Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TANAH MERAH
Jl. Raya tanah merah no. 04 - Telp. 082301035120 Bangkalan 69172
EMAIL : puskesmas.tanahmerah@yahoo.co.id

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Memahami penatalaksanaan penyakit diare


Sub Pokok Bahasan : Penanganan dasar diare dengan Oralit

Sasaran : Masyarakat Tanah Merah


Hari/Tanggal : Senin, 19 September 2016
Waktu : 08.00 – Selesai
Tempat : Desa Baipajung Kec.Tanah Merah

I. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah global dan banyak
terjangkit di negara-negara berkembang dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk,
tidak cukup pasokan air bersih, kemiskinan dan pendidikan yang rendah. Insiden diare
bervariasi disetiap daerah, disetiap wilayah, musim dan masa-masa endemik. Diare juga
masih merupakan masalah kesehatan yang penting di Indonesia, karena masih timbul
dalam bentuk kejadian luar biasa (KLB), dan disertai dengan kematian yang tinggi,
terutama di Indonesia bagian timur. Penanganan diare yang dilakukan secara baik
selama ini membuat angka kematian akibat diare dalam 20 tahun terakhir menurun
tajam. Walaupun angka kematian sudah menurun tetapi angka kesakitan masih cukup
tinggi, lama diare serta frekuensi diare pada penderita akut belum dapat diturunkan
(Soepardi, 2011).
Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan maupun makanan yang
dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor penyebab
diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai peranan penting dalam
menanggulangi penyakit diare ini. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang terkena
diare maka dari keluargalah yang harus memberikan pertolongan pertama terhadap
penderita. Namun tidak semua paham dan mau melakukan perannya untuk
menanggulangi penyakit diare ini dengan berbagai alasan, salah satunya adalah
kurangnya informasi mengenai diare dan juga cara penanganan pada penyakit ini
(Setyohadi, 2006).
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan
informasi kepada masyarakat, khususnya kepada pasien dan keluarga pasien yang
nantinya diharapkan dapat menambah pengetahuan pasien dan keluarga pasien terhadap
penanganan diare sehingga pasien dan keluarga pasien mampu mengaplikasikan
informasi yang didapat untuk mencegah terjadinya penyakit diare.
II. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan masyarakat mampu
memahami tentang penyakit diare.
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti proses penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat dapat:
1. Menjelaskan pengertian diare.
2. Menyebutkan penyebab diare.
3. Menjelaskan tanda dan gejala dari penyakit diare.
4. Menjelaskan cara penularan penyakit diare.
5. Menjelaskan dan menyebutkan pencegahan penyakit diare.
6. Menjelaskan dampak penyakit diare.
7. Menjelaskan dan menyebutkan penanganan penyakit diare.
8. Mendemonstrasikan cara pembuatan oralit dan larutan gula garam.
III. METODE
Ceramah, diskusi atau tanya jawab, demonstrasi
IV. MEDIA
a. Leaflet
b. Materi SAP
c. Oralit, larutan gula garam, sendok, air kemasan
V. MATERI PENYULUHAN
a. Definisi (pengertian) diare
b. Penyebab diare
c. Tanda dan gejala diare
d. Cara penularan diare
e. Pencegahan diare
f. Dampak diare
g. Penanganan diare
h. Cara pembuatan oralit dan larutan gula garam
VI. MATERI
Terlampir
VII. KEGIATAN PENYULUHAN
No Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
1 Pembukaan 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam 5 menit
mengucapkan salam 2. Mengetahui identitas
kepada peserta penyuluh
2. Memperkenalkan diri 3. Menjawab setahunya
3. Menggali pengetahuan pertanyaan penyuluh
peserta tentang penkes
4. Menyampaikan topik dan 4. Mendengarkan
tujuan penkes kepada penyuluh
peserta menyampaikan topik
5. Kotrak waktu untuk dan tujuan
kesepakatan pelaksanaan 5. Menyetujui
penkes dengan peserta kesepakatan waktu
pelaksanaan penkes
2 Kegiatan inti 1. Menjelaskan materi 1. Mendengarkan 10 menit
penyuluhan kepada penyuluh
peserta menyampaikan materi
2. Memberikan kesempatan 2. Menanyakan hal-hal
kepada peserta untuk yang tidak dimengerti
menanyakan hal-hal yang dari materi
belum dimengerti dari penyuluhan
materi yang dijelaskan
penyuluh
3 Demonstrasi 1. Mendemonstrasikan cara 1. Memperhatikan 10 menit
cara pembuatan pembuatan larutan gula demonstrasi dan
larutan gula garam melakukan
garam redemonstrasi
4 Evaluasi / 1. Memberikan pertanyaan 1. Menjawab pertanyaan 5 menit
penutup kepada peserta tentang yang diajukan oleh
materi yang sudah penyuluh
disampaikan penyuluh 2. Mendengarkan
2. Menyimpulkan materi penyampaikan
penyuluhan yang sudah kesimpulan
dismpaikan kepada 3. Mendengarkan
peserta penyuluh menutup
3. Menutup acara dengan acara dan menjawab
mengucapkan salam serta salam
terimakasih kepada
peserta

