Anda di halaman 1dari 3

PENANGANAN KTD, KTC, KPC, DAN KNC

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit :
09/01/2017
Halaman : 1/3
7
UPT. PUSKESMAS
SEMANU I

1. Pengertian Prosedur ini mencakup semua kegiatan yang terkait dengan identifikasi,
dokumentasi dan pelaporan kasus KTD, KTC, KPC, KNC dan risiko
pelayanan klinis.
- KTD (Kejadian Tidak Diinginkan) yaitu cedara atau hasil yang tidak sesuai
dengan harapan, yang terjadi bukan karena kondisi pasien tetapi oleh
karena penanganan klinis.
- KTC (Kejadian Tidak Cedera) yaitu penanganan klinis yang tidak sesuai
kadang tidak menimbulkan cedera.
- KPC (Kejadian Potensial Cedera) yaitu keadaan- keadaan tertentu dalam
pelayanan klinis yang berpotensi menimbulkan cedera.
- KNC (Kejadian Nyaris Cedera) yaitu terjadi jika hampir saja dilakukan
kesalahan dalam penanganan klinis tetapi kesalahan tersebut tidak jadi
dilakukan.
Risiko pelayanan klinis yaitu risiko akibat pelaksanaan pelayanan medik.
2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah - langkah untuk penanganan KTD,
KTC, KPC, KNC dan risiko pelayanan klinis.
3. Kebijakan 1. SK Kepala UPT.Puskesmas Semanu I Nomor…..Tahun 20 Tentang
Kebijakan Mutu Puskesmas Dan Keselamatan Pasien Pada UPT
Puskesmas Semanu I.
2. SK Kepala UPT.Puskesmas Semanu I Nomor ….. Tahun 20 Tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis Pada UPT Puskesmas Semanu I.
3. SK Kepala UPT. Puskesmas Semanu I Nomor 091 Tahun 20 Tentang
Penanganan Kasus Kejadian tidak diinginkan (ktd), kejadian tidak cedera
(ktc), kejadian potensila cedera (kpc), kejadian nyaris cedera (knc) dan
kejadian sentinel di UPT. Puskesmas Semanu I.
4. Referensi Pedoman Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Tahun 2008.
5. Prosedur/ Langkah- Alat dan Bahan
Langkah - Formulir Laporan Insiden Internal Puskesmas Semanu I.
- ATK.

Langkah-Langkah
1. Pemberi pelayanan klinis yang mendapatkan KTD, KTC, KNC, KPC dan
risiko pelayanan klinis melakukan observasi, pertolongan dan
penanganan awal sesuai kondisi.
2. Pemberi pelayanan klinis yang mendapatkan KTD, KTC, KNC, KPC dan
risiko pelayanan klinis membuat laporan insiden dengan mengisi formulir
laporan insiden internal pada akhir jam kerja/shif dan diserahkan pada
Koordinator ruangan. (paling lambat 2 x 24 jam ) jangan menunda
pelaporan.
3. Koordinator ruangan memeriksa laporan dan melakukan grading risiko
terhadap insiden yang dilaporkan.
4. Hasil grading akan menetukan bentuk investigasi dan analisa yang akan
dilakukan sebagai berikut:
a. Grade Biru : investigasi sederhana oleh Koordinator Ruangan, waktu
maksimal 1 minggu.
b. Grade Hijau : Investigasi sederhana oleh Koordinator Ruangan, waktu
maksimal 2 minggu.
c. Grade Kuning : Investigasi komprehensif/ analisis akar masalah/ RCA
oleh Tim PMKP, waktu maksimal 45 hari.
d. Garde Merah : Investigasi komprehensif/ analisis akar masalah/ RCA
oleh Tim PMKP, waktu maksimal 45 hari.
5. Laporan hasil investigasi sederhana dan laporan insiden dilaporkan ke
Tim PMKP Puskesmas.
6. Tim PMKP melakukan RCA untuk grade kuning dan merah, setelah
dilakukan RCA Tim PMKP membuat laporan dan rencana tindak lanjut
untuk perbaikan serta pembelajaran : petunjuk ‘safety alert” untuk
mencegah kejadian yang sama terulang kembali.
7. TIM PMKP melakukan pelaporan insiden kepada TIM Mutu dengan
tembusan kepada Kepala Puskesmas.
6. Bagan Alir

KTD, KTC, KNC, Observasi, Pertolongan dan


KPC dan risiko Penanganan Awal
pelayanan klinis

Pemberi Layanan Membuat Form Lapoaran


Laporan insiden Insiden
Internala

Koordinator Ruangan (Max 2x24 jam)

Laporan diperiksa dan di grading

Biru dan Hijau Kuning dan Merah

Investigasi Sederhana oleh TIM PMKP


koordinator ruasngan

RCA

Laporan hasil investigasi


dan insiden
Laporan dan rencana
tindak lanjut

TIM Mutu dengan


Tembusan ke Kepala
Puskesmas

7. Unit terkait 1. Ruangan Pemeriksaan Umum.


2. UGD dan Ruangan Tindakan.
3. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut.
4. Ruangan KIA,KB dan Imunisasi.
5. Ruangan MTBS.
6. Laboratorium.
7. Ruang Farmasi.
8. Ruangan Lansia.
9. Puskesmas Pembantu.

Anda mungkin juga menyukai