Anda di halaman 1dari 8

SPESIFIKASI TEKNIK

Pekerjaan : Nornalisasi Alur Sungai Cibeureum dan Anak-anak Sungainya di Kab.


Cilacap (Tahap.3)

Satuan Kerja : Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy


Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air
Tahun Anggaran : 2019

I. PENDAHULUAN.
1.1. Latar Belakang

Alur Sungai Cibeureum mengalami pendangkalan dan Penyempitan, sehingga bila tidak
ditangani dapat mengakibatkan luapan air dari atas bantaran, Sehingga
mengakibatkan permukiman penduduk, pusat perdagangan dan jalan raya dan Areal
Persawahan terkena genangan air banjir.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud pekerjaan ini adalah menormalisasi Alur Sungai Cibeureum berupa galian
tanah dengan alat .
Tujuan pekerjaan ini adalah untuk melindungi permukiman penduduk,pusat
perdagangan dan jalan raya dan areal Persawahan dari ancaman banjir akibat dari
meluapnya air sungai.

1.3. Lokasi Pekerjaan

Pekerjaan ini terletak di Daerah Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.

1.4. Lingkup Pekerjaan

Secara umum lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi antara lain :
I. Pekerjaan persiapan
II. Pelaksanaan K3
III. Pekerjaan Tanah
1. Galian tanah biasa dengan alat termasuk meratakan dan merapikan
2. Galian tanah lumpur/sediment (kondisi berair)
VI. Lain-lain

1.5. Standar Mutu


Semua mutu bahan, Mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan dari
Standar Nasional Indonesia ( SNI ). Bila ada pasal-pasal tidak ada Standar Nasional
Indonesia ( SNI ). Maka dipakai Standar sesuai dengan Spesifikasi Teknik

1
II. METODE PELAKSANAAN

2.1 a. Metode Pelaksanaan

1. Penyedia Jasa diwajibkan membuat dan menyampaikan metode pelaksanaan yang


rinci untuk setiap jenis pekerjaan untuk mendapat persetujuan dari Direksi
Pekerjaan.

2. Walaupun metode pelaksanaan telah mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan,


Penyedia Jasa bertanggung jawab penuh terhadap metode pelaksanaan yang
diusulkan. Bila akibat pelaksanaan metode tersebut timbul kerugian, maka hal
tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

b. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

1. Penyedia Jasa harus menyiapkan jadwal pelaksanaan pekerjaan dalam bentuk


kurva-S (S-Curve) secara detail yang memperlihatkan urutan kegiatan dan
diserahkan kepada Direksi Pekerjaan untuk mendapat persetujuan. Jadwal
pelaksaan pekerjaan yang menguraikan berbagai aktifitas pekerjaan dibuat agar
kemajuan pekerjaan dapat dievaluasi ketepatannya sesuai waktu yang
direncanakan.

2. Penyedia Jasa harus membuat diagram jaringan (Networking Planning) yang


memberikan informasi mengenai permulaan tanggal awal atau akhir dari masing –
masing aktivitas agar dimungkinkan diperoleh jadwal jalur kritis (Critical Path).
Juga dibuat sub jadwal untuk menunjukan apabila pelaksanaan dilapangan telah
menyimpang dari jadwal yang telah diserahkan, maka pelaksana pekerjaan harus
memperbaharui jadwal pelaksanaan pekerjaan tersebut untuk menggambarkan
seteliti mungkin kemajuan pekerjaan secara aktual, updating ini terus dilakukan
sampai pekerjaan selesai.

III. PEKERJAAN PERSIAPAN.

3.1. Fasilitas sementara

- Penyedia Jasa diwajibkan Sewa/Pengadaan Kantor Direksi keet (min. 30m2)


berikut perlengkapannya antara lain meja tulis, kursi, papan tempel untuk
menempatkan gambar-gambar dan grafik-grafik pelaksanaan pekerjaan serta data-
data lainnya, juga buku Direksi, buku tamu dan buku monitoring cuaca, material
dan tenaga kerja.
- Penyedia Jasa diwajibkan Sewa/Pengadaan Mes/Barak kerja, Gudang serta fasilitas
penunjang lainya yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan.
- Semua biaya penyediaan kantor lapangan / barak kerja menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa.

