menggerakkan daun kipas pada
bagian belakang. Udara luar dihisap oelh daun kipas ke dalam Rac dari kedua sisi
ruangan bagian belakang sambil mendinginkan kompresor, lalu oleh daun kipas didorong
ke luar melalui kondensor. Udara waktu melalui kondensor mendinginkan bahan
pendingin yang mengalir didalam pipa pipa kondensor sambil mengembun, dan
mengambil panas dari bahan pendingin sehingga suhu udara yang keluar dari kondensor
menajdi panas.
Pada dinding pemisah antara bagian muka dan belakang terdapat damper yang
dapt diatur untuk mengalirkan udara luar masuk ke dalam kamar. Udara luar mengalir
melalui sisi kompresor, lubang damper,dan bercampur dengan udara dari kamar lalu
bersama sama didorong melalui evaporator dan masuk ke dalam kamar. Udara luar ini
adalah untuk menambah udara segar dan zat asam (oxigen) di dalam kamar. Pada RAC
fan motor secara umum mempunyai dua atau tiga kecepatan. Untuk dua kecepatan berupa
Low dan High. Sedangkan untuk tiga kecepatan berupa Low, Medium, dan High. Untuk
High fan berarti fan motor bekerja dengan putaran tinggi. Low berarti fan motor bekerja
dengan putaran rendah. Sedangkan Medium berarti fan motor bekerja dengan putaran
sedang. Low fan biasanya digunakan pada malam hari, dimana kita memerlukan
suasana yang tenag, misalnya pada kamar tidur.

21
C. Kerja Alat Alat Listrik
Untuk lebih memudahkan pemahaman tentang cara kerja sistem kelistrikan RAC, maka
disini diberikan contoh sistem kelistrikan RAC sedehana.

1. Selector Switch
Alat ini berfungsi untuk menjalankan dan menghentikan fan motor saja atau fan motor
dan kompresor bersama sama. Pada kedudukan FAN hanya fan motor yang jalan, tetapi
jika posisi atau kedudukan COOL, maka fan motor dan kompresor bekerja bersama. Alat
ini juga sering disebut sebagai main switch.
2. Thermostat atau pengatur suhu
Alt ini berfungsi untuk mengatur suhu udara di dalam kamar, dimana mempunyai kontrol
bulb yang ditempatkan pada aliran udara dingin dari kamar yang dihisap oleh blower.
Jika suhu udara mencapai 200C, kontak pada pengatur suhu terbuka, sehingga aliran
listrik terputus dan kompresor berhenti, tetapi fan motor masih terus berjalan. Setelah
suhu naik menajdi 250C, maka kontak dari pengatur suhu berhubungan lagi dan
kompresor jalan kembali. Jika kita menghendaki suhu kamar yang lebih dingin (cooler),
kita dapat memutar knob ke arah yang lebih dingin searah jarum jam, atau sebaliknya.

3. De Ice control
Alat ini sring disebut juga dengan evaporator defrost control, yang berguna untuk
mencairkan es dan bunga es yang terjadi pada evaporator RAC, serta mengatur suhu dan
tekanan pada saluran hisap agar tidak terlalu rendah. Power elemen bulb ditemapatkan
pada rusuk rusuk atau diantara pipa pipa evaporator. Jika pada evaporator terjadi es,
kontak akan membuka dan kompresor berhenti bekerja, dan apbila es telah mencair
semuanya, suhu pada evaporator akan naik, sehingga kontak akan menutup kembali dan
kompresor berjalan lagi.

22
4. Kompresor atau motor kompresor
Kompresor merupakan jantungnya RAC, dimana didalamnya ada sebuah motor listrik
satu fasa, umumnya motor kapasitor. Guna dari kompresor adalah untuk menghisap gas
tekanan dan suhu rendah dari evaporator dan kemudian menekannya atau
memampatkannya menjadi gas suhu dan tekanan tinggi, lalu dialirkan ke kondensor.
Kompresor ini mempunyai tiga terminal yang disebut dengan C,S,dan R. C adalah
common, yang merupakan terminal pertemuan antara ujung kumparan/lilitan utama dan
kumparan bantu, sedangkan S adalah start, yaitu ujung lain dari kumparan bantu, dan R
adalah run, ujung lain dari kumparan utama.

5. Overload
Alat ini merupakan dwi logam atau bimetal, berfungsi untuk melindungi motor dari
arus yang terlalu tinggi dan panas kompresor yang berlebihan atau melewati batas. Jika
arus dari motor listrik naik lebih tinggi dari daya tahan overload, maka kontak overloas
akan terbuka dan aliran listrik terputus sehingga kompresor berhenti, tetapi fan motor
tetap jalan. Setelah beberapa saat kompresor akan menajdi dingin dan dwi logam
(bimetal) pada overload juga menjadi dingin, maka kontak kontaknya dapat berhubungan
lagi dan kompresor akan jalan kembali.

6. Starting relay
Adalah switch yang bekerja otomatis berdasrkan magnet yang dibangkitkan untuk
melepaskan hubungan listrik dari start kapsitor setelah motor hampir mencapai putaran
penuh. Ada dua macam relay, yaitu potensial relay dan current relay.

23
Adapun cara menghubungkan dengan kompresor dari kedua relai diatas, adalah sebagai
berikut :

7. Fan motor
Pada umumnya fan motor mempunyai poros yang panjang pada kedua sisinya. Satu sisi
untuk memutar daun kipas ( fan blade ) yang ada pada bagian kondensor dan ujung poros
yang lain untuk menggerakkan roda blower ( blower wheel ) yang ada pada bagian
evaporator. Motornya biasanya shaded pole atau capasitor run.

24
Terdiri dari roda blower dan menyerupai sangkar yang satu sisinya terbuka. Arah aliran
udara masuk sejajar dengan poros, lalu oleh blower udara diputar dan arahnya dirubah
tegak lurus dengan poros. Udara keluar sebagai gerakan centrifugal ke semua arah tegak
lurus, maka disini kita memerlukanrumah untuk menampung dan mengalirkan udara
tersebut. Kedudukan blower pada rumah tidak tepat ditengah tengahnya, tetapi tidak
sepusat atau eksentris menyerupai rumah siput. Sifatnya : volume udara yang mengalir
kecil, tetapi kecepatannya tinggi dan jarak tiupannya jauh. Digunakan untuk meniup
udara dari evaporator ke ruangan. Untuk mengurangi suara dan getaran dari fan motor,
dipasanglah isloasi karet.

