Anda di halaman 1dari 3

LOMBA PIDATO TRIO DAN LAGU PERJUANGAN TAHUN 2022

DALAM RANGKA JARI KESAKTIAN PANCASILA

Assalamualaikum Wr Wb

Om Swastiastu
Namo buddhaya
salam kebajikan
Perkenalkan saya Moh Balittaqi yustafad, Saya Hamidah ,saya Melia Rada Putpitasari
Dari SMA NEGERI JENGGAWAH akan menyampaikan pidato yang berjudul “ Peran
generasi Milenial dalam memaknai kesaktian pancasila”

Hari Kesaktian Pancasila adalah hari nasional di Indonesia yang diperingati setiap 1


Oktober sesuai dengan Keputusan Presiden Nomor 153 Tahun 1967. Ini terjadi setelah
Peristiwa Gerakan 30 September yang lebih dikenal sebagai G30S atau G30S/PKI.
Diketahui pada peristiwa tersebut, enam jenderal serta beberapa orang lainnya
dibantai sekelompok orang yang menurut otoritas militer saat itu terafiliasi dengan Partai
Komunis Indonesia. Gejolak yang timbul akibat G30S/PKI sendiri pada akhirnya berhasil
diredam oleh Tentara Nasional Indonesia, sehingga dinamakan Hari Kesaktian Pancasila.
G30S/PKI merupakan gerakan yang bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan
Presiden Sukarno dan mengubah Indonesia menjadi negara komunis. Gerakan ini dipimpin
oleh DN Aidit yang saat itu merupakan ketua dari Partai Komunis Indonesia (PKI).

Saudara-saudari sebangsa dan setanah air, hari ini kita merayakan hari Kesaktian
Pancasila. Di hari ini kita sebagai bangsa diberikan kesempatan untuk melakukan refleksi
diri.

Kita mengenal Pancasila sebagai falsafah negara kita. Ideologi bangsa kita. Kita
mengenal Pancasila sebagai akar yang menyambung masa lalu dan masa depan kita
bersama.

Tapi apa arti Pancasila bagi kita dalam kehidupan sehari-hari? Apa makna dari sila-sila
Pancasila bagi seorang pemimpin, seorang pekerja, seorang guru, seorang ibu dan
seorang anak?

Selama 2 tahun bangsa kita telah melewati masa pandemi seperti sekarang mungkin
terasa sulit membayangkan sisi positif dari bencana yang melanda. Karena pandemi ini,
kita secara bersamaan mengalami krisis kesehatan, krisis ekonomi, dan krisis
pembelajaran.

Tetapi, di saat sulit seperti ini, sila-sila Pancasila justru terlihat jelas mendarah daging di
masyarakat kita.
 
Kalau kita melihat sekeliling kita dengan lebih peka, kita bisa melihat begitu banyak
pahlawan Pancasila yang menyalakan lilin-lilin kemanusiaan di lingkungannya masing-
masing.

Lilin Pancasila terlihat menyala dalam pengorbanan tenaga medis yang mempertaruhkan
nyawanya setiap hari untuk menyelamatkan pasien Covid-19.
Kita melihat ribuan mahasiswa yang sudah kesulitan dengan tantangan pembelajaran
daring, menyalonkan dirinya sebagai sukarelawan dalam penanganan Covid.

Lilin Pancasila terlihat menyala di dalam kepemimpinan di masa krisis. Kita melihat
pemimpin-pemimpin di sektor pemerintahan dan swasta yang berani mengambil resiko
dan bergerak cepat untuk meringankan penderitaan masyarakat.

Kita melihat ribuan pemilik usaha kecil yang mengorbankan labanya agar karyawannya
tidak perlu dilepas walaupun pelanggan lenyap.

Kita melihat pemimpin umat di tempat-tempat ibadah yang menggalangkan dana untuk
membantu rakyat yang agamanya berbeda dari dirinya.

Kita melihat lilin Pancasila menyala saat seniman-seniman se-Nusantara dalam kondisi
ekonomi terpuruk masih menyelenggarakan pertunjukan seni secara daring untuk
mengingatkan rakyat betapa indahnya kebhinekaan Indonesia.
 

Seperti kata BungKarno “Beri aku sepuluh pemuda maka akan ku guncangkan dunia”, yang
menegaskan betapa pentingnya peran pemuda dalam kemajuan bangsa dan negara. Baik
buruknya suatu negara dilihat dari kualitas pemudanya, karena generasi muda adalah penerus
dan pewaris bangsa dan negara.

Generasi muda harus mempunyai karakter yang kuat untuk membangun bangsa dan
negaranya, memiliki kepribadian tinggi, semangat nasionalisme, berjiwa saing, mampu
memahami pengetahuan dan teknologi guna bersaing secara global. Pemuda juga perlu
memperhatikan bahwa mereka mempunyai fungsi sebagai Agent of change, moral force and
social control sehingga fungsi tersebut dapat berguna bagi masyarakat.

Dalam sejarah pergerakan dan perjuangan bangsa Indonesia, pemuda selalu mempunyai
peran yang sangat strategis di setiap peristiwa penting yang terjadi. Ketika memperebutkan
kemerdekaan dari penjajah Belanda dan Jepang kala itu. Pemuda menjadi tulang punggung
bagi setiap pergerakan perubahan ketika masa tersebut tidak sesuai dengan keinginan rakyat.
Pemuda akan selalu menjadi People make history (orang yang membuat sejarah) di setiap
waktunya. Pemuda memang mempunyai posisi strategis dan istimewa.

Pancasila sebagai pusaka negara Indonesia harus menyala di hati kita masing-masing. Dan
kebeeradaanya harus kita jaga sebagai pendobrak jiwa kita. Merdekaaaaa................

Kiranya cukup sekian dari kami


Wassalamualaikum Wr.Wb

Bangun pemudi pemuda Indonesia


Tangan bajumu singsingkan untuk negara
Masa yang akan datang kewajibanmu lah
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Menjadi tanggunganmu terhadap nusa
Sudi tetap berusaha jujur dan ikhlas
Tak usah banyak bicara trus kerja keras
Hati teguh dan lurus pikir tetap jernih
Bertingkah laku halus hai putra negri
Bertingkah laku halus hai putra negri

Anda mungkin juga menyukai