ABSTRAK
Penyiapan sumber daya manusia melalui pendidikan sangat penting untuk
menghadapi tantangan perubahan dan perkembangan yang terjadi, terutama
menyongsong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Jurusan Pendidikan Teknik
Sipil dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas Negeri Makassar (PTSP FT
UNM) juga tidak terlepas dari tantangan tersebut, dan harus berupaya
mempersiapkan sumber daya manusia yang handal di bidang Pendidikan Teknik
Sipil dan Perencanaan, utamanya sebagai calon guru profesional di bidangnya.
Permasalahan yang muncul, lapangan pekerjaan di bidang pendidikan kejuruan
sebagai guru, sangat terbatas di satu sisi, dan pada sisi yang lain Jurusan PTSP
FT UNM tetap menghasilkan alumni setiap tahun sehingga ada kekhawatiran
jumlah lulusan semakin banyak dan tidak terserap di dunia kerja. Jika alumni
mau berkiprah di bidang industri konstruksi, mereka harus bersaing dengan
alumni universitas yang bergelar ilmu murni sehingga persaingan semakin ketat.
Oleh sebab itu, mahasiswa dan dosen melakukan penelitian Tracer Study
terhadap alumni Jurusan PTSP FT UNM dan hasilnya menunjukkan bahwa
relevansi kompetensi lulusan pada industri konstruksi tempat mereka bekerja
cukup tinggi.
pendidikan dan bidang pelatihan kerja konstruksi, seperti teknik sipil dan
serta pengalaman kerja dalam rangka arsitektur, baik strata satu atau sarjana
pemberian pengakuan kompetensi kerja (S1) maupun diploma (D3/D4).
sesuai dengan struktur pekerjaan di Keadaan di atas jelas menimbulkan
berbagai sektor. Kualifikasi pada KKNI beberapa dampak yang merugikan bagi
terdiri atas 9 (Sembilan) jenjang dan pembangunan pendidikan tinggi,
setiap jenjang mengisyaratkan pengakuan khususnya pengembangan pendidikan
kompetensi seseorang yang dapat pada Fakultas Teknik Universitas Negeri
ditempuh melalui jalur pendidikan Makassar. Pertama, secara perlahan tetapi
formal, pendidikan informal, atau pasti akan terjadi akumulasi jumlah
rekognisi pembelajaran lampau pengangguran Sarjana Pendidikan (S.Pd)
(recognition of Prior Learning). Pada Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan
KKNI tersebut, lulusan S1 berada pada Perencanaan (PTSP) keluaran Fakultas
jenjang 6 dan lulusan profesi berada pada Teknik Universitas Negeri Makassar,
jenjang 7. yang pada akhirnya akan menimbulkan
Didasari oleh hal di atas, maka masalah yang bisa berkembang lebih
Fakultas Teknik Universitas Negeri luas. Kedua, di masyarakat akan timbul
Makassar, hususnya Jurusan Pendidikan persepsi bahwa Fakultas Teknik
Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Negeri Makassar khususnya
seyogyanya melakukan upaya dan lembaga pendidikan tinggi pada
pembenahan, pengembangan dan umumnya, tidak peka terhadap kebutuhan
penyesuaian diri, baik dalam bidang penyelenggaraan pembangunan yang
akademik maupun dalam bidang sesungguhnya. Ketiga, di masyarakat
administrasi dan manajemen, termasuk akan timbul kesan bahwa
didalamnya pengembangan (pembukaan) penyelenggaraan program pendidikan
program studi ilmu-ilmu teknik yang teknologi dan kejuruan oleh Fakultas
relevan dengan kebutuhan pembangunan Teknik UNM lebih menimbulkan
nasional serta layak dikembangkan di masalah dalam pembangunan khususnya
Wilayah Indonesia Bagian Timur. di Indonesia Timur. Dengan demikian,
jika asumsi-asumsi itu benar, dapat
PERMASALAHAN dikatakan bahwa penyelenggaraan
pendidikan pada Fakultas Teknik UNM
Lulusan Jurusan Pendidikan Teknik
adalah suatu bentuk pendidikan yang
Sipil dan Perencanaan (PTSP)
mubasir, sehingga dapat dikategorikan
dipersiapkan menjadi tenaga pendidik
sebagai suatu kegiatan yang berpotensi
untuk tingkat Sekolah Menengah
memboroskan keuangan Negara.
Kejuruan (SMK) dengan gelar S.Pd
Situasi ini, diperburuk lagi dengan
(Sarjana Pendidikan). Namun
adanya kebijakan Pemerintah, yaitu
penambahan jumlah SMK keteknikan
persyaratan untuk diangkat menjadi guru,
tidak dibarengi dengan jumlah lulusan
harus melalui Program Pendidikan
yang dihasilkan setiap tahunnya,
Profesi Guru (PPG) Pra Jabatan, yang
khususnya oleh Jurusan PTSP UNM,
justru terbuka bagi seluruh alumni
sehingga lowongan kerja untuk lulusan
perguruan tinggi, termasuk alumni non
bidang pendidikan tersebut sangat
keguruan di bidang Teknik Sipil dan
terbatas. Upaya untuk bekerja di luar
Perencanaan sehingga semakin
bidang pendidikan, misalnya di bidang
mempersempit peluang bagi alumni
industri konstruksi, seringkali mendapat
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil dan
penolakan. Sebab, kebutuhan dunia kerja
Perencanaan untuk menjadi guru.
sesungguhnya bukanlah tenaga
Berdasarkan beberapa asumsi dan
kependidikan melainkan tenaga-tenaga
fenomena yang digambarkan di atas,
professional yang berkaitan dengan
2
SEMINAR NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
4
SEMINAR NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
5
SEMINAR NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR