Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENGENDALIAN VEKTOR (FOGGING)


PUSKESMAS PEDAMARAN TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN
Pada umumnya program pemberantasan penyakit DBD belum berhasil,
terutama karena masih tergantung pada penyemprotan dengan insektisida untuk
membunuh nyamuk dewasa. Penyemprotan membutuhkan pengoperasian
khusus, membutuhkan biaya cukup tinggi, dan detail teknis yang harus dikuasai
pelaksana program. Berikut beberapa informasi yang perlu diketahui tentang
pemberantasan vektor DBD secara kimia, khususnya melalui metode fogging.
menurut Depkes RI (2007), kegiatan pengendalian vektor dengan pengasapan
atau fogging fokus dilakukan di rumah penderita/tersangka DBD dan lokasi
sekitarnya yang diperkirakan menjadi sumber penularan. Fogging (pengabutan
dengan insektisida) dilakukan bila hasil PE positif, yaitu ditemukan
penderita/tersangka DBD lainnya atau ditemukan tiga atau lebih penderita panas
tanpa sebab dan ditemukan jentik > 5 %. Fogging dilaksanakan dalam radius 200
meter dan dilakukan dua siklus dengan interval + 1minggu.

II. LATAR BELAKANG

Pelaksanaan penanggulangan DBD secara umum dapat dibagi dalam tiga


wilayah: endemis, sporadis dan potensial bebas. Pemberantasan vektor masih
harus dilakukan dengan cara fogging foccus, abatisasi masal dan PSN dengan cara
gerakan 3M. Penyuluhan dengan cara gerakan bulan bakti 3M dilaksanakan oleh
kader POKJA setempat seminggu sekali .
Fogging (pengasapan) memotong siklus penyebarannya dengan
memberantas nyamuk tersebut. Salah yang menyebabkan Demam Berdarah dan
Malaria. Selain itu juga dapat dilakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan
(MBS) untuk mengetahui sampel darah penderita malaria serta memberantas
jentik nyamuk. Namun bila hal ini tidak dikendalikan bisa memicu ledakan masalah
pada masa datang karena umumnya dikerjakan tanpa dilandasi pengetahuan yang
benar. Tingginya morbiditas penyakit itu memaksa masyarakat bertindak:
memberantas nyamuk anopheles,culex, Aedes aegypti sebagai serangga yang
berbahaya.

III. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


a. Tujuan Umum
Untuk memutus mata rantai penularan penyakit DBD
b. Tujuan Khusus
1. Untuk menurunkan kejadian penyakit DBD
2. Memutus rantai penularan penyakit DBD
3. Mencegah terjadinya KLB

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


a. Kegiatan pokok
Pelaksanaan Fogging
b. Rincian kegiatan
1. Penetapan wilayah/daerah focus yang akan defogging (biasanya radius 200
meter).
2. Menyiapkan lokasi yang akan di foging.
3. Pelaksanaan fogingg oleh tim (siklus I dan II)

V. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Menentukan waktu dan tempat yang akan di foging
b. Berkoordinasi dengan lintas sector kelurahan setempat
c. Menentukan area yang akan di lakukan fogging
d. Menentukan jarak radius200 meter dari lokasi dengue
e. Memberitahu pada masyarakat yang dilakukan foging untuk Tidak
mengunci pintu,menutup makanan,mengeluarkan ternak piaraan.
f. Melakukan pengasapan di lokasi yang sudah ditentukan
g. Mencatat jumlah rumah yang dilakukan fogging
h. Memberitahu kepada masyarakat fogging siklus kedua
i. Penangung jawab upaya melaporkan kepada kepala puskesmas.

VI. SASARAN
Terlaksananya kegiatan fogging focus sesuai dengan prosedur yang ada.
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Jika terjadi kasus DBD yang memenuhi syarat untuk dilaksanakan fogging

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Pelaksanaan kegiatan divaluasi tentang permasalahan, hambatan.
Kemudian dianalisis dan dicari pemecahanya Penangungjawab upaya
melaporkan hasil kegiatan kepada kepala puskesmas

IX. ANGGARAN
Kegiatan ini dibiayai oleh Bantuan Operasional Kegiatan (BOK) Tahun
Anggaran 2019.

Mengetahui, Pedamaran 4 Februari 2019


Kepala Puskesmas Pedamaran
Pengelola Program
Kecamatan Pekaitan

drg. YUDHY GUSTIANTO


IHJA ULLUMUDDIN, AMK
NIP. 19820108 201408 1 003

Anda mungkin juga menyukai