Anda di halaman 1dari 116

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Manajemen Skripsi Sarjana

2018

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental


dan Risiko Sistematis Terhadap Return
Saham Pada Saham LQ 45 di Bursa
Efek Indonesia

Siregar, Novira Yosefhin


Univesitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/7518
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO


SISTEMATIS TERHADAP RETURN SAHAM PADA
SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA

OLEH

NOVIRA YOSEFHIN SIREGAR


160521017

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN EKSTENSI


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
DEPARTEMEN MANAJEMEN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : Novira Yosefhin Siregar

NIM : 160521017

Program Studi : S1 Manajemen Ekstensi

Konsentrasi : Manajemen Keuangan

Judul : Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko


Sistematis Terhadap Return Saham Pada Saham LQ 45
Di Bursa Efek Indonesia

Medan, September 2018

Novira Yosefhin Siregar


NIM. 160521017

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya

bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan

Risiko Sistematis Terhadap Return Saham Pada Saham LQ 45 Di Bursa Efek

Indonesia” adalah benar hasil karya saya sendiri yang disusun sebagai tugas

akademik guna menyelesaikan beban akademik pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,

dan/atau dari hasil karya orang telah mendapat izin, dan/atau dituliskan

sumbernya secara jelas sesuai norma, kaidah dan etika penulisan ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam

skripsi ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, September 2018

Novira Yosefhin Siregar


NIM. 160521017

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL DAN RISIKO


SISTEMATIS TERHADAP RETURN SAHAM PADA
SAHAM LQ 45 DI BURSA EFEK INDONESIA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor


fundamental berupa rasio keuangan, Return On Equity (ROE), Debt to Equity
Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Price Earning Ratio (PER), dan
risiko sistematis terhadap return saham pada perusahaan yang termasuk dalam
saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Masa penelitian ini selama tahun 2015-
2017. Sampel yang digunakan adalah sebanyak 21 perusahaan yang termasuk
dalam saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia. Metode analisis data yang
digunakan adalah metode statistik deskriptif dan metode regresi linier
berganda data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan,
Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value
(PBV), Price Earning Ratio (PER), dan risiko sistematis berpengaruh
signifikan terhadap return saham. Sedangkan secara parsial Return On Equity
(ROE) dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif dan tidak
signifikan, Price to Book Value (PBV) dan risiko sistematis berpengaruh
negatif dan tidak signifikan, serta Price Earning Ratio (PER) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar
dalam saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017.

Kata Kunci: ROE, DER, PBV, PER, Risiko Sistematis, Return Saham

i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT

ANALYSIS THE INFLUENCE OF FUNDAMENTAL FACTORS


AND SYSTEMATIC RISK ON STOCK RETURN OF LQ 45
STOCKS IN INDONESIA STOCK EXCHANGE

This study aims to determine and analyze the influence of fundamental factors in
the form of financial ratio, Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER),
Price to Book Value (PBV), Price Earning Ratio (PER), and systematic risk on
stock return of companies that are included in LQ 45 stocks in Indonesia Stock
Exchange. The period of this research during 2015-2017. The samples used are 21
companies that are included in LQ 45 stocks in Indonesia Stock Exchange. Data
analysis method used is descriptive statistic method and multiple linear regression
method of panel data. The results of this study indicate that simultaneously,
Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book Value
(PBV), Price Earning Ratio (PER), and systematic risk significantly influence the
stock return. While partially Return on Equity (ROE) and Debt to Equity Ratio
(DER) have positive and insignificant effect, Price to Book Value (PBV) and
systematic risk have negative and insignificant effect, and Price Earning Ratio
(PER) has positive and significant effect on stock return of companies that are
included in LQ 45 stocks in Indonesia Stock Exchange period 2015-2017.

Keywords: ROE, DER, PBV, PER, Systematic Risk, Stock Return

ii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan kasih karunia-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko Sistematis Terhadap

Return Saham Pada Saham LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia” ini dengan baik.

Penelitian skripsi ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini

terdapat banyak kekurangan, sehingga peneliti masih mengharapkan kritikan dan

saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini.

Penghargaan yang setinggi-tingginya dan teristimewa ucapan terima kasih

kepada kedua orangtua tercinta, Bapak T. Siregar dan Ibu E. Simanungkalit yang

telah memberikan kasih sayang, doa serta motivasi yang tiada henti-hentinya kepada

peneliti. Selama proses penyusunan skripsi ini, peneliti juga tidak terlepas dari

bantuan banyak pihak. Maka pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, SE, M.Si dan Bapak Doli Muhammad

Ja’far Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Khaira Amalia Fachrudin, SE, MBA, AK, selaku Dosen Pembimbing

yang memberikan waktu, arahan dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

iii
Universitas Sumatera Utara
4. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA, selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan

arahan dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si, selaku Dosen Penguji II yang memberikan

waktu, arahan dan masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Seluruh Dosen dan Pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Sumatera Utara untuk setiap jasa-jasanya selama perkuliahan.

7. Saudara kandung terkasih kakak June Christa Siregar, S.Kom dan abang

Sahala Yudha Siregar, S.Sos, yang selalu mendoakan dan memotivasi

selama perkuliahan.

8. Sahabat terkasih seperjuangan selama perkuliahan Ermy Dianta Aritonang,

Leo Rogers Situmorang, dan kak Elfride Turnip (segera menyusul), yang

selalu ada dalam suka dan duka. Serta teristimewa Jaya Soogoron

Simbolon, SE, yang selalu mendoakan, memberikan saran dan motivasi

selama penyusunan skripsi ini.

9. Teman-teman seperjuangan satu bimbingan dan teman-teman Manajemen

Ekstensi Group A (Maneksa) 2016 yang telah memberikan motivasi.

Akhirnya peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi

peneliti dan juga seluruh pihak yang membacanya.

Medan, Agustus 2018


Peneliti,

Novira Yosefhin Siregar


160521017

iv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK............................................................................................ i
ABSTRACT ......................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................ vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ viii
DAFTAR GRAFIK .............................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................... 14
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................ 14
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................... 15
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................... 17
2.1. Investasi ..................................................................... 17
2.2. Indeks LQ 45 .............................................................. 18
2.3. Return Saham ............................................................. 19
2.4. Faktor Fundamental .................................................... 21
2.4.1 Return On Equity (ROE).................................... 23
2.4.2 Debt to Equity Ratio (DER) ............................... 24
2.4.3 Price to Book Value (PBV) ................................ 25
2.4.4 Price Earning Ratio (PER) ................................ 26
2.5. Risiko Sistematis ........................................................ 26
2.5.1 Mengestimasi Beta ............................................ 28
2.5.2 Beta Pasar.......................................................... 28
2.6. Penelitian Terdahulu ................................................... 30
2.7. Kerangka Konseptual.................................................. 33
2.8. Hipotesis .................................................................... 36
BAB III METODE PENELITIAN .................................................. 37
3.1. Jenis Penelitian ........................................................... 37
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................... 37
3.3. Batasan Operasional ................................................... 37
3.4. Defenisi Operasional Variabel .................................... 38
3.4.1 Variabel Dependen (Y) ...................................... 38
3.4.2 Variabel Independen (X) ................................... 39
3.5. Populasi dan Sampel Penelitian .................................. 41
3.5.1 Populasi ............................................................. 41
3.5.2 Sampel .............................................................. 42
3.6. Jenis dan Sumber Data................................................ 43
3.7. Metode Pengumpulan Data ......................................... 44

v
Universitas Sumatera Utara
3.8. Teknik Analisis Data .................................................. 44
3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif ............................... 45
3.8.2 Pemilihan Model Data Panel.............................. 45
3.8.3 Analisis Regresi Linier Berganda....................... 46
3.9. Uji Asumsi Klasik ...................................................... 47
3.9.1 Uji Normalitas ................................................... 47
3.9.2 Uji Multikolinieritas .......................................... 48
3.9.3 Uji Heteroskedastisitas ...................................... 48
3.9.4 Uji Autokorelasi ................................................ 49
3.10. Pengujian Hipotesis .................................................... 49
3.10.1 Pengujian secara Simultan (Uji-F) .................... 50
3.10.2 Pengujian secara Parsial (Uji-t) ........................ 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................. 53
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ..................................... 53
4.2 Analisis Deskriptif ...................................................... 63
4.3 Pemilihan Estimasi ..................................................... 65
4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................. 69
4.4.1 Hasil Uji Normalitas .......................................... 69
4.4.2 Hasil Uji Multikolinieritas ................................. 70
4.4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................. 71
4.4.4 Hasil Uji Autokorelasi ....................................... 72
4.5 Pengujian Hipotesis .................................................... 73
4.5.1 Hasil Uji Secara Simultan (Uji-F) ...................... 74
4.5.2 Hasil Uji Secara Parsial (Uji-t)........................... 75
4.6 Pembahasan Hasil Penelitian ...................................... 78
4.6.1 Pengaruh ROE Terhadap Return Saham ............ 78
4.6.2 Pengaruh DER Terhadap Return Saham ............ 79
4.6.3 Pengaruh PBV Terhadap Return Saham............. 80
4.6.4 Pengaruh PER Terhadap Return Saham ............. 80
4.6.5 Pengaruh Risiko Sistematis Terhadap Return
Saham ............................................................... 81
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN........................................... 83
5.1 Kesimpulan ................................................................ 83
5.2 Saran .......................................................................... 83
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 85
LAMPIRAN ......................................................................................... 87

vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Halaman


1.1 Perkembangan Kinerja Beberapa Perusahaan pada Saham LQ
45 Periode 2015-2017................................................................. 7
2.1 Penjelasan Berbagai Nilai Koefisien Nilai Beta .......................... 27
2.2 Ringkasan Penelitian Terdahulu.................................................. 31
3.1 Operasional Variabel Penelitian .................................................. 41
3.2 Kriteria Pemilihan Sampel .......................................................... 42
3.3 Sampel Penelitian ....................................................................... 43
4.1 Hasil Analisis Deskriptif ............................................................. 63
4.2 Hasil Pengujian Pool Least Square (PLS) ................................... 65
4.3 Hasil Pengujian Fixed Effect Model (FEM)................................. 66
4.4 Hasil Pengujian Random Effect Model (REM) ............................ 67
4.5 Hasil Uji Chow ........................................................................... 68
4.6 Hasil Uji Hausman ..................................................................... 69
4.7 Hasil Uji Multikolinieritas dengan Matriks Korelasi ................... 71
4.8 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 71
4.9 Hasl Uji Autokorelasi ................................................................. 73
4.10 Hasil Uji Secara Simultan (Uji-F) ............................................... 74
4.11 Hasil Uji Secara Parsial (Uji-t) ................................................... 76

vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR

No Gambar Judul Halaman


2.1 Kerangka Konseptual ................................................................. 36
4.1 Hasil Uji Jarque-Bera Test (Uji Normalitas) ............................... 70

viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GRAFIK

No Grafik Judul Halaman


1.1 Pergerakan Return Saham Beberapa Perusahaan LQ 45
Periode 2015-2017 3
1.2 Rasio Return On Equity (ROE) Beberapa Perusahaan LQ 45
Periode 2015-2017 .................................................................... 8
1.3 Rasio Debt to Equity Ratio (DER) Beberapa Perusahaan LQ
45 Periode 2015-2017 ........................................................... 9
1.4 Rasio Price to Book Value (PBV) Beberapa Perusahaan LQ
45 Periode 2015-2017 ........................................................... 10
1.5 Rasio Price Earning Ratio (PER) Beberapa Perusahaan LQ 45
Periode 2015-2017 ................................................................ 11
1.6 Risiko Sistematis Beberapa Perusahaan LQ 45 Periode 2015-
2017 ..................................................................................... 13
4.1 Uji Tabel Durbin Watson ...................................................... 73

ix
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Judul Halaman


1. Daftar Nama Perusahaan Berdasarkan Kriteria Sampel ............... 87
2. Data Return Saham, ROE, DER, PBV, PER, Risiko
Sistematis Perusahaan LQ 45 Periode 2015-2017 ....................... 89
3. Hasil Analisis Deskriptif............................................................. 91
4. Hasil Pengujian Pool Least Square (PLS) ................................... 92
5. Hasil Pengujian Fixed Effect Model (FEM)................................. 93
6. Hasil Pengujian Random Effect Model (REM) ............................ 94
7. Hasil Uji Chow ........................................................................... 95
8. Hasil Uji Hausman ..................................................................... 96
9. Hasil Uji Jarque-Bera Test (Uji Normalitas) ............................... 97
10. Hasil Uji Multikolineritas dengan Matriks Korelasi .................... 98
11. Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 99
12. Hasil Uji Autokorelasi ................................................................ 100

x
Universitas Sumatera Utara
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Investasi merupakan suatu komitmen penempatan dana pada suatu atau

beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di masa

mendatang (Darmadji & Fakhruddin, 2011). Kegiatan investasi dilakukan dalam

suatu wadah yang disebut dengan pasar modal. Pasar modal merupakan pasar

untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,

baik dalam bentuk hutang (obligasi), ekuitas (saham), instrumen derivatif,

maupun instrumen lainnya (Syahyunan, 2015). Di Indonesia pasar modal dikenal

dengan sebutan Bursa Efek Indonesia (BEI). Objek investasi atau instrumen

investasi yang paling populer dan dikenal luas di masyarakat adalah saham.

Saham merupakan surat berharga atau sekuritas (disebut juga dengan efek, istilah

baku yang digunakan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar

Modal) yang menunjukkan kepemilikan seseorang atau badan terhadap suatu

perusahaan atau perseroan terbatas (Darmadji & Fakhruddin, 2011)

Pada tahun 2016, Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai mensosialisasikan

kegiatan investasi “Yuk Nabung Saham” guna mengajak masyarakat untuk

berinvestasi jangka panjang di pasar modal Indonesia. Sosialisasi tersebut juga

didukung oleh berbagai pihak seperti pemerintah dan Otoritas Jasa Keuangan

(OJK). Hal ini bisa menjadi salah satu indikator bahwa semua pihak terkait serius

ingin memompa semangat investasi di pasar modal Indonesia. Ini adalah

kesempatan yang tepat bagi masyarakat sebagai calon investor potensial untuk

1
Universitas Sumatera Utara
2

berinvestasi di pasar modal Indonesia. Sehingga perlu bagi para investor

mengetahui beberapa informasi untuk membantu dalam melakukan pengambilan

keputusan investasi.

Untuk memudahkan investor memilih saham, BEI mengeluarkan

beberapa indeks daftar saham berdasarkan berbagai karakteristik, salah satunya

Indeks LQ 45. Indeks LQ 45 (ILQ 45).merupakan salah satu indeks saham

yang digemari para investor. ILQ 45 adalah indeks likuiditas empat puluh lima

buah perusahaan dengan sektor yang berbeda-beda, yang selama ini dianggap

memiliki kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan serta memenuhi kriteria

sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh manajemen ILQ 45, dan selalu

diperbaharui dalam kurun waktu 6 (enam) bulan sekali (Fahmi, 2015). Kriteria

tersebut menunjukkan bahwa saham-saham yang termasuk dalam ILQ 45

adalah saham-saham yang likuid dengan kapitalisasi besar dan aktif

bertransaksi. Kriteria tersebut pula yang membuat para investor menggemari

investasi pada saham-saham LQ 45.

Salah satu faktor utama yang menjadi pertimbangan seseorang melakukan

investasi dan informasi yang menunjukkan suatu saham tepat adalah tingkat

return (pengembalian) yang akan diterima di masa mendatang. Return merupakan

hasil yang diperoleh dari investasi (Fahmi, 2015).

Berikut adalah Grafik 1.1 menunjukkan pergerakan return saham pada

beberapa perusahaan yang terdaftar pada saham LQ 45 periode 2015-2017.

Universitas Sumatera Utara


3

AKRA BMRI ICBP PTBA

1.762

0.742

0.251
0.029 0.058
-0.164 0.038
-0.142 -0.309
-0.638 -0.364
-0.803

2015 2016 2017

Sumber : www.idx.co.id (Data diolah)

Grafik 1.1
Pergerakan Return Saham Beberapa Perusahaan LQ 45 Periode 2015-2017

Berdasarkan Grafik 1.1 menunjukkan pergerakan return saham setiap tahun

dari beberapa perusahaan yang terdaftar dalam saham LQ 45 periode 2015-2017,

yaitu perusahaan AKR Corporindo Tbk. dengan kode perusahaan AKRA, Bank

Mandiri (Persero) Tbk. dengan kode perusahaan BMRI, Indofood CBP Sukses

Makmur Tbk. dengan kode perusahaan ICBP, Indocement Tunggal Prakasa Tbk.

dengan kode perusahaan INTP, dan Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)

Tbk. dengan kode perusahaan PTBA.

Perusahaan AKRA, pada tahun 2016 tingkat return sahamnya mengalami

penurunan dari 0.742 menjadi -0.164, kemudian di tahun 2017 mengalami

kenaikan menjadi 0.058. Perusahaan BMRI, pada tahun 2016 tingkat return

sahamnya mengalami kenaikan dari -0.142 menjadi 0.251, kemudian di tahun

2017 mengalami penurunan menjadi -0.309. Perusahaan ICBP, pada tahun 2016

tingkat return sahamnya mengalami penurunan dari 0.029 menjadi -0.364,

Universitas Sumatera Utara


4

kemudian di tahun 2017 mengalami kenaikan menjadi 0.038. Perusahaan PTBA,

pada tahun 2016 tingkat return sahamnya mengalami kenaikan dari -0.638

menjadi 1.762, kemudian di tahun 2017 mengalami penurunan menjadi -0.803.

Tanda negatif return saham menunjukkan harga saham pada periode sebelumnya

lebih tinggi dari harga saham pada periode sesudahnya dan tanda positif

menunjukkan harga saham pada periode sebelumnya lebih rendah dari harga

saham pada periode sesudahnya. Pergerakan return saham setiap perusahaan

berfluktuasi dari tahun ke tahun sehingga menunjukkan bahwa perusahaan-

perusahaan tersebut memiliki harga saham yang fluktuatif.

Salah satu dasar untuk memprediksi return saham, perlu informasi yang

bersifat fundamental. Informasi yang bersifat fundamental tersebut diperlukan untuk

mencermati kondisi perusahaan yang menerbitkan saham, kemudian akan

menggambarkan apakah saham yang diterbitkan layak atau tidak untuk

diinvestasikan. Analisis faktor fundamental adalah metode analisis berdasarkan pada

kinerja keuangan perusahaan yang pada prinsipnya digunakan untuk mengetahui

apakah suatu saham overvalued (mahal) atau undervalued (murah), berkinerja baik

atau buruk, dan harganya berpotensi akan naik atau turun (Syahyunan, 2015).

Semakin baik kinerja suatu perusahaan maka harga saham suatu perusahaan juga

akan semakin tinggi. Harga saham yang tinggi maupun rendah menjadi pertimbangan

bagi investor untuk menentukan keputusan investasi dengan harapan return yang

sesuai dan risiko yang akan ditanggung. Namun pergerakan harga saham yang

bersifat fluktuatif akan mengakibatkan risiko yang tidak dapat dipastikan sehingga

berdampak pada return yang diharapkan.