3.2. Mobilisasi / Demobilisasi Peralatan.

1. Penyedia Jasa diwajibkan mengadakan mobilisasi peralatan yang akan dipakai


dalam pelaksanaan pekerjaan.

2
2. Biaya mobilisasi / demobilisasi peralatan adalah biaya yang dibutuhkan untuk
mendatangkan maupun mengembalikan alat-alat ke / dari lokasi pekerjaan.

3. Pemindahan keluar segala peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan


ini dari lokasi pekerjaan harus mendapat persetujuan Direksi.

4. Pembayaran pekerjaan mobilisasi dilakukan atas dasar harga lumpsum untuk setiap
alat dan akan dilakukan dalam 2 (dua) tahap, yaitu :
a. 50% (limapuluh persen) pada akhir mobilisasi, dan
b. 50% (limapuluh persen) pada saat pekerjaan yang termasuk dalam item yang
lain mencapai progres 100% (seratus persen).

5. Pekerjaan mobilisasi diperhitungkan untuk dapat dibayarkan 50% (limapuluh


persen) apabila peralatan konstruksi yang sesuai dengan proposal teknik atau yang
disetujui untuk diganti telah berada dilapangan dan dalam kondisi dapat
dioperasikan.

6. Pekerjaan mobilisasi diperhitungkan untuk dapat dibayarkan 100% (seratus


persen) apabila pekerjaan telah selesai seluruhnya, semua fasilitas, instalasi dan
peralatan yang menjadi bagian yang bukan permanen dari bangunan telah
dipindahkan, dan lapangan disekitar pekerjaan telah dibersihkan dari kotoran,
material-material yang tidak dipergunakan dan alat-alat bantu sementara.

7. Peralatan Minimum yang wajib disediakan oleh penyedia Jasa :

i. Excavator Long Arm : 3 Unit


ii. Excavator Standar : 5 Unit
iii. Ponton : 3 Unit
iv. Alat Ukur (Theodolit) : 1 Unit
v. Alat Ukur (Waterpass) : 1 Unit
vi. Pick Up : 2 Unit

3.3. Pekerjaan Pengukuran, Mutual Check dan Uitzet.

1. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan fisik, terlebih dahulu Penyedia Jasa harus
melaksanakan pemeriksaan bersama (Mutual Check 0 %). Dilaksanakan bersama
antara Penyedia Jasa, Direksi pekerjaan, dan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.
Maksud Mutual Check ini adalah peninjauan dan penyempurnaan gambar rencana
serta volume pekerjaan sesuai kondisi lapangan. Hasil pemeriksaan bersama
dituangkan dalam Berita Acara Mutual Check 0 %, sedangkan hasil
penyempurnaan gambar rencana dipakai sebagai gambar pelaksanaan yang
dipersiapkan oleh Penyedia Jasa, diketahui Direksi pekerjaan serta mendapat
persetujuan Pejabat Pembuat Komitmen.

2. Sebagai titik referensi pengukuran, menggunakan titik referensi seperti tercantum


pada gambar rencana. Lokasi yang tepat akan ditunjukkan kemudian oleh Direksi
Pekerjaan.

3. Penyedia Jasa harus membuat patok-patok sementara dari kayu usuk atau bambu
sebagai titik uitzet, dipasang pada setiap jarak maksimum 25 m dan minimum 10
m pada lokasi bangunan, dengan dicat warna merah serta diberi nomor patok.
3
Patok-patok ini dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mudah goyang atau
hilang.

4. Penyedia Jasa harus membuat profil-profil sesuai dengan ukuran penampang


melintang dan memanjang seperti dalam gambar pelaksanaan yang telah disetujui
oleh Direksi pekerjaan. Profil-profil dipasang sesuai dengan jarak patok dan diberi
elevasi puncak rencana, sambungan-sambungan dipaku kuat-kuat dan dipancang
ke dalam tanah.

