Anda di halaman 1dari 4

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Implementasi Sistem Informasi Manajemen
1. Pengertian Implementasi Implementasi yang merupakan terjemahan dari kata
“implementation” berasal dari kata kerja “to implement” yang artinya untuk
melaksanakan. Secara sederhana implementasi bisa diartikan pelaksanaan atau
penerapan. Sehubungan dengan kata implementasi ini, Pressman dan Aaron
Wildavsky mengemukakan bahwa “implementation as to carry out, accomplish fulfill,
produce, complete” maksudnya implementasi yaitu untuk membawa, menyelesaikan,
mengisi, menghasilkan dan melengkapi. Jadi secara etimologis implementasi itu dapat
dimaksudkan sebagai suatu aktivitas yang bertalian dengan penyelesaian suatu
pekerjaan dengan penggunaan sarana (alat) untuk memperoleh hasil.
2. Menurut Komaruddin dalam bukunya “Ensiklopedia manajemen”, Sistem Informasi
Manajemen (SIM) adalah suatu pendekatan yang terorganisisr dan terencana untuk
memberi eksekutif bantuan informasi yang tepat dan dapat memberikan kemudahan
bagi proses manajemen. Sedangkan menurut Joseph F, Kelly yang dikutip oleh
Rochaety, Sistem informasi manajemen merupakan perpaduan antara sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya yang berlandaskan komputer yang menghasilkan
kumpulan penyimpanan, perolehan kembali, komunikasi, dan penggunaan data untuk
tujuan operasi manajemen yang efisien dan bagi perencanaan bisnis.
Sistem informasi manjemen merupakan sistem informasi yang mengolah berbagai
data dan informasi menjadi informasi baru yang jauh lebih bermanfaat bagi para
pemakainya.
B. Sistem Informasi Manajemen Keuangan
Sistem informasi manajemen keuangan atau sistem informasi keuangan adalah sebuah sistem
yang mengumpulkan dan mengolah semua data keuangan menjadi sebuah informasi yang
dibutuhkan oleh pihak yang berkepentingan sebagai dasar pengambilan keputusan keuangan.

Sistem informasi keuangan merupakan bagian dari sistem informasi manajemen (SIM) yang
merupakan gabungan atau kumpulan dari beberapa subsistem-subsistem keuangan yang
saling terkait dan terhubung dalam jaringan yang sama untuk menghasilkan informasi
keuangan perusahaan.

Sistem informasi keuangan sering dibutuhkan dalam menghadapi dan memecahkan masalah
yang muncul dalam perusahaan, terutama masalah keuangan.

Informasi keuangan perusahaan yang dihasilkan harus berkualitas agar informasi tersebut
bisa memiliki manfaat yang maksimal yang bisa diandalkan sebagai dasar pengambilan
keputusan.

Contoh penerapan sistem informasi keuangan yang berkualitas harus memenuhi unsur unsur
seperti :
 Relevan
 Akurat dan bisa dipertanggung jawabkan
 Tepat waktu
 Lengkap
 Materialitas
 Mudah Dipahami
 Bebas dari bias
 Bisa dibandingkan dengan laporan sejenis
 Formal dan substantif
 Konsisten dari waktu kewaktu

Informasi keuangan yang disajikan berbentuk laporan khusus dan dilaporkan rutin secara
periodik.

Informasi keuangan tersebut diolah dari seluruh data keuangan baik yang berasal dari internal
maupun eksternal perusahaan.
Sub Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi manajemen keuangan terdiri atas beberapa cabang subsistem didalamnya,
diantaranya adalah subsistem input keuangan dan subsistem output keuangan

Gambar sistem infomrasi manajemen keuangan


C. Subsistem Input Keuangan
Subsistem input keuangan terdiri dari:
1. Subsistem informasi akuntansi
2. Subsistem audit internal
3. Subsistem intelejen

1. Subsistem Informasi Akuntansi


Subsistem informasi akuntansi merupakan salah satu bagian dari sistem informasi manajemen
yang bertujuan untuk menyediakan dan menyajikan informasi keuangan berupa data data
akuntansi.
Data akuntansi akan mencatat hal hal yang berhubungan dengan keuangan perusahaan.

Dimulai dari mencatat seluruh transaksi termasuk menjelaskan transaksi apa, kapan waktu
transaksi dilakukan, siapa yang melakukan, berapa nilai transaksi yang dilakukan dan hal
lainnya.
2. Subsistem Audit Internal
Subsistem audit internal bertujuan untuk memeriksa dengan melakukan audit terhadap
kondisi keuangan perusahaan.
Audit pada subsitem audit disini adalah audit internal perusahaan saja.
Dilakukan oleh auditor internal perusahaan. Bukan auditor dari luar perusahaan
Subsistem audit membantu perusahaan dalam mengontrol, mengawasi dan mengevaluasi
kinerja keuangan perusahaan.
Audit memungkinkan adanya temuan penyimpangan dan pelanggaran yang mungkin terjadi
pada operasional perusahaan, terutama yang berhubungan dengan alur keuangan.
Audit internal bisa jadi adalah sistem pengendalian internal yang utama bagi perusahaan.
3. Subsistem Intelejen Keuangan
Subsistem intelejen keuangan merupakan sebuah sistem yang mengumpulkan data dan
informasi dari internal ataupun eksternal perusahaan yang bisa berpengaruh pada arus kas
perusahaan.
Sistem ini memberikan opsi alternatif sumber pendanaan sebagai sumber sumber keuangan
perusahaan dari luar yang bisa menambah jumlah dana perusahaan.