Universitas Sumatera Utara


5

Dalam penelitian ini, faktor fundamental yang digunakan adalah Return

On Equity (ROE), Liabilities To Equity Ratio (DER), Price To Book Value (PBV),

dan Price Earning Ratio (PER) yang mempengaruhi return saham tersebut.

Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang dipergunakan oleh

investor guna melihat tingkat pengembalian terhadap modal yang mereka

tanamkan (Nelia & Widyawati, 2014). Sehingga semakin besar rasio ROE maka

semakin besar tingkat pengembalian (return) yang akan diperoleh oleh pemegang

saham dan sebaliknya, semakin kecil rasio ROE maka semakin kecil tingkat

pengembalian (return) yang akan diperoleh. Kenaikan nilai ROE ditunjukkan

apabila laba bersih yang diperoleh perusahaan semakin besar dan sebaliknya jika

laba bersih semakin kecil maka nilai ROE semakin kecil. Hasil penelitian Ika

Aftita Nelia & Nurul Widyawati (2014) menunjukkan bahwa rasio ROE

berpengaruh positif tidak signifikan terhadap return saham. Namun tidak sejalan

dengan penelitian lainnya yang menunjukkan bahwa ROE berpengaruh negatif

signifikan terhadap return saham (Sumarsono & Khuzaini, 2016).

Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang menggambarkan

perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan

kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh

kewajibannya (Munawir, 2012). Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi

total utang (jangka pendek dan jangka panjang) semakin besar dibanding dengan

total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan

terhadap pihak luar (kreditur) sehingga akan meningkatkan tingkat risiko investor

karena hal tersebut akan berdampak pada menurunnya harga saham (Sembiring &

Universitas Sumatera Utara


6

Fauzie, 2015). Ketika harga saham menurun, return saham juga akan menurun

sehingga pengaruh DER terhadap return saham adalah negatif. Namun hal ini

tidak sejalan dengan hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa DER

berpengaruh positif signifikan terhadap return saham.

Price to Book Value (PBV) merupakan perbandingan antara harga pasar

saham dengan book value (BV) (Syahyunan, 2015). Semakin tinggi rasio ini

maka pasar akan semakin percaya dengan kinerja perusahaan ini (Sinaga &

Deannes, 2016). Hal ini menunjukkan pengaruh yang positif antara PBV

dengan return saham, sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh Neni

Awika Andansari, dkk (2016) dan Rendra Akbar & Sri Herianingrum (2015).

Namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Galatia Sinaga &

Deannes (2016), bahwa PBV tidak berpengaruh terhadap return saham. Dan

penelitian oleh Nela Mirda Wasih, dkk (2017) yang menyatakan bahwa PBV

berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham.

Price Earning Ratio (PER) merupakan pendekatan yang lebih populer

dipakai di kalangan analis saham dan para praktisi. Dalam pendekatan PER atau

disebut juga pendekatan multiplier, investor akan menghitung berapa kali

(multiplier) nilai earning yang tercermin dalam harga suatu saham (Risdiyanto,

2016). Hasil penelitian Risdiyanto (2016) menunjukkan bahwa PER berpengaruh

positif terhadap return saham. Hasil penelitian Fariska Istanti Sumarsono &

Khuzaini (2016) menunjukkan bahwa PER berpengaruh positif dan tidak

signifikan terhadap return saham.

Universitas Sumatera Utara


7

Berikut adalah Tabel 1.1 menunjukkan perkembangan kinerja keuangan

melalui rasio ROE, DER, PBV, PER beberapa perusahaan yang termasuk dalam

saham LQ 45 berdasarkan laporan keuangan tahunan selama periode 2015-2017.

Tabel 1.1
Perkembangan Kinerja Beberapa Perusahaan pada Saham LQ 45
Periode 2015-2017
Kode Tahun ROE DER PBV PER
AKRA 2015 0.145 1.087 3.874 26.661
AKRA 2016 0.130 0.961 2.946 22.726
AKRA 2017 0.144 0.863 2.793 19.333
BMRI 2015 0.177 6.161 3.576 20.203
BMRI 2016 0.096 5.376 3.487 36.502
BMRI 2017 0.126 5.223 2.174 17.236
ICBP 2015 0.178 0.621 9.590 53.759
ICBP 2016 0.196 0.562 5.405 27.539
ICBP 2017 0.174 0.556 5.107 29.293
PTBA 2015 0.219 0.819 5.613 25.591
PTBA 2016 0.192 0.760 13.647 71.136
PTBA 2017 0.330 0.593 2.054 6.233
Sumber : www.idx.co.id (Data diolah)

Berdasarkan pada Tabel 1.1 maka dapat dilihat pergerakan setiap rasio

dari dari tahun ke tahun yang disajikan dalam grafik untuk masing-masing

rasio. Berikut Grafik 1.2 yang menunjukkan pergerakan rasio ROE dari

beberapa perusahaan LQ 45 periode 2015-2017.

Universitas Sumatera Utara


8

AKRA BMRI ICBP PTBA


0.350
0.300
0.250
0.200
0.150
0.100
0.050
0.000
2015 2016 2017

Sumber : www.idx.co.id (Data diolah)

Grafik 1.2
Rasio Return On Equity (ROE) Beberapa Perusahaan LQ 45 Periode 2015-2017

Berdasarkan Grafik 1.2 menunjukkan bahwa rasio ROE pada perusahaan

AKRA setiap tahunnya mengalami pergerakan yang sama dengan return

sahamnya. Pada perusahaan BMRI, pada tahun 2016 rasio ROE mengalami

penurunan, sedangkan tingkat return-nya mengalami kenaikan, pada tahun 2017

ketika return sahamnya menurun, rasio ROE mengalami kenaikan. Pada

perusahaan ICBP, pada tahun 2016 menurun namun rasio ROE mengalami

kenaikan, dan pada tahun 2017 ketika return saham naik, rasio ROE menurun.

Pada perusahaan PTBA juga mengalami hal yang sama, di tahun 2016 ketika

return sahamnya naik, rasio ROE menurun dan di tahun 2017 ketika return

sahamnya menurun, rasio ROE mengalami kenaikan. Hal ini tidak sesuai dengan

teori bahwa semakin tinggi rasio ROE maka akan semakin tinggi pula tingkat

return saham, sehingga terjadi gap fenomena.

Berikut Grafik 1.3 yang menunjukkan pergerakan rasio DER beberapa

perusahaan LQ 45 periode 2015-2017.

Universitas Sumatera Utara


9

AKRA BMRI ICBP PTBA


7.000

6.000

5.000

4.000

3.000

2.000

1.000

0.000
2015 2016 2017

Sumber : www.idx.co.id (Data diolah)

Grafik 1.3
Rasio Debt to Equity Ratio (DER) Beberapa Perusahaan LQ 45
Periode 2015-2017

Berdasarkan Grafik 1.3 menunjukkan pergerakan rasio DER dari

beberapa perusahaan LQ 45 selama periode 2015-2017 mengalami penurunan

dari tahun ke tahun sedangkan pergerakan return saham mengalami fluktuasi.

Hal ini tidak menunjukkan kesesuaian sebagaimana teori bahwa dengan

semakin menurunnya nilai rasio DER, maka akan meningkatkan tingkat return

saham, sehingga terjadi gap fenomena.

Berikut Grafik 1.4 yang menunjukkan pergerakan rasio PBV beberapa

perusahaan LQ 45 periode 2015-2017.

Universitas Sumatera Utara


10

AKRA BMRI ICBP PTBA


16.000
14.000
12.000
10.000
8.000
6.000
4.000
2.000
0.000
2015 2016 2017

Sumber : www.idx.co.id (Data diolah)

Grafik 1.4
Rasio Price to Book Value (PBV) Beberapa Perusahaan LQ 45
Periode 2015-2017

Berdasarkan Grafik 1.4 menunjukkan pergerakan rasio PBV dari

beberapa perusahaan LQ 45 selama periode 2015-2017 mengalami pergerakan

naik-turun dari tahun ke tahun sebagaimana pergerakan return saham

mengalami fluktuasi. Namun pergerakan rasio PBV dari beberapa perusahaan

seperti AKRA, BMRI, dan ICBP tidak menunjukkan pergerakan yang positif

dengan pergerakan return sahamnya, sehingga terjadi gap fenomena yang

secara teori bahwa kenaikan rasio PBV seharusnya menunjukkan kenaikan

pada tingkat return saham dan sebaliknya.

Berikut Grafik 1.5 yang menunjukkan pergerakan rasio PER beberapa

perusahaan LQ 45 periode 2015-2017.

Universitas Sumatera Utara


11

AKRA BMRI ICBP PTBA

80.000
70.000
60.000
50.000
40.000
30.000
20.000
10.000
0.000
2015 2016 2017

Sumber : www.idx.co.id (Data diolah)

Grafik 1.5
Rasio Price Earning Ratio (PER) Beberapa Perusahaan LQ 45
Periode 2015-2017

Berdasarkan Grafik 1.5 menunjukkan pergerakan rasio PER dari

beberapa perusahaan LQ 45 selama periode 2015-2017 mengalami pergerakan

naik-turun dari tahun ke tahun sebagaimana pergerakan return saham

mengalami fluktuasi. Dari ketiga perusahaan sampel menunjukkan pengaruh

yang positif, namun perusahaan AKRA tidak menunjukkan pergerakan yang

positif dengan pergerakan return sahamnya, sehingga terjadi gap fenomena

yang secara teori bahwa kenaikan rasio PER seharusnya menunjukkan

kenaikan pada tingkat return saham dan sebaliknya.

Informasi penting lainnya yang menjadi pertimbangan untuk melakukan

investasi saham selain faktor fundamental untuk memprediksikan return saham,

adalah risiko. Risiko merupakan faktor penting dalam pengambilan keputusan

investasi. Darmadji dan Fakhruddin juga menjelaskan bahwa pada pasar modal

Universitas Sumatera Utara


12

dikenal dengan karakteristik “imbal hasil tinggi, risiko tinggi” (high risk high

return). Artinya, saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang

keuntungan tinggi namun juga berpotensi risiko tinggi. Semakin besar tingkat

pengembalian atau return yang diharapkan oleh seorang investor, maka semakin

tinggi pula risiko yang akan ditanggung (Darmadji & Fakhruddin, 2011).

Risiko investasi pada dasarnya terbagi atas risiko tidak sistematis dan

risiko sistematis. Risiko tidak sistematis dapat dihilangkan dengan melakukan

diversifikasi. Risiko tidak sistematis dalam investasi sering diabaikan karena

sifatnya yang dapat dihilangkan dengan cara diversifikasi. Berbeda dengan risiko

sistematis atau disebut juga dengan risiko pasar (market risk), yaitu risiko yang

tidak dapat didiversifikasi (tidak dapat dibagi) karena berasal dari kondisi

ekonomi dan kondisi pasar, yang dinyatakan dan diukur dalam beta (β)

(Jogiyanto, 2003). Jika β > 1, maka pergerakan harga saham searah dengan pasar.

Jika 0 < β < 1, maka menunjukkan harga saham bergerak lebih lambat dari pasar.

Jika β < 0, maka menunjukkan bahwa harga saham bergerak berlawanan dengan

pasar. Dan β = 0, menunjukkan harga saham cenderung bergerak sama persis

dengan pasar (Syahyunan, 2015).

Berikut Grafik 1.6 menunjukkan pergerakan risiko sistematis beberapa

perusahaan LQ 45 periode 2015-2017.

Universitas Sumatera Utara


13

1.000

0.500

0.000

-0.500

-1.000

-1.500
2015 2016 2017
AKRA 0.682 0.649 0.245
BMRI 0.012 0.013 0.012
ICBP 0.014 0.015 0.014
PTBA -1.316 -1.216 -0.552

Sumber : www.idx.co.id (Data diolah)

Grafik 1.6
Risiko Sistematis Beberapa Perusahaan LQ 45 Periode 2015-2017

Berdasarkan Grafik 1.6 menunjukkan pergerakan risiko sistematis dari

beberapa perusahaan LQ 45 selama periode 2015-2017. Pergerakan risiko

sistematis perusahaan AKRA, BMRI, dan ICBP menunjukkan nilai diantara 0 dan

1 (0 < β < 1), yang berarti menunjukkan harga saham bergerak lebih lambat dari

pasar, sedangkan pergerakan return saham mengalami fluktuasi dari tahun ke

tahun. Dan risiko sistematis perusahaan PTBA < 0 dari tahun ke tahun, pada saat

kenaikannya pun tidak drastis dan tetap berada di bawah angka nol (bernilai

negatif), yang berarti bahwa harga saham bergerak berlawanan dengan harga

pasar, sedangkan pergerakan return saham mengalami fluktuasi dari tahun ke

tahun. Hal ini tidak menunjukkan kesesuaian sebagaimana teori “high risk high

return”, sehingga terjadi gap fenomena.

Berdasarkan uraian fenomena tersebut, maka menarik perhatian penulis

untuk melakukan penelitian yang berjudul, “Analisis Pengaruh Faktor

Universitas Sumatera Utara


14

Fundamental dan Risiko Sistematis terhadap Return Saham pada Saham LQ

45 Di Bursa Efek Indonesia” selama periode 2015-2017.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka perumusan masalah penelitian

ini sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh faktor fundamental yaitu ROE, DER, PBV, PER, dan

risiko sistematis terhadap return saham pada Saham LQ 45 Di Bursa Efek

Indonesia secara simultan?

2. Bagaimana pengaruh ROE terhadap return saham pada Saham LQ 45 Di

Bursa Efek Indonesia secara parsial?

3. Bagaimana pengaruh DER terhadap return saham pada Saham LQ 45 Di

Bursa Efek Indonesia secara parsial?

4. Bagaimana pengaruh PBV terhadap return saham pada Saham LQ 45 Di

Bursa Efek Indonesia secara parsial?

5. Bagaimana pengaruh PER terhadap return saham pada Saham LQ 45 Di

Bursa Efek Indonesia secara parsial?

6. Bagaimana pengaruh risiko sistematis terhadap return saham pada Saham LQ

45 Di Bursa Efek Indonesia secara parsial?

1.3. Tujuan Penelitian

Sehubungan dengan perumusan masalah tersebut, penelitian ini

bertujuan untuk:

Universitas Sumatera Utara


15

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh faktor fundamental yaitu ROE,

DER, PBV, PER, dan risiko sistematis terhadap return saham pada Saham

LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia secara simultan.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh ROE terhadap return saham

pada Saham LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia secara parsial.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh DER terhadap return saham

pada Saham LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia secara parsial.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh PBV terhadap return saham

pada Saham LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia secara parsial.

5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh PER terhadap return saham

pada Saham LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia secara parsial.

6. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh risiko sistematis terhadap

return saham pada Saham LQ 45 Di Bursa Efek Indonesia secara parsial.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Investor

Untuk memberi gambaran tentang kinerja suatu perusahaan apakah layak

atau tidak untuk berinvestasi di perusahaan tersebut dan seberapa besar

risiko sistematis yang akan ditanggung dalam berinvestasi di masa

mendatang pada sektor-sektor saham terbaik khususnya saham yang

termasuk dalam saham LQ 45.

Universitas Sumatera Utara


16

2. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan keputusan investasi

sekaligus untuk meningkatkan tingkat investasi dengan meningkatkan

kinerja perusahaan agar investor tertarik untuk melakukan investasi pada

perusahaan.dan mempertimbangkan risiko yang akan ditanggung

berdasarkan return yang diharapkan.

3. Bagi Peneliti

Sebagai sarana untuk menambah wawasan serta pengetahuan tentang

hubungan faktor fundamental dan risiko sistematis terhadap return saham.

4. Bagi Penelitian Selanjutnya

Sebagai sarana informasi dan bahan referensi untuk melakukan penelitian

lebih lanjut dengan jenis penelitian yang sama.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Investasi

Investasi merupakan suatu komitmen penempatan dana pada suatu atau

beberapa objek investasi dengan harapan akan mendapatkan keuntungan di

masa mendatang (Darmadji & Fakhruddin, 2011). Seseorang membeli

sejumlah saham saat ini dengan harapan memperoleh keuntungan dari

kenaikan harga saham atau return sebagai imbalan atas waktu dan risiko yang

terkait dengan investasi tersebut. Tujuan dasar orang melakukan investasi

adalah untuk memperoleh keuntungan atas hasil dana yang diinvestasikan.

Secara lebih khusus, ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan

investasi sebagai berikut (Syahyunan, 2015).

1. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak di masa mendatang

Seseorang yang bijaksana akan berpikir bagaimana meningkatkan taraf

hidupnya dari waktu ke waktu atau setidaknya berusaha bagaimana

mempertahankan tingkat pendapatannya yang ada sekarang agar tidak

berkurang di masa mendatang.

2. Mengurangi inflasi

Dengan melakukan investasi dalam pemilikan perusahaan atau kegiatan

investasi lainnya, seseorang dapat menghindarkan diri dari risiko penurunan

nilai kekayaan akibat adanya pengaruh inflasi.

17
Universitas Sumatera Utara
18

3. Dorongan untuk menghemat pajak

Di beberapa negara, banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong

tumbuhnya investasi di masyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan

kepada masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.

Dalam aktivitasnya investasi pada umumnya dikenal ada dua bentuk

yaitu (Fahmi, 2015):

1. Real Investment

Investasi nyata secara umum melibatkan aset berwujud, seperti tanah,

mesin-mesin, atau pabrik.

2. Financial Investement

Investasi keuangan melibatkan kontrak tertulis seperti saham biasa dan obligasi.

Proses investasi meliputi pemahaman dasar-dasar keputusan investasi dan

bagaimana mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses keputusan investasi.

Hal mendasar dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan

antara return yang diharapkan dan risiko suatu investasi. Hubungan risiko dan

return yang diharapkan dari suatu investasi merupakan hubungan yang searah

atau linier, artinya semakin besar risiko yang harus ditanggung maka semakin

besar pula return yang diharapkan (Tandelilin, 2001).

2.2 Indeks LQ 45

Indeks LQ 45 merupakan indeks yang dihitung atas dasar 45 saham terlikuid.

Saham-saham perusahaan yang termasuk dalam kelompok ini dikenal dengan sebutan

saham blue-chip. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas saham-saham tersebut

Universitas Sumatera Utara


19

mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Berikut adalah kriteria-kriteria yang harus

dipenuhi calon perusahaan yang akan masuk Indeks LQ 45:

1. Masuk dalam urutan 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar reguler

(rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir).

2. Urutan berdasarkan kapitalisasi pasar (rata-rata nilai kapitalisasi pasar selama

12 bulan terakhir).

3. Telah tercatat di BEI selama paling sedikit 3 bulan.

4. Kondisi keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan, frekuensi dan

jumlah hari transaksi di pasar reguler tertinggi dibandingkan dengan

perusahaan-perusahaan lain.

Indeks LQ-45 pertama kali diluncurkan pada tanggal 24 Februari 1997.

Hari dasar untuk penghitungannya adalah 13 Juli 1994 dengan nilai dasar 100.

Selanjutnya, bursa efek secara rutin memantau perkembangan kinerja masing-

masing ke-45 saham yang masuk dalam penghitungan Indeks LQ-45. Penggantian

saham dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali, yaitu pada awal bulan Februari dan

Agustus. Apabila terdapat saham yang tidak memenuhi kriteria seleksi, maka

saham tersebut dikeluarkan dari penghitungan indeks dan diganti dengan saham

lain yang memenuhi kriteria (Syahyunan, 2015).

