Anda di halaman 1dari 6

Home

Profile
Ilmu Jungkung
Ruwatan Aktivasi Rejeki
Produk »
Pelatihan »
Pengijazahan »
Pengobatan
Pengembangan Diri »
Mauidhoh »
Konsultasi »
Video »
ZIS »
Artikel
Testimoni

Menu

Mengapa Gagal, Sakit, dan Menderita?


June 8, 2016   Money Magnet   No comments

Mengapa Gagal, Sakit, dan Menderita?


 

Dalam perjalanan hidup, kita sering menemukan hal-hal yang sering diyakini sebagai gambaran sukses yang ideal. Hal ini menyebabkan
timbulnya perasaan rendah diri dan merasa tidak mungkin sukses karena berpendidikan rendah, lahir dalam keadaan keluarga miskin,
dan sebagainya. Pedahal, mitos tersebut salah. Ada banyak tokoh terkenal yang mencapai sukses meski dalam kondisi yang tidak “ideal”.

1. Kesuksesan tidak ada kaitannya dengan usia.


Nelson Mandela, jadi presiden pada usia 76 tahun.
Marconi, menemukan telepon pada usia 27 tahun.
Steve Jobbs, menjadi jutawan pada usia 21 tahun.
Kolonel Sanders (KFC), mulai bisnis pada umur 65 tahun.
Winston Churchill, banyak menemui kegagalan dan hambatan, baru jadi PM inggris pad usia 52 tahun.
Bill Gates, terkaya di sunia pada usia 41 tahun.
2. Kesuksesan tidak berhubungan dengan suku, agama, bangsa, warna kulit, dan keturunan.

Barrack Obama, presiden Amerika Serikat, berkulit hitam.


Jenderal Colin Powell dan Martin Luther King, berkulit hitam.
Confusius, anak yatim di Cina.
Charles Dickens, penulis cerita anak-anak di Inggris, menulis di gudang, banyak naskahnya dibuang ke tong sampah oleh editornya.

3. Kesuksesan tidak ada hubungannya dengan kondisi fisik seseorang.

Hellen Keller, tuna netra, tuna rungum tuna wicara, penulis dan pendidik terkenal dunia.
Shakerpeare, terkena polio, presiden ke-32 AS.
Beethoven, tuna rungu, komposer musik.
Napoleon Bonaparte, sangat pendek, wajah tidak menarik, pemimpin pasukan penakluk Eropa.
Anthony Robbins, lulusan SMA, kegemukan, mengubah persepsi tentang penampilan dan cara diet sehingga menjadi langsing,
motivator terkenal dunia.

4. Kesuksesan tidak ada hubungannya dengan tingkat pendidikan.

Thomas Alfa Edison, pendidikan SD, memiliki 2.000 hak paten.


Li Ka Shing, berhenti sekolah umur 14 tahun, orang terkaya di Hongkong.
Henry Ford, tidak pernak duduk dibangku sekolah.
The Wright Brother, orang biasa dan tidak berpendidikan tinggi, menciptakan pesawat terbang pertama di dunia.
Bill Gates, orang terkaya di dunia memulai bisnis setelah lulus SMA.
Lawrence Ellison, drop out Universitas, pendiri Oracle Corp, orang terkaya kedua di dunia.

5. Kesuksesan tidak ada hubungannya dengan latar belakang keluarga.

Andrew Carnegie, bekerja pada usia 13 tahun, keluarga sangat miskin, menjadi “Raja Besi Baja” dunia.
Walt Diney, usia 20 tahun, pemuda miskin, dan tidak terkenal, pada usia 30 tahun jadi usahawan terkenal.
Abraham Lincoln, lahir dari keluarga miskin.
Naapoleon Hill, dilahirkan dari keluarga miskin, ibunya meninggal saat dia kecil, jadi guru motivasi terkenal dunia, bukunya Think
and Grow Rich menjadi acuan pertama bagi para motivator dunia.
Bill Clinton, ayahnya meninggal ketika masih kecil, adiknya terlibat obat terlarang.

Jika faktor-faktor yang disebutkan di atas bukan faktor penentu kesuksesan, lalu kenapa banyak orang yang mengalami kegagalan?
Kegagalan dalam kehidupan ditentukan oleh banyak faktor yang diakibatkan oleh kurangannya kemampuan mengeksplorasi potensi
ilahiyah pemberian Allah. Dari beberapa penelitian ditemukan beberapa hal yang menyebabkan orang gagal, diantaranya sebagai berikut
:

