Anda di halaman 1dari 5

Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan rahmat-Nya, kita dapat

berkumpul di sini pada kesempatan yang berbahagia ini. Saya, [Nama Anda], hadir di
hadapan kalian semua untuk berbicara tentang suatu hal yang sangat relevan dengan
fase kehidupan kita saat ini, yaitu menjadi "Remaja Tangguh."

Remaja adalah masa transisi yang penuh dengan berbagai perubahan, tantangan, dan
peluang. Bagaimana kita menghadapi masa ini akan membentuk pondasi bagi masa
depan kita. Menjadi remaja tangguh bukan hanya sekadar memiliki fisik yang kuat,
tetapi juga memiliki ketangguhan mental dan moral.

1. Ketangguhan Fisik

Dalil pertama yang menunjukkan pentingnya ketangguhan fisik dapat kita temukan
dalam pepatah lama yang menyatakan, "Jasmani yang kuat, rohani yang teguh." Tubuh
yang sehat dan kuat memberikan kita energi dan daya tahan untuk menghadapi
berbagai aktivitas sehari-hari. Oleh karena itu, menjaga kesehatan fisik dengan olahraga
dan pola makan yang seimbang adalah langkah awal menuju ketangguhan.

2. Ketangguhan Mental

Ketangguhan mental diperlukan untuk mengatasi tekanan dan stres dalam kehidupan
sehari-hari. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran, "Dan sesungguhnya bersama
kesulitan ada kemudahan" (Q.S. Al-Insyirah: 5-6). Pesan ini mengajarkan kita untuk tetap
tegar dan optimis dalam menghadapi tantangan, karena setiap kesulitan pasti akan
diiringi kemudahan.

3. Ketangguhan Moral

Ketangguhan moral, atau keberanian untuk memegang teguh nilai-nilai etika dan moral,
adalah suatu aspek yang tak kalah penting. Sebagaimana diungkapkan oleh Mahatma
Gandhi, "Kebebasan tidak pernah dapat diperoleh dengan cara selain dari yang benar
dan adil." Oleh karena itu, menjadi remaja tangguh berarti memiliki keberanian untuk
memilih jalur kebaikan, integritas, dan kejujuran.

Dalam mengejar ketangguhan sebagai remaja, mari kita bersatu padu untuk menjaga
kesehatan fisik, membangun ketangguhan mental, dan menjunjung tinggi nilai-nilai
moral. Dengan begitu, kita akan mampu melewati masa remaja ini dengan kekuatan dan
integritas, siap menghadapi setiap ujian dan tantangan yang datang.
Sebelum saya mengakhiri pidato ini, mari kita renungkan bersama pesan bijak Nelson
Mandela, "Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat kita gunakan untuk
mengubah dunia." Marilah kita terus belajar, berkembang, dan menjadi remaja tangguh
yang mampu memberikan kontribusi positif bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.

Terima kasih atas perhatian kalian semua. Semoga kita semua dapat menjadi remaja
tangguh yang membawa harapan dan kebaikan bagi masa depan. Wassalamualaikum
wr. wb.
Assalamualaikum wr wb
Hamdan lillah sholaatan wasalaaman lii Rosuulillah wa’alaa
aalihii wasohbihi wamawwaalaah amma ba’du
Dewan juri yang arif dan bijaksana, Pemuda/ Remaja harapan
bangsa, pemudi tumpuan ibu pertiwi
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah….

Berbicara tentang Pemuda/ Remaja pada dasarnya


membicarakan tentang masa penuh harapan, masa penuh dengan
cita-cita, masa penuh dengan romantika cinta.
Masa muda ini dihiasi dengan bentuk fisik yang kuat, jalan yang
masih cepat, pendengaran masih akurat, pemikiran masih
cermat, wajah keren nan memikat, walaupun ada sedikit jerawat
tapi tidaklah gawat karena masih ada obat yang dijual di apotik
terdekat.
Oleh karena itu remaja /Pemuda merupakan penentu maju
mundurnya suatu agama, dan negara. Sesuai dengan fitrahnya,
remaja juga merupakan penerus estafet perjuangan bangsa.

