Dosen Pengampu :
Ratnawati, M. Kep
Disusun oleh :
Kelompok 7
Kelas 3A
Uun (16.1199.S)
PEKAJANGAN PEKALONGAN
2019
1
LAPORAN PENDAHULUAN
2
d. Alat dan bahan yang dibutuhkan.
e. Prosedur tindakan inhalasi uap sederhana
f. Cara mengatur posisi tubuh saat terjadi serangan asma
D. Strategi Intervensi
Promosi kesehatan
E. Implementasi Tindakan
1. Prosedur Tindakan : Inhalasi uap sederhana dan penanganan
asma saat terjadi sesak nafas
2. Metode : Ceramah, Tanya jawab dan demonstrasi
3. Media : Leaflet
4. Tempat : Dk. Ujungsari Ds. Gringgingsari Kec.
Wonotunggal Kab. Batang
5. Waktu : 30 menit
6. Sasaran : Keluarga Tn. B
7. Pelaksana : Ade, Dina, Dwi, dan Uun
8. Ringkasan Kegiatan :
No. Tahap Kegiatan Media
1. Pembukaan a. Memberikan salam
( 5 menit ) b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan
d. Apersepsi dengan cara
menggali pengetahuan
responden tentang inhalasi
uap sederhana
2. Pelaksanaan a. Mejelaskan materi Leaflet
( 20 menit ) penyuluhan :
1. Pengertian inhalasi uap
sederhana
2. Tujuan inhalasi uap
sederhana
3. Indikasi dan
Kotraindikasi inhalasi
3
uap sederhana
4. Alat dan bahan yang
dibutuhkan.
5. Prosedur tindakan
inhalasi uap sederhana
6. Cara mengatur posisi
tubuh saat terjadi
serangan asma
b. Responden memperhatikan
penjelasan dari pemateri
c. Mempersilahkan kepada
responden untuk bertanya
mengenai materi yang
belum jelas
3. Penutup a. Menyimpulkan materi
( 5 menit ) b. Mengevaluasi responden
tentang materi yang telah
diberikan
c. Mengakhiri pertemuan
4
Lampiran Materi Prosedur Tindakan Keperawatan
5
G. Uraian Prosedur Tindakan Keperawatan
1. Cara melakukan inhalasi uap sederhana
Menurut Tjay (2015), melakukan inhalasi manual dilakukan pada hari
pertama dan kedua pada pagi hari dengan cara menundukkan kepala
kurang lebih 15cm diatas sebuah sungkup kerucut yang dibawahnya
terdapat baskom yang berisi air panas yang sudah diberi 5 tetes
minyak kayu putih guna memperkuat efeknya, lalu perlahan hirup
uapnya dengan hati-hati, kemudian dihirup secara lebih mendalam, ini
dapat dilakukan sampai air sudah tidak terasa panas atau uap dalam air
sudah habis.
a) Persiapkan alat dan bahan
b) Campurkan minyak kayu putih dengan air panas dalam baskom
dengan perbandingan 2-3 tetes minyak kayu putih untuk 250 ml
(1 gelas) air hangat.
c) Tempatkan pasien dan campuran tersebut diruang tertutup supaya
uap tidak tercampur dengan udara bebas
d) Hirup uap dari campuran tersebut melalui corong selama kurang
lebih 5-10 menit atau pasien sudah merasa lega dengan
pernafasannya.
2. Cara mengatur posisi tubuh saat terjadi serangan asma
Pemberian posisi semi fowler pada pasien asma dilakukan sebagai
cara untuk membantu mengurangi sesak nafas. Posisi semi fowler
dengan derajat kemiringan 45o yaitu dengan menggunakan gaya
grafitasi untuk membantu pengembangan paru dan mengurangi
tekanan dari abdomen dan diafragma. Menurut hasil penelitian jurnal
yang di lakukan oleh Kim (2004) bahwa pemberian posisi semi fowler
dapat mengurangi sesak nafas pada pasien asma. Dijelaskan oleh
Wilkison (Supadi, dkk 2008:98) bahwa posisi semi fowler dimana
kepala dan tubuh dinaikkan 45o membuat oksigen didalam paru-paru
semakin meningkat sehingga memperingan kesukaran nafas.
Penurunan sesak nafas tersebut didukung juga dengan sikap pasien
yang kooperatif, patuh saat diberi posisi semi fowler, sehingga pasien
6
dapat bernafas. Hal ini sesuai dengan penelitian dari Refi Safitri dan
Anisa Andriani pada tahun 2011 yang menyebutkan ada perbedaan
rata-rata sesak nafas sebelum dan sesudah pemberian posisi semi
fowler. Sehingga pada pasien sma disarankan diberikan posisi semi
fowler karena mempengaruhi berkurangnya sesak nafas sehingga
kebutuhan dan kualitas tidur pasien terpenuhi,terpenuhinya kualitas
tidur pasien membantu proses kebaikan kondisi pasien lebih cepat.
Saat sesak nafas pasien lebih nyaman dengan posisi duduk atau
setengah duduk sehingga posisi semi fowler memberikan kenyamanan
dan membantu memperingan kesukaran bernafas. Menurut Angela
(Supadi, dkk, 2008) saat terjadi serangan sesak biasanya klien merasa
sesak dan tidak bisa tidur dengan posisi berbaring melainkan harus
dengan posisi duduk atau setengah duduk untuk meredakan
penyampitan jalan nafas dan memenuhi O2 dalam darah.
7
DAFTAR PUSTAKA
Tjay t.h & Rahardja k. 2015. Obat-obat Penting Khasiat, Penggunaan Efek
Sampingnya. Jakarta : PT Alex Media Computindo.