Anda di halaman 1dari 6

SEMINAR NASIONAL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

PELUANG DAN TANTANGAN ALUMNI PENDIDIKAN TEKNIK


SIPIL DAN PERENCANAAN UNM MENYONGSONG ERA
MASYARAKAT EKONOMI ASEAN (MEA)
Mithen Lullulangi1, dan Anas Arfandi2
1,2
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Negeri Makassar
1
mithen@unm.ac.id
2
anas_arfandi@unm.ac.id

ABSTRAK
Penyiapan sumber daya manusia melalui pendidikan sangat penting untuk
menghadapi tantangan perubahan dan perkembangan yang terjadi, terutama
menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Jurusan Pendidikan Teknik
Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (PTSP FT
UNM) juga tidak terlepas dari tantangan tersebut, dan harus berupaya
mempersiapkan sumber daya manusia yang handal di bidang Pendidikan Teknik
Sipil dan Perencanaan, utamanya sebagai calon guru profesional di bidangnya.
Permasalahan yang muncul, lapangan pekerjaan di bidang pendidikan kejuruan
sebagai guru, sangat terbatas di satu sisi, dan pada sisi yang lain Jurusan PTSP
FT UNM tetap menghasilkan alumni setiap tahun sehingga ada kekhawatiran
jumlah lulusan semakin banyak dan tidak terserap di dunia kerja. Jika alumni
mau berkiprah di bidang industri konstruksi, mereka harus bersaing dengan
alumni universitas yang bergelar ilmu murni sehingga persaingan semakin ketat.
Oleh sebab itu, mahasiswa dan dosen melakukan penelitian Tracer Study
terhadap alumni Jurusan PTSP FT UNM dan hasilnya menunjukkan bahwa
relevansi kompetensi lulusan pada industri konstruksi tempat mereka bekerja
cukup tinggi.

Kata Kunci: Lulusan Pendidikan Teknik Bangunan, Studi Pelacakan, Relevansi

PENDAHULUAN yaitu elektronika, otomotif, industry


karet, industry kayu (kerajinan), industry
Penyiapan sumber daya manusia
tekstil dan pakaian, agrobisnis, perikanan,
melalui pendidikan menjadi sangat
teknologi informasi dan komunikasi,
penting terutama menghadapi berbagai
kesehatan, perhubungan udara,
tantangan perubahan dan perkembangan
pariwisata, dan logistic. Setiap jenis dan
yang terjadi. Terbentuknya Masyarakat
jenjang pekerjaan menuntut kompetensi
Ekonomi Asean (MEA) merupakan salah
dengan standar keterampilan tertentu
satu tantangan yang dihadapi dewasa ini.
untuk seseorang dapat bekerja dengan
Dalam cetak biru MEA 2025 terdapat
baik. Seluruh sektor pekerjaan tersebut
karakteristik untuk membangun sistem
menjadi pasar kerja yang akan
ekonomi terpadu dan kohesif yang
diperebutkan oleh sekitar 300 juta orang
bertujuan untuk memfasilitasi pergerakan
angkatan kerja produktif di Negara-
barang, jasa, investasi, modal, dan tenaga
negara ASEAN.
kerja terampil dan berbakat dalam rangka
Sebelum diberlakukan MEA,
meningkatkan perdagangan dan produksi,
pemerintah telah menetapkan Peraturan
serta untuk membangun pasar yang lebih
Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang
terpadu bagi perusahaan dan konsumen di
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
negara anggota ASEAN.
(KKNI) sebagai kerangka penjenjangan
Secara yuridis tenaga kerja dapat
kualifikasi kompetensi yang dapat
masuk-keluar lintas Negara ASEAN
menyandingkan, menyetarakan, dan
dengan bebas. Terdapat 12 sektor
mengintegrasikan antara bidang
pekerjaan yang menjadi prioritas MEA
1
SEMINAR NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