2.3 Return Saham

Return adalah keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan, individu,

dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya (Fahmi, 2015).

Return yang diperoleh dari kepemilikan saham ini dapat berupa deviden dan

capital gain (loss).

Universitas Sumatera Utara


20

Menurut Jogiyanto return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi,

yang terbagi atas realized return dan expected return (Jogiyanto, 2003).

1. Return realisasi merupakan return yang telah terjadi. Return realisasi dihitung

menggunakan data historis. Return realisasi penting karena digunakan

sebagai salah satu pengukur kinerja dari perusahaan. Return realisasi atau

return historis ini juga berguna sebagai dasar penentuan expected return dan

risiko di masa mendatang. Beberapa pengukur return realisasi yang dapat

digunakan adalah return total, return relatif, dan return kumulatif. Sedangkan

rata-rata return dapat dihitung berdasarkan rata-rata aritmatika atau rata-rata

geometrik. Rata-rata geometrik biasanya lebih sering digunakan untuk

menghitung rata-rata return untuk beberapa periode misalkan untuk

menghitung return rata-rata mingguan atau bulanan yang dihitung dari rata-

rata geometrik return harian.

2. Return ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh

investor di masa mendatang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya

sudah terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi. Return ekspektasi

merupakan return yang digunakan untuk pengambilan keputusan investasi.

Return ekspektasi dapat dihitung dengan beberapa cara yaitu:

a. Berdasarkan nilai ekspektasi masa depan

b. Berdasarkan nilai return historis

c. Berdasarkan model return ekspektasi

Pengukuran Return saham yang diterima selama periode tertentu t atas aset

i berdasarkan data historis (persentase harga saham), sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


21

𝑃𝑖𝑡 − 𝑃𝑖𝑡−1
𝑅𝑖𝑡 =
𝑃𝑖𝑡−1

Keterangan:

𝑅𝑖𝑡 = return saham pada periode t

𝑃𝑖𝑡 = harga atau nilai pada akhir periode t

𝑃𝑖𝑡−1 = harga atau nilai pada akhir periode sebelumnya (t-1)

2.4 Faktor Fundamental

Analisis faktor fundamental adalah metode analisis berdasarkan pada

kinerja keuangan perusahaan yang pada prinsipnya digunakan untuk mengetahui

apakah suatu saham overvalued (mahal) atau undervalued (murah), berkinerja

baik atau buruk, dan harganya berpotensi akan naik atau turun (Syahyunan, 2015).

Dengan demikian, suatu perusahaan dapat dinilai apakah berkinerja baik atau

tidak sehingga dapat ditentukan pengambilan keputusan investasi layak atau tidak

layak. Analisis kinerja suatu perusahaan dapat dinilai berdasarkan laporan

keuangan yang dapat meramalkan masa depan (Brigham & Houston, 2006). Pada

laporan keuangan inilah dijelaskan tentang kekuatan dan kelemahan keuangan

perusahaan yang dapat dilihat berdasarkan rasio-rasio keuangannya. Semakin baik

kinerja suatu perusahaan maka harga saham suatu perusahaan juga akan semakin

tinggi. Harga yang tinggi maupun rendah menjadi pertimbangan bagi investor

untuk menentukan keputusan investasi dengan harapan return yang sesuai dan

risiko yang akan ditanggung. Namun pergerakan harga saham yang bersifat

fluktuatif akan mengakibatkan risiko yang tidak dapat dipastikan sehingga

Universitas Sumatera Utara


22

berdampak pada return yang diharapkan. Menurut Syahyunan jenis rasio

keuangan dikelompokkan menjadi (Syahyunan, 2015):

1. Rasio likuiditas (Liquidity Ratio)

Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui

kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya

secara tepat waktu. Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur likuiditas,

yaitu current ratio, quick ratio, cash ratio, dan net working capital.

2. Rasio Leverage (Leverage Ratio)

Beberapa pihak lebih suka dengan istilah solvabilitas atau gearing. Istilah

gearing muncul pada literatur yang diterbitkan di Inggris. Rasio leverage

digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi seluruh

hutang-hutangnya atau dengan kata lain rasio ini dapat pula digunakan untuk

mengetahui bagaimana perusahaan mendanai kegiatan usahanya apakah lebih

banyak menggunakan hutang atau ekuitas. Rasio yang umum dipakai antara lain

adalah debt ratio, debt to equity ratio, tine interest earned ratio, fixed charge

coverage ratio, dan debt service coverage.

3. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

Rasio aktivitas digunakan untuk mengetahui seberapa efektif manajemen

perusahaan menggunakan aktiva yang dimilikinya dalam melaksanakan

kegiatan perusahaan. Rasio yang umum dipakai, yaitu average collection

ratio, inventory turnover, fixed asset turnover, dan turn asset turnover.

Universitas Sumatera Utara


23

4. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)

Rasio Profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh

manajemen. Rasio yang umum dipakai gross profit margin, operating profit

margin, net profit margin, return on investment, dan return on asset.

5. Rasio Penilaian (Valuation Ratio)

Rasio penilaian bertujuan menjadi tolok ukur yang mengkaitkan hubungan antara

harga saham biasa dengan pendapatan perusahaan dan nilai buku saham atau

mencerminkan performance perusahaan secara keseluruhan. Rasio yang sering

digunakan, yaitu price earning ratio, earning per share, dividend per share,

dividend yield, payout ratio, book value per share, dan price to book value.

Dengan rasio keuangan memungkinkan investor menilai kondisi

keuangan dan hasil operasi perusahaan saat ini serta sebagai pedoman bagi

investor mengenai kinerja masa lalu dan mendatang.

2.4.1 Return On Equity (ROE)

Return On Equity (ROE) menggambarkan sejauh mana kemampuan

perusahaan menghasilkan laba yang bisa diperoleh pemegang saham. Menurut

Harahap, Return On Equity (ROE) adalah rasio rentabilitas yang menunjukan

berapa persen perolehan laba bersih bila diukur dari modal pemilik. Rasio ROE

sangat menarik bagi pemegang saham maupun para calon pemegang saham, dan

juga manajemen karena rasio tersebut merupakan ukuran atau indikator penting

(Harahap, 2011). ROE sering disebut dengan rate of return on net worth, yaitu

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan modal sendiri

Universitas Sumatera Utara


24

yang dimiliki. Laba yang diperhitungkan adalah laba bersih dipotong dengan

pajak atau EAT (earning after tax) (Nelia & Widyawati, 2014). Rasio yang

dipergunakan oleh investor guna melihat tingkat pengembalian terhadap modal

yang mereka tanamkan (Nelia & Widyawati, 2014). Sehingga semakin besar rasio

ROE maka semakin besar tingkat pengembalian (return) yang akan diperoleh oleh

pemegang saham dan sebaliknya, semakin kecil rasio ROE maka semakin kecil

tingkat pengembalian (return) yang akan diperoleh. Hal ini menunjukkan bahwa

pengaruh ROE terhadap return saham adalah berpengaruh positif. Rasio ROE

dapat diukur dengan rumus sebagai berikut (Syahyunan, 2015)

𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡
𝑅𝑂𝐸 (𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦) =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

Berdasarkan pada rumus di atas dapat dijelaskan bahwa Kenaikan nilai

ROE ditunjukkan apabila laba bersih yang diperoleh perusahaan semakin besar

dan sebaliknya jika laba bersih semakin kecil maka nilai ROE semakin kecil.

2.4.2 Debt to Equity Ratio (DER)

Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang menggambarkan

perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan

kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh

kewajibannya (Munawir, 2012). Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi

total utang (jangka pendek dan jangka panjang) semakin besar dibanding dengan

total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan

terhadap pihak luar (kreditur) sehingga akan meningkatkan tingkat risiko investor

karena hal tersebut akan berdampak pada menurunnya harga saham (Sembiring &

Universitas Sumatera Utara


25

Fauzie, 2015). Ketika harga saham menurun, return saham juga akan menurun

sehingga pengaruh DER terhadap return saham adalah negatif.

Rasio ini diperoleh dengan cara membandingkan seluruh utang dengan

seluruh ekuitas. Sehingga kenaikan jumlah utang dapat meningkatkan rasio

DER dan sebaliknya, semakin berkurangnya jumlah utang maka dapat

memperkecil rasio DER. Perhitungan DER dapat diformulasikan sebagai

berikut (Syahyunan, 2015):

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠
𝐷𝐸𝑅 (𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 ) =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦

2.4.3 Price to Book Value (PBV)

Price to Book Value (PBV) didefinisikan sebagai rasio pengakuan pasar

terhadap nilai buku saham yang dinyatakan dalam satuan rupiah (Dwialesi & Ni

Putu, 2016). Menurut Darmajdi, PBV merupakan rasio yang menggambarkan

seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham dari suatu perusahaan. Besar-

kecilnya nilai PBV dipengaruhi oleh harga pasar saham dan book value (BV)

(Darmadji & Fakhruddin, 2011). Nilai BV dipengaruhi oleh total ekuitas

perusahaan terhadap jumlah lembar saham beredar. Jika harga pasar saham lebih

besar dari nilai BV maka akan PBV akan bernilai tinggi. Semakin tinggi rasio ini

maka pasar akan semakin percaya dengan kinerja perusahaan ini (Sinaga &

Deannes, 2016). Hal ini menunjukkan pengaruh yang positif antara PBV dengan

return saham. Perhitungan PBV dapat diformulasikan sebagai berikut

(Syahyunan, 2015):

𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒


𝑃𝐵𝑉 (𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑡𝑜 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒) =
𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 (𝐵𝑉)

Universitas Sumatera Utara


26

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
𝐵𝑉 (𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒) =
𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑠ℎ𝑎𝑟𝑒𝑠 𝑜𝑓 𝑐𝑜𝑚𝑚𝑜𝑛 𝑠𝑡𝑜𝑐𝑘 𝑜𝑢𝑡𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔

2.4.4 Price Earning Ratio (PER)

Price Earning Ratio (PER) adalah rasio yang dihitung dengan membagi harga

pasar saham yang berlaku saat ini dengan EPS. (Syahyunan, 2015). Dalam

pendekatan PER atau disebut juga pendekatan multiplier, investor akan menghitung

berapa kali (multiplier) nilai earning yang tercermin dalam harga suatu saham

(Risdiyanto, 2016). Investor akan membeli suatu saham perusahaan dengan PER

yang kecil, karena PER yang kecil menggambarkan laba bersih per saham (EPS)

yang cukup tinggi dan harga saham yang rendah. Hal ini menunjukkan bahwa PER

berpengaruh positif terhadap return saham. PER yang tinggi menunjukkan bahwa

keuntungan dari harga saham akan didapatkan oleh para investor dalam jangka waktu

yang relatif lama (Sumarsono & Khuzaini, 2016). Perhitungan PER dapat

diformulasikan sebagai berikut (Syahyunan, 2015).

𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒


𝑃𝐸𝑅(𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 ) =
𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 (𝐸𝑃𝑆)

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑣𝑎𝑖𝑙𝑎𝑏𝑙𝑒 𝑓𝑜𝑟 𝐶𝑜𝑚𝑚𝑜𝑛 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟


𝐸𝑃𝑆(𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒) =
𝑁𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 𝑜𝑓 𝐶𝑜𝑚𝑚𝑜𝑛 𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘 𝑂𝑢𝑡𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔

2.5 Risiko Sistematis

Risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat dikendalikan dengan

melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor

makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan (Halim, 2005). Risiko

sistematis tidak bisa dihindari karena memiliki sifat dimana pengaruhnya relatif

sama terhadap semua saham di pasar, sehingga risiko ini disebut juga risiko pasar

Universitas Sumatera Utara


27

(market risk). Dalam literatur keuangan, risiko sistematis sering dinyatakan

dengan Beta (β). Semakin besar beta suatu sekuritas semakin besar kepekaan

return sekuritas tersebut terhadap perubahan return pasar (Syahyunan, 2015).

Menurut Jogiyanto, beta (β) merupakan suatu pengukur volatilitas (volatility)

return suatu sekuritas atau return portofolio terhadap return pasar, sehingga beta

(β) dijadikan sebagai pengukur risiko sistematis (Jogiyanto, 2003). Berikut Tabel

2.1 tentang Penjelasan Berbagai Nilai Koefisien Beta (β).

Tabel 2.1
Penjelasan Berbagai Nilai Koefisien Nilai Beta
Koefisien Beta Penjelasan
β > 1 (Si Gesit), Saham dengan nilai koefisien beta lebih besar dari 1 biasanya
pergerakan harga saham searah dengan pasar, tetapi cenderung
lebih agresif. Jika pasar turun dengan cepat, harga saham yang
bersangkutan malahan turun lebih cepat. Sebaliknya jika pasar naik
dengan cepat maka harga saham yang bersangkutan lebih cepat
naiknya.
β=1 Saham dengan nilai koefisien beta sama dengan 1, artinya harga
(Si Pembeo) saham itu cenderung bergerak sama persis dengan pasar.
0<β<1 Saham dengan nilai koefisien beta lebih kecil dari 1, tetapi tidak negatif
(Si Malas) biasanya bergerak lebih lambat dari pasar. Umumnya saham-saham
defensif memiliki beta yang lebih kecil seperti ini. Jika pasar sedang
lesu (bearish), harga saham tersebut juga turun tetapi penurunannya
cenderung kecil.
β < 0 (Si Nakal) Saham dengan nilai koefisien beta negatif umumnya bergerak
berlawanan dengan pasar. Umumnya saham-saham “gorengan”
termasuk golongan ini. Sifatnya nakal, karena suka bergerak
seenaknya. Jika pasar sedang lesu (bearish) maka saham tersebut
bisa saja tetap positif. Jika pasar sedang kuat (bullish), bisa saja
saham tersebut malah bearish
Sumber: Syahyunan (2015:216)

Universitas Sumatera Utara


28

2.5.1 Mengestimasi Beta

Mengetahui beta suatu sekuritas atau beta suatu portofolio merupakan hal

yang penting untuk menganalisis sekuritas atau portofolio tersebut. Beta suatu

sekuritas menunjukkan risiko sistematisnya yang tidak dapat dihilangkan karena

diversifikasi. Untuk menghitung beta portofolio, maka beta masing-masing

sekuritas perlu dihitung terlebih dahulu. Beta portofolio merupakan rata-rata

tertimbang dari beta masing-masing sekuritas. Menghitung beta masing-masing

sekuritas juga berguna untuk pertimbangan memasukkan sekuritas tersebut ke

dalam portofolio yang akan dibentuk.

Beta suatu sekuritas dapat dihitung dengan teknik estimasi yang

menggunakan data historis. Beta yang dihitung berdasarkan data historis ini

selanjutnya dapat digunakan untuk mengistimasi beta masa mendatang. Bukti-

bukti empiris menunjukkan bahwa beta historis mampu menyediakan informasi

tentang beta masa depan (Jogiyanto, 2003). Analisis sekuritas dapat menggunakan

faktor-faktor lain yang diperkirakan dapat memengaruhi beta masa depan.

2.5.2 Beta Pasar

Beta pasar dapat diestimasi dengan mengumpulkan nilai-nilai historis

return dari sekuritas dan return dari pasar selama periode tertentu. Dengan asumsi

bahwa hubungan antara return-return sekuritas dan return-return pasar adalah

linear, maka beta dapat diestimasi secara manual dengan memplot garis di antara

titik-titik return atau dengan teknik regresi.

Beta dapat dihitung dengan teknik regresi menggunakan model CAPM.

Model CAPM dapat dituliskan:

Universitas Sumatera Utara


29

𝑅𝑖 = 𝑅𝐵𝑅 + 𝛽𝑖 (𝑅𝑀 − 𝑅𝐵𝑅 ) + 𝑒𝑖

Keterangan:

𝑅𝑖 = return saham ke-i

𝑅𝐵𝑅 = return aktiva bebas risiko

𝑅𝑀 = return portofolio pasar (indeks pasar)

𝛽𝑖 = beta sekuritas ke-i

𝑒𝑖 = kesalahan residu, merupakan variabel acak dengan nilai ekspektasi sama

dengan nol

Pemilihan dari indeks pasar tidak tergantung dari suatu teori tetapi lebih

tergantung dari hasil empirisnya. Indeks pasar dapat dipilih untuk pasar Bursa

Efek Indonesia, misal indeks harga saham gabungan (IHSG) (Utari & Fachrudin,

2011). IHSG menggambarkan suatu rangkaian historis mengenai pergerakan

harga saham seluruh saham selama periode tertentu (Halim, 2005).

Untuk menghitung besar nilai return pasar dengan menggunakan indikator

IHSG menggunakan persamaan sebagai berikut:

𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡 − 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1
𝑅𝑀 =
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1

Keterangan:

𝑅𝑀 = return portofolio pasar (indeks pasar)

𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡 = IHSG pada akhir periode t

𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1 = IHSG pada akhir periode sebelumnya (t-1)

Untuk mengaplikasikan model CAPM ini ke persamaan regresi, rumus

di atas menjadi:

𝑅𝑖 − 𝑅𝐵𝑅 = 𝛽𝑖 (𝑅𝑀 − 𝑅𝐵𝑅 ) + 𝑒𝑖

Universitas Sumatera Utara


30

Sehingga dependen variabel persamaan regresi adalah sebesar dengan

independen variabelnya adalah (𝑅𝑀 − 𝑅𝐵𝑅 ). Secara definisi beta merupakan

pengukur volatilitas antara return-return suatu sekuritas ke-i dengan return pasar

adalah sebesar 𝜎𝑖𝑀 . Jika kovarian ini dihubungkan relatif terhadap risiko pasar

(yaitu dibagi dengan varian return pasar 𝜎𝑀 2 ), maka hasil ini akan mengukur

risiko sekuritas ke-i relatif terhadap risiko pasar atau disebut dengan beta. Dengan

demikian beta juga dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:


𝜎𝑖𝑀
𝛽𝑖 =
𝜎 2 𝑀𝜎

atau

∑𝑛𝑡=1(𝑅𝑖𝑡 − 𝑅̅𝑖𝑡 )(𝑅𝑀𝑡 − 𝑅̅𝑀𝑡 )


𝛽𝑖 =
∑𝑛𝑡=1(𝑅𝑀𝑡 − 𝑅̅𝑀𝑡 )2

Keterangan:

𝛽𝑖 = beta sekuritas ke-i

𝑅𝑀 = return portofolio pasar

𝑅𝑖 = return saham ke-i

𝑛 = jumlah obsevasi (kejadian)

Beta dapat juga dihitung dengan menggunakan teknik regresi. Teknik

regresi untuk megestimasi beta suatu sekuritas dapat dilakukan dengan

menggunakan return-return sekuritas sebagai variabel dependen dan return-

return pasar sebagai variabel independen (Halim, 2005).

2.6 Penelitian Terdahulu

Berikut Tabel 2.2 disajikan penelitian-penelitian sebelumnya yang membahas

tentang analisis faktor fundamental dan risiko sistematis terhadap return saham.