Seorang Pujangga Arab lewat syairnya yang indah berkata:


Syubbanul yaum rijalul gadd
“Hari ini Pemuda/ Remaja, besok merupakan pemimpin bangsa”.
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah….
lantas sosok Pemuda/ Remaja seperti apakah yang di dambakan
umat sebagai calon pemimpin bangsa? tentunya seorang
Pemuda/ Remaja yang berilmu, memiliki semangat yang tinggi
untuk membangun Negeri, dan memiliki kekuatan mental dan
spiritual.
Oleh sebab itu merupakan sebuah kewajiban bagi kita untuk
menjadi generasi-generasi mandiri yang selalu memberikan nilai
lebih untuk ibu pertiwi. Peranan Pemuda/ Remaja sangatlah
penting untuk masa depan suatu bangsa, bobroknya Pemuda/
Remaja maka akan mengakibatkan bobroknya pula suatu Negara,
karena Pemuda/ Remaja pemegang kendali utama untuk
menentukan maju atau runtuhnya suatu Bangsa.
Kembali lagi kepada persoalan Pemuda/ Remaja yang menjadi
cermin harapan bangsa, Pemuda/ Remaja itu, jika di lihat
semangatnya maka akan tampak api yang berkobar, jika di lihat
senyumnya akan tampak seperti bunga yang sedang mekar, dan
jika di lihat tatapan matanya tak terasa hatipun jadi berdebar.
Betapa besar dampak yang bisa di tularkan oleh seorang
Pemuda/ Remaja untuk lingkunganya, semua itu tergantung
kepada Pemuda/ Remaja itu sendiri, mau menularkan virus yang
seperti apa terhadap lingkunganya, virus yang positifkah yang
menjadi vaksin atau jusrtu virus-virus negatif yang membuat
bangsa menjadi miskin.
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah….
Ir. Soekarno founding father negara Indonesia pernah berkata:
“Berikan aku seribu orang tua maka akan kupindahkan kutub
selatan ke kutub utara, namun berikan aku sepuluh orang
Pemuda/ Remaja maka akan ku guncang dunia”.
Pemuda/ Remaja memang disipakan untuk menjadi pemimpin
dimasa yang akan datang, minimal kita akan memimpin satu
lingkup terkecil dari negara ini yaitu keluarga.
Namun sungguh ironis, kenyataan yang banyak kita saksikan
saat ini adalah banyak Pemuda/ Remaja yang tidak peduli
dengan kondisi lingkungan, banyak para Pemuda/ Remaja yang
mengabaikan norma serta aturan, tak jarang penyimpangan di
bidang agama pun kerap mereka lakukan.
Padahal cita-cita yang diharapkan bangsa untuk menjadikan
Negara yang baik dan diberkahi Allah SWT dapat tercapai dengan
hadirnya sosok pemimpin yang berkualitas dan tangguh yang
siap mengayomi rakyat di tengah arus globalisasi.
Hal yang patut kita sadari saat ini, bahwasanya setiap kita
adalah pemimpin, pemimpin untuk diri sendiri, pemimpin
keluarga, pemimpin bangsa dan agama,
Sebagaimana hadits Rasul
Kullukum ro’in wa kullukummas’ulun an ro’iyyatihi yang artinya:
“Setiap diri kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin kelak
akan dimintai pertanggungjawabannya”.
Tegas dalam hadits tersebut bahwasanya setiap diri masing-
masing memiliki amanat yang harus diemban dan
dipertanggungjawabkan.
Maka dari itu jadilah pemimpin yang adil terhadap diri sendiri dan
kelak saat kita menjadi pemimpin, niscaya kita akan merasakan
manisnya setelah perjuangan yang telah kita lalui. Gunakanlah
masa muda dengan gemar dan giat dalam beribadah dan
menuntut ilmu yang berguna, karena dari sinilah akan muncul
sosok-sosok calon pemimpin yang hebat, yang berkarakter serta
memiliki integritas yang tinggi.
Menjadi Pemuda/ Remaja yang baik pada era globalisasi seperti
sekarang ini memang sangat berat, kita akan menghadapi
permasalahan-permasalahan yang datang dari orang-orang di
lingkungan kita sendiri. Namun seorang penyair Barat Duke
Ellington pernah berkata:
A problem is a chance for you to do your best
“Permasalahan merupakan satu kesempatan untuk melakukan
yang terbaik”.
Pemimpin yang cerdas akan mengambil tindakan dengan cepat
dan tepat, belajar dari permasalahan-permasalahan yang ada dan
tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan yang menyesatkan.
Kita harus yakin bahwa semakin besar cobaan dan tantangan
yang kita hadapi maka semakin besar pula kesempatan kita
untuk sukses di masa yag akan datang.
Ma’asyirol muslimin rahimakumullah….
Akhirnya dapat kami simpulkan bahwa remaja dan Pemuda/
Remaja yang dapat mempertahankan kesejahteraan mereka
adalah remaja dan Pemuda/ Remaja yang memiliki ilmu, iman,
takwa, dan mental spiritual yang mumpuni yang akan menjadikan
negara ini baldatun toyyibatun warobbun ghofuur.
Demikianlah uraian dari saya mohon maaf atas segala kesalahan,
terimakasih atas segala perhatian.
Barang antik barang mewah
Naruto dari ninjutsu
Wabillahi taufiq walhidayah
Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh 🙂

Anda mungkin juga menyukai