1. Tidak ada tujuan atau goal yang tepat, tidak tahu apa yang diinginkan dalam hidup.
2. Tidak pernah melakukan goal visualization atau mencatat tujuan di kertas dan sarana apapun, tapi hanya di kepala.
3. Tidak ingin bertanggung jawab atas tindakannya, selalu mencari alasan atau execuse atas kegagalannya.
4. Tidak ada tindakan yang efektif : banyak rencana, tidak ada tindakan alias “no action talk only (NATO).”
5. Membatasi diri : menganggap tak berhak sukses karena terlalu tua, tak punya modal, bawaan keluarga, tempat tak memungkinkan,
dan lain sebagainya.
6. Malas : tidak mau kerja keraws, selalu berusaha menggunakan cara paling mudah, cepat dan hemat waktu, tapi ingin mendapatkan
uang paling banyak.
7. Berteman dengan orang yang salah atau hidup dilingkungan orang-orang yang gagal.
8. Tidak bisa mengatur waktu alias salah prioritas.
9. Salah memakai strategi atau cara bertindak, tidak mempunyai strategi yang paling baik. Berusaha keras, tapi hasil nol.
10. Kurang pengembangan diri : jangan membaca, mendengar kaset, seminar, mengumpulkan informasi baru, dan lain-lain.
11. Tidak ada kesungguhan atau komitmen untuk sukses, mudah putus asa atau menyerah pada waktu menghadapi rintangan.
12. Kurang menggunakan “Kekuatan pikiran bawah sadar”.
13. Kurang menjalin hubungan antar manusia dengan baik.
14. Sombong dan menganggap diri sendiri paling hebat dan berhenti belajar.

Seringkali kita merasa tidak memiliki kehidupan yang seberuntung orang lain. Kita sudah merasa bekerja begitu keras, tetapi memiliki
penghasilan yang hanya bisa memenuhi kebutuhan standar saja. Jangankan membeli kendaraan, untuk makan sehari-hari saja pas-pasan.
Sementara itu, kita melihat begitu banyak orang yang hanya sedikit upaya, tetapi memiliki kehidupan yang cukup dan berkelimpahan.
Nah, apa yang dapat Anda lakukan? Tanamkanlah afirmasi berikut ini untuk belajar bersyukur dan mulai memperbaiki hidup.

“Ya Allah Sang Maha Pencipta, Penguasa alam semesta, aku pasrahkan semua gerak langkah dan hembussan napasku dalam pelukan cinta
kasih-MU. Jagalah aku, keluargaku, saudaraku, dan semua teman-temanku, umat manusia serta semua makhluk yang ada di alam semesta
dalam peluk dan cinta kasih sayang-Mu agar kami selalu menjadi orang-orang yang tahu berterima kasih dan bersyukur kepada-MU.”

Afirmasi ini akan selalumembawa kita menjadi orang yang setiap saat selalu memperbaiki kualitas hidup agar lebih bermakna dalam
menjalani kehidupan. Artinya, tidak mungkin Allah menciptakan manusia, tapi ciptaan-Nya tersebut tidak diurus. Seperti kalau kita
punya kambing, lalu kita buatkan kandang, kita beri makan dan minum. Selama kambing itu berada di dalam kandangnya, pasti kita akan
mengurusnya. Kadang kambing diAndaikan sebagai garis kesepakatan antara Allah dan manusia, selama tidak keluar dari garis
kesepakatan, maka Allah akan mengurusnya.

Sebagai ilustrasi, apakah kita pernah mendengar cicak mati gantung diri karena tidak dapat makanan? Cicak makan nyamuk yang bisa
terbang, sementara cicak tidak bisa terbang. Namun, cicak tisak pernah frustasi karena kebesaran Allah telah terbukti. Cicak mampu
hidup ratusan tahun. Cicak diberi anugerah bau khas yang membuat nyamuk datang mendekat. Itulah gambaran kebesaran Allah
terhadap makhluk yang diciptakan-Nya. Tentunya, karunia Allah pada manusia pun berlimpah ruah. Apalagi, jelas-jelas dikatakan bahwa
manusia telah diciptakan sebagai makhluk paling sempurna dan khalifah di muka bumi ini. Pasti Allah telah menyiapkan semua
infrastruktur yang dibutuhkan oleh manusia agar kekhalifahan dalam dirinya dapat dikembangkan secara maksimal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *
Name *

Email *

Website

Comment

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite>
<code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>

Post Comment

Social Profiles

Search

Visitiors

Contact Form

Name:*
First Last

E-mail:*

No Telp/HP:*

Subject:*

Message:*

Word
Verification:

Submit Reset

Recent Posts

KETIKA HIDUP TANPA WIRID


BULU PERINDU
RAHASIA JALBUR RIZQI / MAGNET MENARIK REZEKI
SOLUSI ANEKA MASALAH DARI SAHABAT
ARTI BAHAGIA

Recent Comments

Party yacht rental Dubai on Pengijazahan


Ust. Sidqon Khafid on Testimoni Ilmu Khodam
Ust. Sidqon Khafid on Tips Mendeteksi Apakah Ada Pengaruh Negatifdari Jin atau Ilmu Sihir
Ust. Sidqon Khafid on Ruwatan Sengkolo / Sukerto
meldy on Tips Mendeteksi Apakah Ada Pengaruh Negatifdari Jin atau Ilmu Sihir

Translator

Pilih Bahasa
Diberdayakan oleh Terjemahan
© 2019 Sidqon Khafid Training Spiritual
Powered by WordPress | Theme Designed by: http://www.ukppireclaim.com/ | Thanks to Insurnace, Payment Protection Insurnace and
Payment Protection Insurnace

Anda mungkin juga menyukai