Universitas Sumatera Utara


31

Tabel 2.2
Ringkasan Penelitian Terdahulu
Teknik
Judul Penelitian /
No Variabel Analisis Hasil Penelitian
Peneliti / Tahun
Data
1 Pengaruh Return On Dependen: Return Regresi Secara simultan, semua
Asset (ROE), Net Profit Saham Linier variabel berpengaruh
Margin (NPM), Price Berganda terhadap return saham.
Earning Ratio (PER),
Price to Book Value Independen: Secara parsial terhadap
(PBV), dan Debt to Return On Asset return saham:
Equit Ratio (DER) (ROE), Net Profit ROA berpengaruh positif
Terhadap Return Margin (NPM), dan signifikan, NPM negatif
Saham Pada Price Earning dan tidak signifikan
Perusahaan Ratio (PER), Price berpengaruh, PER
Manufaktur yang to Book Value berpengaruh negatif dan
Terdaftar Di Bursa Efek (PBV), Debt to tidak signifikan, PBV
Indonesia Periode Equit Ratio (DER) berpengaruh negatif dan
2014-2016 / Nela Mirda signifikan, DER
Wasih, dkk / 2017 berpengaruh positif dan
tidak signifikan.
2 Pengaruh EPS, DER, Dependen: Return Regresi Secara simultan, semua
dan PER Terhadap Saham Linier variabel berpengaruh
Return Saham Pada Berganda signifikan terhadap return
Perusahaan Makanan saham.
dan Minuman yang Independen: EPS, Secara parsial terhadap
Terdaftar Di Bursa Efek DER, PER return saham:
Indonesia Periode EPS berpengaruh positif
2014-2016 / Moh. dan signifikan, DER
Zainuddin Arif, B. berpengaruh negatif dan
Wahono, & M. Agus signifikan, PER
Salim / 2017 berpengaruh positif dan
signifikan.
3 Pengaruh Fundamental Dependen: Return Regresi Secara simultan, semua
dan Risiko Sistematik Saham Linier variabel berpengaruh
Terhadap Return Berganda terhadap return saham.
Saham Perbankan di
BEI / Fariska Istanti Independen: Secara parsial, EPS, ROE,
Sumarsono & Khuzaini Earning Per Share BMR berpengaruh negatif
/ 2016 (EPS), Price signifikan terhadap return
Earning Ratio saham. Sedangkan, PER,
(PER), Return On DER, dan risiko sistematis
Equity(ROE), berpengaruh positif tidak
Debt to Equity signifikan terhadap return
Ratio (DER), Book saham.
to Market Ratio
(BMR) dan Risiko
Sistematis.
4 Analisis Pengaruh Dependen: Return Regresi Variabel fundamental dan
Fundamental dan Saham Linier risiko sistematis
Risiko Sistematik Berganda berpengaruh secara
Terhadap Return simultan terhadap return
Saham Perusahaan saham.
Manufaktur / Galatia
Sinaga & Deannes /
2016.

Universitas Sumatera Utara


32

Lanjutan Tabel 2.2


Teknik
Judul Penelitian /
No Variabel Analisis Hasil Penelitian
Peneliti / Tahun
Data
Independen: Price Secara parsia hanya risiko
Book Value sistematis yang
(PBV), Dividend berpengaruh positif dan
Payout Ratio signifikan terhadap return
(DPR),Debt to saham dan variabel
Equity Ratio fundamental tidak
(DER) dan risiko berpengaruh positif dan
sistematis signifikan terhadap return
saham
5 Pengaruh ROI, EPS, Dependen: Return Regresi Variabel ROI dan EPS
dan PER Terhadap Saham Linier tidak berpengaruh
Return Saham Pada Berganda terhadap return saham,
Perusahaan Farmasi / Independen: sedangkan PER
Risdiyanto / 2016 Return On berpengaruh positif dan
Investment (ROI), signifikan terhadap return
Earning Per Share saham.
(EPS), dan Price
Earning Ratio
(PER)
6 Pengaruh Return On Dependen: Return Regresi Secara simultan, semua
Asset (ROE), Price Saham Linier variabel berpengaruh
Earning Ratio (PER), Berganda signifikan terhadap return
Total Asset Turn Over saham.
(TATO), dan Price to
Book Value (PBV) Independen: Secara parsial, ROE
Terhadap Return Return On Asset berpengaruh positif dan
Saham (Studi Kasus (ROE), Price signifikan, PER
Pada Perusahaan Earning Ratio berpengaruh negatif dan
Manufaktur Sektor (PER), Total signifikan, TATO
Makanan dan Minuman Asset Turn Over berpengaruh positif dan
yang Terdaftar Di Bursa (TATO), dan Price tidak signifikan, dan PBV
Efek Indonesia Periode to Book Value berpengaruh positif dan
2008-2014 / Neni (PBV) signifikan terhadap return
Awika Andansari, saham.
K.Raharjo, & R. Andini /
2016
7 Analisis Pengaruh Beta Dependen: Return Regresi Beta berpengaruh positif
dan Rasio Keuangan Saham Linier dan tidak signifikan, CR
Terhadap Return Berganda berpengaruh negatif dan
Saham Indeks Kompas Independen: Beta, tidak signifikan, DER
100 / Lois Anjela Current Ratio berpengaruh positif dan
Sembiring / 2015 (CR), Debt to signifikan, TATO
Equity Ratio berpengaruh positif dan
(DER), TATO, signifikan, EPS
Earning Per Share berpengaruh negatif dan
(EPS). signifikan terhadap return
saham.
8 Pengaruh Risiko Dependen: Return Regresi Secara simultan kedua
Sistematis dan Saham Linier variabel berpengaruh
Likuiditas Terhadap Berganda signifikan terhadap return
Return Saham pada saham.
Perusahaan Independen: Secara parsial, risiko
Manufaktur yang Risiko Sistematis, sistematis berpengaruh
Terdaftar di Bursa Efek Likuiditas Saham negatif signifikan,
Indonesia / Inggit sedangkan likuiditas
Nugroho & Sukhemi / saham berpengaruh positif
2015 tidak signifikan.

Universitas Sumatera Utara


33

Lanjutan Tabel 2.2


Teknik
Judul Penelitian /
No Variabel Analisis Hasil Penelitian
Peneliti / Tahun
Data
9 Pengaruh Price Dependen: Return Regresi Secara simultan, semua
Earning Ratio (PER), Saham Linier variabel berpengaruh
Price to Book Value Berganda signifikan terhadap return
(PBV) dan Debt to saham.
Equity Ratio (DER) Independen: Price Secara parsial, PER
Terhadap Return Earning Ratio berpengaruh negatif dan
Saham (Studi Kasus (PER), Price to signifikan, PBV
Pada Perusahaan Book Value (PBV) berpengaruh positif dan
Properti dan Real dan Debt to Equity signifikan, dan DER
Estate yang Listing di Ratio (DER) berpengaruh negatif dan
Indeks Saham Syariah tidak signifikan terhadap
Indonesia / Rendra return saham.
Akbar & Sri
Herianingrum / 2015
10 Pengaruh Fundamental Dependen: Return Regresi Secara simultan semua
dan Risiko Sistematik SahaM Linier variabel berpengaruh
Terhadap Return Berganda signifikan.
Saham Manufaktur / Ika
Aftita Nelia & Nurul Independen: firm Secara parsial, firm size,
Widyawati / 2014 size, book to book to market ratio,
market ratio, earnings per share, debt to
earnings per equity ratio, return on
share, debt to equity tidak berpengaruh
equity ratio, return signifikan, sedangkan
on equity, risiko risiko sistematis
sistematis berpengaruh signifikan.

2.7 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual penelitian ini mencoba mencari hubungan antara

return saham terhadap kelima variabel, yaitu:

1. Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap return saham

Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang dipergunakan oleh investor

guna melihat tingkat pengembalian terhadap modal yang mereka tanamkan

(Nelia & Widyawati, 2014). Sehingga semakin besar rasio ROE maka

semakin besar tingkat pengembalian (return) yang akan diperoleh oleh

pemegang saham dan sebaliknya, semakin kecil rasio ROE maka semakin

kecil tingkat pengembalian (return) yang akan diperoleh. Hasil penelitian

Universitas Sumatera Utara


34

Neni Awika Andansari, dkk (2016) menunjukkan bahwa rasio ROE

berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

2. Pengaruh Debt to Equity Ratio (DER) terhadap return saham

Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang menggambarkan perbandingan

hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan

modal sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya

(Munawir, 2012). Semakin tinggi DER menunjukkan komposisi total utang

(jangka pendek dan jangka panjang) semakin besar dibanding dengan total

modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap

pihak luar (kreditur) sehingga akan meningkatkan tingkat risiko investor karena

hal tersebut akan berdampak pada menurunnya harga saham (Sembiring &

Fauzie, 2015). Ketika harga saham menurun, return saham juga akan menurun

sehingga pengaruh DER terhadap return saham adalah negatif. Hasil penelitian

Moh. Zainuddin Arif, dkk (2017) menyatakan bahwa DER berpengaruh negatif

dan signifikan terhadap return saham.

3. Pengaruh Price to Book Value (PBV) terhadap return saham

Price to Book Value (PBV) merupakan perbandingan antara harga pasar

saham dengan book value (BV) (Syahyunan, 2015:107). Semakin tinggi rasio

ini maka pasar akan semakin percaya dengan kinerja perusahaan ini (Sinaga

& Deannes, 2016). Hal ini menunjukkan pengaruh yang positif antara PBV

dengan return saham, sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan oleh Neni

Awika Andansari, dkk (2016) dan Rendra Akbar & Sri Herianingrum (2015).

Universitas Sumatera Utara


35

4. Pengaruh Price Earning Ratio (PER) terhadap return saham

Price Earning Ratio (PER) merupakan pendekatan yang lebih populer

dipakai di kalangan analis saham dan para praktisi. Dalam pendekatan

PER atau disebut juga pendekatan multiplier, investor akan menghitung

berapa kali (multiplier) nilai earning yang tercermin dalam harga suatu

saham (Risdiyanto, 2016). Hasil penelitian Moh. Zainuddin Arif, dkk

(2017) dan Risdiyanto (2016) menunjukkan bahwa PER berpengaruh

positif terhadap return saham.

5. Pengaruh risiko sistematis terhadap return saham

Risiko sistematis atau disebut juga dengan risiko pasar (market risk), yaitu

risiko yang tidak dapat didiversifikasi (tidak dapat dibagi) karena berasal dari

kondisi ekonomi dan kondisi pasar, yang dinyatakan dan diukur dalam beta

(β). Semakin besar beta suatu sekuritas semakin besar kepekaan return

sekuritas tersebut terhadap perubahan return pasar (Syahyunan, 2015). Hasil

penelitian Galatia Sinaga & Deannes (2016) dan Ika Aftita Nelia & Nurul

Widyawati (2014) juga menunjukkan pengaruh positif antara risiko sistematis

dengan return saham.

Berdasarkan teori dan kajian penelitian terdahulu, maka disusun

kerangka konseptual mengenai pengaruh ROE, DER, PBV, PER, dan risiko

sistematis terhadap return saham. Berikut disajikan kerangka pemikiran

teoritis yang dituangkan dalam model penelitian seperti yang ditunjukkan pada

Gambar 2.1 sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


36

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

2.8 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka konseptual tersebut, maka hipotesis penelitian ini

adalah sebagai berikut:

1. ROE, DER, PBV, PER, dan Risiko Sistematis berpengaruh signifikan

terhadap return saham secara simultan.

2. ROE berpengaruh signifikan terhadap return saham.

3. DER berpengaruh signifikan terhadap return saham.

4. PBV berpengaruh signifikan terhadap return saham.

5. PER berpengaruh signifikan terhadap return saham.

6. Risiko sistematis berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif, yang bertujuan untuk

mengetahui pengaruh dan menemukan hubungan antara variabel independen

(bebas), yaitu faktor fundamental berupa rasio-rasio keuangan (ROE, DER, PBV,

PER) dan risiko sistematis terhadap variabel dependen (terikat) yaitu return

saham. Sehingga dapat menjadi pertimbangan bagi investor untuk pengambilan

keputusan investasi pada saham LQ 45.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui situs www.idx.co.id yang merupakan situs

resmi Bursa Efek Indonesia dan www.yahoofinance.com.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan mulai dari bulan April 2018 sampai bulan

Juli 2018.

3.3 Batasan Operasional

Adapun yang menjadi batasan operasional dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian yaitu:

a. Variabel Terikat (Dependent Variable)

37
Universitas Sumatera Utara
38

Variabel terikat (variabel dependen) pada penelitian ini yaitu Return

saham pada perusahaan yang sahamnya termasuk dalam LQ 45

periode Feburari 2015- Februari 2018 di Bursa Efek Indonesia.

b. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas (variabel independen) pada penelitian ini yaitu terdiri

dari: Return On Equity (ROE), Debt To Equity Ratio (DER, Price To

Book Value (PBV), Price Earning Ratio (PER) pada perusahaan LQ 45

periode Feburari 2015 - Februari 2018 dengan laporan keuangan

tahunan 2015-2017 dan risiko sistematis dengan harga saham dan harga

pasar saham (IHSG) selama periode 2005-2017.

2. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersumber dari

www.idx.co.id berupa laporan statistik yang berisi detail perusahaan yang

diteliti mengenai daftar harga saham dan rasio-rasio keuangan. Serta data

yang bersumber dari situs www.yahoofinance.com berupa daftar harga pasar

saham (IHSG) dan data harga saham historis perusahaan yang jadi sampel

selama periode 2005-2017.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

3.4.1. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return saham pada perusahaan

Universitas Sumatera Utara


39

yang termasuk dalam saham LQ 45 yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama

periode Februari 2015 - Februari 2018. Data yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan data yang dipublikasi dan diperoleh melalui situs resmi Bursa Efek

Indonesia yaitu www.idx.co.id.

3.4.2. Variabel Independen (X)

Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).

Adapun yang menjadi variabel bebas dari penelitian ini adalah:

1. ROE (X1)

ROE menggambarkan sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan

laba yang bisa diperoleh pemegang saham. Data yang digunakan yaitu data

tahunan selama periode 2015-2017. Semakin besar rasio ROE maka

semakin besar tingkat pengembalian (return) yang akan diperoleh oleh

pemegang saham dan sebaliknya, semakin kecil rasio ROE maka semakin

kecil tingkat pengembalian (return) yang akan diperoleh. Data yang

digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui website www.idx.co.id.

2. DER (X2)

DER merupakan rasio yang menggambarkan perbandingan antara utang dan

ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal

sendiri perusahaan tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Semakin

tinggi DER maka akan menunjukkan komposisi total utang yang semakin

besar dibandingkan dengan total modal sendiri sehingga akan meningkatkan

tingkat risiko investor karena hal tersebut akan berdampak pada menurunnya

Universitas Sumatera Utara


40

harga saham dan berdampak pada return saham. Data yang digunakan yaitu

data tahunan selama periode 2015-2017. Data yang digunakan dalam

penelitian ini diperoleh melalui website www.idx.co.id.

3. PBV (X3)

PBV menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham

suatu perusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka pasar akan semakin percaya

dengan kinerja perusahaan ini (Sinaga & Deannes, 2016). Data yang

digunakan yaitu data tahunan selama periode 2015-2017. Data yang

digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui website www.idx.co.id.

4. PER (X4)

PER rasio yang dihitung dengan membagi harga pasar saham yang berlaku

saat ini dengan EPS. (Syahyunan, 2015). PER yang tinggi menunjukkan

bahwa keuntungan dari harga saham akan didapatkan oleh para investor

dalam jangka waktu yang relatif lama sehingga berpengaruh positif. Data

yang digunakan yaitu data tahunan selama periode 2015-2017. Data yang

digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui website www.idx.co.id.

5. Risiko Sistematis (X5)

Risiko Sistematis merupakan risiko yang tidak dapat dikendalikan dengan

melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-

faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara keseluruhan (Halim,

2005). Risiko sistematis dinyatakan dengan beta. Semakin besar beta suatu

sekuritas semakin besar kepekaan return sekuritas tersebut terhadap

perubahan return pasar (Syahyunan, 2015) sehingga berpengaruh positif. Data

Universitas Sumatera Utara


41

yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh berupa Indeks Harga Saham

Gabungan (IHSG) dan harga saham perusahaan LQ 45 selama periode 2005-

2017 melalui situs www.yahoofinance.com.

Tabel 3.1
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Skala
Variabel Indikator
Penelitian Ukur

Variabel Return Saham: 𝑃𝑖𝑡 − 𝑃𝑖𝑡−1


𝑅𝑖𝑡 = Rasio
Dependen Y 𝑃𝑖𝑡−1

Return On Equity
𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡
(ROE) 𝑅𝑂𝐸 (𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑂𝑛 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦) = Rasio
𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
X1
Debt to Equity 𝐷𝐸𝑅 (𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜)
Ratio (DER) 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 Rasio
=
X2 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦
Variabel Price to Book 𝑃𝐵𝑉 (𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑡𝑜 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒)
Independen Value (PBV) 𝑀𝑎𝑟𝑘𝑒𝑡 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 Rasio
=
X3 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 (𝐵𝑉)
Price Earning 𝑃𝐸𝑅 (𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜)
Ratio (PER) 𝑃𝑟𝑖𝑐𝑒 𝑝𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 Rasio
=
X4 𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒 (𝐸𝑃𝑆)
∑𝑛𝑡=1(𝑅𝑖𝑡 − 𝑅̅𝑖𝑡 )(𝑅𝑀𝑡 − 𝑅̅𝑀𝑡 )
Risiko (Beta): X5 𝛽𝑖 = Rasio
∑𝑛𝑡=1(𝑅𝑀𝑡 − 𝑅̅𝑀𝑡 )2

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Populasi

dalam penelitian ini adalah perusahaan yang sahamnya sudah terdaftar dalam LQ

45 di Bursa Efek Indonesia selama periode Februari 2015 – Februari 2018

sebanyak 58 perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


42

3.5.2 Sampel

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah teknik purposive

sampling atau teknik pengambilan dengan pertimbangan tertentu. Menurut

Sugiyono, teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel dari target

spesifik yang diinginkan karena sesuai kriteria tertentu yang ditetapkan

peneliti (Sugiyono, 2010). Oleh karena itu sampel yang termasuk pada

penelitian ini harus memenuhi kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan sudah listing (terdaftar) di Bursa Efek Indonesia dan sudah

bergabung dalam indeks LQ 45 mulai dari periode Februari 2015 - Februari

2018 secara berturut-turut (konstan).

2. Perusahaan telah menerbitkan laporan keuangan selama masa penelitian

yaitu selama tahun 2015-2017.

3. Perusahaan sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia terhitung tahun 2005

sehingga memiliki data historis harga saham dari tahun 2005-2017.

Tabel 3.2
Kriteria Pemilihan Sampel
Kriteria Pemilihan Sampel Jumlah
Perusahaan sudah listing (terdaftar) di Bursa Efek Indonesia dan sudah
bergabung dalam indeks LQ 45 mulai dari periode Februari 2015 - Februari 2018 58
secara berturut-turut (konstan).
Perusahaan telah menerbitkan laporan keuangan selama masa penelitian yaitu
(26)
selama tahun 2015-2017
Perusahaan sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia terhitung tahun 2005
(11)
sehingga memiliki data historis harga saham dari tahun 2005.
Jumlah Sampel 21

Berdasarkan kriteria tersebut, maka jumlah sampel yang digunakan adalah

21 perusahaan. Sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut.