pendidikan dan bidang pelatihan kerja konstruksi, seperti teknik sipil dan
serta pengalaman kerja dalam rangka arsitektur, baik strata satu atau sarjana
pemberian pengakuan kompetensi kerja (S1) maupun diploma (D3/D4).
sesuai dengan struktur pekerjaan di Keadaan di atas jelas menimbulkan
berbagai sektor. Kualifikasi pada KKNI beberapa dampak yang merugikan bagi
terdiri atas 9 (Sembilan) jenjang dan pembangunan pendidikan tinggi,
setiap jenjang mengisyaratkan pengakuan khususnya pengembangan pendidikan
kompetensi seseorang yang dapat pada Fakultas Teknik Universitas Negeri
ditempuh melalui jalur pendidikan Makassar. Pertama, secara perlahan tetapi
formal, pendidikan informal, atau pasti akan terjadi akumulasi jumlah
rekognisi pembelajaran lampau pengangguran Sarjana Pendidikan (S.Pd)
(recognition of Prior Learning). Pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan
KKNI tersebut, lulusan S1 berada pada Perencanaan (PTSP) keluaran Fakultas
jenjang 6 dan lulusan profesi berada pada Teknik Universitas Negeri Makassar,
jenjang 7. yang pada akhirnya akan menimbulkan
Didasari oleh hal di atas, maka masalah yang bisa berkembang lebih
Fakultas Teknik Universitas Negeri luas. Kedua, di masyarakat akan timbul
Makassar, hususnya Jurusan Pendidikan persepsi bahwa Fakultas Teknik
Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri Makassar khususnya
seyogyanya melakukan upaya dan lembaga pendidikan tinggi pada
pembenahan, pengembangan dan umumnya, tidak peka terhadap kebutuhan
penyesuaian diri, baik dalam bidang penyelenggaraan pembangunan yang
akademik maupun dalam bidang sesungguhnya. Ketiga, di masyarakat
administrasi dan manajemen, termasuk akan timbul kesan bahwa
didalamnya pengembangan (pembukaan) penyelenggaraan program pendidikan
program studi ilmu-ilmu teknik yang teknologi dan kejuruan oleh Fakultas
relevan dengan kebutuhan pembangunan Teknik UNM lebih menimbulkan
nasional serta layak dikembangkan di masalah dalam pembangunan khususnya
Wilayah Indonesia Bagian Timur. di Indonesia Timur. Dengan demikian,
jika asumsi-asumsi itu benar, dapat
PERMASALAHAN dikatakan bahwa penyelenggaraan
pendidikan pada Fakultas Teknik UNM
Lulusan Jurusan Pendidikan Teknik
adalah suatu bentuk pendidikan yang
Sipil dan Perencanaan (PTSP)
mubasir, sehingga dapat dikategorikan
dipersiapkan menjadi tenaga pendidik
sebagai suatu kegiatan yang berpotensi
untuk tingkat Sekolah Menengah
memboroskan keuangan Negara.
Kejuruan (SMK) dengan gelar S.Pd
Situasi ini, diperburuk lagi dengan
(Sarjana Pendidikan). Namun
adanya kebijakan Pemerintah, yaitu
penambahan jumlah SMK keteknikan
persyaratan untuk diangkat menjadi guru,
tidak dibarengi dengan jumlah lulusan
harus melalui Program Pendidikan
yang dihasilkan setiap tahunnya,
Profesi Guru (PPG) Pra Jabatan, yang
khususnya oleh Jurusan PTSP UNM,
justru terbuka bagi seluruh alumni
sehingga lowongan kerja untuk lulusan
perguruan tinggi, termasuk alumni non
bidang pendidikan tersebut sangat
keguruan di bidang Teknik Sipil dan
terbatas. Upaya untuk bekerja di luar
Perencanaan sehingga semakin
bidang pendidikan, misalnya di bidang
mempersempit peluang bagi alumni
industri konstruksi, seringkali mendapat
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan
penolakan. Sebab, kebutuhan dunia kerja
Perencanaan untuk menjadi guru.
sesungguhnya bukanlah tenaga
Berdasarkan beberapa asumsi dan
kependidikan melainkan tenaga-tenaga
fenomena yang digambarkan di atas,
professional yang berkaitan dengan
2
SEMINAR NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