25
8. Kapasitor
Kapasitor yang digunakan untuk RAC dibedakan menajdi dua, yaitu Run capacitor dan
start capacitor.
a. Run Capacitor
Membantu strat dan memperbaiki factor kerja atau factor daya dari motor, sehingga
pemakaian arus akan turun. Pada RAC ada dua macam, yaitu ada yang menjadi satu
dan terpisah. Untuk fan motor kapasitasnya adalah 2 s/d 6 MFD. Sedangkan untuk
kompresor 15 s/d 35 MFD, bahkan ada yang sampai 60 MFD dengan tegangan kerja
370 Volt dan 440 Volt.
b. Start Capacitor
Untuk membantu start, agar motor mudah atau lebih cepat berputar, terutama dipakai
pada motor yang mempunyai starting kopel yang tinggi. Dengan start capacitor, maka
starting kopelnya dapat naik sampai dengan 40%. Alat ini hanya dipakai saat start
saja, setelah motor hampir mencapai putaran penuh, start kapasitor harus dilepas dari
hubungan, maka kita harus memakai starting relay untuk melepaskannya.
9. Perbandingan Wiring Diagram RAC antara PSC dan CSR

Potential relay, pada kedudukan normal, kontak kontaknya dalam keadaan tertutup.
Pada waktu start motor memakai arus yang besar, sehingga tegangan dari line akan
turun. Setelah motor start dan hampir mencapai putaran penuh, tegangan yang melalui
lilitan dari relay akan bertambah dan membangkitkan magnet yang kuat, sehingga dapat
melepas kontak dari relay dan hubungan dari start capacitor (dan heater dari overload,
dengan nomor terminal 3). Selanjutnya motor akan berputar sebagai PSC motor. Jika

26
aliran listriknya dimatikan, maka magnetnya juga hilang, sehingga kontak realy akan
kembali ke posisi semula yaitu kontak relay akan menghubung lagi.

Current relay, pada kondisi normal, kontak kontaknya dalam keadaan terbuka. Lilitan
dari relai ini adalah terdiri dari kawat yang luas penampangnya besar dan jumlah sedikit,
kemudian dihubungkan secara seri dengan kumparan utama, maka arus yang akan
memlaui relai menjadi besar. Pada waktu start arus yang melalui lilitan atau kumparan
relai akan lebih besar lagi, sehingga dapat menarik batang (kern) relai keatas dan
menghubungkan kontak kontak relai, akibatnya arus juga mengalir melalui start capacitor
dan lilitan atau kumparan bantu. Oleh karena itu motor akan berputar. Setelah hampir
mencapai putaran penuh, arus yang mengalir melalui lilitan relai mulai berkurang,
sehingga batang/ kernnya akan jatuh ke bawah dan kontak kontak relai akan terputus dari
start capacitor. Selanjutnya motor akan terus berputar sebagi PSC.

27
BAB V
KOMPONEN – KOMPONEN AC MOBIL

A. Sirkulasi Bahan Pendingin ( R-12 atau 134 a)


Di dalam sistem pendingin pada AC mobil, refrigerant mengalami siklus sebagai
berikut :

Gambar. Siklus Pendinginan

1) Kompresor menghisap refrigerant bertekanan dan bertemperatur rendah dari


evaporator, dan diisap melalui saluran tekanan rendah dari kompresor pada saat
piston bergerak turun kebawah. Refrigerant selanjutnya dikompresikan/ditekan oleh
kompresor pada saat piston bergerak keatas, sehingga temperatur dan tekanannya
meningkat kira-kira 700C dan 15 kg/cm2. Selanjutnya kompresor melepaskan
refrigerant yang bertemperatur dan bertekanan tinggi melalui saluran tekanan tinggi
kompresor menuju kondensor.

2) Gas refrigeran yang bertemperatur dan bertekanan tinggi ini di buang panasnya pada
waktu melewati kondensor, dengan cara mengalirkan udara dari kipas listrik ke kisi-
kisi kondensor. Gas refrigerant yang ada di dalam kondensor ini akan mengembun
kembali menjadi cairan.

3) Cairan refrigerant dari kondensor ini di simpan dan di saring oleh receiver dryer,
sampai evaporator memerlukan refrigerant.

4) Selanjutnya, ekspansion valve merubah cairan refrigerant menjadi campuran cairan


dan gas (embun) yang bertemperatur dan bertekanan rendah dari receiver dryer
menuju ke evaporator. Pada saat inilah, cairan tersebut mulai menguap di evaporator,
dengan cara menyerap panas dari udara sekitarnya hingga cairan refrigerant habis
menguap dan mengakibatkan evaporator menjadi dingin. Bagian inilah yang
dimanfaatkan untuk mendinginkan ruangan, dengan cara menghembusan udara dari
motor blower ke evaporator menuju kabin mobil/ruangan.

5) Gas refrigerant yang dingin dan berembun dari evaporator ini selanjutnya mengalir
kedalam kondensor setelah dihisap kompresor. Di dalam kondensor, gas refrigerant

28
mengembun kembali menjadi cairan, kemudian uap refrigerant akan dihisap oleh
kompresor kembali dan demikian seterusnya proses-proses tersebut berulang kembali
(New Step 1, 1996:7-8).

B. Komponen Kelistrikan
1. Kopling Magnet
Kopling magnet adalah perlengkapan kompresor yang di pergunakan untuk
melepas dan menghubungkan kompresor dengan putaran mesin. Kopling magnet
diperlukan supaya hubungan kompresor dengan motor penggeraknya dapat diputuskan
dan dihubungkan (pada saat AC mobil dihidupkan dan dimatikan). Kopling magnet yang
digunakan pada kompresor ini adalah tipe F (New Step 1, 1996:7-21).

Gambar. Simbol Kopling Magnet


2. Rangkaian pada Evaporator
a. Motor Blower
Motor blower pengaturannya menggunakan saklar/blower switch untuk
mengatur putaran sesuai dengan kebutuhan.
Tahanan

Motor Blower

Gambar 12. Rangkaian Motor Blower

Saklar Motor Blower

Pengaturan putaran motor blower evaporator dilakukan dengan memasang


tahanan, tetapi untuk motor blower yang besar pengaturan putaran dilengkapi pada
motor itu sendiri. Kecepatan motor blower ada tiga yaitu low, medium dan high
(Daryanto, 2006:50).

29
b. Thermostat
Thermostat berfungsi menghentikan dan menjalankan kompresor secara
otomatis dan mengatur batas - batas suhu dalam ruangan pada evaporator. Bagian
pipa kontrol temperatur diisi dengan cairan yang sensitive terhadap perubahan suhu
evaporator dan pipa itu didekatkan dengan pipa evaporator.

Gambar . Thermostat

Bila temperatur evaporator naik, tekanan cairan dalam pipa kontrol juga naik
sampai kontak pemutus berhubungan, kompresor bekerja sampai suhu evaporator
turun lagi, tekanan cairan pipa kontrol juga akan turun, demikian seterusnya.
Lamanya kompresor bekerja dapat diatur dengan memutar selektor temperatur. Hal
ini berarti tekanan cairan dalam pipa kontrol diimbangi dengan tekanan pegas.
(Daryanto, 2006:51)

Gambar. Simbol Thermostat

3. Kipas Pendingin (Fan Motor Kondensor)


Adakalanya pemasangan kondensor di depan radiator tidak dilengkapi dengan
kipas-kipas pendingin, tetapi kipas pendingin mesin diganti dengan yang lebih besar
supaya pendinginan mesin dapat dilaksanakan bersama-sama dengan pendinginan
kompresor.

