Anda di halaman 1dari 2

Generasi Bangsa, Bisa Apa?

Penulis: Dandy Dwi Putra Handho


Kepala Bidang Komunikasi Umat Pelajar Islam Indonesia Kabupaten Banyuasin-Rambutan
Setiap orang dikaruniakan Tuhan dengan keunikan yang berbeda-beda. Setiap orang
dilahirkan ke muka bumi dengan potensi masing-masing. Dimana dengan potensi ini, ia
mampu menciptakan sebuah karya yang bisa membantu banyak orang. Namun, sayangnya
sebagian dari kita tidak menyadari dengan potensi yang dimilikinya. Kita malas mengenali
potensi yang kita miliki, dan lebih memilih dan meniru apa yang dilakukan oleh orang pada
umumnya.
Pada tahun 1880, lahirlah seorang anak perempuan. Sebut saja namanya, Hellen Adams
Keller. Ia lahir dengan kondisi yang sehat, tapi di usianya menginjak satu tahun ia mengalami
demam tinggi yang mengakibatkan ia jatuh dalam dunia kegelapan dan kesunyian. Kendati
dengan penuh keterbatasan yang ia miliki, Keller mampu menjadi seorang penulis yang telah
menerbitkan dua belas buku. Menjadi aktivis politik, dan dosen. Tidak hanya itu, kisahnya
pun menginspirasi banyak orang, dan bisa kita lihat di film layar lebar.
Apa kabar kita yang diciptakan dengan sempurna? Kalau Keller yang penuh keterbatasan
mampu menginspirasi. Mampu menebar ilmu. Mampu bermanfaat untuk masyarakat. Kita
yang tidak memiliki keterbatasan fisik mampu memberikan apa?
Untuk memberi kontribusi kita harus mengenal potensi yang kita miliki. Kita bisa
memulainya dari mengenal diri sendiri. Tanyakan pada diri kita, “Hal apa yang kita sukai
dan yang tidak di sukai?” “Prinsip apa yang selama ini kita pegang dengan erat?” “Nilai-nilai
hidup seperti apa yang selama ini kita jalani”. Setelah mengetahui jawabannya, fokuslah pada
hal yang kita sukai, yang mampu memberi kontribusi untuk masyarakat, dan jauhi hal-hal
yang tidak disukai. Seperti yang kata-pepatah katakan “Apa yang menjadi fokusmu, itulah
yang akan berkembang”. Evaluasi prinsip dan nilai yang kita jalani selama ini. Lanjutkan
yang benar, dan hentikan yang keliru.
Sosok yang memiliki semangat tinggi, adaptif, kreatif, inovatif, kontributif, dan produktif.
Sifat-sifat inilah yang seharusnya melekat kuat di dalam jiwa pemuda. Bila memperhatikan
sejarah, banyak sekali tokoh pemuda yang mampu memberikan banyak perubahan bagi
negaranya, maupun dunia. Diantaranya ada Sultan Mahmed II atau lebih sering dikenal
dengan julukan Al-Fatih (Sang Penakhluk). Sejak kecil Al Fatih ditempah oleh orang tuanya
agar menjadi pemimpin yang kuat dan tangguh. Di usinya 25 tahun ia berhasil menaklukan
konstantinopel, kerajaan besar di romawi timur. Kisah dari Muhammad Al Fatih ini
menggambarkan betapa dahsyatnya potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh pemuda.
Lantas di usia yang sekarang apa yang bisa kita berikan kepada masyarakat? Jangan-jangan
adanya kita sama dengan tidak adanya kita. Jangan selalu menuntut untuk selalu diberi.
Sebaliknya, tuntutlah diri kita untuk memberi. Seperti yang dikatakan oleh John F. Kennedy
“Jangan tanya apa yang negaramu bisa berikan padamu. Bertanyalah apa yang dapat kau
berikan untuk negaramu.”
Kita pintar di bidang apa? Kita menyukai hal apa? Jika pintar menulis, maka menulislah. Jika
menyukai interaksi sosial, maka ikutilah organisasi atau kegiatan-kegiatan sosial. Jika
memiliki jiwa kepemimpinan dan mempunyai banyak teman, maka bentuklah komunitas.
Apapun yang kita miliki, yang bernilai positif, sumbangkanlah demi kemajuan bangsa dan
negara. pemuda memang tidak dilarang untuk bersenang-senang, tapi alangkah baiknya jika
hal yang menyenangkan itu juga dapat memberi manfaat untuk diri sendiri dan masyarakat.
Sekali gayung dua pulau terlampaui.
Al-Habib Umar bin Hafidz pernah mengatakan “Paling buruknya penyesalan adalah
penyesalan di akhirat, yaitu ketika kita telah meninggalkan waktu di kehidupan dunia dengan
sia-sia tanpa ada hal yang bermanfaat.”
Silahkan bermain game. Itu untuk menghibur diri. Kita memang butuh hiburan untuk
mengembalikan semangat dalam berkatifitas. Namun, jangan sampai hal itu membuat kita
buta dengan kondisi sekitar. Silahkan untuk rebahan. Itu hal yang sangat perlu dilakukan.
Setelah melakukan banyak aktifitas, kita butuh istirahat untuk mengumpulkan kembali
tenaga. Akan tetapi, jangan sampai dengan itu membuat kita malas membuat perubahan.
Bukankah Allah SWT berfirman di dalam Al-Quran, “Sesungguhnya Allah tidak akan
mengubah keadaan suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubah keadaannya”
tidakkah ayat ini cukup memotivasi kita untuk berkontriubusi melakukan perubahan di
masyarakat?
Masa depan bangsa dan negara berada di tangan para pemuda. Lima sampai sepuluh tahun
yang akan datang, para pemudalah yang akan meneruskan jalannya roda pemerintah,
pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, dll. Oleh karena itu, sudah sewajibnya untuk menempah
serta menggembleng diri kita agar bisa membawa Negeri Nusantara yang kita cintai menjadi
lebih baik.
Mari kita bersama-sama memanfaatkan fasilitas yang ada. Tidak perduli seminim apapun
fasilitas yang dimiliki. Gunakanlah dengan maksimal. Berilah sesuatu kepada masyarakat.
Sebagai generasi bangsa kita harus menjadi pioner. Menjadi inisiator. Jangan sebaliknya.
Jangan menjadi pengekor dan jangan menjadi provokator.

Info lebih lanjut hubungi:


Nomor Handphone : 0831-7868-8471
E-mail : dandydwiputrahandho@gmail.com
Nomor Rekening : 112-00-1638960-8/ A.N Ahmad Partindo

Foto Kopy KTP :

Anda mungkin juga menyukai