ANEMIA
ANEMIA
KEPANITERAAN KLINIK
STATUS ILMU BEDAH
Hari / Tanggal Ujian / Presentasi Kasus :
SMF ILMU PENYAKIT BEDAH
RUMAH SAKIT : RSUD TARAKAN
IDENTITAS PASIEN
Nama : MF Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 8 th Suku : Betawi
Pekerjaan : Pelajar Agama : Islam
Alamat : Jalan Laksa , Jakarta barat
I. ANAMNESIS
Diambil dari : Alloanamnesis Tanggal : 18 April 2018 Jam : 14.45
1. Keluhan Utama :
Luka robek di kepala sekitar 30 menit SMRS
2. Keluhan Tambahan :
Tidak terdapat keluhan tambahan
4. Riwayat keluarga :
Umur Penyebab
Hubungan Jenis Kelamin Keadaan Kesehatan
(Tahun ) Meninggal
Kakek 73 Laki-laki Meninggal Lanjut usia
Nenek 79 Perempuan Meninggal Lanjut usia
Ayah 41 Laki-laki Sehat -
Ibu 36 Perempuan Sehat -
Saudara - - - -
Anak - - - -
1. STATUS UMUM
Jantung
Inspeksi : pulsasi iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : iktus cordis teraba pada sela iga V linea midklavikula sinistra, kuat
angkat dan regular
Perkusi : dalam batas normal
Auskultasi : BJ I-II murni, regular, murmur (-), gallop (-)
Perut
Inspeksi : Warna kulit sawo matang, tidak tampak lesi, tidak tampak benjolan
Auskultasi : Bising usus normal
Palpasi : Tidak teraba massa maupun nyeri tekan pada seluruh regio abdomen
Perkusi : Timpani seluruh lapang perut
Tampak luka laserasi memanjang berbentuk garis vertikal , tampak kotor, tepi rata,
berbatas jelas, dan terdapat jembatan jaringan di regio parietal berukuran 3 x 0,5 x 0,5 cm
serta hematom di sekitar luka. Tampak juga luka abrasi di regio scapularis sinistra
berbentuk seperti lingkaran dengan diameter kurang lebih 5 cm.
IV. LABORATORIUM
Tidak dilakukan
V. RESUME
Pasien laki-laki usia 8 tahun dibawa ke IGD RSUD Tarakan dengan keluhan
utamanya terdapat luka robek di kepala. Saat datang ke IGD, darah dari luka robekan masih
belum berhenti sepenuhnya dan tampak kotor. Kesadaran pasien adalah compos mentis
,tampak sakit sedang, tekanan darah 91/47, frekuensi pernapasan 25 kali per menit, nadi 88
kali per menit dan suhu 36.5 °C. Pada pemeriksaan fisik didapati luka laserasi yang tampak
kotor, berbatas jelas dan terdapat jembatan jaringan dengan panjang 3cm, lebar 0,5cm dan
kedalaman 0,5cm di regio parietal, serta hematom di sekitar luka. Tampak juga luka abrasi
berbentuk menyerupai lingkaran dengan diameter 5 cm di regio scapularis sinistra. Sistem
lain masih dalam batas normal. Pemeriksaan penunjang tidak dilakukan.
IX. PENGOBATAN
1. Debridement
2. Hecting dengan benang non-absorbable 3-0
3. Injeksi Tetanus Toxoid 0,5 cc IM
4. Asam mefenamat tablet 250 mg, 3x1 PC (apabila terasa sakit)
X. PROGNOSIS
Vitam : dubia ad bonam
Fungsionam : dubia ad bonam
Sanationam : dubia ad bonam