Gambar. Simbol Kipas Pendingin (Fan Motor Kondensor)

30
Sistem ini merugikan bila sistem AC tidak dipakai, karena kipas yang besar akan
menggunakan daya mekanis mesin, akibatnya boros bahan bakar. Untuk itu memakai
kipas pendingin listrik tersendiri pada kondensor merupakan solusi yang tepat dan dapat
menghemat daya mesin (Daryanto, 2006:34).

Gambar. Kipas Pendingin (Fan Motor Kondensor)

4. Thermistor
Thermistor dipasang pada fin evaporator, sinyal-sinyal dari thermistor digunakan
untuk mengontrol temperatur. Bila temperatur fin evaporator turun, magnetic cluth off,
dan kompresor berhenti berputar (New Step 1, 1996:7-35).

Gambar. Simbol Thermistor

5. Dual Pressure Switch (DPS)


Dual preassure switch dipasang di antara receiver dryer dan expansion valve.
Fungsinya untuk mendeteksi bila tekanan pada sisi tekanan tinggi siklus refrigerant
adalah tinggi dan mematikan switch magnetik clutch ketika keadaannya tidak normal,
menyetop kerja kompresor untuk mencegah kesulitan yang timbul dari komponen-
komponen yang berhubungan dengan siklus refrigerant (New Step 1, 1996:7-34).

Gambar. Dual Pressure Switch

Gambar. Simbol Dual Pressure Switch

31
6. Relay
Komponen ini berfungsi untuk menyalurkan arus listrik ke amplifier, kopling
magnet dan ke motor blower serta peralatan lainnya pada komponen kelistrikan trainer
AC mobil. Hal ini dilakukan supaya aliran listrik tersebut tidak dialirkan langsung dari
baterai ke komponen-komponen tersebut, karena akan mengakibatkan tiiti-titik kontak
pada komponen tersebut cepat aus atau terbakar, dikarenakan terlalu besar/kuat arus
listriknya. Selain itu juga, bila kunci kontak memutuskan arus listrik ke relay, maka
kontak trip relay akan tetap terbuka secara otomatis untuk memutuskan arus listrik ke
amplifier, kopling magnet atau motor blower.

Gambar. Konstruksi Relay

7. Sekering
Pada fungsi utamanya, sebuah sekering merupakan alat pengaman rangkaian
kelistrikan. Sekering umumnya digunakan untuk :
a. Mengamankan rangkaian kelistrikan terhadap beban lebih.
b. Mengamankan rangkaian kelistrikan apabila terjadi hubungan singkat.

Gambar. Simbol Sekering

8. Kabel
Alat ini berfungsi sebagai penghantar arus listrik yang terbuat dari kawat tembaga
dan bagian luar dari kabel dilapisi dengan karet sebagai isolator sehingga hubungan
singkat antara kabel yang satu dengan yang lain dapat dihindarkan. Kabel pada rangkaian
dapat digunakan untuk menghantarkan arus listrik dari sumber tegangan ke rangkaian.

9. Manometer Tekanan Tinggi


Alat ini berfungsi untuk mengukur tekanan tinggi dari refrigerant yang
dikompresikan oleh kompresor sebelum masuk ke evaporator. Pada siklus pendingin
bekerja normal, pembacaan pada sisi tekanan tinggi sekitar 14,5–15 kg/cm2 (211,7-219
Psi). Untuk manometer tekanan tinggi, di tandai dengan warna merah (New Step 1,
1996:7-48).

Gambar. Manometer Tekanan Tinggi

32
10. Manometer Tekanan Rendah

Gambar. Manometer Tekanan Rendah

Alat ini berfungsi untuk mengukur tekanan rendah refrigerant dari evaporator
sebelum masuk ke kompresor. Pada siklus pendingin bekerja normal, pembacaan pada
sisi tekanan rendah sekitar 1,5 – 2,0 kg/cm2 (21,9-29,2 Psi). Untuk manometer tekanan
rendah, di tandai dengan warna biru (New Step 1, 1996:7-48).

C. Pendukung Pengerjaan Trainer AC Mobil/Mesin Pendingin


Dalam proses pengerjaan trainer AC mobil, di butuhkan beberapa komponen –
komponen pendukung, di antaranya adalah :

1. Pressure Gauge (Manifold Gauge)


Alat ini difungsikan untuk mengukur tekanan pemvakuman dan pengisian gas
refrigerant. Bagian-bagian dari manifold gauge antara lain:
a. Alat ini terdiri dari dua buah katup putar masing-masing diberi tanda “LO” dan “HI”.
Katup LO untuk saluran gas bertekanan rendah, sedangkan HI untuk saluran gas
bertekanan tinggi. Katup-katup ini dapat dibuka dan ditutup dengan cara
memutarkannya, kalau diputar ke kiri akan membuka dan sebaliknya kalau diputar ke
kanan akan tertutup, ujung-ujungnya dipasang niple untuk menghubungkan dengan
hose.
b. Tiga buah hose dengan warna yang berbeda-beda satu sama lain.
1) Warna merah untuk katup tekanan tinggi.
2) Warna biru untuk katup tekanan rendah.
3) Warna hijau atau kuning untuk pemvakuman dan pengisian (Nippon Denso
Indonesia Inc, 1986:43).

Gambar. Pressure Gauge Atau Manifold Gauge

33
2. Pompa Vakum
Pompa vakum digunakan sebagai alat pembantu dalam proses pengerjaan trainer
AC mobil yang berfungsi :
a. Pengecekan kebocoran pada komponen–komponen yang dialiri bahan pendingin,
kebocoran akan tampak sesudah pemvakuman. Kebocoran akan kelihatan pada
pressure gauge, jarum pada pressure gauge akan bergerak ke atas menukjukkan angka
30,0 kg/cm2 pada saat pemvakuman dan setelah beberapa waktu akan kembali lagi
keposisi semula pada tekanan 0 kg/cm2 jika terjadi kebocoran gas refrigerant.
b. Air dan udara sama–sama mempunyai sifat sukar larut dalam gas, untuk
mengosongkannya didalam instalasi air conditioner dengan cara di vakumkan
(Nippon Denso Indonesia Inc, 1986:41).
c.

Gambar. Pompa Vakum

3. Pelengkung Pipa (Tube Bender)


Alat ini berfungsi untuk membengkokkan pipa agar tidak gepeng atau rusak.

Gambar. Pelengkung Pipa

4. Pemotong Pipa ( Tubing Cutter )


Alat ini berfungsi untuk memotong pipa dari tembaga lunak, supaya hasil
pemotongan baik dan pipa yang dipotong bentuk lubangnya tidak berubah (Nippon
Denso Indonesia Inc, 1986:55).