5. Penyedia Jasa harus menjaga titik uitzet dan profil-profil tersebut sampai pekerjaan
selesai, dimana titik uitzet dan profil-profil ini sebagai titik bantu didalam
pelaksanaan pekerjaan baik oleh Direksi pekerjaan maupun oleh Tim Pemeriksa
Serah Terima Pekerjaan. Apabila patok titik uitzet atau profil-profil tersebut hilang
atau rusak, maka Penyedia Jasa harus segera mengganti patok atau profil baru
dengan persetujuan Direksi pekerjaan atas biaya Penyedia Jasa.
6. Setelah pelaksanaan pekerjaan fisik selesai, maka Penyedia Jasa harus
melaksanakan pemeriksaan bersama (Mutual Check 100%). Dilaksanakan bersama
antara Penyedia Jasa, Direksi pekerjaan dan Panitia Peneliti Pelaksanaan Kontrak.
Pemeriksaan bersama ini untuk mendapatkan pekerjaan yang sebenarnya
dilaksanakan atau Gambar Purnabangun (As-built Drawing) untuk digunakan
sebagai dasar perhitungan volume pekerjaan yang dilaksanakan, dengan ketentuan
bahwa perhitungan volume berdasarkan garis rencana yang telah ditetapkan :
 Bilamana dalam pelaksanaan terjadi kurang dari rencana yang telah ditetapkan,
maka Penyedia Jasa wajib menyelesaikan sampai garis rencana.
 Bilamana didalam pelaksanaan terjadi melebihi garis rencana yang telah
ditetapkan, maka volume dihitung berdasarkan garis rencana.

7. Penyedia Jasa harus menyerahkan gambar-gambar hasil pengukuran MC 0%


(Gambar Pelaksanaan) dan hasil pengukuran MC 100% (Gambar Purnabangun)
masing-masing dibuat rangkap 4 (empat) cetakan ukuran A1 dan 1 (satu) set
gambar kalkir ukuran A1 berat 80 gram. Gambar pelaksanaan harus sudah
diserahkan kepada Pengguna jasa selambat-lambatnya 14 hari setelah
dilaksanakannya Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak (pre construction meeting).
Gambar purna bangun diserahkan kepada Pengguna Jasa selambat – lambatnya 14
hari sebelum penyerahan akhir pekerjaan/ penyerahan II (FHO).

3.4. Pembersihan Lapangan.

- Pembersihan Lahan
1. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Penyedia Jasa diminta untuk
Melakukan Pembersihan lahan / medan kerja meliputi pembersihan pohon-
pohon, sampah dan bahan lain yang mengganggu. Bahan-bahan itu harus
ditempatkan diluar tempat kerja atau dibuang. Hanya pohon-pohon yang
mengganggu bangunan yang dimaksudkan dalam spesifikasi ini yang
dibersihkan, sedangkan pohon-pohon yang tidak mengganggu tetap dibiarkan
ditempat.

2. Semua biaya yang timbul akibat pekerjaan Pembersihan Lapangan / Medan


Kerja termasuk kerusakan sarana dan prasarana milik umum atau perorangan
menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

4
IV. Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 )

Penyedia Jasa harus menyediakan K3 sebagai berikut :


a. Melindungi para pekerja dan orang lain di tempat kerja
b. Menjamin agar setiap peralatan kerja dapat dipakai secara aman dan efisien
c. Menjamin proses kerja berjalan aman dan lancar
d. Pasilitas penunjang K3 menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

V. PEKERJAAN TANAH
V.1 Galian dengat Alat Excavator
- Lingkup Pekerjaan

Yang dimaksud pekerjaan Galian dengan alat dalam Spesifikasi ini adalah pekerjaan
galian tanah didalam sungai meliputi penggalian, penyebaran dan perapihan
kemiringan sungai, hasil galian termasuk kompensasi untuk penyediaan seluruh tenaga
kerja, material-material, peralatan, alat bantu dan lain sebagainya. Pekerjaan tersebut
menggunakan alat berat antara lain: Excavator Backhoe, dimana pembuangan tanah
hasil galian diletakkan di area disposal serta dirapihkan dilokasi setempat yang telah
ditentukan.