sehingga timbul pertanyaan dan maksud tersebut mendorong mahasiswa


merupakan permasalahan pokok dalam dan dosen di Jurusan PTSP FT UNM
makalah ini sebagai berikut: Benarkah untuk melakukan Trace Studi terhadap
alumni PTSP FT UNM tidak mampu alumni Jurusan PTSP FT UNM, seperti
bersaing baik di dunia industri konstruksi yang dilakukan oleh Alam, (2015)
maupun menjadi tenaga pendidik untuk melakukan penelitian untuk penulisan
tingkat Sekolah Menengah Kejuruan? skripsinya, dengan trace studi terhadap
alumni S1 PTSP FT UNM tiga tahun
PEMBAHASAN terakhir, yaitu alumni tahun 2012
sebanyak 35 orang, alumni tahun 2013
Bertitik tolak dari Perpres No. 8
sebanyak 42 orang dan alumni 2014
Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
sebanyak 54 orang, sehingga populasi
Nasional Indonesia (KKNI) atau
dalam penelitian ini = 131 orang.
Indonesian Qualification Framework,
Kemudian Peneliti menetapkan sampel
tugas Jurusan PTSP adalah menyusun
sebanyak 28 orang atau sekitar 21 % dari
kurikulum berbasis KKNI . Namun
populasi. Hasil penelitian yang dia
sebelum penyusunan kurikulum, terlebih
dapatkan, antara lain menyangkut sebaran
dahulu harus menyusun Profil Lulusan S1
bidang pekerjaan yang ditekuni para
Pendidikan Teknik Bangunan,
alumni, dapat dilihat pada Tabel 1.
merumuskan Learning Outcomes (LO).
Tabel 1. Sebaran Bidang Pekerjaan
Oleh sebab itu, Profil lulusan yang
Lulusan 3 Tahun Terakhir
ditetapkan adalah : 1) Guru SMK, 2)
Guru mata pelajaran ketrampilan pada
No Bidang Kerja Jumlah
sekolah Menengah, 3) Wirausaha industri Persentase
konstruksi, Instruktur pada BLK/Diklat 1 Konsultan 12 43
dan 4) Persiapan calon dosen yang 2 Kontraktor 12 43
berprestasi dan melanjutkan ke jenjang 3 Developer - 0
S2. Untuk mewujudkan profil lulusan 4 Kependidikan 4 14
tersebut, disusunlah kurikulum PTB Jumlah 28 100
tahun 2014 dan saat ini semakin
dikembangkan dengan menyususn Berdasarkan hasil penelitian pada
capaian pembelajaran (CP) serta Rencana tabel 1 di atas, didapatkan bahwa alumni
Pembelajaran Semester (RPS) untuk Jurusan PTSP FT UNM tiga tahun
setiap mata kuliah melalui workshop baik terakhir sebanyak 86 % bekerja di sektor
pada tingkat Jurusan maupun pada industri konstruksi, dan hanya 14 % yang
tingkat Fakultas. bekerja pada bidang Kependidikan. Ini
Upaya ini telah dilakukan selama membuktikan bahwa alumni PTSP FT
lebih kurang tiga tahun terakhir, dalam UNM mampu bersaing untuk
rangka mempersiapkan sumber daya mendapatkan pekerjaan di bidang industri
manusia yang handal sebagai calon guru konstruksi. Kemudian yang bekerja pada
di bidang industri konstruksi, termasuk sektor pendidikan, persentasenya kecil
mengantisipasi tantangan yang telah karena peluang kerja yang disiapkan
dijelaskan di atas. Pemerintah untuk bidang ini, beberapa
Untuk mengetahui sejauh mana tahun terakhir ini memang sangat sedikit.
hasil yang telah dicapai, produk Alam (2015) juga menganalisis
kurikulum 2014 jelas belum dapat diukur masa tunggu para alumni PTSP FT UNM
sebab boleh dikata baru dalam taraf uji untuk memperoleh pekerjaan pertama,
coba dan sampai saat ini belum ada dan hasilnya dapat dilihat pada tabel 2.
alumninya. Yang dapat diukur adalah
produk kurikulum 2009 yang sudah
berjalan selama 8 tahun. Dan untuk
3
SEMINAR NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Tabel 2. Masa Tunggu Lulusan pada Berdasarkan tabel 3 di atas, terlihat