Gambar. Pemotong Pipa ( Cutter Pipe )

34
5. Reamer
Alat ini digunakan untuk membersihkan dan meluruskan hasil pemotongan pipa,
yang dalam pemotongannya menggunakan tubing cutter (Nippodenso Indonesia Inc,
1986:56).

Gambar. Reamer

6. Multitester (AVO)
Multitester atau AVO (ampere, volt dan ohm) di gunakan pada waktu
pemeriksaan komponen-komponen kelistrikan yang mengalami gangguan, mengukur
tegangan, arus dan tahanan komponen-komponen kelistrikan trainer AC mobil. Adapun
komponen-komponen yang diperiksa meliputi :
a) Relay.
b) Magnetic clutch.
c) Fan motor.
d) Thermostart.
e) Motor blower, dll.

A. AVO meter analog


Multimeter sering disebut AVOmeter atau multitester, ada dua jenis AVO meter yaitu Analog dan
Digital. Alat ini biasa dipakai untuk mengukur harga resistansi (tahanan), tegangan AC (Alternating
Current), tegangan DC (Direct Current), dan arus DC. Multitester atau AVO (ampere, volt dan
ohm) di gunakan pada waktu pemeriksaan komponen-komponen kelistrikan yang mengalami
gangguan, mengukur tegangan, arus dan tahanan komponen-komponen kelistrikan AC mobil.
Adapun komponen-komponen yang diperiksa meliputi :
1. Relay.
2. Magnetic clutch.
3. Fan motor.
4. Thermostart.
5. Motor blower, dll.

Bagian-bagian multimeter analog seperti ditunjukkan gambar di bawah ini:

Gambar . Multimeter / AVO meter Analog

35
Dari gambar multimeter dapat dijelaskan bagian-bagian dan fungsinya :
1. Sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk (Zero Adjust Screw), berfungsi untuk mengatur
kedudukan jarum penunjuk dengan cara memutar sekrupnya ke kanan atau ke kiri dengan
menggunakan obeng pipih kecil.
2. Tombol pengatur jarum penunjuk pada kedudukan zero (Zero Ohm Adjust Knob), berfungsi untuk
mengatur jarum penunjuk pada posisi nol. Caranya : saklar pemilih diputar pada posisi Ohm, test
lead + (merah dihubungkan ke test lead – (hitam), kemudian tombol pengatur kedudukan 0 ohm
diputar ke kiri atau ke kanan sehingga menunjuk pada kedudukan 0 ohm.
3. Saklar pemilih (Range Selector Switch), berfungsi untuk memilih posisi pengukuran dan batas
ukurannya. Multimeter biasanya terdiri dari empat posisi pengukuran, yaitu :
4. Posisi Ohm)berarti multimeter berfungsi sebagai ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur : x 1; x
10; dan K ohm
5. Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter AC yang terdiri dari lima batas
ukur : 10; 50; 250; 500; dan 1000.
6. Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter DC yang terdiri dari lima batas
ukur : 10; 50; 250; 500; dan 1000.
7. Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeter berfungsi sebagai mili amperemeter DC yang
terdiri dari tiga batas ukur : 0,25; 25; dan 500.
8. Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe multimeter yang satu dengan yang lain batas ukurannya
belum tentu sama.
9. Lubang kutub + (V A Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub + yang
berwarna merah.
10. Lubang kutub – (Common Terminal), berfungsi sebagai tempat masuknya test lead kutub – yang
berwarna hitam.
11. Saklar pemilih polaritas (Polarity Selector Switch), berfungsi untuk memilih polaritas DC atau AC.
12. Kotak meter (Meter Cover), berfungsi sebagai tempat komponen-komponen multimeter.
13. Jarum penunjuk meter (Knife –edge Pointer), berfungsi sebagai penunjuk besaran yang diukur.
14. Skala (Scale), berfungsi sebagai skala pembacaan meter.

Adapun cara pemakaian multimeter adalah pertama-tama jarum penunjuk meter diperiksa apakah sudah
tepat pada angka 0 pada skala DCmA , DCV atau ACV posisi jarum nol di bagian kiri (lihat gambar 3a),
dan untuk skala ohmmeter posisi jarum nol di bagian kanan (lihat gambar 3b). Jika belum tepat harus
diatur dengan memutar sekrup pengatur kedudukan jarum penunjuk meter ke kiri atau ke kanan dengan
menggunakan obeng pipih (-) kecil.

1. Multimeter digunakan untuk mengukur resistansi


Untuk mengukur resistansi suatu resistor, posisi saklar pemilih multimeter diatur pada kedudukan
ohm dengan batas ukur x 1. Test lead merah dan test lead hitam saling dihubungkan dengan tangan
kiri, kemudian tangan kanan mengatur tombol pengatur kedudukan jarum pada posisi nol pada skala
ohm. Jika jarum penunjuk meter tidak dapat diatur pada posisi nol, berarti baterainya sudah lemah
dan harus diganti dengan baterai yang baru. Langkah selanjutnya kedua ujung test lead dihubungkan
pada ujung ujung resistor yang akan diukur resistansinya. Cara membaca penunjukan jarum meter
sedemikian rupa sehingga mata kita tegak lurus dengan jarum meter dan tidak terlihat garis bayangan
jarum meter. Supaya ketelitian tinggi kedudukan jarum penunjuk meter berada pada bagian tengah
daerah tahanan. Jika jarum penunjuk meter berada pada bagian kiri (mendekati maksimum), maka
batas ukurnya di ubah dengan memutar saklar pemilih pada posisi x 10. Selanjutnya dilakukan lagi
pengaturan jarum penunjuk meter pada kedudukan nol, kemudian dilakukan lagi pengukuran terhadap
resistor tersebut dan hasil pengukurannya adalah penunjukan jarum meter dikalikan 10 ohm. Apabila
dengan batas ukur x 10 jarum penunjuk meter masih berada di bagian kiri daerah tahanan, maka batas
ukurnya diubah lagi menjadi K ohm dan dilakukan proses yang sama seperti waktu mengganti batas
ukur x 10. Pembacaan hasilnya pada skala Kohm, yaitu angka penunjukan jarum meter dikalikan
dengan 1 K ohm.

2. Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan DC


Untuk mengukur tegangan DC (misal dari baterai atau power supply DC), saklar pemilih multimeter
diatur pada kedudukan DCV dengan batas ukur yang lebih besar dari tegangan yang akan diukur. Test
lead merah pada kutub (+) multimeter dihubungkan ke kutub positip sumber tegangan DC yang akan
diukur, dan test lead hitam pada kutub (-) multimeter dihubungkan ke kutub negatip (-) dari sumber
tegangan yang akan diukur. Hubungan semacam ini disebut hubungan paralel. Untuk mendapatkan
ketelitian yang paling tinggi, usahakan jarum penunjuk meter berada pada kedudukan paling
maksimum, caranya dengan memperkecil batas ukurnya secara bertahap dari 1000 V ke 500 V; 250 V

36
dan seterusnya. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah bila jarum sudah didapatkan kedudukan
maksimal jangan sampai batas ukurnya diperkecil lagi, karena dapat merusakkan multimeter.

