0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
10 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas tentang pentingnya generasi muda untuk mengenali potensi diri dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Contoh inspiratif diberikan seperti kisah Hellen Keller yang berprestasi besar meski cacat, dan Sultan Mahmud yang berhasil menaklukan Konstantinopel pada usia muda. Generasi muda didorong untuk menggunakan keahlian dan minatnya untuk memberdayakan diri dan masyarakat.
Dokumen ini membahas tentang pentingnya generasi muda untuk mengenali potensi diri dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Contoh inspiratif diberikan seperti kisah Hellen Keller yang berprestasi besar meski cacat, dan Sultan Mahmud yang berhasil menaklukan Konstantinopel pada usia muda. Generasi muda didorong untuk menggunakan keahlian dan minatnya untuk memberdayakan diri dan masyarakat.
Dokumen ini membahas tentang pentingnya generasi muda untuk mengenali potensi diri dan memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Contoh inspiratif diberikan seperti kisah Hellen Keller yang berprestasi besar meski cacat, dan Sultan Mahmud yang berhasil menaklukan Konstantinopel pada usia muda. Generasi muda didorong untuk menggunakan keahlian dan minatnya untuk memberdayakan diri dan masyarakat.
Kepala Bidang Komunikasi Umat Pelajar Islam Indonesia Kabupaten Banyuasin-Rambutan Setiap orang dikaruniakan Tuhan dengan keunikan yang berbeda-beda. Setiap orang dilahirkan ke muka bumi dengan potensi masing-masing. Dimana dengan potensi ini, ia mampu menciptakan sebuah karya yang bisa membantu banyak orang. Namun, sayangnya sebagian dari kita tidak menyadari dengan potensi yang dimilikinya. Kita malas mengenali potensi yang kita miliki, dan lebih memilih dan meniru apa yang dilakukan oleh orang pada umumnya. Pada tahun 1880, lahirlah seorang anak perempuan. Sebut saja namanya, Hellen Adams Keller. Ia lahir dengan kondisi yang sehat, tapi di usianya menginjak satu tahun ia mengalami demam tinggi yang mengakibatkan ia jatuh dalam dunia kegelapan dan kesunyian. Kendati dengan penuh keterbatasan yang ia miliki, Keller mampu menjadi seorang penulis yang telah menerbitkan dua belas buku. Menjadi aktivis politik, dan dosen. Tidak hanya itu, kisahnya pun menginspirasi banyak orang, dan bisa kita lihat di film layar lebar. Apa kabar kita yang diciptakan dengan sempurna? Kalau Keller yang penuh keterbatasan mampu menginspirasi. Mampu menebar ilmu. Mampu bermanfaat untuk masyarakat. Kita yang tidak memiliki keterbatasan fisik mampu memberikan apa? Untuk memberi kontribusi kita harus mengenal potensi yang kita miliki. Kita bisa memulainya dari mengenal diri sendiri. Tanyakan pada diri kita, “Hal apa yang kita sukai dan yang tidak di sukai?” “Prinsip apa yang selama ini kita pegang dengan erat?” “Nilai-nilai hidup seperti apa yang selama ini kita jalani”. Setelah mengetahui jawabannya, fokuslah pada hal yang kita sukai, yang mampu memberi kontribusi untuk masyarakat, dan jauhi hal-hal yang tidak disukai. Seperti yang kata-pepatah katakan “Apa yang menjadi fokusmu, itulah yang akan berkembang”. Evaluasi prinsip dan nilai yang kita jalani selama ini. Lanjutkan yang benar, dan hentikan yang keliru. Sosok yang memiliki semangat tinggi, adaptif, kreatif, inovatif, kontributif, dan produktif. Sifat-sifat inilah yang seharusnya melekat kuat di dalam jiwa pemuda. Bila memperhatikan sejarah, banyak sekali tokoh pemuda yang mampu memberikan banyak perubahan bagi negaranya, maupun dunia. Diantaranya ada Sultan Mahmed II atau lebih sering dikenal dengan julukan Al-Fatih (Sang Penakhluk). Sejak kecil Al Fatih ditempah oleh orang tuanya agar menjadi pemimpin yang kuat dan tangguh. Di usinya 25 tahun ia berhasil menaklukan konstantinopel, kerajaan besar di romawi timur. Kisah dari Muhammad Al Fatih ini menggambarkan betapa dahsyatnya potensi dan kemampuan yang dimiliki oleh pemuda. Lantas di usia yang sekarang apa yang bisa kita berikan kepada masyarakat? Jangan-jangan adanya kita sama dengan tidak adanya kita. Jangan selalu menuntut untuk selalu diberi. Sebaliknya, tuntutlah diri kita untuk memberi. Seperti yang dikatakan oleh John F. Kennedy “Jangan tanya apa yang negaramu bisa berikan padamu. Bertanyalah apa yang dapat kau berikan untuk negaramu.” Kita pintar di bidang apa? Kita menyukai hal apa? Jika pintar menulis, maka menulislah. Jika menyukai interaksi sosial, maka ikutilah organisasi atau kegiatan-kegiatan sosial. Jika memiliki jiwa kepemimpinan dan mempunyai banyak teman, maka bentuklah komunitas. Apapun yang kita miliki, yang bernilai positif, sumbangkanlah demi kemajuan bangsa dan negara. pemuda memang tidak dilarang untuk bersenang-senang, tapi alangkah baiknya jika hal yang menyenangkan itu juga dapat memberi manfaat untuk diri sendiri dan masyarakat. Sekali gayung dua pulau terlampaui. Al-Habib Umar bin Hafidz pernah mengatakan “Paling buruknya penyesalan adalah penyesalan di akhirat, yaitu ketika kita telah meninggalkan waktu di kehidupan dunia dengan sia-sia tanpa ada hal yang bermanfaat.” Silahkan bermain game. Itu untuk menghibur diri. Kita memang butuh hiburan untuk mengembalikan semangat dalam berkatifitas. Namun, jangan sampai hal itu membuat kita buta dengan kondisi sekitar. Silahkan untuk rebahan. Itu hal yang sangat perlu dilakukan. Setelah melakukan banyak aktifitas, kita butuh istirahat untuk mengumpulkan kembali tenaga. Akan tetapi, jangan sampai dengan itu membuat kita malas membuat perubahan. Bukankah Allah SWT berfirman di dalam Al-Quran, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, kecuali kaum itu sendiri yang mengubah keadaannya” tidakkah ayat ini cukup memotivasi kita untuk berkontriubusi melakukan perubahan di masyarakat? Masa depan bangsa dan negara berada di tangan para pemuda. Lima sampai sepuluh tahun yang akan datang, para pemudalah yang akan meneruskan jalannya roda pemerintah, pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, dll. Oleh karena itu, sudah sewajibnya untuk menempah serta menggembleng diri kita agar bisa membawa Negeri Nusantara yang kita cintai menjadi lebih baik. Mari kita bersama-sama memanfaatkan fasilitas yang ada. Tidak perduli seminim apapun fasilitas yang dimiliki. Gunakanlah dengan maksimal. Berilah sesuatu kepada masyarakat. Sebagai generasi bangsa kita harus menjadi pioner. Menjadi inisiator. Jangan sebaliknya. Jangan menjadi pengekor dan jangan menjadi provokator.
Info lebih lanjut hubungi:
Nomor Handphone : 0831-7868-8471 E-mail : dandydwiputrahandho@gmail.com Nomor Rekening : 112-00-1638960-8/ A.N Ahmad Partindo