Anda di halaman 1dari 7

CE /

NO DIALOG VERBATIN TAHAP/TEHNIK


CO
CE “Tok…tok…tok….assalammu’alaikum
1 ibu….” (sambil mengetuk pintu ruang BK )
CO “Waalaikum salam, oohhh Irma, ayo sini Opening
masuk,
CE silahkanduduk Irma ! ( sambil menunjuk
2 sofa )
“Makasih bu “ ( sambil duduk )
CO “Gimana kabarnya Irma ?” ( sambil duduk
)
3 CE “Alhamdulillah, baik-baik saja bu (
sambil menunduk menyembunyikan
CO sesuattu di wajahnya
“Syukurlah kalau semuanya dalam keadaan
4 CE baik?” Topik netral, masih
Oh ya sekarang apa kegiatanmu ir ?’ opening
“ Sementara ini kegiatan di rumah engga
ada bu, tapi kalau kegiatan di sekolah saya
masih ikut ekstrakurikuler PMR bu” (
sambil matanya menatap langit-langit
ruangan )
CO “Wah itu bagus Irma, sepertinya kamu
senang kegiatan social ya ?” ( sambil terus
memperhatikan reaksi Irma yang
5 CE menyembunyika seseutau )
“ Saya senang bu kegiatan PMR karena
CO saya bisa membantu orang lain dalam Reiforcement
kegiatan social”
“Bagus sekali jalan pikiranmu Irma,
ngomong-ngomomg apa cita-citamu nanti
kalau sudah lulus SMA?’ ( sambil
memperhatikan bahasa tubuh Irma yang
mulai gelisah )
6 CE “ Yaaahhh itulah bu..???!!!” ( Irma
menarik nafas berat sambil menerawang )
CO “lo..lo…kok begitulah…Irma kan anak
yang cerdas dan selalu mendapatkan
peringkat kelas, kenapa Irma sepertinya
Irma bingung ?”
7 CE “nnnggg…. ( menggaruk kepala ), gini
bu saya kan maunya masuk jurusan IPS
tapi……..????” ( mulai berkaca-kaca Mulai menganalisa
CO matanya ) kasus
“Tapi kenapa Irma, kan sekarang Irma di
jurusan IPA, jurusan yang diidam-idamkan
semua orang”
8 CE “Itulah bu, akhir-akhir ini, saya ada beban
pikiran, cemas dan takut tidak bisa
memberikan yang terbaik di jurusan IPA in
sesuai harapan orang tuaku” ( tampak Proses Analisa
CO bingung )
“Baiklah Irma, sebelumnya ibu ucapkan Penghargaan akan
terimakasih Irma mau bertemu ibu di kesediaan konseli
ruangan ini yang berarti Irma percaya dan menekankan
penuh sama ibu untuk membantu mencari azas kerahasiaan
jalan keluar, mau menceritakan segala hal untuk
yang menjadi beban Irma, dan ibu akan meningkatkan
menjaga kepercayaan ini. Jadi Irma tidak kepercayaan
usah ragu atau khawatir. Apa yang aka kita konseli
bicarakan disini menjadi rahasia kita,
bagaiman Irma ?”
9 CE “Ya bu, saya mengerti dan senang kok bisa
bercerita sama ibu” ( ekspresi gembira
dengan tersenyum )
CO “Nah Irma sekarang kita ada waktu sekitar
30 menit, karena ibu akan masuk kelas Kontrak
juga, jadi kalau belum selesai kita akan
meneruskan pada pertemuan berikutnya,
bagaimana Irma, apa Irma setuju ?” (
sambil tersenyum menawarkan rencana)
10 CE “Ya bu saya setuju, habis ini saya juga ada
keperluan dan janjian dengan guru fisika” (
Irma tersenyum sambil membetulkan
CO duduknya )
“Hm, baiklah Irma kita mulai dan kita
gunakan waktu yang tidak banyak ini, Proses Analisis
sekarang coba ceritakan sama ibu apa
sebenarnya yang mengganjal dan menjadi
beban pikiranmu saat ini sehingga kamu
cemas dan khawatir ?” ( sambil berdehem )
11 CE “Begini bu, jurusan yang sekarang saya
jalani ini karena kemauan orang tua saya
bukan atas pilihan saya bu.” ( sambil Proses Sintesis
CO menunduk sedih )
“Pilhan orang tuamu ?”
12 CE “Benar bu, jurusan IPA akan
mempermudah saya masuk fakultas
kedokteran katanya, terus orang tua saya
juga minta saya menjadi dokter biar bisa
memberikan contoh adik-adik saya kan
saya anak pertama bu” ( sambil tertunduk
CO memainkan kerudungnya )
“Waaahh, waahh, waaahh banyak sekali ya
Ir permintaan orang tua kamu” ( sambil
menggeleng-gelengkan kepala )
13 CE “Bukan itu saja bu, orang tua saya juga
selalu marah-marah kalau nilai saya turun,
pokoknya saya harus belajar dan belajar,
CO kan capek bu !”
“Apa alasannya Irma, kok orang tuamu
memperlakukanmu seperti itu?”
14 CE “Kata orang tuaku jurusan IPA itu bagus
jadi saya harus serius dalam belajar, tapi
saya nggak nyaman bu di jurusan IPA” (
sambil menghentakkan kakinya ke lantai )
CO “Pada intinya orang tuamu yang
memilihkan dan menentukan jurusan IPA