3. Multimeter digunakan untuk mengukur tegangan AC


Untuk mengukur tegangan AC dari suatu sumber listrik AC, saklar pemilih multimeter diputar pada
kedudukan ACV dengan batas ukur yang paling besar misal 1000 V. Kedua test lead multimeter
dihubungkan ke kedua kutub sumber listrik AC tanpa memandang kutub positif atau negatif.
Selanjutnya caranya sama dengan cara mengukur tegangan DC di atas. Contoh cara pengukuran
tegangan ac.

4. Multimeter digunakan untuk mengukur arus DC


Untuk mengukur arus DC dari suatu sumber arus DC, saklar pemilih pada multimeter diputar ke
posisi DCmA dengan batas ukur 500 mA. Kedua test lead multimeter dihubungkan secara seri pada
rangkaian sumber DC (perhatikan Gambar di bawah)

Gambar Multimeter untuk Mengukur Arus DC.

Ketelitian paling tinggi akan didapatkan bila jarum penunjuk multimeter pada kedudukan
maksimum. Untuk mendapatkan kedudukan maksimum, saklar pilih diputar setahap demi setahap
untuk mengubah batas ukurnya dari 500 mA; 250 mA; dan 0, 25 mA. Yang perlu diperhatikan adalah
bila jarum sudah didapatkan kedudukan maksimal jangan sampai batas ukurnya diperkecil lagi,
karena dapat merusakkan multimeter.

B. AVO meter digital


Pada dasarnya AVO digital sama dengan AVO analog, perbedaan yang mencolok yaitu pada
penunjukkan harga pengukuran. kalau AVO analog penunjukkan memakai jarum sedangkan AVO
digital penunjukkan menggunakan angka. Bagian-bagian AVO digital ditunjukkan seperti gambar
dibawah:

37
Gambar AVO meter digital

Dari gambar AVO meter digital dapat dijelaskan bagian bagian dan fungsinya:
(1) Layar tampilan. Berguna untuk menampilkan besarnya harga pengukuran dalam bentuk angka,
sehingga mudah dibaca.
(2) Saklar pemilih (Range Selecor Switch) berfungsi untuk memilih posisi pengukuran dan batas ukurnya.
Sebagaiman pada AVO meter analog, AVO digital biasanya juga terdiri dari posisi pengukuran, yaitu:
(a) Posisi Ohm berarti multimeter berfungsi sebagai ohmmeter, yang terdiri dari tiga batas ukur : x 1; x
10; dan K ohm
(b) Posisi ACV (Volt AC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter AC yang terdiri dari lima batas
ukur : 10; 50; 250; 500; dan 1000.
(c) Posisi DCV (Volt DC) berarti multimeter berfungsi sebagai voltmeter DC yang terdiri dari lima batas
ukur : 10; 50; 250; 500; dan 1000.
(d) Posisi DCmA (miliampere DC) berarti multimeter berfungsi sebagai mili amperemeter DC yang
terdiri dari tiga batas ukur : 0,25; 25; dan 500.
Tetapi ke empat batas ukur di atas untuk tipe multimeter yang satu dengan yang lain batas ukurannya
belum tentu sama.
(3) Kabel test lead berfungsi untuk penghubung dengan peralatan peralatan yang akan diukur.
(4) Kotak meter (meter cover) sebagai pelindung atau tempat komponen.

D. Pemvakuman dan Pengisian pada AC Mobil


1. Pemvakuman
Kegiatan ini sering disebut dengan evacuating atau dehydrating, yaitu mengosongkan atau
menghampakan sistem dari udara dan lain-lain kotoran. Alat yang digunakan disebut
pompa vakum. Setiap kali sistem selesai diperbaiki, sudah dipastikan sistem tersebut
penuh dengan udara, uap air dan lain-lain gas. Kotoran seperti debu, pasir, sisa solder dan
lai-lain. Kotoran ini dapat ditampung dalam saringan, sedangkan udara pada sistem hanya
dapat diambil dengan pompa vakum. Cara pemvakuman selain dengan pompa vakum
diperlukan alat lain, yaitu pressur gauge. Adapun cara pemvakuman yang benar adalah :
a. Memasang hose biru (LO) ke suction service valve, hose merah (HI) ke discarge
service valve, dan hose kuning (tengah) ke dalam pompa vakum. Mesin dalam
kondisi tidak dihidupkan/mati.
b. Menghidupkan pompa vakum.
c. Seterusnya membuka valve HI dan LO secara bergantian, melihat jarum pada tekanan
rendah (LO), jarum harus bergerak ke arah – 30 inHg. Bila jarum tetap
menunjukkkan angka 0 (nol), berarti ada penghubung hose yang tidak benar. Perlu
dilakukan perbaikan.

38
d. Setelah jarum menunjukkan ke arah – 30 inHg, selanjutnya menutup kedua valve LO
dan HI, kita tunggu selama ± 30 menit atau semakin lama semakin baik, maka jarum
pada LO harus berada pada posisi kevakuman. Jika jarum tetap menunjukkan pada –
30 inHg, berarti tidak bocor, maka dapat dilakukan pengisian refrigeran.
(Nippondenso Indonesia, Inc. 1986, h. 58-59).

Gambar. Pemvakuman
2. Pengisian
Setelah sistem selesai dibuat vakum, kita tinggalkan dulu selama ± 30 menit, jika
jarum pada pressure gauge tetap menunjukkan vakum, tidak ada perubahan, maka
sambungan-sambungan pada sistem semuanya baik, tak ada kebocoran dan pengisian
dapat dimulai. Adapun cara pengisian yang benar adalah (Nippondenso Indonesia, Inc.
1986, h. 59-61) :

Gambar. Cara pengisian

a. Terlebih dahulu melepas kedua tutup service valve compresor, dan menyimpan pada
tempatnya yang sudah tersedia pada pressure gauge.
b. Memasang hose LO (warna biru) ke suction service valve compressor, hose HI
(warna merah) ke discharge service valve, dan hose tengah (warna kuning) pada
tabung R 12.
c. Menutup kedua valve pressure gauge, dan membuka sedikit pada valve tabung R 12
untuk membuang udara yang tersimpan dalam selang tengah pada pressure gauge.
d. Selanjutnya menghidupkan mesin AC.
e. Membuka valve LO pada pressure gauge, isikan R 12 ke dalam sistem sedikit demi
sedikit sampai mencapai tekanan 14 kg/cm2.
f. Setelah refrigeran sudah mencapai tekanan 14 kg/cm2, selanjutnya menutup valve LO
dan valve LO dan valve pada tabung R 12.