Universitas Sumatera Utara


43

Tabel 3.3
Sampel Penelitian
No. Nama Perusahaan Kode
1 Adhi Karya (Persero) Tbk. ADHI
2 AKR Corporindo Tbk. AKRA
3 Astra International Tbk. ASII
4 Bank Central Asia Tbk. BBCA
5 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. BBNI
6 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. BBRI
7 Bank Mandiri (Persero) Tbk. BMRI
8 Gudang Garam Tbk. GGRM
9 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ICBP
10 Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF
11 Indocement Tunggal Prakasa Tbk. INTP
12 Kalbe Farma Tbk. KLBF
13 Lippo Karawaci Tbk. LPKR
14 Matahari Department Store Tbk. LPPF
15 Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. PGAS
16 Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. PTBA
17 Pakuwon Jati Tbk. PWON
18 Surya Citra Media Tbk. SCMA
19 Semen Indonesia (Persero) Tbk. SMGR
20 Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. TLKM
21 United Tractors Tbk. UNTR
Sumber : www.idx.co.id (Data diolah)

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data

kuantitatif yang bersumber dari data sekunder. Data sekunder adalah data yang

sudah tersedia oleh pihak lain sehingga tidak perlu dikumpulkan secara langsung

oleh peneliti. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan

tahunan perusahaan yang termasuk dalam LQ 45 melalui situs www.idx.co.id

selama periode 2015-2017. Dan data pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan

Universitas Sumatera Utara


44

(IHSG) dan data harga saham perusahaan yang diperoleh dari situs

www.yahoofinance.com selama periode 2005-2017.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan melalui studi dokumentasi dengan mengumpulkan

data pendukung dari berbagai literatur, jurnal, dan buku-buku referensi untuk

memperoleh gambaran masalah yang diteliti serta mengumpulkan data sekunder

dalam bentuk data panel yang merupakan data gabungan dari data runtut waktu (time

series data) dan data silang (cross section data) dari laporan keuangan tahunan yang

dipublikasikan oleh Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id dan laporan

berupa harga saham dan harga pasar saham pada situs www.yahoofinance.com.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

melakukan analisis kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-angka yang dalam

perhitungannya menggunakan metode statistik yang dibantu dengan program

pengelolaan data statistik Eviews. Eviews merupakan program aplikasi yang

disajikan untuk analisis statistik dan ekonometrika dan digunakan untuk analisis

dan evaluasi data ilmiah, analisis keuangan, analisis makroekonomi, dan analisis

pemasaran (Ajija, Sari, Setianto, & Primanti, 2011).

Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang telah

dikumpulkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


45

3.8.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk mendeskripsikan

atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau

populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan

yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2010).

3.8.2 Pemilihan Model Data Panel

Terdapat beberapa pendekatan untuk mengestimasi parameter model

dengan data panel, yaitu:

1. Common Effect Model atau Pooled Least Square (PLS)

Teknik ini mengasumsikan bahwa data gabungan yang ada menunjukkan kondisi

yang sesungguhnya. Hasil analisis regresi dianggap berlaku pada semua objek

pada semua waktu (Simbolon, 2018). Kelemahan asumsi ini adalah

ketidaksesuaian model dengan keadaan yang sesungguhnya. Kondisi tiap objek

saling berbeda, bahkan satu objek pada suatu waktu akan sangat berbeda dengan

kondisi objek tersebut pada waktu lain (Winarno, 2015).

2. Model Efek Tetap atau Fixed Effect Model (FEM)

Model ini dapat menunjukkan perbedaan konstanta antar objek, meskipun

dengan koefisien regresi yang sama (Simbolon, 2018). Efek tetap di sini

maksudnya adalah bahwa satu objek memiliki konstanta yang tetap besarnya

untuk berbagai waktu dan juga koefisien regresinya (Winarno, 2015).

3. Model Efek Random atau Random Effect Model (REM)

Efek random digunakan untuk mengatasi kelemahan metode efek tetap

yang menggunakan variabel semu sehingga model mengalami

Universitas Sumatera Utara


46

ketidakpastian (Winarno, 2015).

Langkah-langkah untuk pemilihan model data panel adalah sebagai berikut:

a. Estimasi dengan Fixed Effect Model

b. Uji Chow (Pooled Least Square atau Fixed Effect Model)

Dengan kriteria pengujian:

H0 = Common Effect Model

H1 = Fixed Effect Model

Tolak H0 jika p-value < nilai signifikan (0,05), maka H1 diterima

c. Estimasi dengan Random Effect Model

d. Uji Hausman (Random Effect Model atau Fixed Effect Model)

Dengan kriteria pengujian:

H0 = Random Effect Model

H1 = Fixed Effect Model

Tolak H0 jika p-value < nilai siginifikansi (0,05) maka H1 diterima.

3.8.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis kinerja

keuangan dalam memprediksi tingkat return saham pada perusahaan yang

tergolong dalam saham LQ 45 dengan menggunakan metode regresi linier

berganda. Persamaan regresi yang digunakan, yaitu:

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + ɛ

Keterangan:

Y = Return Saham

β0 = Konstanta

Universitas Sumatera Utara


47

β1- β5 = Koefisien regresi masing-masing variabel

X1 = ROE

X2 = DER

X3 = PBV

X4 = PER

X5 = Risiko Sistematis

Ɛ = Variabel gangguan

3.9 Uji Asumsi Klasik

Untuk menghasilkan suatu model yang baik, analisis regresi memerlukan

pengujian asumsi klasik sebelum melakukan pengujian hipotesis. Tujuan

pengujian asumsi klasik ini adalah untuk memberikan kepastian bahwa persamaan

regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bias dan

konsisten. Pengujian asumsi klasik tersebut meliputi uji normalitas, uji

multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

3.9.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan atau tujuannya untuk menguji apakah nilai

residual yang telah terstandarisasi pada model regresi berdistribusi normal atau

tidak. Tidak terpenuhinya normalitas pada umumnya disebabkan karena

distribusi data tidak normal, karena terdapat nilai ekstrem pada data yang

diambil (Ghozali, 2013). Untuk menguji asumsi normalitas dapat dilakukan

dengan alat uji Jarque-Bera (J-B) dan dengan melihat nilai probabilitasnya.

Ketentuannya adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


48

1. Jika nilai J-B tidak signifikan ( J-B < 2), maka data berdistribusi normal.

2. Jika angka probabilitas > 0,05 maka data berdistribusi normal (hipotesis

nolnya adalah data berdistribusi normal) dan sebaliknya jika angka

probabilitas < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.

3.9.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Pada model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Jika variabel bebas

saling berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah

variabel bebas yang nilai korelasi antara variabel bebasnya sama dengan nol

(Ghozali, 2013). Multikolinieritas dapat diketahui dari uji matriks korelasi. Dasar

pengambilan keputusan sebagai berikut:

1. Jika nilai korelasi antar variabel independen berada diantara -0.8 dan 0.8

berarti tidak terjadi multikolinearitas.

2. Jika nilai korelasi antar variabel independen ≤ -0.8 atau ≥ 0.8 berarti

terjadi multikolinearitas.

3.9.3 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah adanya ketidaksamaan varian dan residual

untuk semua pengamatan pada model regresi. Heteroskedastisitas timbul pada

saat asumsi bahwa varians dari faktor galat (error) adalah konstan untuk

semua nilai dari variabel bebas yang tidak dipenuhi. Uji heteroskedastisitas

bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians

Universitas Sumatera Utara


49

dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang

baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadinya heteroskedast isitas

(Ghozali, 2013). Uji heterokedasitas dalam penelitian ini menggunakan uji

Glejser. Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:

1. Jika probabilitas koefisien regresi variabel bebas ≥ 0.05 maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

2. Jika probabilitas koefisien regresi variabel bebas < 0.05 maka terjadi

heteroskedastisitas.

3.9.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar

variabel itu sendiri. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah

autokorelasi (Ghozali, 2013). Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi

digunakan nilai pada Durbin-Watson (DW) dengan melakukan perbandingan

dengan tabel Durbin-Watson itu sendiri. Pengambilan keputusan pada uji Durbin

Watson adalah sebagai berikut:

1. DU ˂ DW ˂ 4 –DU maka H0 diterima, artinya tidak terjadi autokolerasi.

2. DW ˂ DL atau DW ˃ 4-DL maka H0 ditolak, artinya terjadi autokorelasi.

3. DL ˂ DW ˂ DU atau 4-DU ˂ DW ˂4-DL, artinya tidak ada kepastian atau

kesimpulan yang pasti (ragu-ragu).

3.10 Pengujian Hipotesis

Hipotesis diuji dengan analisis regresi linier berganda untuk

menganalisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk

Universitas Sumatera Utara


50

menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak, digunakan uji F

(F-test) dan uji t (t- test).

3.10.1 Pengujian secara Simultan (Uji-F)

Uji ini menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh signifikan secara bersama-sama

terhadap variabel dependen (terikat).

1. H0: β1 = β2 = β3 = β4 = β5 0, artinya secara simultan ROE, DER, PBV, PER, dan

risiko sistematis tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

2. Ha: Minimal satu βi ≠ 0, artinya secara simultan ROE, DER, PBV, PER, dan

risiko sistematis berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Kriteria pengambilan keputusan:

1. H0 diterima jika Fhitung ≤ Ftabel atau prob > α = 5%.

2. Ha diterima jika Fhitung> Ftabel atau prob < α = 5%.

3.10.2 Pengujian secara Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh setiap variabel

bebas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel

terikat (Ghozali, 2013). Uji ini dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan

ttabel dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

1. Pengaruh ROE (X1) terhadap return saham

H0 : β1 = 0, artinya ROE berpengaruh tidak signifikan terhadap

pertumbuhan return saham.

Universitas Sumatera Utara


51

Ha: Minimal satu β1 ≠ 0, artinya ROE berpengaruh signifikan terhadap

return saham.

2. Pengaruh DER (X2) terhadap return saham

H0: β2 = 0, artinya DER berpengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan

return saham.

Ha: Minimal satu β2 ≠ 0, artinya DER berpengaruh signifikan terhadap

return saham.

3. Pengaruh PBV (X3) terhadap return saham

H0: β3 = 0, artinya PBV berpengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan

return saham.

Ha: Minimal satu β3 ≠ 0, artinya PBV berpengaruh signifikan terhadap

return saham.

4. Pengaruh PER (X4) terhadap return saham

H0: β4 = 0, artinya PER berpengaruh tidak signifikan terhadap pertumbuhan

return saham.

Ha: Minimal satu β4 ≠ 0, artinya PER berpengaruh signifikan terhadap

return saham.

5. Pengaruh risiko sistematis (X5) terhadap return saham

H0: β5 = 0, artinya risiko sistematis berpengaruh tidak signifikan terhadap

pertumbuhan return saham

Ha: Minimal satu β5 ≠ 0, artinya risiko sistematis berpengaruh signifikan

terhadap return saham.

Untuk menarik kesimpulan dari persamaan diatas dapat digunakan

Universitas Sumatera Utara


52

pedoman sebagai berikut:

1. H0 diterima jika thitung ≤ ttabel pada 𝛼 = 5% atau prob ≥ 𝛼(0,05)

2. Ha diterima jika thitung > ttabel pada 𝛼 = 5% atau prob < 𝛼(0,05)

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

1. PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) didirikan pada tanggal 11 Maret 1960.

Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan ADHI

adalah di bidang properti dan real estate dan konstruksi. Berdasarkan

pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia, pada tanggal 1 Juni

1974, ADHI berubah status menjadi Perseroan Terbatas. Hingga pada tahun

2004 ADHI telah menjadi perusahaan konstruksi pertama yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia.

2. PT AKR Corporindo Tbk.

PT AKR Corpindo Tbk. (AKRA) didirikan pada tanggal 28 November

1977. Saat ini, AKR Corporindo Tbk bergerak di bidang distribusi produk

bahan bakar minyak (BBM) ke pasar industri, distribusi dan perdagangan

bahan kimia (seperti caustic soda, sodium sulfat, PVC resin dan soda ash)

yang digunakan oleh berbagai industri di Indonesia sesuai dengan

perjanjian distribusi dengan produsen asing dan lokal, penyewaan gudang,

kendaraan angkutan, tangki dan jasa logistik lainnya. AKRA terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 3 Oktober 1994.

3. PT Astra International Tbk.

PT Astra Internasional Tbk. (ASII) didirikan sebagai perusahaan perdagangan

di sebuah ruang kecil di Jakarta pada tahun 1957. Ketekunan dalam menjalin

53
Universitas Sumatera Utara
54

kerja sama dan kemitraan dengan berbagai perusahaan ternama di

mancanegara telah mengantarkan banyak peluang bagi Astra untuk melayani

berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia melalui 6 bidang usahanya,

yang terdiri dari: Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan,

Agribisnis, Infrastruktur dan Logistik, dan Teknologi Informasi. PT Astra

Internasional Tbk. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 4 April 1990.

4. PT Bank Central Asia Tbk.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) didirikan pada tanggal 10 Agustus 1955

dengan nama “N.V. Perseroan Dagang Dan Industrie Semarang Knitting

Factory” dan mulai beroperasi di bidang perbankan sejak tanggal 12 Oktober

1956. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha

Bank BCA adalah bergerak di bidang perbankan dan jasa keuangan lainnya.

PT Bank Central Asia Tbk. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

tanggal 31 Mei 2000.

5. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) didirikan pada tanggal 05

Juli 1946 di Indonesia sebagai Bank Sentral. Pada tahun 1968, BNI

ditetapkan menjadi “Bank Negara Indonesia 1946”, dan statusnya menjadi

Bank Umum Milik Negara. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang

lingkup kegiatan Bank BNI adalah melakukan usaha di bidang perbankan

(termasuk melakukan kegiatan berdasarkan prinsip syariah melalui anak

usaha). Selain itu, Bank BNI juga menjalankan kegiatan usaha diluar

perbankan melalui anak usahanya, antara lain: asuransi jiwa, pembiayaan,

Universitas Sumatera Utara


55

sekuritas dan jasa keuangan. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 25 November 1996.

6. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) didirikan tanggal 16

Desember 1895. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan BBRI adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan

program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada

umumnya, khususnya dengan melakukan usaha di bidang perbankan,

termasuk melakukan kegiatan operasi sesuai dengan prinsip syariah. PT Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

tanggal 10 November 2003.

7. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998

dan mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999. Bank Mandiri didirikan

melalui penggabungan usaha PT Bank Bumi Daya (Persero) (“BBD”), PT Bank

Dagang Negara (Persero) (“BDN”), PT Bank Ekspor Impor Indonesia (Persero)

(“Bank Exim”) dan PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) (“Bapindo”).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BMRI adalah

melakukan usaha di bidang perbankan. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Juli 2003.

8. PT Gudang Garam Tbk.

PT Gudang Garam Tbk. (dahulu PT Perusahaan Rokok Tjap) (GGRM)

didirikan pada tanggal 26 Juni 1958 dan memulai kegiatan usahanya pada

Universitas Sumatera Utara


56

tahun 1958. Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan

GGRM adalah di bidang industri rokok dan yang terkait dengan industri

rokok. PT Gudang Garam Tbk. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada

tanggal 27 Agustus 1990.

9. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) didirikan pada tanggal 2

September 1999 dan memulai kegiatan usahanya pada tahun 1958. ICBP

merupakan hasil pengalihan kegiatan usaha Divisi Mi Instan dan Divisi

Penyedap Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), pemegang saham

pengendali. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan

ICBP terdiri dari, antara lain, produksi mi dan bumbu penyedap, produk

makanan kuliner, biskuit, makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus,

kemasan, perdagangan, transportasi, pergudangan dan pendinginan, jasa

manajemen serta penelitian dan pengembangan. Merek-merek yang dimiliki

Indofood CBP Sukses Makmur Tbk, antara lain: untuk produk Mi Instan

(Indomie, Supermi, Sarimi, Sakura, Pop Mie, Pop Bihun dan Mi Telur Cap 3

Ayam), Dairy (Indomilk, Enaak, Tiga Sapi, Kremer, Orchid Butter,

Indoeskrim dan Milkuat), penyedap makan (bumbu Racik, Freiss, Sambal

Indofood, Kecap Indofood, Maggi, Kecap Enak Piring Lombok, Bumbu

Spesial Indofood dan Indofood Magic Lezat), Makanan Ringan (Chitato,

Chiki, JetZ, Qtela, Cheetos dan Lays), nutrisi dan makanan khusus (Promina,

Sun, Govit dan Provita). PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 24 Sepember 2010.

Universitas Sumatera Utara


57

10. PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) didirikan pada tanggal 14

Agustus 1990 dengan nama PT Panganjaya Intikusuma dan memulai

kegiatan usahanya pada tahun 1990. Berdasarkan anggaran dasar

perusahaan, ruang lingkup kegiatan INDF antara lain mendirikan dan

menjalankan industri makanan olahan, bumbu penyedap, minuman ringan,

kemasan, minyak goreng, penggilingan biji gandum dan tekstil pembuatan

karung terigu. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Juli 1994.

11. PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk.

PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) didirikan pada tanggal 16 Januari

1985 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1985. Berdasarkan

anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan INTP antara lain pabrikasi

semen dan bahan-bahan bangunan, pertambangan, konstruksi dan perdagangan.

Saat ini, kelompok usaha INTP bergerak dalam beberapa bidang usaha yang

meliputi pabrikasi dan penjualan semen (sebagai usaha inti) dan beton siap pakai,

serta tambang agregat dan trass. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 5 Desember 1989.

12. PT Kalbe Farma Tbk.

PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) didirikan pada tanggal 10 September 1966

dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1966. Berdasarkan

anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan KLBF meliputi antara

lain usaha dalam bidang farmasi, perdagangan dan perwakilan. Saat ini,

Universitas Sumatera Utara


58

KLBF terutama bergerak dalam bidang pengembangan, pembuatan dan

perdagangan sediaan farmasi termasuk obat dan produk konsumsi

kesehatan. PT Kalbe Farma Tbk. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

pada tanggal 30 Juli 1991.

13. PT Lippo Karawaci Tbk.

PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) didirikan pada tanggal 15 Oktober 1990

dengan nama PT Tunggal Reksakencana. Saat ini LPKR tergabung dalam

kelompok usaha Lippo Group. Berdasarkan Anggaran dasar perusahaan,

ruang lingkup kegiatan LPKR adalah dalam bidang real estate,

pengembangan perkotaan (urban development), pembebasan/pembelian,

pengolahan, pematangan, pengurugan dan penggalian tanah; membangun

sarana dan prasarana/infrastruktur; merencanakan, membangun,

menyewakan, menjual, dan mengusahakan gedung-gedung, perumahan,

perkantoran, perindustrian, perhotelan, rumah sakit, pusat perbelanjaan, pusat

sarana olah raga dan sarana penunjang, termasuk tetapi tidak terbatas pada

lapangan golf, klub-klub, restoran, tempat-tempat hiburan lain, laboratorium

medik, apotik beserta fasilitasnya baik secara langsung maupun melalui

penyertaan (investasi) ataupun pelepasan (divestasi) modal; menyediakan

pengelolaan kawasan siap bangun, membangun jaringan prasarana

lingkungan dan pengelolaannya, membangun dan mengelola fasilitas umum,

serta jasa akomodasi. Pada saat ini, kegiatan utama LPKR adalah dalam

bidang Urban Development, Large Scale Integrated Development, Retail

Malls, Healthcare, Hospitality and Infrastructure, dan Property and Portfolio

Universitas Sumatera Utara


59

Management. PT Lippo Karawaci Tbk. terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada tanggal 28 Juni 1996.