Pekerjaan Pertama bahwa 85,72 % alumni yang telah
erdasarkan Bidang Kerja bekerja menekuni pekerjaan yang sesuai
dengan latar-belakang pendidikan
Masa
Rerata mereka, baik di bidang pendidikan
Jum Tunggu
No Bidang Kerja Masa maupun di bidang isdustri konstruksi, dan
lah Bekerja
Tunggu hanya 14,28 % mendapat pekerjaan yang
(bulan)
tidak sesuai dengan keahlian mereka.
1 Konsultan 12 31 2,58
Untuk alumni D3 Teknik Sipil
2 Kontraktor 12 20 1,66
Bangunan Gedung, Arfandi A, (2013)
3 Developer - - -
melakukan penelitian untuk melihat
4 Kependidikan 4 72 18
relevansi Kompetensi Lulusan Diploma
Berdasarkan hasil penelitian pada Tiga Teknik Sipil di Dunia Kerja, dan
tabel 2 di atas, terlihat bahwa masa hasil penelitiannya telah dipublis di
tunggu alumni PTSP FT UNM untuk Jurnal Pendidikan Vokasi. Hasil
memperoleh pekerjaan pertama, ternyata penelitiannya menunjukkan bahwa
untuk bidang industri konstruksi lebih bidang pekerjaan yang didominasi
cepat yaitu untuk bidang kontraktor rata- lulusan D3 Teknik Sipil UNM adalah
rata 20 bulan, dan konsultan rata-rata 31 sebagai kontraktor (golongan besar,
bulan, dibandingkan dengan bidang menengah, dan kecil) sebesar 35%,
kependidikan dengan rata-rata 72 bulan sebagai developer (besar dan mene-ngah)
atau 6 tahun. Hal ini membuktikan bahwa sebesar 20%, sebagai konsultan 10%,
seorang alumni PTSP FT UNM sebagai PNS 10%, wiraswasta dan
memerlukan waktu lebih lama atau lainnya 10%, dan yang masih
sekitar 6 tahun baru dapat diangkat jadi menganggur sebesar 10%. Dengan
guru, sehingga harapan para alumni dan demikian, hasil penelitian ini
keluarganya untuk mendapat pekerjaan di menunjukkan bahwa relevansi
sektor pendidikan boleh saja merupakan kompetensi lulusan pada industri
prioritas utama, tapi sebelumnya harus konstruksi tempat mereka bekerja cukup
mencari pekerjaan lain dan yang paling tinggi.
mungkin adalah sektor industri Berdasarkan data-data yang
konstruksi. disajikan dari dua peneliti di atas, yaitu
Analisis lain yang dilakukan Alam satu orang mahasiswa dan satu orang
(2015) adalah kesesuaian pendidikan dosen menunjukkan bahwa relevansi
alumni dan bidang kerja yang ditekuni, keahlian bidang kerja di bidang ilmu
dapat dilihat pada tabel 3. teknik, baik alumni S1 maupun alumni
D3 cukup tinggi. Artinya bahwa
Tabel 3. Kesesuaian Pendidikan dan kemampuan para alumni untuk bersaing
Bidang Kerja Lulusan di lapangan kerja indsutri konstruksi
cukup baik. Tetapi di bidang pendidikan,
Jum Persen khususnya alumni S1 yang dipersiapkan
No Bidang Kerja Lulusan
lah tase untuk menjadi guru, justru kesempatan
Sesuai Keahlian dan untuk mendapatkan pekerjaan relatif
1 latar belakang 24 85,72 kecil, dan tidak terpantau apakah karena
pendidikan memang kurang mampu bersaing atau
tidak sesuai keahlian karena lapangan pekerjaan di bidang
2 dan latar belakang 4 14,28 pendidikan yang memang tidak tersedia.
pendidikan Selain dari data-data yang disajikan
Jumlah 28 100,00 berdasarkan hasil penelitian dari dua
peneliti di atas, pengalaman empiris