VIII. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
1. Media yang digunakan dalam acara penyuluhan semuanya lengkap.
2. Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan dibuat dalam leaflet serta disajikan
dengan demonstrasi agar penyampaian kepada masyarakat lebih mudah.
b. Evaluasi Proses
1. Penyuluhan kesehatan tentang penyakit diare berjalan dengan baik, masyarakat
dapat memahami penyuluhan yang diberikan.
2. Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi.
c. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan dapat memahami dari apa yang disampaikan dan mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh
IX. REFERENSI
Setyohadi, bambang. 2006. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Jakarta: IPD FK UI.
Suryono. 1998. Diare akut. Jakarta: EGC.
Soepardi, jane. 2011. Kementerian kesehatan RI. Jakarta.
http://habangputih.blogspot.com/2009/12/diare-dan-demam.html
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Diare
Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan
konsistensi dari tinja yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi buang
air besar biasanya 3 kali atau lebih dalam sehari (Depkes RI, 2005).
B. Penyebab Diare
Penyebab diare adalah sebagai berikut:
1. Infeksi : virus, bakteri, parasit
2. Makanan : basi, beracun, alergi terhadap makanan
3. Gangguan penyerapan makanan : tidak toleransi terhadap karbohidrat, lemak atau
protein
4. Psikologis : rasa takut dan cemas
5. Sistem kekebalan tubuh menurun
C. Tanda dan Gejala Diare
1. Muntah-muntah yang dapat terjadi sebelum atau sesudah diare yang kemudian diikuti
4-8 hari diare hebat
2. Diare pada bayi dan anak menjadi gelisah dan cengeng, suhu tubuh meningkat, nafsu
makan berkurang atau tidak ada
3. Apabila penderita telah banyak kehilangan cairan dan elektrolit maka gejala dehidrasi
akan tampak
4. Berat badan turun, turgor kulit berkurang, mata dan ubun-ubun besar menjadi cekung,
selaput bibir dan mulut serta kulit tampak kering
D. Cara Penularan Diare
Diare akibat infeksi terutama ditularkan secara fecal oral. Hal ini disebabkan
masukan makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja ditambah ekskresi yang
buruk, makanan yang tidak matang, bahkan yang disajikan tanpa dimasak. Penularannya
adalah transmisi orang ke orang melalui aerosolisasi (Norwalk, Rotavirus), tangan yang
terkontaminasi (Clostridium difficile), atau melalui aktivitas seksual
E. Pencegahan Diare
1. Pemberian ASI eksklusif 4 s/d 6 bulan
2. Mencuci tangan setelah buang air besar, sebelum memasak, mengolah makanan dan
makan, sebelum memberi makan pada anak-anak
3. Buang air besar pada tempatnya
4. Makanan harus selalu dicuci bersih
5. Makanan harus dimasak dengan benar
6. Jangan makan di sembarang tempat
7. Menggunakan air matang untuk minum
8. Simpan makanan atau minuman di tempat tertutup
F. Dampak Diare
1. Kekurangan cairan dalam tubuh
2. Suhu tubuh meningkat
3. Kesadaran menurun
4. Apabila pertolongan tidak segera dilakukan akan terjadi kematian
G. Penanganan Diare
Pada orang dewasa, penatalaksaan diare akibat infeksi terdiri atas :
1. Dapat dimulai di rumah dengan minum: larutan gula garam, larutan oralit, tetap
minum ASI (bayi). Larutan gula garam dibuat dengan cara air matang sebanyak 250cc
dicampur dengan 2 sendok teh gula dan 1 sendok teh garam
2. Tetap makan dan minum
3. Istirahat yang cukup
4. Bila masih diare segera bawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat
5. Hindari makanan yang tinggi serat pada saat fase akut
H. Cara Pembuatan Oralit dan Cairan Gula Garam
1. Cara pembuatan oralit :
1 bungkus oralit 200 dilarutkan dalam 1 gelas berisi air matang 200cc kemudian
diaduk sampai merata
2. Cara pembuatan cairan gula garam
Bahan dan alat :
a) Gelas belimbing (200cc) air minum (yang sudah dimasak) satu sendok makan gula
pasir.
b) Setengah sendok makan garam dapur
Cara membuat :
Gelas yang berisi air matang (200cc) dimasukkan 1 sendok makan gula pasir
kemudian tambahkan setengah sendok teh garam, aduk sampai rata
Cara pemberian :
Diberikan saat ada pengeluaran (mencret) pada bayi dan anak-anak dapat diberikan
setiap terlihat haus atau minta minum
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TANAH MERAH
Jl. Raya tanah merah no. 04 - Telp. 082301035120 Bangkalan 69172
EMAIL : puskesmas.tanahmerah@yahoo.co.id