39
g. Menghidupkan mesin kurang lebih 20 menit, dan ukurlah suhu pada evaporator
dengan thermometer, apabila suhu 140 C berarti memenuhi standar. (Daryanto,
Teknik AC Mobil, 2006, h. 39)
h. Mematikan mesin dan nelepas semua hose-hose pada pressure gauge.

Pekerjaan yang dilakukan untuk mengetahui penuh atau tidaknya sistem waktu
diisi, maka ada dua cara yang digunakan untuk mengetahui antara lain :

1) Melihat pada gelas/kaca kontrol saringan


Pada gelas/kaca pengontrol saringan terdapat hal-hal sebagai berikut :
a) Sistem yang terisi penuh pada putaran mesin di atas 1500 rpm tidak akan terlihat
gelembung-gelembung freon pada gelas kontrol.

Gambar. Pengontrolan perantara gelas penduga

b) Gelembung-gelembung freon yang terlihat pada gelas kontrol menunjukkan


pengisian yang kurang dan bila dilihat tekanannya dengan pressure gauge, maka
akan terlihat tekanannya belum tercapai sesuai data. (Daryanto, 2006, h. 58)

2) Menggunakan alat pengukur atau pressure gauge


Tekanan freon dalam sistem dapat dilihat pada manometer.
a) Bila tekanan dalam saluran tekanan rendah sudah menunjukkan 1,5-2 bar (14,7
psi) dan saluran tekanan tinggi 14,5-15 bar (200-213 psi), berarti sistem sudah
terisi penuh.
b) Cara ini dapat dilakukan bila kita sudah memastikan sistem AC bekerja secara
normal.
Kedua metode di atas lebih cepat dan praktis untuk dilakukan akan tetapi kita
tidak dapat mengetahui berat/banyaknya freon yang diisikan dalam sistem. (Daryanto,
2006, h. 59).

Gambar 45. Pengontrolan dengan pressure gauge.

40
CONTOH RANGKAIAN AC MOBIL

41
42
43
BAB VI
INSTALASI LISTRIK AC MOBIL

A. Kopling magnet & motor kipas pendingin kondensor

Kopling magnet yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan poros kompresor
dengan poros mesin, harus dapat bekerja berdasarkan temperatur evaporator.
Untuk itu pada evaporator dilengkapi dengan sakelar kontrol temperatur (TERMOSTAT)
yang bekerja memutus arus pengendali pada relai bila evaporator sudah mencapai suhu
tertentu ….. kompresor tidak bekerja.
Motor kipas kondensor biasanya paralel dengan kopling magnet, bekerjanya juga diatur oleh
sakelar kontrol temperatur.

B. Rangkaian pada evaporator


Instalasi listrik pada evaporator biasanya terbagi atas komponen-komponen sebagai berikut :
 Motor blower dan pengatur putaran
 Termostat

C. Motor blower & pengatur putaran

Keterangan :
O - Motor mati
L - Motor putaran rendah
M - Motor putaran medium
H - Motor putaran tinggi

44
1. Saklar termostat ( Saklar kontrol
temperatur)
2. Saklar motor blower
- Pengatur putaran motor blower
evaporator dilakukan dengan
memasang tahanan seperti gambar
- Untuk motor blower yang besar
pengatur yang besar pengatur putaran
dilengkapi pada motor itu sendiri
(seperti pada motor penghapus kaca)
D. Termostat

1. Terminal

2. Pipa kontrol
temperatur

3. Selektor temperatur

Bagian pipa kontrol temperatur diisi dengan cairan yang sensitif terhadap perubahan suhu
evaporator dan pipa itu didempetkan dengan pipa evaporator. Bila temperatur evaporator
naik, tekanan cairan dalam pipa kontrol juga naik sampai kontak pemutus berhubungan ……
kompresor bekerja sampai suhu evaporator turun lagi, tekanan cairan pipa kontrol juga akan
turun demikian seterusnya.

45
Lamanya kompresor bekerja dapat diatur dengan memutar selektor temperatur, hal ini berarti,
tekanan cairan dalam pipa kontrol diimbangi dengan tekanan pegas. Jenis lain dari termostat
ini adalah model thermistor yang biasanya berfungsi bersama unit kontrol sistem AC.

E. Sistem kontrol ( Pengaman )


Sistem kontrol pada AC dipasang untuk mencegah kerusakan-kerusakan yang terjadi pada
kompresor atau bagian-bagian lain apabila terjadi kesalahan-kesalahan dalam instalasi sistem
AC. Sistem kontrol itu berupa sakelar yang bekerja memutuskan aliran listrik ke kopling
magnet, bila tekanan atau temperatur zat pendingin terlalu tinggi atau tekanan zat pendingin
terlalu rendah. Dengan demikian kompresor tidak akan bekerja bila kesalahan-kesalahan
seperti di atas terjadi dalam sistem, maka kerusakan yang lebih besar akibat kesalahan itu
dapat di hindari.

1. Pengontrol tekanan tinggi

Komponen ini dipasang pada saluran tekanan tinggi atau pada filter/saringan dalam
keadaan normal kontak akan terhubung, bila tekanan zat pedingin sudah melebihi kira-kira
23 bar kontak akan terbuka, aliran listrik ke kopling magnet terputus/tidak bekerja.

2. Pengontrol tekanan rendah

46
Kontak akan memutuskan hubungan bila tekanan zat pendingin dalam sistem kurang dari
1,5 bar, karena kebocoran atau pada waktu pengisian, volume yang masih kurang, hal ini
menyebabkan kompresor cepat panas. Pendinginan kompresor juga dilakukan oleh zat
pendingin yang kembali kesaluran hisap (S), karena tekanan zat pendingin kecil, maka
pendingin kompresor juga akan sedikit, sementara kompresor terus bekerja, akan
menimbulkan kerusakan karena panas.

3. Pengontrol temperatur

Tekanan dan temperatur akan selalu berkaitan, tekanan yang tinggi pada zat pendingin
akan mengakibatkan temperaturnya akan tinggi pula, biasanya sebagai ganti pengontrol
tekanan tinggi digunakan pengontrol temperatur, yang bekerja berdasarkan temperatur,
kontak akan memutuskan listrik ke kopling magnet bila sudah mencapai temperatur
tertentu pada zat pendingin.
Rangkaian sistem kontrol

1. Relay 3. Pengontrol tekanan rendah

2. Pengontrl tekanan tinggi 4. Pengontrol temperatur

F. Rangkaian lengkap

Komponen sistem kontrol (pengaman) biasanya tidak ke tiga-tiganya dipasang sering


dipakai 2 atau 1 saja. Relai mencari massa dengan terminal 50, pada kumparan fiksasi

47
motor starter dorong sekrup, agar pada saat motor starter bekerja aliran listrik ke kopling
magnet dan kipas kondensor terputus. Sakelar mekanis (A) dipasang pada trotel gas atau
dimana saja yang memung-kinkan sakelar ini berfungsi untuk memutuskan aliran listrik
ke kopling magnet pada waktu motor putaran idle, supaya motor tidak mati pada putaran
idle saat sistem AC hidup. Ada juga pengganti sakelar mekanis ini dipasang sebuah relai
elektronika yang dapat menghubung dan memutuskan aliran listrik ke kopling magnet
berdasar-kan induksi dari koil pengapian. Relai secara automatis akan memutus aliran
listrik ke kopling magnet pada waktu putaran idle.