4
SEMINAR NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Penulis menjadi tim pewawancara daya manusia di bidang Pendidikan


penerimaan mahasiswa jalur mandiri dua Teknik Sipil dan Perencanaan, terutama
tahun terakhir, mendapatkan bahwa untuk menghadapi tantangan global di era
animo calon mahasiswa untuk mendaftar Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
di Jurusan PTSP setiap tahun cukup Oleh sebab itu, selain lebih memperdalam
tinggi, dan motaviasi utama calon bidang studi ketekniksipilan, para
mahasiswa untuk mendaftar dan belajar mahasiswa juga harus membekali diri
di jurusan ini adalah untuk mendalami dengan Bahasa Inggris sebagai bahasa
ilmu Teknik Sipil dan Perencanaan pergaulan Internasional agar mereka
dengan harapan setelah tammat jika tidak mampu bersaing dengan calon-calon
terserap menjadi guru, mereka dapat tenaga kerja lainnya dari Kawasan Asia
bekerja di bidang industri konstruksi. Jadi Tenggara.
mereka mengharapkan profesi ganda
yang dapat diperoleh dari jurusan ini, DAFTAR PUSTAKA
walaupun harapan Pemerintah
sebenarnya alumni S1 Kependidikan Arfandi, A. (2013). Relevansi
diharapkan bekerja di sektor pendidikan Kompetensi Lulusan Diploma Tiga
khususnya sebagai guru. Teknik Sipil di Dunia Kerja. Jurnal
Pendidikan Vokasi, 3(3).
KESIMPULAN Arfandi, A., & Sampebua, O. (2016).
Berdasarkan pembahasan hasil Kesiapan Pelaksanaan Praktik Kerja
penelitian yang dilakukan oleh Industri Program Studi Keahlian
mahasiswa dan dosen atau Trace Studi Teknik Bangunan di Kota Makassar.
terhadap alumni Jurusan PTSP FT UNM, Jurnal Cakrawala Pendidikan, 1(1).
menunjukkan bahwa alumni Jurusan Dardiri, A. (2011). Diversifikasi
PTSP FT UNM S1 Kependidikan , Kompetensi Lulusan Pendidikan dan
ternyata 86 % terserap dan bekerja pada Latihan Vokasi Untuk Lebih
bidang industri konstruksi, dan hanya 14 Kompetitif. Teknologi Dan
yang bekerja pada bidang kependidikan. Kejuruan, 34(1).
Kemudian alumni D3 Non Kependidikan,
65 % bekerja pada bidang industri Gill, I. S., Fluitman, F., & Dar, A. (2000).
konstruksi, 10 % terserap jadi PNS, 10 % Vocational Education and Training
pada bidang lain dan masih ada 10 % Reform: Matching Skills to Markets
yang belum mendapat pekerjaan. Dengan and Budgets. ERIC.
demikian, dapat disimpulkan bahwa Herschbach, D. R., & Gasskov, V.
alumni Jurusan PTSP FT UNM baik S1 (2000). Financing workforce
Kependidikan maupun D3 Non preparation programs. Workforce
Kependidikan, mayoritas mampu Preparation: An International
bersaing di bidang indsutri konstruksi, Perspective, 74–88.
dan hanya sedikit yang bekerja pada
Muhson, A., Wahyuni, D., Supriyanto,
bidang Kependidikan dan bidang lainnya.
S., & Mulyani, E. (2012). Analisis
SARAN relevansi lulusan perguruan tinggi
dengan dunia kerja. Jurnal
Walaupun hasil penelitian Trace Economia, 8(1), 42–52.
Studi yang dilakukan oleh Dosen dan
Mahasiswa di atas cukup Alam, Mursal. 2015. Analisis Kompetensi
menggembirakan, tetapi Pengelola Lulusan Prodi Pendidikan Teknik
Jurusan dan para Dosen harus tetap Bangunan Jurusan Pendidikan
bekerja keras mempersiapkan sumber Teknik Sipil dan Perencanaan

5
SEMINAR NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Fakultas Teknik Universitas Negeri Pepres Nomor 8 Tahun 2012 tentang


Makassar. PTSP. Skripsi Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI).
.

Anda mungkin juga menyukai