Anda di halaman 1dari 4

KONSEP PIDATO B.

INDONESIA

KEUTAMAAN ILMU

(By : Zilfia Maharani, S.PdI)

(Guru Matematika MAN Sangir Kab. Solsel)

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahi wahdah, laa syarikalahu washolatu wassalamu’ala malla nabiya


ba’dah. Wa’ala aalihi wa aoshaa bihi hudaa tul ummah. Waman tabi’ahum ila yaumil
qiyaamah, ammaba’du..

Bersyukurlah kepada Allah karena skenario Allah tidak pernah keliru, keputusan Allah
tidak pernah salah, yang salah adalah sikap kita dalam menghadapi skenario tersebut. Jika kita
menghadapinya dengan sikap mental positif, insyaAllah hasilnya pun positif, namun jika negatif
maka hasilnya pun juga negatif. Untuk menjadi emas 24 karat, emas harus ditempa sedemikian
rupa. Untuk menghasilkan mutiara, kerang harus menahan sakit disekujur tubuhnya dan untuk
menjadi kupu-kupu yang indah, ulatpun harus berpuasa dan bertapa.

Yach, itu artinya untuk menjadi pribadi yang tangguh dan luar biasa kita harus berani
menghadapi segala hal. Apa itu kesulitan, kepahitan serta apapun yang menghadang.

Jangan pernah terlintas sedikitpun untuk menyesali apalagi sampai berputus asa, hidup ini adalah
keyakinan dan perjuangan. Dan perjuangan seorang mukmin sejati akan berhenti jika kedua
telapak kakinya telah menginjak surga.

Tataplah hari esok dengan masa depan yang lebih baik, semangat dan optimislah, insyaAllah
engkau akan menjadi yang luar biasa, percaya ?

Sholawat, salam semoga selalu dilimpahkan untuk pautan hati, dambaan jiwa, labuhan
cinta, Nabi akhir zaman penutup semua kerasulan MUHAMMAD SAW.

Hadirin calon penghuni surga.


Pada kesempatan kali ini, izinkanlah saya mengupas sebuah judul pidato yakni :

KEUTAMAAN ILMU

Pemuda harapan umat.

Kalau anda ditanya “Apakah yang terbaik dan terburuk dari manusia ?”. jawaban anda
dan saya tentunya berbeda, tergantung sudut pandang yang kita gunakan. Yang jelas, hanya ada
satu kata yang menjadi jawaban pertanyaan tersebut, yaitu HATI.

Berdasarkan kondisi hati, sejarah kehidupan manusia selalu dihiasi dua lembaran
kontradiktif. Ketika hati baik, lembaran sejarah dihiasi dengan kebaikan. Berbagai kisah dan
cerita indah yang pernah menghiasi lembaran sejarah manusia semenjak dulu sampai sekarang
berawal dari kebaikan hati. Kemampuan dunia untuk melahirkan sosok pribadi agung yang
membuat sejarah mampu melantunkan simfoni indah dan merdu, juga karena adanya hati yang
baik. Sebaliknya ketika hati rusak atau mati, lembaran sejarah menjadi buruk, buram atau malah
hitam pekat. Berbagai tindakan biadap yang pernah menghiasi lembaran sejarah dunia berawal
dari kerusakan dan kematian hati.

Untuk itu, mari menjaga hati agar setiap penggalan episode kehidupan manusia yang
sarat dengan sejuta kehidupan dapat dirasakan. Setiap manusia didunia ini pasti memiliki
berbagai mimpi indah yang ingin diwujudkan. Namun, disisi lain kitapun harus benar-benar
menyadari bahwa berbagai impian yang kita gantungkan dalam angan-angan, sangat mungkin
sekali kandas ditelan realitas. Kehidupan bisa menjadi tak seindah yang dibayangkan, berbagai
problema sering kali muncul memburamkan jika kita tidak bisa menghadapi secara bijaksana.

Nah, disinilah kita sebagai hamba Allah dituntut untuk terus melakukan kebaikan, salah
satunya dengan memiliki ilmu.

Pemuda penerus estafet bangsa.

Memiliki ilmu sangat penting bagi manusia, karena dengan ilmu manusia akan tinggi derajatnya
disisi Allah. Sebagaimana firman Allah Q.S al-Mujadalah ayat 11 yang berbunyi :
Artinya : Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang berilmu diantara kamu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa tingkat.

Menuntut ilmu adalah utama, sebagai cara untuk mengubah nasib dan memperbaiki
kualitas hidup. Banyak cara untuk mendapatkan ilmu, salah satunya melalui bangku pendidikan.

Namun, untuk bisa merasakan nikmatnya pendidikan itu, menjadi perkara yang luar biasa bagi
sebagian generasi bangsa ini. Setiap kali selalu ada anak-anak mengadu tidak memiliki biaya
untuk mengecap pendidikan. Tapi, pengaduan itu sebagian berhenti sebagai buih yang hilang
dilautan.

Siapa yang paling bertanggung jawab terhadap nasib mereka ?

Dalam pembukaan UUD 1945 sudah ditegaskan : Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh
Negara.

Itu artinya, bahwa pendidikan anak-anak negeri ini adalah tanggung jawab Negara.

Pemuda harapan negara.

Fenomena buram sedang melanda dunia pendidikan Indonesia belakangan ini,


didalamnya tampak merebak budaya instan, budaya jalan pintas dengan segenap aplikasinya.

Adapula semangat dan etos belajar yang minim serta sikap menyanjung kebiasaan hidup yang
berorientasi materialistic dan hedonistic. Implikasi dari hal itu, lahir seonggok keprihatinan
dalam dunia generasi muda. Muncul limbah intelektual berwujud pengangguran terdidik yang
kuantitasnya makin lama makin meningkat.

Fenomena buram yang kini sedang melanda dunia pendidikan itu layak dijadikan bahan
renungan, sekaligus intropeksi guna melahirkan solusi keselamatan bagi anak-anak pewaris
negeri ini. Dari situ diharapkan bisa menghadirkan dunia pendidikan yang menjanjikan masa
depan bangsa yang cemerlang.

Sesuai dengan amanat tokoh pendidikan nasional, proses pendidikan harus berlangsung untuk
membangun karakter bangsa.
Jadi, bangku pendidikan bukanlah sekedar tempat menghasilkan lulusan yang cerdas semata tapi
harus mampu menciptakan generasi muda yang andal, bermoral dan berkarakter.

Sangat jelas bukan, betapa pentingnya pendidikan, betapa pentingnya memiliki ilmu.

Untuk itu wahai generasi muda bangsa ini, mari gunakan waktu untuk menuntut ilmu agar kita
bisa menjadi generasi bermutu.

Dengan iman hidup ini indah, dengan ilmu kita miliki segalanya.

“Siapa yang ingin hidup bahagia didunia, harus dengan ilmu. Siapa yang ingin hidup
bahagia di akhirat harus dengan ilmu. Dan siapa yang ingin hidup bahagia didunia dan
diakhirat harus dengan ilmu.”

Demikianlah pidato yang dapat saya sampaikan, terimakasih atas segala perhatian, mohon maaf
atas segala kekurangan.

Faktabiru ya ulil absar la’allakum turhamun

Assalamu’alikum Wr Wb………

YAKIN USAHA SAMPAI

Anda mungkin juga menyukai