- Pekerjaan Penggalian

a. Penyedia Jasa harus melakukan semua penggalian dalam keadaan apapun yang
mungkin dijumpai sesuai dengan spesifikasi dan harus dilaksanakan sesuai dengan
ukuran-ukuran yang tertera dalam gambar pelaksanaan sesuai rencana.
b. Bila suatu galian sudah diselesaikan dan dirapihkan, Direksi harus diberi tahu
sehingga ia akan melakukan pemeriksaan dengan resmi.
c. Bila terjadi kelebihan galian (melampaui batas) karena suatu alasan tertentu, maka
Penyedia Jasa bertanggung jawab atas biaya yang di keluarkan.
d. Penyedia Jasa harus membuang, hasil galian diatas tanggul kiri-kanan alur sungai
serta dirapihkan, atau dibuang ketempat pembuangan/disposal lainnya yang telah
ditentukan oleh direksi.
e. Dalam pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa harus sudah memperhitungkan
semua peralatan yang dibutuhkan serta metode pelaksanaan yang paling cocok
dan efisien agar tetap dengan mutu pekerjaan sesuai spesifikasi teknis. Setiap
kerusakan atas pekerjaan, milik umum atau perseorangan akibat pelaksanaan
pekerjaan galian dan pembuangan hasil galian oleh Penyedia Jasa merupakan
tanggung jawab Penyedia Jasa dan harus diperbaiki atau diganti dengan biaya
penyedia jasa.

- Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran dan Pembayaran volume Galian Tanah Lepas dibayar berdasarkan


Volume hasil buangan diatas tanggul yang telah dirapihkan dan disetujui oleh
direksi, dengan Harga Satuan Pekerjaan per m3 seperti yang tercantum dalam
Daftar Kuantitas dan Harga serta termasuk kompensasi untuk penyediaan
seluruh tenaga kerja, material-material, peralatan, alat bantu, dll.

5
V.2. Galian dengat alat Exsavator ( Ponton )

- Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud pekerjaan Galian dengan alat dalam Spesifikasi ini adalah
pekerjaan galian tanah endapan didalam sungai meliputi penggalian,
pengangkutan hasil galian, penyebaran dan perapihan kemiringan sungai, hasil
galian termasuk kompensasi untuk penyediaan seluruh tenaga kerja, material-
material, peralatan, alat bantu dan lain sebagainya. Pekerjaan tersebut
menggunakan alat berat antara lain: Excavator Backhoe dan ponton, dimana
pembuangan tanah hasil galian diletakkan di area setempat serta dirapihkan.

- Pekerjaan Pengerukan

a. Penyedia Jasa harus melakukan semua pengerukan dalam keadaan apapun


yang mungkin dijumpai sesuai dengan spesifikasi dan harus dilaksanakan
sesuai dengan ukuran-ukuran yang tertera dalam gambar pelaksanaan.
b. Bila suatu pekerjaan Pengerukan sudah selesai dan dirapihkan, Direksi harus
diberi tahu sehingga ia akan melakukan pengukuran bersama dilokasi
tersebut.
c. Bila terjadi kelebihan Pengerukan (melampaui batas) karena suatu alasan
tertentu, maka Penyedia Jasa bertanggung jawab atas biaya tersebut.
d. Penyedia Jasa harus membuang, hasil Pengerukan ketempat pembuangan
(disposal Area ) yang telah ditentukan.
e. Dalam pelaksanaan pekerjaan Penyedia Jasa harus sudah memperhitungkan
semua peralatan yang dibutuhkan serta metode pelaksanaan yang paling
cocok dan efisien agar tetap dengan mutu pekerjaan sesuai spesifikasi
teknis. Setiap kerusakan atas pekerjaan, milik umum atau perseorangan
akibat pelaksanaan pekerjaan galian dan pembuangan hasil galian oleh
Penyedia Jasa merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa dan harus
diperbaiki atau diganti dengan biaya ditangguna oleh penyedia jasa.

- Pengukuran dan Pembayaran

Pengukuran dan Pembayaran volume Pekerjaan Pengerukan dibayar


berdasarkan Volume yang telah dibuang di disposal area, yang telah disetujui
oleh direksi, dengan Harga Satuan Pekerjaan per m3 seperti yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga serta termasuk kompensasi untuk
penyediaan seluruh tenaga kerja, material-material, peralatan, alat bantu, dll.