itu”
15 CE “Benar bu itu yang menjadi beban pikiran
saya karena saya inginnya masuk jurusan
IPS” ( sambil menarik nafas kesal)
CO “Bagaiman dengan nilaimu selama satu
semester ini di jurusan IPA ?”
16 CE “Nilai saya untuk semester satu lumayan
bagus pak, tapiiii….??” ( menghentikan
ucapannya, tanpak ragu-tagu )
CO “Tapi kenapa Irma, kan nilaimu bagus tadi
berarti Irma termasuk anak yang pintar dan
mampu di jurusan IPA “
17 CE “Nah itu dia bu, di semester dua ini
sepertinya nilai saya turun, saya enggak
suka bu di jurusan yang dipilihkan orang
tua saya ini, saya tidak nyaman ibu !!!” (
CO emosi tampak diwajahnya ) Reinforcement
“Ohh jadi Irma merasa tidak suka dan tidak
nyaman di jurusan IPA ini karena bukan
pilihan Irma sendiri”
18 CE “Benar bu, bahkan orang tua saya juga
sudah memilih Perguruan Tingginya juga, Proses Diagnosa
kan saya cemas bu kalau saya enggak bias
memenuhi harapan itu…..” ( matanya
CO mulai berkaca-kaca )
“Ohh…….gitu…bukannya nila-nilaimu
bagus, ibu yakin Irma bisa “
19 CE “Iya sih bu tapi yang namanya enggak suka
ya pasti jadi jenuh, apalagi pas kuliah nanti Diagnosa
disuruh masuk kedokteran lagi, aduuhhhh
enggak deh bu, saya kan juga puya hak
menentukan pilihan bu, tapi saya juga
enggak bisa menolak keinginan orang tua
CO saya “ ( mulai meneteskan air mata )
“Hm…ibu mngerti kok Irma, coba
sekarang tarik nafas, tenangkan diri dulu
lalu ceritakan ke bagaimana hubunganmu
dengan orang tuamu ? ( sambil menepuk
bahu Irma untuk menenangkannya sambil
memberinya tissue )
20 CE “Juga Orang tua saya sangat perhatian bu
sama anak-anaknya, semua kebutuhan
kami terpenuhi, falitas rumah lengkap bu,
secara materi kami tak kurang satu apapun
bu, orang tua kami sangat menyayangi
kami, tapi terlalu banyak menuntut dan
mengatur atas nilai dan masa depan kami
CO bu, bahkan kalau nilai kami jelek,
wahh..!!!!”
“Loh…kenapa memangnya Ir “
21 CE “Pasti marah besar bu dan kami enggak
boleh keluar rumah” ( sambil menunduk
sedih )
“Seberapa besar sih marahnya orang tuamu
CO kok Irma takutnya kayak melihat hantu ?” (
sambil tersenyum )
22 CE “Bukan begitu bu, sebenarnya orang tua
saya baik dan perhatian” ( sambil
CO tersenyum juga )
“Nah itu bagus, lalu apa yang harus
ditakutkan kalau teryata orang tuamu baik
dan perhatian “
23 CE “Nggak tahulah bu Irma hanya merasa
ketakutan aja….adakalanya orang tuaku
marah kalau tidak sesuai dengan
kehendaknya” ( sambil tersenyum tipis
CO mengenang orang tuanya)
“Dengan kejadian ini apa yang bisa Irma
lakukan supaya apa yang kamu cemaskan
bias dihindari ?
24 CE “Gimana ya bu, saya bingung ?” ( sambil
menggaruk kepalanya yang tertutup jilbab )
CO “Jurusan apa yang benar-benar diminati
Irma ? ( sambil menatap Irma )
25 CE “Jelas jurusan IPS bu” ( matanya berbinar )
CO “Bagaimana dengan nilaimu di bidang
IPS?”
26 CE “Alhamdulillah bagus bu, saya
menbidamng dapatkan nilai sempurna
diatasnya nilai IPA, meskipun nilai IPA
saya juga bagus, cuma mulai di semester
dua ini turun bu nilai IPA saya, enggak
tahu bu ( menarik nafas ), mungkin karena
CO saya enggak nyaman tadi kali bu ya “
“Wah awal yang bagus kalau nilaimu
sempurna, tapi Irma harus tetap semangat,
optimis dan mencoba menjelaskan ke
orang tua Irma tentang jurusan IPA ini,
tentang kecemasan Irma”
27 CE “Iya bu, saya pernah menyampaikan
keluhan saya bahwa saya tidak suka masuk
jurusan IPA, dan saya juga
mengungkapkan kalau saya suka ambil
Jurusan IPS karena saya ingin jadi Akuntan
bukan Dokter, tapi…” ( Irma
CO menghentikan ucapannya sambil
menunduk sedih ingat masalah tersebut )
“Hm…oohh….trs….?” (sambil menggeser
duduknya untuk lebih dekat dengan
Konsele )
28 CE “Tapi orang tua saya marah-marah bu
bahkan ketika saya tahu nilainya turun,
ehhh malah tambah marah dan menyuruh
saya untuk lebih serius belajar enggak
boleh main-main, gitu bu katanya” ( Irma
mengusap air matanya yang mulai jatuh )
CO “ya sudah…sudah…ibu bisa merasakan
betapa berat tanggung jawab yang harus
kamu pikul.” ( sambil mengelus kepala
Irma )