Ke kopling magnit
Sekerup penyetel :
Ke 1(-) koil pengapian
Berfungsi untuk mengatur
cepat atau lambatnya
kopling magnet menghbung
sesuai dengan putaran
motor
Kedua cara di atas dipakai bila pada kaburator tidak dilengkapi dengan sistem idle up
yang berfungsi untuk meninggikan putaran idle motor pada saat sistem AC dihidupkan.

Bila sistem AC dihidupkan katup elektro magnetis akan terbuka, kevakuman di bawah
trotel akan menarik membran ke atas dan membuka trotel sedikit, daya motor waktu idle
bertambah.

48
Variasi rangkaian listrik sistem AC mobil VW Minibus 1985 (untuk self study)

Keterangan :
A. Sakelar kontrol temperatur air pendingin dipasang pada radiator
B. Sakelar kontrol tekanan untuk pengatur kecepatan II kipas pendingin
C. Pengontrol tekanan rendah saluran TR sistem AC
D. Pengontrol temperatur udara luar
E. Unit kontrol

49
BAB VII
PENGETESAN SISTEM AC MOBIL

Bermacam cara dapat dilaksanakan untuk pengetesan sistem AC, antara lain :
1. Tes tekanan 2. Tes temperatur Tes kebocoran

A. Bagian tekanan rendah B. Bagian tekanan tinggi

50
A. Tes tekanan
Putaran mesin  2000 rpm
Sistem AC yang bekerja normal saluran hisap
kompresor, zat pendingin harus berupa gas dengan
tekanan 1,5 – 2 bar (21 – 29 psi).
Pada saluran tekan kompresor zat pendingin masih
berbentuk gas dengan tekanan 14,5 – 2 bar (200 –
213 psi).
Besar tekanan ini juga berlaku sampai zat
pendingin masuk ke katup ekspansi.
Zat pendingin berubah bentuk dari gas menjadi cair
karena didinginkan oleh kondensor.
Keterangan :
TR = Tekanan rendah.
TT = Tekanan tinggi.

Tekanan zat pendingin diturunkan oleh katub ekspansi, dalam evaporator zat pendingin
mengambil panas di sekelilingnya, berubah bentuk menjadi gas dan kembali ke saluran hisap (5)
Kompresor. Proses berulang terus seperti semula.
- Sistem AC tidak bekerja normal
1. Kedua manometer menunjukkan tekanan yang rendah dari semestinya.

 Tekanan yang kurang pada saluran tekan dan


saluran hisap kompresor menunjukkan zat
pendingin yang beredar dalam sistem volumenya
sudah berkurang.
Kekurangan zat pendingin yang sudah diisi penuh
disebabkan kebocoran pada sistem, akibatnya
sistem AC bekerja tidak efisien (AC kurang
dingin).
 Bila tekanan tinggi diukur setelah saringan, hal
ini bisa menunjukkan saringan sudah kotor.

51
2. Kedua manometer menunjukkan tekanan yang lebih besar
 Pengisian zat pendingin terlalu banyak.Tekanan
pada bagian tekanan tinggi akan na-ik, volume zat
pendingin yang disemprotkan katup ekspansi akan
lebih besar, menyebabkan saluran tekanan rendah
naik pula tekanannya.
 Pendingin kondensor yang kurang baik,
menyebabkan temperatur evaporator menjadi naik,
dan tekanan pipa kontrol katup ekspansi akan naik
juga mengakibatkan katup ekspansi akan selalu
membuka. Tekanan kedua bagian saluran tekanan
tinggi & rendah akan naik.

 Bila manometer menunjukkan tekanan yang lebih besar lagi pada kedua saluran, hal ini
berarti ada uap air yang beredar dalam sistem.
 Pengisian zat pendingin yang terlalu banyak harus dihindari, karena sistem AC bekerja lebih
berat dan terasa kurang dingin.

3. Manomater tekanan rendah lebih tinggi dan manometer tekanan tinggi lebih rendah

- Kebocoran pada bagian – bagian yang berge-sekan


dari kompresor seperti katup – katup cincin torak,
menyebabkan kompresor tidak bekerja dengan baik.
- Langkah tekan kompresor tidak menghasilkan
tekanan yang lebih tinggi dan temperatur eva-porator
naik, katup expansi akan selalu terbuka.
- Katup – katup kompresor yang rusak akan
menyebabkan zat pendinginan yang ditekan akan
mengalami kebocoran kebagian saluran hisap,
akibatnya saluran hisap tekanannya akan lebih
naik/tinggi dan bagian saluran tekanan, tekanannya
akan turun/rendah.
B. Tes temperatur
1. Mengukur temperatur udara dalam saluran evaporator
Pengetesan kemampuan sistem AC dengan cara ini masih pada putaran mesin  2000 rpm,
AC bekerja dengan beban penuh dan pengetesan dengan manometer menunjukkan sistem
tidak ada kesalahan.

52
Tabel perbandingan temperatur udara luar dan temperatur udara dalam saluran evaporator di
bawah ini, dapat dijadikan pedoman untuk tes temperatur.

Temperatur udara luar Temperatur udara dalam saluran


(ºC) evaporator (ºC)
15 4–6
20 4–6
26 4–7
32 5–8
37 7 – 10

Bila temperatur udara pada saluran evaporator : 4 - 6ºC hal ini berarti pada waktu kopling
magnet menhubung adalah : 6ºC dan waktu melepas 4ºC.
2. Mengukur temperatur ruangan AC & kelembaban udara
Prosentase kelembaban udara relatif yang lebih besar dapat diturunkan oleh sistem AC,
karena udara yang basah/lembab akan dikeringkan oleh evaporator, hal ini terlihat adanya
tetesan air (kondensasi) di sekitar pipa – pipa evaporator.
Dengan Higrometer kita dapat mengukur kelembaban udara dalam ruangan AC,
kelembaban udara yang ideal adalah 45 –50% dengan temperatur ruangan 20 - 22ºC.
Bila kelembaban udara luar tidak jauh berbeda dengan kelembaban udara dalam ruangan
AC, hal ini berarti evaporator terlalu basah & kotor.