VI. PEKERJAAN LAIN-LAIN


6.1. PELAPORAN
a. Penyedia jasa harus menyerahkan Program Kerja dan Rencana Mutu Kerja ( RMK )

6
b. Laporan Kemajuan Pelaksanaan
Sebelum tanggal lima setiap bulan Penyedia Jasa menyerahkan salinan laporan
kemajuan bulanan dalam bentuk yang telah disetujui oleh Direksi, dan
menggambarkan secara detail kemajuan pekerjaan selama bulan terdahulu.
Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut :
1. Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang dicapai pada
bulan laporan maupun prosentase rencana yang diprogramkan pada bulan
berikutnya.
2. Prosentase dari tiap pekerjaan pokok yang diselesaikan maupun prosentase
rencana yang diprogramkan harus sesuai dengan kemajuan yang dicapai pada
bulan laporan.
3. Rencana kegiatan dalam waktu dua bulan berturut-turut dengan ramalan
tanggal permulaan dan penyelesaian.
4. Daftar tenaga buruh setempat.
5. Daftar perlengkapan peralatan dan bahan di lapangan yang digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah datang dan dipindahkan dari
lapangan.
6. Jumlah volume dari berbagai pekerjaan yang merupakan bagian pekerjaan
tetap.

c. Laporan Akhir Kegiatan


Penyedia Jasa diwajibkan membuat Laporan Akhir Kegiatan setelah kegiatan
dinyatakan selesai dan dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan. Laporan ini berupa
rekapitulasi dari laporan bulanan yang harus memuat semua perubahan –
perubahan penting selama berlangsungnya proyek. Laporan ini dibuat dalam
rangkap 5 (lima) dan diserahkan pada saat serah terima pekerjaan.

d. Laporan Masa Pemeliharaan


Penyedia Jasa diwajibkan membuat Laporan Masa Pemeliharaan yang berisi
kegiatan selama Masa Pemeliharaan. Laporan ini dibuat dalam rangkap 5 (lima)
dan diserahkan selambat – lambatnya 5 (lima) hari setelah berakhirnya Masa
Pemeliharaan.

e. Rapat Berkala
1. Rapat berkala untuk membahas masalah pelaksanaan pembangunan akan
diadakan secara rutin (mingguan) dengan dikoordinir dan dipimpin oleh Direksi
Pekerjaan dan dihadiri oleh para Pelaksana Pekerjaan yang langsung berkaitan
dengan pekerjaan.

2. Hasil rapat dituangkan dalam risalah rapat yang disahkan oleh semua pihak
yang hadir. Hasilnya akan menjadi bagian dari Dokumen Pelaksanaan.

3. Penyedia Jasa wajib menyiapkan semua perlengkapan untuk pengadaan rapat


berkala yang akan diadakan oleh Direksi Pekerjaan.

6.2. Dokumentasi.
1. Membuat dan menyerahkan foto-foto dokumentasi untuk laporan progres
pekerjaan pada lokasi yang ditentukan.
2. Minimum 3 (tiga) gambar yang harus diambil pada tiap lokasi yang memper-
lihatkan keadaan sebelum mulai pelaksanaan (0 %), keadaan dalam tahap
7
pelaksanaan konstruksi (50 %) dan keadaan dalam penyelesaian (100 %). Foto-
foto pada tiap lokasi harus diambil dengan arah tertentu dengan latar belakang
yang mudah dipakai sebagai tanda dari lokasi tersebut.
3. Foto-foto dokumentasi kegiatan pelaksanaan pekerjaan berupa foto digital,
diletakkan dalam album sebanyak 3 (tiga) set.
4. Semua file laporan dan gambar - gambar pelaksanaan maupun As built drawing
selain dalam gambar kalkir A1 dan gambar cetakan A1. disimpan dalam bentuk
CD sebanyak 3 (tiga) set.

VII. PENUTUP.

Demikian persyaratan atau spesifikasi ini dibuat untuk menunjang kelancaran pelaksanaan
pekerjaan di lapangan.

Diluar persyaratan ini masih tetap berlaku peraturan-peraturan lain dan dengan
memperhatikan secara feeling Engineering yang perlu mendapat persetujuan Direksi
Pekerjaan.

Apabila dalam persyaratan ini ada kekurangan atau kekeliruan, Penyedia Jasa tidak boleh
mengambil keuntungan dari hal tersebut, melainkan harus diminta penjelasan dari Direksi
Pekerjaan.

Banjar, Mei 2019

Mengetahui,
Kepala SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber PPK Sungai dan Pantai
Air Citanduy Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy

RITULAR, SE., ST., MIL.


TRI WIJAYANTO, ST,. MPSDA. Nip. 19780125 200604 1 001
NIP. 19800720 200502 1 002

Anda mungkin juga menyukai