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Memahami penatalaksanaan penyakit diare


Sub Pokok Bahasan : Penanganan dasar diare dengan Oralit

Sasaran : Masyarakat Tanah Merah


Hari/Tanggal : Rabu, 12 Oktober 2016
Waktu : 09.00 – Selesai
Tempat : Desa Padurungan Kec.Tanah Merah

I. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah global dan banyak
terjangkit di negara-negara berkembang dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk,
tidak cukup pasokan air bersih, kemiskinan dan pendidikan yang rendah. Insiden diare
bervariasi disetiap daerah, disetiap wilayah, musim dan masa-masa endemik. Diare juga
masih merupakan masalah kesehatan yang penting di Indonesia, karena masih timbul
dalam bentuk kejadian luar biasa (KLB), dan disertai dengan kematian yang tinggi,
terutama di Indonesia bagian timur. Penanganan diare yang dilakukan secara baik
selama ini membuat angka kematian akibat diare dalam 20 tahun terakhir menurun
tajam. Walaupun angka kematian sudah menurun tetapi angka kesakitan masih cukup
tinggi, lama diare serta frekuensi diare pada penderita akut belum dapat diturunkan
(Soepardi, 2011).
Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan maupun makanan yang
dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor penyebab
diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai peranan penting dalam
menanggulangi penyakit diare ini. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang terkena
diare maka dari keluargalah yang harus memberikan pertolongan pertama terhadap
penderita. Namun tidak semua paham dan mau melakukan perannya untuk
menanggulangi penyakit diare ini dengan berbagai alasan, salah satunya adalah
kurangnya informasi mengenai diare dan juga cara penanganan pada penyakit ini
(Setyohadi, 2006).
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan
informasi kepada masyarakat, khususnya kepada pasien dan keluarga pasien yang
nantinya diharapkan dapat menambah pengetahuan pasien dan keluarga pasien terhadap
PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TANAH MERAH
Jl. Raya tanah merah no. 04 - Telp. 082301035120 Bangkalan 69172
EMAIL : puskesmas.tanahmerah@yahoo.co.id

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Memahami penatalaksanaan penyakit diare


Sub Pokok Bahasan : Penanganan dasar diare dengan Oralit

Sasaran : Masyarakat Tanah Merah


Hari/Tanggal : Sabtu, 19 November 2016
Waktu : 09.00 – Selesai
Tempat : Desa Dumajah Kec.Tanah Merah

I. LATAR BELAKANG
Hingga saat ini penyakit diare masih merupakan masalah global dan banyak
terjangkit di negara-negara berkembang dengan kondisi sanitasi lingkungan yang buruk,
tidak cukup pasokan air bersih, kemiskinan dan pendidikan yang rendah. Insiden diare
bervariasi disetiap daerah, disetiap wilayah, musim dan masa-masa endemik. Diare juga
masih merupakan masalah kesehatan yang penting di Indonesia, karena masih timbul
dalam bentuk kejadian luar biasa (KLB), dan disertai dengan kematian yang tinggi,
terutama di Indonesia bagian timur. Penanganan diare yang dilakukan secara baik
selama ini membuat angka kematian akibat diare dalam 20 tahun terakhir menurun
tajam. Walaupun angka kematian sudah menurun tetapi angka kesakitan masih cukup
tinggi, lama diare serta frekuensi diare pada penderita akut belum dapat diturunkan
(Soepardi, 2011).
Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan maupun makanan yang
dikonsumsi serta gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor penyebab
diare. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai peranan penting dalam
menanggulangi penyakit diare ini. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang terkena
diare maka dari keluargalah yang harus memberikan pertolongan pertama terhadap
penderita. Namun tidak semua paham dan mau melakukan perannya untuk
menanggulangi penyakit diare ini dengan berbagai alasan, salah satunya adalah
kurangnya informasi mengenai diare dan juga cara penanganan pada penyakit ini
(Setyohadi, 2006).
Oleh sebab itu, kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan
informasi kepada masyarakat, khususnya kepada pasien dan keluarga pasien yang
nantinya diharapkan dapat menambah pengetahuan pasien dan keluarga pasien terhadap

Anda mungkin juga menyukai