53
Gejala ini juga terasa AC kurang dingin.

C. Mengetes kebocoran

Mengetes kebocoran zat pendingin pada


sistem dapat dilakukan dengan macam –
macam cara, secara sederhana dapat
dilakukan dengan memeriksa sambungan –
sambungan instalasi pipa memakai busa
sabun, atau dengan kompor nyala api
sipiritus.Gambar di sebelah memperlihatkan
alat detektor elektronik yang dapat mencari
kebocoran freon dari sistem.

54
BAB VIII
DIAGNOSA GANGGUAN
Diagnosa dan Pemecahan Gangguan

SECARA VISUAL

RANGKAIAN LISTRIK DI LUAR RANGKAIAN LISTRIK

A) SECARA VISUAL
Kondisi umum dari sistem
 Kontrol kondisi instalasi pipa dari kemungkinan : longgar, tidak diklem dengan baik, retak,
pecah dll.
 Kontrol kondisi instalasi listrik, steker/sambungan kabel yang jelek/ korosi dll.
 Bagian kompresor & sekitarnya

- Sabuk penggerak (V-belt) kompresor


- Dudukkan kompresor dengan blok mesin
JS sistem AC
- Suara yang ditimbulkan kompresor Lihat
waktu bekerja terus No. 63 30 60 15.

- Suara kopling magnet saat menghubung


- Kebocoran oli pada seal poros
 Pegang dengan tangan saluran isap (S) dan saluran tekan (D) kompresor untuk merasakan
kompresor
suhunya.

Gejala/tanda-tanda Penyebab

- Saluran isap dan badan kompresor suhunya - Katup ekspansi selalu membuka penuh,
rendah sekali, kondensasi air menjadi banyak karena pipa kontrolnya tidak menempel baik
di sekitar saluran isap dan badan kompresor pada saluran keluar evaporator
- Evaporator kotor

- Saluran tekan (D) dan badan kompresor panas - Katup ekspansi membuka sedikit/tertutup es
sekali, kondensasi air pada saluran isap (S) akibat saringan jenuh/tua.
sangat sedikit/hampir tidak ada - Kesalahan kondensor atau isi freon terlalu
penuh ( lihat halaman 3 )

- Saluran D dan badan kompresor yang searah - Kondisi bagian-bagian sistem AC normal
saluran D, tidak terlalu panas. Saluran S ada
kondensasi air dan badan kompresor arah
saluran S terasa agak dingin

Bagian kondensor

55
 Suhu kondensor

Gejala / tanda-tanda Penyebab

- Pada bagian saluran keluar kondensor terasa - Ada kotoran yang menempel pada kisi/sirip
panas ( > 40C ) kondensor
- Pendinginan kondensor tidak cukup, periksa
arah putaran kipas pendingin
- Kondensor terlalu kecil
- Kondensor menempel rapat dengan radiator

Bagian saringan filter


 Periksa kondisi isi freon pada sistem melalui kaca pengontrol
Gejala / tanda-tanda Penyebab

- Selalu ada busa / gelembung freon waktu AC - Isi freon kurang


bekerja, dan gejala itu hilang beberapa saat setelah
AC dimatikan

- Tidak ada busa freon waktu AC bekerja maupun - Isi freon tidak ada atau terlalu penuh
dimatikan

- Ada busa / gelembung freon waktu AC mulai - Isi freon cukup


bekerja, dan gejala itu hilang bila putaran motor
sudah dinaikkan

 Temperatur saringan

Gejala/tanda-tanda Penyebab

- Saluran masuk, saluran keluar dan badan saringan - Kesalahan pada kondensor
terasa panas

- Saluran masuk terasa agak panas, dan saluran keluar - Saringan sudah jenuh/tua
saringan dingin biasanya gejala ini diikuti dengan ada
busa / gelembung freon pada kaca kontrol saringan
meskipun putaran motor dinaikkan

Bagian Evaporator & kelengkapannya


 Kondisi slang pengeluaran air kondensasi harus terpasang baik/tidak bocor dan air harus
terbuang keluar kendaraan
 Periksa kerja motor blower pada setiap putaran

56
 Bila kendaraan itu memakai sistem AC yang orisinil periksa semua kondisi sakelar
pengontrol arah aliran udara motor blower, seperti contoh :
A. Sakelar utama AC
B. Sakelar pemilih arah
aliran udara
C. Sakelar temperatur
(termostat)
D. Sakelar ventilasi
E. Sakelar kecepatan
motor blower
Posisi sakelar B
1. Udara mengalir ke arah muka penumpang
2. Udara mengalir ke arah muka dan kaki penumpang/lantai
3. Udara mengalir ke arah kaki penumpang/lantai saja
4. Udara mengalir ke arah kaki penumpang/lantai dan kaca
5. Udara mengalir ke arah kaca saja (defrost)

Posisi sakelar D
1. Ventilasi tertutup, tidak ada udara luar yang diisap motor blower, pada posisi ini penumpang
tidak boleh merokok (no smoking)
2. Ventilasi terbuka, udara luar diisap oleh motor blower (boleh merokok)

B. DIAGNOSA RANGKAIAN LISTRIK

Pemeriksaan visual

Gunakan lampu kontrol


Tidak ada tegangan Tidak ada tegangan
atau Voltmeter pada akhir
rangkaian ke komponen
Cari kesalahan pada
Kesalahan mungkin rangkaian.
pada komponen dan
sekitarnya

57
C. DIAGNOSA DI LUAR RANGKAIAN LISTRIK

Tentukanlah kesalahan
fungsi bagian-bagian
dari sistem AC

Petunjuk :
 Pada sistem AC orisinil yang memakai unit amplifier/unit pengontrol elektronika,
kesalahan/kerusakan unit pengontrol elektronika dapat dipastikan dengan mengontrol
komponen-komponen di luarnya dan pada sistem ini selalu dapat dirubah jadi berfungsi
seperti sistem AC yang sederhana.
 Pakailah buku manual, terutama kalau bekerja pada rangkaian listrik.
 Jangan hanya menambah isi freon saja kalau terdapat isi freon pada sistem AC
berkurang. PASTIKAN DI MANA TERJADI KEBOCORAN.
 Bila Sistem AC isi freonnya kosong, untuk memeriksa tempat kebocoran kita dapat
mengisi freon  30% dari volume dan pada sistem AC seperti ini saringan/filter harus
diganti baru.
 Pemeriksaan kebocoran freon harus dilakukan dengan teliti pada waktu sistem AC hidup
maupun saat mati.
 Kebocoran freon yang terjadi  15% dari volume sistem AC selama 1 tahun hal itu
dianggap biasa.

58
DAFTAR PUSTAKA

Handoko. Teknik Room Air Conditioner. 1979. PT Ichtiar Baru. Jakarta


Handoko. Teknik Lemari Es. 1979. PT Ichtiar Baru. Jakarta
William C Whitman dan M Johnson. 1988. Refrigeration and Air Conditioning Technology.
Delmar Publishers Inc. New York
Modul Pembelajaran Ac Mobil, VEDC Malang

59

Anda mungkin juga menyukai