29 CE “Makasih bu, tapi saya akan coba lagi


bicara dengan orang tua saya bu, kalau
orang tua saya masih tetap bersikeras
dengan kehendaknya, saya enggak tahu
harus bagaimana bu “ ( pecahlah tangis
CO Irma )
(sambil memberikan tissue) “Iya Irma biar
masalahnya cepat selesai dan tidak
berlarut-larut, agar nilai Irma yang turun
masih bisa diperbaiki”
30 CE “Ya bu saya akan coba bicara lagi, tapi
kira-kira orang tuaku marah enggak ya bu
CO ?“ Reinforcement
“Dicoba aja, ibu doakan moga berhasil “
31 CE “Baik bu, oh ya bu kira-kira apa yang harus
saya lakukan jika tidak membuahkan hasil
??” ( sambil memainkan jarinya, pertanda
CO Irma bimbang ) Proses Prognosis
“Irma harus berani mengambil keputusan
yang sama-sama enak, orang tua Irma tidak
tersinggung dan Irma juga nyaman, kapan
rencananya Irma mau bicara dengan orang
tua ? “
32 CE “InsaAlloh bu nanti malam saya akan
bicara dengan orang tua saya”
CO “Bagus sekali, ibu hargai keberanian
Irma.Untuk mengingatkan rencana Irma
tadi ini ibu siapkan format perjanjian
beberapa alternative yang kita sepakati “
33 CE “Tujuannya buat apa bu? ( terlihat heran )
CO “Agar Irma tidak lupa dengan rencana Irma

34 CE “oh gitu ya bu “
“Nah kalau Irma dapat melaksanakan
rencan ini dengan baik, ibu kasih hadiah
khusus buat Irma, gimana Ir “
35 CE “Wahh mau bu, siap deh bu “ (sambil
CO tersenyum)”
“Baiklah Irma sepertinya waktu kita sudah Proses treatment
habis sekalai lagi ibu ada perjanjian
ingatkan 5kesepakatan kita ya, yang dalam pengambilan
pertama : Irma paham kan kalau semua keputusan nanti
orang tua pasti menginginkan yang terbaik
untuk anaknya walau terkadang jalan yang
diambil salah.
ke dua: berbicara dengan baik-baik tentang
bakat dan keinginan Irma untuk ke Transaksi
depannya.
ke tiga: Irma harus berusaha berbicara
dengan sikap yang dewasa.,, tidak
kekanak-kanakkan.
ke empat: Irma harus paham bahwa jurusan
IPA itu kemungkinan pilihan di Perguruan
Tinggi lebih luas dan menjadi pilihan yang
didambakan oran.
Yang terakhir: Irma harus bisa
membuktikan kepada orang tua bahwa
jurusan IPSpun baik dan Irma mampu
sertabisa menjadi akuntan yang suksesdan
tidak mengecewakan orang tuanya, nah
giman Irma sudah paham yang ibu
maksudkan ?“
36 CE “Iya bu mudah-mudahan ya bu orang tua
saya mau mengerti jalan pikiran saya’
CO “Amin, good luck ya Irma, semangat !!!”
(sambil menepuk nepuk pundak Irma )
37 CE “Terimakasih bu “ (sambil tersenyum )
CO “Oh ya masih ada yang mau Irma
sampaikan ke ibu ?
38 CE “Saya rasa tidak ada lagi bu, sudah cukup,
terimakasih banyak ya bu” ( sambil
CO bersalaman )
“Baiklah kalau begitu, Irma “ ( membalas
jabatan tangan Irma )
39 CE “Assalammualaikum bu“ ( sambil
meninggalkan ruangan taman Bimbingan
CO Konseling )
“Wa’alaikumsalam Irma” ( sambil
mengantar sampai di pintu ruangan )

Anda mungkin juga menyukai