Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhammad Ainuddin

NIM : 161411018

Kelas : 3A D3 Teknik Kimia

Tugas : Peluang Produksi Bersih Penggunaan Krom pada Industri Penyamakan Kulit

1. Recovery Krom

Senyawa krom murni (Cr2O3) yang digunakan untuk penyamakan kulit sebesar 8%
dari berat kulit. Selanjutnya pemakaian ulang senyawa krom hasil olahan kembali (hasil
hidrolisis dan recovery limbah shaving) divariasi konsentrasinya agar diperoleh senyawa
krom optimum untuk penggunaan kembali penyamakan kulit. Limbah shaving akan
dihidrolisis dengan alkali, selanjutnya dipisahkan antara krom dan protein kolagennya dengan
cara penyaringan. Selanjutnya senyawa krom yang didapat direcovery menggunakan asam sulfat
pekat.

Secara umum, persamaan kesetimbangan krom dalam larutan terlihat pada persamaan
menurut Mu et al., (2003)

(1)

Gambar 1. Diagram Alir Unit Recovery Krom

Recovery krom dilakukan dengan melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut :

1. Penyaringan digunakan untuk memisahkan kotoran-kotoran padat dengan cairan Cr.


2. Cairan Cr yang bebas padatan tersebut diendapkan dengan menambahkan basa NaOH 1%
sampai 3% sehingga ion Cr3+ akan menjadi Cr(OH)3 dan pH menjadi 8-8,5 dengan
pengadukan selama kurang lebih 4 jam. Pada kondisi basa, terbentuknya endapan garam
krom ini memberikan kelebihan hidrolisis dengan alkali dibandingkan hidrolisis
dengan asam. Pada literatur lainnya menggunakan magnesium oksida MgO.
3. Pemisahan cairan dan padatan dilakukan setelah Cr mengendap kurang lebih 1 hari.
Cairan dialikan ke IPAL secara over flow .
4. Padatan Cr dipakai untuk penyakaman kembali tetapi sebelumnya dilarutkan dalam
larutan asam sulfat sehingga menghasilkan Cr2O3.
2. IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)

Gambar 2. Skema Pengolahan Air Limbah Industri Kulit

No Proses Keterangan
1. Sedimentasi Bertujuan untuk mengambil kembali kromium yang tidak terserap
pada kulit dan terbawa dalam bentuk larutan kromium,
penambahan basa pada larutan kromium akan membentuk endapan
kromium.
2. Pemanasan Endapan Kromium dari proses sedimentasi akan dipanaskan untuk
menguapkan sekaligus mengoksidasi cromium sehingga dapat
digunakan kembali pada proses produksi
3. ekualisasi Sumber air limbah dari proses baik yang mengandung cromium
ataupun tidak akan di satukan dalam bak ekualisasi untuk
mendapatkan perlakuan secara kimiawi, dengan penambahan asam
ataupun basa guna menstabilkan pH di rentan basa
4 Koagulasi Penambahan Koagulan dan Floakulan untuk membentuk flok-flok
-Flokulasi kotoran (Bulu, Protein Rusak, dll), flok yang terbentuk akan
dipisahkan menggunakan klarifier. Sedangkan efluent masih
memiliki nilai BOD yang cukup tinggi.
5 Lumpur Aktif Proses Pengolahan Air Limbah secara biologis untuk menurunkan
kandungan senyawa organik didalam efluent. Dengan bantuan
mikroba pendegradasi yang bersifat aerobik sehingga diperlukan
penambahan aerasi,kemudian akan terbentuk lumpur yang dapat
dipisahkan. Lumpur sebagian akan di recycle ke unit lumpur aktif,
sebagian dapat dikeringkan sebagai media tanam
6 Filtrasi Efluent akan disaring menggunakan media filter pasir, hasilnya air
akan digunakan kembali pada unit proses

Sehingga setelah diolah, air limbah bisa memenuhi baku mutu limbah menurut permen LH
(Sumber: Permen LH No. 5 tahun 2014)

Reaksi – reaksi yang terjadi :


- Pada hipoklorit
H2O2(aq) + NaClO(aq)  NaCl(aq) + H2O(l) + O2(g) (2)

- Pada natrium sulfit


2 Na2S + 3 O2 + 2 CO2  2 Na2CO3 + 2 SO2 (3)

- Pada setelah reaksi natrium sulfit


SO2 + 2 H2S  3 S + 2 H2O (4)
Daftar Pustaka

Alihniar,Febriana.2011.Skripsi Kajian Implementasi Produksi Bersih di Industri Penyamakan


Kulit (kasus desa cibuluh,kecamatan bogor utara).Bogor:Institut Pertanian Bogor.

Anonim, BAB X Pengolahan Limbah Industri Kulit

https://keslingmks.wordpress.com/2008/08/18/industri-penyamakan-kulit-dan-dampaknya-
terhadap-lingkungan/ [diakses pada tanggal 06/mei/2019]

Mu, C., Lin, W., Zhang, M., & Zhu, Q. (2003). Towards zero discharge of chromium-
containing leather waste through improved alkali hydrolysis. Waste management, 23(9),
835-843.

Sutyasmi, Sri dan Raptiningsih, Sup. 2014. Pemanfaatan Kembali Krom Limbah Shaving Untuk
Penyamakan Kulit. Yogyakarta: Penulis korespondensi

Anda mungkin juga menyukai