14. PT Matahari Department Store Tbk.

PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) didirikan pada tanggal 01

April 1982 dengan nama PT Stephens Utama International Leasing Corp

dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1982. LPPF beberapa

kali melakukan perubahan nama, antara lain: PT Stephens Utama

International Leasing Corp, Pacific Utama Tbk, Matahari Department

Store Tbk. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan LPPF bergerak dalam usaha jaringan gerai serba ada yang

menyediakan berbagai macam barang seperti pakaian, aksesoris, tas,

sepatu, kosmetik, peralatan rumah tangga dan mainan serta jasa konsultan

manajemen. Matahari Department Store memiliki 142 gerai yang tersebar

di kota-kota besar Indonesia. PT Matahari Department Store Tbk terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 9 Oktober 1989.

15. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) didirikan pada tahun 1859

dengan nama “Firma L. J. N. Eindhoven & Co. Gravenhage”. Berdasarkan

anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan PGAS adalah

melaksanakan perencanaan, pembangunan, pengelolaan dan usaha hilir

bidang gas bumi yang meliputi kegiatan pengolahan, pengangkutan,

penyimpanan dan niaga, perencanaan, pembangunan, pengembangan

produksi, penyediaan, penyaluran dan distribusi gas buatan; atau usaha lain

Universitas Sumatera Utara


60

yang menunjang usaha. Saat ini, usaha utama PGAS adalah distribusi dan

transmisi gas bumi ke pelanggan industri, komersial dan rumah tangga. PT

Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada tanggal 15 Desember 2003.

16. PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.

PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) didirikan pada

tanggal 2 Maret 1981. Pada tahun 1993, PTBA ditunjuk oleh Pemerintah

Indonesia untuk mengembangkan Satuan Kerja Pengusahaan Briket.

Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan PTBA

adalah bergerak dalam bidang industri tambang batubara, meliputi

kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, eksploitasi, pengolahan,

pemurnian, pengangkutan dan perdagangan, pemeliharaan fasilitas

dermaga khusus batubara baik untuk keperluan sendiri maupun pihak lain,

pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap baik untuk keperluan sendiri

ataupun pihak lain dan memberikan jasa-jasa konsultasi dan rekayasa

dalam bidang yang ada hubungannya dengan industri pertambangan

batubara beserta hasil olahannya. PT Bukit Asam (Persero) Tbk. terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 23 Desember 2002.

17. PT Pakuwon Jati Tbk.

PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) didirikan pada tanggal 20 September 1982

dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada bulan Mei 1986.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PWON

bergerak dalam bidang pengusahaan. pusat perbelanjaan, pusat

Universitas Sumatera Utara


61

perkantoran, hotel dan apartemen, serta real estate. PT Pakuwon Jati Tbk.

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 9 Oktober 1989.

18. PT Surya Citra Media Tbk.

PT Surya Citra Media Tbk.(SCMA) didirikan pada tanggal 29 Januari

1999 dengan nama PT Cipta Aneka Selaras dan mulai beroperasi secara

komersial pada tahun 2002. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan,

ruang lingkup kegiatan SCMA adalah bergerak dalam bidang produksi

televisi hiburan, komunikasi dan layanan jasa multimedia. Saat ini

kegiatan usaha utama SMCA meliputi bisnis multimedia, konsultasi media

massa, manajemen dan konsultasi administrasi, mendirikan bisnis

manajemen rumah produksi, animasi, media online, hiburan, film dan

musik. Anak usaha SCMA yang kegiatan utamanya jasa media penyiaran

televisi antara lain SCTV (PT Surya Citra Televisi) (Nasional), Indosiar

(PT Indosiar Visual Mandiri) (Nasional), PT Bangka TeleVision (Bangka

Belitung) dan PT Surya Citra Pesona (Gorontalo). PT Surya Citra Media

Tbk. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 Juli 2002.

19. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) didirikan pada tanggal 25 Maret

1953 dengan nama “NV Pabrik Semen Gresik” dan mulai beroperasi secara

komersial pada tanggal 07 Agustus 1957. Berdasarkan Anggaran Dasar

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SMGR meliputi berbagai kegiatan

industri. Jenis semen yang hasilkan oleh SMGR, antara lain: Semen Portland

(Tipe I, II, III dan V), Special Blended Cement, Portland Pozzolan Cement,

Universitas Sumatera Utara


62

Portland Composite Cement, Super Masonry Cement dan Oil Well Cement

Class G HRC. Saat ini, kegiatan utama Perusahaan adalah bergerak di industri

semen. Hasil produksi Perusahaan dan anak usaha dipasarkan di dalam dan di

luar negeri. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tanggal 08 Juli 1991.

20. PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) pada mulanya

merupakan bagian dari Post en Telegraafdienst, yang didirikan pada tahun

1884. Pada tahun 1991, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 25 tahun

1991, status perusahaan diubah menjadi perseroan terbatas milik negara

(Persero). Berdasarkan anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan

perusahaan adalah menyelenggarakan jaringan dan jasa telekomunikasi,

informatika, serta optimalisasi sumber daya perusahaan, dengan

memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. PT

Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI) pada tanggal 14 November 1995.

21. PT United Tractors Tbk.

PT United Tractors Tbk. (UNTR) didirikan di Indonesia pada tanggal 13

Oktober 1972 dengan nama PT Inter Astra Motor Works dan memulai

kegiatan operasinya pada tahun 1973. Berdasarkan anggaran dasar

perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha perusahaan dan entitas anak

(bersama-sama disebut “Grup”) meliputi penjualan dan penyewaan alat berat

beserta pelayanan purna jual, pertambangan dan kontraktor pertambangan.

Universitas Sumatera Utara


63

Termasuk didalam kontraktor pertambangan adalah jasa kontraktor

pertambangan terpadu. PT United Tractors Tbk. terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tanggal 19 September 1989.

4.2 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau memberi

gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi

sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum. Analisis deskriptif dalam penelitian ini mencakup variabel

return saham, Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Price to

Book Value (PBV), Price Earning Ratio (PER), dan risiko sistematis (RSIS) yang

ditampilkan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1
Hasil Analisis Deskriptif
Date: 08/06/18
Time: 20:01
Sample: 2015 2017

RETURNSAHAM ROE DER PBV PER RSIS

Mean 0.008344 0.207052 1.775450 4.297776 20.90595 0.167175


Median -0.019313 0.148328 0.876109 2.656084 17.23636 0.024454
Maximum 1.762431 1.609927 6.764945 46.42641 71.13608 0.684883
Minimum -0.803200 0.028700 0.022255 0.008231 0.027092 -1.315529
Std. Dev. 0.385683 0.242401 1.970313 6.628539 13.08282 0.383996
Skewness 1.486388 4.170224 1.348624 4.663445 1.654469 -1.315037
Kurtosis 8.573253 21.97596 3.181171 28.14448 6.406459 7.279067

Jarque-Bera 104.7337 1127.831 19.18343 1887.994 59.20170 66.22273


Probability 0.000000 0.000000 0.000068 0.000000 0.000000 0.000000

Sum 0.525651 13.04425 111.8533 270.7599 1317.075 10.53205


Sum Sq. Dev. 9.222566 3.643009 240.6923 2724.127 10611.92 9.142071

Observations 63 63 63 63 63 63
Sumber: Lampiran 3

Universitas Sumatera Utara


64

Berdasarkan Tabel 4.1 menunjukkan analisis deskriptif dari masing-

masing variabel sebagai berikut:

1. Variabel return saham memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar 0.008. Nilai

maksimum sebesar 1.762 yang dimiliki oleh perusahaan Tambang Batubara

Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) pada tahun 2016. Nilai minimum sebesar

-0.803 yang dimiliki oleh perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam

(Persero) Tbk. (PTBA) pada tahun 2017.

2. Variabel Return On Equity (ROE) memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar

0.207. Nilai maksimum sebesar 1.610 yang dimiliki oleh perusahaan

Matahari Department Store Tbk. (LPPF) pada tahun 2015. Nilai minimum

sebesar 0.029 yang dimiliki oleh perusahaan Lippo Karawaci Tbk. (LPKR)

pada tahun 2017.

3. Variabel Debt to Equity Ratio (DER) memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar

1.775. Nilai maksimum sebesar 6.765 yang dimiliki oleh perusahaan Bank

Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) pada tahun 2015. Nilai minimum

sebesar 0.022 yang dimiliki oleh perusahaan Surya Citra Media Tbk. (SCMA)

pada tahun 2017.

4. Variabel Price to Book Value (PBV) memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar

4.298. Nilai maksimum sebesar 46.426 yang dimiliki oleh perusahaan

Matahari Department Store Tbk. (LPPF) pada tahun 2015. Nilai minimum

sebesar 0.008 yang dimiliki oleh perusahaan Surya Citra Media Tbk. (SCMA)

pada tahun 2017.

Universitas Sumatera Utara


65

5. Variabel Price Earning Ratio (PER) memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar

20.906. Nilai maksimum sebesar 71.136 yang dimiliki oleh perusahaan

Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. (PTBA) pada tahun 2016.

Nilai minimum sebesar 0.027 yang dimiliki oleh perusahaan Surya Citra

Media Tbk. (SCMA) pada tahun 2016.

6. Variabel risiko sistematis (RSIS) memiliki nilai mean (rata-rata) sebesar

0.167. Nilai maksimum sebesar 0.685 yang dimiliki oleh perusahaan Bank

Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) pada tahun 2015. Nilai minimum

sebesar -1.316 yang dimiliki oleh perusahaan Tambang Batubara Bukit Asam

(Persero) Tbk. (PTBA) pada tahun 2015.

4.3 Pemilihan Estimasi

1. Pendekatan Pooled Least Square (PLS)

Hasil estimasi data panel dengan menggunakan pendekata Pooled Least

Square (PLS) adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2
Hasil Pengujian Pooled Least Square (PLS)

Dependent Variable: RETURNSAHAM


Method: Panel Least Squares
Date: 08/06/18 Time: 20:01
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 21
Total panel (balanced) observations: 63

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.247838 0.185425 -1.336598 0.1867


ROE -0.063073 0.684413 -0.092157 0.9269
DER -0.010995 0.023991 -0.458303 0.6485
PBV 0.000449 0.027556 0.016288 0.9871
PER 0.013231 0.006948 1.904217 0.0619
RSIS 0.061229 0.127254 0.481159 0.6322

Universitas Sumatera Utara


66

Lanjutan Tabel 4.2


R-squared 0.190462 Mean dependent var 0.008344
Adjusted R-squared 0.119450 S.D. dependent var 0.385683
S.E. of regression 0.361915 Akaike info criterion 0.895580
Sum squared resid 7.466018 Schwarz criterion 1.099688
Log likelihood -22.21078 Hannan-Quinn criter. 0.975857
F-statistic 2.682106 Durbin-Watson stat 1.997804
Prob(F-statistic) 0.030272

Sumber: Lampiran 4

2. Pendekatan Fixed Effect Model (FEM)

Hasil estimasi data panel dengan menggunakan pendekata Fixed Effect Model

(FEM) adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3
Hasil Pengujian Fixed Effect Model (FEM)
Dependent Variable: RETURNSAHAM
Method: Panel Least Squares
Date: 08/06/18 Time: 20:02
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 21
Total panel (balanced) observations: 63

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.872930 0.415070 -2.103090 0.0423


ROE 1.251803 1.895487 0.660412 0.5131
DER 0.017372 0.166481 0.104350 0.9175
PBV -0.023807 0.046907 -0.507538 0.6148
PER 0.034279 0.010369 3.306030 0.0021
RSIS -0.138035 0.291263 -0.473920 0.6383

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.683853 Mean dependent var 0.008344


Adjusted R-squared 0.470240 S.D. dependent var 0.385683
S.E. of regression 0.280718 Akaike info criterion 0.590245
Sum squared resid 2.915689 Schwarz criterion 1.474714
Log likelihood 7.407267 Hannan-Quinn criter. 0.938111
F-statistic 3.201362 Durbin-Watson stat 2.021739
Prob(F-statistic) 0.000670

Sumber: Lampiran 5

Universitas Sumatera Utara


67

3. Pendekatan Random Effect Model (REM)

Hasil estimasi data panel dengan menggunakan pendekata Random Effect

Model (REM) adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4
Hasil Pengujian Random Effect Model (REM)
Dependent Variable: RETURNSAHAM
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 08/06/18 Time: 20:03
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 21
Total panel (balanced) observations: 63
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.302028 0.157602 -1.916400 0.0603


ROE -0.069475 0.580979 -0.119583 0.9052
DER -0.012389 0.021883 -0.566155 0.5735
PBV 0.001203 0.022783 0.052817 0.9581
PER 0.015814 0.005727 2.761125 0.0077
RSIS 0.065663 0.113332 0.579389 0.5646

Effects Specification
S.D. Rho

Cross-section random 0.102144 0.1169


Idiosyncratic random 0.280718 0.8831

Weighted Statistics

R-squared 0.250472 Mean dependent var 0.007059


Adjusted R-squared 0.184724 S.D. dependent var 0.375300
S.E. of regression 0.338868 Sum squared resid 6.545395
F-statistic 3.809565 Durbin-Watson stat 2.037368
Prob(F-statistic) 0.004790

Unweighted Statistics

R-squared 0.182083 Mean dependent var 0.008344


Sum squared resid 7.543295 Durbin-Watson stat 1.864312

Sumber: Lampiran 6

Untuk memilih model yang paling tepat digunakan dalam mengelola data

panel, terdapat beberapa pengujian yang dapat dilakukan sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


68

1. Uji Chow (Chow Test)

Uji Chow digunakan untuk memilih pendekatan/metode yang paling sesuai

antara Pooled Least Square (PLS) dan Fixed Effect Model (FEM), dengan

kriteria pengujian:

H0 = Pooled Least Square (PLS)

H1 = Fixed Effect Model (FEM)

Tolak H0 jika p-value < nilai signifikan (0,05), maka H1 diterima

Hasil pengujian uji Chow adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5
Hasil Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 2.887176 (20,37) 0.0026


Cross-section Chi-square 59.236094 20 0.0000

Sumber: Lampiran 7

Hasil uji Chow pada Tabel 4.5 nilai Probabilitas = 0.000 untuk Cross-section

Chi-square < 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima,

yang berarti metode yang digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM). Oleh

karena itu dilakukan kembali uji Hausman untuk menentukan metode FEM

atau REM yang akan digunakan dalam regresi panel data.

2. Uji Hausman

Uji Hausman digunakan untuk menentukan metode FEM atau REM yang

akan digunakan dalam regresi panel data.

Dengan kriteria pengujian:

Universitas Sumatera Utara


69

H0 = Random Effect Model (REM)

H1 = Fixed Effect Model (FEM)

Tolak H0 jika p-value < nilai siginifikansi (0,05) maka H1 diterima

Hasil pengujian uji Chow adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6
Hasil Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 31.060841 5 0.0000

Sumber: Lampiran 8

Hasil uji Hausman pada Tabel 4.6 menjelaskan bahwa nilai Probabilitas = 0.0000

< 0.05. Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, sehingga metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah model Fixed Effect Model (FEM),

yang artinya model FEM lebih baik dibanding model REM.

4.4 Hasil Uji Asumsi Klasik

4.4.1 Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dalam asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah

dalam sebuah model regresi linier data terdistribusi normal atau tidak. Model yang

paling baik adalah data terdistribusi normal. Pengujian terhadap data terdistribusi

normal atau tidak ini menggunakan alat uji Jarque-Bera Test.

Untuk mengetahui apakah variabel Return On Equity (ROE), Debt to

Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Price Earning Ratio (PER), dan

Universitas Sumatera Utara


70

risiko sistematis terhadap return saham terdistribusi normal atau tidak dengan uji

J-B dan nilai probabilitas yang ditunjukkan pada Gambar 4.1.


10
Series: Standardized Residuals
Sample 2015 2017
8 Observations 63

Mean -5.29e-18
6 Median -0.022567
Maximum 0.591420
Minimum -0.488220
4 Std. Dev. 0.216858
Skewness 0.397277
Kurtosis 3.317630
2
Jarque-Bera 1.922037
Probability 0.382503
0
-0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6
Sumber: Lampiran 9

Gambar 4.1
Hasil Uji Jarque-Bera Test (Uji Normalitas)

Berdasarkan Gambar 4.1 menunjukkan output dari uji normalitas yaitu

memiliki nilai J-B sebesar 1.922 < 2 dan nilai Probability sebesar 0.3825 > 0.05

sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal dimana telah

memenuhi persyaratan atau ketentuan normalitas data dan data terdistribusi

normal artinya asumsi klasik tentang kenormalan telah terpenuhi.

4.4.2 Hasil Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi

linier ditemukan adanya korelasi yang tinggi antar variabel. Untuk mengetahui

ada tidaknya gejala multikolinieritas dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi

yang ditunjukkan pada Tabel 4.7.

Universitas Sumatera Utara


71

Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolineritas dengan Matriks Korelasi
ROE DER PBV PER RSIS

ROE 1.000000 -0.011207 0.712249 -0.014047 0.129417


DER -0.011207 1.000000 0.094506 0.133076 0.028165
PBV 0.712249 0.094506 1.000000 0.404258 0.044941
PER -0.014047 0.133076 0.404258 1.000000 -0.266960
RSIS 0.129417 0.028165 0.044941 -0.266960 1.000000
Sumber: Lampiran 10

Dari hasil pengujian multikolinieritas pada Tabel 4.7 dapat disimpulkan

bahwa nilai koefisien korelasi parsial antar variabel independen berada di antara -

0.80 dan 0.80, yang artinya pada model tidak mengandung untuk multikolinieritas

atau data telah memenuhi asumsi sehingga tidak terjadinya multikolinieritas.

4.4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi yang terbentuk terjadi ketidaksamaan varian dari residual model regresi.

Pendeteksian heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan hasil pengujian

probabilitas variabel yang ditunjukkan pada Tabel 4.8.

Tabel 4.8
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Dependent Variable: RESABS
Method: Panel Least Squares
Date: 08/06/18 Time: 20:06
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 21
Total panel (balanced) observations: 63

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.216304 0.174591 1.238918 0.2232


ROE -1.230099 0.797298 -1.542836 0.1314
DER 0.078606 0.070027 1.122513 0.2689
PBV 0.026997 0.019731 1.368289 0.1795
PER -0.002656 0.004361 -0.608893 0.5463
RSIS -0.007945 0.122514 -0.064852 0.9486

Sumber: Lampiran 11

Universitas Sumatera Utara


72

Berdasarkan Tabel 4.8 menunjukkan output dari uji heteroskedastisitas,

hasil pengujian probabilitas masing-masing variabel dijelaskan sebagai berikut:

1. Probabilitas pada variabel ROE sebesar 0.1314 > α (0.05), maka data telah

memenuhi asumsi dan tidak ada masalah heteroskedastisitas.