D. Subsistem Output Keuangan


Subsistem output keuangan setidaknya terdiri dari:
1. Subsistem peramalan keuangan
2. Subsistem manajemen dana
3. Subsistem pengendalian keuangan

1. Subsistem Peramalan Keuangan


Subsistem peramalan keuangan akan memprediksi dan memberikan proyeksi terhadap
kondisi keuangan dimasa yang akan datang, memberikan gambaran dalam penyusunan
perencanaan strategis perusahaan. Waktu akan terus berputar, perubahan perubahan kondisi
internal maupun kondisi eksternal perusahaan niscaya akan terjadi dimasa yang akan datang.
Permintaan pasar, hambatan hambatan, kapasitas produksi dan kondisi keuangan perusahaan
akan mengalami perubahan dari waktu kewaktu.

Subsistem peramalan keuangan akan membaca hal tersebut dengan menggunakan metode
kuantitatif atau metode peramalan non-kuantitatif dalam melakukan peramalan.
Metode peramalan kuantitatif melibatkan hubungan antara variabel terikat (kegiatan yang
akan diramal) dengan variabel bebas (kegiatan lain). Contoh regresi bivariate, regresi
sederhana, regresi multivariate.
Metode peramalan non-kuantitatif tidak melibatkan perhitungan dengan angka, namun
berdasarkan pada pandangan penaksiran yang subyektif. Seperti metode delphi, teknik
consensus panel.
2. Subsistem Manajemen Dana
Subsistem ini berhubungan dengan pengaturan arus kas perusahaan. Subsistem manajemen
dana mengatur arus kas perusahaan dalam kondisi yang seimbang positif.
Mengawasi arus kas masuk dan arus kas keluar agar sesuai dengan arus kas yang telah
direncanakan sebelumnya.Sedikit penyimpangan akan membuat arus kas perusahaan tidak
lancar dan membuat perencanaan yang telah disusun sebelumnya tidak bisa dieksekusi
dengan baik oleh manajemen.
3. Subsistem Pengendalian Keuangan
Subsistem pengendalian keuangan merupakan sistem pengendalian yang mengawasi dan
melakukan evaluasi terhadap kebijakan keuangan yang diambil oleh manajemen perusahaan.
Subsistem pengendalian keuangan menghasilkan informasi yang menunjukkan penggunaan
dana perusahaan.Informasi tersebut bisa dibandingkan anggaran yang telah ditentukan
sebelumnya.
Apakah penggunaan dana tersebut telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan dalam
anggaran atau tidak. Apabila ternyata tidak sesuai dengan yang direncanakan, maka perlu
diadakan evaluasi dan caranya.
Fungsi Sistem Informasi Manajemen Keuangan
Sistem informasi manajemen keuangan pada sebuah perusahaan setidaknya mempunyai
fungsi seperti:
 Menyediakan laporan keuangan untuk manajemen
 Mengawasi dan menyajikan laporan tentang arus kas perusahaan
 Melakukan perencanaan keuangan perusahaan. Termasuk perencanaan sumber dana,
kegiatan operasional dan kegiatan investasi perusahaan
 Melakukan pemisahan kekayaan antara kekayaan perusahaan dan kekayaan pemilik
perusahaan
 Sebagai bahan evaluasi terhadap semua aktivitas keuangan perusahaan

Melihat pemaparan diatas, bisa disimpulkan sistem informasi manajemen keuangan bertugas
untuk:
1. Mendata dan mengidentifikasi berapa kebutuhan dana perusahaan dimasa yang akan
datang
2. Membantu memberikan informasi mengenai cara mendapatkan dana perusahaan
3. Mengawasi, mengontrol dan mengendalikan pengunaan dana tersebut.
Dan dalam menjalankan fungsinya, sistem informasi manajemen keuangan harus
memperhatikan prinsip yang ada seperti:
1. Cepat. Standar akuntansi keuangan harus memberikan data yang dibutuhkan secara
cepat dan tepat ketika dibutuhkan. Bahkan penerapan sistem informasi keuangan saat
ini sudah mulai mengarah kepada laporan sistem manajemen keuangan berbasis web
agar informasi bisa diperoleh dengan cepat.
2. Aman. Informasi yang dihasilkan harus diproses dengan penuh pengawasan dan
disimpan sebaik mungkin agar data tidak disalah gunakan.
3. Hemat. Tidak boleh lebih besar pasak daripada tiang. Biaya dalam menjalankan
sistem informasi manajemen keuangan harus tidak lebih besar dari manfaat yang akan
diperoleh.

Anda mungkin juga menyukai