2. Probabilitas pada variabel DER sebesar 0.2689 > α (0.05), maka data telah

memenuhi asumsi dan tidak ada masalah heteroskedastisitas.

3. Probabilitas pada variabel PBV sebesar 0.1795 > α (0.05), maka data telah

memenuhi asumsi dan tidak ada masalah heteroskedastisitas.

4. Probabilitas pada variabel PER sebesar 0.5463 > α (0.05), maka data telah

memenuhi asumsi dan tidak ada masalah heteroskedastisitas.

5. Probabilitas pada variabel RSIS sebesar 0.9486 > α (0.05), maka data telah

memenuhi asumsi dan tidak ada masalah heteroskedastisitas.

4.4.4 Hasil Uji Autokorelasi

Asumsi mengenai independensi terhadap residual (non-autokorelasi) dapat

diuji dengan menggunakan uji Durbin-Watson (Ghozali, 2013:110). Pengambilan

keputusan pada uji Durbin Watson adalah sebagai berikut:

1. DU ˂ DW ˂ 4 –DU maka H0 diterima, artinya tidak terjadi autokolerasi.

2. DW ˂ DL atau DW ˃ 4-DL maka H0 ditolak, artinya terjadi autokorelasi.

3. DL ˂ DW ˂ DU atau 4-DU ˂ DW ˂4-DL, artinya tidak ada kepastian atau

kesimpulan yang pasti.

Hasil uji autokorelasi dapat dilihat pada Tabel 4.9.

Universitas Sumatera Utara


73

Tabel 4.9
Hasil Uji Autokorelasi
Dependent Variable: RETURNSAHAM
Method: Panel Least Squares
Date: 08/06/18 Time: 20:02
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 21
Total panel (balanced) observations: 63

R-squared 0.683853 Mean dependent var 0.008344


Adjusted R-squared 0.470240 S.D. dependent var 0.385683
S.E. of regression 0.280718 Akaike info criterion 0.590245
Sum squared resid 2.915689 Schwarz criterion 1.474714
Log likelihood 7.407267 Hannan-Quinn criter. 0.938111
F-statistic 3.201362 Durbin-Watson stat 2.021739
Prob(F-statistic) 0.000670

Sumber: Lampiran 12

Berdasarkan Tabel 4.9 hasil uji autokorelasi menunjukkan bahwa nilai D-

W sebesar 2.0217. Berikut grafik 4.1 menunjukkan kriteria pengambilan

keputusan pada nilai DW bahwa data penelitian ini tidak mengalami autokorelasi.

Sumber: Hasil Penelitian (Data diolah)

Grafik 4.1
Uji Tabel Durbin Watson

4.5 Pengujian Hipotesis

Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas Return

On Equity (ROE), Debt To Equity Ratio (DER, Price To Book Value (PBV), Price

Earning Ratio (PER), dan risiko sistematis terhadap return saham. Hasil regresi

Universitas Sumatera Utara


74

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Fixed Effect Model (FEM) karena

telah memenuhi asumsi yang diperlukan.

4.5.1 Hasil Uji Secara Simultan (Uji-F)

Uji-F digunakan untuk mendeteksi secara keseluruhan apakah variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan

dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel dan nilai probabilitas terhadap

tingkat signifikansi α (5% atau 0.05). Dengan kriteria pengujian, jika Fhitung > Ftabel

dan nilai probabilitas < 𝛼 (0,05) maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya variabel

independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara simultan.

Jika Fhitung ≤ Ftabel dan nilai probalitas ≥ 𝛼 (0,05), maka H0 diterima, artinya

variabel independen berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel dependen

secara simultan. Hasil pengujian secara simultan (uji-F) dengan menggunakan

metode Fixed Effect Model (FEM) dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10
Hasil Uji Simultan (Uji-F)
Dependent Variable: RETURNSAHAM
Method: Panel Least Squares
Date: 08/06/18 Time: 20:02
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 21
Total panel (balanced) observations: 63

R-squared 0.683853 Mean dependent var 0.008344


Adjusted R-squared 0.470240 S.D. dependent var 0.385683
S.E. of regression 0.280718 Akaike info criterion 0.590245
Sum squared resid 2.915689 Schwarz criterion 1.474714
Log likelihood 7.407267 Hannan-Quinn criter. 0.938111
F-statistic 3.201362 Durbin-Watson stat 2.021739
Prob(F-statistic) 0.000670

Sumber: Lampiran 5

Universitas Sumatera Utara


75

Berdasarkan Tabel 4.10 hasil uji-F terlihat bahwa Fhitung (F-statistic) yaitu

sebesar 3.201362 sementara Ftabel dengan tingkat signifikansi α = 5% sebesar 2.38

(df1= k-1 = 5; df2= n-k = 57). Dengan demikian Fhitung > Ftabel (3.201362 > 2. 38)

dan nilai probabilitas sebesar 0.000670 < 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima,

artinya secara keseluruhan variabel independen yaitu Return On Equity (ROE),

Debt To Equity Ratio (DER, Price To Book Value (PBV), Price Earning Ratio

(PER), dan risiko sistematis secara bersama-sama memberikan pengaruh

signifikan terhadap variabel dependen yaitu return saham.

Berdasarkan Tabel 4.10 juga menunjukkan bahwa koefisien determinasi

(Adjusted R squared) adalah sebesar 0.470240, berarti persentase kemampuan

variabel independen yaitu Return On Equity (ROE), Debt To Equity Ratio (DER,

Price To Book Value (PBV), Price Earning Ratio (PER), dan risiko sistematis

dalam menjelaskan variabel dependennya return saham, yaitu sebesar 47%. Hal

ini berarti terdapat 53% (100%-47%) varians variabel independen yang dijelaskan

oleh faktor lain yang tidak dimasukkan pada model penelitian ini.

4.5.2 Hasil Uji Secara Parsial (Uji-t)

Uji parsial (uji-t) digunakan untuk menentukan apakah variabel-variabel

independen dalam persamaan regresi secara individu signifikan dalam

memprediksikan nilai variabel dependen.

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel

dan nilai probabilitas terhadap tingkat signifikansi α (5% atau 0.05). Dengan

kriteria pengujian, jika thitung > ttabel dan nilai probabilitas < 𝛼 (0,05) maka H0

ditolak dan H1 diterima, artinya variabel independen berpengaruh signifikan

Universitas Sumatera Utara


76

secara individu terhadap variabel dependen. Jika thitung ≤ ttabel dan nilai probalitas ≥

𝛼 (0,05), maka H0 diterima, artinya variabel independen berpengaruh tidak

signifikan secara individu terhadap variabel dependen.

Hasil pengujian secara parsial (uji-t) dengan menggunakan metode. Fixed

Effect Model dapat dilihat pada Tabel 4.11.

Tabel 4.11
Hasil Uji Secara Parsial (Uji-t)
Dependent Variable: RETURNSAHAM
Method: Panel Least Squares
Date: 08/06/18 Time: 20:02
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 21
Total panel (balanced) observations: 63

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.872930 0.415070 -2.103090 0.0423


ROE 1.251803 1.895487 0.660412 0.5131
DER 0.017372 0.166481 0.104350 0.9175
PBV -0.023807 0.046907 -0.507538 0.6148
PER 0.034279 0.010369 3.306030 0.0021
RSIS -0.138035 0.291263 -0.473920 0.6383

Sumber: Lampiran 5

Berdasarkan hasil uji-t, maka diperoleh persamaan regresi linier data panel

dengan metode Fixed Effect Model sebagai berikut:

Y = -0.873 + 1.252X1 + 0.0.017X2 - 0.024X3 + 0.034X4 – 0.138X5

Keterangan:

Y = Return Saham

β0 = Konstanta

β1- β5 = Koefisien regresi masing-masing variabel

X1 = ROE

X2 = DER

Universitas Sumatera Utara


77

X3 = PBV

X4 = PER

X5 = Risiko Sistematis

Berdasarkan hasil pengolahan uji-t pada Tabel 4.12 dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Nilai konstanta (C) sebesar 0.085 hal ini menunjukkan bahwa jika variabel

independen Return On Equity (ROE), Debt To Equity Ratio (DER, Price

To Book Value (PBV), Price Earning Ratio (PER), dan risiko sistematis

bernilai nol (0) maka tingkat return saham sebesar -0.873.

2. Variabel ROE (Return On Equity) memiliki nilai koefisien sebesar 1.252,

artinya Return On Equity (ROE) berpengaruh positif, dengan nilai t hitung

sebesar 0.660412 < t tabel sebesar 2.00247 (df= n-k = 57) dan signifikansi

sebesar 0.5131 > 0.05, maka H0 diterima, artinya Return On Equity (ROE)

berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham pada perusahaan yang

termasuk dalam saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia.

3. Variabel DER (Debt to Equity Ratio) memiliki nilai koefisien sebesar

0.017, artinya Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif terhadap

return saham, dengan nilai t hitung sebesar 0.104350 < ttabel sebesar 2.00247

(df= n-k = 57) dan signifikansi sebesar 0.9175 > 0.05, maka H 0 diterima,

artinya Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh tidak signifikan terhadap

return saham pada perusahaan yang termasuk dalam saham LQ 45 di

Bursa Efek Indonesia.

Universitas Sumatera Utara


78

4. Variabel PBV (Price to Book Value) memiliki nilai koefisien sebesar -0.024,

artinya Price to Book Value (PBV) berpengaruh negatif, dengan nilai thitung

sebesar -0.507538 < ttabel sebesar 2.00247 (df= n-k = 57) dan signifikansi

sebesar 0.6148 > 0.05, maka H0 diterima, artinya Price to Book Value (PBV)

berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham pada perusahaan yang

termasuk dalam saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia.

5. Variabel PER (Price Earning Ratio) memiliki nilai koefisien sebesar 0.034,

artinya Price Earning Ratio (PER) berpengaruh positif, dengan nilai thitung

sebesar 3.306030 > ttabel sebesar 2.00247 (df= n-k = 57) dan signifikansi

sebesar 0.0021 < 0.05, maka H0 ditolak dan H1 diterima, artinya Price

Earning Ratio (PER) berpengaruh signifikan terhadap return saham pada

perusahaan yang termasuk dalam saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia.

6. Variabel RSIS (Risiko Sistematis) memiliki nilai koefisien sebesar -0.138,

artinya risiko sistematis berpengaruh negatif, dengan nilai thitung sebesar -

0.473920 < ttabel sebesar 2.00247 (df= n-k = 57) dan signifikansi sebesar

0.6383 > 0.05, maka H0 diterima, artinya risiko sistematis berpengaruh tidak

signifikan terhadap return saham pada perusahaan yang termasuk dalam

saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia.

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

4.6.1 Pengaruh ROE Terhadap Return Saham

Hasil pengujian secara parsial (uji-t) menunjukkan bahwa ROE

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham. Hal ini berarti

semakin besar nilai ROE, maka semakin tinggi pula return saham. Nilai positif

Universitas Sumatera Utara


79

ROE membuktikan bahwa manajemen perusahaan yang termasuk dalam saham

LQ 45 telah berhasil meningkatkan nilai perusahaan bagi pemilik perusahaan

sebagaimana tujuan manajemen keuangan memaksimalkan nilai perusahaan.

Namun tidak signifikannya pengaruh ROE terhadap return saham menunjukkan

bahwa investor tidak begitu tertarik dengan peningkatan laba perusahaan karena

ada faktor lain selain laba bersih yang dapat menarik perhatian investor untuk

berinvestasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Ika Aftita Nelia &

Nurul Widyawati (2014). Namun berbeda dengan penelitian terdahulu Neni

Awika Andansari, dkk (2016) yang menyatakan bahwa ROE berpengaruh positif

dan signifikan terhadap return saham dan penelitian terdahulu Fariska Istanti

Sumarsono & Khuzaini (2016) menyatakan bahwa ROE berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap return saham.

4.6.2 Pengaruh DER Terhadap Return Saham

Hasil pengujian secara parsial (uji-t) menunjukkan bahwa DER

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap return saham. Nilai DER yang

positif menunjukkan bahwa utang perusahaan yang meningkat akan meningkatkan

laba perusahaan karena utang perusahaan digunakan dengan baik dalam

operasional perusahaan namun hal ini bukan merupakan hal yang menarik bagi

investor yang tidak suka terhadap risiko (risk-averse) sehingga menutup

kemungkinan untuk berinvestasi. Oleh karena itu dalam penelitian ini DER

berpengaruh positif dan tidak signifikan. Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian oleh Nela Mirda Wasih, dkk (2017), Fariska Istanti Sumarsono &

Khuzaini (2016), Galatia Sinaga & Deannes (2016), Rendra Akbar & Sri

Universitas Sumatera Utara


80

Herianingrum (2015), dan Ika Aftita Nelia & Nurul Widyawati (2014). Namun

tidak sejalan dengan penelitian oleh Lois Anjela Sembiring (2015) yang

menyatakan bahwa DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap return

saham dan penelitian Moh. Zainuddin Arif, dkk (2017) yang menyatakan bahwa

DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return saham.

4.6.3 Pengaruh PBV Terhadap Return Saham

Hasil pengujian secara parsial (uji-t) menunjukkan bahwa PBV

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham. Hal ini berarti

semakin besar nilai PBV maka semakin kecil pula tingkat return saham. Hal ini

menujukkan bahwa nilai pasar yang lebih rendah dari nilai bukunya akan

menyebabkan return yang diterima investor akan meningkat. Tidak signifikannya

pengaruh PBV menunjukkan bahwa PBV bukan merupakan salah satu indikator

yang menarik perhatian investor untuk berinvestasi. Hasil penelitian ini sejalan

dengan penelitian terdahulu Galatia Sinaga & Deannes (2016). Namun tidak

sejalan dengan penelitian terdahulu Nela Mirda Wasih, dkk (2017) yang

menyatakan bahwa PBV berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return

saham serta penelitian Neni Awika Andansari, dkk (2016) dan Rendra Akbar &

Sri Herianingrum (2015) yang menyatakan bahwa PBV berpengaruh positif dan

signifikan terhadap return saham.

4.6.4 Pengaruh PER Terhadap Return Saham

Hasil pengujian secara parsial (uji-t) menunjukkan bahwa PER

berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham. Hal ini berarti semakin

Universitas Sumatera Utara


81

besar PER, maka semakin besar pula tingkat return saham dan sebaliknya.

Apabila nilai PER tinggi maka harga saham juga akan tinggi terhadap pendapatan

per lembar sahamnya, sehingga investor tertarik untuk menanamkan modalnya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan Moh. Zainuddin Arif, dkk (2017) dan

Risdiyanto (2016). Namun tidak sejalan dengan penelitian Rendra Akbar & Sri

Herianingrum (2015) yang menyatakan bahwa PER berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap return saham. Dan penelitian Nela Mirda Wasih, dkk (2017)

dan Fariska Istanti Sumarsono & Khuzaini (2016) yang menyatakan bahwa PER

berpengaruh tidak signifikan.

4.6.5 Pengaruh Risiko Sistematis Terhadap Return Saham

Hasil pengujian secara parsial (uji-t) menunjukkan bahwa RSIS (risiko

sistematis) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap return saham. Hal ini

menunjukkan bahwa investor menganggap risiko sistematis tidak cukup normatif

sebagai alat ukur risiko investasi. Dalam berinvestasi, investor tidak terlalu

memperhatikan nilai risiko karena nilai risiko sistematis (beta) saham perusahaan

yang termasuk dalam LQ 45 membuat investor tidak percaya terhadap informasi

tersebut. Dalam memilih saham, seorang investor cenderung lebih memilih

perusahaan yang bagus daripada saham yang bagus. Saham yang bagus adalah saham

dengan harga yang bagus atau mahal, sedangkan perusahaan yang bagus adalah

perusahaan yang kinerjanya bagus, produknya ada disekitar kita, membayarkan

dividen dan memperoleh award dari pihak luar. Tetapi banyak investor yang

berpengalaman sekalipun menganggap bahwa saham bagus yang dapat menghasilkan

return yang tinggi harus berasal dari perusahaan yang bagus juga. Jadi untuk

Universitas Sumatera Utara


82

berinvestasi investor cenderung melihat kepada jenis, tipe dan keberhasilan

perusahaan dari segi intern daripada ekstern (risiko). Pada sisi lain bahwa perusahaan

yang termasuk dalam LQ 45 merupakan perusahaan dengan sektor yang berbeda dan

tidak hanya memiliki risiko sistematis saja, sehingga dalam penelitian ini risiko

sistematis berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham. Namun hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Galatia Sinaga & Deannes (2016) dan

Ika Aftita Nelia & Nurul Widyawati (2014) yang menyatakan bahwa risiko sistematis

berpengaruh positif dan signifikan terhadap return saham.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian, maka disimpulkan:

1. Secara simultan (uji F) menunjukkan bahwa Return On Equity (ROE), Debt

to Equity Ratio (DER), Price to Book Value (PBV), Price Earning Ratio

(PER), dan risiko sistematis berpengaruh signifikan terhadap return saham

pada perusahaan yang terdaftar dalam saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia

periode 2015-2017.

2. Secara parsial (uji-t) dapat dinyatakan bahwa:

a. Return On Equity (ROE) dan Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh

positif dan tidak signifikan terhadap return saham pada perusahaan yang

terdaftar dalam saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017

b. Price to Book Value (PBV) dan risiko sistematik berpengaruh negatif dan

tidak signifikan terhadap return saham pada perusahaan yang terdaftar

dalam saham LQ 45 di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017.

c. Price Earning Ratio (PER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap

return saham pada perusahaan yang terdaftar dalam saham LQ 45 di

Bursa Efek Indonesia periode 2015-2017.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dari penelitian ini, maka saran yang

dapat diberikan adalah sebagai berikut:

83
Universitas Sumatera Utara
84

1. Bagi Investor/Calon Investor

Sebagai investor atau calon investor harus lebih teliti dan menguasai seperti

apa perusahaan yang akan dijadikan tujuan investasi secara fundamental dan

dilihat dari faktor makronya (risiko sistematis).

2. Bagi Perusahaan

Sebagai perusahaan yang sudah diakui likuiditasnya, sebaiknya perusahaan-

perusahaan yang terdaftar dalam saham LQ 45 harus mampu menjaga dan

meningkatkan kinerja perusahaan dengan lebih baik lagi agar menarik

perhatian investor untuk berinvestasi dan dapat meningkatkan return saham.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Penelitian ini dilakukan secara khusus untuk meneliti perusahaan-perusahaan

yang termasuk dalam saham LQ 45, dimana perusahaan-perusahaan tersebut

tergolong dalam sektor yang berbeda sehingga tidak dapat secara menyeluruh

membandingkan beberapa perusahaan dalam satu sektor, sehingga perlu bagi

penelitian selanjutnya untuk lebih memfokuskan objek penelitian yang

meliputi perusahaan-perusahaan sejenis (satu sektor) dengan memprioritaskan

perusahaan-perusahaan yang likuid dalam beberapa periode dan menambah

variabel-variabel lain yang juga dapat mempengaruhi return saham.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Ajija, S. R., Sari, D. W., Setianto, R. H., & Primanti, M. R. (2011). Cara Cerdas
Menguasai Eviews. Jakarta: Salemba Empat.

Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2006). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan I.


Jakarta: Salemba Empat.

Darmadji, T., & Fakhruddin. (2011). Pasar Modal Di Indonesia. Jakarta: Salemba
Empat.

Dwialesi, J. B., & Ni Putu, A. D. (2016). Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental


Terhadap Return Saham Indeks Kompas 100. E-Jurnal Manajemen Unud ,
V (9), 5369-5397.

Fahmi, I. (2015). Pengantar Teori Portofolio dan Analisis Investasi . Bandung:


Alfabeta.

Ghozali, I. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM Eviews 8.


Semarang: Universitas Diponegoro.

Halim, A. (2005). Analisis Investasi. Jakarta: Salemba Empat.

Harahap, S. S. (2011). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja


Grafindo Persada.

Jogiyanto, H. (2003). Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE.

Munawir, A. (2012). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan


Perusahaan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Nelia, I. A., & Widyawati, N. (2014). Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko
Sistematis Terhadap Return Saham Manufaktur. Jurnal Ilmu dan Riset
Manajemen , III (4), 1-15.

Risdiyanto. (2016). Pengaruh ROI, EPS, dan PER Terhadap Return Saham Pada
Perusahaan Farmasi. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen , V (7), 1-15.

Sembiring, L. A., & Fauzie, S. (2015). Analisis Pengaruh Beta dan Rasio
Keuangan Terhadap Return Saham Indeks Kompas 100. Jurnal Ekonomi
dan Keuangan , III (3), 186-199.

85
Universitas Sumatera Utara
86

Simbolon, J. S. (2018). Analisis Kinerja Keuangan Dalam Memprediksi Kondisi


Financial Distress Pada Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. Jurnal Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi .

Sinaga, G., & Deannes. (2016). Analisis Pengeruh Fundamental dan Risiko
Sistematik Terhadap Return Saham Perusahaan Manufaktur. e-Proceeding
of Management , III (2), 1674-1681.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sumarsono, F. I., & Khuzaini. (2016). Pengaruh Faktor Fundamental dan Risiko
Sistematis Terhadap Return Saham Perbankan di BEI. Jurnal Ilmu dan
Riset Manajemen , V (1), 1-21.

Syahyunan. (2015). Analisis Investasi. Medan: USU Press.

Tandelilin, E. (2001). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta:


BPFE.

Utari, A. I., & Fachrudin, K. A. (2011). Analisis Risiko Saham Perusahaan


Agriculture (Crops, Plantation, and Fishing) Di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal Departemen Manjemen Fakultas Ekonomi .

Winarno, W. W. (2015). Analisis Ekonometrika dan Statistik Dengan Eviews.


Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

Daftar Nama Perusahaan Berdasarkan Kriteria Sampel


Kriteria Memenuhi
No Nama Perusahaan LQ 45 Kode
1 2 3 Kriteria
1 Astra Agro Lestari Tbk. AALI  × × Tidak
2 Adhi Karya (Persero) Tbk. ADHI    Sampel (S1)
3 Adaro Energy Tbk. ADRO   × Tidak
4 AKR Corporindo Tbk. AKRA    Sampel (S2)
5 Aneka Tambang Tbk. ANTM  × × Tidak
6 Astra International Tbk. ASII    Sampel (S3)
7 Alam Sutera Realty Tbk. ASRI  × × Tidak
8 Bank Central Asia Tbk. BBCA    Sampel (S4)
9 Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. BBNI    Sampel (S5)
10 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. BBRI    Sampel (S6)
11 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. BBTN   × Tidak
12 BPD Jawa Barat dan Banten Tbk. BJBR  × × Tidak
13 Bank Mandiri (Persero) Tbk. BMRI    Sampel (S7)
14 Global Mediacom Tbk. BMTR  × × Tidak
15 Barito Pacific Tbk. BRPT  × × Tidak
16 Bumi Serpong Damai Tbk. BSDE   × Tidak
17 Bumi Resources Tbk. BUMI  × × Tidak
18 Charoen Pokphand Indonesia Tbk. CPIN  × × Tidak
19 Ciputra Development Tbk. CTRA  × × Tidak
20 Elnusa Tbk. ELSA  × × Tidak
21 XL Axiata Tbk. EXCL  × × Tidak
22 Gudang Garam Tbk. GGRM    Sampel (S8)
23 HM Sampoerna Tbk. HMSP  × × Tidak
24 Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. ICBP    Sampel (S9)
25 Vale Indonesia Tbk. INCO   × Tidak
26 Indofood Sukses Makmur Tbk. INDF    Sampel (S10)
27 Indika Energy Tbk. INDY  × × Tidak
28 Indocement Tunggal Prakasa Tbk. INTP    Sampel (S11)
29 Indo Tambangraya Megah Tbk. ITMG  × × Tidak
30 Jasa Marga (Persero) Tbk. JSMR   × Tidak
31 Kalbe Farma Tbk. KLBF    Sampel (S12)
32 Lippo Karawaci Tbk. LPKR    Sampel (S13)

87
Universitas Sumatera Utara
88

Kriteria Memenuhi
No Nama Perusahaan LQ 45 Kode
1 2 3 Kriteria
33 Matahari Department Store Tbk. LPPF    Sampel (S14)
34 PP London Sumatera Tbk. LSIP  × × Tidak
35 Media Nusantara Citra Tbk. MNCN   × Tidak
36 Matahari Putra Prima Tbk. MPPA  × × Tidak
37 Hanson International Tbk. MYRX  × × Tidak
38 Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. PGAS    Sampel (S15)
39 PP Properti Tbk. PPRO  × × Tidak
Tambang Batubara Bukit Asam
40 PTBA    Sampel (S16)
(Persero) Tbk.
41 PP (Persero) Tbk. PTPP   × Tidak
42 Pakuwon Jati Tbk. PWON    Sampel (S17)
43 Surya Citra Media Tbk. SCMA    Sampel (S18)
44 Siloam International Hospitals Tbk. SILO  × × Tidak
45 Semen Indonesia (Persero) Tbk. SMGR    Sampel (S19)
46 Summarecon Agung Tbk. SMRA  × × Tidak
47 Sri Rejeki Isman Tbk. SRIL  × × Tidak
48 Sawit Sumbermas Sarana Tbk. SSMS   × Tidak
49 Tower Bersama Infrastructure Tbk. TBIG  × × Tidak
Telekomunikasi Indonesia (Persero)
50 TLKM    Sampel (S20)
Tbk.
51 Chandra Asri Petrochemical Tbk. TPIA  × × Tidak
52 Trada Alam Minera Tbk. TRAM  × × Tidak
53 United Tractors Tbk. UNTR    Sampel (S21)
54 Unilever Indonesia Tbk. UNVR   × Tidak
55 Wijaya Karya (Persero) Tbk. WIKA   × Tidak
56 Waskita Beton Precast Tbk. WSBP  × × Tidak
57 Waskita Karya (Persero) Tbk. WSKT   × Tidak
58 Wijaya Karya Beton Tbk. WTON  × × Tidak

Universitas Sumatera Utara


89

LAMPIRAN 2

Data Return Saham, ROE, DER, PBV, PER, Risiko Sistematis Perusahaan
LQ 45 Periode 2015-2017
Return
Kode Tahun ROE DER PBV PER Rsis
Saham
2015 -0.385 0.040 2.247 1.476 16.387 0.014
ADHI 2016 -0.028 0.058 2.682 1.361 23.505 0.015
2017 -0.094 0.088 3.827 1.143 13.023 0.012
2015 0.742 0.145 1.087 3.874 26.661 0.682
AKRA 2016 -0.164 0.130 0.961 2.946 22.726 0.649
2017 0.058 0.144 0.863 2.793 19.333 0.245
2015 -0.192 0.123 0.940 1.920 15.558 0.015
ASII 2016 0.379 0.131 0.872 2.394 18.304 0.017
2017 0.003 0.148 0.891 2.149 14.505 0.015
2015 0.013 0.201 5.601 3.622 17.999 0.197
BBCA 2016 0.165 0.183 4.973 3.357 18.337 0.218
2017 0.413 0.177 4.680 4.068 22.921 0.216
2015 -0.182 0.117 5.262 1.175 10.079 0.685
BBNI 2016 0.107 0.128 5.520 1.143 8.940 0.652
2017 0.792 0.136 5.789 1.811 13.273 0.247
2015 -0.019 0.225 6.765 12.332 54.903 0.012
BBRI 2016 0.022 0.179 5.836 9.711 54.356 0.014
2017 -0.688 0.174 5.730 2.656 15.304 0.015
2015 -0.142 0.177 6.161 3.576 20.203 0.012
BMRI 2016 0.251 0.096 5.376 3.487 36.502 0.013
2017 -0.309 0.126 5.223 2.174 17.236 0.012
2015 -0.094 0.170 0.671 2.784 16.400 0.062
GGRM 2016 0.162 0.169 0.591 3.108 18.426 0.068
2017 0.311 0.184 0.582 3.822 20.791 0.066
2015 0.029 0.178 0.621 9.590 53.759 0.014
ICBP 2016 -0.364 0.196 0.562 5.405 27.539 0.015
2017 0.038 0.174 0.556 5.107 29.293 0.014
2015 -0.233 0.086 1.130 1.054 12.249 0.014
INDF 2016 0.531 0.120 0.870 1.584 13.212 0.015
2017 -0.038 0.110 0.881 1.432 13.013 0.013
2015 -0.107 0.183 0.158 3.444 18.864 0.012
INTP 2016 -0.310 0.148 0.153 2.169 14.648 0.014
2017 0.425 0.076 0.175 3.290 43.447 0.009
KLBF 2015 -0.279 0.188 0.252 5.657 30.070 0.683

Universitas Sumatera Utara


90

Kode Tahun Return ROE DER PBV PER Rsis


Saham
2016 0.148 0.189 0.222 5.698 30.208 0.650
2017 0.116 0.137 0.223 5.973 43.710 0.246
2015 0.015 0.054 1.185 1.246 23.013 0.683
LPKR 2016 -0.304 0.056 1.066 0.743 13.358 0.650
2017 -0.322 0.029 0.901 0.372 12.967 0.246
2015 0.173 1.610 2.516 46.426 28.838 0.551
LPPF 2016 -0.141 1.089 1.619 23.789 21.851 0.575
2017 -0.339 0.819 1.331 12.534 15.300 0.299
2015 -0.543 0.133 1.149 1.502 11.272 0.012
PGAS 2016 -0.016 0.097 1.156 1.537 15.786 0.013
2017 -0.352 0.046 0.975 0.983 21.188 0.013
2015 -0.638 0.219 0.819 5.613 25.591 -1.316
PTBA 2016 1.762 0.192 0.760 13.647 71.136 -1.216
2017 -0.803 0.330 0.593 2.054 6.233 -0.552
2015 -0.037 0.148 0.986 2.526 17.056 0.662
PWON 2016 0.139 0.162 0.876 2.469 15.284 0.627
2017 0.212 0.125 0.828 2.676 21.388 0.234
2015 -0.114 0.446 0.338 0.013 0.030 0.024
SCMA 2016 -0.097 0.408 0.301 0.011 0.027 0.026
2017 -0.114 0.299 0.022 0.008 0.028 0.020
2015 -0.296 0.165 0.390 2.464 14.942 0.656
SMGR 2016 -0.195 0.148 0.447 1.780 12.000 0.620
2017 0.079 0.067 0.609 1.929 28.743 0.248
2015 0.084 0.250 0.779 3.263 13.074 0.683
TLKM 2016 0.282 0.276 0.702 3.720 13.457 0.650
2017 0.116 0.292 0.770 3.923 13.450 0.247
2015 -0.023 0.071 0.572 1.611 22.642 0.002
UNTR 2016 0.254 0.120 0.501 1.860 15.529 0.007
2017 0.666 0.161 0.730 2.778 17.209 0.016

Universitas Sumatera Utara


91

LAMPIRAN 3

Hasil Analisis Deskripsif


Date: 08/06/18
Time: 20:01
Sample: 2015 2017

RETURNSAHAM ROE DER PBV PER RSIS

Mean 0.008344 0.207052 1.775450 4.297776 20.90595 0.167175


Median -0.019313 0.148328 0.876109 2.656084 17.23636 0.024454
Maximum 1.762431 1.609927 6.764945 46.42641 71.13608 0.684883
Minimum -0.803200 0.028700 0.022255 0.008231 0.027092 -1.315529
Std. Dev. 0.385683 0.242401 1.970313 6.628539 13.08282 0.383996
Skewness 1.486388 4.170224 1.348624 4.663445 1.654469 -1.315037
Kurtosis 8.573253 21.97596 3.181171 28.14448 6.406459 7.279067

Jarque-Bera 104.7337 1127.831 19.18343 1887.994 59.20170 66.22273


Probability 0.000000 0.000000 0.000068 0.000000 0.000000 0.000000

Sum 0.525651 13.04425 111.8533 270.7599 1317.075 10.53205


Sum Sq. Dev. 9.222566 3.643009 240.6923 2724.127 10611.92 9.142071

Observations 63 63 63 63 63 63

Universitas Sumatera Utara


92

LAMPIRAN 4

Hasil Pengujian Pooled Least Square (PLS)

Dependent Variable: RETURNSAHAM


Method: Panel Least Squares
Date: 08/06/18 Time: 20:01
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 21
Total panel (balanced) observations: 63

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.247838 0.185425 -1.336598 0.1867


ROE -0.063073 0.684413 -0.092157 0.9269
DER -0.010995 0.023991 -0.458303 0.6485
PBV 0.000449 0.027556 0.016288 0.9871
PER 0.013231 0.006948 1.904217 0.0619
RSIS 0.061229 0.127254 0.481159 0.6322

R-squared 0.190462 Mean dependent var 0.008344


Adjusted R-squared 0.119450 S.D. dependent var 0.385683
S.E. of regression 0.361915 Akaike info criterion 0.895580
Sum squared resid 7.466018 Schwarz criterion 1.099688
Log likelihood -22.21078 Hannan-Quinn criter. 0.975857
F-statistic 2.682106 Durbin-Watson stat 1.997804
Prob(F-statistic) 0.030272

Universitas Sumatera Utara


93

LAMPIRAN 5

Hasil Pengujian Fixed Effect Model (FEM)


Dependent Variable: RETURNSAHAM
Method: Panel Least Squares
Date: 08/06/18 Time: 20:02
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 21
Total panel (balanced) observations: 63

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.872930 0.415070 -2.103090 0.0423


ROE 1.251803 1.895487 0.660412 0.5131
DER 0.017372 0.166481 0.104350 0.9175
PBV -0.023807 0.046907 -0.507538 0.6148
PER 0.034279 0.010369 3.306030 0.0021
RSIS -0.138035 0.291263 -0.473920 0.6383

Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.683853 Mean dependent var 0.008344


Adjusted R-squared 0.470240 S.D. dependent var 0.385683
S.E. of regression 0.280718 Akaike info criterion 0.590245
Sum squared resid 2.915689 Schwarz criterion 1.474714
Log likelihood 7.407267 Hannan-Quinn criter. 0.938111
F-statistic 3.201362 Durbin-Watson stat 2.021739
Prob(F-statistic) 0.000670

Universitas Sumatera Utara


94

LAMPIRAN 6

Hasil Pengujian Random Effect Model (REM)


Dependent Variable: RETURNSAHAM
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 08/06/18 Time: 20:03
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 21
Total panel (balanced) observations: 63
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -0.302028 0.157602 -1.916400 0.0603


ROE -0.069475 0.580979 -0.119583 0.9052
DER -0.012389 0.021883 -0.566155 0.5735
PBV 0.001203 0.022783 0.052817 0.9581
PER 0.015814 0.005727 2.761125 0.0077
RSIS 0.065663 0.113332 0.579389 0.5646

Effects Specification
S.D. Rho

Cross-section random 0.102144 0.1169


Idiosyncratic random 0.280718 0.8831

Weighted Statistics

R-squared 0.250472 Mean dependent var 0.007059


Adjusted R-squared 0.184724 S.D. dependent var 0.375300
S.E. of regression 0.338868 Sum squared resid 6.545395
F-statistic 3.809565 Durbin-Watson stat 2.037368
Prob(F-statistic) 0.004790

Unweighted Statistics

R-squared 0.182083 Mean dependent var 0.008344


Sum squared resid 7.543295 Durbin-Watson stat 1.864312

Universitas Sumatera Utara


95

LAMPIRAN 7

Hasil Uji Chow


Redundant Fixed Effects Tests
Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 2.887176 (20,37) 0.0026


Cross-section Chi-square 59.236094 20 0.0000

Universitas Sumatera Utara


96

LAMPIRAN 8

Hasil Uji Hausman


Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: Untitled
Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 31.060841 5 0.0000

Universitas Sumatera Utara


97

LAMPIRAN 9

Hasil Uji Jarque-Bera Test (Uji Normalitas)


10
Series: Standardized Residuals
Sample 2015 2017
8 Observations 63

Mean -5.29e-18
6 Median -0.022567
Maximum 0.591420
Minimum -0.488220
4 Std. Dev. 0.216858
Skewness 0.397277
Kurtosis 3.317630
2
Jarque-Bera 1.922037
Probability 0.382503
0
-0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6

Universitas Sumatera Utara


98

LAMPIRAN 10

Hasil Uji Multikolineritas dengan Matriks Korelasi


ROE DER PBV PER RSIS

ROE 1.000000 -0.011207 0.712249 -0.014047 0.129417


DER -0.011207 1.000000 0.094506 0.133076 0.028165
PBV 0.712249 0.094506 1.000000 0.404258 0.044941
PER -0.014047 0.133076 0.404258 1.000000 -0.266960
RSIS 0.129417 0.028165 0.044941 -0.266960 1.000000

Universitas Sumatera Utara


99

LAMPIRAN 11

Hasil Uji Heteroskedastisitas


Dependent Variable: RESABS
Method: Panel Least Squares
Date: 08/06/18 Time: 20:06
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 21
Total panel (balanced) observations: 63

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.216304 0.174591 1.238918 0.2232


ROE -1.230099 0.797298 -1.542836 0.1314
DER 0.078606 0.070027 1.122513 0.2689
PBV 0.026997 0.019731 1.368289 0.1795
PER -0.002656 0.004361 -0.608893 0.5463
RSIS -0.007945 0.122514 -0.064852 0.9486

Universitas Sumatera Utara


100

LAMPIRAN 12

Hasil Uji Autokorelasi


Dependent Variable: RETURNSAHAM
Method: Panel Least Squares
Date: 08/06/18 Time: 20:02
Sample: 2015 2017
Periods included: 3
Cross-sections included: 21
Total panel (balanced) observations: 63

R-squared 0.683853 Mean dependent var 0.008344


Adjusted R-squared 0.470240 S.D. dependent var 0.385683
S.E. of regression 0.280718 Akaike info criterion 0.590245
Sum squared resid 2.915689 Schwarz criterion 1.474714
Log likelihood 7.407267 Hannan-Quinn criter. 0.938111
F-statistic 3.201362 Durbin-Watson stat 2.021739
Prob(F-statistic) 0.000670

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai